BAB III METODOLOGI PENELITIAN
3.1 Metode Penelitian. Penelitian ini dilakukan berdasarkan langkah-langkah sistematis seperti ditunjukkan oleh Gambar 3.4. Metode penelitian digunakan sebagai pedoman dalam menyelesaikan tugas akhir, sehingga dapat dipertanggungjawabkan secara ilmiah dan dapat mempermudah perbaikan dan pengembangan penelitian berikutnya. Berikut adalah tahapan-tahapan yang dilakukan dalam metode penelitian :
3.1.1 Observasi Awal, Pengumpulan Data dan Analisa 3.1.1.1 Observasi Awal Pada tahap ini dilakukan studi pendahuluan yang mencakup pengenalan tempat penelitian secara umum, permasalahan yang dihadapi
perusahaan,
identifikasi
permasalahan
yang
dikembangkan. Setelah dilakukannya observasi awal maka akan diperoleh gambaran perusahaan dan identifikasi masalah yang ada, yang kemudian dikembangkan dan difokuskan dalam target rumusan masalah yang spesifik.
3.1.1.2 Pengumpulan data Pengumpulan data dilakukan dengan berbagai cara yaitu dengan menggunakan metode-metode sebagai berikut : •
Pengamatan/observasi langsung, dari hasil pengamatan terhadap kejadian nyata di lapangan, termasuk pengambilan data dalam suatu periode tertentu.
•
Wawancara awal dengan berbagai pihak unit kerja di lapangan, termasuk dengan manajer dan karyawan.
28
•
Studi literatur, berdasarkan pengetahuan dan informasi yang didapat dari buku-buku, artikel-artikel, majalah, perpustakaan dan Internet.
Data – data project yang dikumpulkan pada pengumpulan data ini adalah sebagai berikut : a. Data yang di perlukan untuk instalasi BTS pada tower bersama, seperti surat izin instalasi dan tower struktur b. Data spesifikasi BTS multiradio, MRC, Triplexer, MHA dan Antenna yang di gunakan c. Data pengukuran VSWR setelah instalasi d. Data performance dan coverage sinyal berdasarkan drive test setelah instalasi
3.1.1.3 Analisa Pada tahap ini, penulis akan menganalisa permasalahanpermasalahan dari hasil observasi dan pengumpulan data yang dilakukan
sebelumnya.
Analisa
ini
diperlukan
untuk
menentukan metode apa yang tepat untuk menyelesaikan permasalahan tersebut diatas.
3.1.2 Usulan Penggunaan Multiradio BTS pada tower bersama Setelah data-data didapatkan dan menganalisa kondisi sebelumnya, maka tahap
selanjutnya
adalah
merancang
usulan
penggunaan
Multiradio BTS pada tower bersama 1. Pembuatan scenario untuk penggunaan multiradio BTS pada tower bersama Pembuatan scenario dilakukan dengan melakukan instalasi baru dengan
menggunakan
perangkat
menggunakan 6 jalur feeder
multiradio
dengan
hanya
29
2. Mengenal persyaratan instalasi BTS pada tower bersama Sebelum dapat melakukan instalasi perangkat baru pada tower bersama kita harus mengetahui syarat apa saja yang harus kita miliki, biasanya persyaratan ini akan di berikan oleh team akusisi kepada team implementasi sesaat setelah pihak tower bersama menyetujui kontrak kerjasama, persyaratan ini berupa : Surat persetujuan Instalasi BTS dan Antenna line, pada surat persetujuan ini akan diinformasikan •
Dimana posisi instalasi BTS terbaru kita
•
Bagaimana routing feeder kita
•
Berapa feeder yang diizin kan untuk diinstal beserta ukuran yang diperboleh kan
•
Apa saja element tower yang di perbolehkan beserta ketinggian dan maksimal dimensi dan berat yang di perboleh kan
Struktural tower report, berdasarkan struktural report ini kita akan mengetahui apakah beban tower masih dalam batas yang di perboleh kan untuk instalasi perangkat baru, sesuai proposal peralatan yang kita ajukan sebelum nya, apabila hasil dari struktural tower ini gagal, maka di perlukan adanya proses penguatan tower sebelum kita dapat melaksanakan instalasi Surat izin masuk site, yang harus di ajukan 1 hari sebelum instalasi dan tercantum nama-nama para pekerja yang akan bekerja pada lokasi yang dituju sesuai tanggal yang di maksud, pekerja lain yang tidak tercantum pada surat izin masuk site dilarang bekerja pada site tersebut
30
3. Kelebihan dan alasan kenapa menggunakan Multiradio Multiradio merupakan teknologi terbaru dari BTS nokia, memiliki beberapa kelebihan yang dapat di aplikasikan untuk menghemat tempat, daya listrik dan waktu instalasi karena :
Multiradio BTS memiliki dimensi yang cukup kecil yaitu 70cm x 45cm dengan tinggi 110cm untuk coverage 2G&3G900, 2G1800 dan UMTS2100 Multiradio sangat mudah di instal dan dapat di install di lantai, pole, di tembok, atau pun di cabinet nokia & siemens model lama
Gambar 3.1 Contoh instalasi multiradio
Multiradio memiliki konsumsi power listrik yang efisien yaitu 1075W untuk 2G900 dan 3G900 bandingkan dengan BTS lama yang membutuh kan daya 2970W untuk 2G&3G900
31
Multiradio memiliki fungsi concurrent mode, sehingga kita dapat menggunakan 1 system module GSM900 ( FXDA ) untuk 2G ataupun 3G secara bersamaan
4. Penggunaan MRC, Triplexer dan MHA pada multiradio Untuk dapat menyalurkan sinyal dengan frekuensi band & tingkat teknologi berbeda kita memerlukan adanya system yang meng kombinasikan sinyal – sinyal tersebut sebelum masuk ke kabel feeder, atau pun menguraikan nya kembali menjadi sinyal-sinyal semula sebelum di koneksikan ke antenna, sistem-sistem tersebut adalah :
Multiradio combiner, berfungsi sebagain peng kombinasi sinyal 2G900 dengan sinyal 3G900 sehingga dapat salurkan secara bersama melalui hanya 1 feeder kabel, combiner ini terletak hanya pada sisi BTS
Gambar 3.2 Skema koneksi pada MRC
32
Triplexer, berfungsi sebagai peng kombinasi singal 900, 1800 dan 2100 untuk dapat di salurkan secara bersama melalui hanya 1 feeder kabel, Triplexer di perlukan pada sisi BTS dan sisi tower sebelem kabel jumper di koneksikan ke antenna MHA, Mast Head Amplifier adalah perangkat yang di gunakan untuk menambah daya uplink dari sinyal 900 yang sempat berkurang karena proses peng gabungan sinyal pada MRC
5. Proses Instalasi Multiradio Setelah mengenal persyaratan instalasi pada tower bersama, dan mengenal kelebihan dari multiradio dan system pendukung nya, kita akan membahas bagaimana proses implementasi dari Multiradio BTS : Tahapan Persiapan a. Mempersiapkan surat izin survey dan instalasi, yang meliputi •
Siapa saja yang di per boleh kan bekerja
•
Kapan schedule dari pekerjaan di mulai dan harus selesai
•
Apakah
ada
ketentuan
khusus
untuk
dapat
mengunjungi site yang di maksud •
Apa saja ketentuan khusus yang tertera pada surat persetujan penggunaan tower bersama
b. Survey keadaan tower untuk mengetahui : •
Dimana kita akan meletakkan multiradio BTS kita
•
Dimana kita akan meletakkan dan instalasi kabel feeder
33
•
Dimana RF antenna kita akan di install, dan mengetahui bagaimana kondisi ruang untuk instalasi antenna, apakah antenna yang di berikan oleh planner sesuai dengan ruang yang ada, apakah bracket antenna yang kita miliki dapat berfungsi dengan baik pada tower
•
Bagaimana kondisi power di site apakah masih bisa menghandle daya yang akan kita tambah kan
c. Melakukan review terhadap data plan yang di berikan oleh planner, apakah antenna yang di plan kan sesuai dengan surat perjanjian penggunaan tower bersama, juga dengan hasil survey yang di lakukan sebelum nya d. Request material berdasarkan hasil plan yang telah di berikan, hasil survey dan surat perjanjian penggunaan tower bersama Tahapan Pelaksanaan •
Sebelum melaksanakan instalasi para pekerja harus memastikan risk assessment dari document Health and safety diisi dengan benar dan di tanda tangani, Risk assessment
adalah
process
mengetahui
apa
saja
kemungkinan kecelekaan / bahaya yang dapat terjadi selama pekerja melakukan instalasi, sehingga para pekerja akan lebih waspada, juga merupakan rekaman apabila terjadi bahaya selama proses bekerja •
Para pekerja menggunakan perlengkapan health and safety dan memasang tanda dilarang masuk pada gerbang tower
•
Sebelum melaksanakan instalasi pekerja memastikan bahwa semua material dan module lengkap berada di lokasi
34
•
Instalasi perangkat Multiradio pada sisi bawa / container, pekerja harus memastikan bahwa instalasi sesuai dengan Methode standard of Procedure yang telah di berikan selama training, juga memastikan bahwa module yang terpasang sesuai dengan plan konfigurasi yang di berikan oleh planner
•
Bersamaan dengan instalasi BTS pada sisi container pekerja juga dapat melakukan instalasi feeder pada sisi kontainer
•
Setelah BTS ter pasang, di lanjutkan dengan pemasangan multi radio combiner
•
Setelah MRC terpasang, dilakukan pemasangan Triplexer pada sisi bawah atau container
•
Setelah sisi bawah container ter install pekerja akan melakukan instalasi pada sisi atas tower berupa Triplexer, MHA, dan Triband antenna
•
Kemudian pekerja akan mensetting antenna, baik itu azimuth, Electrical tilt atau pun mechanical tilt sesuai plan yang di berikan, hal yang perlu di perhatikan dalam setting azimuth adalah, kita tidak boleh menggunakan kompas langsung di atas tower dengan alasan apapun karena akan terganggu oleh medan elektromagnetik dari tower itu sendiri, berikut procedure setting azimuth sesuai standard Nokia : -
Memastikan bahwa GPS yang di gunakan pekerja memiliki fungsi tracking
-
Setting GPS ke WGS84, ini bisa di temukan pada menu GPS
-
Set GPS berdasarkan TRUE NORTH dan bukan MAGNETIC NORTH
35
karena planner menggunakan True North dalam informasi plan nya -
Identifikasi 3 titik sesuai perkiraan azimuth
yang
di
berikan
oleh
planner, dan tandai titik tersebut, contoh titik 1 dekat pos polisi, titik 2 warung nasi, titik 3 lapangan basket -
Berdiri di titik yang di identifikasi di awal kemudian save lokasi di GPS, jangan lupa untuk menulis longitude dan Latitude dari titik yang di identifikasi pada kertas wagon wheel
-
Kembali ke site kemudian berdiri di bawah antenna dan record longitude & latitude yang terbaca GPS
-
Set GPS untuk menunjuk ke arah titik 1 dan record azimuth yang di dapat di gamber wagon wheel
-
Gambar garing yang mengindikasi kan azimuth ke arah titik pertama
-
Gambar garis yang menggambarkan azimuth yang ingin didapat dan berapa perbedaan azimuth yang di dapat, itulah azimuth yang harus di setting pada alat penentu derajat di antenna
36
Gambar 3.3 Contoh setting azimuth
37
• Langkah selanjut nya adalah proses pengukuran VSWR, proses pengukuran VSWR ini bertujuan untuk memastikan bahwa semua sambungan telah terkoneksi dengan baik atau pun tidak ada kabel / antenna yang catat baik yang disebabkan oleh proses instalasi atau pun bawaan pabrik, secara umum proses pengukuran VSWR terbagi menjadi 3, yaitu : -
Pengukuran VSWR, dengan menggunakan mode VSWR pada site master dan standard yang di perboleh kan tergantung dari masing – masing operator, pada kasus yang penulis akan bahas kita akan menggunakan standard VSWR tidak boleh lebih dari 1.2db. Pengukuran dengan VSWR ini akan memberikan hasil secara umum bagai mana kondisi perambatan sinyal baik melalui konektor atau pun kabel
-
RL ( Return to loss ), adalah salah satu metode pengukuran yang di gunakan dengan menggunakan mode RL pada site master, RL ini di gunakan untuk mengetahui kondisi sinyal balik, standard RL yang digunakan dalam kasus penulis tidak boleh lebih kecil dari -13db
-
Pengukuran DTF ( Distance to fault ) adalah salah satu metode pengukuran yang di gunakan menggunakan mode DTF pada site master, biasa nya DTF
38
mode ini akan di gunakan apabila kita menemui hasil yang tidak di inginkan pada saat melakukan pengukuran dengan mode VSWR / RL, karena dengan DTF ini kita dapat melihat bagaimana kondisi pada masing-masing element antenna line, seperti konektor, feeder dan antenna. Untuk pencari an sumber masalah biasanya para engineer di lapangan akan menggunakan bantuan dummy load yang di pasang di ujung jumper atas / menggantikan fungsi antenna, dengan di gunakan nya dummy load kita dapat melihat bagaimana keadaan penyaluran sinyal dengan lebih detail pada konektor dan kabel, standard pengukuran yang biasanya di gunakan dalam DTF adalah maksimum 1.05db pada konektor, maksimum1.1db pada kabel feeder, dan maksimum 1.3db pada antenna.
• Setelah proses peungukuran selesai dan di pastikan tidak ada nilai VSWR yang tinggi, kita akan mengintegrasikan BTS yang baru di install ke BSC dan RNC, dalam proses integrasi ini engineer akan melakukan beberapa simulasi test untuk memastikan perangkat bekerja dengan baik seperti :
39
-
Test Call, yaitu test panggilan ke pada BSC / RNC engineer dengan terlebih dahulu memastikan pada timeslot mana panggilan kita berada, kemudian BSC/RNC engineer akan menutup timeslot tersebut untuk memastikan bahwa panggilan kita pun akan tertutup
-
External alarm test, yaitu proses simulasi external alarm yang ada di BTS seperti power AC mati, Battery cadangan tidak charging, temperature terlalu panas
-
Troughput test, yaitu test yang di lakukan untuk mengetahui seberapa cepat kapasitas jaringan internet yang didapat dari BTS baru tersebut
•
Setelah BTS di nyatakan on air oleh RNC engineer, RNC engineer akan menerbitkan report integrasi kepada optimisasi team untuk melakukan drive test guna mengetahui apakah azimuth dan tilting yang ter pasang sudang sesuai dengan plan yang di berikan berdasarkan data terima sinyal di sekitar site, juga untuk mengetahui bagaimana coverage sinyal
40
3.1.3 Evaluasi dan Perbaikan 3.1.3.1 Evaluasi Sebelum dan Sesudah Proses usulan Multiradio sebagai solusi tower bersama Pada tahapan ini akan dilakukan evaluasi dan pemonitoran antara hasil yang didapat apabila kita menggunakan multiradio BTS pada tower bersama dan membandingkan dengan kondisi sebelum di gunakan nya multiradio pada tower bersama
3.1.3.2 Tahap Perbaikan Jika pada tahap evaluasi hasil yang didapat masih belum memuaskan maka akan di lakukan step-step lain untuk dapat memberikan hasil yang lebih baik
41
Gambar 3.4 Metode Penelitian