BAB III METODOLOGI PENELITIAN
A. Gambaran Umum Perusahaan Perusahaan publik seperti yang terdapat pada pasal 1 angka 22 UUPM lebih menekankan pada kuantitas penyebaran efek tersebut di masyarakat dan aspek permodalan perusahaan. Selengkapnya definisi Perusahaan Publik adalah “perseroan yang sahamnya telah dimiliki sekurangnya 300 pemegang saham dan memiliki modal disetor sekurang-kurangnya Rp. 3 miliar”. Selama suatu perusahaan memenuhi kriteria tersebut (kepemilikan dan permodalan), maka selama itu pula perusahaan wajib memenuhi ketentuan-ketentuan di bidang pasar modal yang mengatur perusahaan publik, khususnya yang berkaitan dengan prinsip keterbukaan. Intinya, dengan go public terlebih dengan menerbitkan saham maka perusahaan harus siap dengan melakukan keterbukaan informasi secara penuh (full disclosure) yang tercermin dari sekian banyak ketentuan keterbukaan. Berdasarkan data dari IDX Quarterly Statistics, 4th Quarter 2008 dan 2009, terdapat 398 perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia, yang terbagi dalam beberapa sektor industri. Daftar perusahaan publik yang terdaftar di BEI pada tahun 2008 dan 2009 disajikan dalam Lampiran 1. Berikut ini sektor industri beserta jumlah perusahaan yang terdaftar dalam masing-masing sektor.
41
42
1. Sektor agriculture (pertanian) terdiri dari 15 perusahaan. 2. Sektor mining (pertambangan) terdiri dari 21 perusahaan. 3. Sektor Basic Industry and Chemicals terdiri dari 57 perusahaan. 4. Sektor Miscellaneous Industry terdiri dari 45 perusahaan. 5. Sektor Consumer Goods Industry terdiri dari 31 perusahaan. 6. Sektor Property, Real Estate and Building Construction terdiri dari 45 perusahaan. 7. Sektor Infrastructure, Utilities, & Transportation terdiri dari 28 perusahaan. 8. Sektor Finance (keuangan) terdiri dari 69 perusahaan. 9. Sektor Trade, Services & Investment terdiri dari 87 perusahaan.
B. Desain Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian asosiatif, dimana penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana pengaruh stimulus perpajakan Pasal 17 ayat (2b) Undang-undang Pajak Penghasilan Nomor 36 Tahun 2008 terhadap kinerja perusahaan, praktek Good Corporate Governance, dan entrenchment effect. Untuk mengetahui pengaruh stimulus perpajakan terhadap kinerja perusahaan dan Good Corporate Governance, pertama-tama dilakukan uji beda terhadap masing-masing variabel sebelum dan sesudah diberlakukannya Undangundang Pajak Penghasilan No. 36 Tahun 2008. Setelah itu, untuk mengetahui
43
pengaruh variabel X dan variabel Y dilakukan analisis regresi sebelum dan sesudah berlakunya Undang-undang Pajak Penghasilan No. 36 Tahun 2008. Sedangkan entrenchment effect dilakukan dengan uji regresi dengan variabel Y menggunakan devidend payout ratio dan variabel x yaitu porsi kepemilikan, independen komisaris, dan Board of Directors.
C. Hipotesis Hipotesis merupakan jawaban sementara terhadap rumusan masalah penelitian. Dikatakan sementara karena jawaban yang diberikan baru didasarkan pada teori yang relevan, belum berdasarkan fakta empiris yang diperoleh melalui pengolahan data. Dari landasan teori dan pokok permasalahan yang telah dijabarkan, penulis merumuskan hipotesis sebagai berikut : Ha 1 : Terdapat perbedaan porsi kepemilikan saham sebelum dan sesudah berlakunya stimulus perpajakan Pasal 17 (2b) UU PPH No. 36 Tahun 2008 Ha 2 : Terdapat perbedaan kinerja keuangan perusahaan sebelum dan sesudah berlakunya stimulus perpajakan Pasal 17 (2b) UU PPH No. 36 Tahun 2008
44
Ha 3 : Terdapat perbedaan komposisi Independen komisaris sebelum dan sesudah berlakunya stimulus perpajakan Pasal 17 (2b) UU PPH No. 36 Tahun 2008 Ha 4 : Terdapat perbedaan jumlah Board of Directors sebelum dan sesudah berlakunya stimulus perpajakan Pasal 17 (2b) UU PPH No. 36 Tahun 2008 Ha 5 : Terdapat pengaruh porsi kepemilikan, Independen komisaris, dan BOD terhadap kinerja perusahaan. Ha 6 : Stimulus perpajakan Pasal 17 (2b) UU PPH No. 36 Tahun 2008 dapat mengurangi Entrenchment Effect.
D. Variabel dan Skala Pengukuran Penelitian ini akan menguji satu variabel dependen, yaitu stimulus perpajakan Pasal 17 (2b) UU PPh No. 36 Tahun 2008 dan tiga variabel independen yaitu
Kinerja Perusahaan, Good Corporate Governance, dan
entrenchment effect. 1. Stimulus perpajakan yaitu Undang-undang Pajak Penghasilan Nomor 36 Tahun 2008, Pasal 17 ayat (2b). Stimulus perpajakan sebagai event study yang digunakan untuk membandingkan porsi kepemilikan saham, dalam rangka menentukan sample yang termasuk dalam kriteria sample penelitian.
45
2. Kinerja keuangan merefleksikan kinerja fundamental perusahaan. Kinerja keuangan diukur dengan data fundamental perusahaan, yaitu data yang berasal dari laporan keuangan. Kinerja keuangan dalam penelitian ini diukur dengan menggunakan Tobin’s Q, kemudian dibandingkan kinerja perusahaan tahun
2008 dengan tahun 2009. Tobin’s Q (Nilai Perusahaan) diberi simbol Q. Q = (EMV + BVD) / BVA dimana: Q
: Nilai perusahaan
EMV : Nilai pasar ekuitas (EMV = closing price x jumlah saham yang beredar) BVD : Nilai buku dari total hutang BVA : Nilai buku dari total aktiva 3. Good Corporate Governance merefleksikan bagaimana cara perusahaan
meningkatkan nilai (the value) serta akuntabilitas dan sistem pengendalian kegiatan usaha bisnis. Variabel ini diukur dengan mempertimbangkan beberapa kriteria, diantaranya : a. Independent Komisaris yaitu Komisaris independen adalah anggota dewan komisaris yang tidak terafiliasi dengan manajemen, anggota dewan komisaris lainnya dan pemegang saham pengendali, serta bebas dari hubungan bisnis atau hubungan lainnya yang dapat mempengaruhi kemampuannya untuk bertindak independen atau bertindak semata-mata demi kepentingan perusahaan (Komite Nasional Kebijakan Governance,
46
2004).
Proporsi
dewan
komisaris
independen
diukur
dengan
menggunakan indikator persentase anggota dewan komisaris yang berasal dari luar perusahaan dari seluruh ukuran anggota dewan komisaris perusahaan (Muh. Arief dan Bambang, 2007). b. Board of Director yaitu Ukuran dewan komisaris merupakan jumlah anggota dewan komisaris perusahaan (Beiner et al, 2003). Dewan komisaris bertanggung jawab dan berwenang mengawasi tindakan manajemen, dan memberikan nasehat kepada manajemen jika dipandang perlu oleh dewan komisaris (KNKG, 2004). Ukuran dewan komisaris diukur dengan menggunakan indikator jumlah anggota dewan komisaris suatu perusahaan (Muh. Arief dan Bambang, 2007). 4. Entrenchment effect diukur dengan tingkat DPR (Devidend Payout Ratio). Dividend yang digunakan dalam proksi ini yaitu total dividend tunai (cash dividend) yang dibagikan kepada para pemegang saham. Rasio ini dihitung dengan rumus sebagai berikut: DPR =
E. Metode Pengumpulan Data Data yang dikumpulkan dalam penelitian ini menggunakan : 1. Penelitian Kepustakaan (library research)
47
Pada penelitian kepustakaan ini penulis mengumpulkan data-data dan teori terkait dengan isi dan materi penelitian, referensi dari buku-buku, peraturan perpajakan, Simposium Nasional Akuntansi, jurnal Internasional, sumbersumber lain yang relevan dengan judul skripsi yang dapat di akses melalui internet, dengan tujuan untuk memahami teori-teori maupun konsep-konsep yang dapat mendukung pembahasan masalah dalam penelitian ini. 2. Penelitian Lapangan (field research) Pada penelitian lapangan ini, penulis melakukan pengamatan langsung (observasi) pada objek penelitian. Hal ini dilakukan dalam rangka mendapatkan data penelitian yang akan dibahas dalam penelitian ini. Adapun jenis data yang digunakan penulis adalah data sekunder berupa laporan keuangan perusahaan publik yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI). Dalam hal ini penulis observasi ke BEI untuk mencari data laporan keuangan seluruh perusahaan publik yang terdaftar di BEI, serta mendownload laporan keuangan dari situs www.idx.co.id. Sedangkan data tentang porsi kepemilikan saham berasal dari Indonesian Capital Market Directory yang diperoleh penulis dari pojok bursa Fakultas Ekonomi – Universitas Mercu Buana. Teknik pengumpulan data untuk keperluan penelitian ini dilakukan dengan dokumentasi. Dokumentasi yang dilakukan adalah dengan mengumpulkan data sekunder yang dipublikasikan oleh Bursa Efek Indonesia berupa laporan
48
keuangan perusahaan publik yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2008 dan 2009.
F. Jenis dan Sumber Data Data yang digunakan dalam penelitian ini merupakan data sekunder berupa laporan keuangan (annual report) Tahun 2008 dan 2009 yang diperoleh dari Bursa Efek Indonesia serta daftar perusahaan publik dari IDX Quarterly Statistics, 4th Quarter 2008 dan 2009. Adapun data yang diambil dari laporan keuangan yaitu data porsi kepemilikan saham yang ada di bagian Catatan atas Laporan Keuangan, serta data lain yang dibutuhkan dalam penelitian ini.
G. Populasi dan Sampel Populasi dalam penelitian ini adalah semua perusahaan yang listing di Bursa Efek Indonesia pada tahun 2008 dan 2009. Populasi berjumlah 389 perusahaan. Sampel penelitian diambil atas dasar purposive sampling, yaitu pemilihan sampel dengan beberapa pertimbangan/kriteria tertentu. Adapun sampel penelitian ini dipilih dengan kriteria sebagai berikut : 1. Terdaftar di Bursa Efek Indonesia pada tahun 2008 dan 2009. 2. Menerbitkan laporan keuangan periode akuntansi 2008 dan 2009.
49
3. Porsi kepemilikan saham pada tahun 2008 < 40% dan pada tahun 2009 berubah menjadi ≥ 40%, atau perusahaan publik yang memiliki porsi kepemilikan saham ≥ 40%. Perusahaan yang telah memenuhi kriteria yang ditetapkan dan dapat digunakan sebagai sampel dalam penelitian ini sejumlah 14 perusahaan, yang memiliki porsi kepemilikan saham publik sebesar ≥ 40%. Daftar perusahaan yang menjadi sampel penelitian terdapat dalam Tabel 2.
H. Metode Analisis Data Data yang telah terkumpul kemudian di analisis untuk mengetahui mana data yang termasuk dalam kriteria sampel. Setelah terpilih sampel data penelitian, kemudian dilakukan analisa statistik kemudian dilanjutkan dengan analisa uji asumsi klasik dengan menggunkan uji normalitas, dan pengujian hipotesis dengan uji beda T-test. Selain dilakukan uji beda untuk mengetahui kinerja perusahaan, praktek Good Corporate Governance serta dividend, sebelum dan sesudah berlakunya stimulus perpajakan UU PPh No. 36 Tahun 2008, penulis juga melakukan analisis regresi. Analisis regresi dilakukan untuk mengukur hubungan antara variabel dividen, porsi kepemilikan dan Good Corporate Governance, serta hubungan kinerja, porsi kepemilikan dan Good Corporate Governance. Pengolahan data penelitian ini menggunakan bantuan SPSS (Statistical Product
50
and Service Solution) 17.0 for Windows dan Microsoft Excel. Berikut ini analisa yang digunakan dalam penelitian : 1. Statistik Deskriptif Statistik deskriptif adalah statistik yang digunakan untuk menganalisa data dengan cara mendeskripsikan atau menggambarkan data yang telah terkumpul sebagaimana adanya tanpa bermaksud membuat kesimpulan. Analisa yang termasuk dalam statistik deskriptif antara lain penyajian data melalui tabel, grafik, diagram lingkaran, pictogram, perhitungan modus, median, mean, perhitungan rata-rata dan standar deviasi, perhitungan prosentase. 2. Uji asumsi klasik Salah satu uji asumsi klasik yang digunakan dalam penelitian ini yaitu uji normalitas. Uji normalitas data digunakan untuk mengetahui apakah data yang digunakan dalam penelitian ini berdistribusi normal atau tidak. Uji kenormalan yang digunakan adalah uji normal Kolmogorov smirnov dengan bantuan SPSS. Uji Kolmogorov Smirnov ini digunakan untuk menguji tiaptiap variabel dalam setiap pengujian, dalam program SPSS disebut K-s variabel pertama yang akan diuji terlebih dahulu adalah variabel independen kemudian baru dilanjutkan dengan variabel dependen. 3. Uji Hipotesis dengan Uji Beda t-test Uji beda t-test digunakan untuk menentukan apakah dua sample yang tidak berhubungan memiliki nilai rata-rata yang berbeda. Uji beda t-test dilakukan
51
dengan cara membandingkan dua nilai rata-rata dengan standar error dari perbedaan antara dua sampel. Tujuan uji beda t-test adalah membandingkan rata-rata dua grup yang tidak berhubungan satu dengan yang lain. Apakah kedua grup tersebut mempunyai nilai rata-rata yang sama ataukah tidak sama secara signifikan. Dalam pengujian ini ada dua tahapan analisis yang harus dilakukan. Pertama, harus menguji dahulu asumsi apakah variance populasi kedua sample tersebut sama (equal variance assumed) ataukah berbeda (equal variances not assumed) dengan melihat nilai levense test. Setelah mengetahui variance sama atau tidak, langkah kedua yaitu melihat nilai t-test untuk menentukan apakah terdapat perbedaan nilai rata-rata secara signifikan. Pengambilan keputusan : Jika probabilitas > 0.05, maka Ho diterima jadi variance sama. Jika probabilitas < 0.05 maka Ho ditolak jadi variance berbeda. 4. Uji Hipotesis dengan Analisis Regresi Analisis regresi diukur dari nilai koefisien determinasi, nilai statistik F dan nilai statistik t. Perhitungan statistik disebut signifikan secara statistik apabila nilai uji statistiknya berada dalam daerah kritis (daerah dimana Ho ditolak). Sebaliknya disebut tidak signifikan jika nilai uji statistiknya berada dalam daerah Ho diterima.
52
Adapun persamaan regresi untuk melakukan analisa dalam penelitian ini yaitu: a. Model regresi untuk kinerja perusahaan Qt-1 = α + β1ownership + β2Independent komisaris + β3BOD + e Qt = α + β1ownership + β2Independent komisaris + β3BOD + e dimana : Qt-1
: Tobin’s Q sebelum stimulus perpajakan
Qt
: Tobin’s Q setelah stimulus perpajakan
α
: konstanta
e
: error
b. Model regresi untuk dividen Divt-1 = α + β1ownership + β2 Independent komisaris + β3BOD + e Divt = α + β1ownership + β2Independent komisaris + β3BOD + e dimana : Divt-1
: dividen sebelum stimulus perpajakan (dividen tahun 2008)
Divt
: dividen setelah stimulus perpajakan (dividen tahun 2009)
α
: konstanta
e
: error