BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1
Objek Penelitian Sebagaimana telah disebutkan dalam latar belakang masalah, inti kajian
dalam penelitian ini adalah masalah produktivitas kerja pegawai di Dinas Pendidikan Kabupaten Subang. Penulis melihat bahwa aspek tersebut diduga perlu dibina dan dikembangkan dalam rangka mewujudkan keberhasilan yang diharapkan. Sudut pandang yang penulis gunakan untuk mengkaji masalah produktivitas kerja pegawai di Dinas Pendidikan Kabupaten Subang ini adalah sejauh mana pembinaan disiplin berpengaruh terhadap produktivitas kerja. Pemilihan lokasi penelitian di Dinas Pendidikan Kabupaten Subang didasarkan atas pertimbangan objektif sesuai dengan tujuan penelitian serta pertimbangan sebagai berikut: 1. Berdasarkan data empirik, Dinas Pendidikan dinilai memiliki produktivitas yang rendah sebagaimana disebutkan dalam latar belakang masalah. Fenomena yang terjadi, belum tercapainya target ketercapaian kinerja pegawai. 2. Di samping alasan tersebut di atas, pemilihan lokasi penelitian didasarkan atas terbatasnya tenaga, waktu, dan biaya penelitian. Objek penelitian (yang menjadi responden) dalam penelitian ini adalah pegawai Dinas Pendidikan Kabupaten Subang yang berjumlah 62 responden.
Astri Rachmawati, 2013 Pengaruh Pembinaan Disiplin Yang Dilakukan Oleh Pimpinan Terhadap Produktivitas Kerja Pegawai Dinas Pendidikan Kabupaten Subang Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu
38
Untuk setiap variabelnya diberikan simbol-simbol sebagai berikut: Pembinaan Disiplin (X) dan Produktivitas Kerja Pegawai (Y). Dalam hal ini penulis mencoba menganalisis sampai sejauh mana pengaruh pembinaan disiplin terhadap produktivitas kerja pegawai Dinas Pendidikan Kabupaten Subang. 3.2
Metode Penelitian Metode penelitian adalah cara ilmiah untuk mendapatkan data yang
valid dengan tujuan dapat ditemukan, dibuktikan dan dikembangkan suatu pengetahuan sehingga pada gilirannya dapat digunakan untuk memahami, memecahkan dan mengatasi masalah (Sugiyono, 2007:4). Dalam penelitian ini metode yang digunakan adalah metode deskriptif, yaitu untuk melihat keterkaitan antara dua variabel atau lebih melalui analisa data yang didapat. Metode deskriptif lebih menekankan pada suatu studi untuk memperoleh informasi mengenai gejala yang muncul pada saat penelitian berlangsung. Berdasarkan jenis penelitiannya yaitu deskriptif yang dilaksanakan melalui pengumpulan data di lapangan, maka penelitiannya adalah metode explanatory survey. Penelitian explanatory survey adalah penelitian yang dilakukan terhadap sejumlah individu atau unit analisis, sehingga ditemukan fakta atau keterangan secara faktual mengenai gejala suatu kelompok atau perilaku individu, dan hasilnya dapat digunakan sebagai bahan pembuat rencana atau pengambilan keputusan. Penelitian explanatory survey ini merupakan studi bersifat kuantitatif dan umumnya survey ini menggunakan Astri Rachmawati, 2013 Pengaruh Pembinaan Disiplin Yang Dilakukan Oleh Pimpinan Terhadap Produktivitas Kerja Pegawai Dinas Pendidikan Kabupaten Subang Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu
39
kuesioner sebagai alat pengumpul datanya (Uep Tatang Sontani dan Sambas Ali Muhidin, 2011:6). Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kuantitatif, yaitu pendekatan yang memungkinkan dilakukan pencatatan dan menganalisis data yang diperoleh dengan menggunakan perhitungan statistik. Dan juga penelitian ini bertujuan untuk menguji hipotesis dalam hubungannya dengan variabel-variabel yang ada. Selain itu, penelitian ini juga dilakukan untuk mengetahui hubungan yang ada di antara variabel-variabel tersebut. 3.3
Operasionalisasi Variabel Penelitian ini memiliki variabel-variabel yang akan diteliti yang bersifat
saling mempengaruhi. Dalam hal ini variabel-variabel ini dapat juga disebut sebagai objek penelitian. Sugiyono (2007:20) menyatakan bahwa variabel penelitian adalah suatu atribut atau sifat atau aspek dari orang ataupun objek yang mempunyai variasi tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan ditarik kesimpulannya. Definisi variabel dibuat agar tidak terjadi kesalahan dalam menafsirkan variabel yang ingin diteliti dan juga dapat dijadikan kerangka acuan bagi peneliti untuk mendeskripsikan permasalahan yang hendak diungkapkan. Sering kali terjadi kesalahpahaman dalam mengartikan istilah-istilah, hal ini disebabkan oleh perkembangan ilmu pengetahuan di bidang-bidang yang sudah semakin maju sehingga banyak istilah-istilah yang dipergunakan untuk maksud tertentu berlebihan meskipun pada dasarnya bertujuan untuk menerangkan maksud yang sama. Astri Rachmawati, 2013 Pengaruh Pembinaan Disiplin Yang Dilakukan Oleh Pimpinan Terhadap Produktivitas Kerja Pegawai Dinas Pendidikan Kabupaten Subang Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu
40
Berdasarkan hal ini, penulis mendefinisikan istilah-istilah yang termuat dalam judul penelitian yaitu “Pengaruh Pembinaan Disiplin terhadap Produktivitas Kerja Pegawai Dinas Pendidikan Kabupaten Subang”. Maka dapat ditentukan variabel yang digunakan dalam penelitian, terdiri variabel X sebagai variabel bebas yang tidak tergantung pada variabel lain dan variabel Y sebagai variabel terikat atau variabel yang tergantung pada variabel lain, yaitu: a.
Variabel X adalah Pembinaan Disiplin
b.
Variabel Y adalah Produktivitas Kerja Pegawai Untuk lebih jelasnya, maka penulis menjabarkan variabel-variabel
tersebut ke dalam tabel sebagai berikut: Tabel 3. 1 Operasionalisasi Variabel Pembinaan Disiplin (X) Variabel
Indikator
Pembinaan
Keteladanan
Disiplin (X)
dalam
“Kegiatan atau
bersikap dan
upaya yang
berperilaku
dilakukan untuk meningkatkan disiplin
Keteladanan dalam bekerja
pegawai”
No.
Pengukuran
Item
Ordinal
1
Ordinal
2
Datang tepat waktu
Ordinal
3
Kesesuaian
Ordinal
4
Ordinal
5
Kesantunan dalam berbicara Penggambaran sosok yang bijak
pekerjaan dengan tugas dan kewenangan
(Maltis, 2000:275).
Skala
Ukuran
Kesesuaian Keteladanan
pakaian dengan
secara fisik
ketentuan yang telah ditetapkan
Astri Rachmawati, 2013 Pengaruh Pembinaan Disiplin Yang Dilakukan Oleh Pimpinan Terhadap Produktivitas Kerja Pegawai Dinas Pendidikan Kabupaten Subang Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu
41
Penampilannya
Ordinal
6
Ordinal
7
Ordinal
8
Ordinal
9
Ordinal
10
Ordinal
11
memberikan kesan yang baik bagi pegawai Pemberian bimbingan kepada pegawai dalam melaksanakan pekerjaan yang Bimbingan
baik Mengingatkan pegawai untuk senantiasa patuh pada aturan instansi Pemberian sanksi ringan kepada pegawai yang melakukan tindakan indisipliner
Pemberian sanksi
Pemberian sanksi sedang kepada pegawai yang melakukan tindakan indisipliner Pemberian sanksi berat kepada pegawai yang
Astri Rachmawati, 2013 Pengaruh Pembinaan Disiplin Yang Dilakukan Oleh Pimpinan Terhadap Produktivitas Kerja Pegawai Dinas Pendidikan Kabupaten Subang Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu
42
melakukan tindakan indisipliner Keterlibatan dalam
Ordinal
12
Ordinal
13
Ordinal
14
Ordinal
15
Ordinal
16
Ordinal
17
penyusunan rencana program instansi Kerjasama dalam pelaksanaan program instansi Keterlibatan
Berpartisipasi dan kerjasama dalam pemeliharaan program instansi Melakukan pengawasan dan evaluasi program instansi dibantu pegawai Usaha untuk meminta berbagai saran dan kritikan kepada pegawai
Saling membina diri
tentang hasil program instansi Kerjasama dalam membangun kembali program yang lebih baik
Astri Rachmawati, 2013 Pengaruh Pembinaan Disiplin Yang Dilakukan Oleh Pimpinan Terhadap Produktivitas Kerja Pegawai Dinas Pendidikan Kabupaten Subang Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu
43
Tabel 3. 2 Operasionalisasi Variabel Produktivitas Kerja (Y) Variabel
Indikator
Ukuran Tingkat pegawai
Produktivitas Kerja (Y)
menyelesaikan
“Produktivitas
pekerjaan dengan
adalah sikap mental (attitude of
Tanggung jawab
Tingkat
mempunyai
menyelesaikan
semangat
pekerjaan Tingkat pemberian
melakukan
petunjuk tentang
peningkatan
prosedur kerja Memahami
(National
Pekerjaan
Tingkat
pegawai tentang
Board (NBP)
tugas yang
Singapore
diberikan instansi Tingkat kreativitas
Sedarmayanti,
yang dimiliki
2001:56)
pegawai Kreatif dan inovatif
Item
Ordinal
1
Ordinal
2
Ordinal
3
Ordinal
4
Ordinal
5
Ordinal
6
pengetahuan
Productivity
dalam
Pengukuran
kesungguhan pegawai dalam
perbaikan.
No.
hasil terbaik
mind) yang
untuk
Skala
Tingkat usaha pegawai untuk mencari ide baru dalam menyelesaikan pekerjaan
Astri Rachmawati, 2013 Pengaruh Pembinaan Disiplin Yang Dilakukan Oleh Pimpinan Terhadap Produktivitas Kerja Pegawai Dinas Pendidikan Kabupaten Subang Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu
44
Tingkat kebebasan
Ordinal
7
Ordinal
8
Ordinal
9
Ordinal
10
Ordinal
11
Ordinal
12
yang diberikan instansi untuk menyelesaikan pekerjaan dengan cara baru yang dianggap lebih baik Tingkat usaha pegawai untuk menjadi lebih baik Selalu
setiap harinya
meningkatkan Tingkat usaha diri
pegawai dalam mencari cara untuk memberikan hasil kerja yang terbaik Tingkat kemampuan pegawai menjadi rekan kerja yang
Kerjasama
baik Tingkat pemberian kontribusi positif yang pegawai berikan kepada lingkungan kerja
Memiliki rasa Tingkat cinta terhadap
penghargaan
pekerjaan
pegawai terhadap
Astri Rachmawati, 2013 Pengaruh Pembinaan Disiplin Yang Dilakukan Oleh Pimpinan Terhadap Produktivitas Kerja Pegawai Dinas Pendidikan Kabupaten Subang Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu
45
pekerjaan yang menjadi tanggung jawabnya Tingkat keinginan
Ordinal
13
pegawai untuk mendapatkan prestasi atas hasil kerjanya
3.4
Sumber Data Penelitian Sumber data adalah subjek dari mana data diperoleh (Suharsimi
Arikunto, 2006:129). Berdasarkan jenis dan sumbernya, data dibedakan menjadi dua yaitu data primer dan data sekunder. 3.4.1
Sumber Data Primer Sumber data primer merupakan data yang diperoleh dari hasil penelitian
langsung secara empirik kepada pelaku langsung atau yang terlibat langsung dengan menggunakan teknik pengumpulan data tertentu (Husein Umar, 2002:64). 3.4.2
Sumber Data Sekunder Sumber data sekunder merupakan data yang diperoleh dari pihak lain
atau hasil penelitian pihak lain atau data yang sudah tersedia sebelumnya diperoleh dari pihak lain yang berasal dari buku-buku, literature, artikel dan ilmiah-ilmiah (Husein Umar, 2002:84).
Astri Rachmawati, 2013 Pengaruh Pembinaan Disiplin Yang Dilakukan Oleh Pimpinan Terhadap Produktivitas Kerja Pegawai Dinas Pendidikan Kabupaten Subang Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu
46
3.5
Populasi Uep
Tatang
Sontani
dan
Sambas
Ali
Muhidin
(2011:131)
mendefinisikan bahwa: Populasi (population atau universe) adalah keseluruhan elemen, atau unit penelitian, atau unit analisis yang memiliki ciri atau karakteristik tertentu yang dijadikan sebagai objek penelitian atau menjadi perhatian dalam suatu penelitian (pengamatan). Langkah awal, seorang peneliti harus menentukan secara jelas mengenai populasi yang menjadi sasaran penelitiannya yang disebut dengan populasi sasaran (target population) yaitu populasi yang nantinya akan menjadi cakupan kesimpulan penelitian. Jadi apabila dalam sebuah hasil penelitian dikeluarkan kesimpulan, maka menurut etika penelitian, kesimpulan tersebut hanya berlaku untuk populasi sasaran yang telah ditentukan. Populasi dalam penelitian ini adalah pegawai Dinas Pendidikan Kabupaten Subang sebanyak 62 orang. Penelitian ini dilakukan terhadap populasi karena jumlah populasi sedikit dengan rincian sebagai berikut: Tabel 3. 3 Populasi Penelitian No. 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7.
Unit Kerja/ Bagian/ Bidang Bagian Umum Bagian Keuangan Bagian Kepegawaian Bagian Bina Program Bagian Pendidikan TK/ SD Bagian Dikmenumjur Bagian Pendidikan Nonformal Jumlah
Jumlah Pegawai 8 7 11 9 8 9 10 62 Orang
Sumber: Bagian Kepegawaian Dinas Pendidikan Kab. Subang
Astri Rachmawati, 2013 Pengaruh Pembinaan Disiplin Yang Dilakukan Oleh Pimpinan Terhadap Produktivitas Kerja Pegawai Dinas Pendidikan Kabupaten Subang Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu
47
3.6
Teknik dan Alat Pengumpulan Data Teknik pengumpulan data menurut Uep Tatang Sontani dan Sambas Ali
Muhidin (2011:99) adalah “cara yang dapat digunakan oleh peneliti untuk mengumpulkan data”. Dengan teknik pengumpulan data yang tepat sesuai dengan karakteristik dari satuan pengamatan yang akan diungkap atau diketahui. Adapun teknik pengumpulan data yang digunakan adalah sebagai berikut: 1. Angket (questionary) Angket merupakan salah satu teknik pengumpulan data melalui penyebaran kuesioner untuk diisi langsung oleh responden seperti yang dilakukan dalam penelitian untuk menghimpun pendapat umum. Penulis menyebarkan angket berupa pernyataan-pernyataan tertulis yang harus dijawab oleh responden. Bentuk angket yang dipergunakan adalah angket tertutup yaitu pernyataan-pernyataan yang dibuat tidak memerlukan penjelasan sehingga responden tinggal memilih jawaban yang tersedia dengan memberikan checklist (√) pada masing-masing jawaban yang dianggap tepat. Penyusunan angket beranjak dari ruang lingkup variabel yang diteliti. Oleh karena itu untuk kepentingan penelitian ini dikonstruksi dua jenis angket, yaitu angket untuk variabel pembinaan disiplin dan angket untuk variabel produktivitas kerja pegawai. Langkah-langkah penyusunan angket ini yakni sebagai berikut: a.
Menyusun kisi-kisi kuesioner atau daftar pertanyaan.
Astri Rachmawati, 2013 Pengaruh Pembinaan Disiplin Yang Dilakukan Oleh Pimpinan Terhadap Produktivitas Kerja Pegawai Dinas Pendidikan Kabupaten Subang Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu
48
b.
Merumuskan item-item pertanyaan dan alternatif jawaban. Jenis instrumen yang digunakan dalam angket merupakan instrumen yang bersifat tertutup. Menurut Suharsimi Arikunto (1998:141) “instrumen tertutup yaitu seperangkat daftar pertanyaan yang sudah disediakan jawabannya sehingga responden tinggal memilih”.
c.
Responden hanya membutuhkan tanda check list pada alternatif jawaban yang dianggap paling tepat yang telah disediakan.
d.
Menetapkan pemberian skor pada setiap item pertanyaan. Pada penelitian ini setiap jawaban responden diberi nilai dengan skala Likert. Menurut Sugiyono (2008:107),”Skala Likert mempunyai gradasi sangat positif dengan sangat negatif.”
2. Observasi Observasi yaitu mengamati secara langsung kegiatan di Dinas Pendidikan Kabupaten Subang, khususnya yang berhubungan dengan keadaan pembinaan disiplin dan produktivitas kerja pegawai. 3.7
Pengujian Instrumen Penelitian Suatu kuesioner dikatakan valid (sah) jika pernyataan pada kuesioner
mampu untuk mengungkapkan sesuatu yang dapat diukur oleh kuesioner tersebut. Sedangkan suatu angket dikatakan reliabel (andal) jika jawaban terhadap pernyataan adalah konsisten atau stabil dari waktu ke waku.
Astri Rachmawati, 2013 Pengaruh Pembinaan Disiplin Yang Dilakukan Oleh Pimpinan Terhadap Produktivitas Kerja Pegawai Dinas Pendidikan Kabupaten Subang Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu
49
3.7.1
Uji Validitas Validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat kevalidan atau
kesahihan sesuatu instrumen. Suatu instrumen yang valid atau sahih mempunyai validitas yang tinggi. Sebuah instrumen dikatakan valid apabila mampu mengukur apa yang diinginkan. Dalam uji validitas digunakan rumus korelasi Product Moment yang dikemukakan oleh Pearson, yaitu:
rxy =
– √
(Maman Abdurahman et al. 2011: 50) Keterangan: rxy = Korelasi antara variabel X dan Y X = Jumlah skor tiap item dari seluruh responden uji coba ∑X = Jumlah skor dalam distribusi X ∑Y = Jumlah skor dalam distribusi Y ∑X² = Jumlah kuadrat dalam skor distribusi X ∑Y² = Jumlah kuadrat dalam skor distribusi Y n = Jumlah responden uji coba Langkah kerja yang dapat dilakukan dalam rangka mengukur validitas instrumen (Maman abdurahman et al., 2011: 50), adalah sebagai berikut: 1. Menyebarkan instrumen yang akan diuji validitasnya, kepada responden yang bukan responden sesungguhnya. 2. Mengumpulkan data hasil uji coba instrumen.
Astri Rachmawati, 2013 Pengaruh Pembinaan Disiplin Yang Dilakukan Oleh Pimpinan Terhadap Produktivitas Kerja Pegawai Dinas Pendidikan Kabupaten Subang Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu
50
3. Memeriksa kelengkapan data, untuk memastikan lengkap tidaknya lembaran data yang terkumpul. Termasuk di dalamnya memeriksa kelengkapan pengisian item angket. 4. Membuat tabel pembantu untuk menempatkan skor-skor pada item yang diperoleh. Dilakukan untuk mempermudah perhitungan atau pengolahan data selanjutnya. 5. Memberikan atau menempatkan skor (scoring) terhadap item-item yang sudah diisi pada tabel pembantu. 6. Menghitung nilai koefisien korelasi product moment untuk setiap bulir atau item angket dari skor-skor yang diperoleh. Pada derajat bebas (db) = n – 2. 7. Membandingkan nilai koefisien korelasi product moment yang terdapat dalam tabel. Kriterianya jika nilai thitung > ttabel maka instrumen tersebut dikatakan valid. 8. Membuat kesimpulan, dengan cara membandingkan nilai hitung r dan nilai tabel r. Kriterianya: 1.
jika rxy hitung > rtabel, maka valid.
2.
jika rxy hitung ≤ rtabel, maka tidak valid.
Jika instrumen itu valid, maka item tersebut dapat dipergunakan pada kuesioner penelitian. 3.7.2
Uji Reliabilitas Uji reliabilitas instrumen dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui
konsistensi dari instrumen sebagai alat ukur, sehingga hasil suatu pengukuran Astri Rachmawati, 2013 Pengaruh Pembinaan Disiplin Yang Dilakukan Oleh Pimpinan Terhadap Produktivitas Kerja Pegawai Dinas Pendidikan Kabupaten Subang Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu
51
dapat dipercaya. Hasil pengukuran dapat dipercaya hanya apabila dalam beberapa kali pelaksanaan pengukuran terhadap kelompok subjek yang sama (homogen) diperoleh hasil relatif sama, selama aspek diukur dalam diri subjek memang belum berubah. Dalam hal ini, relatif sama berarti tetap adanya toleransi terhadap perbedaan-perbedaan kecil diantara hasil beberapa kali pengukuran. Menurut Suharsimi Arikunto (1998:170) reliabilitas menunjuk pada suatu pengertian bahwa suatu instrumen cukup dapat dipercaya untuk dapat digunakan sebagai alat pengumpul data karena instrumen tersebut sudah baik. Formula yang dipergunakan untuk menguji reliabilitas instrumen dalam penelitian ini adalah Koefisien Alfa dari Cronbach, sebagai berikut: r11 = [
][
]
Keterangan: r11 = reliabilitas instrumen k = banyaknya bulir pertanyaan = jumlah varian item = varians total Untuk mencari varian (
total dan varian item dihitung dengan
formula:
Hasil perhitungan r11 dibandingkan dengan rtabel pada taraf nyata (α) 5%. Kriteria kelayakan adalah sebagai berikut: Astri Rachmawati, 2013 Pengaruh Pembinaan Disiplin Yang Dilakukan Oleh Pimpinan Terhadap Produktivitas Kerja Pegawai Dinas Pendidikan Kabupaten Subang Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu
52
1. r11
rtabel berarti reliabel
2. r11
rtabel berarti tidak reliabel
Langkah kerja yang dapat dilakukan dalam rangka mengukur reliabilitas instrumen (Maman Abdurahman, et al, 2011: 57), adalah sebagai berikut: 1. Menyebarkan instrumen yang akan diuji reliabilitasnya, kepada responden yang bukan responden sesungguhnya. 2. Mengumpulkan data hasil uji coba instrumen. 3. Memeriksa kelengkapan data, untuk memastikan lengkap tidaknya lembaran data yang terkumpul. Termasuk di dalamnya memeriksa kelengkapan pengisian item angket. 4. Membuat tabel pembantu untuk menempatkan skor-skor pada item yang diperoleh. Dilakukan untuk mempermudah perhitungan atau pengolahan data selanjutnya. 5. Memberikan atau menempatkan skor (scoring) terhadap item-item yang sudah diisi pada tabel pembantu. 6. Menghitung nilai varians masing-masing item dan varians total. 7. Menghitung nilai koefisien alfa. 8. Membandingkan nilai koefisien alfa dengan nilai koefisien korelasi product moment yang terdapat dalam tabel. 9. Membuat kesimpulan (jika nilai hitung
lebih besar dari nilai tabel
maka instrumen dinyatakan reliabel).
Astri Rachmawati, 2013 Pengaruh Pembinaan Disiplin Yang Dilakukan Oleh Pimpinan Terhadap Produktivitas Kerja Pegawai Dinas Pendidikan Kabupaten Subang Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu
53
3.8
Pengujian Persyaratan Analisis Data Sebelum melakukan uji hipotesis untuk mengetahui kebenarannya,
maka tahapan yang harus dilakukan sebelumnya adalah melakukan uji persyaratan pengolahan data, yang meliputi uji normalitas, uji linieritas dan homogenitas. Uji normalitas dilakukan untuk mengetahui apakah suatu distribusi data normal atau tidak dan data yang normal biasanya dimiliki oleh parameter populasi (Uep Tatang Sontani dan Sambas Ali Muhidin, 2011:202). Berkaitan dengan hal tersebut karena penelitian ini termasuk penelitian populasi maka uji normalitas tidak dilakukan. 3.8.1
Uji Homogenitas Data Pengujian homogenitas varians ini mengasumsikan bahwa skor setiap
variabel memiliki varians yang homogen, hal ini berdasarkan pemaparan dari Ating dan Sambas (2006: 294). Uji statistika yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah Uji Barlett. Kriteria yang digunakannya adalah apabila nilai hitung X²
nilai tabel,maka Ho menyatakan varians skornya homogen
ditolak, dalam hal lainnya diterima. Nilai hitung diperoleh dengan formula: X² =
.
Dimana: = Varians tiap kelompok data 1=
n – 1 = Derajat kebebasan tiap kelompok
= Nilai barlett =
gab )
1)
Astri Rachmawati, 2013 Pengaruh Pembinaan Disiplin Yang Dilakukan Oleh Pimpinan Terhadap Produktivitas Kerja Pegawai Dinas Pendidikan Kabupaten Subang Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu
54
gab =
Varian gabungan =
gab =
Ating Somantri dan Sambas Ali Muhidin (2006:295) mengemukakan bahwa langkah-langkah yang dapat dilakukan dalam pengujian homogenitas varians ini adalah: 1. Menentukan kelompok-kelompok data dan menghitung varians untuk tiap kelompok tersebut. 2. Membuat tabel pembantu untuk memudahkan proses perhitungan, dengan model tabel sebagai berikut: Tabel 3. 4 Model Tabel Uji Barlett Indikator
db = n-1
S i2
Log S i2
db.Log S i2
db. S i2
1 2 3 4 N Sumber : Sambas dan Maman (2009:85)
3. Menghitung varians gabungan dengan rumus = 4. Menghitung log dari varians gabungan. 5. Menghitung nilai barlett. 6. Menghitung nilai 2 7. Menentukan nilai dan titik kritis pada α = 0,05 dan db = k – 1 8. Membuat kesimpulan Nilai 2 hitung < nilai 2 tabel , H0 diterima (variasi data dinyatakan homogen). Astri Rachmawati, 2013 Pengaruh Pembinaan Disiplin Yang Dilakukan Oleh Pimpinan Terhadap Produktivitas Kerja Pegawai Dinas Pendidikan Kabupaten Subang Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu
55
Nilai 2 hitung ≥ nilai 2 tabel, H0 ditolak (variasi data dinyatakan tidak homogen). 3.8.2
Uji Linieritas Data Uji linieritas, dilakukan untuk mengetahui hubungan antara variabel
terikat dengan variabel bebas bersifat linier. Uji linieritas dilakukan dengan uji kelinieran regresi. Langkah-langkah uji linearitas regresi (Ating Somantri dan Sambas Ali Muhidin, 2006: 296): 1.
Menyusun tabel kelompok data variabel x dan variabel y.
2.
Menghitung jumlah kuadrat regresi (
3.
Menghitung jumlah kuadrat regresi | | ⁄
4.
|
dengan rumus:
)
Menghitung jumlah kuadrat residu res =
5.
(∑
) dengan rumus:
dengan rumus:
|
Menghitung rata-rata jumlah kuadrat regresi a (
) dengan
rumus:
6.
Menghitung rata-rata jumlah kuadrat regresi b/a (
) dengan
rumus: 7.
Menghitung rata-rata jumlah kuadrat residu
dengan rumus:
Astri Rachmawati, 2013 Pengaruh Pembinaan Disiplin Yang Dilakukan Oleh Pimpinan Terhadap Produktivitas Kerja Pegawai Dinas Pendidikan Kabupaten Subang Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu
56
8.
Menghitung jumlah kuadrat error
dengan rumus:
∑ Untuk menghitung
urutkan data x mulai dari data yang paling kecil
sampai data yang paling besar berikut disertai pasangannya. 9.
Menghitung jumlah kuadrat tuna cocok
dengan rumus:
10. Menghitung rata-rata jumlah kuadrat tuna cocok
dengan
rumus:
11. Menghitung
rata-rata
jumlah
kuadrat
error
menggunakan rumus:
12. Mencari nilai Fhitung dengan rumus:
13. Mencari nilai Ftabel dengan rumus: Ftabel = F(1-α)(dk TC, dk E) Ftabel = F(1-0,05)(dk=k-2, dk=n-k) 14. Menentukan keputusan pengujian Jika Fhitung < Ftabel artinya data berpola linier
Astri Rachmawati, 2013 Pengaruh Pembinaan Disiplin Yang Dilakukan Oleh Pimpinan Terhadap Produktivitas Kerja Pegawai Dinas Pendidikan Kabupaten Subang Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu
dengan
57
Jika Fhitung > Ftabel artinya data berpola tidak linier 15. Membandingkan Fhitung dengan Ftabel 3.9
Teknik Analisis Data Teknik analisis data dapat diartikan sebagai cara melaksanakan analisis
terhadap data, dengan tujuan mengolah data tersebut menjadi informasi, sehingga karakteristik atau sifat-sifat datanya dapat dengan mudah dipahami dan bermanfaat untuk menjawab masalah-masalah yang berkaitan dengan kegiatan penelitian. Adapun
tujuan
dilakukannya
analisis
data
antara
lain:
(a)
mendeskripsikan data, dan (b) membuat induksi atau menarik kesimpulan tentang karakteristik populasi. Untuk mencapai tujuan analisis data tersebut maka langkah-langkah atau prosedur yang dapat dilakukan adalah sebagai berikut : 1. Tahap mengumpulkan data, dilakukan melalui instrumen pengumpulan data. 2.
Tahap editing, yaitu memeriksa kejelasan dan kelengkapan pengisian instrumen pengumpulan data.
3. Tahap koding, yaitu proses identifikasi dan klasifikasi dari setiap pertanyaan yang terdapat dalam instrumen pengumpulan data menurut variabel-variabel yang diteliti. Dalam tahap ini dilakukan pemberian kode atau skor untuk setiap opsi dari setiap item berdasarkan ketentuan yang ada. Adapun pola pembobotan untuk koding tersebut adalah sebagai berikut : Astri Rachmawati, 2013 Pengaruh Pembinaan Disiplin Yang Dilakukan Oleh Pimpinan Terhadap Produktivitas Kerja Pegawai Dinas Pendidikan Kabupaten Subang Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu
58
Tabel 3. 5 Pola Pembobotan Kuesioner Skala Likert No. 1. 2. 3. 4. 5.
Alternatif Jawaban Selalu/ Sangat Tinggi Sering/ Tinggi Kadang-kadang/ Cukup Tinggi Hampir Tidak Pernah/ Rendah Tidak Pernah/ Sangat Rendah
Bobot Positif Negatif 5 1 4 2 3 3 2 4 1 5
Sumber : Ating dan Sambas (2006:38)
4. Tahap tabulasi data, yaitu mencatat atau entri data ke dalam tabel induk penelitian. Dalam hal ini hasil koding dituangkan ke dalam tabel rekapitulasi secara lengkap untuk seluruh item setiap variabel. Adapun tabel rekapitulasi tersebut adalah sebagai berikut: Tabel 3. 6 Rekapitulasi Hasil Skoring Angket Responden
1
2
3
Skor Item 4 5 6
….
N
Total
1. 2. N Sumber : Ating dan Sambas (2006:39)
Teknik analisis data dalam penelitian kuantitatif menggunakan dua macam teknik yaitu teknik analisis data deskriptif dan teknik analisis data inferensial. 3.9.1
Teknik Analisis Data Deskriptif Analisis data ini digunakan untuk menjawab rumusan masalah no. 1
dan no.2, maka teknik analisis data yang digunakan adalah analisis deskriptif kuantitatif, yaitu untuk mengetahui bagaimana gambaran mengenai efektivitas
Astri Rachmawati, 2013 Pengaruh Pembinaan Disiplin Yang Dilakukan Oleh Pimpinan Terhadap Produktivitas Kerja Pegawai Dinas Pendidikan Kabupaten Subang Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu
59
pembinaan disiplin dan tingkat produktivitas kerja pegawai Dinas Pendidikan Kabupaten Subang. Termasuk dalam teknik analisis data deskriptif antara lain penyajian data melalui tabel deskriptif, grafik, diagram, presentase, frekuensi perhitungan mean, median atau modul. 3.9.2
Teknik Analisis Data Inferensial Sementara
untuk
kepentingan
generalisasi,
untuk
menjawab
permasalahan sebagaimana diungkapkan pada rumusan masalah no.3 maka teknis analisis data yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah analisis regresi. Tujuannya adalah untuk mengetahui seberapa besar pengaruh pembinaan disiplin terhadap produktivitas kerja pegawai. Berkaitan dengan analisis regresi, dimana analisis regresi temasuk analisis parametrik, maka harus dilakukan pengujian persyaratan analisis terhadap asumsi-asumsinya seperti uji normalitas, analisis regresi sederhana dan linieritas. Tetapi dilain pihak pengolahan data dengan penerapan statistik parametrik mensyaratkan data sekurang-kurangnya diukur dalam skala interval. Tingkat pengukuran interval memberikan ciri angka kepada kelompok objek yang mempunyai skala nominal dan ordinal, ditambah dengan jarak yang sama pada urutan objeknya. Skala pengukuran dalam mengumpulkan data penelitian untuk variabel pembinaan disiplin (X) dan produktivitas kerja pegawai (Y) diukur dalam skala ordinal, yaitu skala yang berjenjang yaitu jarak yang satu dengan yang lainnya tidak sama (Sugiyono, 2001:70), maka terlebih dahulu data skala ordinal tersebut ditransformasikan menjadi data interval. Oleh karena itu data ordinal hasil pengukuran harus dinaikan terlebih dahulu Astri Rachmawati, 2013 Pengaruh Pembinaan Disiplin Yang Dilakukan Oleh Pimpinan Terhadap Produktivitas Kerja Pegawai Dinas Pendidikan Kabupaten Subang Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu
60
menjadi data interval. Dengan menggunakan Metode Succesive Interval (MSI) (dalam Ating dan Sambas, 2006:44). Metode Succesive Interval (MSI) dapat dioperasikan dengan salah satu program tambahan pada Microsoft Excel, yaitu Program Succecive Interval. Langkah kerja yang dapat dilakukan adalah sebagai berikut : 1. Input skor yang diperoleh dari lembar kerja (worksheet)Excel. 2. Klik “Analize” pada Menu Bar. 3. Klik “Succesive Interval pada Menu Analize, hingga muncul kotak dialog “Method of Succesive Interval”. 4. Klik “Drop Down” untuk mengisi Data Range pada kotak dialog Input, dengan cara memblok skor yang akan diubah skalanya. 5. Pada kotak dialog tersebut, kemudian check list (√) Display Summary. 6. Pada Option Min Value isikan/pilih 1 dan Max Value isikan/ pilih 5. 7. Masih pada Option, check list (√) Display Summary. 8. Selanjutnya pada Output, tentukan Cell Output, hasilnya akan ditempatkan di sel mana. Lalu klik “OK”. Adapun untuk menguji hipotesis yang datanya berbentuk interval, maka digunakan analisis regresi yang dilakukan untuk melakukan prediksi, bagaimana perubahan nilai variabel dependen bila nilai variabel independen dinaikkan atau diturunkan nilainya (dimanipulasi). Dalam penelitian ini, hipotesis yang telah diumuskan akan diuji dengan statistik parametrik antara lain dengan menggunakan Uji t dan uji f terhadap koefisien regresi.
Astri Rachmawati, 2013 Pengaruh Pembinaan Disiplin Yang Dilakukan Oleh Pimpinan Terhadap Produktivitas Kerja Pegawai Dinas Pendidikan Kabupaten Subang Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu
61
3.10
Pengujian Hipotesis Langkah terakhir dalam kegiatan analisis data adalah dengan
melakukan uji hipotesis. Tujuan dari pengujian hipotesis ini yaitu untuk mengetahui apakah terdapat hubungan yang cukup jelas dan dipercaya antar variabel independen dan variabel dependen. Melalui pengujian hipotesis ini akan diambil kesimpulan menerima atau menolak hipotesis. Prosedur pengujian hipotesis ini meliputi beberapa langkah, yaitu: 3.10.1 Analisis Regresi Linier Sederhana Langkah
selanjutnya
adalah
dengan
menghitungnya
dengan
menggunakan analisis regresi linier sederhana. Analisis regresi digunakan untuk menelaah hubungan antara dua variabel atau lebih, terutama untuk mengetahui
bagaimana
variasi
dari
beberapa
variabel
independen
mempengaruhi variabel dependen dalam sebuah fenomena. Dalam analisis regresi linier sederhana ini terdapat satu variabel yang diramalkan (independent variable)
yaitu
pembinaan
disiplin
dan
(dependent
variable)
yang
mempengaruhinya yaitu produktivitas kerja pegawai. Maka bentuk umum dari analisis regresi linier sederhana adalah: Ŷ = a + bx Dimana : Ŷ = Pembinaan Disiplin X = Produktivitas Kerja Pegawai a = Harga Y bila X = 0 (harga konstan)
Astri Rachmawati, 2013 Pengaruh Pembinaan Disiplin Yang Dilakukan Oleh Pimpinan Terhadap Produktivitas Kerja Pegawai Dinas Pendidikan Kabupaten Subang Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu
62
b = Angka arah/ koefisien regresi yang menunjukkan angka peningkatan ataupun penurunan variabel dependen yang didasarkan pada variabel independen. Bila b (+) maka naik, dan bila b (-) maka terjadi penurunan. Dengan nilai a dan b adalah sebagai berikut:
Y X X XY n X X 2
a
b
2
2
n XY X Y n X
2
X
2
(Sugiyono, 2007:206)
3.10.2 Menghitung Koefisien Korelasi antara Variabel X dan Variabel Y Untuk mengetahui hubungan variabel X (pembinaan disiplin) dengan variabel Y (produktivitas kerja pegawai) dicari dengan menggunakan rumus koefisien korelasi Product Moment dari Pearson, yaitu:
rxy =
– √
(Maman Abdurahman et al. 2011: 50) Sementara untuk mengetahui tingkat hubungan (koefisien korelasi) antara variabel X (pembinaan disiplin) dengan Y (produktivitas kerja pegawai), maka dapat digunakan pedoman interpretasi koefisien korelasi seperti yang dituangkan dalam tabel 3.9:
Astri Rachmawati, 2013 Pengaruh Pembinaan Disiplin Yang Dilakukan Oleh Pimpinan Terhadap Produktivitas Kerja Pegawai Dinas Pendidikan Kabupaten Subang Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu
63
Tabel 3. 7 Pedoman Interpretasi Koefisien Korelasi Besarnya nilai r Antara 0,800 sampai dengan 1,00 Antara 0,600 sampai dengan 0,799 Antara 0,400 sampai dengan 0,599 Antara 0,200 sampai dengan 0,399 Antara 0,000 sampai dengan 0,199 Sumber : Sugiyono (2006:214)
Interpretasi Sangat Kuat Kuat Sedang/Cukup Kuat Rendah Sangat Rendah
Untuk menentukan besarnya sumbangan variabel X terhadap variabel Y, dapat digunakan rumus koefisien determinasi atau koefisien penentu. Koefisien determinasi adalah kuadrat koefisien korelasi. Koefisien determinasi digunakan untuk menghitung besarnya pengaruh pembinaan disiplin (variabel X) terhadap produktivitas kerja pegawai (variabel Y). Koefisien determinasi dihitung dengan rumus: KD = r2.100% Keterangan: KD = Koefisien Determinasi r = Koefisien korelasi 3.10.3 Pengujian Hipotesis Hipotesis yaitu merupakan jawaban sementara terhadap masalah penelitian yang kebenarannya masih harus di uji secara empiris dan dengan pengujian tersebut maka akan didapat suatu keputusan untuk menolak atau menerima suatu hipotesis. Sedangkan pengujian hipotesis adalah suatu prosedur yang akan menghasilkan suatu keputusan dalam menerima atau menolak hipotesis ini. Astri Rachmawati, 2013 Pengaruh Pembinaan Disiplin Yang Dilakukan Oleh Pimpinan Terhadap Produktivitas Kerja Pegawai Dinas Pendidikan Kabupaten Subang Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu
64
Pengujian hipotesis hanya memberikan dua kemungkinan keputusan, yaitu menolak atau tidak dapat menolak hipotesis nol (Ating dan Sambas, 2006:160). Berhubungan dengan penelitian yang dilakukan termasuk penelitian populasi atau sensus maka langkah-langkah untuk pengujian hipotesisnya (Uep Tatang Sotani dan Sambas Ali Muhidin, 2011: 83) yaitu : 1. Nyatakan hipotesis statistik (Ho dan H1) yang sesuai dengan hipotesis penelitian yang diajukan. H0 : ρ = 0 : Tidak ada pengaruh pembinaan disiplin terhadap produktivitas kerja pegawai. H1 : ρ ≠ 0 : Ada pengaruh pembinaan disiplin terhadap produktivitas kerja pegawai. 2. Menentukan taraf kemaknaan atau nyata (level significance ). 3. Menghitung nilai koefisien tertentu, sesuai dengan teknik analisis data yang digunakan. 4. Tentukan titik kritis dan daerah kritis atau daerah penolakan H0. 5. Perhatikan apakah nilai hitung koefisien jatuh di daerah penerimaan atau daerah penolakan. 6. Berikan kesimpulan.
Astri Rachmawati, 2013 Pengaruh Pembinaan Disiplin Yang Dilakukan Oleh Pimpinan Terhadap Produktivitas Kerja Pegawai Dinas Pendidikan Kabupaten Subang Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu