BAB III METODOLOGI PENELITIAN
3.1.
Tipe Penelitian Pada penelitian ini metode yang digunakan adalah tipe penelitian
deskriptif, yaitu penelitian yang dimaksudkan untuk memberikan gambaran dari suatu gejala sosial tertentu. Tipe penelitian ini hanya memaparkan situasi atau peristiwa yang diperoleh dari data lapangan, guna mendapatkan fakta yang tepat dan sebagaimana adanya. Adapun tipe penelitian deskriptif bertujuan untuk. 1. Mengumpulkan informasi actual secara rinci yang melukiskan gejala yang ada. 2. Mengidentifikasi masalah atau memeriksa kondisi dan praktek-praktek yang berlaku. 3. Membuat perbandingan atau evaluasi. 4. Menentukan apa yang dilakukan orang lain dalam menghadapi masalah yang sama dan belajar dari pengalaman merek untuk menetapkan rencana dan keputusan pada waktu yang akan datang.
3.2.
Metode Penelitian Dalam penelitian ini digunakan metode penelitian survei yaitu metode
penelitian yang dalam melakukan pengumpulan datanya menggunakan kuesioner yaitu daftar pertanyaan tertulis yang diajukan pada sekelompok orang yang
35
36
disebut sampel, dengan metode survey memungkinkan kita menggeneralisasi suatu gejala sosial atau variable sosial tertentu dengan populasi yang lebih besar. Dengan demikian metode survey dengan populasi yang besar digunakan untuk melihat gambaran wajah keseluruhan populasi tersebut penyebaran daftar kuesioner adalah sebagai alat untuk mengumpulkan data primer.
3.3.
Populasi dan Sampel
3.3.1. Populasi Populasi adalah keseluruhan satuan analisis (unit of analysis) yang hendak diteliti, dalam hal ini adalah individu-individu responden. Unit analisis suatu penelitian dalam kajian komunikasi bisa berupa individu, kelompok individu, teks media massa.36 Pada penelitian ini populasi yang diambil adalah warga RW 09 Kelurahan Petukangan Utara yang dibatasi pada warga yang berusia 15 tahun sampai 24 tahun, alasan peneliti memilih warga RW 09 dikarenakan wilayah tersebut sudah dikenal dengan baik sehingga dalam proses pengambilan data yang diperlukan dapat lebih mudah dan meminimalisasi kesalahan-kesalahan yang mungkin terjadi, adapun kenapa peneliti memilih rentang usia 15 hingga 24 tahun untuk responden adalah berdasar hasil penelitian yahoo dan Taylor Nelson Sofres (TNS) Indonesia, pengakses terbesar internet di Indonesia adalah anak muda yang berusia 15-19 tahun dan peningkat dua usia 20–24 tahun.37 Dikarenakan 36
Hamidi, Metode Penelitian dan Komunikasi, Hamidi, UMM Press, Malang, 2007, hal. 126 http://edukasi.kompas.com/read/2009/03/20/2028042/Pengguna.Internet.Indonesia. Didominasi.Remaja Tanggal Akses: 21 Juli 2010 37
37
Handphone Modem Smart fitur utamanya kemudahan mengakses internet, peneliti menentukan responden yang akan diteliti anak muda usia 15–24 tahun berdasarkan pasar sasaran dari produk handphone Smart tersebut.
3.3.2. Sampel Sampel adalah sebagian dari populasi yang merupakan “perwakilan” dari populasi.38
Anggota
populasi
yang
dipilih/diteliti,
yang
ciri-ciri
dan
keberadaannya diharapkan mampu dapat menggambarkan ciri-ciri dan keberadaan populasi yang sebenarnya. Penarikan sampel dilakukan dengan teknik probability sampling yaitu bahwa suatu sampel akan merupakan wakil dari populasi jika anggota sampel yang dipilih dari populasi mempunyai kesempatan yang sama untuk terpilih menjadi sampel.39 Sedangkan teknik sampling yang digunakan adalah teknik sampling Klaster (cluster sampling) yaitu pendekatan pengambilan sampel dengan cara melakukan seleksi terlebih dahulu terhadap individu yang menjadi populasi.40 Dalam penelitian ini yang menjadi sampel dari populasi warga RW 09 yang berusia 15–24 tahun, jumlah warga RW 09 yang terdata dan berusia antara 15–24 tahun adalah 806 jiwa (data terakhir RW 09 Petukangan Utara).41 Dari data tersebut jumlah sampel yang diperlukan sesuai tingkat kepercayaan 90% dengan presisi 10% dihitung dengan rumus.42 38
Hamidi, Op.cit, hal. 129 Ibid, hal. 134 40 Ibnu Subiyanto, Metodologi Penelitian, Edisi 3, UPP AMP YKPN, Yogyakarta, hal. 101 41 Hasil Data Terakhir RW. 09 Petukangan Utara 39
38
N 1 Ne 2
n
n
: jumlah sampel
N : ukuran populasi e
: persen kelonggaran ketidaktelitian, karena kesalahan sampel yang masih di tolerir.
Maka, n
806 1 806(0,1) 2
n = 88,962
dibulatkan = 89
Berdasarkan perhitungan di atas, jumlah sampel dalam penelitian ini berjumlah 89 responden.
3.4.
Definisi Konsep dan Operasionalisasi Konsep
3.4.1. Definisi Konsep Terpaan (exposure) Diartikan sebagai adanya interaksi antara khalayak dengan suatu media berupa suara atau gambar yang dilihat maupun didengar dalam jangka waktu tertentu. Pengetahuan produk Informasi tentang suatu produk dengan karakteristiknya yang diperoleh melalui pengalaman yang tersimpan dalam ingatan yang dalam prosesnya telah dimaknai dan diberi nilai. 42
Bilson Simamora, Panduan Riset Perilaku Konsumen, Gramedia Pustaka Utama, Jakarta, 2004, hal. 37
39
Pengetahuan khalayak diukur melalui elemen-elemen iklan televisi yaitu: Elemen iklan televisi di bagi dua video dan audio. a. Elemen video atau visual adalah apapun yang terlihat dalam televisi yaitu: produk,
action sequences (urutan adegan),
setting(latar
belakang),
talent(model iklan), naskah(kalimat pada uklan). b. Elemen audio adalah berupa suara dan musik yaitu: voice(suara berupa dialog, amouncement (pengumuman), musik. c. Slogan atau strap line merupakan kalimat penutup pada iklan sebagai alat menciptakan merek d. Logo adalah simbol atau identifikasi suatu produk atau perusahaan.
40
3.4.2. Operasionalisasi Konsep Tabel 3.1 Operasionalisasi Konsep
Konsep Kognitif
Variabel Terpaan iklan handphone modem smart di televisi
Atribut - Pernah tidaknya menonton iklan HP modem Smart - Perhatian terhadap iklan HP modem Smart
- Frekuensi menonton iklan HP modem smart - Durasi menonton iklan HP modem smart Pengetahuan terhadap elemen iklan handphone modem smart di televisi
- Pengetahuan terhadap produk - Pengetahuan terhadap setting(latar belakang) - Pengetahuan terhadap urutan adegan - Pengetahuan model (talent) - Pengetahuan terhadap naskah - Pengetahuan terhadap voice/dialog - Pengetahuan terhadap musik - Pengetahuan terhadap Slogan - Pengetahuan terhadap Logo
-
Indikator Yakin Pernah Pernah Tidak pernah Memperhatikan Kurang Tidak Memperhatikan Sering Jarang Tidak Pernah Utuh Sebagian Sekilas
Benar atau tidaknya jawaban yang di berikan responden terhadap setiap pertannyaan
41
3.5.
Teknik Pengumpulan Data
3.5.1. Data Primer Data primer adalah data yang langsung diperoleh dari sumber data pertama dilokasi penelitian adalah objek penelitian. Pada penelitian ini digunakan penyebaran kuesioner sebagai data pokok (primer) untuk memperoleh informasi yang dibutuhkan sehingga tujuan dari penelitian yang dilakukan dapat terlaksana.
3.5.2. Data Sekunder Data sekunder adalah data yang diperoleh dari sumber kedua atau sumber sekunder dari data yang kita butuhkan, adapun data sekunder diperoleh dari studi kepustakaan berupa buku-buku, referensi, hasil penelitian, internet serta lainnya yang dapat dipergunakan untuk menunjang pengumpulan data primer.
3.6.
Teknik Analisa Data Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah:43
1. Editing Editing dilakukan terhadpa kuesioner yang telah diisi, tujuan dari editing adalah untuk mengurangi kesalahan atau kekurangan yang ada di dalam daftar pertanyaan yang sudah diselesaikan sampai sejauh mungkin. Adapun pemeriksaan daftar pertanyaan dilakukan untuk: 1) Kelengkapan jawaban 43
Cholid Narbuko dan Abu Achmadi, Metode Penelitian, cet. 6, Jakarta, Bumi Aksara, 2004, hal. 153
42
2) Keterbacaan tulisan 3) Kejelasan makna jawaban 4) Kesesuaian jawaban 5) Relevansi jawaban 6) Keseragaman satuan data 2. Coding Yaitu mengklasifikasi data jawaban para responden ke dalam kategorikategori sehingga dapat memudahkan dalam membacanya. Dua langkah didalam melakukan koding: 1) Menentukan kategori-kategori yang akan digunakan. 2) Mengalokasikan jawaban-jawaban responden pada kategori-kategori tersebut. Setiap variabel pertanyaan mengenai terpaan iklan dan pengetahuan elemen iklan akan diberikan bobot nilai. Pada variabel terpaan iklan setiap jawaban(a) akan diberikan nilai 3. Jawaban(b) diberikan nilai 2, dan jawaban(c) diberikan nilai 1. Tabel 3.2 Bobot Nilai Terpaan Iklan skor
Skala pengukuran
3
a. Yakin Pernah/memperhatikan/sedang/utuh
2
b. Pernah/kurang/jarang/sebagian
1
c. Tidak pernah/tidak memperhatikan/sesekali/jarang
43
Selanjutnya untuk mengetahui secara akumulatif data keseluruhan, maka dilakukan perhitungan dengan menggunakan rumus44:
:{a(m-n)}/b
Skala interval Keterangan:
a
: jumlah atribut
m
: skor tertinggi yang mungkin terjadi
n
: skor terendah yang mungkin terjadi
b
: jumlah skala penilaian yang ingin dibentuk
maka: skala interval : {1(12-4)}/3 : 1(8)/3 : 8/3
Jadi skala terpaan
:2,6
dibulatkan jadi 3
: Tinggi
: 10-12
: Sedang
: 7-9
: Rendah
: 4-6
Dengan demikian, maka skala terpaan iklan dibagi menjadi tiga yaitu: tinggi 10-12, sedang 7-9 dan rendah 4-6. Sedangkan pada variabel pengetahuan khalayak setiap jawaban yang benar akan diberikan nilai 2 dan untuk jawaban salah diberikan nilai 1.
44
Bilson Simamora, Op.cit, hal. 202
44
Tabel 3.3 Bobot nilai pengetahuan khalayak skor
Skala pengukuran
2
Jawaban benar
1
Jawaban salah
Maka skala intervalnya
: {1(24-12)}/3 : 1(12)/3
Jadi skala pengetahuan
: 12/3
=4
: Tinggi
: 21-24
: Sedang
:17-20
: Rendah
: 12-16
Skala pengetahuan khalayak dibagi menjadi 3 yaitu: tinggi 21-24, sedang 17-20, rendah 12-16 Pada variabel terpaan iklan yang berhasil dikumpulkan kemudian diakumulasi untuk mengetahui tingkat terpaan yang terdapat empat pertanyaan dengan setiap jawaban diberikan nilai: untuk jawaban(a) nilainya 3, jawaban(b) nilainya 2, dan jawaban(c) nilainya 1. a. Jika terpaan ikan handphone modem smart versi “seharga 10 juta” dikatakan tinggi apabila skor jawaban memiliki nilai dari interval 10-12. b. Jika terpaan ikan handphone modem smart versi “seharga 10 juta” dikatakan sedang apabila skor jawaban memiliki nilai dari interval 7-9.
45
c. Jika terpaan ikan handphone modem smart versi “seharga 10 juta” dikatakan rendah apabila skor jawaban memiliki nilai dari interval 4-6. Sedangkan pada variabel pengetahuan elemen iklan televisi untuk akumulasi jawaban dari tingkat pengetahuan elemen iklan yang terdapat 12 pertanyaan dengan setiap jawaban yang benar di berikan nilai 2 dan jawaban salah diberikan nilai 1. a. Jika tingkat pengetahuan elemen iklan handphone modem smart versi “seharga 10 juta” dikatakan tinggi apabila skor jawaban memiliki nilai dari interval 21-24. b. Jika tingkat pengetahuan elemen iklan handphone modem smart versi “seharga 10 juta” dikatakan sedang apabila skor jawaban memiliki nilai dari interval 17-20. c. Jika tingkat pengetahuan elemen iklan handphone modem smart versi “seharga 10 juta” dikatakan rendah apabila skor jawaban memiliki nilai dari interval 12-16. 3. Tabulating Jawaban-jawaban yang serupa dikelompokkan dengan cara yang teliti dan teratur, kemudian dihitung dan dijumlah berapa banyak peristiwa, gejala, items yang termasuk dalam satu kategori. Selanjutnya data tersebut kemudian dianlisis untuk memudahkan dalam membacanya dengan menggunakan analisis deskriptif kuantitatif melalui analisis
46
distribusi frekuensi yaitu45 untuk mengetahui bagaimana hasil penelitian yang dijabarkan dengan frekuensi data, perhitungan data dengan distribusi frekuensi dapat
dilakukan dengan menghitung frekuensi data tersebut
kemudian
dipersentasekan, jadi hasil dari penelitian ini berbentuk frekuensi responden dan persentasenya untuk menjelaskan hasil kesimpulannya.
45
Burhan Bungin, metodologi penelitian kuantitatif, edisi 1, kencana, jakarta, 2005, hal. 171