BAB III METODOLOGI PENELITIAN
A. Gambaran Umum Bursa Efek Indonesia berawal dengan dibukanya sebuah bursa saham oleh pemerintah Hindia Belanda pada 1912 di Batavia yang ketika itu bernama Bursa Efek Jakarta. Setelah sempat tutup beberapa kali karena terjadinya perang, BEJ kembali dibuka pada 1977 di bawah pengawasan Bapepam. Pada 13 Juli 1992, BEJ diprivatisasi dengan dibentuknya PT. Bursa Efek Jakarta. Kemudian pada 1995, perdagangan elektronik di BEJ dimulai. Pada tahun 2007 BEJ melakukan merger dengan Bursa Efek Surabaya
dan
berganti
nama
menjadi
Bursa
Efek
Indonesia.
Penggabungan ini menjadikan Indonesia hanya memilki satu pasar modal.
B. Metode Penelitian Metode penelitian yang digunakan oleh penulis adalah metode penelitian kausal. Penelitian kausal dilakukan untuk mengetahui pengaruh dari satu atau lebih variabel (variabel independen) terhadap variabel tertentu (variabel dependen). Variabel independen dalam penelitian ini adalah nilai tukar Rupiah atas Dolar Amerika Serikat. Dan variabel dependennya adalah indeks harga saham gabungan (IHSG).
1
C. Hipotesis Penulis mencoba merumuskan hipotesis yang diajukan yaitu sebagai berikut: Ho: B = 0,
Fluktuasi nilai tukar Rupiah atas Dolar Amerika Serikat tidak berpengaruh positif dan signifikan terhadap indeks harga saham gabungan.
Ha: B ≠ 0,
Fluktuasi nilai tukar Rupiah atas Dolar Amerika Serikat berpengaruh positif dan signifikan terhadap indeks harga saham gabungan.
D. Populasi Penelitian Populasi penelitian ini terdiri dari dua populasi, yaitu seluruh data tentang nilai tukar Rupiah atas Dolar Amerika Serikat dengan menggunakan kurs beli dari Bank Indonesia dan seluruh data tentang indeks harga saham gabungan (IHSG) pada waktu penutupan dari seluruh perusahaan yang ada di Bursa Efek Indonesia. Kedua populasi penelitian tersebut dijadikan rata-rata hitung (mean) selama satu bulan dari bulan Januari 2008 sampai Desember 2011.
2
E. Variabel dan Skala Pengukuran Berikut ini adalah variabel dan skala pengukuran yang digunakan dalam penelitian ini: Tabel 3.1 Variabel Independen dan Dependen yang Digunakan No. 1. 2.
Variabel Independen : nilai tukar Rupiah atas USD Dependen : indeks harga saham gabungan (IHSG)
Skala Pengukuran Rasio Rasio
Penelitian ini terdiri dari: 1.
Variabel independen (X), yaitu nilai tukar Rupiah atas Dolar Amerika Serikat yang menunjukkan posisi Rupiah terhadap US Dolar, melemah atau menguat. Data nilai tukar Rupiah atas US Dolar yang digunakan adalah data kurs beli yang dijadikan rata-rata hitung selama satu bulan dari Januari 2008 sampai dengan Desember 2011. Kurs beli dipakai dengan alasan: salah satu cara para investor asing menanamkan modalnya di Indonesia yaitu dengan membeli sahamsaham yang diperdagangkan di Bursa Efek Indonesia. Terlebih dahulu yang dilakukan adalah mengkonversi mata uang mereka kepada mata uang Rupiah. Apabila hal tersebut terus berlangsung, maka mata uang asing tersebut akan semakin banyak terkumpul di Indonesia sehingga diperkirakan mata uang Rupiah akan terus menguat terhadap mata uang asing lain, terutama mata uang Dolar Amerika Serikat. Mata uang yang dikonversikan/ditukarkan
3
kepada mata uang Rupiah harus menggunakan kurs beli yang diperoleh
dari Bank
Indonesia,
karena
kurs
tersebut
sudah
mencerminkan keberadaan mata uang asing di Indonesia, khususnya mata uang Dolar Amerika Serikat. 2) Variabel dependen (Y), indeks harga saham gabungan (IHSG) Dasar perhitungan IHSG adalah jumlah Nilai Pasar dari total saham yang tercatat pada tanggal 10 Agustus 1982. Jumlah Nilai Pasar adalah total perkalian setiap saham tercatat (kecuali untuk perusahaan yang berada dalam program restrukturisasi) dengan harga di BEI pada hari tersebut. Formula perhitungannya adalah sebagai berikut: IHSG = (Jumlah saham tercatat x harga terakhir) / (Jumlah saham tercatat x harga perdana) x 100% Data indeks harga saham gabungan (IHSG) yang digunakan adalah data penutupan setiap hari bursa yang dijadikan rata-rata hitung selama satu bulan dari Januari 2008 sampai dengan Desember 2011.
F.
Metode Pengumpulan Data Data yang dikumpulkan dalam penelitian ini adalah data sekunder sehingga pengumpulan data yang digunakan adalah non participant observation dan studi pustaka (library research). Dengan demikian langkah-langkah yang dilakukan adalah mencatat seluruh data yang diperoleh dari Bank Indonesia (www.bi.go.id) untuk data kurs mata uang
4
asing dan (www.finance.yahoo.com) untuk data IHSG. Kemudian data yang didapatkan tersebut diolah lagi.
G. Jenis Data Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder yaitu data yang diperoleh melalui data yang telah diteliti, sehingga
tidak
diperlukan observasi langsung. Sehingga yang diperlukan adalah mencatat data-data yang diperlukan dan kemudian diolah lagi.
H. Metode Analisis Data Alat pengolahan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis statistik dengan perangkat lunak (Aplikasi) SPSS versi 17.0. Adapun analisis data yang digunakan adalah sebagai berikut: 1. Statistik deskriptif Statistik memberikan gambaran atau deskriptif suatu data yang dilihat dari nilai rata-rata (mean), standar deviasi, varian, maksimum, minimum, dan jumlah sampel dari masing-masing variabel penelitian. Dalam penelitian ini akan digambarkan nilai minimum, maksimum dan rata-rata dari nilai tukar Rupiah atas Dolar Amerika Serikat dan indeks harga saham gabungan.
5
2. Analisis koefisien korelasi Koefisien korelasi dapat menghasilkan nilai yang besar ataupun kecil, agar dapat memberikan penafsiran terhadap nilai koefisien korelasi terkait. Jika koefisien korelasi positif, maka kedua variabel mempunyai hubungan searah. Artinya jika variabel X tinggi, maka nilai variabel Y akan tinggi pula. Sebaliknya jika koefisien korelasi negatif, maka kedua variabel mempunyai hubungan terbalik/tidak searah. Artinya jika variabel X tinggi, maka variabel Y akan menjadi rendah (dan sebaliknya). Koefisien korelasi dapat berpedoman pada ketentuan yang tertera pada tabel 3.2 sebagai berikut:
Tabel 3.2 Pedoman untuk Memberikan Interpretasi terhadap Koefisien Korelasi Interval Koefisien 0 >0 – 0,25 >0,25 – 0,5 >0,5 – 0,75 >0,75 – 0,99 1
Tingkat Hubungan Tidak ada korelasi Korelasi sangat lemah Korelasi cukup Korelasi kuat Korelasi sangat kuat Korelasi sempurna
Analisis koefisien korelasi: r=
n∑xy – (∑x) (∑y) ______________________ √n∑x2 – (∑x)2 . √n∑y2 – (∑y)2
6
3. Koefisien determinasi Koefisien determinasi (r2) digunakan sebagai goodness of fit yaitu untuk mengukur seberapa jauh ketepatan model dalam menerangkan variasi variabel dependen. Nilai koefisien determinasi adalah antara nol dan satu. Nilai r2 yang kecil berarti ketepatan variabel-variabel independen dalam menjelaskan variasi variabel dependen amat terbatas.
Nilai
yang
mendekati satu
berarti
variabel-variabel
independen memberikan ketepatan hampir semua informasi yang dibutuhkan untuk memprediksikan variasi variabel dependen (Ghozali, 2006 : 87). KD = r2x100% 4. Pengujian Hipotesis Y= a + bX, di mana b = n∑xy – (∑x) (∑y) dan a = y - bx ________________ n∑y2 – (∑x)2
Langkah-langkah dalam pengujian hipotesis menggunakan regresi linier sederhana adalah sebagai berikut: a. Pengujian hipotesis Ho: B = 0, berarti regresi tidak berpengaruh positif dan signifikan. Ha: B ≠ 0, berarti regresi berpengaruh positif dan signifikan. b. Distribusi yang digunakan dalam pengujian regresi linier sederhana ini menggunakan distribusi t.
7
nilai t tabel ditentukan berdasarkan tingkat signifikan (α) yang digunakan dan derajat kebebasan (df) = n – 2, yang besarnya tergantung data (n). Tingkat keyakinan 95 % (α = 5%), maka tingkat kesalahan analisa sebesar 5%. c. Tentukan nilai t hitung T hitung = b – B _____ Sb
=b = b √∑x2 ___ ______ Sb Se
Di mana b = ∑xy ____ ∑x2
dan
Se = √1/(n-2) (∑y2-b2∑x2)
Nilai B = 0 karena pada perumusan hipotesis nol (Ho), nilai B = 0 d. Mengambil Keputusan Keputusan yang diambil dengan cara membandingkan nilai t hitung dengan t tabel -
Jika t hitung < t tabel, maka keputusan menerima Ho
-
Jika t hitung > t tabel, maka keputusan menerima Ha
e. Menarik kesimpulan Pembuatan kesimpulan berdasarkan keputusan yang diambil pada langkah ke empat, apabila dinyatakan menolak Ho dan menerima Ha. Maka artinya, bahwa secara statistik variabel independen (X) mempengaruhi variabel dependen (Y) secara positif dan signifikan, dan sebaliknya.
8