BAB III METODOLOGI PENELITIAN
A. Waktu dan Tempat penelitian 1. Waktu Penelitian Proses penelitian ini di awali dengan kegiatan mengidentifikasi permasalahan di tempat yang akan digunakan sebagai lokasi penelitian, perumusan masalah yang teridentifikasi, pengumpulan dasar teori yang memperkuat landasan dalam variabel, penyusunan metode dalam pengumpulan data, penyusunan instrumen, hingga penentuan teknik pengujian statistik yang dipergunakan. Pada proses ini dibutuhkan waktu penelitian sejak Agustus 2016. 2. Tempat Pelaksanaan Untuk memperoleh data guna penyusunan skripsi, penulis mengambil tempat di Universitas Mercu Buana Jakarta Barat Kampus Meruya yang beralamat di Jl. Meruya Selatan. Meruya Selatan, Kembangan. Kota Jakarta Barat, Daerah Khusus Ibukota Jakarta 11650.
B. Desain Penelitian Desain
penelitian
yang
digunakan
penulis
dalan
penelitian
ini
menggunakan penelitian kausal, Kausal adalah hubungan yang bersifat sebab akibat dimana variabel independen mempengaruhi variabel dependen menurut Sugiyono (2013) ini merupakan penelitian untuk mengetahui pengaruh dua
37
http://digilib.mercubuana.ac.id/
38
variabel independen (eksogen) yaitu lingkungan kerja dan komitmen organisasi, terhadap satu variabel dependen (endogen) yaitu kinerja pegawai. Dalam hal ini penelitian bertujuan untuk mengetahui pengaruh lingkungan kerja dan komitmen organisasi terhadap kinerja Karyawan di Universitas Mercu Buana..
C. Definisi dan Operasionalisasi Variabel Menurut Sugiyono (2013), mendefinisikan pengertian variable sebagai berikut: Segala sesuatu yang berbentuk apa saja yang ditetapkan oleh peneliti untuk mempelajari sehingga diperoleh informasi, hal tersebut kemudian ditarik kesimpulannya. Sedangkan pengertian variabel secara teoritis menurut Sugiyono (2013) adalah: Variabel adalah sebagai atribut seseorang atau obyek yang mempunyai “variasi” antara satu orang dengan yang lain atau suatu obyek dengan obyek lain. Dalam penelitian ini penulis melakukan pengukuran terhadap keberadaan suatu variabel dengan menggunakan instrument penelitian. Setelah itu penulis akan melanjutkan analisis untuk mencapai pengaruh suatu variabel dengan variabel lain. Menurut sugiyono (2013), berdasarkan hubungan antara satu variabel dengan variabel lain. Variabel penelitian terdiri atas dua macam, yaitu: variabel terikat (dependent variable) atau variabel yang bergantung pada variable lainnya, dan variablel bebas (independent variable) atau variabel yang tidak tergantung pada variabel lainnya. Variabel - variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah:
http://digilib.mercubuana.ac.id/
39
a) Variabel bebas (independent variable) Variabel independent yang dilambangkan dengan (X) adalah variabel yang mempengaruhi variabel
dependen, baik yang pengaruhnya positif maupun yang
pengaruhnya negatif (Ferdinand, 2006). Variabel independen dalam penelitian ini adalah variabel Lingkungan Kerja dan Komitmen Organisasi. Variabel X1 dalam penelitian ini adalah variabel Lingkungan kerja. Lingkungan kerja merupakan keseluruhan alat perkakas dan bahan yang dihadapi, lingkungan sekitarnya dimana seseorang bekerja, metode kerjanya, serta pengaturan kerjanya baik sebagai perseorangan maupun sebagai kelompok (Sedarmayanti, 2009). Lalu Variabel X2 adalah Komitmen Organisasi .Komitmen organisasi merupakan sebuah sikap yang merefleksikan loyalitas karyawan kepada organisasi dan merupakan suatu proses berkelanjutan dimana anggota organisasi mengungkapkan perhatian mereka terhadap organisasi, terhadap keberhasilan organisasi serta kemajuan yang berkelanjutan (Luthans, 2006) b) Variabel terikat (dependent variable) Variabel dependen adalah variabel yang menjadi pusat perhatian utama peneliti. Hakekat sebuah masalah mudah terlihat dengan mengenali berbagai variabel dependen yang digunakan dalam sebuah model. Variabilitas dari atau atas faktor inilah yang berusaha untuk dijelaskan oleh seorang peneliti (Ferdinand,2006). Variabel Y dalam penelitian ini adalah variabel mengenai kinerja karyawan. Kinerja karyawan adalah sebagian hasil
http://digilib.mercubuana.ac.id/
40
yang telah dicapai dari suatu kegiatan baik berupa jasa atau barang dalam waktu tertentu dengan batasan kemampuan seseorang dan harus didukung oleh kualitas dan kecermatan kerja (Robbins, 2010). Definisi operasional variabel merupakan suatu definisi yang diberikan kepada suatu variabel dengan cara memberikan arti atau memspesifikasikan kegiatan ataupun memberikan suatu operasional yang diperlukan untuk mengukur variabel tersebut, tujuannya untuk memberikan batasan dan penjeasan dalam rangka analisis lebih lanjut. Dalam penelitian ini penulis menggunakan variabel-variabel sebagai berikut: Tabel 3.1 Definisi Operasional Variabel Lingkungan Kerja No.
Variabel
Dimensi
Indikator
Lingkungan Lingkungan a. Penerangan atau Kerja (X1) Kerja Fisik cahaya b. Suhu Udara ditempat kerja c. Sirkulasi udara ditempat kerja d. Kebisingan ditempat kerja e. Dekorasi ditempat kerja Lingkungan a. Keamanan Kerja Non ditempat kerja Fisik b. Hubungan antar pegawai Sumber : Sedarmayanti (2009)
Skala Pengukuran
1.
http://digilib.mercubuana.ac.id/
Ordinal
41
Tabel 3.2 Definisi Operasional Variabel Komitmen Organisasi No.
Variabel
Dimensi
2.
Komitmen Organisai (X2)
Komitmen Afektif (Affective Commitment)
Indikator
a. Cinta pada kemauan untuk tetap tinggal di organisasi b. Membina dan menghargai nilai hubungan dengan organisasi Komitmen c. Berat untuk Kontinuansi meninggalkan (Continuance organisasi Commitment) d. Pertimbangan kebutuhan Komitmen e. Tanggung Normatif jawab dalam (Normative organisasi Commitment) f. Kewajiban terhadap organisasi Sumber: Meyer dan Allen dalam Sutrisno (2015)
http://digilib.mercubuana.ac.id/
Skala Pengukuran
Ordinal
42
Tabel 3.3 Definisi Operasional Variabel Kinerja Karyawan No 3.
Variabel
Dimensi
Kinerja Karyawan 1. Hasil Kerja (Y)
2. Perilaku Kerja 3. Sifat pribadi
Indikator a. Ketepatan dalam melaksanakan pekerjaan b. Efektivitas melaksanakan tugas a. Ketelitian dalam bekerja b. Kerja sama tim a. Pengetahuan b. Kemampuan beradaptasi c. Semangat Kerja
Skala Pengukuran
Ordinal
Sumber : Wirawan (2009)
D. Populasi dan Sampel Penelitian 1. Populasi Menurut Sugiyono (2013), populasi dapat didefinisikan sebagai wilayah generalisasi yang terdiri dari obyek atau subyek yang mempunyai kuantitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya. Populasi dalam penelitian ini adalah karyawan di Universitas Mercu Buana Jakarta Barat Kampus Meruya yang berjumlah 184 karyawan 2. Sampel Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut (Sugiyono, 2013). Adapun sampel dari penelitian ini berjumlah 65 orang karyawan Universitas Mercu Buana Jakarta Barat
http://digilib.mercubuana.ac.id/
43
Kampus Meruya. Dalam penelitian ini untuk menentukan jumlah sampel peneliti menggunakan teknik penarikan sampel berdasarkan rumus slovin sebagai berikut :
n=
Dimana :
N Nd + 1
N = besar nya populasi n = besar nya sampel d = tingkat ketepatan yang di inginkan 10% Dari rumus tersebut, maka di ambil sampel dengan jumlah :
n=
(
)( , )
= 64,78 ( di bulatkan menjadi 65)
Hasil jumlah sampel yang di dapat tersebut (64,78) di bulatkan menjadi 65. Sehingga sampel yang di gunakan dalam penelitian ini sebanyak 65 responden. E. Metode Pengumpulan Data 1. Cara Pengumpulan Data Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini dengan menggunakan metode pengumpulan data penelitian kepustakaan (library research) dan penelitian lapangan (field research). Penelitian kepustakaan dilakukan untuk memperoleh data mengenai teori yang mendukung penelitian. Sementara itu, penelitian lapangan dilakukan untuk
http://digilib.mercubuana.ac.id/
44
mengetahui kondisi yang terjadi di lapangan secara lebih jelas dan membandingkan dengan teori yang telah didapatkan. 2. Teknik Pengumpulan Data Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini dengan melakukan observasi dan survei secara langsung pada objek penelitian yaitu karyawan di Universitas Mercu Buana Kampus Meruya. 3. Instrument Pengumpulan Data Instrument pengumpulan data yang digunakan adalah kuesioner. Kuesioner merupakan instrument pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberi seperangkat pertanyaan atau penyataan tertulis kepada responden untuk dijawabnya (Sugiyono, 2014). Dan Skala pengukuran dalam penelitian ini menggunakan skala Likert. Menurut Sugiyono (2014) Skala Likert merupakan metode yang digunakan untuk mengukur sikap, pendapat dan presepsi seseorang atau sekelompok orang tentang fenomena sosial. Tabel 3.4 Pengukuran Skala Likert Pernyataan
Kode
Skor
Sangat Setuju
SS
5
Setuju
S
4
Netral
N
3
Tidak Setuju
TS
2
Sangat Tidak Setuju
STS
1
Sumber: Sugiyono (2014)
http://digilib.mercubuana.ac.id/
45
4. Jenis Data Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer. Menurut Sugiyono (2013), data primer adalah data yang diperoleh secara langsung dari wawancara, observasi, dan kuesioner yang disebutkan kepada sejumlah sampel responden yang sesuai dengan target sasaran dan diangap mewakili seluruh populasi. Data primer dalam penelitian ini merupakan data kuesioner dari karyawan di Universitas Mercu Buana Kampus Meruya mengenai Lingkungan Kerja dan Komitmen Organisasi terhadap Kinerja Karaywan. 5. Skala Pengukuran Skala pengukuran pada penelitian ini adalah skala ordinal. Skala ordinal merupakan skala yang membedakan kategori berdasarkan tingkat atau urutan. Skala ordinal adalah skala yang didasarkan pada ranking, diurutkan dari jenjang yang lebih tinggi sampai jenjang yang terendah atau sebaliknya (Ridwan, 2007) F. Metode Analisis Data 1. Statistik Deskriptif Menurut Sugiyono (2009), analisis data merupakan kegiatan setelah data dari seluruh responden terkumpul. Kegiatan dalam analisis data adalah: mengelompokan data berdasarkan variabel dan jenis responden, menstabulasi data berdasarkan variabel dari seluruh responden, menyajikan data tiap variabel yang diteliti, melakukan perhitungan untuk
http://digilib.mercubuana.ac.id/
46
menjawab rumusan masalah, dan melakukan perhitungan untuk menguji hipotesis yang telah diajukan. 2. Uji Kualitas Data a) Uji Validitas Uji validitas digunakan untuk mengukur sah atau valid tidaknya suatu kuesioner. Suatu kuesioner dikatakan valid jika pertanyaan pada kuesioner mampu untuk mengungkapkan suatu
yang diukur oleh
kuesioner tersebut (Ghozali, 2013). Penyelesaian dapat dilakukan dengan menggunakan program SPSS 22. Uji validitas bisa dilakukan dengan membandingkan nilai r hitung dengan nilai r table untuk tingkat signifikansi 5 persen (5%) degree of freedom (df) = n-2, dimana n adalah jumlah sampel penelitian. Jika r hitung > r table maka pertanyaan atau indikator tersebut dinyatakan valid. Jika r hitung < r table maka indikator tersebut dinyatakan tidak valid (Ghozali, 2013) b) Uji Realibilitas Uji Realibilitas merupakan alat ukur mengukur suatu konsistensi kuesioner yang merupakan indikator dari variabel atau konstruk. Suatu kuesionerdikatakan realiabel atau handal jika jawaban seseorang terhadap pernyataan adalah konsisten atau stabil dari waktu ke waktu (Ghozali, 2013). Pengukuran realibilitas yang akan digunakan dalam penelitian ini
http://digilib.mercubuana.ac.id/
47
adalah dengan menggunakan alat analisis SPSS (Statistical Package for Social Science) versi 22, yakni dengan uji Statistic Cronbach Alpha (a). suatu konstruk atau variabel jika memberikan nilai Cronbach Alpha >0,60 maka jawaban responden terhadap pernyataan – pernyataan yang digunakan untuk mengukur masing – masing konstruk adalah konsisten dan kosntruk dapat diandalkan atau reliable (Ghozali, 2013).
3.
Uji Asumsi Klasik Untuk meyakinkan bahwa persamaan garis regresi yang diperoleh adalah linear dan dapat dipergunakan (valid untuk mencari peramalan, maka akan dilakukan pengujian asumsi normalitas, multikolineritas, heteroskedastisitas). a) Uji Normalitas Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi variabel pengganggu atau residual memiliki distribusi normal seperti diketahui bahwa uji-t dan uji-F mengasumsikan bahwa nilai diditeksi dengan nilai penyebaran data (titik) pada sumbu diagonal dari grafik atau dengan melihat histogram dari residualnya (Ghozali, 2013) Dasar pengambilan keputusan yaitu apabila data menyebar disekitas garis diagonal dan mengikuti arah garis diagonal atau garis histogramnya menunjukan pola distribusi normal, maka model regresi memenuhi asumsi normalitas. Apabila data menyebar jauh dari diagonal dan atau tidak mengikuti arah garis diagonal atau grafik histogram tidak
http://digilib.mercubuana.ac.id/
48
menunjukan pola distribusi normal, maka model regresi tidak memenuhi asumsi normalitas. b) Uji Multikolinieritas Uji Multikolinieritas bertujuan untuk menguji apakah model regresi ditemukan adanya korelasi atau variabel bebas (independent). Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi diantara variabel independen (Ghozali, 2013). Dalam penelitian ini keberadaan multikolinieritas diidentifikasi melalui besaran nilai VIF (Variance Inflation Factor) yang dihasilkan melalui pengolahan data dengan program SPSS. Untuk mendeteksi ada atau tidaknya multikolinieritas didalam model regresi adalah sebagai berikut: 1) Nilai R2 yang dihasilkan oleh suatu estimasi model regresi empiris sangat tinggi, tetapi secara individual variabel-variabel independen banyak yang tidak signifikan mempengaruhi variabel dependen. 2) Menganalisis matrik korelasi variabel-variabel independen. Tidak adanya korelasi yang tinggi antar variabel independen tidak berarti bebas dari multikolinieritas. Multikolinieritas dapat disebabkan karena adanya efek kombinasi dua atau lebih variabel independen. 3) Multikolinieritas dapat juga dilihat dari satu nilai tolerance dan lawannya dua variance inflation factor independent (VIF). Tolerance mengukur variabilitas variabel independen yang
http://digilib.mercubuana.ac.id/
49
terpilih yang tidak dijelaskan oleh variabel independen lainnya. Jadi nilai tolerance yang rendah sama dengan nilai VIF (karena VIF = 1/Tolerance). Nilai cutoff yang umum dipakai untuk menunjukkan adanya multikolinieritas adalah Tolerance ≤ 0,10 atau sama dengan nilai VIF ≥ 10. Setiap peneliti harus
menentukan tingkat kolonieritas yang masih dapat ditolerir.
c) Uji Heteroskedastisitas Uji Heteroskedastisitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan variance dari residual satu pengamatan yang lain. Jika variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan lain tetap, maka disebut homoskedastisitas dan jika beraada disebut heteroskedastisitas. Model regresi yang baik adalah yang homoskedastisitas atau tidak terjadi heteroskedastisitas. Dengan melihat grafik plot yang ditunjukkan dalam program SPSS yaitu plot antara nilai prediksi variabel terkait yaitu ZPRED dengan residualnya SRESID maka dapat ditentukan ada atau tidaknya heteroskedastisitas. Menurut Ghozali (2013) ada dasar analisis yang dapat digunakan untuk menentukan ada tidaknya heteroskedastisitas yaitu: 1) Jika pada pola tertentu, seperti titik-titik yang ada membentuk pola yang teratur (bergelombang, melebar kemudia menyempit), maka mengindikasikan telah terjadi heteroskedastisitas.
http://digilib.mercubuana.ac.id/
50
2) Jika tidak ada pola yang jelas, serta titik-titik menyebar diatas dan dibawah angka 0 pada sumbu Y, maka tidak terjadi heteroskedastisitas. 4. Uji Analisis Regresi Linier Berganda Analisis ini digunakan untuk mengetahui seberapa besar pengaruh variabel bebas terhadap variabel terikatnya. Persamaan regresi liniear berganda adalah sebagai berikut (Ghozali, 2013) : Y = a + b1X1 + b2X2 + e Dimana : Y
= Kinerja Karyawan
b1,b2
= Koefisien
a
= Konstanta.
X1
= Lingkungan
X2
= Komitmen
E
= error
Regresi
kerja
Organisasi
5. Uji Hipotesis Setelah hipotesis dirumuskan, maka dilakukan suatu pengujian hipotesis untuk mengetahui apakah perubahan dari variabel bebas mempengaruhi variabel tidak bebas. Uji hipotesis terdiri dari uji t dan uji F (ANOVA). Taraf signifikansi yang digunakan dalam pengujian adalah 5% . a) Uji Koefisien Determinasi Koefisien determinasi ( 2), Koefisien determinasi adalah angka atau indeks yang digunakan untuk mengetahui besarnya sebuah variabel
http://digilib.mercubuana.ac.id/
51
atau lebih terhadap variasi naik turunnya variabel yang lain dengan rumus: Kd =
2
x 100%
Di mana : Kd = Koefisien Determinasi 2
= Kuadrat Koefisien Determinasi Menurut Sugiyono (2009) koefisien determinasi dilambangkan
dengan
2
x 100%. Nilai yang dihasilkan menyatakan proporsi variasi
keseluruhan dalam variabel dependen yang dapat diterangkan atau diakibatkan oleh hubungan linear dengan nilai variabel independen, selain itu diterangkan oleh pengubah yang lain. Nilai koefisien determinasi berkisar antara 0 sampai dengan 1. Apabila nilai yang dihasilkan semakin mendekati 1 maka model regresi akan semakin baik. b) Uji Simultan (Uji F) Tujuan dari uji F adalah untuk mengetahui pengaruh semua variabel independen terhadap variabel dependen secara bersamaan. Ghozali (2013) dalam. Pengujian ini antara Fhitung dengan Ftabel. Nilai Ftabel dapat ditentukan dengan tingkat signifikansi 5%, dengan df 1 (jumlah variabel-1) dan df 2 = ( n–Kriteria pengujian yang digunakan adalah jika Fhitung lebih besar dari Ftabel maka hipotesis diterima, sedangkan sebaliknya jika Fhitung lebih kecil dari Ftabel maka hipotesis ditolak.
http://digilib.mercubuana.ac.id/
52
Pengujian terhadap model regresi ganda dilakukan dengan uji F terlebih dahulu.Uji statistik F pada dasarnya menunjukkan apakah semua variabel independent atau bebas yang dimasukkan dalam model mempunyai pengaruh secara bersama-sama terhadap variabel dependen atau terikat (Ghozali, 2013). Pengujian menyeluruh secara simultan dengan kriteria uji F yaitu sebagai berikut: 1) Menentukan hipotesis nihil dan hipotesis alternative H0 : βĸ = 0 (tidak terdapat pengaruh lingkungan kerja dan komitmen organisasi terhadap kinerja karyawan secara simultan). Ha : βĸ ≠ 0 (terdapat pengaruh lingkungan kerja dan komitmen organisasi terhadap kinerja karyawan secara simultan). 2) Menentukan nilai α (dalam penelitian ini ditentukan α = 0,05) dan membandingkan nilai signifikansi dengan nilai α. 3) Menarik Kesimpulan: a. Jika probabilitas atau signifikansi < α (0,05), maka H0 ditolak. b. Jika probabilitas atau signifikansi > α (0,05), maka H0 tidak ditolak. c) Uji Signifikansi Parameter Individual (Uji t) Uji Statistik t pada dasarnya menunjukan seberapa jauh pengaruh satu variabel penjelas atau independen secara individual dalam menerangkan variasi variabel dependen. Apakah (Ghozali, 2013). Pengujian ini bertujuan untuk menguji pengaruh variabel independen
http://digilib.mercubuana.ac.id/
53
(Lingkungan Kerja dan Komitmen Organisasi) terhadap variabel dependen (kinerja karyawan) secara terpisah atau pun bersama-sama. Dasar pengambilan keputusan (Ghozali, 2013): a. Jika probalitas signifikansi > 0,05 maka Ho diterima dan Ha ditolak b. Jika probalitas signifikansi < 0,05 maka Ho ditolak dan Ha diterima.
http://digilib.mercubuana.ac.id/