BAB III METODOLOGI PENELITIAN
3.7
Desain Penelitian Pada penelitian ini, peneliti menggunakan penelitian kuantitatif dengan metode survei dengan cara menyebarkan kuesioner sebagai alat pengumpulan data terhadap sampel dari populasi yang disesuaikan dengan masalah pokok penelitian. Menurut Singarimbun dan Effendi (2008: 3) menjelaskan bahwa, survei adalah penelitian yang mengambil sampel dari satu populasi dan menggunakan kuesioner sebagai alat pengumpulan data yang pokok. Secara umum penelitian survei merupakan penelitian yang datanya dikumpulkan dari sampel atas suatu populasi, untuk mewakili seluruh populasi. Sedangkan jenis penelitiannya yang peneliti gunakan adalah deskripsi korelasional. Dimana dalam penelitian ini yaitu variabel bebas dengan variabel terkait. Variabel yang dimaksud ialah variabel (X) yaitu daya tarik iklan TVC Honda Supra X 125 Helm In dan variabel (Y) yaitu minat beli Mahasiswa Universitas Esa Unggul angkatan 2009.
3.8
Populasi dan Sampel 3.2.1 Populasi Singarimbun dan Effendi (2008: 152) menjelaskan populasi atau universe ialah jumlah keseluruhan dari unit analisa yang ciricirinya akan diduga. Menurut Hamidi (2007: 126) di dalam bukunya menjelaskan populasi adalah keseluruhan suatu analisis (unit of analysis) yang hendak diteliti, dalam hal ini adalah individu – individu responden. Sedangkan Sugiyono (2010 : 80) menjelaskan bahwa populasi adalah wilayah genelarisasi yang terdiri atas : obyek / subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya. Populasi dari penelitian ini adalah Mahasiswa Universitas Esa Unggul angkatan 2009. Peneliti memilih populasi tersebut. dengan alasan karena sesuai dengan target segmen produk Honda Supra X 125 Helm In dari segi demografis (usia, ekonomi) dan psikografis (gaya hidup dan perilaku), yaitu mereka yang sedang menginginkan sesuatu hal yang baru dan menarik serta memiliki rasa ingin tahu yang besar terhadap produk baru. Penjelasan lebih rincinya dapat dilihat pada tabel di bawah ini:
Tabel 3.1 Tabel Mahasiswa Universitas Esa Unggul angkatan 2009
No.
Fakultas
Populasi
1.
Fakultas Ekonomi
136
2.
Fakultas Teknik
25
3.
Fakultas Komputer
83
4.
Fakultas Kesehatan
117
5.
Fakultas Ilmu Komunikasi
126
6.
Fakultas Fisioterapi
69
7.
Fakultas Hukum
79
8.
Fakultas Psikologi
34
9.
Fakultas Desain dan Industri Kreatif
33
Jumlah keseluruhan
702
*Sumber DAA Universitas Esa unggul. Semester genap 2011 - 2012, pada tanggal 3 Juni 2012. 3.2.2 Sampel Sampel (contoh) adalah suatu himpunan bagi populasi. Menurut Bambang Setiawan (1989:63), “Sampel harus diambil sedemikian rupa agar setiap unsur yang terkandung di dalamnya mendapat peluang yang sama untuk diambil”. Menurut Hamidi (2007: 129), Sampel adalah sebagian dari populasi, yang merupakan “perwakilan” dari populasi. Penulis akan menggunakan teknik probability sampling pada penelitian ini. Sugiyono (2010 : 82) menjelaskan, probability sampling adalah teknik pengambilan sampel yang memberikan
peluang yang sama bagi setiap unsur (anggota) populasi untuk dipilih menjadi anggota sampel. Ada beberapa cara untuk menentukan besarnya sampel dalam teknik probability sampling, dan yang peneliti gunakan adalah sampling berstrata (stratified sampling). Dalam teknik ini, populasi dikelompokkan ke dalam kelompok atau kategori yang disebut strata. Sampel ini bertujuan untuk membuat sifat homogen dari populasi yang heterogen, artinya suatu populasi yang dianggap heterogen
dikelompokkan
menjadi
subpopulasi
berdasarkan
karakteristik tertentu sehingga setiap kelompok (strata) mempunyai anggota sampel yang relatif homogen. Untuk mendapatkan secara jelas mengenai sifat – sifat populasi yang heterogen, maka populasi yang bersangkutan harus dibagi – bagi dalam strata yang seragam, dan dari setiap lapisan dapat diambil sampel secara acak. Keuntungan teknik ini adalah dapat memperoleh secara jelas mengenai sifat – sifat populasi yang heterogen, maka populasi yang bersangkutan harus dibagi – bagi dalam strata yang seragam, dan dari setiap lapisan dapat diambil secara acak. Rachmat Kriyantono (2006 : 151). Ada dua jenis sampling berstrata yaitu proposional stratisfied sampling dan disproposional stratisfied sampling. Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan proposional stratisfied
sampling yaitu dari setiap strata diambil jumlah yang proposional dengan besar setiap strata. Rachmat Kriyantono (2006 : 152). Maka dalam menentukan besar sampelnya, menurut Suharto (2002 : 58) sebagaimana dikutip oleh Rachmat Kriyantono (2006 : 159) menjelaskan bahwa “mengenai besar sampel tidak ada ketentuan pasti, yang penting dalam hal ini memenuhi unsur representaif. Ada yang menganggap bahwa pecahan sampling 10% atau 20% dari total populasi sudah dianggap memadai.” Namun Subiakto (1995 : 173) menjelaskan “bahwa bila populasinya cukup banyak, agar dapat mempermudah dapat pula dengan 50%, 25% atau minimal 10% dari seluruh populasi”. Maka sampel yang akan dipakai dalam penelitian ini adalah 10% dari jumlah keseluruhan Mahasiswa Universitas Esa Unggul angkatan 2009, yaitu sebanyak 702 mahasiswa. Hal tersebut dikarenakan keterbatasan peneliti dalam melakukan survei kepada semua populasi yang ada. Jumlah sampel
= Jumlah populai x 10% = 702 x 10 100 = 7020 100 = 70,2 Æ 70 sampel
Tabel 3.2 Tabel Sampel sebesar 10% dari Populasi No.
Fakultas
Pecahan Sampel
Sampel
1.
Fakultas Ekonomi
136
10 %
14
2.
Fakultas Teknik
25
10 %
2
3.
Fakultas Komputer
83
10 %
8
4.
Fakultas Kesehatan
117
10 %
12
5.
126
10 %
13
6.
Fakultas Ilmu Komunikasi Fakultas Fisioterapi
69
10 %
7
7.
Fakultas Hukum
79
10 %
8
8.
Fakultas Psikologi
34
10 %
3
33
10 %
3
9.
Fakultas Desain dan Industri Kreatif Jumlah
3.3
Populasi
702
70
Bahan Penelitian dan Unit Analisis Bahan-bahan yang digunakan untuk menjawab masalah penelitian peneliti ini adalah iklan TVC Honda Supra X 125 Helm In dan informasi mengenai produk dalam bentuk data-data yang diambil dari internet, bahan bacaan, jawaban dari responden dan iklan TVC-nya. Sedangkan unit analisisnya adalah individu, dalam hal ini adalah Mahasiswa Universitas Esa Unggul angkatan 2009 yaitu 702 mahasiswa dan diambil 10 % sebesar 70,2 atau pembulatannya menjadi 70 mahasiswa yang menjadi sampel penelitian ini.
3.4 Teknik Pengumpulan Data Teknik pengumpulan data merupakan teknik atau cara yang dilakukan untuk mengumpulkan data. Dalam penelitian ini untuk mendapatkan data-data, penulis menggunakan teknik pengumpulan data melalui angket atau kuesioner. Kuesioner atau angket adalah teknik pengumpulan data dengan menyerahkan atau mengirimkan daftar pertanyaan untuk diisi oleh responden. Responden adalah orang yang memberikan tanggapan (respon) atas - atau menjawab - pertanyaan-pertanyaan yang diajukan, Hasan (2002 : 84). Dalam hal ini Mahasiswa Universitas Esa Unggul angkatan 2009 yang menjadi responden, diminta mengisi kuesioner yang telah disediakan peneliti. Sifat angket tersebut bersifat tertutup (closed questionare) artinya, dalam kuesioner tersebut jawaban atau pendapat yang akan diberikan oleh responden dibatasi atau harus sesuai dengan pilihan jawaban atau pendapat yang sudah disediakan. Jawaban dari pertanyaan dalam kuesioner, peneliti menggunakan skala Likert. Sugiyono (2010 : 93), menyatakan skala Likert digunakan untuk mengukur sikap, pendapat dan persepsi seseorang atau sekelompok orang tentang fenomena sosial. Dalam penelitian, fenomena sosial ini telah ditetapkan secara spesifik oleh peneliti, yang selanjutnya disebut sebagai variabel penelitian. Dengan skala Likert, maka variabel yang akan diukur dijabarkan menjadi indikator variabel. Kemudian indikator tersebut dijadikan
sebagai titik tolak untuk menyusun item – item instrumen yang dapat berupa pernyataan atau pertanyaan. Dalam penelitian ini, maka peneliti menggunakan skala Likert pada kedua variabel penelitian, yaitu “daya tarik” dengan “minat beli”, dimana masing – masing jawaban tersebut diberikan skor :
Tabel 3.3 Skor Skala Likert Pernyataan
Skor
Sangat Setuju
5
Setuju
4
Netral
3
Tidak Setuju
2
Sangat Tidak Setuju
1
Tabel 3.4 Interval Atribut
Variabel X
Variabel Y
Daya Tarik
Minat Beli
(9 Indikator)
(8 Indikator)
Tinggi
45 – 32
40 – 28
Sedang
31 – 19
27 – 17
Rendah
18 – 9
16 – 8
3.5 Reliabilitas dan Validitas Reliabilitas adalah tingkat ketepatan, ketelitian, atau keakuratan sebuah instrumen. Jadi reabilitas menunjukkan apakah instrumen tersebut secara konsisten memberikan hasil ukuran yang sama tentang sesuatu yang diukur pada waktu yang berlainan, Burhan Burngin (2005 : 96). Sedangkan validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat kesahihan suatu instrumen. Instrumen yang sahih atau valid, berarti memiliki validitas tinggi, demikian pula sebaliknya. Sebuah instrumen dikatakan sahih apabila mampu mengukur apa yang diinginkan atau mengungkap data dari variabel yang diteliti secara tepat. (Burhan Bungin, 2005 : 96) Untuk mencapai uji reliabilitas yang dimaksudkan untuk melihat sejauh mana hasil suatu pengukuran dapat dipercaya hanya apabila dalam beberapa kali pelaksanaan pengukuran terhadap kelompok subyek masih belum berubah. Teknik statistik yang dapat digunakan untuk menguji reliable adalah teknik Test-Retest (pengukuran ulang). Test-Retest dilakukan dengan cara memberi pertanyaan ulang yang sama pada pengisian pertanyaan pertama yang disebarkan dengan jumlah responden sebanyak 10 orang dan untuk menguji realibilitasnya, dengan perbedaan waktu pengambilan data tapi sama pada respondennya. Selang waktu antara pengukuran pertama dan pengukuran kedua sebaiknya tidak terlalu dekat dan tidak terlalu jauh. Teknik Test-Retest dilakukan karena sampel penelitian yaitu Mahasiswa Universitas Esa Unggul angkatan 2009
masih bisa ditemui kembali karena masih berada pada satu lingkungan kampus Indonusa Esa Unggul. Untuk mengukur reabilitas alat ukur yang akan digunakan penulis adalah rumus Korelasi Pearson Product Moment, teknik yang paling banyak dipakai khususnya untuk mendapatkan standar kesalahan terkecil, dan untuk menghitung teknik korelasi tunggal yang digunakan untuk mencari koefisien korelasi antara data interval dan data interval lainnya atau derajat kekuatan hubungan dan membuktikan lainnya. Dengan rumus sebagai berikut:
r =
n (ΣXY) - (ΣX) . (ΣY) √ {n. Σ X² - (ΣX)²} . {n. ΣY² - (ΣY)²}
Dimana :
r
: Korelasi Pearson Product Moment
n
: Jumlah Data dalam sampel
X
: Variable Independen X
Y
: Variabel Dependen Y
Berbicara tentang tinggi rendahnya korelasi, berikut ini adalah nilai yang digunakan untuk koefisien korelasi, koefisien korelasi diartikan Guilford dalam buku Jalaluddin Rahmat (2002:29) sebagai berikut:
Kurang dari
0,20
hubungan rendah sekali: lemah sekali
0,20
-
0,40
hubungan rendah tetapi pasti
0,40
-
0,70
hubungan yang cukup berarti
0,70
-
0,90
hubungan yang tinggi: kuat
lebih dari
0,90
hubungan sangat tinggi: kuat sekali, dapat
diandalkan
Bila dikaitkan dalam penlitian ini menguji validitas dengan menghitung korelasi antara kedua variabel, yaitu variabel X berdasarkan daya tarik dan variabel Y berdasarkan minat beli. Peneliti memberikan 17 pertanyaan sebagai koesioner untuk menjawab permasalahan daya tarik dengan minat beli, kepada responden sebagai populasinya yaitu para Mahasiswa Universitas Esa Unggul Fakultas Ilmu Komunikasi angkatan 2009.
Tabel 3.5 Test Retest No.
X
Y
X
Y
X.Y
1.
69
69
4761
4761
4761
2.
69
67
4761
4489
4623
3.
62
62
3844
3844
3844
4.
69
66
4761
4356
4554
5.
75
75
5625
5625
5625
6
70
71
4900
5041
4970
7.
74
74
5476
5476
5476
8.
75
75
5625
5625
5625
9.
69
65
4761
4225
4485
10.
60
57
3600
3249
3420
∑
692
681
48114
46691
47383
Hasil pengukuran I dikorelasikan dengan pengukuran II dengan menggunakan teknik Person Product Moment. Peneliti melakukan 2 kali test retest dengan jarak 1 minggu antara pengukuran 1 (X) dan pengukuran II (Y). Berikut ini adalah hasil perhitungan manual, Rumus uji reliabilitas yang dilakukan peneliti menggunakan Person Product Moment : r =
n ( XY) - (ΣX) . (ΣY) √ {n. ΣX² - (ΣX)²} . { n. ΣY² - (ΣY)²}
r =
10 (47383) - (692).(681)
√ {10.48114 - (692)²} . {10. 46691 - (681)²}
r =
(473830) - (471252) √ {481140 - (478864)} . {466910 - (463761)}
r =
2578 √ (2276) . (3149)
r =
2578 √ 7167124
r =
2578 2677,14
r =
0,96
Berdasarkan hasil reliabilitas dari teknik pengukuran ulang (test – retest) diatas diperoleh hasil 0,96 dan dari hasil tersebut dapat dikatakan bahwa alat ukur yang peneliti gunakan pada penelitian ini
dianggap reliabel serta dapat
disimpulkan bahwa hasil tersebut memiliki hubungan sangat tinggi atau kuat
sekali. Oleh karena itu, kuesioner selanjutnya dapat disebarkan kepada responden yang menjadi sampel penelitian
3.6
Teknik Analisis Data Teknik Pengolahan Data menurut Bungin (2008: 164) adalah kegiatan lanjutan setelah pengumpulan data dilaksanakan yang biasanya dilakukan secara manual atau menggunakan komputer, sebagai alat untuk mengolah data. Dari definisi di atas penulis berpendapat bahwa teknik analisis data merupakan kegiatan lanjutan setelah pengumpulan data dari seluruh responden yang bisa dilakukan dengan cara manual maupun komputer untuk pengolahan datanya sehingga memperoleh hasil yang sesuai dengan penelitian. Analisa data dapat dilakukan setelah data-data yang dibutuhkan telah terkumpul dan kemudian diolah melalui tahap-tahap sebagai berikut: 1. Proses editing, yaitu memeriksa apakah jawaban responden sudah sesuai petunjuk pertanyaan. Bila semuanya sudah menjawab sesuai petunjuk, lalu dicek kembali semua pertanyaan yang sudah dijawab. 2. Tahap selanjutnya adalah tahap coding, yaitu memberi kode pada jawaban responden dalam menentukan akan masuk mana.
3. Berikutnya adalah tahap tabulasi, yaitu memasukan hasil coding ke dalam tabel. Yang pertama disebut dengan tabel induk. Dari tabel induk di distribusikan ke tabel tunggal. 4. Pada tabel akhir ini tabel tunggal dianalisis dengan kecenderungan ”prosentase”.