BAB III METODOLOGI PENELITIAN
A. Metode Penelitian Dalam proses penelitian yang berjudul Analisis Post Occupancy Evaluation (POE) Penataan Elemen Interior Ruangan Teori Bangunan A ini peneliti menggunakan metode penelitian Analisis Post Occupancy Evaluation (POE) atau Evaluasi Purna Huni (EPH). Menurut Presier, Rabinowist, dan White (1988:3), Analisis Post Occupancy Evaluation (POE) atau sering disebut Evaluasi Purna Huni adalah suatu proses mengevaluasi bangunan secara sistematis dan tepat setelah bangunan tersebut dibangun dan ditempati setelah sekian waktu lamanya. Dalam melakukan evaluasi ini, peneliti tidak diharuskan untuk meneliti seluruh unsur atau salah satu unsur tersebut secara keseluruhan, peneliti boleh mengangkat beberapa permasalahan tertentu, tergantung keinginan dan kebutuhan peneliti terhadap suatu masalah yang ingin peneliti perdalam. Permasalahan atau isu lingkungan yang peneliti lihat membutuhkan perhatian khusus, dimana hal ini berpengaruh sekali terhadap kelancaran dan kenyamanan proses pembelajaran di sekolah, dimana bagian ini terdapat pada salah satu elemen dalam POE, serta untuk lebih memfokuskan lagi maka dalam penelitian ini peneliti membatasi aspek yang terdapat pada elemen teknis. Dari beberapa aspek yang ada pada elemen teknis, masalah penelitian ini hanya dibatasi pada penyelesaian interior yang berupa penataan elemen interior pembatas (dinding, lantai dan langit-langit), elemen estetika atau aksesoris (furniture), elemen warna, serta elemen cahaya. Seperti yang dapat terlihat pada bagan di bawah ini yang merupakan diagram Post Occupancy Evaluation (POE). Dengan penjelasan tersebut, dapat dibuat diagram seperti di bawah ini :
Yuli Yuliani, 2013 Analisis Post Occupancy Evaluation (POE) Penataan Elemen Interior Ruangan Kelas Teori Bangunan A SMK Negeri 2 Tasikmalaya Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu
66
Fire safety Struktur Ventilasi Elemen Teknis
Atap Dinding Luar Penyelesaian Interior Akustik
Storage Analisis POE (Post Occupancy Evaluation)
Elemen Fungsional
Parkir Keamanan Sirkulasi
Privasi Elemen Perilaku
Interaksi Lingkungan
= Lingkup Penelitian
Sumber : Re-Draw Preiser, Rabinowitz, dan White (1988)
Gambar 3.1 Diagram Analisis POE
Yuli Yuliani, 2013 Analisis Post Occupancy Evaluation (POE) Penataan Elemen Interior Ruangan Kelas Teori Bangunan A SMK Negeri 2 Tasikmalaya Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu
67 Tingkatan pelaksanaan Analisis Post Occupancy Evaluation (POE) yang digunakan dalam penelitian ini yaitu Analisis Post Occupancy Evaluation (POE) Investigatif. B. Variabel Penelitian, Fokus Penelitian dan Alur Berfikir 1. Variabel Penelitian Dalam penelitian ini evaluator menggunakan satu variabel atau variabel tunggal yang tidak membahas adanya suatu pengaruh atau kolerasi. Variabel penelitian ini menilai bagian daripada elemen teknis yang mencakup tentang penyelesaian interior (dalam hal penataan elemen interior, yakni elemen pembatas, elemen estetik atau aksesoris, elemen warna dan elemen cahaya) Ruangan Kelas Teori Gambar A di SMK Negeri 2 Tasikmalaya. 2. Fokus Penelitian Fokus penelitian ini meninjau bagian daripada elemen teknis mencangkup tentang penyelesaian interior mengenai penataan elemen interior khususnya elemen pembatas (dinding, lantai dan langit-langit), elemen estetika atau aksesoris yang berupa (penataan furniture), elemen warna serta elemen cahaya ruangan kelas Teori Gambar A di SMK Negeri 2 Tasikmalaya, termasuk standar penataaan elemen interior untuk ruang kelas Sekolah Menengah Kejuruan, kemudian metode POE yang digunakan adalah analisis POE Investigatif. 3. Alur Berfikir Untuk lebih memperjelas pemahaman tentang variabel penelitian, maka perlu dijelaskan melalui alur berfikir penelitian dalam bentuk bagan di bawah ini :
Yuli Yuliani, 2013 Analisis Post Occupancy Evaluation (POE) Penataan Elemen Interior Ruangan Kelas Teori Bangunan A SMK Negeri 2 Tasikmalaya Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu
68
Judul Penelitian : Analisis Post Occupancy Evaluation (POE) Penataan Elemen Interior Ruangan Kelas Teori Bangunan A SMK Negeri 2 Tasikmalaya
Latar Belakang : Terjadinya ketidak efektivan pembelajaran di dalam ruangan kelas Teori Bangunan A.
Maksud dan tujuan : Mengkaji dan menganalisis aspek dari elemen teknik berupa penataan elemen interior pembatas, elemen estetika atau aksesoris, elemen warna serta elemen cahaya.
Identifikasi Masalah : Keadaan kelas yang cenderung membosankan. Terjadinya ketidak efektivan pembelajaran di dalam ruangan kelas. Tidak adanya perhatian dari pihak sekolah mengenai pemenuhan standar dalam hal penataan interior di dalam ruangan kelas Teori Bangunsn A.
Pembatasan Masalah : Penataan Elemen Interior Pembatas (dinding dan lantai,langit-langit), elemen estetik atau aksesoris (furnitue), elemen warna, serta elemen cahaya. POE Investigatif.
Observasi langsung : Pengamatan Pengukuran
Evaluasi : Penataan Elemen Interior pembatas, estetika atau aksesoris, elemen warna serta elemen cahaya.
Observasi tak langsung : Dokumentasi
Kesimpulan : = Alur Berfikir
Sumber : Data Pribadi, 2013
Gambar 3.2 Diagram Alur berfikir penelitian
C. Data dan Sumber Data
Yuli Yuliani, 2013 Analisis Post Occupancy Evaluation (POE) Penataan Elemen Interior Ruangan Kelas Teori Bangunan A SMK Negeri 2 Tasikmalaya Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu
69 1. Data Data terbagi kedalam dua kategori, yakni data primer adalah data yang diperoleh dari sumber data melalui survey atau observasi di lapangan, kemudian yang kedua adalah data sekunder, yakni data yang relevan dengan permasalahan penelitian. Sesuai dengan teori diatas, dapat terlihat data dalam penelitian ini yakni sebagai berikut : (a).
Data eksisting yang bersangkutan dengan keadaan lingkungan SMK Negeri 2 Tasikmalaya. Secara primer datanya adalah hasil observasi, catatan dan foto keadaan objek penelitian.
2. Sumber Data Adapun sumber data yang diperoleh dalam penelitian ini adalah sebagai berikut : (a). Data dari hasil observasi pengukuran langsung di SMK Negeri 2 Tasikmalaya (b). Data eksisting dari dokumentasi pribadi berupa foto mengenai penataan elemen interior ruangan kelas Teori Bangunan A SMK Negeri 2 Tasikmalaya. (c).
Data dokumen inventaris mengenai gambar kerja ruangan kelas Teori Bangunan A dari pihak SMK Negeri 2 Tasikmalaya.
(d). Bahan pustaka relevan dengan permasalahan penelitian, salah satunya Lamp. PERMENDIKNAS No.40 Tahun 2008 mengenai Standar Sarana dan Prasarana SMK/ MAK, Data Arsitek 3, Ilustrasi Desain Interior, Design Guide For Secondary Schools in Asia, Guru Super & Super Teaching, Kombinasi Warna, SNI Tahun 2001. (e).
Data dari hasil pengukuran alat lux meter khusus untuk penilaian elemen cahaya di lapangan.
D. Teknik Pengumpulan Data
Yuli Yuliani, 2013 Analisis Post Occupancy Evaluation (POE) Penataan Elemen Interior Ruangan Kelas Teori Bangunan A SMK Negeri 2 Tasikmalaya Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu
70 Menurut Sugiyono (2011, 308), teknik pengumpulan data merupakan langkah yang paling utama dalam penelitian, karena tujuan dari penelitian adalah mendapatkan data. Teknik adalah cara yang digunakan dalam penelitian. Alat pengumpul data (instrument) adalah alat yang digunakan pada saat peneliti menggunakan suatu metode. Teknik pengumpulan data secara tepat merupakan hal yang sangat penting, hal ini terkait dengan penyesuaian permasalahan yang diangkat peneliti. Pendapat Sugiyono dalam bukunya “Metode Penelitian Pendidikan”, terdapat 5 teknik yang dapat digunakan untuk pengumpulan data, yaitu tes, kuesioner, interview (wawancara), observasi, dan dokumentasi. Berdasarkan judul yang dipilih oleh peneliti maka teknik pengumpulan data yang dipakai adalah : 1. Studi Dokumentasi Teknik pengumpulan data ini dilakukan sebagai bukti nyata dari objek teliti di lapangan. 1.
Dokumentasi berbentuk gambar mengenai kondisi penataan elemen interior di ruangan kelas Teori Bangunan A SMK Negeri 2 Tasikmalaya
2.
Dokumentasi tertulis untuk memperoleh data yang digunakan sebagai bahan kajian pustaka, yang terdiri dari data sekunder yang berasal dari instansi dimana penelitian dilakukan, yaitu data gambar ruangan kelas Teori Bangunan A SMK Negeri 2 Tasikmalaya. Serta data Lamp. PERMENDIKNAS No. 40 tahun 2008 mengenai Standar Sarana dan Prasarana, Data Arsitek 3, Ilustrasi Desain Interior, Design Guide For Secondary Schools in Asia, Guru Super & Super Teaching, Kombinasi Warna serta SNI Tahun 2001.
2. Observasi
Yuli Yuliani, 2013 Analisis Post Occupancy Evaluation (POE) Penataan Elemen Interior Ruangan Kelas Teori Bangunan A SMK Negeri 2 Tasikmalaya Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu
71 Observasi ini dilakukan dengan dua cara, yang pertama mengamati langsung objek penelitian yaitu lingkungan ruangan kelas Teori Bangunan A SMK Negeri 2 Tasikmalaya serta pengamatan tak langsung yaitu dengan rekaman gambar/ foto. Kemudian yang kedua dilakukan melalui dokumen-dokumen inventaris mengenai sarana dan prasarana di ruangan kelas tersebut. Atau dalam bukunya Post-Occupancy Evaluation Preiser, dkk (1988) menjelaskan mengenai teknik pengumpulan data observasi pada POE Investigatif yang dikenal dengan metode Walk-Through (Walk-Through Evaluation). Cara ini dilakukan setelah didapat tanggapan-tanggapan dan isu-isu performansi. Pada kegiatan ini evaluator melakukan observasi langsung , untuk mendapat gambaran atau informasi langsung dari objek yang akan dievaluasi. Pengambilan foto akan sangat mendukung lengkapnya isu-isu performansi yang diperoleh. Alat yang digunakan berupa layout pencatatan observasi, yang digunakan untuk mencatat dan menuliskan segala sesuatu yang berhubungan dengan penelitian pada saat dilakukannya pengamatan langsung. Kemudian alat dokumentasi untuk hasil foto-foto yang memperlihatkan kejadian yang tengah berlangsung selama dilakukannya pengamatan di lapangan. 3. Pengukuran dengan Lux Meter Teknik pengumpulan data ini dilakukan khusus untuk elemen cahaya yang digunakan untuk melihat dan mengetahui hasil akhir mengenai besarnya intensitas cahaya yang ada di dalam ruangan Teori Bangunan A SMK Negeri 2 Tasikmalaya.
E. Langkah-langkah Penelitian
Yuli Yuliani, 2013 Analisis Post Occupancy Evaluation (POE) Penataan Elemen Interior Ruangan Kelas Teori Bangunan A SMK Negeri 2 Tasikmalaya Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu
72 Meskipun Post Occupancy Evaluation (POE) beragam dalam
skala,
sumber daya, sasaran, minat, dan keahlian pelaku evaluasi, secara garis besar, langkah-langkah dalam proses Analisis Post Occupancy Evaluation (POE) menurut Preiser dalam bukunya Post-Occupancy Evaluation sebagai berikut : 1.
Perencanaan POE (Planning the POE) a)
Merumuskan permasalahan yang akan diteliti Pada tahap ini yang dilakukan evaluator adalah merancang perumusan masalah, menentukan elemen POE yang akan deteliti.
b)
Merencanakan Penelitian Menentukan metode yang digunakan untuk penelitian, dan membuat schedule, biaya, kerangka kerja dan prosedur untuk teknik pengambilan data dari mulai studi dokumentasi, observasi dan pengukuran dengan lux meter.
2.
Melakukan POE (Conducting the POE) a)
Melakukan persiapan pengumpulan data lapangan Pada tahap ini hal yang dilakukan oleh evaluator adalah mempersiapkan semua alat yang dibutuhkan dalam proses pengumpulan data secara lengkap di dalam lingkungan penelitian
yang telah
di
jelaskan sebelumnya.
Dengan
menggunakan alat berupa observasi dan studi dokumentasi serta lux meter untuk mendapatkan data eksisting yang ada pada lingkup penelitian. b)
Pemantauan dan pengelolan prosedur pengumpulan data Pada tahap ini evaluator melakukan observasi di lapangan secara rutin dengan menggunakan prosedur observasi yang telah dirancang sebelumnya oleh peneliti. Kemudian pada tahap ini, peneliti melakukakan dokumentasi terhadap keadaan eksisting ruangan kelas Teori Bangunan A, serta pada setiap elemen interior yang diteliti.
Yuli Yuliani, 2013 Analisis Post Occupancy Evaluation (POE) Penataan Elemen Interior Ruangan Kelas Teori Bangunan A SMK Negeri 2 Tasikmalaya Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu
73 c)
Analisis data Proses analisis data dalam penelitian analisis POE merupakan tahap pembahasan dari semua unsur pengumpulan data yang dilakukan yaitu studi dokumentasi, observasi, serta pengukuran mengggunakan alat luxmeter khusus penilaian pada elemen cahaya,
tugas
dalam
menganalisis
data
terdiri
dari
mengumpulkan data mentah, memindahkan dan memasukan data,
pengolahan
data,
merumuskan
hasil
temuan,
menginterpretasi data, serta melengkapi data akhir. Tahapantahapan tersebut dibagi menjadi tiga bagian diantaranya : 1. Menguraikan semua data mengenai keadaan eksisting lingkungan penelitian yang telah dikumpulkan dari semua teknik yang digunakan mulai dari studi dokumentasi serta observasi dengan hasil sesuai prosedur observasi yang telah di
buat
sebelumnya
oleh
peneliti,
kemudian
hasil
pengukuran yang menggunakan alat lux meter khusus untuk elemen cahaya. 2. Menginterpretasi data yang telah diuraikan, kemudian dilakukan penilaian dengan menggunakan tabel penilaian memenuhi dan tidak memenuhi standar perancangan. 3. Menjelaskan hasil akhir dari analisis data yang telah dilakukan berupa laporan kajian yang telah membandingkan keadaan eksisting dengan standar perancangan penataan interior yang sudah ada. 3.
Menerapkan POE (Applying the POE) 1.
Membuat laporan dan kesimpulannya untuk kemudian diperoleh saran/ rekomendasinya agar dapat diterapkan untuk masa yang akan datang. Informasi ini berupa laporan yang berisi konten elemen yang dievaluasi, standar perancangan, keadaan performa
Yuli Yuliani, 2013 Analisis Post Occupancy Evaluation (POE) Penataan Elemen Interior Ruangan Kelas Teori Bangunan A SMK Negeri 2 Tasikmalaya Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu
74 bangunan yang telah terukur dan hasil evaluasi dengan visual gambar berupa keadaan eksisting dalam masa penelitian.
Yuli Yuliani, 2013 Analisis Post Occupancy Evaluation (POE) Penataan Elemen Interior Ruangan Kelas Teori Bangunan A SMK Negeri 2 Tasikmalaya Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu