31
BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Jenis dan Lokasi Penelitian 3.1.1. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian eksperimen. Eksperimen dapat diartikan sebagai proses penelitian yang digunakan untuk mencari pengaruh dari suatu perlakuan terhadap yang lain dalam kondisi yang telah terkendali. Berdasarkan pendapat diatas, penelitian eksperimen sesuai dengan tujuan dari penelitian ini, yaitu untuk mengetahui Pengaruh Penerapan Metode Pembelajaran “MIND MAPPING” terhadap Minat Belajar dan Hasil Belajar IPS Siswa Kelas IV SDN Banyubiru 01 Semester Genap Tahun Pelajaran 2011/2012. Jenis penelitian ekperimen yang digunakan adalah Quasi-Experimental Research (Penelitian Eksperimen Semu), karena Penelitian ini tidak dapat mengontrol semua variabel yang dapat mempengaruhi hasil penelitian. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk memperoleh informasi yang merupakan perkiraan dari informasi yang diperoleh. Dengan eksperimen yang sebenarnya tidak memungkinkan diadakannya pengambilan subjek penelitan secara acak dari populasi yang ada sebab subjek secara alami telah terbentuk dalam satu kelompok kelas. 3.1.2 Desain Penelitian Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan desain eksperimen Nonequivalent Control GroupDesign. E
O1
C
O4
X
O2
O3
O5
O6
Dalam desain ini terdapat dua kelompok yang kemudian diberi pretes untuk mengetahui keadaan awal adakah perbedaan antara kelompok eksperimen (O1) dan kelompok kontrol (O4). Hasil pretes yang baik bila nilai kelompok eksperimen tidak berbeda secara signifikan. Perlakuan yang diberikan kepada
31
32
kelompok eksperimen (X), dan pengaruh pembelajaran untuk minat belajar (O2 & O5) dan hasil belajar (O3 & O6). Dalam penelitian ini dijelaskan sebagai berikut: E
= kelas eksperimen
C
= kelas kontrol
O1 & O4
= kedua kelompok tersebut diberi pretes untuk mengetahui keadaan awal adakah perbedaan antara kelompok eksperimen dan kelompok kontrol.
O2
= Minat belajar dari tes kelompok eksperimen setelah mengikuti pembelajaran dengan model pembelajaran Mind Mapping.
O5
= Minat belajar dari tes kelompok kontrol yang tidak diberi pembelajaran dengan model pembelajaran Mind Mapping.
O3
= Hasil belajar dari tes kelompok eksperimen setelah mengikuti pembelajaran dengan model pembelajaran Mind Mapping.
O6
= Hasil belajar dari tes kelompok kontrol yang tidak diberi pembelajaran dengan model pembelajaran Mind Mapping.
X
= Perlakuan. Kelompok atas sebagai kelompok eksperimen diberi perlakuan, yaitu pembelajaran dengan menggunakan metode pembelajaran Mind Mapping, sedangkan kelompok bawah yang merupakan kelompok kontrol, menggunakan metode pembelajaran konvensional seperti yang dilakukan di sekolah dasar pada umumnya.
3.1.3 Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Februari sampai dengan Maret dan bertempat di SD Negeri Banyubiru 01 dan SD Negeri Kebondowo 02 Kecamatan Banyubiru, Kabupaten Semarang. 3.2 Variabel Penelitian Variabel penelitian dapat diartikan sebagai sesuatu yang ditetapkan oleh peneliti untuk diteliti yang kemudian dapat diperoleh informasi tentang hal tersebut. Dalam penelitian ini dibedakan menjadi dua yaitu variabel bebas (independen) dan variabel terikat (dependen).
33
1. Variabel Bebas Variabel bebas merupakan variabel perlakuan yang mempengaruhi atau yang menjadi sebab perubahan dari variabel terikat (dependen). Dalam penelitian ini adalah metode Mind mapping. Metode
Mind
mapping
adalah
metode
pembelajaran
yang
mengembangkan kemampuan berpikir dengan menggunakan kedua belah otak kita. Penekanan dalam metode Mind Mapping adalah pemberian topik pembelajaran, berdiskusi untuk mencari informasi yang masih berhubungan, mencatat dalam bentuk Mind Map. Metode Mind Mapping digunakan oleh peneliti pada mata pelajaran IPS tentang perkembangan teknologi di kelas IV SD. Variabel bebas disimbolkan dengan X. 2. Variabel terikat Variabel terikat merupakan variabel yang dipengaruhi karena adanya variabel bebas. Dalam penelitian ini terdapat dua variabel terikat, yaitu hasil belajar dan minat belajar. a. Definisi Operasional: Hasil belajar IPS adalah hasil yang telah dicapai siswa dalam mengikuti proses belajar mengajar IPS yang mengakibatkan perubahan pada diri seseorang berupa penguasaan dan kecakapan baru yang ditunjukkan dengan hasil yang berupa nilai. Dalam hal ini yang akan diukur oleh peneliti adalah aspek kognitif dari para peserta didik. Selain hasil belajar, dalam penelitian ini juga akan mengukur minat belajar setelah melakukan pembelajaran dengan menggunakan metode Mind Mapping. Minat belajar adalah keinginan seseorang untuk mempelajari suatu ilmu pengetahuan yang didasari pada dirinya sendiri tanpa paksaan dari orang lain. Oleh karena itu diperlukan angket minat belajar untuk mengetahui pengaruh dari metode pembelajaran Mind Mapping terhadap minat belajar para peserta didik. Sedangkan untuk aspek kognitif dapat dilihat dari hasil belajar
setelah
mengikuti
pembelajaran
dengan
menggunakan
metode
pembelajaran Mind Mapping pada bidang studi IPS pokok bahasan perkembangan teknologi. Indikator yang digunakan yaitu, nilai tes formatif pada hasil belajar IPS
34
dan angket minat belajar. Variabel terikat disimbolkan dengan Y1 untuk minat belajar dan Y2 untuk hasil belajar. 3.3 Subyek Penelitian Subyek yang digunakan dalam penelitian ini adalah peserta didik kelas IV SD Negeri Banyubiru 01 dan SD Negeri Kebondowo 02. Jumlah peserta didik kelas IV di SD Negeri Banyubiru 01 sebanyak 25 peserta didik sebagai kelas eksperimen dan di SD Negeri Kebondowo 02 sebanyak 22 peserta didik sebagai kelas kontrol. Peserta didik kelas IV di kedua SD ini terbiasa dengan metode pembelajaran yang konvensional. Dalam proses pembelajarannya terpusat pada guru dan peserta didik hanya mendengarkan dan mengerjakan tugas yang diberikan oleh guru. Siswa cenderung bersikap pasif saat mengikuti pembelajaran sehari-hari. Hal ini menyebabkan mereka cepat merasa bosan, karena sebagian besar dari materi IPS membutuhkan pemahaman yang tinggi. Ditambah dengan cara penyampaiannya yang semuanya berbentuk verbal membuat peserta didik kurang tertarik dalam belajar IPS. 3.4 Teknik dan Instrumen Pengumpulan Data 3.4.1 Teknik Pengumpulan Data Penelitian ini menggunakan empat macam metode pengumpulan data yaitu: metode dokumentasi, metode angket, metode observasi, dan metode tes. a. Metode dokumentasi Metode dokumentasi digunakan untuk mendapatkan data tentang identitas dari para peserta didik. Dalam hal ini data yang diperoleh adalah daftar nama peserta didik kelas IV di SD Negeri Banyubiru 01 dan SD Negeri Kebondowo 02. Dari penelitian secara dokumentasi didapatkan data berupa daftar nama siswa. Data ini digunakan untuk mengetahui bahwa kedua kelas tersebut mempunyai jumlah peserta didik yang hampir sama sehingga layak untuk dijadikan subyek penelitian. Didapatkan jumlah sebanyak 47 peserta didik pada kelas IV semester I dari kedua sekolah dasar tersebut.
35
b. Metode angket Angket atau kuisoiner merupakan suatu teknik pengumpulan data secara tidak langsung karena peneliti tidak langsung melakukan tanya jawab dengan responden. Alat pengumpulan datanya disebut angket yang berisi sejumlah pertanyaan yang harus dijawab atau direspon oleh responden. Responden mempunyai kebebasan untuk memberikan jawaban atau respon sesuai dengan persepsinya. c. Metode observasi Observasi dilakukan untuk memantau jalannya pembelajaran agar sesuai dengan ketentuan dan teori yang digunakan. Observasi dalam penelitian ini dilakukan oleh guru lain di SDN Banyubiru 01 yang memantau secara langsung proses pembelajaran pada kelas eksperimen. Dari hasil observasi tersebut nantinya dapat diketahui bahwa pembelajaran berlangsung dengan baik dan sesuai dengan langkah-langkah pembelajaran dari metode Mind Mapping. Observasi dalam penelitian ini digunakan untuk mengamati tingkah laku siswa dan guru dalam kegiatan belajar, pada waktu mengajar dengan menerapkan metode pembelajaran Mind Mapping yang dilakukan oleh guru kelas IV SD Negeri Banyubiru 01. d. Metode tes Tes sebagai alat penilaian adalah pertanyaan yang diberikan kepada siswa setelah mengikuti pembelajaran dan digunakan untuk menilai dan mengukur hasil belajar peserta didik terutama pada aspek kognitif yang mengukur tingakat penguasaan peserta didik pada suatu materi. Data dari instrumen tes yang telah dilaksanakan, baik nilai pretest maupun postest kemudian diolah untuk mendapatkan deskripsi data dari kedua hasil tes tersebut sehingga dapat dianalisis, yang kemudian dapat diketahui keadaan dari kedua kelas tersebut. Analisis deskriptif pretest digunakan untuk menujukkan keadaan awal dari kelas tersebut sedangkan analisis deskriptif postest digunakan untuk mengetahui seberapa besar pengaruh perlakuan/ treatment yang telah dilakukan di kelas eksperimen, dalam hal ini adalah metode pembelajaran Mind Mapping. Untuk mengolah data deskriptif dapat dilakukan dengan menggunakan bantuan SPSS 16.0 for windows.
36
3.4.2 Instrumen Pengumpulan Data Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah lembar observasi, lembar kuisioner atau angket dan lembar tes. Untuk lembar observasi dilaksanakan pada saat proses pembelajaran berlangsung yang dilakukan oleh observer sebagai pengamat pembelajaran. Lembar angket dan lembar tes dilaksanakan setelah pembelajaran dilakukan. Kuisioner dilakukan untuk mengetahui proses pembelajaran telah menunjukkan perubahan terhadap minat belajar siswa setelah mengikuti pembelajaran. Lembar tes/kuis digunakan untuk mengetahui aspek kognitif yang telah dikuasai para peserta didik, dalam hal ini adalah hasil belajar siswa IPS yang dilihat setelah mengikuti proses pembelajaran. a. Instrumen Pengumpulan Data Variabel X (Penggunaan Metode Pembelajaran Mind Mapping) Prosedur pembuatan instrumen observasi tindakan yang digunakan dalam penelitian ini adalah: 1) Kisi-Kisi Observasi Tabel 3.1 Kisi-Kisi Observasi Variabel X
Kegiatan Awal
Metode Pembelajaran Mind Mapping
Inti
Akhir
Indikator Memberikan topik pembelajaran
No. Item 1
Membagi siswa dalam beberapa kelompok Menentukan kata kunci dari topik pembelajaran Menambahkan informasi dari setiap kata kunci Mempresentasikan hasil diskusi Memberikan konfirmasi dari hasil diskusi
2&3
Memberikan evaluasi pada akhir pembelajaran
10
4 5&6 7 8&9
37
Konsep dasar penyusunan instrumen observasi dalam hal ini adalah teori dan prosedur pelaksanaan pembelajaran yang digunakan dalam penelitian ini yaitu metode pembelajaran Mind Mapping. Untuk menganalisis data yang bersifat statistik kuantitatif, maka data tersebut terlebih dahulu diubah menjadi suatu yang mempunyai nilai. Data yang bersumber dari jawaban atas pernyataan yang bersifat kualitatif terlebih dahulu dikuantitatifkan dengan menggunakan skala Likert. Setiap jawaban pernyataan diberikan skor, yaitu dengan menjawab ‘Ya’ maka diberi nilai 3 dan apabila ‘Tidak’ diberi nilai 1. Format Penilaian = Σ skor Kriteria : 0 – 10
: kurang
11 – 20
: cukup
21 – 30
: baik
Skor tertinggi : 3 x 10 = 30 Skor terendah : 1 x 10 = 10 2) Item Observasi Item instrumen observasi penggunaan Mind Mapping disusun berdasarkan pada kisi-kisi yang telah dibuat. b.
Instrumen Pengumpulan Data Variabel Y1 (Minat Belajar) Dalam penentuan instrumen angket minat belajar ini, peneliti mengadopsi
dari skripsi mahasiswa FKIP UKSW tahun 2011 yang disusun oleh Stefanus Ary Setyo Adiwibowo yang berjudul “Mengaktifkan Siswa Dengan Memanfaatkan Liquid Crystal Display (Lcd) Dalam Meningkatkan Minat Belajar Siswa Kelas IV SDN 01 Koripan, Kecamatan Susukan, Kabupaten Semarang Semester I Tahun Pelajaran 2010/2011“. Yang kemudian oleh peneliti dilakukan penambahan pernyataan tentang metode pembelajaran Mind Mapping di dalam angket tersebut agar sesuai dengan penelitian yang akan dilakukan. Sebelum digunakan pada kelas eksperimen dan kontrol, angket minat tersebut divalidasi di SD Negeri Banyubiru 05 yang mempunyai fungsi sebagai kelas uji dalam penelitian ini.
38
Prosedur pembuatan instrumen observasi tindakan yang digunakan dalam penelitian ini adalah: 1) Kisi-Kisi Angket Minat Belajar Tabel 3.2. Kisi Kisi Minat Belajar No 1.
2.
Aspek Rasa Senang
Ketertarikan
3.
Perhatian
Indikator 1. Siswa dapat memahami bahan belajar dengan rasa senang 2. Siswa belajar tanpa adanya paksaan 3. Siswa mempunyai keinginan untuk dapat mengakses sumber yang lebih banyak 4. Siswa mampu menyelesaikan tugas dengan rasa senang 1. Siswa memiliki antusiame dalam mengikuti pembelajaran 2. Siswa tertarik untuk menyelesaikan soal-soal pelajaran 3. Siswa terlibat aktif dalam kegiatan pembelajaran 1. Siswa memiliki perhatian untuk tahu terhadap bahan pelajaran 2. Siswa memperhatikan penjelasan dari guru selama proses pembelajaran 3. Siswa mempunyai perhatian untuk menyelesaikan soal-soal pelajaran
Format Penilaian = Σ skor Kriteria: 0 – 24
: sangat rendah
25 – 48
: rendah
49 – 72
: sedang
73 – 96
: tinggi
97 – 120 : sangat tinggi Skor tertinggi : 5 x 24 = 120 Skor terendah : 1 x 24 = 24
Jumlah 2 2 2 2 3 2 3 3 3 2
39
Validitas adalah cara yang digunakan menunjukkan sejauh mana suatu alat ukur mampu mengukur apa yang ingin diukur. Sedangkan reliabilitas adalah untuk mengetahui sejauh mana hasil pengukuran tetap konsisten, apabila dilakukan pengukuran dua kali atau lebih terhadap gejala yang sama dengan alat pengukur yang sama pula. Validitas angket dapat dihitung menggunakan bantuan SPSS for windows version 16.0 yaitu dengan cara Analyze – Scale – Reliability Analysis dengan ketentuan > 0,20 sesuai dengan pendapat Duwi Priyatno (2010) yang berpendapat bahwa bila jumlah item belum mencukupi, maka batas kriteria dapat diturunkan menjadi 0,20. Untuk mengetahui validitas dari suatu instrumen, maka terlebih dahulu diujicobakan di kelas uji yaitu kelas IV SD Negeri Banyubiru 05. Setelah mendapat hasil dari siswa, selanjutnya dilakukan perhitungan uji validitas dengan bantuan SPSS for windows version 16.0. Dari pengolahan data tersebut diperoleh instrumen soal terdiri dari 20 item pernyataan angket dan diperoleh hasil akhir dari uji validitas seperti yang ada pada tabel berikut: 2) Item Angket Minat Belajar Item instrumen angket minat belajar disusun berdasarkan pada kisi-kisi minat belajar yang telah dibuat dan telah melalui proses validitas dan reliabilitas yang menunjukkan instrumen tersebut telah layak digunakan sesuai dengan ketentuan yang telah ditetapkan. c.
Instrumen Pengumpulan Data Variabel Y2 (Hasil Belajar) Sebelum lembar tes dibuat, terlebih dahulu dibuat kisi-kisinya. Konsep
dasar penyusunan tes dalam penelitian ini adalah materi untuk kelas IV Sekolah Dasar tentang pokok bahasan perkembangan teknologi. Seperti dengan uji validitas angket. Dalam pengujian validitas instrumen tes dapat dilakukan dengan bantuan SPSS for windows version 16.0 yaitu dengan cara Analyze – Scale – Reliability Analysis dengan ketentuan > 0,20 sesuai dengan pendapat Azwar dalam Duwi Priyatno (2010) yang berpendapat bahwa bila jumlah item belum mencukupi, maka batas kriteria dapat diturunkan menjadi 0,20.
40
Prosedur pembuatan instrumen tes yang digunakan dalam penelitian ini adalah: 1) Kisi-Kisi Tes Tabel 3.3 Kisi Kisi Tes Standar Kompetensi
Kompetensi Dasar
Mengenal sumber daya alam, kegiatan ekonomi, dan kemajuan teknologi di lingkungan kabupaten/ kota dan provinsi
Mengenal perkembangan teknologi produksi, komunikasi, dan transportasi serta pengalaman menggunakannya
-
-
-
-
Format penilaian: × 100 = Nilai per item
=1
Nilai maksimal
=100
Indikator
Bentuk Soal
Nomor Soal
Menjelaskan teknologi, produksi, komunikasi dan transportasi.
Pilihan Ganda
1, 2, 3, 4, 5, 6,
Menyebutkan teknologi produksi, komunikasi dan transportasi pada masa lalu. Menyebutkan teknologi produksi, komunikasi dan transportasi yang berkembang saat ini. Membandingkan teknologi produksi, komunikasi dan transportasi yang digunakan masyarakat setempat pada masa lalu dan masa sekarang.
7, 8, 9, 10
11, 12, 13, 14, 15, 16, 17, 18, 19, 20 21, 22, 23, 24, 25, 26, 27, 28, 29, 30
31, 32, 33, 34, 35
41
Nilai minimal
=0
Kriteria: < 70
= Tidak tuntas
≥ 70
= Tuntas
2) Uji Tingkat Kesukaran Soal Uji tingkat kesukaran soal adalah suatu cara yang digunakan untuk menghitung presentase yang menjawab benar untuk tiap-tiap item soal. Uji tingkat kesukaran soal menunjukkan bahwa butir soal pada tes ini termasuk sukar, sedang, atau mudah. Besarnya indeks tingkat kesukaran antara 0,00 sampai dengan 1,00 yang menunjukkan taraf kesukaran soal. Untuk mendapatkan nilai taraf kesukaran soal pilihan ganda digunakan rumus yaitu: I= Keterangan: I= indeks kesukaran B= banyaknya siswa yang menjawan soal dengan benar setiap butir soal N= banyaknya siswa yang memberikan jawaban pada soal yang
dimaksudkan.
0,00 – 0,03 = Soal dapat dikatakan dalam kriteria sukar 0,31 – 0,70 = Soal dapat dikatakan dalam kriteria sedang 0,71 – 1,00 = Soal dapat dikatakan dalam kriteria mudah Soal yang baik untuk peserta didik adalah soal yang tidak terlalu mudah atau tidak terlalu sukar. Soal yang terlalu mudah tidak akan merangsang peserta didik untuk lebih memahami materi yang dipelajari. Sebaliknya soal yang terlalu sukar akan menyebabkan siswa menjadi putus asa dan tidak mempunyai semangat untuk mengerjakannya. kriteria soal yang ideal adalah soal yang memiliki kriteria tolak ukur kesulitan soal 0,31- 0,70 yaitu soal kategori sedang (Sudjana, 2010). 3) Item Tes Item instrumen tes disusun berdasarkan pada kisi-kisi minat belajar yang telah dibuat dan telah melalui proses validitas dan reliabilitas, kemudian yang menunjukkan instrumen tersebut telah layak digunakan sesuai dengan ketentuan yang telah ditetapkan.
42
3.5 Teknik Analisis Data 3.5.1. Uji Normalitas Uji normalitas digunakan untuk mengetahui apakah data yang dianalisa berdistribusi normal atau tidak. Analisis data ini menggunakan program SPSS for windows version 16.0. Uji normalitas perlu dilakukan karena menurut Duwi Priyatno (2010) jika data tersebut normal maka data akan lebih mudah dibandingkan, dihubungkan. Uji normalitas data variabel yang digunakan adalah teknik One-Sample Kolmogorov Smirnov. Dalam pengujian validitas instrumen tes dapat dilakukan dengan bantuan SPSS for windows version 16.0 yaitu dengan cara Analyze–non parametric test–One Sampel KS. 3.5.2. Uji Homogenitas Uji homogenitas digunakan untuk mengetahui apakah kelompok data memiliki tingkat varians data yang sama atau tidak. Analisis sata ini menggunakan program SPSS for windows version 16.0. Sebagai kriteria pengujian, jika nilai signifikansi lebih dari 0,05 maka dapat dikatakan bahwa kedua kelompok data adalah sama. Jika signifikansi < 0,05 maka data yang di uji adalah tidak homogen. Pengujian homogenitas varian dapat menggunakan bantuan SPSS for windows version 16.0 yaitu dengan langkah-langkah sebagai berikut: Analyze–Comperemean– Oneway Anova. 3.5.3 Uji Hipotesis Uji hipotesis dengan uji perbedaan dua rerata dilakukan untuk mengetahui apakah terdapat perbedaan rata-rata (mean) secara signifikan dengan melihat rataratanya. Dengan menguji kelas eksperimen dan kelas kontrol dari skor hasil pretest dan postest. Adapun hipotesis yang akan diuji adalah sebagai berikut: Ho : nilai rata-rata eksperimen = nilai rata-rata kontrol. Artinya bahwa, tidak terdapat pengaruh rerata minat belajar dan hasil belajar peserta didik yang pembelajarannya menggunakan metode pembelajaran konvensional maupun pembelajaran yang menggunakan metode pembelajaran Mind Mapping. Ha : nilai rata-rata eksperimen > nilai rata-rata kontrol.
43
Artinya bahwa, terdapat pengaruh positif dan signifikan terhadap rerata minat belajar dan hasil belajar peserta didik yang pembelajarannya dengan menggunakan metode pembelajaran Mind Mapping. Sebelum menguji hipotesis, terlebih dahulu dilakukan uji persyaratan yaitu uji normalitas dan uji homogenitas. Jika data yang diperoleh terdistribusi normal dan homogen, maka pengujian menggunakan uji statistik parametik, yaitu menggunakan uji-t atau T-test independent. Cara menganalisa hasil output pada Independent Samples Test adalah sebagai berikut: 1. Pengujian dilakukan sebelum analisis Independent Samples Test yaitu uji asumsi varian (uji Levene’s) yaitu untuk mengetahui apakah varian sama atau berbeda, jika varian sama maka uji t menggunakan Equal Variance Assumed (diasumsikan varian sama) dan jika varian berbeda menggunakan Equal Variance Not Assumed (diasumsikan varian berbeda). Jika signifikansi
> 0,05, maka
memiliki varian yang sama. Jika signifikansi < 0,05 maka memiliki varians yang berbeda. 2. Melihat tabel Independent Samples Test pada t-test for Equality of Means pada sig (2-tailed), jika signifikansi
> 0,05, maka tidak ada perbedaan. Jika
signifikansi < 0,05 maka terdapat perbedaan. 3.6 Indikator Kinerja Dalam penelitian ini, ditetapkan indikator kerja yang dapat dijadikan sebagai acuan oleh peneliti apakah penelitian yang dilakukan tentang pembelajaran IPS dengan menggunakan metode pembelajaran Mind Mapping pada siswa kelas IV sekolah dasar telah berpengaruh pada minat belajar dan hasil belajar peserta didik, berikut indikator yang ingin dicapai oleh peneliti: 1.) 80% peserta didik di kelas eksperimen mendapatkan nilai ≥ 70 pada pokok bahasan perkembangan teknologi yang dapat diukur dengan penilaian yang telah ditentukan. 2.) 80% peserta didik di kelas mendapatkan skor angket minat belajar ≥ 73 (minimal tingkat tinggi), sesuai dengan kriteria penilaian angket minat belajar yang telah ditentukan.