28
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
3.1 Metode dan Langkah Penelitian Metode penelitian yang dipilih adalah dengan menggunakan metode kuantitatif dan didukung data kualitatif. Strategi mendapatkan metode kuantitatif dengan menggunakan teknik survei dengan bentuk penelitian deskriptif dan korelasional. Metode penelitian survei merupakan suatu penelitian kuantitatif dengan menggunakan kuesioner terstruktur atau sistematis yang sama kepada banyak orang, untuk kemudian seluruh jawaban yang diperoleh peneliti dicatat, diolah, dan dianalisis. Metode kualitatif digunakan untuk menggali informasi lebih dalam dan untuk menunjang dalam menginterpretasikan data kuantitatif. Data kualitatif didapatkan dengan wawancara mendalam kepada responden dan informan berdasarkan pertanyaan dalam kuesioner sehingga dapat memberikan makna pada tabel yang disajikan (Rakhmat, 2002).
3.2 Lokasi dan Waktu Penelitian Pemilihan lokasi dilakukan dengan cara sengaja atau purposive. Penelitian dilakukan di Kecamatan Pituruh, Kabupaten Purworejo, Jawa Tengah. Dipilih dua desa di Kecamatan Pituruh, yaitu Desa Pituruh dan Desa Megulung Kidul karena kedua desa tersebut merupakan desa yang paling banyak menghasilkan ubi kayu dan sentral produksi lanting ubi kayu di Kecamatan Pituruh. Kegiatan pengambilan data dilaksanakan pada bulan April hingga Mei 2010.
3.3 Teknik Pemilihan Responden dan Informan Responden dalam penelitian ini dibagi menjadi dua kategori responden yaitu responden pertama (penjual lanting ubi kayu) dan responden kedua (pembeli lanting ubi kayu). Pemilihan responden pertama dilakukan dengan cara metode sensus. Hal ini dikarenakan responden yang dipilih yaitu semua petani yang masih
29
aktif memproduksi lanting ubi kayu baik sebagai petani pemilik usaha maupun petani pekerja di Desa Megulung Kidul dan Pituruh, Kecamatan Pituruh, Kabupaten Purworejo. Informan yang dipilih yaitu orang yang mengetahui informasi mengenai keberadaan usaha lanting ubi kayu. Informan tersebut yaitu pegawai Kecamatan Pituruh yang memberikan data berkaitan dengan keberadaan usaha kecil produk olahan ubi kayu. Selain itu, informan lain yaitu aparat Desa Pituruh dan Desa Megulung Kidul, dan penjual lanting ubi kayu yang sudah tidak aktif memproduksi lanting ubi kayu, serta pedagang produk pertanian lokal lain yang berada di pasar lokal. Responden pertama yang dipilih yaitu terdiri dari 30 responden yang berasal dari tujuh tempat produksi di kedua desa tersebut. Responden pertama tersebut dapat dijelaskan secara rinci pada Tabel 2. Tabel 2.
Responden Penjual Lanting ubi Kayu
No
Nama Pemilik Usaha
Lokasi Usaha
Jumlah Responden (orang)
1.
Marsudi
RT/RW 03/04, Desa Pituruh
9
2.
Kamisah
RT/RW 01/02, Desa Pituruh
3
3.
Cunong
RT/RW 01/01, Desa Pituruh
1
4.
Marudin
RT/RW 01/01, Desa Pituruh
2
5.
Lasiman
RT/RW 01/01, Desa Megulung Kidul
7
6.
Amin
RT/RW 02/02, Desa Megulung Kidul
5
7.
Slamet
RT/RW 02/01, Desa Megulung Kidul
3
Total Responden Penjual
30
Responden kedua yang terdiri dari 30 pembeli lanting ubi kayu di Kecamatan Pituruh yang dipilih dengan menggunakan teknik incidental sampling yaitu pengambilan responden dengan memilih pembeli yang ditemui pada saat penelitian (Singarimbun, 1995). Responden kedua dipilih untuk mengetahui hubungan antara efek komunikasi penjual terhadap keputusan pembelian konsumen. Responden tersebut dapat dijelaskan secara rinci agar jelas pembagiannya pada Tabel 3.
30
Tabel 3.
Pembagian Responden Pembeli Lanting ubi Kayu
No
Asal Desa
Jumlah Responden (orang)
1.
Brengkol
4
2.
Sikambang
1
3.
Pituruh
6
4.
Sambeng
1
5.
Kembang Kuning
2
6.
Dlisen Wetan
6
7.
Girigondo
2
8.
Prapag Lor
1
9.
Tersidi Lor
2
10. Kapiteran
1
11. Tunjung Tejo
1
12. Megulung
3
Total Responden
30
3.4 Teknik Pengumpulan Data Data yang dikumpulkan dalam penelitian terdiri dari data primer dan sekunder. Data primer diperoleh dari hasil penggalian informasi melalui responden dengan melakukan pengisian kuesioner (Singarimbun, 1995). Selain itu, dilakukan wawancara mendalam dengan informan yang ditentukan mengenai usaha lanting ubi kayu beserta proses pemasarannya. Data sekunder adalah data monografi desa yang berisi penjelasan mengenai kondisi desa yang menjadi objek penelitian dan data-data lain yang menunjang penelitian. Kuesioner pertama diisi oleh responden yang merupakan produsen atau penjual lanting ubi kayu. Kuesioner dibagi menjadi tiga bagian yaitu bagian pertama berisi pertanyaan mengenai faktor internal. Bagian kedua berisi pernyataan mengenai faktor eksternal dan bagian ketiga berisi pernyataan mengenai efek komunikasi dalam pemasaran yang dilakukan oleh responden. Kuesioner kedua yang diisi oleh responden pembeli lanting ubi kayu dibagi menjadi dua bagian yaitu bagian pertana yang berisi informasi mengenai identitas responden pembeli dan bagian kedua yang berisi frekuensi pembelian, jumlah pembelian, cara pembayaran, dan motivasi pembelian.
31
3.5 Teknik Pengolahan dan Analisis Data Penelitian ini menggunakan metode deskriptif dan korelasional. Metode deskriptif adalah metode yang menghimpun data, menyusun secara sistematis, faktual dan cermat (Rakhmat, 2005). Metode deskriptif dari hasil pengisian kuesioner dikelompokkan dalam bentuk tabel frekuensi untuk menggambarkan faktor internal dan faktor eksternal yang berhubungan dengan efek komunikasi dalam pemasaran lanting ubi kayu. Data yang telah dikelompokkan dalam bentuk tabel frekuensi kemudian diolah dengan menggunakan program komputer SPSS 17.0 for windows untuk mempermudah pengolahan data yang ada. Metode korelasional adalah metode yang digunakan untuk meneliti dua variabel atau lebih. Metode korelasional dengan Chi-Square untuk melihat hubungan jenis data nominal dan ordinal. Hasil uji Chi-Square kemudian digunakan untuk melihat keeratan hubungan antara variabel-variabel dengan koefisien kontingensi (C). Kriteria pengujian pada Chi-Square adalah Ho ditolak apabila nilai x2 hitung > dari x2 tabel dan Ho diterima apabila nilai x2 hitung < x2 tabel (Priyatno, 2008). Menurut Daniel
(1999), rumus Chi-Square yang
digunakan sebagai berikut:
dimana: x2
= Chi Square observasi
f0
= frekuesi obsevasi
fh
= frekunsi harapan
Rumus koefisiensi Kontigensi (C):
dimana: C = koefisien kontigensi x2
= nilai Chi Square
N
= banyaknya sampel Korelasi rank Spearman digunakan untuk menguji hipotesis mengenai
hubungan antara variabel yang menggunakan skala pengukuran ordinal. Kriteria pengujian rank Spearman adalah Ho ditolak jika rs hitung > dari rs tabel dan Ho
32
diterima apabila nilai rs hitung < rs tabel (Daniel, 1999). Rumus rank Spearman adalah sebagai berikut:
rs = korelasi Spearman d = jumlah selisih antara peringkat bagi x dan y n = banyaknya pasangan data