1 KEMAMPUAN RESEPTIF BERBAHASA INDONESIA PELAJAR SMA NEGERI 1 WIRADESA KABUPATEN PEKALONGAN Oleh Siti Halimah (A2A009052) JURUSAN SASTRA INDONESIA FAKULTAS ILMU BUDAYA UNIVERSITAS DIPONEGORO
2013 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Sekretaris Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Pekalongan, Drs. Sumadi, M.Pd mengatakan bahwa tingkat kelulusan Ujian Nasional SMA Kabupaten Pekalongan Tahun Ajaran 2011-2012 adalah 99,85%. Dari 2.650 siswa, 2.646 siswa dinyatakan lulus dan 4 siswa tidak lulus. Berdasarkan informasi yang peneliti dapatkan dalam rekap kelulusan Ujian Nasional SMA Kabupaten Pekalongan tahun pelajaran 2011-2012, dari 17 SMA, terdapat 4 sekolah yang salah satu dari siswanya dinyatakan tidak lulus, yaitu SMAN 1 Doro (1 siswa), SMAN 1 Sragi (1 siswa), SMAN 1 Wiradesa (1 siswa), dan SMA Islam YMI Wonopringgo (1 siswa). Dari empat SMA yang disebutkan di atas, SMA Negeri 1 Wiradesa ditentukan sebagai lokasi penelitian dan didasarkan pada beberapa alasan, yaitu: karena SMA Negeri 1 Wiradesa merupakan SMA Negeri yang lokasinya terletak di kecamatan yang merupakan daerah perbatasan antara Kota dan Kabupaten Pekalongan. SMA Negeri 1 Wiradesa terletak di daerah pesisir Laut Jawa yang masih terpengaruh oleh budaya Jawa, dan seluruh siswa SMA Negeri 1 Wiradesa berasal dari keluarga dengan latar belakang bahasa ibu bahasa Jawa/daerah, sehingga perlu adanya pengamatan atau penelitian kemampuan berbahasa Indonesia siswa. B. Rumusan Masalah 1. Bagaimana tingkat kemampuan reseptif berbahasa Indonesia pelajar SMA Negeri 1 Wiradesa. 2. Bagaimana perbedaan kemampuan reseptif berbahasa Indonesia antara pelajar putra dan putri di SMA Negeri 1 Wiradesa.
2 3. Bagaimana perbedaan kemampuan reseptif berbahasa Indonesia antara siswa kelas IPA dengan siswa kelas IPS 4. Faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi kemampuan reseptif berbahasa Indonesia siswa SMA Negeri 1 Wiradesa. C. Tujuan 1. Memperoleh gambaran memadai tentang kemampuan reseptif berbahasa Indonesia pelajar SMA Negeri 1 Wiradesa.
.
2. Memperoleh gambaran memadai tentang perbedaan kemampuan reseptif berbahasa Indonesia antara pelajar putra dan putri di SMA Negeri 1 Wiradesa. 3. Memperoleh gambaran memadai tentang perbedaan kemampuan reseptif berbahasa Indonesia antara siswa IPA dengan siswa IPS. 4. Mendeskripsikan faktor-faktor yang mempengaruhi kemampuan reseptif berbahasa Indonesia siswa SMA Negeri 1 Wiradesa. D. Metode Penelitian 1. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan adalah kuantitatif. Penelitian kuantitatif bersifat persis, yaitu tepat dan akurat karena dinyatakan dengan ukuran angka (Alwasilah, 2005: 33). 2. Teknik Pengumpulan Data Dalam tahap pengumpulan data, peneliti menggunakan metode survei. Metode survei digunakan karena penelitian ini bertujuan mengetahui keadaan yang bersangkutan dengan kebahasaan. Instrumen penelitian yang digunakan untuk menjaring data dalam metode survei ini adalah kuesioner (questionnaire) (Azwar, 2011 : 101). 3. Analisis Data a. Penskoran Dalam tahap ini dilakukan koreksi terhadap jawaban seluruh responden, yaitu dengan memberikan skor untuk tiap-tiap butir soal dalam kuesioner.
3 b. Editing Editing yaitu kegiatan memeriksa data yang terkumpul. c. Tabulasi Setelah diperoleh nilai atau skor dari seluruh responden, lalu peneliti mengelompokkan nilai-nilai yang didapat ke dalam tabel distribusi frekuensi. d. Menentukan Rata-Rata (Mean) Mean atau nilai rata-rata ditentukan dengan rumus sebagai berikut:
Keterangan:
M = mean atau rata-rata x = nilai ujian n = jumlah responden (Sudjana, 2005: 67).
e. Klasifikasi Nilai Klasifikasi nilai mengacu pada kategori penilaian yang dipergunakan oleh Depdikbud serta dipergunakan pula di SMA Negeri 1 Wiradesa sebagai berikut: Nilai
Klasifikasi
86 – 100 71 – 85 56 – 70 40 – 55 0 – 39
Baik Sekali Baik Cukup Kurang Kurang Sekali
BAB II LANDASAN TEORI DAN KAJIAN PUSTAKA A. Landasan Teori 1. Psikolinguistik Psikolinguistik menurut Kamus Lengkap Bahasa Indonesia adalah ilmu yang mengkaji hubungan antara bahasa dan perilaku manusia (Fajri dan Senja, 2008: 674). Sedangkan dalam Kamus Linguistik, psikolinguistik adalah ilmu yang mempelajari hubungan antara bahasa dengan perilaku dan akal budi manusia ( Kridalaksana, 1983:140).
4 2. Kemampuan Berbahasa Kemampuan berbahasa
dalam kurikulum
di
sekolah mencakup empat
kemampuan, yaitu kemampuan menyimak, kemampuan membaca, kemampuan berbicara, dan kemampuan menulis (Tarigan, 2008: 1). 3. Kemampuan Reseptif Berbahasa Indonesia a. Kemampuan Menyimak b. Kemampuan Membaca B. Tinjauan Pustaka Kusdiyati dan Lilim Halimah (2012) dalam karyanya yang berjudul Kemampuan Berbahasa Indonesia Anak Usia 5-6 Tahun yang Bersekolah di TK di Kecamatan Bojongsoang Kabupaten Bandung mengangkat permasalahan mengenai kemampuan berbahasa Indonesia. Hasil penelitian mereka menunjukkan bahwa kebanyakan anakanak TK usia 5-6 tahun di Kecamatan Bojongsoang memiliki kemampuan berbahasa Indonesia yang baik, terutama kemampuan reseptif.
BAB III HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian
No. 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. 13. 14. 15. 16. 17.
Tabel 4.1 Nilai Tes Siswa Kelas X.8 Nama Siswa Jenis Kelamin (P/ L) Zahrotul Aini P Tri Handayani P Rima Any Fadillah P Amilia Dwi Anggraeni P Dea Ayu Rizqi Wijayanti P Lu’lu’ Anggraeni P Nur Malichatul Istiana P Sakina Wulan Bintari P Ade Zahremin L Imam Sujarwo L Rizqi Ardiansyah L Muhammad Baidarus L RA. Savira Ardani P Nurul Izati P Arfeb Bowo Sandiko L Riska Ayunda Permatasari P Cantika Sofiana P
Nilai 67,5 65 72,5 45 65 67,5 62,5 65 37,5 67,5 37,5 65 55 57,5 42,5 55 55
5 18. 19. 20. 21. 22. 23. 24. 25. 26. 27. 28. 29. 30.
No. 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. 13. 14. 15. 16. 17. 18. 19. 20. 21. 22. 23. 24. 25. 26. 27. 28. 29. 30.
Vitria Sugesti Audina Magdalena Thita C. Kartika Wisma Imania Teguh Panca Kristianto Ririn Triana Nina Karimatul Khusna Nada Qorina Anis Safitri Tika Luluk Fauzi Arti Susilowati Maria Ulfa Rina Lusiana Rizqiani Oktavia Jumlah (X1)
P P P L P P P P P P P P P
Tabel 4.2 Nilai Tes Siswa Kelas XI.IPS.3 Nama Siswa Jenis Kelamin (P/ L) Munawarotul Khiroh P Muhammad Syarifudin L Muh. Rizqi Maulana L Rustam Aji L Riyan Ardiansyah L Teguh Aji Prastiyo L Nurul Septa Pranata L Dhika Apriliyanto L Gigih Bella Wicaksono K L Ibadallah L Wiwit Hartati P Retno Wulandari P Btari Tiara Aurora P Rinzi Riana Rohana P Kiki Rusdiana Dewi P Rapita Dewi Sinaga P Dewi Ningsih P Widyastuti P Afidhoh P Vidia Savitri P Satrio Aji Nugroho L Tiwij Mega Putri P Mustika Ayu A. P Rasita Dewi P Kurnia Fia Marshanda P Widiyanti P Mutmainah P Ulfi Ariyanti P Frika Deviana P Ulfatun Khasanah P Jumlah (X2)
67,5 57,5 57,5 70 65 60 55 72,5 70 62,5 75 85 92,5 1872,5
Nilai 62,5 47,5 57,5 52,5 47,5 70 67,5 50 42,5 55 52,5 67,5 57,5 67,5 57,5 62,5 60 57,5 60 65 67,5 52,5 70 70 72,5 72,5 60 62,5 70 55 1812,5
6
No. 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. 13. 14. 15. 16. 17. 18. 19. 20. 21. 22. 23. 24. 25. 26. 27. 28. 29. 30. 31. 32. 33. 34. 35.
Tabel 4.3 Nilai Tes Siswa Kelas XII.IPA.3 Nama Siswa Jenis Kelamin (P/ L) Khairil Wildani L Bagus Riskyanto L Muhammad Ja’far L Mahmuddin L Agung Setiawan L Triadi Arie Santoso L Harits Darma Intifidia L Novia Dwi Wanti P Annisa Fikriya P Desi Indah Permatasari P Hardina Sufiatul M. P Mauidloh Khasanah P Anis Qurrotul Aini P Rini Andriyani P Nuniek Metikasari P Braviansda Mey Puspa P Bonita Oktavia M. P Silva Avicennia P Hana Khoirina P Faradilla Mayangsari P Rafika Vidya H. P Mu’amalatun KH. P Nadhirotul Latifiyah P Intan Dwi Permatasari P Intan Novita Sari P Siti Aisah P Indah Munjiyati P Muh. Agung Dermawan L Hernaedi Prabowo L Dyah Ayu Nisa’ P Tria Amalia P Sugiyanto L Amanata Siti Sapnarani P Taufik L Laelatul Q. P Jumlah (X3)
Nilai 62,5 62,5 55 57,5 57,5 57,5 57,5 65 42,5 57,5 60 67,5 62,5 60 57,5 60 65 67,5 50 67,5 57,5 67,5 65 57,5 52,5 57,5 52,5 72,5 70 40 70 62,5 72,5 72,5 67,5 2130
7 B. Tabel Distribusi Frekuensi TABEL 4.4 DISTRIBUSI FREKUENSI NILAI KUESIONER SAMPEL SISWA SMA NEGERI 1 WIRADESA No. Kelas 1 2 3 4 5 6 7
Kelas Interval Frekuensi Persentase Frekuensi 31-40 3 3,16% 41-50 8 8,42% 51-60 35 36,85% 61-70 39 41,05% 71-80 8 8,42% 81-90 1 1,05% 91-100 1 1,05% Jumlah 95 100% Untuk menghitung mean dalam penelitian ini digunakan rumus: Keterangan:
M = mean atau rata-rata fi = frekuensi data/sampel x1= total nilai kelas ke 1 x2= total nilai kelas ke 2 x3 = total nilai kelas ke 3
Nilai rata-rata (mean) kemampuan reseptif berbahasa Indonesia pelajar SMA Negeri 1
=
Wiradesa adalah M =
= 61,2105.
C. Rata-Rata (Mean) Kemampuan Reseptif Berbahasa Indonesia Siswa Putra SMA Negeri 1 Wiradesa TABEL 4.6 DISTRIBUSI FREKUENSI NILAI KUESIONER RESPONDEN PUTRA SMA NEGERI 1 WIRADESA No. Kelas 1 2 3 4 5 6 7
Kelas Interval 31-40 41-50 51-60 61-70 71-80 81-90 91-100 Jumlah
Frekuensi 3 5 8 10 2 0 0 27
Rata-rata (mean) didapat dengan rumus
Persentase Frekuensi 7,41% 18,52% 29,62% 37,04% 7,41% 0% 0% 100% =
= 57,87.
8 D. Rata-Rata (Mean) Kemampuan Reseptif Berbahasa Indonesia Siswa Putri SMA Negeri 1 Wiradesa TABEL 4.8 DISTRIBUSI FREKUENSI NILAI KUESIONER RESPONDEN PUTRI SMA NEGERI 1 WIRADESA No. Kelas 1 2 3 4 5 6 7
Kelas Interval 31-40 41-50 51-60 61-70 71-80 81-90 91-100 Jumlah
Frekuensi 0 3 27 29 6 1 1 68
Rata-rata (mean) nilai diperoleh dengan rumus M
Persentase Frekuensi 0% 5,9% 39,71% 42,65% 8,82% 1,47% 1,47% 100%
= 62,54.
=
Dalam penelitian ini siswa-siswa IPA yang digunakan sebagai sampel adalah seluruh siswa dari kelas XII.IPA.3 sedangkan siswa-siswa IPS yang digunakan adalah seluruh siswa kelas XI.IPS.3. Nilai rata-rata siswa kelas XI.IPS.3 adalah
Sedangkan nilai rata-rata siswa kelas XII.IPA.3 adalah
= 60,33.
= 60,93. Nilai-nilai
tersebut menunjukkan bahwa siswa-siswa kelas IPA atau IPS sama-sama memiliki kemampuan reseptif berbahasa Indonesia yang cukup, artinya siswa-siswa IPA belum tentu lebih pandai dari siswa-siswa IPS. E. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kemampuan Reseptif Berbahasa Indonesia di Kalangan Pelajar SMA Negeri 1 Wiradesa Berdasarkan pengakuan responden dan analisis data yang dilakukan diperoleh hasil bahwa keterlibatan siswa dalam bimbingan belajar atau les di lembaga di luar sekolah tidak mempengaruhi nilai kemampuan reseptif berbahasa Indonesia siswa. Nilai kemampuan reseptif berbahasa Indonesia siswa di pengaruhi oleh ketertarikan siswa terhadap mata pelajaran Bahasa Indonesia, tingkat pemahaman siswa terhadap materi pelajaran Bahasa Indonesia, kebiasaan membaca siswa, serta kebiasaan belajar siswa ketika akan ada mata pelajaran Bahasa Indonesia.
9
BAB V PENUTUP A. Simpulan Dari hasil analisis yang peneliti lakukan dapat ditarik simpulan: 1. Nilai rata-rata kemampuan reseptif berbahasa Indonesia siswa SMA Negeri 1 Wiradesa adalah 61,21 dan berada di kategori cukup. Nilai rata-rata kemampuan reseptif berbahasa Indonesia siswa putra SMA Negeri 1 Wiradesa adalah 57, 87 dan berada di kategori cukup. Nilai rata-rata kemampuan reseptif berbahasa Indonesia siswa putri SMA Negeri 1 Wiradesa adalah 62,53 dan berada di kategori cukup. 2. Terdapat perbedaan antara kemampuan reseptif berbahasa Indonesia siswa putri dan putra SMA Negeri 1 Wiradesa, namun perbedaan tersebut tidak signifikan karena keduanya sama-sama berada dalam kategori cukup. 3. Nilai rata-rata kemampuan reseptif berbahasa Indonesia siswa IPA adalah 60,93 dan nilai rata-rata kemampuan reseptif berbahasa Indonesia siswa IPS adalah 60,33. Siswasiswa kelas IPA atau IPS sama-sama memiliki kemampuan reseptif berbahasa Indonesia yang cukup, artinya siswa-siswa IPA belum tentu lebih pandai dari siswa-siswa IPS. Baik kemampuan reseptif berbahasa Indonesia siswa putra maupun putri sama-sama masih perlu adanya peningkatan. Dengan kata lain kemampuan reseptif berbahasa Indonesia siswa SMA Negeri 1 Wiradesa masih perlu dikembangkan dan ditingkatkan untuk menjadi lebih baik. 4. keterlibatan siswa dalam bimbingan belajar atau les di lembaga di luar sekolah tidak mempengaruhi nilai kemampuan reseptif berbahasa Indonesia siswa. Nilai kemampuan reseptif berbahasa Indonesia siswa di pengaruhi oleh ketertarikan siswa terhadap mata pelajaran Bahasa Indonesia, tingkat pemahaman siswa terhadap materi pelajaran Bahasa Indonesia, kebiasaan membaca siswa, serta kebiasaan belajar siswa ketika akan ada mata pelajaran Bahasa Indonesia. 5. Kepribadian atau sikap guru dapat mempengaruhi ketertarikan siswa terhadap mata pelajaran yang bersangkutan, sehingga berpengaruh juga terhadap minat belajar siswa. 6. Kedisiplinan guru serta kebiasaan guru memberikan soal-soal atau tugas dapat meningkatkan prestasi siswa di dalam kemampuan reseptif berbahasa Indonesia.
10 7. Metode ajar yang digunakan oleh guru tidak berpengaruh terhadap nilai kemampuan reseptif berbahasa Indonesia siswa. B. Saran Dengan adanya hasil penelitian yang diperoleh, masih diperlukan upaya peningkatan kemampuan reseptif berbahasa Indonesia pelajar SMA Negeri 1 Wiradesa, dan perlu diadakannya penelitian-penelitian lanjutan yang berkaitan dengan kemampuan berbahasa Indonesia khususnya di kalangan pelajar.
DAFTAR PUSTAKA Alwasilah, A. Chaedar. 2005. Pengantar Penelitian Linguistik Terapan. Jakarta: Pusat Bahasa Departemen Pendidikan Nasional. Arsjad, Maidar G dan Mukti U.S. 1988. Pembinaan Kemampuan Berbicara Bahasa Indonesia. Jakarta: Erlangga. Azwar, Saifuddin. 2011. Metode Penelitian. Yogyakarta: Pustaka Pelajar. Chaer, Abdul. 2009. Psikolinguistik Kajian Teoretik. Jakarta: Rineka Cipta. Chaer, Abdul dan Leoni Agustina. 2010. Sosiolinguistik Perkenalan Awal. Jakarta: IKAPI. Fajri, Em Zul dan Ratu Aprilia Senja. 2008. Kamus Lengkap Bahasa Indonesia. Jakarta: Aneka Ilmu. Kridalaksana, Harimurti. 1983. Kamus Linguistik. Jakarta: Gramedia. Kusdiyati, Sulisworo dan Lilim Halimah. 2012. “Studi Tentang Kemampuan Berbahasa Indonesia Anak Usia 5-6 Tahun yang Bersekolah di TK di Kecamatan Bojongsoang Kabupaten Bandung”. Bandung : Fakultas Psikologi Universitas Islam Bandung. Kustiati, Yani. 1994. “Kemampuan Siswa SMA Negeri 1 Bawang Banjarnegara Tahun Ajaran 1993/1994 Memahami Jenis Wacana”. Fakultas Bahasa dan Sastra Indonesia. Universitas Negeri Semarang. Muslich, Masnur dan I Gusti Ngurah Oka. 2010. Perencanaan Bahasa pada Era Globalisasi. Jakarta: Bumi Aksara. Nababan, P.W.J. 1984. Sosiolinguistik Suatu Pengantar. Jakarta: Gramedia. Sudjana. 2005. Metoda Statistika. Bandung: Tarsito Sugiyono. 2006. Statistik Untuk Penelitian. Bandung: Alvabeta.
11 Suharsimi, Arikunto. 2011. Manajemen Penelitian. Jakarta: Rineka Cipta. Sumarsono. 2008. Sosiolinguistik. Yogyakarta: Pustaka Pelajar. Tarigan, Henry Guntur. 2008a. Membaca Sebagai Suatu Keterampilan Berbahasa. Bandung: Angkasa. _______. 2008b. Menyimak Sebagai Suatu Keterampilan Berbahasa. Bandung: Angkasa. SUMBER INTERNET Priatna. 2012: diakses pada 10 Februari 2012/education-news.html.
2013 dalam
http://id.KOMPAS.com/
Yusdi, Milman. 2010. Pengertian Kemampuan: diakses pada 19 Februari 2013 dalam http://id.shvoong.com/social-sciences/education/2256046-pengertiankemampuan-siswa/#ixzz2FK 31z 69Q. “Media Pendidikan Indonesia”. 2011: diakses pada 19 Februari 2013 dalam http://www.medukasi.web. id/ 2011 /10/kiat-meningkatkan-kemampuan-membaca.html. “Pengertian Tes Kemampuan Reseptif”. 2010: diakses pada 20 Februari 2013 dalam http://kafeilmu.com/2010/09/tes-kemampuan-bahasa-reseptifmenyimak.html#ixzz2FK6Exi