BAB III METODOLOGI PENELITIAN
Gambar 3.1. Skema Metodologi Penelitian
119
120
Gambar 3.2. Skema Metode Pengumpulan dan Pengolahan Data
121
Gambar 3.3. Skema Metode Analisa Sistem Informasi (lanjutan 1)
122 3.1 Studi Pendahuluan Studi
pendahuluan
merupakan
tahap
awal
dalam
sebuah
penelitian.Tujuannya adalah untuk lebih mengetahui dan mengenal seluk beluk PT. GMF AeroAsia sehingga diperoleh data-data seperti data umum perusahaan, sejarah perusahaan
dan lain – lain. Yang terpenting dalam studi pendahuluan adalah
bertujuan untuk mengidentifikasi adanya masalah – masalah yang sedang dihadapi oleh perusahaan, sehingga perumusan permasalahan dapat diteliti dan dibahas lebih lanjut. Studi pendahuluan dapat dilakukan melalui pengamatan langsung terhadap objek yang diteliti, wawancara, dan sebagainya. Pencarian informasi yang bisa berasal dari literatur-literatur terkait, dan lain sebagainya.
3.2 Identifikasi Masalah Penerbangan Indonesia sekarang ini sedang dalam masa-masa kritis akibat sering terjadinya musibah-musibah yang dialami oleh maskapai penerbangan Indonesia yang kebanyakan penyebabnya adalah akibat dari ketidak telitian atau kelalaian dalam melakukan perawatan berkala pada pesawat terbang tersebut. Seiring dengan semakin banyaknya maskapai penerbangan di Indonesia, semakin banyak pula maintenance facility yang berdiri di Indonesia, sehingga para pemilik maskapai penerbangan memiliki banyak pilihan dalam memilih perusahaan maintenance pesawat terbang. Oleh karena itu para perusahaan yang bergerak di bidang maintenance pesawat terbang harus mengambil suatu strategi yang jitu dalam meningkatkan kualitas pelayanan, guna meningkatkan kepuasan konsumen, dalam hal ini adalah pemilihan mekanik yang berkualitas.
123 3.3 Tujuan Penelitian Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi karakteristik mekanik pada unit Base Maintenance PT. GMF AeroAsia dengan membuat aplikasi yang mendukung dan mengintegrasikan antara setiap kepala divisi sebagai user dan HCM
dalam proses pengambilan keputusan dalam penempatan calon mekanik
dengan memanfaatkan metode Analytic Hierarchy Process (AHP), sehingga akan diperoleh alternatif keputusan secara objektif serta sesuai dengan kriteria yang dibutuhkan. Dengan menggunakan perhitungan secara matematis dengan output yang dihasilkan adalah optimasi penempatan mekanik sehingga diharapkan bisa mencapai performa kerja yang maksimal karena ditempatkan berdasarkan pembobotan kriteria. Manfaat dari penelitian ini bagi PT. GMF AeroAsia diharapkan mampu menunjang proses penempatan mekanik menjadi lebih optimal yang akan berdampak pada peningkatan performa kerja dan diharapkan dapat meningkatkan penghasilan perusahaan.
3.4 Pengumpulan Data Pengumpulan data dilakukan dengan carawawancara, pembagian kuisioner penelitian serta melakukan pengamatan langsung di kantor PT. GMF AeroAsia. Data-data yang akan dikumpulkan dapat dibagi menjadi dua kelompok, yaitu : 1. Data Primer Adalah data yang dikumpulkan secara langsung dari sumber informasi. Data yang didapat berasal dari hasil wawancara dengan 5 leader dari unit Base Maintenancedi Garuda Maintenance Facility (GMF)yaitu
leaderLine
Base
Maintenance
1,
leaderLine
Base
124 Maintenance 2, leaderLine Base Maintenance 3, leaderAircraft Cabin Maintenance dan leaderAircraft Structure Maintenanceyang bertindak sebagai pengambil keputusan dan dengan menggunakan kuesioner penelitian. Pada pengumpulan data dengan menggunakan kuisioner, dilakukan dalam tiga tahap, yaitu: Penyusunan Kuisioner Pendahuluan Penyusunan kuesioner pendahuluan disini adalah untuk mengukur tanggapan/respon dari kepala divisi terhadap hasil kriteria yang dibutuhkanolehPT. Garuda Maintenance Facility (GMF). Penyusunan dan Penyebaran Kuisioner Penelitian Kuisioner
penelitiandisusun
berdasarkan
kuisioner
pendahuluanuntuk mendapatkan informasi yang dibutuhkan dalam mengatasi persoalan yang ada.Setelah dilakukan Pretest, uji validitas, dan uji reliabilitas, kuisioner penelitian kemudian disebarkan kepada tiap kepala bagian. Penyebaran kuisioner penelitian ini dilakukan di PT. Garuda Maintenance Facility (GMF) yang bertempat di kompleks Bandara Soekarno-Hatta dengan tujuan untuk mendapatkan nilai dari kriteria-kriteria dan sub kriteria. Pretest Kuisioner Penelitian Pretest kuisioner penelitian bertujuan untuk meyakinkan bahwa kriteria-kriteria dalam daftar pertanyaan sudah cukup sesuai untuk keperluan pengumpulan data yang akan dilakukan.
125 Dari pengumpulan data primer, yang diperolehantara lain berupa kriteria dan subkriteria mekanik yang diinginkanpada bagian Base Maintenance yang dibutuhkan oleh PT. Garuda Maintenance Facility (GMF).
2. Data Sekunder Data ini berisi tentang sejarah umum PT. Garuda Maintenance Facility (GMF), visi dan misi PT. Garuda Maintenance Facility (GMF), struktur organisasi, jumlah tenaga kerja, dan data umum lainnya yang diperlukan.
3.5 Pengolahan Data AHP Jika semua persyaratan dalam tahap pengolahan data awal dipenuhi, maka dapat segera dilakukan pengolahan data. Pengolahan data yang dimaksudkan disini adalah mengolah data sedemikian rupa dengan menggunakan teknik-teknik dan formula tertentu sehingga data mentah yang dikumpulkan dapat berubah menjadi informasi yang berguna dalam pemecahan masalah. Analisa dilakukan terhadap data-data AHP yang telah dikumpulkan lalu data-data tersebut disaring dan diambil data-data pokok yang berguna dalam penyelesaian skripsi ini, kemudian data-data tersebut diolah dan dianalisa sehingga tercipta suatu solusi yang berguna untuk menyelesaikan masalah. Adapun analisa data ini terdiri dari beberapa tahap sebagai berikut :
126 3.5.1 Menentukan Kriteria serta Subkriteria dengan Membuat Hierarki Mengidentifikasikan kriteria dan sub kriteria apa saja yang diperlukan untuk memilih mekanik. 3.5.2 Menetapkan Prioritas Kerja dan Subkriteria dengan Membuat Matriks Pairways Comparison Untuk mengisi pairways comparison matriks, digunakan nilai dalam skala 1-9 yang ditetapkan bagi pertimbangan dalam membandingkan masingmasing elemen yang sejenis dalam sebuah matriks.
3.5.3 Normalisasi Matriks Setelah matriks terisi, matriks tersebut dinormalisasi dengan cara menjumlahkan nilai-nilai dalam setiap kolom lalu membagi setiap entry dalam setiap kolom dengan jumlah pada kolom tersebut.
3.5.4 Hitung Lamda Maksimum Digunakan untuk memeriksa konsistensi, hitung dengan menggunakan prinsip eigen value. Jika λ max dekat dengan n (n adalah jumlah elemen yang dibandingkan satu sama lain), hal ini berarti matriks konsisten. Apabila λ max tidak dekat dengan nilai n maka matriks tidak konsisten.
3.5.5 Cari Nilai Consistensy Index (CI) dan Consistensi Ratio (CR) Perhitungan CI digunakan untuk mengukur berapa banyak konsistensi matriks yang dibandingkan berbeda dengan konsistensi yang sempurna.
127 Setelah mencari CI lakukan perhitungan CR dengan cara mengkalikan CI dengan RI (Random Index).
3.5.6 Membandingkan Nilai CR, Jika CR < 10% Apabila nilai CR kurang dari 0,1 atau sama dengan 0,1 hasil dapat diterima, apabila lebih maka proses penilaian harus diulangi.
3.5.7 Menyusun Matriks Perkalian Antara Weight Matriks Alternatif Dengan Weight Matriks Kriteria Kalikan tiap vector priority pada level yang paling bawah dengan kriteria pada level yang lebih tinggi dan begitu seterusnya, kemudian tambahkan hasilnya untuk mendapatkan overall priority.
3.5.8 Pilih Alternatif Dengan Weight Yang Terbesar Pada tahap ini dilakukan pemilihan overall priority yang memiliki nilai yang paling tinggi.
3.6 Job Analysis Pada tahapan ini dilakukan analisis dan pembahasan dari hasil pengolahan data yang telah dikumpulkan pada tahapan sebelumnya. Analisis dan pembahasan ini bertujuan untuk memperjelas hasil dari pengolahan data. Adapun pengolahan data industri ini menggunakan metode Analytical Hierarchy Process (AHP) untuk mensintesis penilaian-penilaian menjadi suatu tafsiran yang menyeluruh dari prioritas-prioritas yang dihasilkan. Hasil dari analisis ini akan digunakan untuk
128 mengetahui langkah selanjutnya yang harus dilakukan, sehingga diperoleh saran yang ditujukan untuk pengambilan keputusan pada PT. GMF AeroAsia. Setelah dilakukan perhitungan dengan menggunakan metode AHP dan didapat hasil mekanik yang akan menempati posisi jabatan di beberapa divisi pada perusahaan, dilakukan analisa jabatan. Dimana pada tahap ini dilakukan pengupasan tentang suatu jabatan, dengan memberi jawaban atas pertanyaan tentang apa yang harus dilakukan, bagaimana menjalankannya, dan mengapa pekerjaan tersebut harus dilakukan.
3.6.1
Proses Manajemen SDM Perusahaan Pada tahap ini akan dijelaskan bagaimana proses manajemen SDM yang dilakukan oleh perusahaan mulai dari merekrut calon mekanik baru yang diawali dengan melakukan pengujian yaitu melalui proses penyaringan hingga melakukan promosi jabatan.
3.6.2
Proses Manajemen SDM Berbasis Kompetensi Dalam hal ini merupakan analisa mengenai proses manajemen SDM berbasis kompetensi yang secara optimal dapat dilakukan perusahaan untuk mendapatkan mekanik yang diinginkan.
3.6.3
Analisa Hasil Perhitungan AHP Disesuaikan dengan Job Analysis Hasil pemilihan mekanik yang dilakukan dengan menggunakan AHP kemudian disesuaikan dengan job analysis apakah hasil perhitungannya sesuai
129 dengan staff qualification yang dimiliki oleh mekanik dan job description yang ditetapkan oleh perusahaan.
3.6.4
Penempatan Mekanik Berdasarkan Multi Kriteria Kompetensi Berisi tentang hasil yang didapatkan tentang penempatan mekanik berdasarkan multi kriteria kompetensi dan kemampuan seperti apa yang harus dimiliki oleh mekanik agar dapat dikatakan bahwa mekanik tersebut berkompeten untuk posisi tersebut.
3.6.5
Simpulan dan Saran Pada tahap ini, hasil penelitian pada tahap-tahap sebelumnya digunakan untuk memberikan jawaban pada tujuan penelitian sekaligus menarik kesimpulan serta memberikan saran yang dapat digunakan sebagai masukan bagi perusahaan untuk dimanfaatkan lebih lanjut.
3.7 Analisa Sistem Informasi 3.7.1
Analisa Sistem Informasi Berjalan Analisis sistem informasi bertujuan untuk menganalisis sistem yang sedang berjalan, dan mengetahui spesifikasi dari kebutuhan pengguna sistem untuk permasalahan yang ada. Perusahaan sebelumnya menerapkan yang berjalan secara manual, dan metode yang digunakan masih mengandalkan intuisi. Untuk sistem yang akan dibuat diusulkan menggunakan komputer sehingga proses kalkulasi untuk menghasilkan sebuah keputusan dengan metode yang
130 diusulkan dapat dilakukan secara otomatis, dan data dapat tersimpan dengan baik.
3.7.2
System Definition, Factor Analysis Dan Rich Picture Setelah didapat apa yang dibutuhkan oleh pengguna terhadap sistem yang berjalan, maka akan dikembangkan system definition, FACTOR Analysis dan Rich Picture yang akan digunakan sebagai acuan dalam pengembangan sistem. System definition adalah deskripsi dari sistem yang akan dikembangkan, FACTOR adalah suatu cara yang akan digunakan untuk menganalisa sistem informasi yang akan dikembangkan dari enam kriteria yang ada yaitu Functionality,
Application
Domain,
Condition,
Technology,
Object,
Responsibility.
3.7.3
Design System 3.7.3.1. Problem Domain Analysis Dalam analisis ini akan dijelaskan mengenai objek apa saja yang terlibat dalam sistem dan aktivitas apa saja yang berhubungan dengan objek tersebut seperti : -
Event Table yang akan menerangkan hubungan yang ada antara class melalui sebuah aktivitas yang jelas.
-
Cluster atau allocation unit (unit alokasi) dalam beberapa sistem berkas (file system) dan pengorganisasian disk,Cluster dimaksudkan untuk mengurangi keborosan dalam melakukan manajemen terhadap struktur data di dalam harddisk, sehingga
131 sistem berkas tidak akan mengalokasikan sektor disk fisik, tetapi sekumpulan sektor yang saling bedekatan. -
Class Diagram setelah kelas-kelas diidentifikasi, maka perlu dibuat hubungan antar kelas satu dengan kelas yang lainnya.
-
State Chart Diagram, pada diagram ini setiap event atau aktivitas yang ada dalam tiap objek atau kelas dijelaskan lebih detil terhadap pola kejadiannya.
3.7.3.2.
Application Domain Analysis Application Domain Analysisbertujuan untuk merancang fungsi
sistem agar sesuai dengan system definition yang telah disesuaikan sebelumnya. Pada analisis ini berisi tentang:
3.7.3.3.
-
Pembuatan Actor Table
-
Pembuatan Use Case Diagram
-
Pembuatan Use Case Spesification
-
Pembuatan Function List
-
Pembuatan Sequence Diagram
-
Pembuatan Navigation Diagram
Architectural Design Beberapa aktifitas dalam Architectural Design antara lain adalah
membuat diagram kriteria yang berguna dalam menentukan standar kualitas sistem yang akan dikembangkan. Konsep yang berfokus pada komponen
atau
elemen
dari
suatu
struktur
atau
sistem
dan
132 menyatukannya ke dalam koheren dan fungsional secara keseluruhan, sesuai dengan pendekatan tertentu dalam mencapai tujuan.
3.8 Perancangan Program Perancangan program merupakan proses pembuatan aplikasi berdasarkan pada rancangan sistem informasi yang telah dibuat terlebih dahulu. Pembuatan program ini meliputi pembuatan database dan interfacenya sesuai dengan rancangan sistem yang telah dibuat.
3.9 Pengujian Program Pada tahap ini dilakukan pengujian apakah semua sistem yang telah dibuat dapat terintergrasi dengan baik atau tidak, apakah terdapat kesalahan dalam program yang telah dibuat atau tidak. Dan akan dilakukan perbaikan program jika ditemukannya berbagai masalah yang dapat merugikan pengguna terlebih perusahaan.
3.10 . Rencana Implementasi Sistem Tahap ini merupakan tahap akhir dari pengembangan sistem, pada tahap ini dilakukan kegiatan berupa testing terhadap program yang telah dibuat serta training untuk pengguna sistem.
3.11 . Simpulan Dan Saran Sebagai akhir dari penelitian ini adalah berupa kesimpulan dari hasil analisa yang ada. Bagian ini akan dilengkapi juga dengan saran-saran penarikan
133 kesimpulan yang sangat berguna bagi peningkatan pelayanan di PT.Garuda Maintenance Facility (GMF).