BAB III METODOLOGI PENELITIAN
3.1 Jenis Penelitian Jenis penelitian yang penulis gunakan adalah penelitian kuantitatif. βPenelitian kuantitatif adalah suatu pendekatan yang bersifat objektif, mencakup pengumpulan data dan analisis data kuantitatif serta menggunakan pengujian statistik. βHermawan 2005, 18). Berdasarkan penelitian di atas, maka dalam penelitian ini penulis banyak menggunakan data numerik dengan analisis statistik faktor-faktor yang mempengaruhi terjadinya konflik peran berdasarkan indikator masing-masing variabel, selanjutnya pengumpulan data yang bersifat kuantitatif kemudian dianalisis menggunakan analisis statistik.
3.2 Objek dan Lokasi Penelitian Lokasi penelitian akan di lakukan di kantor akuntan publik yang ada di provinsi lampung yaitu Kantor Akuntan Publik (KAP) Bpk. Zubaidi Komaruddin yang beralamat di JL. Pulau Moratai No.8 Sukarame Bandar Lampung dan Kantor Akuntan Publik (KAP) Bpk. Farid Djahidin-Nurdiono yang beralamat di JL. Z.A. Pagar Alam No. 14 Bandar Lampung. Penelitian ini di lakukan untuk mengetahui sejauh mana persepsi para auditor terhadap konflik peran.
26
27
3.3 Metode Penelitian 3.3.1 Operasionalisasi Variabel Definisi operasional adalah definisi yang didasarkan atas sifat-sifat yang didefinisikan yang akan diamati. Definisi operasional diberikan kepada variabel yang akan diteliti. Secara tidak langsung definisi operasional itu akan menunjuk alat pengambil data yang cocok digunakan. A. Variabel Independent 1. Struktur Audit a. Definisi Konsep Definisi konsep struktur audit merupakan intruksi-intruksi yang harus dilakukan, intruksi tersebut yaitu saling berkaitan, melakukan intruksi dengan benar dapat mendorong motivasi kerja agar menjadi lebih efektif dan efisien, dan melakukan intruksi struktur dapat mencegah terjadinya konflik dan kinerja menjadi lebih baik. b. Definisi Operasional Variabel Struktur audit adalah sebuah pendekatan sistematis terhadap auditing yang di karateristikkan oleh langkah-langkah penentuan audit, prosedur rangkaian logis, keputusan, dokumentasi, menggunakan sekumpulan alat-alat dan kebijakan audit yang komprehensif dan terintegrasi untuk membantu auditor melakukan tugas auditnya 2. Prinsip Organisasi a. Definisi Konsep Definisi konsep prinsip orgnisasi adalah prinsip organisasi yang terdiri dari berbagai subsistem yang saling berkaitan satu sama lain untuk mencapai suatu
28
tujuan tertentu. Dalam pelksanaannya prinsip organisasi dapat terbentuk dengan
adanya
perumusan
tujuan,
pembagian
kerja,
pendelegasian
wewenang, rentang manajemen, kesatuan perintah dan koordiasi. Dari beberapa hal tersebut, dalam berorganisasi agar tujuan tercapai harus mematuhi serta menjalankan prinsip organisasi dengan baik agar sikap dan perilaku dalam berorganisasi dapat bermanfaat bagi setiap individu maupun kelompok organisasi itu sendiri. b. Devinisi Operasional Variabel Prinsip organisasi di KAP yaitu suatu pondasi yang menjadi pokok dasar di dalam menggerakkan para auditor di KAP. Oleh karena itu, organisasi di KAP dibangun dan digerakkan atas pondasi yang berupa prinsip organisasi, dan setiap prinsip-prinsip mengandung suatu kebenaran. B. Variabel Dependent 1. Devinisi Konsep Definisi konflik peran auditor di Provinsi Lampung adalah suatu situasi dimana individu mengalami ketidaksesuaian antara perintah atau permintaan yang diberikan dengan komitmen dari satu peran. Kondisi tersebut biasanya terjadi karena adanya dua perintah yang berbeda yang diterima secara bersamaan dan pelaksanaan salah satu perintah akan mengakibatkan terbainya perintah yang lain. Beberapa bentuk konflik yang dapat terjadi di organisasi yaitu konflik peran pribadi (person-role conflict), konflik intra peran (intrarole conflict), konflik antar peran (interrole conflict).
29
2. Definisi Operasional Variabel Devinisi konsep konflik Peran yaitu peran menimbulkan rasa tidak nyaman dalam bekerja dan biasa menimbulkan menurunnya motivasi kerja karena mempunyai
dampak
negatif
terhadap
perilaku
auditor,
seperti
timbulnya
ketegangan kerja, banyak terjadi perpindahan, penurunan kepuasan kerja, sehingga bisa menurunkan kinerja auditor secara keseluruhan. Tabel 1.2 Tabel Pengukuran Penelitian No
1.
Variabel
Operasional
Indikator
Skala
Struktur
Struktur audit meliputi
ο· Prosedur atau
Skala
Audit (π1 )
apa yang harus
Aturan Dalam
dilakukan intruksi
Pelaksanaan
bagaimana pekerjaan
Audit.
harus diselesaikan,
ο· Petunjuk atau
alat untuk melakukan
Intruksi
koordinasi,alat untuk
Pelaksanaan
pengawasan dan
Audit.
pengendalian audit
ο· Mematuhi
dan alat untuk
Keputusan
penilaian kualitas kerja
Yang
yang dilaksanakan
Ditetapkan. ο· Penggunaan Media Transformasi (Komputer) Dan Kebijakan Audit Yang Kompherensif Dan
Linkert
Item Pertanyaan
1 - 15
30
Terintegrasi. 2.
Prinsip
Prinsip organisasi
Organisasi terdiri dari berbagai (π2 )
subsistem yang saling berkaitan satu sama lain untuk mencapai suatu tujuan tertentu, dalam
ο· Subsistem Yang Saling
Tujuan ο· Pembagian Kerja
prinsip organisasi
Kekuasaan
dapat terbentuk
/wewenang
pembagian kerja,
1 β 18
ο· Perumusan
ο· Pendelegasin
perumusan tujuan,
Linkert
Berkaitan
pelaksanaannya
dengan adanya
Skala
ο· Kesatuan Perintah ο· Kondisi
pendelegasian kekuasaan/wewenang, rentang manajemen, kesatuan perintah dan kodinasi. 3.
ο· Rasa Tidak
Skala
menimbulkan rasa
Nyaman
Linkert
tidak nyaman dalam
Bekerja
Konflik
Konflik peran
Peran (Y)
bekerja dan biasa menimbulkan menurunnya motivasi
ο· Menurunnya Motivasi Kerja ο· Dampak
kerja karena
Negatif
mempunyai dampak
Terhadap
negatif terhadap
Perilaku
perilaku individu, seperti timbulnya ketegangan kerja, banyak terjadi
1- 16
31
perpindahan, penurunan kepuasan kerja, sehingga bisa menurunkan kinerja auditor secara keseluruhan
3.3.2 Populasi dan Sampel 3.3.2.1 Populasi Populasi adalah objek dari penelitian yang berguna sebagai sasaran untuk mendapatkan dan mengumpulkan data. Populasi dalam penelitian ini adalah para auditor di kantor Akuntan Publik (KAP), terdapat dua Kantor Akuntan Publik yakni KAP Zubaidi Komaruddin dan KAP Farid Djahidin-Nurdiono. Jumlah populasi auditor yang bekerja di Kantor Akuntan Publik (KAP) Zubaidi Komaruddin laki-laki 7 orang, perempuan 11 orang dan jumlah populasi auditor di Kantor Akuntan Publik (KAP) Farid Djahidin-Nurdiono laki-laki 6 orang, perempuan 10 orang. 3.3.2.2 Sampel Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut. Responden yang digunakan dalam penelitian adalah para auditor yang bekerja pada Kantor Akuntan Publik (KAP) di Lampung. Jumlah auditor yang bekerja di Kantor Akuntan Publik (KAP) di Lampung sebanyak 34 orang. Metode pengambilan sampel dengan menggunakan survei, dikarenakan populasi kurang dari 100 subjek, maka seluruh populasi dijadikan sampel.
32
3.3.3 Teknik Pengumpulan Data Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan : 3.3.3.1 Wawancara Wawancara merupakan metode pengumpulan data dengan cara bertanya langsung (berkomunikasi langsung) dengan responden. Dalam wawancara terdapat proses interaksi antara wawancara dengan responden. Pewawancara merupakan orang yang memegang kunci keberhasilan wawancara, kalau pewawancara tidak terampil, proses wawancara akan terhambat (Soeratno dan Lincolin Arsyad 1988:115). 3.3.3.2 Angket (Kuesioner) Angket (kuesioner atau daftar pertanyaan) merupakan cara pengumpulan data dengan memberikan daftar pertanyaan kepada responden untuk diisi. Sudah barang tentu respondennya ditentukan dahulu berdasarkan teknik sampling. Tujuan pembuatan angket (kuesioner) adalah untuk memperoleh informasi yang relevan dengan penelitian dengan kesahihan yang cukup tinggi. Dalam menyusun angket inipun para peneliti harus menetapkan variabel-variabel yang jelas. Variabel yang jelas akan menimbulkan pertanyaan yang jelas dan relevan (Soeratno dan Lincolin Arsyad, 1988:120). 3.3.3.2 Observasi Secara mudah observasi sering disebut juga sebagai metode pengamatan. Ringkasnya metode observasi adalah cara pengumpulan data dengan cara melakukan pencatatan secara cermat dan sistematik. Kalau pengamatan dilakukan dengan sambil lalu dan tidak memenuhi prosedur dan aturan yang jelas tidak bisa disebut observsi (Soeratno dan Lincolin Arsyad, 1988:111).
33
3.3.4 Alat Analisis 3.3.4.1 Uji Kualitas Data Pengujian kualitas data bertujuan untuk mengetahui apakah instrument yang digunakan valid dan reliable, karena kebenaran data diolah sangat menentukan kualitas hasil penelitian. a. Uji Validitas Uji validitas adalah suatu taraf dimana alat pengukur dapat mengukur apa-apa yang seharusnya diukur. Kuisioner adalah salah satu alat yang digunakan dalam pengumpulan data sebagai instrument penting yang harus dilkukan pengujian terlebih dahulu. Uji validitas dilakukan dengan cara menguji korelasi antara skor item dengan skor total masing-masing variabel. Secara statistik angka korelasi bagian total yang diperoleh harus dibandingkan dengan angka dalam tabel r produk moment. Apabila nilai r dihitung lebih dari (>) r tabel maka kuesioner tersebut dapat diktakan valid dan sebaliknya. b. Uji Reliabilitas Reliabilitas adalah alat ukur mengukur suatu kuisioner yang merupakan indikator dari variabel atau konstruk. Suatu kuisioner dikatakan reliabel atau handal jika jawaban seseorang terhadap pernyataan adalah konsisten atau stabil dari waktu ke waktu (Ghozali, 2005:63). Teknik pengujian reliabilitas ini menggunakan teknik uji statistik Cronbach Alpha, hasil penelitian menunjukan reliable bila koefisien alphanya (o) lebih besar dari 0,6 artinya kuesioner dapat dipercaya dan dapat digunakan untuk penelitian.
34
3.3.4.2 Pengujian Asumsi Klasik a. Uji Normalitas Salah satu cara mengecek kenormalitasan adalah dengan plot probabilitas normal. Dengan plot ini, masing-masing nilai pengamatan dipasangkan dengan nilai harapan pada distribusi norma. Normalitas terpenuhi apabila titik-titik (data) terkumpul disekitar garis lurus. Selain plot normal, menguji normalitas juga dapat menggunakan Detrend Normal plot. Jika sampel berasal dari populasi normal, maka titik tersebut seharusnya terkumpul di sekitar garis lurus yang melalui 0 dan tidak berpola (Wahid Sulaiman, 2004) Pengujian normalitas data dimasudkan untuk mendeteksi apakah data yang akan digunakan sebagai acuan pengujian hipotesis merupakan data empirik. Dengan kata lain, apakah data yang diperoleh beraslah dari populasi yang berdestribusi normal. Tujuan pengujian ini adalah untuk menguji apakah dalam model regresi variable independen dan variabel dependen keduanya mempunyai distribusi normal atau mendekati normal. b. Uji Linieritas Menguji linieritas hubungan 2 buah variabel, pertama-tama kita harus membuat diagram pencarnya. Metode lain yang dapat di gunakan untuk menguji kelinieran suatu model adalah dengan membuat plot residual terhadap harga-harga prediksi. Jika grafik antara harga-harga prediksi dan harga-harga residual tidak membentuk suatu pola tertentu, berarti asumsi linieritas terpenuhi (Wahid Sulaiman, 2004). Pengujian linieritas ini untuk melihat apakah titik data tersebut membentuk pola linier atau tidak
35
3.3.4.3 Pengujian Hipotesis Penelitian
ini
menggunakan
metode
analisis
regresi
berganda.
Hal
ini
menunjukkan hubungan (korelasi) antara kejadian satu dengan kejadian yang lainnya.Karena terdapat lebih dari dua variabel, maka hubungan linier dapat dinyatakan dalam persamaan regresi linier berganda (Sudjana, 1993). a. Analisis Regresi Linier Berganda Menurut Sugiono (2010), analisis linier berganda adalah analisis yang digunanakan penelitian, bila bermaksud meramaikan bagaimana keadaan (naik turunnya) variabel dependen (kriterium), bila dua atau lebih variabel independen sebagai faktor predictor dimanipulasi (dinaik turunkan nilainya). Persamaan regresi linier berganda sebagai berikut. π π π + π1 π1 +π2 π2 Keterangan: Y = Variabel dependen π1 = Variabel Independen π2 = Variabel Independen a = Konstanta (nilai Y apabila X = 0) π1 = Koefisien regresi
b. Uji Statistik t Pengujian ini dilakukan untuk mengetahui pengaruh variabel independen yang dimasukan dalam model
regresi secara individu terhadap variabel dependen
(Ghozali, 2005:84). Adapun langkah-langkah dlam pengambilan keputusan untuk uji t adala sebagai berikut:
36
Pengujian hipotesisi ini menggunakan tingkat signifikan (alpha 5%) kriteria hipotesis diterima apabila P value (sig) β€ πΌ sebesar 0, 05, atau t-hitung β₯ t tabel. c. Uji Statistik F Uji statistik F dilakukan untuk mengetahui pengaruh semu variabel independen yang dimasukan dalam model regresi secara bersama-sama terhadap variabel dependen (Ghozhali, 2005:84). Menggunakan tingkat signifikan (alpha) 5%. Keputusan statistik hitung dan statistik tabel dapat juga diambil dasar keputusan probabilitas dengan dasar pengambilan keputusan adalah jika P value (sig) β€ πΌ sebesar 0,05, atau f-hitung β₯ f-tabel.