Jurnal Ekonomi Manajemen Akuntansi - ISSN 0853 – 8778
No. 34 / Th. XX / April 2013
KOMITMEN ORGANISASI PADA GURU SD NEGERI UPTD PENDIDIKAN WIRADESA KABUPATEN PEKALONGAN Karniti dan Tukijan
ABSTRACT The aim this research analyzes work motivation influence and organization culture towards organization commitment with job satisfaction as intervening variable. Population entire teachers at state elementryschool upt official education wiradesa pekalongan as much as 174 person and sample that taken as much as 154 person with use purposive sampling. Analyzer that used in this research path analysis. Hypothesis testing result shows that work motivation influence towards job satisfaction, influential organization culture towards job satisfaction, positive influential job satisfaction towards performance teacher, positive influential work motivation towards organization commitment. Path analysis result shows that work motivation positive influential towards organization commitment with job satisfaction as intervening variable, Organization culture positive towards organization commitment with job satisfaction as intervening variable Keyword: work motivation, organization culture, work satisfaction, organization commitment Latar Belakang Masalah
Peran guru sebagai ujung tombak bagi keberhasilan peningkatan kualitas pendidikan sangat strategis. Selain itu guru juga dituntut peran aktifnya dalam meningkatkan kemajuan masyarakat di lingkungannya. Mengingat pentingnya peran guru dalam meningkatkan kemajuan masyarakat maka seorang guru harus selalu memiliki komitmen organsasi untuk meningkatkan kinerjanya baik di bidang pembelajaran maupun perannya dalam masyarakat. Komitmen organisasi merupakan loyalitas dan identifikasi individu terhadap organisasi (Mitchell dalam Rivai, 2004). Mereka mempunyai komitmen tinggi cenderung lebih bertahan dan rendah absensinya daripada yang komitmennya rendah. Jadi secara keseluruhan komitmen organisasi merupakan suatu keadaan sejauh mana seseorang pegawai memihak pada suatu organisasi tertentu dan tujuannya, dan berniat memelihara keanggotaan dalam organisasi tersebut untuk menjaga kelangsungan organisasi tersebut. Agar guru selalu memiliki komitmen organisasi yang tinggi maka perlu memahami faktor-faktor yang dapat mempengaruhi komitmen organisasi diantaranya 1
Jurnal Ekonomi Manajemen Akuntansi - ISSN 0853 – 8778
No. 34 / Th. XX / April 2013
adalah kepuasan kerja, motivasi kerja dan budaya organisasi. Kepuasan kerja sebagai perasaan para individu tentang pekerjaannya secara umum. Ketidakpuasan dapat menimbulkan perasaan negatif para individu terhadap pekerjaannya maupun organisasi. Sebaliknya jika karyawan merasa puas maka akan muncul perasaan puas dan kemauan untuk tetap bekerja di organisasi tersebut (Smith dalam Sopiah, 2008). Dengan demikian Seorang guru dengan tingkat kepuasan kerja tinggi akan menunjukkan sikap yang positif terhadap pekerjaan yang diberikan kepadanya. Berkaitan dengan profesi keguruan Semiawan (2004) mengemukakan bawa guru yang memiliki motivasi akan tekun menghadapi tugas, ulet menghadapi kesulitan, tidak memerlukan dorongan dari luar untuk berprestasi,lebih senang bekerja mandiri dan memecahkan persoalan yang dialami selama bekerja. Selajutnya budaya organisasi merupakan pola kepercayaan dan harapan yang dianut anggota organisasi. Kepercayaan dan harapan tersebut menghasilkan nilai-ailai yang dengan kuat membetntuk perilaku individu dan kelompok-kelompok anggota oranisasi ( Schwartz dan Davis dalam Wirawan,2007). Penelitian mengenai komitmen organisasi dan faktor-faktor yang mempengaruhi telah dilakukan beberapa peneliti sebelumnya. Hasil penelitian Murwati (2006) menunjukkan bahwa budaya organisasi berpengaruh positif dan signifikan terhadap kepuasan kerja guru SMP Negeri di Kecamatan Jebres Kota Surakarta. Sedangkan Dyah Widyarini (2009) dalam penelitiannya yang menunjukkan bahwa budaya organisasi berpengaruh negatif dan signifikan terhadap kepuasan kerja pegawai Inspektorat Kabupaten Banjarnegara. Hasil penelitian Noorhafeza dan Ferlis Bahari ( 2010) menunjukkan bahwa kepuasan kerja berhubungan secara signifikan terhadap komitmen organisasi pekerja pada Jabatan Perkidmatan Awam Negeri Sabah. Sedangkan Muhammad Abdul Mukhyi dan Sunarti Tati (2007) menunjukkan bahwa kepuasan kerja tidak berhubungan secara signifikan terhadap komitmen organisasi dalam lingkungan Institusi Pendidikan Di Kota Depok. Nurita Febriyanti Surya (2007) menunjukkan bahwa motivasi kerja berpengaruh positif dan signifikan terhadap komitmen organisasi Anggota Reserse Kepolisian Kota Surabaya. Selanjutnya Nenah S. dkk (2011) dalam penelitiannya menemukan bahwa budaya organisasi berpengaruh signifikan terhadap komitmen organisasi pada Staf Administrasi Universitas Terbuka. Research gap tentang pengaruh budaya organisasi terhadap kepuasan kerja dari penelitian Murwati dan Dyah Widyarini, serrta kepuasan kerja terhadap komitmen organisasi dari penelitian Noorhafeza dan Feerlis dengan penelitian Muhammad Abdul Mukhyi dan Sunarti Tati, menarik untuk dilakukan penelitian kembali di obyek yang berbeda, sehingga penelitian ini merupakan penelitian replikasi dengan memasukan variable kepuasan kerja sebagai mediasi.
2
Jurnal Ekonomi Manajemen Akuntansi - ISSN 0853 – 8778
No. 34 / Th. XX / April 2013
Komitmen organisasi merupakan aspek penting yang sering dihadapi individu pada berbagai organisasi, tak terkecuali guru pada Sekolah Dasar (SD) Negeri di UPT Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Wiradesa Kabupaten Pekalongan. Komitmen organisasi yang dimiliki guru SD Negeri di wilayah tersebut dapat ketahui dari beberapa indikasi antara lain : Tabel 1.1. Komitmen Organisasi Guru SD Negeri UPT Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Wiradesa Kabupaten Pekalongan No Kondisi Jumlah Total Guru Prosentase (orang) (orang) (%) 1 Guru yang tidak berpartisipasi 19 174 10,9 dalam rapat pengambilan kebijakan 2 Guru tidak berpartisipasi dalam 32 174 18,4 kegiatan lomba Popda Seni 3 Guru yang tidak berpartisipasi 43 174 24,7 dalam kegiatan lomba guru Sumber : Hasil Evaluasi UPT Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Wiradesa -Pekalongan, 2011
Tabel di atas menunjukkan bahwa guru yang tidak berpartisipasi dalam rapat pengambilan kebijakan sebesar 10,9 %, yang tidak berpartisipasi dalam kegiatan lomba Popda Seni sebesar 18,4% dan yang tidak berpartisipasi dalam kegiatan lomba guru sebesar 24,7 %. Hal ini menunjukkan bahwa komitmen organisasi masih rendah. Berkaitan dengan kondisi tersebut maka perlu dilakukan penelitian mengenai komitmen organisasi dan faktor-faktor yang mempengaruhi di ataranya krpuasan kerja, motivasi kerja dan budaya organisasi. Adapun judul yang diambil adalah : “Komitmen Organisasi pada Guru UPTD SD Negeri Pendidikan Kabupaten Pekalongan” Perumusan Masalah Masih adanya permasalahan yang terjadi hal ini mengindikasikan komitmen organisasi yang dimiliki guru SD Negeri di wilayah tersebut masih perlu ditingkatkan. Beberapa faktor berpengaruh terhadap komitmen organisasi diantaranya motivasi kerja, budaya organisasi dan kepuasan kerja. Berdasarkan uraian pada latar belakang di atas maka perumusan masalah dalam penelitian ini dapat diuraikan sebagai berikut : 1. Apakah motivasi kerja berpengaruh terhadap kepuasan kerja? 2. Apakah budaya organisasi berpengaruh terhadap kepuasan kerja? 3. Apakah kepuasan kerja berpengaruh terhadap komitmen organisasi? 4. Apakah motivasi kerja berpengaruh terhadap komitmen organisasi? 5. Apakah budaya organisasi berpengaruh terhadap komitmen organisasi ?
3
Jurnal Ekonomi Manajemen Akuntansi - ISSN 0853 – 8778
No. 34 / Th. XX / April 2013
6. Apakah kepuasan kerja memediasi pengaruh motivasi kerja terhadap komitmen organisasi? 7. Apakah kepuasan kerja memediasi pengaruh budaya organisasi terhadap komitmen organisasi ? Tujuan dan Kegunaan Penelitian Tujuan dari kegiatan penelitian ini adalah untuk menganalisis : 1. Pengaruh motivasi kerja terhadap kepuasan kerja 2. Pengaruh budaya organisasi terhadap kepuasan kerja 3. Pengaruh kepuasan terhadap komitmen organisasi 4. Pengaruh motivasi kerja terhadap komitmen organisasi 5. Pengaruh budaya organisasi terhadap komitmen organisasi 6. Pengaruh motivasi kerja terhadap komitmen organisasi dengan kepuasan kerja sebagai variabel mediasi 7. Pengaruh budaya organisasi terhadap komitmen organisasi dengan kepuasan kerja sebagai variabel mediasi Adapun kegunaan atau manfaat dari hasil penelitian ini adalah : 1. Memberikan masukkan mengenai kondisi komitmen organisasi dan faktor – faktor yang mempengaruhinya yang diharapkan berguna bagi pengambilan keputusan yang berkaitan dengan peningkatan komitmen organisasi pada SD Negeri UPT Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Wiradesa Kabupaten Pekalongan. 2. Memberikan informasi dan referensi kepada peneliti selanjutnya khususnya yang berkaitan dengan komitmen organisasi Telaah Pustaka dan Hipotesis 1. Pengaruh motivasi kerja terhadap kepuasan kerja Motivasi kerja yang kerja baik akan dapat menunjang komitmen organisasi Berkaitan dengan profesi keguruan. Semiawan (2004) mengemukakan bawa guru yang memiliki motivasi akan tekun menghadapi tugas, ulet menghadapi kesulitan, tidak memerlukan dorongan dari luar untuk berprestasi,lebih senang bekerja mandiri dan memecahkan persoalan yang dialami selama bekerja. Hasil penelitian Ida Ayu Brahmasari dan Agus Suprayetno (2008) dalam penelitiannya menunjukkan bahwa motivasi kerja berpengaruh positif dan signifikan terhadap kepuasan kerja pada PT. Pei Hai International Wiratama Indonesia. Berdasarkan uraian di atas maka hipotesis 1 (H1) yang diajukan dalam penelitian ini adalah: H1 : Motivasi kerja berpengaruh positif terhadap kepuasan kerja 2. Pengaruh budaya organisasi terhadap kepuasan kerja
4
Jurnal Ekonomi Manajemen Akuntansi - ISSN 0853 – 8778
No. 34 / Th. XX / April 2013
Kebudayaan merupakan inti dari apa yang penting dalam organisasi. Seperti aktivitas memberi perintah dan larangan serta mengambarkan sesuatu yang dilakukan dan tidak dilakukan yang mengatur perilaku anggota (Beach, 1993 dalam Sopiah, 2008). menyatakan bahwa kebudayaan merupakan berbagai interaksi dari ciri-ciri kebiasan yang mempengaruhi kelompok-kelompok orang dalam lingkugannya. ( Hofstede (1986) dalam Sopiah 2008). Hasil penelitian Murwati (2006) menunjukkan bahwa budaya organisasi berpengaruh positif dan signifikan terhadap kepuasan kerja guru SMP Negeri di Kecamatan Jebres Kota Surakarta.. Berdasarkan uraian di atas maka hipotesis 2 (H2) yang diajukan dalam penelitian ini adalah: H2 : Budaya organisasi berpengaruh positif terhadap kepuasan kerja 3. Pengaruh kepuasan kerja terhadap komitmen organisasi Pada dasarnya kepuasan kerja (job statisfaction) karyawan diciptakan dengan sebaik-baiknya. Kepuasan kerja adalah sikap emosional yang menyenangkan dan mencintai pekerjaannya .Sikap ini dicerminkan oleh moral kerja, kedisiplinan, dan prestasi kerja. Kepuasan kerja dinikmati dalam pekerjaan, luar pekerjaan dan kombinasi dalam dan luar pekerjaan (Malayu SP Hasibuan, 2003). Noorhafeza dan Ferlis Bahari ( 2010) dalam penelitiannya menyatakan bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara kepuasan kerja dengan komitmen organisasi pekerja pada Jabatan Perkidmatan awam Negeri Sabah. Berdasarkan uraian di atas maka hipotesis 3 (H3) yang diajukan dalam penelitian ini adalah: H3 : Kepuasan kerja berpengaruh positif terhadap komitmen organisasi 4. Pengaruh motivasi kerja terhadap komitmen organisasi Prayitno dalam Sutikno (2002) menyatakan bahwa sesuai sifatnya, motivasi dibagi menjadi 2 macam yaitu: motivasi intrinsik, dorongan untuk melakukan tindakan tersebut muncul dari diri sendiri yang dikarenakan adanya kebutuhan, keinginan, dan kehendakknya, sehingga menimbulkan kesadaran untuk melakukan sesuatu. Motivasi ekstrinsik, rangsangan berasal dari luar individu misalnya bagi pegawai adalah adanya gaji/upah, penghargaan, pengembangan dan tanggung jawab yang harus diemban dalam organisasi. Hasil penelitian Nurita Febriyanti Surya (2007) menunjukkan bahwa motivasi kerja berpengaruh positif dan signifikan terhadap komitmen organisasi Anggota Reserse Kepolisian Kota Surabaya. Berdasarkan uraian di atas maka hipotesis 4 (H4) yang diajukan dalam penelitian ini adalah: H4 : Motivsi kerja berpengaruh positif terhadap komitmen organisasi 5. Pengaruh budaya organisai terhadap komitmen organisasi Hofstede (1986) dalam Sopiah (2008) menyatakan bahwa kebudayaan merupakan berbagai interaksi dari ciri-ciri kebiasan yang mempengaruhi 5
Jurnal Ekonomi Manajemen Akuntansi - ISSN 0853 – 8778
No. 34 / Th. XX / April 2013
kelompok-kelompok orang dalam lingkugannya. Dalam kehidupan sehari-hari seseorang tidak akan melepas dari lingkunganya. Kepribadian seseorang akan dibentuk pula perilaku yang positif tentunya harus didukung oleh suatu norma yang diakui tentang kebenaranya dan dipatuhi sebagai pedoman dalam bertindak. Nenah S. dkk (2011) dalam penelitiannya menyatakan bahwa Budaya Organisasi berpengaruh positif dan signifikan terhadap komitmen organisasi Staf Adminitrasi Universitas Terbuka. Mengacu pada uraian di atas maka hipotesis 5 (H5) yang diajukan dalam penelitian ini adalah: H5 : Budaya organisasi berpengaruh positif terhadap komitmen organisasi 6. Kepuasan kerja memediasi pengaruh motivasi kerja terhadap komitmen organisasi. Beberapa penelitian sebelumnya menunjukkan keterkaitan motivasi kerja terhadap kepuasan kerja serta keterkaitan kepuasan kerja terhadap komitmen organisasi. Ida Ayu Brahmasari dan Agus Suprayetno (2008) dalam penelitian menunjukkan bahwa motivasi kerja berpengaruh positif dan signifikan terhadap kepuasan kerja karyawan pada PT. Pei Hai International Wiratama Indonesia. Selanjutnya Noorhafeza dan Ferlis Bahari ( 2010) dalam penelitiannya menyatakan bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara kepuasan kerja dengan komitmen organisasi pekerja pada Jabatan Perkidmatan awam Negeri Sabah. Berdasarkan hasil penelitian-penelitian di atas maka hipotesis 6 (H6) yang diajukan dalam penelitian ini adalah: H6 : Kepuasan kerja memediasi pengaruh motivasi kerja terhadap komitmen organisasi. 7. Kepuasan kerja memediasi pengaruh budaya organisasi terhadap komitmen organisasi. Keterkaitan motivasi kerja terhadap kepuasan kerja serta keterkaitan kepuasan kerja terhadap komitmen organisasi ditunjukkan oleh hasil enelitian terdahulu. Hasil penelitian Murwati (2006) menunjukkan bahwa budaya organisasi berpengaruh positif dan signifikan terhadap kepuasan kerja guru SMP Negeri di Kecamatan Jebres Kota Surakarta. Selanjutnya Noorhafeza dan Ferlis Bahari ( 2010) dalam penelitiannya menyatakan bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara kepuasan kerja dengan komitmen pekerja pada jabatan Perkitmatan Awam Negeri Sabah. Berdasarkan hasil penelitian-penelitian di atas maka hipotesis 7 (H7) yang diajukan dalam penelitian ini adalah: H7 : Kepuasan kerja memediasi pengaruh budaya organisasi terhadap komitmen organisasi.
6
Jurnal Ekonomi Manajemen Akuntansi - ISSN 0853 – 8778
No. 34 / Th. XX / April 2013
Metode Penelitian. 1.Populasi Dan Sampel
Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh guru SD Negeri UPT Dinas Pendidikan Wiradesa Kabupaten Pekalongan sebanyak 174 orang dan sampel yang diambil menggunakan purposive sampling dengan kriteria; Guru dengan golongan minimal II/b, Guru dengan masa kerja minimal 6 tahun. Berdasarkan data yang ada di UPT Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Wiradesa Kabupaten Pekalongan guru yang memenuhi kriteria yang telah ditentukan tersebut diperoleh 154 orang guru sebagai sampel penelitian. 2.Definisi Operasional Variabel a.Motivasi Kerja Motivasi adalah keinginan yang terdapat pada seseorang individu yang merangsang untuk melakukan tindakan-tindakan. Variabel motivasi kerja diukur dengan indikator ( Sukanto R. dan T. Hani Handoko, 2001); Dorongan untuk bekerja secara baik, memperhatikan umpan balik, berorientasi untuk pencapaian tujuan, kesediaan menerima tugas tambahan, mempunyai keinginan untuk maju b. Budaya Organisasi Budaya organisasi adalah perekat sosial yang mengikat anggota organisasi secara bersama-sama. Indikator budaya organisasi (Robbins, 2007) yaitu ; Inovasi dan pengambilan resiko, Perhatian terhadap hasil yang detail (rincian), orientasi hasil, orientasi orang, orientasi tim, keagresifan, kemantapan. c. Kepuasan Kerja Kepuasan kerja adalah perasaan senang atau kecewa seseorang yang muncul setelah membandingkan antara persepsi atau kesannya terhadap kinerja atau hasil kerja. Indikator kepuasan kerja menurut Minnosota Satisfaction Questioner (MSQ) dalam Husaini Usman (2006) ; Kebebasan memanfaatkan waktu, kebebasan bekerja secara mandiri, kebebasan memanfaatkan kemampuan, kebebasan mengggunakan metode kerja, kebebasan mengambil keputusan. d. Komitmen Organisasi Komitmen organsiasi adalah suatu ikatan psikologis karyawan pada orgnisasi. Variabel komitmen organisasi diukur dengan indikator (Mitchell dalam Rivai, 2004) ; Kebanggaan menjadi bagian dari organisasi, keinginan yang kuat untuk tetap menjadi anggota organisasi, kepercayaan kuat terhadap tujuan organisasi, kepedulian terhadap nasib organisasi, kemauan besar untuk berusaha bagi kemajuan organisasi.
3. Metode Pengumpulan Data Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah observasi dan angket.
7
Jurnal Ekonomi Manajemen Akuntansi - ISSN 0853 – 8778
No. 34 / Th. XX / April 2013
4. Metode Analisis Data
Metode analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah ; Uji validitas dan reliabilitas, uji kelayakan model (determinasi dan uji F), uji hipotesis (uji t), dengan rumus regresi : a. Y1 = β1X1 + β 2 X2 + e1 ( Jalur I ) b. Y2 = β3Y1+ β 4X1+ β 5X2 + e2 ( Jalur II ) Dimana : Y1 : Kepuasan Kerja (KK) X1 : Motivasi Kerja (MK) Y2 : Koomitmen Organisasi (KO) X2 : Budaya Organisasi (BO) β1 s/d β5 : Koefisiensi Regresi e : Error / residu Besarnya pengaruh masing-masing variabel dapat dijelaskan berdasarkan model diagram jalur sebagai berikut : Gambar 3.1. Diagram Jalur p6 e2 e1 X1 (MK )
p1
p4 Y1 (KK)
X2 (BO)
p3
Y2 (KO)
p2 p5
p7 Proses dan Hasil Analisis 1. Uji Validitas dan Reliabilitas a.Uji Validitas Dari uji validitas dapat diketahui bahwa semua indicator memiliki nilai r hitung (Corrected Item Total Correlation) lebih besar dari pada r table (=0,05), sehingga semua valid.
b.Uji Reliabilitas Hasil uji reliabilitas menunjukkan nilai r hitung (Cronbach Alpha) untuk variable motivasi kerja, budaya organisasi, kepuasan kerja, komitmen organisasi berturut-turut; 0,743; 0,804; 0,716; 0,732 yang lebih besar dari pada 0,70 (Imam Ghozali, 2011), sehingga terpenuhi syarat reliabilitas.
8
Jurnal Ekonomi Manajemen Akuntansi - ISSN 0853 – 8778
No. 34 / Th. XX / April 2013
2.Uji Kelayakan Model Koefisien Determinasi jalur I sebesar 0,663 dan F hitung 39,530 > F table 3,00 dengan sig. 0,000 yang berarti model layak, sedangkan koefisien determinasi jalur II sebesar 0,573 dan F hitung 37,472 > F table 3,00 dengan sig. 0,000 yang berarti model layak. Pengujian Hipotesis 1. Pengujian Hipotesis Pengaruh Motivasi Kerja Dan Budaya Organisasi Terhadap Kepuasan Kerja (lihat tabel 4.1) Hipotesis 1 ( H1) : Dari tabel 4.1 menunjukan bahwa nilai t hitung dari pengaruh variabel motivasi kerja terhadap kepuasan kerja sebesar 2,845 > t tabel = 1,645 dengan angka signifikansi = 0,012 < = 0,05 (signifikan), dengan demikian maka hipotesis 1 (H1) bahwa motivasi kerja berpengaruh positif terhadap kepuasan kerja terbukti. Tabel 4.1 Koefisien Regresi (Jalur I) Standardized Coefficients
Model
t
Sig.
Beta 1
(Constant) Motivasi Kerja (X1) Budaya Organisasi (X2)
4.707 .383 2.845 .419 2.950
.000 .005 .003
Sumber : Data primer yang diolah
Hipotesis 2 ( H2) : Berdasarkan tabel di atas juga dapat diketahui bahwa nilai t hitung dari pengaruh variabel budaya organisasi terhadap kepuasan kerja sebesar 2,950 > t tabel =1,645 dengan angka signifikansi = 0,005 < = 0,05 ( signifikan ). Dengan demikian maka hipotesis 2 (H2) bahwa budaya organisasi berpengaruh positif terhadap kepuasan kerja terbukti. 2. Analisis Regresi Pengaruh Motivasi Kerja dan Budaya Organisasi Terhadap Kepuasan Kerja (lihat tabel 4.2). Tabel 4.2 Koefisien Regresi (Jalur II) Standardized Coefficients Model t Sig. Beta
9
Jurnal Ekonomi Manajemen Akuntansi - ISSN 0853 – 8778
1
No. 34 / Th. XX / April 2013
(Constant) Motivasi Kerja (X1) Budaya Organisasi (X2) Kepuasan Kerja (Y1)
.094 .104 .330
4.658 2.447 2.512 3.325
.000 .028 .006 .001
Sumber : Data primer yang diolah
Hipotesis 3 ( H3) : Berdasarkan tabel 4.2 di atas dapat diketahui bahwa nilai t hitung dari pengaruh variabel kepuasan kerja terhadap komitmen organisasi sebesar 3,325 > t tabel = 1,645 dengan angka signifikansi = 0,001 < = 0,05 (signifikan). Dengan demikian maka hipotesis 3 (H3) bahwa kepuasan kerja berpengaruh positif terhadap komitmen organisasi terbukti. Hipotesis 4 ( H4) : Berdasarkan tabel 4.37. di atas dapat diketahui bahwa nilai t hitung dari pengaruh varibel motivasi kerja terhadap komitmen organisasi sebesar 2,447 > t tabel = 1,645 dengan angka signifikansi = 0,028 < = 0,05 (signifikan ). Dengan demikian maka hipotesis 4 (H4) bahwa motivasi kerja berpengaruh positif terhadap komitmen organisasi terbukti. Hipotesis 5 ( H5) : Berdasarkan tabel 4.2 juga dapat diketahui bahwa nilai t hitung dari pengaruh variabel budaya organisasi terhadap komitmen organisasi = 2,512 > t tabel = 1,645 dengan angka signifikansi = 0,006 < = 0,05 ( signifikan ). Dengan demikian maka hipotesis 5 (H5) bahwa budaya organisasi berpengaruh positif terhadap komitmen organisasi terbukti. 3.
Uji Kepuasan Kerja Sebagai Mediasi Pengaruh Motivasi Kerja dan Budaya Organisasi Terhadap Komitmen Organisasi.
Untuk menguji signifikansi variable mediasi diuji dengan Sobel test (Imam Ghozali, 255 : 2011) sebagai berikut: Hipotesis 6 (H6): Standart error dari koefisien indirct (Sp1p3) sebagai berikut : Sp1p3 = √(p3)2(Sp1)2 + (p1)2(Sp3)2 + (Sp1)2(Sp3)2 = √(0,330)2(0,070)2 + (0,383)2(0,071)2 + (0,070)2(0,071)2 = 0,03592 (p1 x p3) (0,383 x 0,330) th
= ------------ = ------------------- = 3,519
10
Jurnal Ekonomi Manajemen Akuntansi - ISSN 0853 – 8778
Sp1p3
No. 34 / Th. XX / April 2013
0,03592
Oleh karena nilai t hitung = 3,519 lebih besar dari t table dengan tingkat signifikansi 0,05 yaitu sebesar 1,645 maka dapat disimpulkan bahwa koefisien mediasi signifikan. Hal ini berarti bahwa kepuasan kerja dapat memediasi pengaruh motivasi kerja terhadap komitmen organisasi. Hipotesis 7 (H7): Standart error dari koefisien indirect (Sp2p3) sebagai berikut : Sp2p3 = √(p3)2(Sp2)2 + (p2)2(Sp3)2 + (Sp2)2(Sp3)2 = √(0,330)2(0,062)2 + (0,419)2(0,071)2 + (0,062)2(0,071)2 = 0,03630
(p2 x p3) th
(0,419 x 0,330)
= ------------- = --------------------- = 3,809 Sp2p3
0,03630
Oleh karena nilai t hitung = 3,809 lebih besar dari t table dengan tingkat signifikansi 0,05 yaitu sebesar 1,645 maka dapat disimpulkan bahwa koefisien mediasi signifikan. Hal ini berarti bahwa kepuasan kerja dapat memediasi pengaruh budaya organisasi terhadap komitmen organisasi. Hasil analisis menunjukkan bahwa motivasi kerja berpengaruh positif (p1 = 0,383) dan signifikan ( sig. = 0,005) terhadap kepuasan kerja, sehingga hipotesis 1 (H1) terbukti dan dapat diinterpretasikan bahwa semakin baik motivasi kerja
maka semakin tinggi kepuasan kerja. Hal ini sejalan dengan hasil
penelitian Ida Ayu Brahmasari dan Agus Suprayetno (2008) yang menunjukkan bahwa motivasi kerja berpengaruh positif dan signifikan terhadap
kepuasan
kerja karyawan. Variabel budaya organisasi berpengaruh positif (p2 = 0,419) dan signifikan ( sig. = 0,003 ) terhadap kepuasan kerja, sehingga hipotesis 2 (H2) terbukti. Hal ini dapat diinterpretasikan bahwa semakin dipahami budaya organisasi maka semakin tinggi kepuasan kerja. Hasil penelitian ini sesuai dengan hasil penelitian 11
Jurnal Ekonomi Manajemen Akuntansi - ISSN 0853 – 8778
No. 34 / Th. XX / April 2013
Murwati (2006) yang menunjukkan bahwa budaya organisasi berpengaruh positif dan signifikan terhadap kepuasan kerja guru SMP Negeri di Kecamatan Jebres Kota Surakarta. Namun hasil penelitian ini tidak sesuai dengan hasil penelitian Dyah Widyarini (2009) yang menunjukkan bahwa budaya organisasi berpengaruh negatif dan signifikan terhadap kepuasan kerja pegawai Inspektorat Kabupaten Banjarnegara. Kepuasan kerja berpengaruh positif (p3 = 0,330) dan signifikan ( sig. = 0,001) terhadap komitmen organisasi, sehingga hipotesis 3 (H3) terbukti dan dapat diinterpretasikan bahwa semakin tinggi kepuasan kerja maka semakin tinggi pula komitmen orgnisasi. Hasil penelitian ini mendukung hasil penelitian Noorhafeza dan Ferlis Bahari ( 2010) yang menunjukkan bahwa kepuasan kerja berhubungan secara signifikan terhadap komitmen organisasi pada Jabatan Perkidmatan awam Negeri Sabah. Namun hasil penelitian ini tidak mendukung hasil penelitian Muhammad Abdul Mukhyi dan Sunarti Tati (2007) yang menunjukkan bahwa kepuasan kerja tidak berhubungan secara signifikan terhadap komitmen organisasi dalam lingkungan Institusi Pendidikan Di Kota Depok Motivasi kerja berpengaruh positif (p4 = 0,094) dan signifikan (sig.= 0,006) terhadap komitmen organisasi, sehingga hipotesis 4 (H4) terbukti dan dapat diinterpretasikan bahwa semakin baik motivasi kerja maka semakin tinggi komitmen organisasi. Nurita Febriyanti Surya (2007) menunjukkan bahwa motivasi kerja berpengaruh positif dan signifikan terhadap komitmen organisasi pada Anggota Reserse Kepolisian Kota Surabaya. Budaya organisasi berpengaruh positif (p5 = 0,104) dan signifikan ( sig. = 0,006) terhadap komitmen organisasi sehingga hipotesis 5 (H5) terbukti dan dapat diinterpretasikan bahwa semakin dipahami budaya organisasi maka semakin meningkat komitmen organisasi. Hal ini sejalan dengan hasil penelitian yang dilakukan Nenah S. dkk (2011) yang menemukan bahwa budaya organisasi berpengaruh signifikan terhadap komitmen organisasi pada Staf Administrasi Universitas Terbuka. Hasil uji Sobel menghasilkan nilai t hitung = 3,519 lebih besar dari t table dengan tingkat signifikansi 0,05 yaitu sebesar 1,645 maka dapat disimpulkan bahwa koefisien mediasi signifikan. Hal ini berarti bahwa kepuasan kerja dapat memediasi pengaruh motivasi kerja terhadap komitmen organisasi. Hasil uji Sobel menghasilkan nilai t hitung = 3,809 lebih besar dari t table dengan tingkat signifikansi 0,05 yaitu sebesar 1,645 maka dapat disimpulkan bahwa koefisien mediasi signifikan. Hal ini berarti bahwa kepuasan kerja dapat memediasi pengaruh budaya organisasi terhadap komitmen organisasi.
12
Jurnal Ekonomi Manajemen Akuntansi - ISSN 0853 – 8778
No. 34 / Th. XX / April 2013
Simpulan 1. Motivasi kerja berpengaruh positif terhadap kepuasan kerja. 2. Budaya organisasi berpengaruh positif terhadap kepuasan kerja 3. Kepuasan kerja berpengaruh positif terhadap komitmen organisasi 4. Motivasi kerja berpengaruh positif terhadap komitmen organisasi 5. Budaya organisasi berpengaruh positif terhadap komitmen organisasi 6. Kepuasan kerja memediasi pengaruh motivasi kerja terhadap komitmen organisasi 7. Kepuasan kerja memediasi pengaruh budaya organisasi terhadap komitmen organisasi Implikasi Kebijakan 1.Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa motivasi kerja berpengaruh positif terhadap kepuasan kerja dan selanjutnya akan berpengaruh terhadap komitmen organisasi. Hal ini berimplikasi pada perlunya peningkatan pemahaman budaya organisasi melalui : a. Menciptakan kondisi sekolah dengan suasana kekeluargaan yang baik dengan cara saling pengertian antar warga sekolah. b. Meningkatkan keakraban diantara guru terutama antara guru pria dan wanita melalui forum silaturahim keluarga besar guru UPT Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Wiradesa yang diadakan setiap dua bulan. 2.Hasil penelitian ini juga menunjukkan bahwa budaya organisasi berpengaruh positif terhadap kepuasan kerja dan selanjutnya akan dapat meningkatkan komitmen organisasi. Hal ini berimplikasi pada perlunya pemahaman budaya organisasi melalui: c. Sekolah perlu mensosialisasikan nilai- nilia dan budaya kerja yang dianut agar guru semakin memahami dan melaksanakannya. d. Sekolah perlu memberikan perhatian pada program pengembangan guru agar mereka memiliki pengetahuan dan ketrampilan yang memadai dalam melaksanakan pekerjaannya 3.Hasil penelitian ini juga menunjukkan bahwa kepuasan kerja berpengaruh positif terhadap komitmen organisasi. Hal ini berimplikasi pada perlunya peningkatan kepuasan kerja melalui : a. Meningkatkan kualitas pengawasan dengan melaksanaan pengawasan yang bersifat pembinaan bukan penekanan terhadap guru b. Pihak sekolah perlu meningkatkan kesejahteraan guru dengan memberikan insentif terutama bagi guru yang memiliki komitmen yang baik atau berprestasi
13
Jurnal Ekonomi Manajemen Akuntansi - ISSN 0853 – 8778
No. 34 / Th. XX / April 2013
Dengan langkah – langkah di atas diharapkan kepuasan kerja semakin tinggi dan selanjutnya akan berdampak positif bagi peningkatan komitmen organisasi. DAFTAR PUSTAKA Dyah Widyarini.2009. Pengaruh Budaya Organisasi Terhadap kepuasan Kerja Dan Kreatifitas Pegawai Inspektorat Kabupaten Banjarnegara. Tesis. Semarang : Program Pascasarjana Undip Hadari Nawawi, 2003. Manajemen Sumber Daya Manusia Untuk Bisnis yang Kompetitif, Yogyakarta : Gajah Mada University Press Ida Ayu Brahmasari dan Agus Suprayetno (2008). Pengaruh Motivasi Kerja, Kepemimpinan dan Budaya Organisasi Terhadap Kepuasan Kerja Karyawan Serta Dampaknya pada Kinerja pada PT. Pei Hai International Wiratama Indonesi Jurnal Manajemen dan Kewirausahaan. Vol. 2. No.6 Imam, Ghozali, 2011. Analisis Multivariat SPSS,.Edisi Ketiga. Semarang : BP – UNDIP Kartono, Kartini, 2004, Psikologi Sosial untuk Manajemen, Perusahaan dan Industri. Jakarta : PT. Raja Grafindo Persada. Luthans, Fred. 2002. Organizational Behavior, Ninth Edition. Singapore: McGraw- Hill International Editions Muhammad Abdul Mukhyi dan Sunarti Tati, 2007 . Hubungan Kepuasan Kerja Dan Motivasi kerja Dengan Komitmen Dalam Lingkungan Institusi Pendidikan Di Kota Depok. Jakarta Proceeding PESAT , Vol 2 Murwati.2006. Pengaruh Kepemimpinan Kepala Sekolah Dan Budaya Organisasi Terhadap Kepuasan Kerja Guru SMP Negeri di Kecamatan Jebres Surakarta. Tesis. Bandung : UPI Nenah S. dkk.2011. Pengaruh Budaya Organisasi Dan Kepuasan Kerja Terhadap komitmen Organisasi Staf Adminitrasi Universitas Terbuka. Forum Pascasarjana . Vol 34 No. 2 Noorhafeza dan Ferlis Bahari, 2010. Hubungan Antara Kecerdasan Emotional dan Kepuasan Kerja Dengan Komitmen Organisasi Pekerja Pada Jabatan Perkidmatan awam Negeri Sabah. Jurnal Kemanusiaan, Vol. 16 , No. 2 Nurita Febriyanti Surya, 2007. Pengaruh Kecerdasan Emosional Dan Motivasi Berprestasi Terhadap Komitmen Organisasi Pada Anggota Reserse Kepolisian Kota Surabaya. FORUM . Vol VIII N0. 2 Premono, Panji Teguh. 2004. Pengaruh Kepuasan Gaji, Kepuasan Kerja, dan Komitmen Organisasional Terhadap Intensi Keluar. Skripsi. Tidak Dipublikasikan. Surakarta: FE UNS. Rivai, Feithzal. 2004. Kiat Memimpin dalam Abad ke-21. Jakarta: Raja Grafindo Persada. Robins, Stephen P, 2007. Perilaku Organisasi, Jakarta : PT. Prenhallindo Semiawan Cony, 2004. Perspektif Pendidikan Anak Berbakat. Jakarta : Grasindo.
14
Jurnal Ekonomi Manajemen Akuntansi - ISSN 0853 – 8778
No. 34 / Th. XX / April 2013
Sopiah. 2008. Perilaku Organisasi. Yogyakarta: Andi. Sterrs, R.M. 2002. “Task-Goal Atributes, Achievement, and Supervisory Performance”, Organizational Behavior and Human Performance, Juni, pp. 392-403. Sukanto R. dan T. Hani Handoko, 2001. Manajemen Sumber Daya Manusia, Yogyakarta: BPFE Sutikno, 2002. Analisis Pengaruh Kepemimpinan, Lingkungan Dan Motivasi Kerja Terhadap Kepuasan Kerja Pegawai Administrasi Universitas Negeri Semarang SINERGI, Vol 11 No.4 Triton P.B, 2009. Mengelola Sumber Daya Manusia, Yogyakarta : Penerbit Oriza Wirawan, 2008. Budaya dan Iklim Organisasi, Teori, Aplikasi dan Penelitian. Jakarta : Salemba Empat
15