BAB III METODOLOGI PENELITIAN
3.1 Paradigma Penelitian Paradigma merupakan pola atau model tentang bagaimana sesuatu distruktur (bagian dan hubungannya atau bagaimana bagian-bagian berfungsi (perilaku yang di dalamnya ada konteks khusus atau dimensi waktu). 1 Terdapat berbagai macam paradigma sejak abad pencerahan hingga era globalisasi, terdapat empat paradigma ilmu pengetahuan yang dikembangkan oleh para ilmuwan. Empat paradigma tersebut adalah “Positivism, Post-positivism (yang kemudian dikenal sebagai Classical Paradigm atau Conventionalism Paradigm), Critical Theory (realisme) dan Constructivism”.2
Dalam penelitian mengenai
Semiotika Sampul Majalah Just For Kids, peneliti menggunakan paradigm Constuctivism atau Konstruktivisme. Konstruktivisme memandang
ilmu sosial
sebagai analisis sistematis terhadap socially meaningful action, melalui pengamatan langsung terhadap pelaku sosial dalam setting yang alamiah, agar mampu memahami dan menafsirkan bagaimana pelaku sosial yang bersangkutan menciptakan dan memelihara dunia sosial. 1 2
Lexy J. Moleong, Metodologi Penelitian Kualitatif, PT Remaja Rosdakarya, Bandung, 2005, Hal 49. Lexy J. Moleong, Metode Penelitian Kualitatif, PT. Remadja Rosdakarya, Bandung, 2005. Hal. 68
51
http://digilib.mercubuana.ac.id/
Dalam ilmu sosial, critical theory atau konstruktivisme mendapat tempat yang lebih pas. Dalam penelitian skripsi ini penulis menggunakan paradigma penelitian konstruktivisme. “Aliran konstruktivisme menyatakan bahwa realitas itu ada dalam beragam bentuk konstruksi mental yang didasarkan pada pengalaman sosial, bersifat lokal dan spesifik, serta tergantung pada pihak yang melakukannya”. 3 Karena itu, realitas yang diamati oleh seseorang tidak bisa digeneralisasikan kepada semua orang sebagaimana yang biasa dilakukan dikalangan positivis atau post-positivis. “Dalam paradigma ini, hubungan antara pengamat dan objek merupakan satu kesatuan, subjektif dan merupakan hasil perpaduan interaksi antara keduanya”. 4 Atas dasar pengertian itulah maka penulis menggunakan paradigma konstruktivis. Karena dalam penelitian ini penulis lebih banyak menggunakan nalar dan dalam memberikan penjelasan tentang makna dan tanda dalam sampul yang diteliti, penulis juga melihat kepada beberapa teori-teori dari para ahli yang diterapkan untuk memecahkan makna simbol dan tanda yang terdapat dalam sampul Majalah Just For Kids ini. 3.2 Metode Penelitian Metode penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah metode penelitian kualitatif. Menurut Bogdan dan Taylor 5 mendefinisikan metodologi kualitatif sebagai 3
Lexy J. Moleong, Metode Penelitian Kualitatif, PT. Remadja Rosdakarya, Bandung, 2006. Hal. 69
4
Lexy J. Moleong, Metode Penelitian Kualitatif, PT. Remadja Rosdakarya, Bandung, 2006. Hal. 71
5
Robert Bogdan dan Steven Taylor, Introducing To Qualitative Methods: Phenomenological, new York: A Willey Interscience Publication. 1975
52
http://digilib.mercubuana.ac.id/
prosedur penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang-orang dan perilaku yang dapat diamati. 6 Jadi, bisa disebutkan bahwa penelitian kualitatif adalah penelitian yang bermaksud untuk memahami fenomena tentang apa yang dialami oleh subjek penelitian, misalnya perilaku, persepsi, motivasi, tindakan, dan lain-lain. Secara holistik dan dengan cara deskripsi dalam bentuk kata-kata dan bahasa, pada suatu konteks khusus yang alamiah. Peneliti menggunakan metode penelitian kualitatif yang membahas isi pesan lewat teori semiotika Peirce, yang dikenal dengan teori model segitiga makna dengan objek sampul Majalah Just For Kids. Peirce mengatakan bahwa tanda itu sendiri contoh dari kepertamaan, objeknya adalah keduaan, dan penafsirannya –unsur pengantara- adalah contoh dari ketigaan. Berdasarkan objeknya, Peirce membagi tanda atas icon (ikon), index (indeks), dan symbol (simbol). Ikon adalah tanda yang hubungan antara penanda dan petandanya bersifat bersamaan bentu alamiah. Atau dengan kata lain, ikon adalah hubungan antara tanda dan objek atau acuan yang bersifat kemiripan: misalnya potret pada peta. Indeks adalah tanda yang menunjukkan adanya hubungan alamiah antara tanda dan petanda yang bersifat kausal atau hubungan sebab akibat, atau tanda yang langsung mengacu pada kenyataan. Tanda dapat mengacu ke denotatum melalui konvensi. Tanda seperti itu adalah tanda konvensional yang biasa disebut simbol. Jadi, simbol adalah tanda yang menunjukkan hubungan alamiah antara penanda dengan petandanya. Hubungan di antaranya 6
Lexi J. Moleong. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung : Penerbit Remaja Rosdakarya. 2011. Hal 4
53
http://digilib.mercubuana.ac.id/
bersifat
arbitrer
atau semena,
hubungan
berdasarkan kovensi (perjanjian)
masyarakat.7 Tanda-tanda pada sampul majalah tersebut diinterpretasikan secara mendalam sehingga diharapkan dapat memberikan penjelasan yang lebih terperinci dan khusus tentang bagaimana makna dari kandungan tanda-tanda yang terdapat dalam sampul Majalah Just For Kids yaitu perencanaan unsur-unsur visual yang akan diteliti berupa pemilihan atau penggunaan teks, logo, dan gambar yang digunakan sampul tersebut. Penelitian dengan menggunakan analisis semiotika merupakan perangkat yang dapat memecahkan atau mendefinisikan makna dengan pikiran yang logis melalui tanda – tanda yang ada khususnya pada media cetak. 3.3 Unit Analisa Sampul majalah memiliki berbagai elemen desain, mulai dari warna, tipografi judul, layout, logo, ilustrasi, dan pemilihan gambar. Berbagai elemen tersebut menjadi tanda non verbal yang memiliki makna, senada dengan pembentukan identitas sebuah media. Tanda-tanda nonverbal yang akan diteliti dalam sampul Majalah Just For Kids ini adalah berupa ilustrasi dan pemilihan warna. Tanda verbal berupa bahasa atau headline. Tanda-tanda verbal dan nonverbal tersebut kemudian akan diteliti kepemilikan maknanya dalam setiap tanda yang dimunculkannya
7
Alex Sobur, Semiotika Komunikasi, PT Remaja Rosa Karya: Bandung, 2009, hal 41-42.
54
http://digilib.mercubuana.ac.id/
3.4 Teknik Pengumpulan Data 1. Data Primer Data primer ialah data yang diperoleh dari hasil observasi langsung terhadap sampul Majalah Just For Kids dengan menggunakan metode analisis segitiga makna Charles S. Peirce 2. Data Sekunder Data Sekunder pada penelitian ini diperoleh dari studi kepustakaan berupa dokumentasi artikel internet dan buku yang digunakan untuk meneliti sampul Majalah Just For Kids. 3.5 Teknik Analisis Data Data berupa tanda-tanda yang ada dalam penelitian ini diolah secara kualitatif dan selanjutnya dimaknai. Untuk menemukan makna yang terkandung dalam penelitian ini maka digunakan metode analisis sistem segitiga makna Peirce yang terkenal sebagai salah satu teori dari analisis semiotika. Peirce menggolongkan tanda berdasarkan keberadaannya menjadi tiga macam yang disebut sebagai teori segitiga makna atau triangle meaning
55
http://digilib.mercubuana.ac.id/
Tabel 3.1 Teori Segitiga Makna Peirce membedakan adanya tiga keberadaan teori makna yang menekankan halhal yang dapat ditangkap dan mungkin berdasarkan pengalaman subjek, peirce menjabarkan dasar pemikiran tersebut dalam bentuk tripihak (triadic) yakni setiap gejala secara fenomologis yang mencakup: a)
Firstness (kepertamaan), bagaimana sesuatu menjadi gejala tanpa harus mengacu kepada sesuatu yang lain. Tahap pemahaman dan keberlakuan tanda yang bersifat “kemungkinan,” “perasaan,” atau “masih potensial”.
b)
Secondness (kekeduaan), bagaimana hubungan gejala-gejala tersebut dengan realitas di luar dirinya yang hadir dalam ruang dan waktu. Tahap pemahaman tanda yang sudah “berhadapan dengan kenyataan”.
c)
Thirdness
(keketigaan),
bagaimana
gejala-gejala
tersebut
dimediasi,
dipresentasi, ditandai, dan dikomunikasikan. Tahap pemahaman dan 56
http://digilib.mercubuana.ac.id/
keberlakuan tanda yang sudah bersifat “aturan” atau “hukum” atau “yang sudah berlaku umum”.
57
http://digilib.mercubuana.ac.id/