BAB III METODOLOGI PENELITIAN
3.1 Sejarah Singkat PT Asuransi Ramayana Kantor pusat perusahaan beralamat di jalan Kebun Sirih No. 49, Jakarta. Perusahaan memiliki 25 cabang yang terletak dibeberapa kota di Indonesia. Perseroan memperoleh ijin sebagai perusahaan asuransi kerugian dari Departemen Keuangan Republik Indonesia cq Direktorat Jendral Keuangan dengan surat No. Kep-311/DDK/V/11/71 tanggal 4 November 1971. Perseroan beroperasi sejak tahun 1956. PT. Asuransi Ramayana didirikan pada tanggal 6 Agustus 1956 dengan Akta Notaris Raden Mester Soewandi No. 14 dan disahkan dengan penetapan Mentri Kehakiman Republik Indonesia tanggal 15 September 1956 No. J.A.5/67/16 dengan nama PT. Maskapai Asuransi Ramayana. Tujuan didirikannya perseroan asuransi tersebut adalah untuk memenuhi kebutuhan atas proteksi barang-barang impor dan ekspor NV. Agung yang saat itu dipimpin oleh F.S Haryadi dan R.G. Doeriat. Perseroan memperoleh ijin sebagai perusahaan asuransi kerugian dari Departemen Keuangan Republik Indonesia cq Direktorat Jendral Keuangan dengan surat No. Kep-311/DDK/V/11/71 tanggal 4 Nopember 1971. Perseroan beroperasi secara komersial sejak tahun 1956. Nama PT. Asuransi Ramayana mulai digunakan setelah diadakan perubahan nama dengan Akta Notaris Muhani Salim, SH No. 95 dan disahkan dengan
22
23
Keputusan Mentri Kehakiman No. C.2.5040-HT01.04. TH 86 tanggal 19 Juli 1986. Pada tanggal 30 September 1989 dalam Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa telah diputuskan untuk meningkatkan Modal Dasar Perseroan dari Rp 5.000 juta menjadi Rp 15.000 juta. Perubahan tersebut dinyatakan dalam Akta Notaris Amrul Partomuan Pohan, SH,LLM No. 19 tanggal 8 Nopember 1989, dan addendum tanggal 4 Desember 1989. Dengan adanya perubahan ini, komposisi Modal Saham pada akhir tahun 1989 adalah sebagai berikut : Tabel 3.1 Jumlah Saham dan Nilai Par Jumlah Saham Nilai Par (Rp) Number of Par Value Share Modal Dasar 15,000,000 15,000,000,000 Authorized Capital Modal Ditempatkan & Modal Setor 8,000,000 8,000,000,000 Issued Paid-up Capital Sumber : Laporan keuangan PT. Asuransi Ramayana Pada tahun 1990 Perseroan memperoleh Sutat Ijin Emisi Saham dari Ketua Bapepam No. SI-078/SHM/MK.01/1990 tanggal 19 September 1990, untuk melaksanakan penawaran umum saham kepada masyarakat sebanyak 2 (dua) juta lembar saham. Pada tahun yang sama, Perseroan mendapatkan persetujuan dari Ketua Bapepam No. 1638/PM/1990 tanggal 19 September 1990, untuk mencatat sahamnya secara parsial pada Bursa Efek Jakarta sebanyak 1 (satu) juta lembar saham dengan nilai nominal masing-masing Rp 1.000 per saham. Dengan adanya transaksi ini, komposisi Modal Saham Perseroan sejak tanggal 23 Oktober 1990 menjadi sebagai berikut :
24
Modal Dasar Modal Ditempatkan & Modal Setor : - Modal Pendiri - Modal Publik
Tabel : 3.2 Jumlah Saham dan Nilai Par Jumlah Saham Nilai Par (Rp) Number of Par Value Share 15,000,000 15,000,000,000 10,000,000 7,000,000 3,000,000
10,000,000,000 7,000,000,000 3,000,000,000
Autorized Capital Issued & Paid-up Capital Founders Public
Sumber : Laporan keuangan PT. Asuransi Ramayana Pada Rapat Umum Luar biasa Pemegang Saham tanggal 30 Mei 1996 disepakati untuk meningkatkan Modal Dasar Perseroan dari Rp 15.000 juta menjadi Rp 40.000 juta sebagaimana dinyatakan dalam Akta Notaris Imas Fatimah, SH No. 73 tanggal 21 Juni 1996 dan mendapat pengesahan dari Departemen Kehakiman melalui Keputusan Menteri Kehakiman No. C2-391 HT.01.04 Th.98. Kemudian tahun 1998 komposisi saham dirubah kembali dalam rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa tanggal 31 Maret 1998 yang memutuskan untuk melakukan stock split dengan merubah nilai saham dari Rp 1.000 per saham menjadi Rp 500 per saham dan membagikan satu lembar saham bonus dari Agio Saham untuk setiap lembar saham lama. Dengan adanya keputusan tersebut, komposisi Modal Saham Perseroan sejak tanggal 26 Nopember 1998 menjadi sebagai berikut :
25
Tabel : 3.3 Jumlah Saham dan Nilai Par Jumlah Saham Nilai Par (Rp) Number of Par Value Share 80,000,000 80,000,000,000
Modal Dasar Authorized Capital Modal Ditempatkan & Modal Sendiri 40,000,000 40,000,000,000 Issued & Paid-up Capital - Modal Pendiri 28,000,000 28,000,000,000 Founders - Modal Pemilik 12,000,000 12,000,000,000 Public Sumber : Laporan keuangan PT. Asuransi Ramayana Pada tanggal 8 Desember 2000 Perseroan telah mencatat seluruh sahamnya di Bursa Efek Jakarta dan Bursa Efek Surabaya sesuai dengan ketentuan yang telah ditetapkan oleh Bapepam bahwa wajib bagi perseroan yang telah go-publik untuk mencatatkan seluruh sahamnya dibursa. Perseroan telah melaksanakan konversi menjadi catatan elektronik (scriptless trading), dengan menandatangi perjanjian tentang pendaftaran Efek bersifat ekuitas dikustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI) No. SP-108/PE/KSEI/2001 tanggal 10 Desember 2001. Dengan demikian, terhitung sejak tanggal 20 Pebruari 2002 perdagangan saham perseroan yang terjadi di Bursa Efek akan diselesaikan dengan menggunakan layanan C-best (The Central Depository and Book Entry Settlement System) atau dengan cara pemindahbukuan dalam system KSEI. Dalam Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa tanggal 3 Mei 2002 para pemegang saham perseroan memutuskan untuk : 1. Meningkatkan Modal Dasar Perseroan sebesar Rp 40 milyar menjadi Rp 110 milyar 2. Meningkatkan Modal Ditempatkan dan Disetor dengan cara membagikan dividen saham dari cadangan Modal sebanyak 16.999.982 saham, nilai nominal Rp 500 per saham.
26
Keputusan diatas dituangkan dalam Akta Notaris Imas Fatimah SH No. 46 tanggal 18 September 2002, yang telah disetujui oleh Menteri Kehakiman dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dengan Surat Keputusan No. C22606.HT.01.04.TH.2002, dan diumumkan dalam Berita Negara No. 50 Tambahan Berita Negara Republik Indonesia No. 4997 tanggal 24 Juni 2003. Dengan adanya keputusan diatas maka Modal Saham Perseroan menjadi sebagai berikut : Tabel : 3.4 Jumlah Saham dan Nilai Par Jumlah Saham Nilai Par (Rp) Number of Par Value Share 220,000,000 110,000,000,000
Modal Dasar Modal Ditempatkan & Modal Setor : 56,999,982 28,499,991,000 - Modal Pendiri 39,899,982 19,949,991,000 - Modal publik 17,100,000 8,550,000,000 Sumber : Laporan keuangan PT. Asuransi Ramayana
Authorized Capital Issued Paid-up Capital Founders Public
Dalam Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa tanggal 5 Oktober 2005 pemegang saham menyetujui untuk membuka Kantor Cabang Syariah sebagai tanggapan atas semakin banyaknya permintaan jasa asuransi yang berbasis syariah. Keputusan tersebut dituangkan dalam Akta Notaris Lindasari Bachroem SH No. 4 tanggal 5 Oktober 2005 dan telah disetujui oleh Menteri Kehakiman dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dengan Surat Keputusan No. C31681.HT.01.04.TH.2005, dan diumumkan dalam Berita Negara No. 64 Tambahan Berita Negara Republik Indonesia No. 8529 tanggal 11 Agustus 2006. Pembukaan Kantor cabang Syariah ini juga telah mendapat ijin dari Menteri
27
Keuangan Republik Indonesi a dalam surat keputusan No. KEP-012/KM.5/2006 tanggal 18 Januari 2006. Pada tanggal 15 Januari 2007 Menteri Keuangan Republik Indonesia memberikan ijin untuk pembukaan Kantor Cabang Serpong dalam surat keputusan No. KEP-003/KM.10/2007. Dengan demikian pada saat ini Perseroan telah memiliki 26 Kantor Cabang, Unit dan Perwakilan dengan jumlah karyawan sebanyak 588 orang. Dalam Rapar Umum Pemegang Saham Luar Biasa tanggal 26 Agustus 2008 para pemegang saham Perseroan memutuskan : 1. Membagikan saham bonus yang berasal dari agio saham sebesar Rp 11.474.987.850 atau sebanyak 22.949.975 lembar saham 2. Komposisi pembagian saham bonus adalah 5 saham lama dengan nilai nominal Rp 500 memperoleh 2 saham bonus dengan nilai nominal Rp 500. Keputusan diatas dituangkan dalam Akta Notaris Arry Supratno,S.H. No. 264 tanggal 26 Agustus 2008. Dengan adanya keputusan diatas maka Modal Saham Perseroan menjadi sebagai berikut :
Modal Dasar
Tabel : 3.5 Jumlah Saham dan Nilai Par Jumlah Saham Nilai Par (Rp) Number of Par Value Share 220,000,000 110,000,000,000
Modal Ditempatkan & Modal Setor : 79,799,943 36,899,971,500 - Modal Pendiri 55,859,943 27,929,971,500 - Modal publik 23,940,000 11,970,000,000 Sumber : Laporan keuangan PT. Asuransi Ramayana
Authorized Capital
Issued & Paid-up Capital Founders Public
28
3.1.1 Visi dan Misi Perusahaan a. Visi Perusahaan Mewujudkan rasa aman, nyaman dan terlindungi b. Misi Perusahaan 1) Memberikan layanan yang berkualitas kepada tertanggung. 2) Memastikan hasil yang optimal bagi Pemegang Saham. 3) Memenuhi ketentuan dan peraturan yang terkait dengan bisnis perusahaan 4) Membangun hubungan yang saling menguntungkan dengan mitra bisnis. 5) Menciptakan interaksi kerja yang saling mendukung dan lingkungan kerja yang kondusif. 6) Memastikan kesejahteraan karyawan.
3.1.2 Struktur Organisasi Dalam struktur organisasi perusahaan yang terorganisir, perusahaan akan memiliki bagan struktur organisasi yang dapat memberikan penjelasan mengenai wewenang dan tanggung jawab dari bagian-bagian yang disususun sedemikian rupa sehingga terbentuk suatu hubungan komando antar suatu bagian dengan bagian yang lainnya. Hal ini dimaksudkan untuk memudahkan seseorang melakukan pekerjaan dan bekerja sama guna mencapai tujuan perusahaan. Bentuk organisasi PT. Asuransi Ramayana adalah organisasi dan staff, dimana terdapat garis hubungan dan wewenang dan bentuk garis komando dari pimpinan tertinggi sampai pimpinan terendah yang terdiri dari Dewan Komisaris dibantu oleh Direktur dan para manajer.
29
Dibawah ini merupakan susunan dari struktur kepemimpinan tertinggi dari PT. Asuransi Ramayana yaitu : Dewan Komisaris Komisaris Utama
= Dr. A. Winoto Doeriat
Komisaris
= Dr. J.B Sumarlin
Komisaris
= Drs. Frans Wiyono, AAAIK
Dewan Direksi Direktur Utama
= Syahril, SE
Direktur
= Giri Pamengan, SE, AAAIK
Direktur
= Hendi Agung, SE
Direktur
= Pardomuan Harahap, SE
Direktur
= Ir, Antonius Widianarso Duriat, SE
Komite Audit Ketua
= Dr. J.B sumarlin
Anggota
= Drs. Yudi Hendro Partono, M.Si, Ak
Anggota
= Bernard E. Tidajoh, M.Si, Ak
Seketaris Perusahaan Koordinator
= R. Yoyok Setio, S. Ak, MM
Anggota
= Ramos Levi SH, MH
Anggota
= Sri Handayani, SH AAAIK
Anggota
= Nikolaus Dachi, SSi, AAAIK
Anggota
= Ihsanuddin, T.M., SE
30
Kepala Divisi Pemasaran-Korporasi
= Ihsanuddin, T.M., SE
Pemasaran-Ritel
= Edi Sucipto, SH
Pemasaran-Kendaraan Bermotor
= Andi Primadi, SE
Pemasaran-Bonding
=
Underwriting & Reasuransi
= Edhi Mulyono, SP AAIK
Klaim
= Nicolaus Dachi, SSi, AAAIK
Keuangan
= Mizwar Rosidi, SE
Akutansi
= R. Yoyok Setio, S. Ak, MM
Sumber Daya Manusia
= Ir. Yos Hendri, AAAIK
Umum & Biro Direksi
= Sri Handayani, SH., AAAIK
Hukum & Seketariat
= Ramos Levi, SH., MH
Teknologi Informasi
= Bambang Trisilo, ST
Pemeriksa Internal
= Parlindungan, SE, MSE, QIA
-
31
Gambar : 3.1 Struktur Organisasi PT. Asuransi Ramayana KOMISARIS UTAMA
ANGGOTA KOMISARIS
KOMITE AUDIT
DIREKTUR UTAMA
SEKRETARIS PERUSASAHAAN
DIREKTUR UMUM/SDM
BIRO HUKUM
DIVISI UMUM
BIRO PEMERIKSAAN INTERN
DIVISI SDM
DIREKTUR TEHNIK
DIVISI UNDERWRITING DAN REASURANSI
DIVISI KLAIM
BIRO TI
DIREKTUR PEMASARAN
DIREKTUR KEUANGAN
DIVISI PEMASARAN KORPORASI
DIVISI KEUANGAN
DIVISI PEMASARAN RITEL
DIVISI AKUTANSI
DIVISI PEMASARAN JASA KHUSUS
DIVISI PEMASARAN KENDARAAN BERMOTOR
Sumber : PT. Asuransi Ramayana
32
3.2
Desain Penelitian Desain penelitian untuk bagaimana masalah penelitian akan diselesaikan
yang digunakan penulis adalah penelitian Deskriptif yang merupakan penelitian yang bertujuan untuk membuat deskripsi secara sistematis, faktual dan akurat mengenai fakta-fakta kinerja keuangan perusahaan baik solvabilitas dan profitabilitas, likuiditas, stabilitas premi, cadangan teknis, dan penilaian.
3.3
Variabel dan Skala Pengukuran Variabel dan skala pengukuran yang akan digunakan adalah rasio
solvabilitas dan profitabilitas, rasio likuiditas, rasio stabilitas premi, rasio cadangan teknis dan rasio penilaian.
3.3.1 Rasio Solvabilitas dan Profitabilitas Menurut Ludovicus Sensi W. (2006:171) “Merupakan analisa yang digunakan
untuk
mengukur
tingkat
solvabilitas
dan
profitabilitas
perusahaan. Tingkat solvabilitas adalah tingkat yang mengukur sampai seberapa
jauh
perusahaan
asuransi
mempu
menutupi
kewajiban-
kewajibannya. Sedangkan tingkat profitabilitas mengukur kemampuan perusahaan menghasilkan laba. Diantaranya : a. RBC merupakan modal minimum yang harus disediakan perusahaan asuransi untuk menutup setiap kemungkinan kegagalan pengelolaan aset dan berbagai risiko lainnya.
33
b. Underwriting ratio, rasio ini menunjukan tingkat hasil underwriting yang diperoleh dan digunakan untuk mengukur tingkat keuntungan dari usaha asuransi kerugian. c. Commision expence ratio, rasio ini dapat dipakai untuk mengukur biaya akuisisi, dapat pula dipakai sebagai bahan perbandingan besarnya komisi perusahaan dengan perusahaan lain. d. Investment yiel ratio, mengukur hasil investasi dari kegiatan investasi yang dilakukan. e. Loss ratio, rasio ini menunjukan pengalaman klaim yang terjadi pada perusahaan dan mengukur kualitas dari asuransi yang ditutup.
3.3.2 Rasio Likuiditas Menurut Ludovicus Sensi W. (2006:173) “Analisa ini mengukur kemampuan likuiditas perusahaan asuransi kerugian”. Analisa ini meliputi : a. Liability to liquid assets ratio, kegunaan rasio ini adalah untuk mengetahui tingkat kemampuan likuiditas dari keuangan perusahaan dalam memenuhi kewajiban jangka pendeknya. b. Premium receivable to surplus ratio, rasio ini menunjukan tingkat sampai seberapa jauh tagihan premi dapat diandalkan dalam menyangga surplus (menghitung kolektibilitas piutang). c. Investment to technical reserve ratio, rasio ini dapat dipakai untuk mengukur sampai seberapa jauh kewajiban teknis yang dibentuk tercermin pada investasi.
34
3.3.3 Rasio Stabilitas Premi Menurut Ludovicus Sensi W. (2006:174) “Analisa ini digunakan untuk mengukur stabilitas pendapatan premi bersih (premi bruto dikurangi premi reasuransi) dari perusahaan asuransi yang berjalan”. Analisa ini meliputi : a. Net premium growth, kenaikan (penurunan) yang tajam pada volume premi neto memberikan indikasi kurangnya tingkat kestabilan operasi perusahaan. b. Own retention ratio, rasio ini menunjukan tingkat retensi perusahaan yang nantinya dapat dipakai sebagai dasar untuk membandingkan kemampuan perusahaan yang sebenarnya dengan dana yang tersedia.
3.3.4 Rasio Cadangan Teknis Menurut Ludovicus Sensi W. (2006:174) “Mengukur kewajiban teknis yang terdiri dari premi yang belum merupakan pendapatan cadangan premi dengan estimasi klaim tanggungan sendiri (cadangan klaim)”. Yang meliputi : a. Teknical reserve ratio, rasio ini secara kasar dapat mengukur tingkat diperlukan. Cukupnya dana kewajiban teknis membuat kondisi keuangan menjadi solvent.
3.3.5 Rasio Penilaian Menurut Ludivicus Sensi W. (2006:175) “Analisa ini mengukur kinerja (performance) dari suatu perusahaan yang dapat dilihat rasio laba per
35
saham dan rasio nilai buku per saham (market book). Kedua perhitungan rasio tersebut diatas adalah sebagai berikut : a. Price earning ratio, kenaikan dalam rasio ini menunjukan bahwa saham perusahaan yang bersangkutan menjadi makin tidak menarik bagi investor. b. Market / book ratio, semakin tinggi rasio ini menunjukan bahwa harga saham perusahaan yang bersangkutan menjadi semakin tidak menarik.
3.4
Metode Pengumpulan Data Dalam pengumpulan data penulis menggunakan metode penelitian
keperpustakaan.: Metode penelitian keperpustakaan (Librari Research) Penelitian keperpustakaan dimaksudkan untuk mendapatkan data yang bersifat teoritis yang berhubungan dengan materi skripsi, yang penulis peroleh dengan membaca dan mempelajari buku-buku referensi , literatur, artikel, buku catatan kuliah dan lainnya yang memiliki hubungan dengan permasalahan yang diambil.
3.5
Jenis Data Jenis data yang digunakan penulis adalah data sekunder yaitu data yang
telah diolah dan dipublikasikan kepada pihak lain atau kepada masyarakat sehingga penulis dapat memanfaatkannya untuk diproses lebih lanjut
3.6
. Metode analisis Data Dalam skripsi ini penulis akan menggunakan metode penelitian deskriptif
kuantitatif, yang bertujuan untuk membuat deskriptif secara sistematis, faktual dan akurat mengenai fakta-fakta dan sifat dari objek penelitian yang berupa angka-
36
angka sehingga dapat dilakukan penilaian-penilaian atas informasi yang diperoleh penulis. Metode ini dipilih untuk penilaian perkembangan kinerja PT. Asuransi Ramayana pada tahun 2008 dan 2009 dengan menggunakan analisis rasio keuangan yaitu rasio solvabilitas dan profabilitas, likuiditas, stabilitas premi, cadangan teknis, dan penilaian. Penilaian berdasarkan perbandingan fakta dari segi teoritisnya dan hasil studi perbandingan yang dilakukan secara keseluruhan mengenai kondisi yang ada pada perusahaan dan memberikan gambaran secara efektif bagaimana perbandingan antara kondisi tersebut dengan dasar-dasar teoritis yang telah dipelajari oleh penulis maupun teori yang dikumpulkan selama penelitian sehingga dapat diperoleh kesimpulan yang cukup ilmiah. Analisis laporan keuangan sangat berguna untuk penilaian kinerja keuangan perusahaan karena pada akhir analisis akan didapatkan suatu kesimpulan yang dapat digunakan oleh pihak internal maupun eksternal perusahaan yang berkepentingan terhadap pengambilan keputusan bisnis. 3.6.1 Rasio Solvabilitas dan Profabilitas Rasio solvabilitaas dan profabilitas terdiri dari solvency ratio, underwriting ratio, loss ratio, commission expense ratio, dan investment ratio dengan rumus :
a. RBC
Jumlah Tingkat Solvabilitas = --------------------------------------------------Jumlah Batas Tingkat Solvabilitas Minimum
b. Underwriting ratio
=
Hasil Underwriting Pendapatan Underwriting
37
c. Loss ratio
=
Klaim Yang Terjadi Pendapatan Premi
d. Commision Expense ratio
=
Komisi Pendapatan Premi
e. Investment yiel ratio
=
Pendapatan Bersih Investasi Rata - rata Investasi
3.6.2 Rasio Likuiditas Rasio likuiditas terdiri dari liability to liquid assets ratio, premium receivable to surplus ratio, dan investment technical reserve ratio dengan rumus sebagai berikut : a. Liability to liquid asset ratio
=
Kewajiban Aktiva Yang Diperkenankan
b. Premium receivable to surplus ratio
=
c. Investment to technical reserve ratio
=
Piutang Hasil Underwriting
Investasi Kewajiban teknis
3.6.3 Rasio Stabilitas Premi Rasio stabilitas premi terdiri dari net premium growth, dan own retention ratio dengan rumus sebagai berikut : a. Net premium growth
=
Kenaikan (Penurunan) Premi Premi Neto Tahun Lalu
b. Own retention ratio
=
Premi Neto Premi Bruto
38
3.6.4 Ratio Cadangan Teknis Rasio cadangan teknis terdiri dari technical reserve ratio dengan rumus sebagai berikut : a. Technical reserve ratio
=
Kewajiban Teknis Premi Neto
3.6.5 Ratio Penilaian Rasio penilaian terdiri dari price earning ratio, dan market / book ratio dengan rumus sebagai berikut : a. Market / book ratio
=
Harga Pasar Per Saham Nilai Buku Per Saham