BAB III METODOLOGI PENELITIAN
A. METODE PENELITIAN Penelitian ini berjenis penelitian tindakan kelas (PTK) dengan model Kemiss dan MC Taggart. PTK ini terdiri dari 2 siklus, dimana tiap siklus terdapat empat tahapan, yaitu : perencanaan, tindakan, observasi dan refleksi. Dimana tiap siklus terdiri dari 3 pertemuan. B. SUBYEK PENELITIAN Dalam PTK ini yang menjadi subyek penelitian adalah siswa kelas XI IPS-2 SMA Negeri 2 Salatiga sebanyak 35 siswa. Siswa kelas XI IPS-2 SMA Negeri 2 Salatiga ini dipilih untuk penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Teams games tournaments pada pokok bahasan Memahami Siklus Akuntansi Perusahaan Jasa sehingga diharapkan dapat meningkatkan keaktifan dan hasil belajar siswa dalam proses pembelajaran. C. SUMBER DATA Sumber data dalam PTK ini terdiri atas: siswa dan guru. 1.
Siswa: untuk mendapatkan data tentang hasil belajar dan aktivitas siswa dalam proses belajar mengajar.
2.
Guru: untuk melihat tingkat keberhasilan penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Teams games tournaments dan hasil belajar serta aktivitas siswa dalam proses pembelajaran.
20
D. TEKNIK DAN ALAT PENGUMPULAN DATA 1.
Teknik pengumpulan data
a.
Observasi: pada observasi ini peneliti mencatat urutan siswa dengan lengkap meliputi : suasana kelas dan perilaku masing-masing siswa saat mengikuti pembelajaran di dalam kelas.
b.
Tes: teknik tes digunakan untuk memperoleh data tingkat pemahaman siswa selama dan sesudah penelitian berlangsung. Metode ini digunakan untuk mendapatkan hasil belajar siswa pada pokok bahasan Memahami Siklus Akuntansi Perusahaan Jasa. Tes ini digunakan juga sebagai acuan untuk menarik kesimpulan penelitian.
c.
Diskusi antara guru untuk refleksi hasil siklus PTK.
2.
Alat pengumpulan data
a.
Observasi: menggunakan lembar observasi untuk mengukur tingkat aktivitas siswa dalam proses belajar mengajar.
b.
Tes: menggunakan butir soal/instrument soal untuk mengukur hasil belajar siswa.
c.
Diskusi: menggunakan lembar hasil pengamatan
E. PROSEDUR PENELITIAN Siklus I a.
Perencanaan Tindakan Perencanaan tindakan ini mengacu pada keaktifan dan hasil belajar siswa
sebagai fokus permasalahannya. Adapun langkah-langkah perencanaan tindakan pembelajaran meliputi:
21
1.
Menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Model Pembelajaran Kooperatif tipe Teams games tournaments yang disertai lembar kerja kelompok dan membuat tes siklus 1.
2.
Membuat lembar observasi untuk guru dan siswa beserta kisi-kisinya yang akan digunakan untuk mengamati jalannya proses pembelajaran.
3. b.
Membentuk dan mempersiapkan tim dan diskripsi tugas masing-masing Pelaksanaan tindakan Tindakan dilaksanakan oleh peneliti dan guru sebagai mitra kolaborasi
berdasarkan RPP siklus 1 dengan model pembelajaran kooperatif tipe Teams games tournaments yang telah dibuat. Langkah-langkah dalam pembelajaran Teams games tournaments yang pertama adalah membagi kelas dalam kelompok yang terdiri dari 4 atau 5 siswa; membagikan lembar kerja siswa agar dikerjakan oleh siswa dan dipresentasikan; Guru menerangkan materi yyang berhubungan dengan materi yang akan di tandingkan, sehingga apabila siswa benar-benar memperhatikan maka dapat menjawab pertanyaan dengan baik; games adalah langkah selanjutnya, dimana siswa dikelompok secara homogen dan berebut untuk memenangkan turnamen; terakhir adalah kesimpulan. c.
Observasi Melaksanakan observasi sesuai dengan lembar observasi pelaksanaan
pembelajaran metode Kooperatif tipe Teams games tournaments. Observasi yang dilakukan meliputi: 1.
Observasi terhadap keaktifan siswa yang meliputi: perhatian, bertanya, menjawab, dan menanggapi dengan mengisi lembar observasi.
22
2.
Observasi terhadap pelaksanaan tindakan meliputi pendahuluan/kegiatan awal, eksplorasi, elaborasi, konfirmasi dan penutup.
d. Refleksi Tahap ini dilakukan untuk mengkaji apa yang telah terjadi atau yang tidak terjadi, yang telah dihasilkan maupun yang belum dihasilkan selama kegiatan berlangsung. Hasil dari refleksi digunakan untuk menentukan langkah mencapai tujuan. Refleksi dilakukan oleh peneliti sebagai pengamatan akan keberhasilan atau kegagalan dalam mencapai tujuan sementara. Hasil refleksi digunakan untuk memberi masukan hal-hal yang harus diperbaiki pada siklus 2. Siklus II a.
Perencanaan Tindakan Perencanaan ini mengacu pada tindakan pertama yang telah dihasilkan.
Informasi yang dihasilkan dari refleksi siklus 1 merupakan data yang digunakan untuk membuat perencanaan siklus 2. Menyusun RPP perbaikan berdasarkan hasil refleksi pelaksanaan tindakan siklus 1. b. Pelaksanaan Tindakan Siklus 2 dilaksanakan setelah kegiatan Siklus 1 selesai dilaksanakan. Guru melaksanakan tindakan berdasarkan RPP perbaikan. c.
Observasi Melaksanakan observasi sesuai dengan lembar observasi pelaksanaan
pembelajaran Kooperatif tipe Teams games tournaments. Observasi yang dilakukan meliputi:
23
1.
Observasi terhadap aktifitas siswa yang meliputi: perhatian, bertanya, menjawab, dan menanggapi dengan mengisi lembar observasi.
2.
Observasi terhadap pelaksanaan tindakan meliputi pendahuluan/kegiatan awal, eksplorasi, elaborasi, konfirmasi dan penutup.
d. Refleksi Pada Siklus 2 refleksi dilaksanakan setelah semua proses pembelajaran selesai dilaksanakan dengan menganalisis lembar observasi dan hasil belajar. Jika tujuan dalam pembelajaran mengalami peningkatan yang signifikan maka peneliti dianggap berhasil. Sedangkan, jika tujuan dalam pembelajaran tidak mengalami peningkatan yang signifikan maka peneliti dianggap tidak berhasil sehingga perlu membuat tindakan siklus berikutnya. F. Teknik Analisis Data Teknik analisis data dalam penelitian tindakan kelas ini menggunakan data kuantitatif dan data kualitatif. Data kuantitatif dapat dianalisis secara deskriptif, yaitu mencari persentase: a. Data hasil tes dapat dihitung dengan menggunakan rumus sebagai berikut : 𝑁𝑖𝑙𝑎𝑖 =
𝑆𝑘𝑜𝑟 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑑𝑖𝑗𝑎𝑤𝑎𝑏 𝑏𝑒𝑛𝑎𝑟 × 100% 𝑆𝑘𝑜𝑟 𝑚𝑎𝑘𝑠𝑖𝑚𝑢𝑚
b. Data hasil observasi aktifitas siswa dihitung dengan menggunakan rumus : % 𝑃𝑒𝑛𝑐𝑎𝑝𝑎𝑖𝑎𝑛 =
𝑆𝑘𝑜𝑟 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑑𝑖𝑝𝑒𝑟𝑜𝑙𝑒 × 100% 𝑆𝑘𝑜𝑟 𝑚𝑎𝑘𝑠𝑖𝑚𝑢𝑚
c. Menghitung keberhasilan kelas (ketuntasan belajar secara klasikal), yaitu persentase siswa yang tuntas belajar sesuai dengan indikator keberhasilan, dihitung dengan rumus :
24
% 𝑘𝑒𝑡𝑢𝑛𝑡𝑎𝑠𝑎𝑛 𝐵𝑒𝑙𝑎𝑗𝑎𝑟 𝑆𝑖𝑠𝑤𝑎 =
𝑆𝑘𝑜𝑟 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑡𝑢𝑛𝑡𝑎𝑠 𝑏𝑒𝑙𝑎𝑗𝑎𝑟𝑛𝑦𝑎 × 100% 𝐵𝑎𝑛𝑦𝑎𝑘𝑛𝑦𝑎 𝑠𝑖𝑠𝑤𝑎 𝑑𝑎𝑙𝑎𝑚 𝑠𝑎𝑡𝑢 𝑘𝑒𝑙𝑎𝑠
d. Nilai yang diperoleh siswa dari pengamatan atau observasi merupakan hasil belajar psikomotorik dan afektif. Pengamatan keaktifan belajar dilakukan dengan menggunakan lembar pengamatan pada saat diskusi kelompok dengan kategori indikator memperhatikan, menjawab, bertanya, dan menganggapi. dengan skor 1 sampai 4. Skor 4= sangat aktif, skor 3= aktif, skor 2= kurang aktif dan skor 1= tidak aktif. Keaktifan siswa dihitung dengan rumus : Skor maksimum
= Skor X Jumlah siswa
64
= 4 X 35
Prosentase keaktifan siswa =
𝑓𝑥 𝑠𝑘𝑜𝑟𝑚𝑎𝑥𝑖𝑚𝑢𝑚
100
Sementara itu, data kualitatif dapat dianalisis dengan reduksi data, penyajian teks, dan penarikan kesimpulan: a.
Data Reduction (Reduksi Data) Reduksi data merupakan penyederhanaan data yang telah diperoleh dari observasi, angket dan wawancara. Data yang didapat dirangkum dan dipilih sesuai dengan tema yang ada. Data reduksi akan memberikan gambaran yang lebih jelas dan mempermudah dalam pengumpulan data.
25
b.
Data Display (Penyajian Data) Setelah dilakukan penyederhanaan (direduksi) maka langkah selanjutnya yaitu mendisplay data. Data display dilakukan dengan cara menyajikan hasil data dalam bentuk kalimat dan tabel.
c.
Conclusion drawing (Penarikan Kesimpulan) Tahap terakhir
yaitu
penarikan kesimpulan dari data
yang telah
disederhanakan dan disajikan. G. Indikator Keberhasilan Indikator keberhasilan dikatakan berhasil bila: 1.
Rata-rata aktifan belajar siswa sudah mencapai skor ≥ 75%. Indikator yang menyatakan
aktifan
siswa
adalah
perhatian,
mencatat,
menjawab,
menanggapi. 2.
Siswa dikatakan mencapai ketuntasan hasil belajar kognitif apabila siswa mampu menguasai kompetensi atau tujuan pembelajaran yang mengacu pada KKM yang telah ditetapkan sekolah, yaitu untuk ketuntasan individu 71, sedangkan batas ketuntasan klasikal adalah 75% dari jumlah siswa yang mengikuti tes.
26