BAB III METODOLOGI PENELITIAN
3.1 Tipe Penelitian Jenis penelitian dalam penelitian ini adalah metode kuantitatif melalui studi korelasi (correlation study) yakni jenis penelitian atau penelaahan hubungan antara dua variabel pada suatu situasi atau sekelompok subjek (Notoatmodjo,2002). Dalam penelitian ini yaitu untuk mengetahui hubungan pengetahuan ibu menyusui tentang ASI Eksklusif terhadap pemberian ASI Eksklusif. Desain penelitian yang digunakan adalah desain penelitian crossectional yaitu suatu penelitian dimana pengambilan data terhadap beberapa variabel penelitian dilakukan pada satu waktu (Kelana, 2011). Adapun tehnik pengambilan data dilakukan melalui instrumen penelitian berupa kuesioner. 3.2 Identifikasi Variabel Penelitian Variabel adalah sesuatu yang digunakan sebagai ciri, sifat, atau ukuran yang dimiliki atau didapatkan oleh satuan penelitian tentang sesuatu konsep pengertian tertentu (Notoatmodjo, 2002). Variabel dibagi menjadi dua yaitu variabel dependen (yang terpengaruh) dan variabel independen (variabel bebas mempengaruhi).
53
atau yang
54
Variabel pengetahuan
independen ibu
menyusui
(X)
dalam
tentang
penelitian ASI
ini
Eksklusif
adalah dimana
pengetahuan merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi pemberian ASI Eksklusif sebagai variabel dependen (Y) dalam penelitian ini. 3.3 Definisi Operasional Definisi Operasional yang dicantumkan dalam penelitian ini adalah definisi operasional tentang variabel pengetahuan tentang ASI Eksklusif dan variabel pemberian ASI Eksklusif. Definisi operasional untuk kedua variabel dapat dilihat pada tabel berikut ini.
55
Tabel 3.1 Tabel Definisi Operasional Variabel Pengetahuan tentang ASI Eksklusif dan Pemberian ASI Eksklusif
Variabel
Definisi Operasional
Pengetahuan
Alat Pengukuran
Hasil Ukur
Skala Hasil Pengukuran
Kuesioner
• Baik
Ordinal
tentang ASI
Pengetahuan
pernyataan
76-100%
Eksklusif
adalah segala
benar/salah
• Cukup
sesuatu yang
dengan skala 56-75%
diketahui dan
Guttman
merupakan hasil
• Kurang 40-55%
“tahu” pada responden
• Tidak
tentang ASI
baik < 40%
Eksklusif.
• Memberi
Pemberian
Pemberian ASI
Kuesioner
ASI Eksklusif
Eksklusif adalah
pernyataan
ASI
responden
benar/salah
Eksklusif
memberi ASI saja
dengan skala • Tidak
atau secara eksklusif kepada bayinya selama 6 bulan dan dilanjutkan bersamaan dengan Makanan Pendamping sampai usia 24 bulan atau 2 tahun.
Guttman
memberi ASI Eksklusif
Ordinal
56
3.4 Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada bulan April 2012 di Desa Tajuk Kecamatan Getasan. Desa Tajuk ini terdiri dari 11 Dusun yaitu Ngaduman,
Gedong,
Puyang,
Cingklok,
Sokowolu,
Pulihan,
Macanan, Tajuk, Ngroto, Banaran, dan Kaliajeng. Penelitian ini menggunakan desain penelitian crossectional dimana pengambilan data terhadap beberapa variabel penelitian dilakukan pada satu waktu. 3.5 Responden Penelitian 3.5.1 Populasi Populasi adalah sekumpulan objek yang menjadi pusat perhatian/ penelitian, yang daripadanya terkandung informasi yang ingin diketahui (Gulo, 2002). Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh ibu menyusui yang memiliki bayi berumur 0-6 bulan di Desa Tajuk. 3.5.2 Sampel Sampel adalah sebagian atau wakil populasi yang diteliti (Arikunto, 2002). Teknik pengambilan sampling yang digunakan peneliti adalah teknik sampling purposive. Purposive Sampling ini adalah teknik penentuan sampel dengan pertimbangan tertentu (Sugiyono, 2008). Dalam Kelana 2011 disebutkan bahwa Purposive Sampling adalah suatu metode pemilihan sampel yang dilakukan
57
berdasarkan maksud dan tujuan tertentu yang ditentukan oleh peneliti. Rumus yang digunakan untuk menghitung ukuran sampel dari populasi yang diketahui jumlahnya adalah sebagai berikut (Taro Yamane dalam Notoatmodjo 2003): Sampel = n = N 1+N(d)2 n = 41 1 + 41 (5%)2 n = 37,8 (dibulatkan menjadi 38 orang) Keterangan :
n
: Sampel
N : Jumlah populasi D : Derajat kesalahan 3.5.3 Kriteria Sampel Dalam penelitian ini, kriteria sampel meliputi kriteria inklusi dan kriteria eksklusi dimana kriteria tersebut menentukan dapat dan tidaknya sampel tersebut digunakan (A. Aziz Alimul,2007). 3.5.3.1 Kriteria Inklusi Kriteria inklusi merupakan kriteria dimana subjek penelitian mewakili sampel penelitian yang memenuhi syarat sebagai sampel. Kriteria inklusi yang digunakan dalam penelitian ini antara lain: (1) Ibu menyusui yang mempunyai bayi umur 0-6 bulan (2) Dapat membaca dan menulis (3) Bersedia menjadi responden
58
3.5.3.2 Kriteria Eksklusi Kriteria
eksklusi
merupakan
kriteria
dimana
subjek
penelitian tidak dapat mewakili sampel karena tidak memenuhi syarat sebagai sampel penelitian yang penyebabnya antara lain: (1) Menolak menjadi responden (2) Responden dalam keadaan yang tidak memungkinkan untuk dilakukan penelitian (Ibu dalam keadaan sakit) 3.6 Hipotesis Penelitian Hipotesis
adalah
pernyataan
awal
peneliti
mengenai
hubungan antar variabel yang merupakan jawaban peneliti tentang kemungkinan hasil penelitian (Kelana, 2011). Hipotesis dalam penelitian ini adalah: H0
: Tidak ada hubungan antara pengetahuan ibu menyusui
tentang ASI Eksklusif
dengan pemberian ASI Eksklusif di Desa
Tajuk Kecamatan Getasan Ha
: Terdapat hubungan antara pengetahuan ibu menyusui
tentang ASI Eksklusif dengan pemberian ASI Eksklusif di Desa Tajuk Kecamatan Getasan. Untuk dapat menentukan hipotesis yang diterima maka ditentukan hipotesis statistik yaitu sebagai berikut: H0
: ρ = 0 dan p > 0,05 (tidak ada hubungan)
Ha
: ρ ≠ 0 dan p < 0,05 (ada hubungan)
59
3.7 Teknik Pengumpulan Data 3.7.1 Metode Pengumpulan Data Metode pengumpulan data adalah cara-cara yang digunakan oleh peneliti untuk mengumpulkan data (Arikunto, 2005). Data yang diperlukan dalam penelitian ini adalah data primer dan data sekunder. Data primer (pengetahuan ibu menyusui terhadap ASI Eksklusif)
diperoleh
dari
responden
dengan
menggunakan
instrumen penelitian berupa kuesioner tentang ASI Eksklusif. Instrument penelitian itu sendiri merupakan alat bantu yang dipilih dan digunakan oleh peneliti dalam kegiatannya mengumpulkan data (Arikunto, 2005). Sedangkan kuesioner adalah suatu bentuk atau dokumen yang berisi beberapa item pertanyaan atau pernyataan yang
dibuat
berdasarkan
indikator-indikator
suatu
variabel.
Kuesioner adalah alat ukur yang terstruktur, karena bagianbagiannya disusun secara berurutan, mulai dari judul kuesioner, petunjuk pengisian, pertanyaan mengenai karakteristik responden dan daftar item pertanyaan utama (Kelana,2011). Data sekunder (jumlah bayi dan jumlah ibu menyusui yang mempunyai bayi berumur 0-6 bulan dan data pendukung lain) diperoleh dari dokumen maupun arsip dari bidan yang bertugas di Desa Tajuk dan kader kesehatan dari setiap Dusun. Adapun data tersebut diperoleh pada saat studi pendahuluan yang dilaksanakan pada bulan januari. Sebelum mengadakan studi pendahuluan di Desa Tajuk, peneliti
60
meminta izin melalui surat dari Fakultas Ilmu Kesehatan pada tanggal
12
Januari
2012
dan
dinyatakan
diizinkan
untuk
melaksanakan studi pendahuluan bersama kader kesehatan dari masing-masing Dusun yang terdapat di Desa Tajuk yaitu berjumlah 11 Dusun. Surat izin dari Fakultas Ilmu Kesehatan dan Surat Keterangan dari Kepala Desa Tajuk dapat dilihat pada lampiran. Skala yang digunakan dalam kuesioner penelitian ini adalah skala Guttman dimana skala ini merupakan skala yang bersifat tegas dan konsisten dengan memberikan jawaban yang tegas seperti jawaban dari pertanyaan/pernyataan: ya dan tidak, positif dan negatif, setuju dan tidak setuju, benar dan salah (A.Aziz Alimul,2007). Dalam penelitian ini digunakan
model pernyataan
benar salah jadi responden hanya memilih antara benar/salah dalam mengisi kuesioner ini. Pernyataan ini terdiri atas 2 jenis yaitu favorable yaitu item yang mengandung pernyataan positif dan juga unfavorable yaitu item yang mengandung pernyataan negatif. Jawaban yang benar mendapat nilai 1 dan yang salah mendapat nilai 0.Skoring untuk favorable diberi nilai 1 jika benar dan nilai 0 jika salah. Sedangkan skoring untuk unfavorable diberi nilai 1 jika salah dan nilai 0 jika benar. Adapun kisi-kisi dari kuesioner yang digunakan dapat dilihat pada tabel di bawah ini.
61
Tabel 3.2 Tabel Kisi-kisi Kuesioner Penelitian Variabel
Aspek
Favorable (Soal No.)
Unfavorable (Soal No.)
Jumlah
Pengetahuan tentang ASI Eksklusif
1) Pengertian ASI Eksklusif 2) Kandungan Gizi dalam ASI 3) Manfaat pemberian ASI Eksklusif 4) Pemberian MP-ASI 5) Teknik menyusui 6) Masalah dalam menyusui 7) Mitos tentang ASI Eksklusif
8
1
18
5
-
10
-
9
-
6, 11,17
-
2
-
18
3, 4, 7, 12, 13, 14, 15, 16
Pemberian ASI Eksklusif
1) Pemberian 22 ASI saja pada bayi sampai bayi berusia 6 bulan 2) Pemberian makanan lain selain ASI pada bayi yang berusia kurang dari 6 bulan
-
4
19, 20, 21
Jumlah =
22 pernyataan
62
3.7.2 Validitas dan Reliabilitas Alat Ukur Uji validitas dan uji reliabilitas penting dilakukan sebelum melaksanakan penelitian. Dengan melakukan uji validitas dan reliabilitas, peneliti menjadi yakin bahwa instrumen mampu mengukur apa yang seharusnya diukur dan mampu menunjukkan konsistensi dalam pengukuran (Kelana, 2011). Peneliti melakukan uji validitas dan reliabilitas di Desa Batur tepatnya di Dusun Thekelan dan Krangkeng. Peneliti memilih kedua Dusun ini dengan pertimbangan bahwa ciri dan kriteria tempat serta respondennya hampir sama dengan tempat penelitian dilakukan. Sebelum mengadakan uji validitas dan reliabilitas di kedua Dusun tersebut, pada tanggal 23 Maret 2012 peneliti meminta izin melalui surat dari fakultas kepada Kepala Desa Batur untuk mengadakan uji validitas dan reliabilitas di kedua Dusun tersebut yaitu Thekelan dan Krangkeng. Kepala Desa Batur memberikan izin melalui lisan dan surat rekomendasi untuk Kepala Dusun Thekelan dan Krangkeng diberikan pada tanggal 20 April 2012. Surat rekomendasi dari Kepala Desa Batur kepada Kepala Dusun Thekelan dan Krangkeng dapat dilihat pada lampiran.
63
3.7.2.1 Uji Validitas Validitas adalah syarat mutlak bagi suatu alat ukur agar dapat digunakan dalam suatu pengukuran (Kelana, 2011). Untuk mengetahui dan menguji validitas
kuesioner yang digunakan
maka peneliti menggunakan formula korelasi Pearson Product Moment (r) dengan melihat nilai Corrected Item-Total Correlation dengan bantuan SPSS (Statistical Product and Service Solution) versi 16.0 dengan rumus sebagai berikut: r = N(∑XY) – (∑X) (∑Y) akar dari {[N(X2-(∑X)2][N∑Y2-(∑Y)2]} Keterangan : r : Nilai korelasi X: Skor tiap-tiap variabel Y: Skor tiap-tiap responden N: Jumlah responden
Uji signifikansi dilakukan pada taraf signifikansi 0,05 dan kuesioner dikatakan valid jika r hasil > r tabel (Priyatno, 2008). Uji validitas pada kuesioner penelitian ini dilakukan terhadap 30 responden sebanyak 2 tahap karena pada tahap pertama didapatkan hasil bahwa kuesioner tidak valid (tidak layak pakai) sehingga diadakan perbaikan redaksional terhadap pernyataan yang terdapat dalam kuesioner sehingga masih terdapat 25 item pernyataan. Dari 25 item pernyataan tersebut
64
dilakukan uji validitas tahap kedua dan hasil yang didapatkan adalah terdapat 3 pernyataan yang tidak valid karena r hasil < r tabel yaitu pada soal no 5 dengan nilai r hasil 0,336, soal no 16 dengan nilai r hasil 0,110 dan soal no 17 dengan nilai r hasil -,088 sedangkan nilai r tabel pada uji 2 sisi, signifikansi 0,05 dan jumlah responden (n)=30 adalah 0,361. Jadi dalam penelitian terdapat 22 item pernyataan yang valid dan dapat digunakan untuk pengukuran. Rincian hasil uji validitas dapat dilihat pada lampiran. 3.7.2.2 Uji Reliabilitas Reliabilitas pengukuran
adalah
(kelana,2011).
tingkat Untuk
konsistensi mengetahui
dari
suatu
reliabilitas
kuesioner penelitian digunakan formula dari Alpha Cronbach’s dengan bantuan SPSS (Statistical Product and Service Solution) versi 16.0. uji signifikansi dilakukan pada taraf signifikansi 0,05 dan kuesioner dikatakan reliabel jika ri (nilai Alpha) > r tabel (Priyatno,2008) Uji reliabilitas pada penelitian ini juga dilakukan terhadap 30 responden sebanyak 2 tahap karena pada tahap pertama didapatkan bahwa kuesioner tidak reliabel sehingga tidak layak untuk digunakan. Setelah diadakan perbaikan redaksional maka dilakukan uji reliabilitas tahap kedua dan didapatkan hasil bahwa nilai ri (nilai Alpha) adalah 0,903 sedangkan nilai r kritis (uji 2 sisi)
65
pada signifikansi 0,05 dengan jumlah data (n)=30 adalah 0,361. Dari hasil di atas didapatkan bahwa r hasil > r tabel sehingga disimpulkan bahwa item-item pernyataan dalam kuesioner sangat reliabel
dan
dapat
digunakan
dalam
pengukuran.
Hasil
penghitungan dengan SPSS dapat dilihat pada lampiran. 3.7.3 Prosedur Penelitian Langkah-langkah dalam penelitian ini yaitu: 1. Tahap persiapan yang dilakukan peneliti dengan meminta izin melalui surat dari Fakultas Ilmu Kesehatan untuk mengadakan penelitian di Desa Tajuk. 2. Pada tahap pelaksanaan, peneliti melakukan pengambilan data melalui kuesioner yang telah disiapkan dan dibagikan kepada responden penelitian. Setelah kuesioner terkumpul kembali maka peneliti menyiapkan data dari kuesioner untuk segera diolah dengan software komputer. 3. Mengecek kembali kuesioner yang telah diisi oleh responden. 4. Skoring dari data yang terdapat dalam kuesioner ke dalam software komputer. 5. Mengecek ulang antara data dari kuesioner dengan data yang telah dimasukkan dalam software komputer. 6. Melakukan analisa dan pembahasan berdasarkan data yang diperoleh.
66
7. Mengintepretasikan
hasil
analisis
statistik
berdasarkan
landasan teori yang telah disusun sebelumnya serta teori lain yang mendukung. 8. Menarik kesimpulan dan memberikan saran 3.8 Analisa Data 3.8.1 Teknik Analisa Data Skor total pengetahuan yang telah terkumpul melalui kuesioner kemudian dianalisa dan dihasilkan dalam bentuk prosentase, kemudian diinterpretasikan dengan skala kualitatif dengan kriteria baik = 76-100%, cukup = 56-75%, kurang = 40-55% dan tidak baik < 40%. Rumus yang digunakan untuk menghitung prosentase pengetahuan responden yaitu: P = Skor Responden x 100% Skor Total Uji statistik yang digunakan adalah dengan uji korelasi Spearman Rank (Rho) jika sebaran data berdistribusi tidak normal. Uji ini digunakan untuk mengukur tingkat atau eratnya hubungan antara dua variabel yang berskala ordinal, dengan menggunakan rumus: r s = 1- 6 ∑ d2 N (n2 – 1) Keterangan : r s : nilai korelasi Spearman Rank d2 : selisih setiap pasangan Rank n :jumlah pasangan Rank untuk Spearman (5
67
Nilai korelasi yang didapatkan kemudian diintepretasikan sesuai dengan pedoman dari Sugiyono, 2007 yaitu sebagai berikut: 0,00 - 0,199
= sangat rendah
0,20 – 0,399 = rendah 0,40 – 0,599 = sedang 0,60 – 0,799 = kuat 0,80 – 1,000 = sangat kuat
3.9 Etika Penelitian Keperawatan Secara umum terdapat empat prinsip utama dalam etik penelitian keperawatan (Milton, 1999; Loiselle, Profetto-McGgrath, Polit & Beck, 2004 dalam Kelana, 2011) yaitu: a. Menghormati harkat dan martabat manusia (respect for human dignity) Penelitian harus dilaksanakan dengan menjunjung tinggi harkat dan martabat manusia. Subjek memiliki hak asasi dan kebebasan untuk menentukan pilihan ikut atau menolak penelitian (autonomy). Tidak
boleh ada paksaan atau
penekanan tertentu agar subjek bersedia ikut dalam penelitian. Subjek dalam penelitian juga berhak mendapatkan informasi yang terbuka dan lengkap tentang pelaksanaan penelitian meliputi tujuan dan manfaat penelitian, prosedur penelitian,
68
resiko penelitian, keuntungan yang mungkin didapat dan kerahasiaan informasi. Setelah mendapatkan penjelasan yang lengkap dan mempertimbangkannya
dengan
baik,
subjek
kemudian
menentukan apakah akan ikut serta atau menolak sebagai subjek penelitian. Prinsip ini tertuang dalam pelaksanaan informed consent yaitu persetujuan untuk berpartisipasi sebagai subjek penelitian setelah mendapatkan penjelasan yang lengkap dan terbuka dari peneliti tentang keseluruhan pelaksanaan penelitian. b. Menghormati privasi dan kerahasiaan subjek (respect for privacy and confidentiality) Peneliti perlu merahasiakan berbagai informasi yang menyangkut privasi subjek yang tidak ingin identitas dan segala informasi tentang dirinya diketahui oleh orang lain. Prinsip ini dapat diterapkan dengan cara meniadakan identitas seperti nama dan alamat subjek kemudian diganti dengan kode tertentu. c. Menghormati keadilan dan inklusivitas (respect for justice inclusiveness) Prinsip keterbukaan dalam penelitian mengandung makna bahwa penelitian dilakukan secara jujur, tepat, cermat, hati-hati dan dilakukan secara profesional. Sedangkan prinsip
69
keadilan mengandung makna bahwa penelitian memberikan keuntungan dan beban secara merata sesuai dengan kebutuhan dan kemampuan subjek. d. Memperhitungkan manfaat dan kerugian yang ditimbulkan (balancing harm and benefits) Prinsip ini mengandung makna bahwa setiap penelitian harus mempertimbangkan manfaat yang sebesar-besarnya bagi subjek penelitian dan populasi dimana hasil penelitian akan diterapkan (beneficience). Kemudian meminimalisir resiko/dampak
yang
(nonmaleficience).
merugikan
bagi
subjek
penelitian