21
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
3.1
Langkah-langkah Penelitian Dalam melakukan penelitian, ada beberapa langkah yang
akan
dilakukan, yaitu : 1. Merancang dua topologi jaringan, yaitu topologi jaringan 1 dan 2. Pada kedua topologi jaringan tersebut menggunakan perangkat Cisco ASA Firewall, Router Cisco 1841, Router Cisco 2600, Router Cisco 2811, Switch Catalyst 3750G, switch un-managed serta server. Perbedaan perangkat pada topologi jaringan 1 dan 2 dapat dilihat pada tabel dibawah ini. Tabel 3.1 Perbedaan Perangkat Topologi 1 dan 2 Topologi Jaringan 1
Topologi Jaringan 2
Jumlah User
223 user
432 user
Tipe kabel backbone
cat 5e
cat 6
Switch Catalyst 3750
1 buah
2 buah
Switch Cisco 3560G
4 buah
Switch Un-managed
13 buah
18 buah
Arsitektur Jaringan LAN
Bus
Star
2. Melakukan simulasi pada kedua topologi jaringan tersebut dan menjalankannya selama 5 jam. 3. Menganalisa hasil simulasi tersebut dengan melihat kepada parameter delay, load¸ utillization dan throughput. 21
22
4. Membandingkan kedua topologi jaringan tersebut untuk menentukan performa jaringan mana yang lebih optimal.
3.2
Manfaat Penelitian Penelitian yang dilakukan bertujuan untuk mengoptimalkan performa jaringan dalam hal ini meminimalkan delay dari user pada saat akses ke server, sehingga manfaatnya dapat langsung dirasakan user, yaitu tidak lagi merasakan lamban dalam melakukan akses ke server yang akhirnya akan membantu dalam meningkatkan kinerja perusahaan.
3.3
Hipotesis Kesimpulan atau anggapan sementara dari penelitian ini yaitu topologi jaringan 2 memiliki performa yang baik jika dibandingkan dengan topologi 1. Melihat perubahan yang dilakukan pada topologi jaringan 2 (jumlah user, tipe kabel, perangkat serta arsitektur jaringan), tentu akan mempercepat user dalam mengakses ke server tidak seperti pada topologi jaringan sebelumnya.
3.4
Jaringan Kantor Pusat Perusahaan yang bergerak di bidang kesehatan ini mempunyai banyak user di kantor pusat. Untuk penataan ip address-nya dibagi menjadi dua segmen, yaitu segmen 64 dan segmen 65 untuk topologi 1. Sedangkan untuk topologi 2, pengalamatan ip address-nya dibagi menjadi
22
23
beberapa segmen. Jumlah user dan switch yang digunakan dapat dilihat pada tabel dibawah ini. Tabel 3.2 User dan Switch Pada Topologi 1 Network
Network ID
Subnet Mask
Jumlah
Jumlah
User
Switch
Segmen 64
172.17.64.0
255.255.255.0
89
5
Segmen 65
172.17.65.0
255.255.255.0
134
8
Tabel 3.3 User dan Switch Pada Topologi 2 Lantai
Network
Network ID
Jumlah Jumlah User
Switch
Segmen 1
172.17.68.0
255.255.255.224
24
1
Segmen 2
172.17.68.32
255.255.255.224
24
1
Lantai
Segmen 3
172.17.68.64
255.255.255.224
24
1
14
Segmen 4
172.17.68.96
255.255.255.224
24
1
Segmen 5
172.17.68.128 255.255.255.224
24
1
Segmen 1
172.17.65.0
255.255.255.224
24
1
Lantai
Segmen 2
172.17.65.32
255.255.255.224
24
1
15
Segmen 3
172.17.65.64
255.255.255.224
24
1
Segmen 1
172.17.66.0
255.255.255.224
24
1
Segmen 2
172.17.66.32
255.255.255.224
24
1
Lantai
Segmen 3
172.17.66.64
255.255.255.224
24
1
16
Segmen 4
172.17.66.96
255.255.255.224
24
1
Segmen 5
172.17.66.128 255.255.255.224
24
1
Segmen 1
172.17.67.0
255.255.255.224
24
1
Segmen 2
172.17.67.32
255.255.255.224
24
1
Lantai
Segmen 3
172.17.67.64
255.255.255.224
24
1
17
Segmen 4
172.17.67.96
255.255.255.224
24
1
Segmen 5
172.17.67.128 255.255.255.224
24
1
23
Subnet Mask
24
3.5
User dan Switch Kantor Cabang Setelah melihat jumlah user dan switch yang berada dikantor pusat, berikut adalah jumlah user dan switch serta pengalamatan ip address yang berada di tiap kantor cabang perusahaan. Tabel 3.4 User dan Switch Kantor Cabang Nama Cabang
Network ID
Subnet Mask
Jumlah
Jumlah
User
Switch
Mangga Besar
172.17.15.0
255.255.255.0
14
2
Medan
172.17.12.0
255.255.255.0
27
2
BSD
172.17.11.0
255.255.255.0
22
2
Semarang
172.17.8.0
255.255.255.0
15
1
Pantai Indah Kapuk
172.17.13.0
255.255.255.0
10
2
Plaza Indonesia
172.17.17.0
255.255.255.0
5
1
Bandung
172.17.5.0
255.255.255.0
23
2
Depok
172.17.22.0
255.255.255.0
13
1
Kemanggisan
172.17.1.0
255.255.255.0
37
3
Istana Plaza
172.17.9.0
255.255.255.0
6
1
Pacific Place
172.17.14.0
255.255.255.0
12
1
Kelapa Gading
172.17.2.0
255.255.255.0
36
5
Senayan City
172.17.7.0
255.255.255.0
4
1
Surabaya
172.17.6.0
255.255.255.0
36
2
Banjarmasin
172.17.20.0
255.255.255.0
4
1
Batam
172.17.21.0
255.255.255.0
4
1
Pontianak
172.17.18.0
255.255.255.0
15
2
Tebet
172.17.19.0
255.255.255.0
4
1
Pabrik Cikarang
172.17.4.0
255.255.255.0
61
6
Cikarang U5J
172.17.16.0
255.255.255.0
21
1
Lippo Cikarang
172.17.23.0
255.255.255.0
12
1
KK & HH
24
25
3.6
Aplikasi dan Perangkat Jaringan Setelah melihat jumlah user dan switch yang digunakan pada kantor pusat dan kantor cabang. Berikut adalah aplikasi dan perangkat jaringan yang digunakan kantor pusat dan kantor cabang. Tabel 3.5 Aplikasi Kantor Pusat Aplikasi
IP Address
Tipe Kabel 1
Tipe Kabel Setelah Relokasi
Aplikasi Axapta
172.17.0.2
Cat 5e
Cat 6
Database Axapta
172.17.0.3
Cat 5e
Cat 6
Aplikasi Qpro
172.17.0.4
Cat 5e
Cat 6
Database Qpro
172.17.0.5
Cat 5e
Cat 6
Erasoft
172.17.0.7
Cat 5e
Cat 6
BSC
172.17.0.8
Cat 5e
Cat 6
Absensi
172.17.0.9
Cat 5e
Cat 6
Axapta Remote 1
172.17.0.10
Cat 5e
Cat 6
Axapta Remote 2
172.17.0.11
Cat 5e
Cat 6
Active Directory
172.17.0.12
Cat 5e
Cat 6
OCS
172.17.0.13
Cat 5e
Cat 6
Email Server
172.17.0.14
Cat 5e
Cat 6
Aplikasi Andal
172.17.0.15
Cat 5e
Cat 6
Database Andal
172.17.0.16
Cat 5e
Cat 6
Proxy ISA Server
172.17.252.3
Cat 5e
Cat 6
Proxy Wingate Server 1
172.17.252.4
Cat 5e
Cat 6
Proxy Wingate Server 2
172.17.252.5
Cat 5e
Cat 6
25
26
Tabel 3.6 Perangkat Jaringan Kantor Pusat Tipe Perangkat
IP Address
Tipe Kabel 1
Tipe Kabel Setelah Relokasi
Router Cisco 1841
172.17.254.18
Cat 5e
Cat 6
Cisco ASA Firewall
172.17.248.18
Cat 5e
Cat 6
Router Cisco 2811
172.17.254.26
Cat 5e
Cat 6
Router Cisco 2600
172.17.254.2
Cat 5e
Cat 6
Core Switch 3750 G
172.17.248.17
Cat 5e
Cat 6
Tabel 3.7 Aplikasi dan Perangkat Jaringan Kantor Cabang Nama
Nama Aplikasi
IP Address
Tipe Perangkat
IP Address
Mangga
Server Qpro 1
172.17.15.2
Router Cisco 800
172.17.15.20
Besar
Server Qpro 2
172.17.15.3
Server Qpro 1
172.17.12.2
Router Cisco 800
172.17.12.20
Server Qpro 2
172.17.12.3
Server EY
172.17.12.5
Server Qpro 1
172.17.11.2
Server Qpro 2
172.17.11.3
Server Qpro 1
172.17.8.2
Server Qpro 2
172.17.8.3
Pantai Indah
Server Qpro 1
172.17.13.2
Kapuk
Server Qpro 2
172.17.13.3
Server Qpro 1
172.17.17.2
Plaza
Server Qpro 2
172.17.17.3
Indonesia
Server EY
172.17.17.5
Server Qpro 1
172.17.5.2
Server Qpro 2
172.17.5.3
Server Qpro 1
172.17.22.2
Cabang
Medan
BSD
Semarang
Bandung Depok
26
Router Cisco 800 172.17.11.20
Router Cisco 800
172.17.8.20
Router Cisco 800
172.17.13.20
Router Cisco 800
172.17.17.20
Router Cisco 800
172.17.5.20
Router Cisco
172.17.22.20
27
Server Qpro 2
172.17.22.3
1841
Server Qpro 1
172.17.9.2
Router Cisco
Server Qpro 2
172.17.9.3
1841
Server EY
172.17.9.5
Server Qpro 1
172.17.14.2
Router Cisco
Pacific
Server Qpro 2
172.17.14.3
1841
Place
Server EY
172.17.14.5
Server Qpro 1
172.17.2.2
Router Cisco
Kelapa
Server Qpro 2
172.17.2.3
1841
Gading
Server EY
172.17.2.5
Senayan
Server Qpro
172.17.7.20
Istana Plaza
Banjarmasin
Batam
Pontianak
Tebet
Server Qpro 1
172.17.6.2
Router Cisco
Server Qpro 2
172.17.6.3
1841
Server EY
172.17.6.4
Server Qpro 1
172.17.20.2
Router Cisco
Server Qpro 2
172.17.20.3
1841
Server Qpro 1
172.17.21.2
Router Cisco
Server Qpro 2
172.17.21.3
1841
Server Qpro 1
172.17.18.2
Router Cisco
Server Qpro 2
172.17.18.3
1841
Server EY
172.17.18.5
Server Qpro 1
172.17.19.2
Router Cisco
Server Qpro 2
172.17.19.3
1841
Server Billing &
172.17.4.2
Router Cisco
Pabrik
Access
Cikarang
Server DHCP &
KK & HH
Antivirus
Pabrik
Server DHCP &
Cikarang
Antivirus
172.17.2.20
172.17.7.20
172.17.6.20
172.17.20.20
172.17.21.20
172.17.18.20
172.17.19.20
172.17.4.20
1841 172.17.4.3
172.17.16.5
Router Cisco 1841
U5J 27
172.17.14.20
1841
City
Surabaya
Router Cisco
172.17.9.20
172.17.16.20
28
Lippo
Server Qpro 1
172.17.23.2
Server Qpro 2
172.17.23.3
Server EY
172.17.23.4
Router Cisco
172.17.23.20
1841
Cikarang
3.7
Karakteristik Server Setiap user yang berada di kantor pusat maupun kantor cabang mengakses ke server yang berada di kantor pusat sesuai dengan kebutuhannya. Berikut adalah keterangannya : Tabel 3.8 Akses Server Kantor Pusat Nama Kantor
Server
Jumlah User
Proxy ISA
Semua user yang berada di kantor pusat
Aplikasi Axapta 89 user
Database Axapta Aplikasi Qpro
10 user
Database Qpro Aplikasi Andal
10 user
Database Andal Kantor Pusat
Alfresco
12 user
Erasoft
8 user
BSC
12 user
Absensi
5 user
Active Directory
Semua user yang berada di kantor pusat dan kantor cabang
OCS
Semua user yang berada di kantor pusat dan kantor cabang
28
29
Email Server
Semua user yang berada di kantor pusat dan kantor cabang
Axapta Remote 1
1 user
Aplikasi Qpro Database Qpro
3 user
Aplikasi Andal Kantor Cabang
Database Andal
1 user
Absensi
1 user
Aplikasi Axapta
2 user, kecuali untuk kantor cabang Cikarang KK & HH dan U5J
Mangga Besar
Proxy Wingate
14 user
Medan
Proxy Wingate
27 user
BSD
Proxy Wingate
22 user
Semarang
Proxy Wingate
15 user
Pantai Indah Kapuk
Proxy Wingate
10 user
Plaza Bandung
Proxy Wingate
23 user
Depok
Proxy Wingate
13 user
Kemanggisan
Proxy Wingate
37 user
Istana Plaza
Proxy Wingate
6 user
Pacific Place
Proxy Wingate
12 user
Kelapa Gading
Proxy Wingate
36 user
Senayan City
Proxy Wingate
4 user
Surabaya
Proxy Wingate
36 user
Banjarmasin
Proxy Wingate
4 user
Batam
Proxy Wingate
4 user
Pontianak
Proxy Wingate
15 user
Tebet
Proxy Wingate
4 user
Pabrik Cikarang KK &
Proxy Wingate
61 user
HH
Aplikasi Axapta
30 user
29
30
Cikarang U5J
Lippo Cikarang
3.8
Proxy Wingate
21 user
Aplikasi Axapta
15 user
Proxy Wingate
12 user
Topologi Jaringan 1
Pada topologi jaringan 1, untuk layanan internet-nya, perusahaan
menggunakan dua provider. Provider A yang menyediakan bandwidth sebesar 2 Mbps (Local) dan Provider B yang menyediakan bandwidth 1 Mbps. Selain itu, perusahaan juga menyewa layanan internet MPLS dan Frame Relay untuk digunakan di kantor pusat sebesar 1 Mbps dan 768 kbps. Sedangkan koneksi dari masing-masing kantor cabang ke kantor pusat menggunakan layanan MPLS dan Frame Relay dengan bandwidth sebesar 64 kbps. Pada kantor pusat, menggunakan tipe kabel Cat 5e untuk backbone jaringannya. Untuk pengalamatan ip address-nya menggunakan network 172.17.64.0/24 dan 172.17.65.0/24 yang mempunyai kapasitas hingga 254 user.
30
31
Gambar 3.1 Topologi Jaringan 1 Dari sisi topologi LAN menggunakan arsitektur Bus yang mana kabel jaringan terhubung ke tiap-tiap workstation secara linier. Di kantor pusat, workstation atau pengguna berada di lantai 1 dan 2. Tiap lantai menggunakan beberapa switch sesuai dengan jumlah workstation¸sehingga tiap penambahan workstation yang melebihi kapasitas dari switch akan ikut menambahkan switch dengan cara melakukan stack antar switch. Hal ini menyebabkan terjadinya collision dan beban yang tinggi pada network tersebut serta jika kabel yang menghubungkan antar switch terputus akan mempengaruhi keseluruhan LAN. 31
32
Gambar 3.2 User Di Lantai 1 User yang berada di lantai 1 adalah user dengan network 172.17.65.0/24, yang terhubung ke Switch Catalyst 3750 dan ke network dengan segmen yang sama di lantai 2.
Gambar 3.3 User di Lantai 2
32
33
Di lantai 2, user terbagi menjadi dua network yaitu 172.17.64.0/24 dan 172.17.65.0/24. Untuk network 172.17.64.0/24 terhubung ke Switch Catalyst 3750G sedangkan pada network 172.17.65.0/24 terhubung ke switch yang berada di lantai 1.
3.9
Topologi Jaringan 2 Pada topologi jaringan 2, untuk layanan internet-nya, perusahaan menggunakan satu provider dengan alokasi bandwidth sebesar 2 Mbps. Selain itu, perusahaan juga menyewa layanan internet MPLS dan Frame Relay untuk digunakan di kantor pusat yang masing-masing sebesar 2 Mbps dan 512 kbps. Sedangkan koneksi dari kantor cabang ke kantor pusat menggunakan layanan MPLS dan Frame Relay dengan bandwidth sebesar 64 kbps. Pada kantor pusat, sudah menggunakan tipe kabel cat 6 untuk menghubungkan router
dengan server. Pemilihan kabel cat 6 ini
dikarenakan backbone jaringan berjalan dalam satuan Gigabit, cat 6 bisa mencapai frekuensi 200 Mhz (Todd, 2000). Untuk pengalamatan ip address-nya menggunakan metode VLSM, yang mana lebih efisien dalam menggunakan alamat ip address yang di alokasikan sesuai dengan kebutuhan ruang host tiap subnet (Neumann, 2009). Dari sisi topologi LAN, perusahaan menggunakan arsitektur Star yang mana kabel tiap workstation terhubung ke switch sentral. Di kantor pusat, workstation tersebar di lantai 14 sampai lantai 17, dimana tiap lantai terdapat 5 network yang berbeda dengan pengalamatan ip address yang 33
34
berbeda pula. Hal ini tentu akan memudahkan administrator jaringan dalam melakukan troubleshoot apabila terjadi permasalahan dalam jaringan.
Gambar 3.4 Topologi Jaringan 2
Pada topologi jaringan 2, terdapat 2 buah Switch Catalyst 3750 G
yang di-stack satu sama lain. Dari Switch Catalyst 3750G tersebut terhubung ke Router Cisco 2811, Router Cisco 2600, Server Farm, 34
35
Firewall dan user yang berada di lantai 14 – 17. Pada topologi jaringan ini, pertumbuhan user diperkirakan mencapai 90% dari jumlah user pada topologi jaringan sebelumnya yaitu dari semula 223 user menjadi 432 user.
Gambar 3.5 User Di Lantai 14 Dari Switch Catalyst 3750G terhubung ke Switch 3560G yang berada di lantai 14. Di lantai ini, terbagi menjadi 5 network yang berbeda yaitu
network
172.17.68.0/27,
172.17.68.32/27,
172.17.68.64/27,
172.17.68.96/27 dan 172.17.68.128/27 dengan kapasitas maksimal 30 user untuk tiap network yang berada di lantai 14.
Gambar 3.6 User Di Lantai 15 35
36
Dari Switch Catalyst 3750G terhubung ke Switch 3560G yang berada di lantai 15. Di lantai ini, terbagi menjadi 3network yang berbeda yaitu network 172.17.65.0/27, 172.17.65.32/27 dan 172.17.65.64/27 dengan kapasitas maksimal 30 user untuk tiap network yang berada di lantai 15.
Gambar 3.7 User Di Lantai 16 Dari Switch Catalyst 3750G terhubung ke Switch 3560G yang berada di lantai 16. Di lantai ini, terbagi menjadi 5 network yang berbeda yaitu
network
172.17.66.0/27,
172.17.66.32/27,
172.17.66.64/27,
172.17.66.96/27 dan 172.17.66.128/27 dengan kapasitas maksimal 30 user untuk tiap network yang berada di lantai 16.
Gambar 3.8 User Di Lantai 17 36
37
Dari Switch Catalyst 3750G terhubung ke Switch 3560G yang berada di lantai 17. Di lantai ini, terbagi menjadi 5 network yang berbeda yaitu
network
172.17.67.0/27,
172.17.67.32/27,
172.17.67.64/27,
172.17.67.96/27 dan 172.17.67.128/27 dengan kapasitas maksimal 30 user untuk tiap network yang berada di lantai 17.
3.10 Topologi Jaringan Kantor Cabang Setelah melihat topologi jaringan kantor pusat, berikut adalah topologi jaringan kantor cabang.
Gambar 3.9 Topologi Jaringan Mangga Besar 37
38
Kantor cabang Mangga Besar mempunyai 14 user, 2 server, 2 switch serta 1 Router Cisco 800. Untuk koneksi ke kantor pusat, menggunakan layanan Frame Relay ke kantor pusat dengan alokasi bandwidth 64 kbps.
Gambar 3.10 Topologi Jaringan Medan
Kantor cabang Medan mempunyai 27 user , 5 server, 2 switch serta 1 Router Cisco 800. Untuk koneksi ke kantor pusat, menggunakan layanan Frame Relay ke kantor pusat dengan alokasi bandwidth 64 kbps.
38
39
Gambar 3.11 Topologi Jaringan BSD Kantor cabang BSD mempunyai 22 user , 2 server, 2 switch serta 1 Router Cisco 800. Untuk koneksi ke kantor pusat, menggunakan layanan Frame Relay ke kantor pusat dengan alokasi bandwidth 64 kbps.
Gambar 3.12 Topologi Jaringan Semarang 39
40
Kantor cabang Semarang mempunyai 15 user , 2 server, 1 switch serta 1 Router Cisco 800. Untuk koneksi ke kantor pusat, menggunakan layanan Frame Relay ke kantor pusat dengan alokasi bandwidth 64 kbps.
Gambar 3.13 Topologi Jaringan Pantai Indah Kapuk
Kantor cabang Pantai Indah Kapuk mempunyai 10 user , 2 server, 2 switch serta 1 Router Cisco 800. Untuk koneksi ke kantor pusat, menggunakan layanan Frame Relay ke kantor pusat dengan alokasi bandwidth 64 kbps.
40
41
Gambar 3.14 Topologi Jaringan Plaza Indonesia
Kantor cabang Plaza Indonesia mempunyai 5 user , 3 server, 1 switch serta 1 Router Cisco 800. Untuk koneksi ke kantor pusat, menggunakan layanan Frame Relay ke kantor pusat dengan alokasi bandwidth 64 kbps.
Gambar 3.15 Topologi Jaringan Bandung 41
42
Kantor cabang Bandung mempunyai 23 user , 2 server, 2 switch serta 1 Router Cisco 800. Untuk koneksi ke kantor pusat, menggunakan layanan Frame Relay ke kantor pusat dengan alokasi bandwidth 64 kbps.
Gambar 3.16 Topologi Jaringan Depok
Kantor cabang Depok mempunyai 13 user , 2 server, 1 switch serta 1 Router Cisco 1841. Untuk koneksi ke kantor pusat, menggunakan layanan MPLS ke kantor pusat dengan alokasi bandwidth 64 kbps.
42
43
Gambar 3.17 Topologi Jaringan Kemanggisan
Kantor cabang Kemanggisan mempunyai 37 user , 7 server, 3 switch serta 1 Router Cisco 1841. Untuk koneksi ke kantor pusat, menggunakan layanaN MPLS ke kantor pusat dengan alokasi bandwidth 64 kbps.
Gambar 3.18 Topologi Jaringan Pacific Place 43
44
Kantor cabang Pacific Place mempunyai 12 user , 3 server, 1 switch serta 1 Router Cisco 1841. Untuk koneksi ke kantor pusat, menggunakan layanan MPLS ke kantor pusat dengan alokasi bandwidth 64 kbps.
Gambar 3.19 Topologi Jaringan Kelapa Gading
Kantor cabang Kelapa Gading mempunyai 36 user , 7 server, 5 switch serta 1 Router Cisco 1841. Untuk koneksi ke kantor pusat, menggunakan layanan MPLS ke kantor pusat dengan alokasi bandwidth 64 kbps.
44
45
Gambar 3.20 Topologi Jaringan Senayan City
Kantor cabang Senayan City mempunyai 4 user , 1 server, 1 switch serta 1 Router Cisco 1841. Untuk koneksi ke kantor pusat, menggunakan layanan MPLS ke kantor pusat dengan alokasi bandwidth 64 kbps.
Gambar 3.21 Topologi Jaringan Surabaya 45
46
Kantor cabang Surabaya mempunyai 36 user , 5 server, 2 switch serta 1 Router Cisco 1841. Untuk koneksi ke kantor pusat, menggunakan layanan MPLS ke kantor pusat dengan alokasi bandwidth 64 kbps.
Gambar 3.22 Topologi Jaringan Banjarmasin
Kantor cabang Banjarmasin mempunyai 4 user , 2 server, 1 switch serta 1 Router Cisco 1841. Untuk koneksi ke kantor pusat, menggunakan layanan MPLS ke kantor pusat dengan alokasi bandwidth 64 kbps.
Gambar 3.23 Topologi Jaringan Batam
46
47
Kantor cabang Batam mempunyai 4 user , 2 server, 1 switch serta 1 Router Cisco 1841. Untuk koneksi ke kantor pusat, menggunakan layanan MPLS ke kantor pusat dengan alokasi bandwidth 64 kbps.
Gambar 3.24 Topologi Jaringan Pontianak
Kantor cabang Pontianak mempunyai 15 user , 3 server, 2 switch serta 1 Router Cisco 1841. Untuk koneksi ke kantor pusat, menggunakan layanan MPLS ke kantor pusat dengan alokasi bandwidth 64 kbps.
47
48
Gambar 3.25 Topologi Jaringan Tebet Kantor cabang Tebet mempunyai 4 user , 2 server, 1 switch serta 1 Router Cisco 1841. Untuk koneksi ke kantor pusat, menggunakan layanan MPLS ke kantor pusat dengan alokasi bandwidth 64 kbps.
Gambar 3.26 Topologi Jaringan Cikarang KK & HH 48
49
Kantor cabang Cikarang KK & HH mempunyai 61 user , 1 server, 6 switch serta 1 Router Cisco 1841. Untuk koneksi ke kantor pusat, menggunakan layanan MPLS ke kantor pusat dengan alokasi bandwidth 512 kbps.
Gambar 3.27 Topologi Jaringan Cikarang U5J Kantor cabang Cikarang U5J mempunyai 21 user , 1 server, 1 switch serta 1 Router Cisco 1841. Untuk koneksi ke kantor pusat, menggunakan layanan MPLS ke kantor pusat dengan alokasi bandwidth 64 kbps.
Gambar 3.28 Topologi Jaringan Lippo Cikarang 49
50
Kantor cabang Lippo Cikarag mempunyai 12 user , 3 server, 1 switch serta 1 Router Cisco 1841. Untuk koneksi ke kantor pusat, menggunakan layanan MPLS ke kantor pusat dengan alokasi bandwidth 64 kbps.
3.11 Perancangan dan Simulasi Perancangan dan simulasi dilakukan dengan menggunakan software OPNET Modeler 14.0. Dimana diakukan perancangan jaringan untuk kedua topologi tersebut, yaitu topologi 1 dan 2. Setelah itu dilakukan simulasi yang nantinya hasil dari kedua simulasi tersebut akan dibandingkan untuk melihat performa jaringan yang lebih optimal.
3.11.1 Topologi Jaringan 1 Pada topologi ini, kami merancang sesuai dengan topologi 1 di perusahaan tersebut. Pada topologi jaringan di bawah ini terlihat bahwa perangkat Router Cisco 1841 atau router internet terhubung ke dua Provider untuk layanan internet-nya. Firewall diletakan diantara Router Cisco 1841 dan Core Switch Catalyst 3750, dari Core Switch Catalyst 3750 terhubung ke Server Farm, Lantai 1, Lantai 2, Router Cisco 2600 serta Router Cisco 2811. Tipe kabel yang digunakan untuk backbone jaringan adalah tip e cat 5e. Untuk koneksi dari kantor pusat ke kantor cabang menggunakan layanan MPLS dan Frame Relay, dimana untuk MPLS menggunakan Router Cisco 2811 sedangkan untuk Frame Relay menggunakan Router Cisco 2600. 50
51
Gambar 3.29 Perancangan Jaringan 1
3.11.2 Topologi Jaringan 2 Pada rancangan ini, telah terjadi perubahan secara signifikan. Dimana telah dilakukan perubahan tipe kabel dari semula tipe kabel cat 5e menjadi tipe kabel cat 6 untuk koneksi backbone jaringan. Selain itu juga terdapat penambahan perangkat jaringan yaitu Core Switch Catalyst 3750 dan Switch Catalyst 3560G. Di sisi Server Farm dari yang semula menggunakan 1 switch untuk menghubungkan ke masing-masing server menjadi 2 switch. Begitu pun juga di sisi user, pada topologi jaringan 1, user berada di lantai 1 dan lantai 2 sedangkan pada topologi jaringan 2, user berada di lantai 14 sampai dengan lantai 17, dimana tiap-tiap lantai menggunakan Cisco Catalyst 3560G dan terdiri dari beberapa segmen network yang berbeda untuk user. 51
52
Gambar 3.30 Perancangan Jaringan 2
3.12 Implementasi Simulasi 3.12.1 Skenario Skenario simulasi yang digunakan untuk melakukan analisa dari perancangan topologi yang telah dibuat adalah dengan menjalankan simulasi software OPNET Modeler 14.0, dimana user bertransaksi data ke server secara serentak dalam kurun waktu 5 jam.
3.12.2 Mengkonfigurasi Node-Node Jaringan Konfigurasi ini bertujuan untuk mengatur aplikasi-aplikasi apa saja yang akan digunakan dalam simulasi, node mana saja 52
53
yang dapat melayani suatu aplikasi tertentu, mengatur profile masing-masing node. Profile mendefinisikan perilaku atau kegiatan-kegiatan apa saja yang dilakukan oleh masing-masing node. Kemudian mengatur konfigurasi untuk topologi jaringan 1 dan 2. Pada langkah konfigurasi ini, pertama-tama diperlukan 2 node konfigurasi baru. Node-node ini tidak terhubung dengan node-node lain yang ada. Node-node tersebut adalah 1. Application Definition 2. Profile Definition
Gambar 3.31 Application Definition dan Profile Definition
3.12.3 Konfigurasi Aplikasi Untuk mengkonfigurasi aplikasi-aplikasi apa saja yang akan digunakan dalam simulasi klik kanan pada node ”Application Definition” kemudian pilih ”Edit Attributes”. Lalu akan keluar kotak
dialog
”Attributes”,
klik
pada
baris
”Application
Definitions” kolom ”Value” kemudian pilih ”edit”, lalu akan muncuk kotak dialog ”Application Definitions Table”.
53
54
Gambar 3.32 Attribute Application Definition Dalam simulasi ini, aplikasi yang digunakan adalah Database Access, Email, File Transfer, Telnet Session dan Web Browsing, penggunaan aplikasi tersebut tergantung dari fungsi masing-masing server.
Gambar 3.33 Tabel Database Pada Description Database Accesss tambahkan satu baris pada bagian tersebut dimana attribute-nya seperti pada gambar di atas.
54
55
Gambar 3.34 Tabel Email Pada Description Email tambahkan satu baris pada bagian tersebut dimana attribute-nya seperti pada gambar di atas.
Gambar 3.35 Tabel FTP Pada Description File Transfer tambahkan satu baris pada bagian tersebut dimana attribute-nya seperti pada gambar di atas.
55
56
Gambar 3.36 Tabel Telnet Session / Remote Login Pada Description Telnet Session tambahkan satu baris pada bagian tersebut dimana attribute-nya seperti pada gambar di atas.
Gambar 3.37 Tabel Web Browsing Pada Description Web Browsing tambahkan satu baris pada bagian tersebut dimana attribute-nya seperti pada gambar di atas.
3.12.4 Konfigurasi Layanan Aplikasi Selanjutnya melakukan konfigurasi untuk layanan aplikasi yang digunakan pada masing-masing server. Berikut adalah 56
57
mengaktifkan layanan aplikasi pada server Active Directory. Klik kanan pada node ”Active Directory” kemudian pilih ”Edit Attributes”, edit ”Application: Supported Services” dan pilih aplikasi yang akan digunakan.
Gambar 3.38 Aplikasi Pada Server Active Directory
Aplikasi yang digunakan pada server Active Directory adalah aplikasi Database Access, Email, File Transfer, Telnet Session dan Web Browsing.
Gambar 3.39 Aplikasi Pada Server Proxy Wingate 57
58
Aplikasi yang digunakan pada server Proxy Wingate adalah aplikasi Database Access dan Web Browsing.
Gambar 3.40 Aplikasi Pada Server Proxy ISA
Aplikasi yang digunakan pada server Proxy ISA adalah aplikasi Database Access File dan Web Browsing.
Gambar 3.41 Aplikasi Pada Server Axapta
58
59
Aplikasi yang digunakan pada server Aplikasi Axapta adalah aplikasi File Transfer dan Telnet Session.
Gambar 3.42 Aplikasi Pada Server Andal
Aplikasi yang digunakan pada server Aplikasi Andal adalah aplikasi File Transfer dan Telnet Session.
Gambar 3.43 Aplikasi Pada Server Qpro 59
60
Aplikasi yang digunakan pada server Aplikasi Qpro adalah aplikasi File Transfer dan Telnet Session.
Gambar 3.44 Aplikasi Pada Server Alfresco
Aplikasi yang digunakan pada server Aplikasi Alfresco adalah aplikasi File Transfer dan Telnet Session.
Gambar 3.45 Aplikasi Pada Server Erasoft 60
61
Aplikasi yang digunakan pada server Erasoft adalah aplikasi File Transfer dan Telnet Session.
Gambar 3.46 Aplikasi Pada Server BSC
Aplikasi yang digunakan pada server BSC adalah aplikasi File Transfer dan Telnet Session.
Gambar 3.47 Aplikasi Pada Server Absensi 61
62
Aplikasi yang digunakan pada server Absensi adalah aplikasi File Transfer dan Telnet Session.
Gambar 3.48 Aplikasi Pada Server Axapta Remote 1
Aplikasi yang digunakan pada server Axapta Remote 1 adalah aplikasi File Transfer dan Telnet Session.
Gambar 3.49 Aplikasi Pada Server Axapta Remote 2
62
63
Aplikasi yang digunakan pada server Aplikasi Axapta Remote 2 adalah aplikasi File Transfer dan Telnet Session.
Gambar 3.50 Aplikasi Pada Server OCS
Aplikasi yang digunakan pada server OCS adalah aplikasi File Transfer dan Telnet Session.
Gambar 3.51 Aplikasi Pada Email Server 63
64
Aplikasi yang digunakan pada server Email Server adalah aplikasi File Transfer, Database Access dan Email.
Gambar 3.52 Aplikasi Pada Server Database Axapta
Aplikasi yang digunakan pada server Database Axapta adalah aplikasi File Transfer dan Database Access.
Gambar 3.53 Aplikasi Pada Server Database Qpro 64
65
Aplikasi yang digunakan pada server Database Qpro adalah aplikasi File Transfer dan Database Access.
Gambar 3.54 Aplikasi Pada Server Database Andal
Aplikasi yang digunakan pada server Database Andal adalah aplikasi File Transfer dan Database Access.
3.12.5 Konfigurasi Profile Config Profile Config adalah node yang berisikan profile – profile yang akan digunakan node lain, yang mana pada setiap profile mengandung satu atau beberapa aplikasi. Pada jaringan ini, setiap server menggunakan profile tersendiri, yang mana terdiri dari aplikasi Database Access, Email, File Transfer, Telnet Session dan Web Browsing.
65
66
Gambar 3.55 Attribute Profile Definition
Pada gambar diatas, terlihat setiap server mempunyai profile tersendiri sehingga terdapat 17 profile, yang mana terdiri dari
profile
Proxy
Wingate
Server,
Proxy
ISA
Server,
App_Axapta, App_Andal, App_Qpro, Alfresco, Erasoft, BSC, Absensi, Axapta_Remote_1, Axapta_Remote_2, Active Directory, OCS, Email Server, DB_Axapta, DB_Qpro dan DB_Andal.
Gambar 3.56 Profile Config Pada Server Active Directory
66
67
Pada gambar diatas, untuk Profile Config pada server Active Directory bagian Start Time Offset (second) di set random dari 0 hingga 300 detik (uniform (0,300)).
Gambar 3.57 Profile Config Pada Server Proxy Wingate
Pada gambar diatas, untuk Profile Config pada server Proxy Wingate bagian Start Time Offset (second) di set random dari 0 hingga 300 detik (uniform (0,300)).
Gambar 3.58 Profile Config Pada Server Proxy ISA
67
68
Pada gambar diatas, untuk Profile Config pada server Proxy ISA bagian Start Time Offset (second) di set random dari 0 hingga 300 detik (uniform (0,300)).
Gambar 3.59 Profile Config Pada Server Axapta
Pada gambar diatas, untuk Profile Config pada server Axapta bagian Start Time Offset (second) di set random dari 0 hingga 300 detik (uniform (0,300)).
Gambar 3.60 Profile Config Pada Server Andal
68
69
Pada gambar diatas, untuk Profile Config pada server Andal bagian Start Time Offset (second) di set random dari 0 hingga 300 detik (uniform (0,300)).
Gambar 3.61 Profile Config Pada Server Qpro
Pada gambar diatas, untuk Profile Config pada server Qpro bagian Start Time Offset (second) di set random dari 0 hingga 300 detik (uniform (0,300)).
Gambar 3.62 Profile Config Pada Server Alfresco 69
70
Pada gambar diatas, untuk Profile Config pada server Alfresco bagian Start Time Offset (second) di set random dari 0 hingga 300 detik (uniform (0,300)).
Gambar 3.63 Profile Config Pada Server Erasoft
Pada gambar diatas, untuk Profile Config pada server Erasoft bagian Start Time Offset (second) di set random dari 0 hingga 300 detik (uniform (0,300)).
Gambar 3.64 Profile Config Pada Server BSC 70
71
Pada gambar diatas, untuk Profile Config pada server BSC bagian Start Time Offset (second) di set random dari 0 hingga 300 detik (uniform (0,300)).
Gambar 3.65 Profile Config Pada Server Absensi
Pada gambar diatas, untuk Profile Config pada server Absensi bagian Start Time Offset (second) di set random dari 0 hingga 300 detik (uniform (0,300)).
Gambar 3.66 Profile Config Pada Server Axapta Remote 1
71
72
Pada gambar diatas, untuk Profile Config pada server Axapta Remote 1 bagian Start Time Offset (second) di set random dari 0 hingga 300 detik (uniform (0,300)).
Gambar 3.67 Profile Config Pada Server Axapta Remote 2
Pada gambar diatas, untuk Profile Config pada server Axapta Remote 2 bagian Start Time Offset (second) di set random dari 0 hingga 300 detik (uniform (0,300)).
Gambar 3.68 Profile Config Pada Server OCS
72
73
Pada gambar diatas, untuk Profile Config pada server OCS bagian Start Time Offset (second) di set random dari 0 hingga 300 detik (uniform (0,300)).
Gambar 3.69 Profile Config Pada Email Server
Pada gambar diatas, untuk Profile Config pada Email Server bagian Start Time Offset (second) di set random dari 0 hingga 300 detik (uniform (0,300)).
Gambar 3.70 Profile Config Pada Server Database Axapta
73
74
Pada gambar diatas, untuk Profile Config pada server Database Axapta bagian Start Time Offset (second) di set random dari 0 hingga 300 detik (uniform (0,300)).
Gambar 3.71 Profile Config Pada Server Database Qpro
Pada gambar diatas, untuk Profile Config pada server Database Qpro bagian Start Time Offset (second) di set random dari 0 hingga 300 detik (uniform (0,300)).
Gambar 3.72 Profile Config Pada Server Database Andal
74
75
Pada gambar diatas, untuk Profile Config pada server Database Andal bagian Start Time Offset (second) di set random dari 0 hingga 300 detik (uniform (0,300)).
3.12.6 Memilih Statistik Statistik-statistik yang akan diambil dalam simulasi ini adalah : 1. Delay. 2. Load 3. CPU Utilization 4. Throughput Untuk memilih statistik-statistik tersebut, klik kanan pada lembar kerja OPNET, kemudian pilih ”Choose Individual Statistics”. Untuk Delay terdapat pada ”Global Statistics > Ethernet > Delay (ses)”. Untuk CPU Utilization terdapat pada ”Node Statistics > CPU > Utilization (%). Untuk throughput terdapat pada Link Statistics > point-to-point > throughput.
3.13 Menjalankan Simulasi Untuk menjalankan simulasi, bisa dengan menekan tombol run yang ada pada toolbar atau bisa juga dengan menekan tombol ctrl + shift + R. Jika menekan tombol run pada toolbar, maka akan muncul tampilan sebagai berikut :
75
76
Gambar 3.73 Menjalankan Simulasi Simulasi akan dijalankan selama 5 jam, maka pada kolom durasi diisi lima jam, sedangkan atribut lainnya tidak perlu dirubah, setelah itu di set lalu tekan tombol run untuk memulai simulasi.
76