BAB III METODOLOGI PENELITIAN
A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dimulai dari bulan April 2012 sampai dengan Juli 2012, mengambil dari data dari BEI. Penelitian ini dilakukan di Jakarta dan hanya mengambil data sekunder dari perusahaan yang mencakup gambaran umum dari objek yang diteliti yaitu perusahaan manufaktur industri makanan dan minuman yang terdaftar di BEI. B. Desain Penelitian Desain penelitian ini menguraikan bagaimana permasalahan penelitian akan diselesaikan. Penelitian ini menggunakan penelitian kausal. Penelitian kausal merupakan penelitian untuk mengetahui keeratan hubungan satu atau lebih variabel bebas (independent variable) terhadap variabel terikat (dependent variabel). Variabel bebas pada penelitian ini adalah CR, DER, dan CFO sedangkan variabel terikatnya adalah Return Saham
C. Hipotesis Hipotesis menyatakan hubungan yang diduga secara logis antara dua variable atau lebih dalam rumusan proposisi yang dapat diuji secara empiris. Berdasarkan telaah pustaka dan tujuan penelitian maka hipotesis yang dapat dibuat dalam penelitian ini adalah:
29
1. Ho1 : CR tidak berpengaruh positif terhadap Return Saham pada perusahaan manufaktur industri makanan dan minuman di BEI periode 2007-2011. Ha1 : CR berpengaruh positif terhadap Return Saham pada perusahaan manufaktur industri makanan dan minuman di BEI periode 2007-2011. 2. Ho2 : DER tidak berpengaruh negatif dan signifikan terhadap Return Saham pada perusahaan manufaktur industri makanan dan minuman di BEI periode 2007-2011. Ha2 : DER berpengaruh negatif dan signifikan terhadap Return Saham pada perusahaan manufaktur industri makanan dan minuman di BEI periode 2007-2011. 3. Ho3 : CFO tidak berpengaruh positif terhadap Return Saham pada perusahaan manufaktur industri makanan dan minuman di BEI periode 2007-2011. Ha3 : CFO berpengaruh positif terhadap Return Saham pada perusahaan manufaktur industri makanan dan minuman di BEI periode 2007-2011. 4. Ho4 : CR, DER, dan CFO secara serentak tidak berpengaruh positif terhadap Return Saham pada perusahaan manufaktur industri makanan dan minuman di BEI periode 2007-2011. Ha4 : CR, DER, dan CFO secara serentak berpengaruh positif terhadap Return Saham pada perusahaan manufaktur industri makanan dan minuman di BEI periode 2007-2011.
30
D. Variabel dan Skala Pengukuran Variabel-variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah satu variable dependen dan empat variable bebas:
1. Variabel Dependen (Variabel Y) Dalam penelitian ini return saham (Variabel Y) merupakan variable dependen sebab dipengaruhi oleh variable lainnya. Return saham dihitung dengan mengurangkan harga saham akhir periode dengan harga saham awal periode lalu dibagi harga saham awal periode. Return saham ini dapat dihitung dengan rumus :
Keterangan : Rt
= return saham i pada periode t
Pt
= harga penutupan saham i pada periode t (periodeterakhir)
Pt-1
= harga penutupan saham i pada periode sebelumnya (awal)
2. Variabel Independen (Variabel X) Dalam penelitian ini, rasio-rasio keuangan yang dihitung dengan menggunakan data laporan keuangan pada perusahaan manufaktur industri makanan dan minuman di BEI pada periode 2007-2011 merupakan variable independen. Rasio-rasio keuangan tersebut yaitu: Current Ratio (X1), Debt to Equity Ratio (X2), Cashflow From Operation (X3) 31
a) Rasio keuangan diukur dengan mengunakan:
Rasio Lancar (Current Ratio) rumus untuk menghitungnya adalah :
Rasio Hutang Terhadap Ekuitas ( Debt to Equity Ratio ) dapat dihitung dengan rumus :
b) Arus Kas yang diukur menggunakan cashflow from operation, dengan rumus sebagai berikut :
E. Metode Pengumpulan data Sesuai dengan data yang diperlukan yaitu data sekunder, maka metode pengumpulan
data dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan teknik
dokumentasi yang dipublikasikan
oleh
berdasarkan laporan keuangan periode 2007-2011 yang BEI tahun
2007-2011
dan
download
di
internet
(www.idx.com), mempelajari jurnal penelitian terdahulu, mempelajari buku-buku pustaka yang pendukung penelitian terdahulu dan yahoo finance. Data yang
32
diperlukan yaitu Current Ratio, Debt to Equity Ratio, Cashflow From Operation. Adapun pengolahan data dalam penelitian dengan menggunakan SPSS.
F. Jenis Data Penelitian ini menggunakan data kuantitaf yaitu data yang berbentuk data yang diangkakan dan juga data sekunder dari laporan keuangan, termasuk laporan laba rugi, neraca, dan laporan arus kas, yang dikeluarkan oleh perusahaan manufaktur industri makanan dan minuman yang terdaftar pada BEI. Penelitian ini mengambil jurnal penelitian terdahulu, mempelajari buku-buku pustaka yang mendukung penelitian terdahulu.
G. Populasi dan Sampel Populasi merupakan keseluruhan dari unit analisis yang ciri-ciri yang akan diduga. Populasi yang diamati penelitian adalah perusahaan yang sahamnya terdaftar di BEI. Pengambilan sampel dalam penelitian ini dilakukan secara purposive sampling. Pemilihan sampel saham yang akan diteliti didasarkan pada karakteristik dari elemen-elemen populasi sebagai berikut: 1. Perusahaan makanan dan minuman yang terdaftar di BEI. 2. Memperoleh laporan keuangan lengkap perusahaan periode dari 2007 sampai 2011.
33
Tabel 3.1 Kriteria Sampel Penelitian
No.
Kriteria Sampel Penelitian
Total
1
Total perusahaan makanan dan minuman yang terdaftar di BEI
14
2
Dikurangi perusahaan yang laporan keuangannya tidak lengkap secara berturut-turut 2007 - 2011
(4)
3
Sampel akhir untuk pengujian
10
Sumber : data sekunder diolah Berdasarkan kriteria tersebut, maka jumlah sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah 10 perusahaan. Sampel dalam penelitian ini dapat dilihat pada tabel berikut ini: Tabel 3.2 Sampel Penelitian No.
Kode
Nama Perusahaan
1 ADES Akasha Wira International Tbk 2 AISA Tiga Pilar Sejahtera Food Tbk 3 CEKA Cahaya Kalbar Tbk 4 DLTA Delta Djakarta Tbk 5 INDF Indofood Sukses Makmur Tbk 6 MLBI Multi Bintang Indonesia Tbk 7 MYOR Mayora Indah Tbk 8 PSDN Prasidha Aneka Niaga Tbk 9 SKLT Sekar Laut Tbk 10 ULTJ Ultra Jaya Milk Tbk Sumber : Bursa Efek Indonesia
34
H. Metode Analisis Data Metode analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah menggunakan pendekatan statistik dengan menggunakan linear berganda regresi yang memperlihatkan rasio keuangan, Rasio Lancar (Current Ratio), Rasio Hutang terhadap ekuitas (Debt to Equity Ratio) , Arus Kas dari Operasi (Cashflow From Operation) dengan return saham masing-masing pada perusahaan manu faktur industri makanan dan minuman. Penelitian ini juga menggunakan uji beda t-test untuk mengetahui apakah “apakah ada perbedaan return saham, Current Ratio, Debt to Equity Ratio , Cashflow From Operation pada perusahaan manufaktur industri makanan dan minuman di BEI”. Analisis data pada penelitian ini dapat dirumuskan sebagai berikut: = Keterangan: Rit
= return saham perusahaan i pada periode ke t
a
= konstanta
Єit
= faktor pengganggu perubahan dalam return saham
1. Uji Penyimpangan Asumsi Klasik Karena data yang digunakan adalah data sekunder, maka sebelum dilakukan pengujian hipotesis terlebih dahulu dilakukan pengujian asumsi klasik terhadap data penelitian. Hal ini dilakukan untuk mengetahui kelayakan dari model analisis data yang digunakan. Pada penelitian kali ini pengujian terdiri dari uji normalitas, uji multikolonieritas, dan uji autolorelasi.
35
a. Uji Normalitas Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi, variabel pengganggu atau residual memiliki distribusi normal. Seperti diketahui bahwa uji t dan F mengasumsikan bahwa nilai residual mengikuti distribusi normal. Kalau asumsi ini dilanggar maka uji statistik menjadi tidak valid untuk jumlah sampel kecil. Ada dua cara untuk mendeteksi apakah residual berdistribusi normal atau tidak yaitu dengan analisis grafik dan uji statistik.
1) Analisa Grafik Analisa grafik yang digunakan pada penelitian kali ini untuk menguji normalitas data adalah dengan melihat normal probability plot. Normal probability plot dilakukan dengan membandingkan distribusi kumulatif dari distribusi normal. Distribusi normal akan membentuk satu garis lurus diagonal, dan ploting data residual akan dibandingkan dengan garis diagonal. Jika distribusi data residual normal, maka garis yang menggambarkan data sesungguhnya akan mengikuti garis diagonalnya Pada prinsipnya normalitas dapat dideteksi dengan melihat penyebaran data (titik) pada sumbu diagonal dari grafik. Dasar pengambilan keputusan :
36
a) Jika data menyebar disekitar garis diagonal dan mengikuti arah garis diagonal, maka model regresi memenuhi asumsi normalitas. b) Jika data menyebar jauh dari garis diagonal dan/atau tidak mengikuti arah garis diagonal, maka model regresi tidak memenuhi asumsi normalitas.
2) Analisa Statistik Analisa statistik yang digunakan pada penelitian kali ini adalah dengan menguji normalitas residual dengan uji statistik non parametrik Kolmogorov – Smirnov (K –S). Uji K-S dilakukan dengan membuat hipotesis : Ho
: data residual berdistribusi normal
Ha
: data residual tidak berdistribusi normal
b. Uji Multikolonieritas Uji multikolonieritas betujuan untuk menguji apakah model regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas (independen). Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi di antara variabel independen. Uji multikolonieritas pada penelitian dilakukan dengan matriks korelasi. Pengujian ada tidaknya gejala multikolineritas dilakukan dengan memperhatikan nilai matriks korelasi yang dihasilkan pada saat pengolahan data serta nilai VIF (Variance Inflation Factor) dan Tolerance- nya.
37
Jika antar variabel independen ada korelasi yang cukup tinggi (umumnya di
atas
0,90),
maka
hal
ini
merupakan
indikasi
adanya
multikolonieritas.(Imam Ghozali, 2011). Multikolonieritas dapat juga dilihat dari (1) nilai tolerance dan lawannya (2) variance inflation factor (VIF). Kedua ukuran ini menunjukkan setiap variabel independen manakah yang dijelaskan oleh variabel independen lainnya. Dalam pengertian sederhana setiap variabel independen menjadi variabel dependen (terikat) dan diregres terhadap variabel independen lainnya. Apabila nilai VIF berada dibawah 10 dan nilai tolerance mendekati 1,maka diambil kesimpulan bahwa model regresi tersebut tidak terdapat problem multikoloneritas
c. Uji Autokorelasi Uji autokorelasi bertujuan untuk menguji apakah didalam sebuah model regresi linear ada korelasi antara kesalahan pengganggu pada periode t dengan kesalahan periode t-1 (sebelumnya).Jika terjadi korelasi,
maka
dinamakan ada problem autokorelasi. Autokorelasi muncul karena observasi yang berurutan sepanjang waktu berkaitan satu sama lainnya. Masalah ini timbul karena residual (kesalahan pengganggu) tidak bebas dari satu observasi ke observasi lainnya. Hal ini sering ditemukan pada data runtut waktu (time series). (Imam Ghozali, 2011)
38
Uji Autokorelasi ini dilakukan dengan menggunakan uji DurbinWatson (DW test). Hipotesis yang akan diuji adalah : Ho : tidak ada autokorelasi ( r = 0 ) Ha : ada autokorelasi ( r ≠ 0 ) Pengambilan keputusan ada tidaknya autokorelasi :
Tabel 3.3 Pengambilan keputusan uji Durbin-Watson Hipotesis nol
Keputusan
Jika
Tidak ada autokorelasi positif
Tolak
0 < d < dl
Tidak ada autokorelasi positif
No decision
dl ≤ d ≤ du
Tidak ada korelasi negatif
Tolak
4 – dl < d < 4
Tidak ada korelasi negatif
No decision
4 – du ≤ d ≤ 4 – dl
Tidak ada autokorelasi,
Tidak ditolak
du < d < 4 - du
Positif atau negatif Sumber : Imam Ghozali (2011:111)
d. Uji Heterokedastisitas Uji Heterokedastisitas bertujuan untuk menguji apakah di dalam model regresi terjadi ketidaksamaan varians dari suatu residual pengamatan ke residual pengamatan lain. Dalam penelitian ini, gejala heterokedastisitas dideteksi dengan menggunakan uji park.
39
Metode uji Park yaitu dengan meregresikan nilai residual (LnU2i) dengan masing-masing variabel dependen. Kriteria pengujian adalah sebagai berikut: •
Jika koefisien parameter beta dari regresi LnU2i sebagai variabel dependen dengan variabel independen seluruh variabel independen dalam regresi utama signifikan secara statistik, maka data mengandung heteroskedasitas.
•
Sebaliknya jika koefisien parameter beta dari regresi LnU2i sebagai variabel
dependen
dengan
variabel
independen
seluruh
variabel
independen dalam regresi utama tidak signifikan secara statistik, maka data tidak mengandung heteroskedasitas
2. Uji Hipotesis Untuk melakukan pengujian terhadap hipotesis-hipotesis yang diajukan, perlu digunakan analisis regresi melalui uji t maupun uji F. Tujuan digunakan analisis regresi adalah untuk mengetahui pengaruh variabelvariabel independen terhadap variabel dependen, baik secara parsial maupun secara serentak, serta mengetahui besarnya dominasi variabel-variabel independen terhadap variabel dependen. Metode pengujian terhadap hipotesa yang diajukan dilakukan dengan pengujian secara parsial dan pengujian secara serentak. Langkah-langkah untuk menguji hipotesis-hipotesis yang diajukan didalam penelitian ini adalah sebagai berikut: a. Koefisien Determinasi (R2 )
40
Koefisisen determinasi pada intinya mengukur seberapa jauh kemampuan model dalam menerangkan variasi variabel dependen. Nilai koefisien determinasi adalah antara nol dan satu. Nilai R 2 yang kecil
berarti
kemampuan
variabel-variabel
independen
dalam
menjelaskan variasi variabel dependen amat terbatas. Nilai yang mendekati satu berarti variabel-variabel independen memberikan hampir semua informasi yang dibutuhkan untuk memprediksi variasi variabel dependen.
b. Uji Signifikansi Serentak (Uji Statistik F) Uji statistik F pada dasarnya menunjukkan apakah semua variabel independen atau bebas yang dimasukkan dalam model mempunyai pengaruh secara bersama-sama terhadap variabel dependen/terikat. (Imam Ghozali, 2011). Hipotesis nol (Ho) yang hendak diuji adalah apakah semua parameter dalam model sama dengan nol, atau : Ho : b1 = b 2= .... = bk = 0 Artinya, semua variabel independen bukan merupakan penjelas yang signifikan terhadap variabel dependen. Hipotesis alternatifnya (Ha) tidak semua parameter secara serentak sama dengan nol, atau : Ha : b1 ≠ b2≠ .... ≠ bk ≠ 0 Artinya semua variabel independen secara serentak merupakan penjelas yang signifikan terhadap variabel dependen.
41
Kriteria pengambil keputusan adalah :
Apabila nilai sig < 5%, maka Ha diterima dan atau Ho ditolak.
Apabila nilai sig > 5%, maka Ho diterima dan atau Ha ditolak.
c. Uji Signifikan Parameter Individual (Uji Statistik t) Uji statistik t pada dasarnya menunjukkan seberapa jauh pengaruh satu
variabel
penjelas/independen
secara
individual
dalam
menerangkan variasi variable dependen. (Imam Ghozali, 2011) Hipotesis nol (Ho) yang hendak diuji adalah apakah suatu parmeter (bi) sama dengan nol, atau ; Ho : bi = 0
Artinya suatu variabel independen bukan merupakan penjelas yang signifikan terhadap variabel dependen. Hipotesis alternatifnya (Ha) parameter suatu variabel tidak sama dengan nol, atau : Ha : b1 ≠ 0 Artinya variabel tersebut merupakan penjelas yang signifikan terhadap variabel dependen. Kriteria pengambil keputusan adalah :
Apabila nilai sig < 5%, maka Ha diterima dan atau Ho ditolak.
Apabila nilai sig > 5%, maka Ho diterima dan atau Ha ditolak.
42