33
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
A. Metode Penelitian dan Desain Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen. Penelitian eksperimen adalah penelitian yang berusaha mencari pengaruh variabel tertentu terhadap variabel lain dengan kontrol yang ketat (Sedarmayanti dan Syarifudin, 2003, hlm. 33). Adapun variabel-varibel dalam penelitian ini adalah sebagai berikut. (1) Variabel bebas (independen)
: Model Kooperatif Tipe Berpikir, Berpasangan, dan Berbagi (Think, Pair, and Share)
(2) Variabel terikat (dependen)
: Kemampuan Mengonversi Teks Eksplanasi Kompleks menjadi Teks Dialog
Pemilihan metode eksperimen dalam penelitian ini disebabkan penelitian ini bertujuan untuk mengujicobakan sebuah model kooperatif tipe BBB dalam mengonversi teks eksplanasi kompleks menjadi teks dialog. Penelitian ini akan membuktikan keefektifan model kooperatif tipe BBB dalam mengonversi teks eksplanasi kompleks menjadi teks dialog. Jenis metode dalam penelitian ini, yaitu metode eksperimen kuasi (quasi experimental research). Dengan menggunakan rancangan eksperimen kuasi, peneliti menguji hubungan sebab akibat melalui manipulasi variabel bebas. Penelitian ini dilaksanakan pada satu kelompok eksperimen dan kelompok kontrol. Kedua kelompok kelas ini diberi perlakuan berbeda. Kelompok eksperimen diberi perlakuan dengan penerapan model kooperatif tipe bepikir, berpasangan, dan berbagi sedangkan kelompok kontrol tidak diberi perlakuan khusus.
Irene Mutiara Khaeranti, 2015 PENERAPAN MODEL KOOPERATIF TIPE BERPIKIR, BERPASANGAN, DAN BERBAGI (THINK, PAIR, AND SHARE) DALAM PEMBELAJARAN MENGONVERSI TEKS EKSPLANASI KOMPLEKS MENJADI TEKS DIALOG Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
33
34
Tabel 3.1 Nonequivalent Control Group Design Kelompok
Pretest
Perlakuan
Pascatest
E
O1
X
O2
K
O3
-
O4
(Sugiyono, 2014, hlm. 116)
Keterangan: E : Kelas eksperimen K : Kelas kontrol O1 : Uji awal pada kelompok eksperimen O2 : Uji akhir pada kelompok eksperimen X : Perlakuan pada kelompok eksperimen berupa penerapan model kooperatif tipe berpikir, berpasangan, dan berbagi (think, pair, and share) O3 : Uji awal pada kelompok kontrol O4 : Uji akhir pada kelompok kontrol B. Prosedur Penelitian Dalam melakukan penelitian diperlukan adanya gambaran tentang langkah-langkah melakukan penelitian yang biasa disebut dengan prosedur penelitian. Secara garis besar, prosedur dalam penelitian ini terdiri atas tiga tahap, yakni persiapan, pelaksanaan, dan pengolahan data. Adapun penjabaran dari tiaptiap tahap adalah sebagai berikut. 1.
Persiapan,
tahap
ini
merupakan
tahapan
perencanaan
sebelum
dilaksanakannya penelitian. Tahapan persiapan ini meliputi perumusan masalah, studi kepustakaan, perumusan hipotesis, dan penentuan model atau desain penelitian yang sekaligus dilengkapi dengan instrumen penelitian. 2.
Pelaksanaan, tahap ini merupakan tahapan dilaksanakannya penelitian untuk mengumpulkan data. Pengumpulan data dilakukan melalui pemberian perlakuan atau treatment terhadap subjek penelitian dan pemberian tes yang
Irene Mutiara Khaeranti, 2015 PENERAPAN MODEL KOOPERATIF TIPE BERPIKIR, BERPASANGAN, DAN BERBAGI (THINK, PAIR, AND SHARE) DALAM PEMBELAJARAN MENGONVERSI TEKS EKSPLANASI KOMPLEKS MENJADI TEKS DIALOG Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
35
bertujuan untuk mengetahui kemampuan siswa setelah diberi perlakuan atau treatment, baik prates maupun pascates. Adapun pelaksanaan penelitian ini meliputi tahap sebagai berikut. a. Pemberian prates berupa mengonversi teks eksplanasi kompleks menjadi teks dialog dengan teks eksplanasi kompleks yang sama dan sesuai dengan ketentuan-ketentuan yang telah dipaparkan dalam lembar soal. Pretes ini diberikan pada kedua kelas dalam penelitian ini, yakni kelas XI MIA 3 sebagai kelas eksperimen dan kelas XI MIA 1 sebagai kelas kontrol. Pemberian pretes ini bertujuan untuk mengetahui kemampuan awal siswa sebelum diberi perlakuan atau treatment. b. Pemberian perlakuan atau treatment dalam pembelajaran mengonversi teks eksplanasi kompleks menjadi teks dialog menggunakan model kooperatif tipe BBB pada kelas eksperimen dan menerapkan metode langsung pada kelas kontrol. Pemberian perlakuan atau treatment sebanyak tiga kali. Selain itu, pada tahapan ini, peneliti meminta bantuan teman sejawat (critical friend) untuk menjadi observer penelitian yang akan mengobservasi aktivitas guru dan siswa pada saat pemberian perlakuan atau treatment di kelas eksperimen. c. Pemberian pascates berupa mengonversi teks eksplanasi kompleks menjadi teks dialog dengan menggunakan instrumen soal yang sama pada saat prates. Pascates ini diberikan pada kedua kelas dalam penelitian ini, yakni kelas XI MIA 3 sebagai kelas eksperimen dan kelas XI MIA 1 sebagai kelas kontrol. Pemberian pascates ini bertujuan untuk mengetahui kemampuan siswa dalam mengonversi teks eksplanasi kompleks menjadi teks dialog berdasarkan kemampuan baru yang dimilikinya setelah mendapatkan perlakuan atau treatment sebelumnya. d. Pengolahan data, tahap ini merupakan tahapan setelah dilakukan penelitian, yakni mengolah data penelitian. Tahapan ini meliputi pengolahan dan penyajian informasi, analisis data, pembuatan kesimpulan, serta pembuatan laporan hasil penelitian. Irene Mutiara Khaeranti, 2015 PENERAPAN MODEL KOOPERATIF TIPE BERPIKIR, BERPASANGAN, DAN BERBAGI (THINK, PAIR, AND SHARE) DALAM PEMBELAJARAN MENGONVERSI TEKS EKSPLANASI KOMPLEKS MENJADI TEKS DIALOG Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
36
C. Populasi dan Sampel 1. Populasi Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas; obyek atau subyek yang mempunyai kulaitas dan karateristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono, 2014, hlm. 117). Beradasarkan pendapat tersebut, maka populasi dalam penelitian adalah seluruh siswa kelas XI SMA Negeri 9 Bandung Tahun Ajaran 2014-2015. Jumlah seluruh siswa kelas XI SMA Negeri 9 Bandung adalah 375 siswa, yang terdiri dari 181 siswa laki-laki dan 194 siswa perempuan. Berikut ini adalah data sebaran siswa kelas XI SMA Negeri 9 Bandung.
Tabel 3.2 Populasi Penelitian Populasi
Jumlah
Jumlah
Laki-Laki
Perempuan
Keseluruhan
Siswa Kelas XI MIA 1
21
19
40
Siswa Kelas XI MIA 2
18
21
39
Siswa Kelas XI MIA 3
21
19
40
Siswa Kelas XI MIA 4
17
19
36
Siswa Kelas XI MIA 5
16
24
40
Siswa Kelas XI MIA 6
16
24
40
Siswa Kelas XI IIS 1
18
22
40
Siswa Kelas XI IIS 2
20
20
40
Siswa Kelas XI IIS 3
14
23
37
Siswa Kelas XI IIS 4
20
3
23
Sumber: Bagian Tata Usaha SMA Negeri 9 Bandung 2. Sampel Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut (Sugiyono, 2014, hlm. 118). Penentuan sampel dalam penelitian ini menggunakan teknik sampling purposif (purposive sampling) karena Irene Mutiara Khaeranti, 2015 PENERAPAN MODEL KOOPERATIF TIPE BERPIKIR, BERPASANGAN, DAN BERBAGI (THINK, PAIR, AND SHARE) DALAM PEMBELAJARAN MENGONVERSI TEKS EKSPLANASI KOMPLEKS MENJADI TEKS DIALOG Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
37
pemilihan sampel dilakukan dengan pertimbangan tertentu. Adapun sampel dalam penelitian ini adalah satu kelas eksperimen yakni, kelas XI MIA 3 dan satu kelas kontrol, yakni kelas XI MIA 1. Adapun data sebaran siswa yang dijadikan sampel dalam penelitian ini adalah sebagai berikut. Tabel 3.3 Sampel Penelitian Sampel
Jumlah
Jumlah
Laki-Laki
Perempuan
Keseluruhan
Kelas Eksperimen
21
19
40
Kelas Kontrol
21
19
40
Sumber: Bagian Tata Usaha SMA Negeri 9 Bandung D. Teknik Pengumpulan Data dan Analisis Data Teknik pengumpulan data merupakan langkah yang paling utama dalam penelitian, karena tujuan utama dari penelitian adalah mendapatkan data. Teknik pengumpulan data yang penulis kumpulkan dalam penelitian ini diperoleh dengan menggunakan teknik portofolio, observasi, wawancara, dan angket. 1. Teknik Pengumpulan Data a. Portofolio Portofolio adalah kumpulan hasil karya siswa atau catatan mengenai siswa yang didokumentasikan secara baik dan teratur. Portofolio ini dimaksudkan untuk memberikan informasi mengenai kemampuan dan pemahaman siswa serta memberikan gambaran mengenai sikap dan minat siswa terhadap pembelajaran mengonversi teks eksplanasi kompleks menjadi teks dialog berdasarkan hasil pretes dan pascates. b. Observasi Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini melalui beberapa tahapan. Tahap awal dalam pengumpulan data penelitian ini adalah melakukan observasi di SMAN 9 Bandung. Observasi ini digunakan untuk mengetahui aktivitas guru dan siswa selama pembelajaran berlangsung dengan menggunakan model kooperatif tipe BBB dalam pembelajaran mengonversi teks Irene Mutiara Khaeranti, 2015 PENERAPAN MODEL KOOPERATIF TIPE BERPIKIR, BERPASANGAN, DAN BERBAGI (THINK, PAIR, AND SHARE) DALAM PEMBELAJARAN MENGONVERSI TEKS EKSPLANASI KOMPLEKS MENJADI TEKS DIALOG Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
38
eksplanasi kompleks menjadi teks dialog. Setelah melakukan observasi dan pengamatan, peneliti meminta izin kepada pihak sekolah untuk mengadakan penelitian eksperimen kuasi pada kelas XI dengan mengujikan model kooperatif tipe BBB dalam pembelajaran mengonversi teks eksplanasi kompleks menjadi teks dialog. Pada tahap selanjutnya, peneliti akan melakukan tes dan observasi. Data yang dikumpulkan adalah data pada tes awal dan tes akhir kemampuan mengonvesrsi teks eksplanasi kompleks menjadi teks dialog siswa di kelas eksperimen (perlakuan dengan penerapan model kooperatif tipe BBB) dengan data pada tes awal dan tes akhir kemampuan mengonvesrsi teks eksplanasi kompleks menjadi teks dialog siswa di kelas kontrol (perlakuan dengan menggunakan metode langsung). Data-data tersebut kemudian dikumpulkan untuk dianalisis selama proses penelitian berlangsung. c. Wawancara Selain observasi, peneliti juga melakukan wawancara dengan guru Bahasa Indonesia yang bersangkutan untuk mendapatkan informasi. Jenis wawancara yang digunakan untuk pengumpulan data adalah wawancara terstruktur. Dalam melakukan wawancara, pengumpul data telah menyiapkan pertanyaan-pertanyaan tertulis yang alternatif jawabannya pun telah disediakan. Dengan wawancara terstruktur ini setiap responden diberi pertanyaan yang sama dan pengumpul data mencatatnya. Adapun topik yang akan menjadi bahan untuk melakukan wawancara, yaitu tentang pengalaman guru mengajar, pengetahuan guru tentang model/strategi/teknik pembelajaran, dan hasil pembelajaran. d. Angket Angket digunakan untuk memperoleh respons siswa setelah mengikuti pembelajaran mengonversi teks eksplanasi kompleks menjadi teks dialog menggunakan model kooperatif tipe BBB. Angket yang dibagikan berupa angket terstruktur, yaitu siswa hanya memberi tanda pada jawaban yang telah disediakan. Adapun topik yang akan menjadi bahan untuk angket, yaitu mengetahui respons siswa terhadap model pembelajaran yang diterapkan, mengetahui respons siswa terhadap pembelajaran, dan mengetahui pengaruh proses pembelajaran terhadap hasil belajar siswa. Irene Mutiara Khaeranti, 2015 PENERAPAN MODEL KOOPERATIF TIPE BERPIKIR, BERPASANGAN, DAN BERBAGI (THINK, PAIR, AND SHARE) DALAM PEMBELAJARAN MENGONVERSI TEKS EKSPLANASI KOMPLEKS MENJADI TEKS DIALOG Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
39
2. Instrumen Penelitian Instrumen penelitian adalah alat atau fasilitas yang digunakan oleh peneliti dalam mengumpulkan data agar pekerjaannya lebih mudah, dan hasilnya lebih baik, dalam arti lebih cermat, lengkap, dan sistematis sehingga lebih mudah diolah (Arikunto, 2006, hlm. 163). Data yang dikumpulkan dijadikan landasan untuk membuktikkan hipotesis yang telah dirumuskan. Dalam penelitian ini digunakan tiga instrumen penelitian, yaitu instrumen perlakuan, instrumen tes, dan instrumen observasi.
Peneliti
menggunakan
instrumen
perlakuan
berupa
Rencana
Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), instrumen tes berupa soal, dan instrumen observasi guru dan siswa. Adapun penjelasannya akan dijabarkan sebagai berikut. a. Instrumen Perlakuan Instrumen perlakuan dalam penelitian ini berupa Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) dengan materi pokok pembelajaran mengonversi teks eksplanasi kompleks menjadi teks dialog. RPP (Rencana Pelaksanaan Pembelajaran) ini berisikan pedoman pembelajaran yang di dalamnya terdapat langkah-langkah pembelajaran yang dapat memberikan gambaran yang jelas mengenai proses pembelajaran yang akan berlangsung. Adapun RPP (Rencana Pelaksanaan Pembelajaran) yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut. 1) Ancangan Model a Rasional Menulis merupakan keterampilan produktif karena keterampilan tersebut digunakan untuk memproduksi bahasa demi penyampaian makna. Mengonversi sebagai keterampilan menulis adalah proses mengubah bentuk dari suatu bentuk ke bentuk yang lain. Dalam hal ini siswa dituntut dapat mengonversi teks eksplanasi kompleks menjadi teks dialog. Pada pembelajaran mengonversi teks eksplanasi kompleks menjadi teks dialog siswa berperan aktif untuk dapat memahami isi teks yang akan diubahnya dan memahami langkah-langkah mengonversi. Dalam pembelajaran mengonversi, dibutuhkan model pembelajaran yang dapat memotivasi dan merangsang siswa aktif. Model kooperatif tipe berpikir, Irene Mutiara Khaeranti, 2015 PENERAPAN MODEL KOOPERATIF TIPE BERPIKIR, BERPASANGAN, DAN BERBAGI (THINK, PAIR, AND SHARE) DALAM PEMBELAJARAN MENGONVERSI TEKS EKSPLANASI KOMPLEKS MENJADI TEKS DIALOG Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
40
berpasangan, dan berbagi diduga dapat dapat meningkatkankan kemampuan siswa dalam pembelajaran mengonversi teks eksplanasi kompleks menjadi teks dialog dengan menggunakan tahapan berpikir, berpasangan, dan berbagi. b. Tujuan Pelaksanaan penelitian ini bertujuan untuk melatih siswa dalam mengonversi sebagai salah satu keterampilan menulis dengan menggunakan model kooperatif tipe berpikir, berpasnagan, dan berbagi. c. Prinsip Dasar Pemilihan model kooperatif tipe berpikir, berpasnagan, dan berbagi oleh peneliti didasarkan pada prinsip-prinsip sebagai berikut. 1) Model kooperatif merupakan model yang diterapkan dalam pembelajaran secara berkelompok yang memungkinkan siswa saling bekerja sama untuk memaksimalkan belajar mereka, baik secara individual maupun kelompok. 2) Model pembelajaran kooperatif merupakan suatu model pembelajaran yang membantu siswa dalam mengembangkan pemahaman dan sikapnya secara bersama-sama di antara sesama anggota kelompok akan meningkatkan motivasi, produktivitas, dan perolehan belajar. 3) Model kooperatif tipe berpikir, berpasangan, dan berbagi (think, pair, and share) dapat memotivasi dan membantu siswa dalam pembelajaran mengonversi. 4) Model kooperatif tipe berpikir, berpasangan, dan berbagi (think, pair, and share) menuntut siswa aktif, bertanggung jawab, dan bekerja sama. 5) Model kooperatif tipe berpikir, berpasangan, dan berbagi (think, pair, and share)membantu siswa dapat memahami isi teks, mendapatkan informasi lebih banyak, dan bertukar informasi dengan orang lain. d. Sintaks Strategi berpikir, berpasangan, dan berbagi (think, pair, and share ) merupakan jenis pembelajaran kooperatif yang dirancang untuk mempengaruhi pola interaksi siswa. Adapun tahapan pembelajaran koopereatif tipe berpikir, berpasangan, dan berbagi (think, pair, and share) adalah sebagai berikut. Irene Mutiara Khaeranti, 2015 PENERAPAN MODEL KOOPERATIF TIPE BERPIKIR, BERPASANGAN, DAN BERBAGI (THINK, PAIR, AND SHARE) DALAM PEMBELAJARAN MENGONVERSI TEKS EKSPLANASI KOMPLEKS MENJADI TEKS DIALOG Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
41
1) Berpikir (Thinking) Guru mengajukan suatu pertanyaan atau masalah yang dikaitkan dengan pelajaran, dan meminta siswa menggunakan waktu beberapa menit untuk berpikir sendiri jawaban atau masalah. Siswa membutuhkan penjelasan bahwa berbicara atau mengerjakan bukan bagian berpikir. 2) Berpasangan ( Pairing ) Selanjutnya guru meminta siswa untuk berpasangan dan mendiskusikan apa yang telah mereka peroleh. Interaksi selama waktu yang disediakan dapat menyatukan jawaban jika suatu pertanyaan yang diajukan atau menyatukan gagasan apabila masalah khusus yang diidentifikasi.
Secara normal guru
memberi waktu tidak lebih dari 4 atau 5 menit untuk berpasangan. 3) Berbagi (Sharing) Pada langkah akhir, guru meminta pasangan–pasangan untuk berbagi dengan keseluruhan kelas yang telah mereka bicarakan. Hal ini efektif untuk berkeliling ruangan dari pasangan ke pasangan dan melanjutkan sampai sekitar sebagian pasangan mendapat kesempatan untuk melaporkan. B. Skenario Pembelajaran (RPP) Satuan Pendidikan : SMA Negeri 9 Bandung Mata Pelajaran
: Bahasa Indonesia
Kelas/Semester
: XI/2
Materi Pokok
: Teks Eksplanasi Kompleks
Alokasi Waktu
: 1 x pertemuan (2 jam pelajaran)
A. Kompetensi Inti 1.
Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya.
2.
Menghayati
dan
mengamalkan
perilaku
jujur,
disiplin,
tanggungjawab, peduli (gotong royong, kerjasama, toleran, damai), santun, responsif dan pro-aktif dan menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan Irene Mutiara Khaeranti, 2015 PENERAPAN MODEL KOOPERATIF TIPE BERPIKIR, BERPASANGAN, DAN BERBAGI (THINK, PAIR, AND SHARE) DALAM PEMBELAJARAN MENGONVERSI TEKS EKSPLANASI KOMPLEKS MENJADI TEKS DIALOG Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
42
diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia. 3.
Memahami,
menerapkan,
menganalisis
dan
mengevaluasi
pengetahuan faktual, konseptual, prosedural, dan metakognitif berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah 4.
Mengolah, menalar, menyaji, dan mencipta dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri serta bertindak secara efektif dan kreatif, dan mampu menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan
B. Kompetensi Dasar 4.5 Mengonversi teks eksplanasi kompleks, baik secara lisan maupun tulisan. C. Indikator Ketercapaian Kompetensi 4.5.1 Menentukan struktur teks dialog 4.5.2 Membuat isi teks dialog sesuai dengan teks eksplanasi kompleks 4.5.3 Mengonversi teks eksplanasi kompleks menjadi teks dialog D. Tujuan Pembelajaran Selama dan seteah proses pembelajaran, siswa dapat mengonversi teks eksplanasi kompleks menjadi teks dialog sesuai dengan struktur teks yang akan dibuat. E. Materi Pembelajaran 1. Definisi teks eksplanasi kompleks dan teks dialog Teks eksplanasi adalah teks yang berisi penjelasan tentang proses terjaidnya sesuatu peristiwa baik fenomena alam maupun sosial, sedangkan kompleks artinya luas. Jadi, Teks eksplanasi kompleks adalah teks yang berisi penjelasan tentang proses terjaidnya sesuatu peristiwa baik fenomena alam maupun sosial secara luas dan kompleks. Irene Mutiara Khaeranti, 2015 PENERAPAN MODEL KOOPERATIF TIPE BERPIKIR, BERPASANGAN, DAN BERBAGI (THINK, PAIR, AND SHARE) DALAM PEMBELAJARAN MENGONVERSI TEKS EKSPLANASI KOMPLEKS MENJADI TEKS DIALOG Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
43
Teks dialog adalah teks yang berisi percakapan yang dilakukan dua orang atau lebih. 2. Definisi mengonversi Istilah mengonversi berasal dari kata konversi. Konversi menurut KBBI (2008) perubahan dari satu sistem pengetahuan ke sistem yang lain; 2 perubahan pemilikan atas suatu benda, tanah, dsb; 3 perubahan dari satu bentuk (rupa, dsb) ke bentuk (rupa, dsb) yangg lain. Mengoversi itu sendiri adalah merubah bentuk dari bentuk yang satu ke bentuk yang lain. 3. Langkah-langkah mengonversi teks eksplanasi kompleks menjadi teks dialog adalah sebagai berikut. a.
Membaca teks eksplanasi kompleks sampai selesai;
b.
Memahami isi dan maksud teks tersebut;
c.
Menentukan bentuk teks lain yang akan digunakan untuk mengubah teks eksplanasi kompleks. Dalam hal ini mengonversi teks eksplanasi kompleks menjadi teks dialog;
d.
Mengembangkan isi teks dialog berdasarkan teks eksplanasi kompleks yang telah ditentukan.
4. Hal yang harus diperhatikan dalam menyusun teks dialog adalah sebagai berikut. a. Menentukan masalah terlebih dahulu; b. Menentukkan pihak-pihak yang berdialog; c. Menentukan susunan kalimat dan pilihan kata yang sesuai; d. Penulisan nama tokoh diawali dengan huruf kapital; e. Terdapat tanda titik dua setelah nama tokoh; f. Ujaran yang diucapkan tokoh diapit tanda petik; g. Kalimat ujaran diawali dengan huruf kapital pada awal kalimat. F. Pendekatan dan Metode Pembelajaran 1. Model pembelajaran
: Pembelajaran Kooperatif Tipe Berpikir, Berpasangan, dan Berbagi (Think, Pair, and Share)
2. Metode Pembelajaran
: Berpikir, Berpasangan, dan Berbagi (Think,
Irene Mutiara Khaeranti, 2015 PENERAPAN MODEL KOOPERATIF TIPE BERPIKIR, BERPASANGAN, DAN BERBAGI (THINK, PAIR, AND SHARE) DALAM PEMBELAJARAN MENGONVERSI TEKS EKSPLANASI KOMPLEKS MENJADI TEKS DIALOG Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
44
Pair, and Share) G. Media, Alat, dan Sumber Belajar 1. Media Pembelajaran a. Teks eksplanasi kompleks yang berjudul “Kepercayaan Masyarakat Akan Kemunculan Sebuah Komet Ikeya-Seki” b. powerpoint 2. Alat Pembelajaran
: Laptop, infokus, dan White Board
3. Sumber Pembelajaran :
Kemendikbud. 2014. Buku Siswa Bahasa Indonesia Ekspresi Diri dan Akademik Kelas XI. Jakarta: Kemendikbud.
Kemendikbud. 2014. Buku Guru Bahasa Indonesia Ekspresi Diri dan Akademik Kelas XI. Jakarta: Kemendikbud
Kosasih. 2014. Jenis-jenis Teks: Analisis Fungsi, Struktur, dan Kaidah serta Langkah Penulisannya. Bandung: Yrama Widya
Kosasih. 2014. Cerdas Berbahasa Indonesia untuk SMA/MA kelas XI: Kelompok Wajib. Jakarta: Erlangga.
Setyarini, A. 2014. Modul Bahasa Indonesia. Surakarta: Graha Pustaka
Kamus Besar Bahasa Indonesia (2008)
H. Langkah-langkah Pembelajaran Pendahuluan : 1. Siswa menjawab sapaan guru, berdoa, dan mengondisikan diri siap belajar. 2. Guru dan siswa bertanya jawab berkaitan dengan materi teks eksplanasi kompleks dalam pembelajaran. 3. Guru menyampaikan indikator pencapaian kompetensi. 4. Guru menyampaikan pokok-pokok/cakupan materi pembelajaran. 5. Guru memabagi siswa menjadi 8 kelompok yang terdiri dari 5 orang. 6. Guru membagikan teks eksplanasi kompleks pada setiap kelompok.
Irene Mutiara Khaeranti, 2015 PENERAPAN MODEL KOOPERATIF TIPE BERPIKIR, BERPASANGAN, DAN BERBAGI (THINK, PAIR, AND SHARE) DALAM PEMBELAJARAN MENGONVERSI TEKS EKSPLANASI KOMPLEKS MENJADI TEKS DIALOG Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
45
Inti : Tahapan Berpikir
Berpasangan
Berbagi
Langkah KBM Guru Siswa Memancing siswa untuk Siswa membaca teks memahami isi teks eksplanasi kompleks dengan membuat dan membuat pertanyaan mengunakan pertanyaan 5W+1H mengenai teks mengunakan 5W+1H eksplanasi kompleks mengenai teks yang telah diberikan. eksplanasi kompleks yang telah diberikan. Setelah siswa membaca Siswa bertanya jawab teks eksplanasi, guru dan bertukar pikiran menugaskan siswa dengan pasangannya untuk mencari tentang isi teks pasangannya dari eksplanasi kompleks kelompok lain sesuai secara bergiliran dengan nomor yang dengan menggunakan telah disesuaikan. 5W+1H. Setelah berpasangan, Siswa mengonversi guru menugaskan siswa teks eksplanasi untuk kembali ke dalam kompleks yang telah kelompoknya dan dibacanya menjadi teks membagi informasi dialog sesuai dengan yang didapatkan dari pemahamannya dan pasangannya kepada informasi yang anggota kelompoknya didapatkannya tentang yang lain. Kemudian isi teks eksplanasi guru menugaskan siswa kompleks pada lembar untuk mengerjakan tugas portofolio yang tugas portofolio yang telah disediakan. telah disediakan, yaitu mengonversi teks eksplanasi kompleks menjadi teks dialog sesuai kaidah dan struktur yang telah ditentukan.
Penutup : 1. Guru menyimpulkan materi pembelajaran yang telah dipelajari. 2. Guru dan siswa saling memberikan umpan balik hasil evaluasi pembelajaran yang telah dicapai.
Irene Mutiara Khaeranti, 2015 PENERAPAN MODEL KOOPERATIF TIPE BERPIKIR, BERPASANGAN, DAN BERBAGI (THINK, PAIR, AND SHARE) DALAM PEMBELAJARAN MENGONVERSI TEKS EKSPLANASI KOMPLEKS MENJADI TEKS DIALOG Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
46
I. Penilaian Proses Hasil Belajar 1) Jenis dan Teknik Penilaian Jenis Penilaian
Teknik Penilaian
Observasi
Lembar Pengamatan Sikap
Penilaian Proyek/Keterampilan
Unjuk Kerja
Indikator Pencapaian
Teknik
Bentuk
Kompetensi
Penilaian
Instrumen
Unjuk Kerja
Penugasan
1. Mengonversi teks
Instrumen
1.Konversikanlah teks
eksplanasi kompleks
eksplanasi kompleks
menjadi teks dialog
yang berjudul
yang koheren dengan
“Kepercayaan
karakteristik teks
Masyarakat Akan
yang akan dibuat baik
Kemunculan Sebuah
secara lisan maupun
Komet Ikeya-Seki”
tulisan.
menjadi teks dialog!
2) Instrumen Penilaian dan Pedoman Penskoran a. Lembar Pengamatan Sikap No
Nama Siswa
Tanggung Disiplin
Jujur
Responsif Jawab
1 2 3 4 1 2 3
4
1
2
3
4
1
Irene Mutiara Khaeranti, 2015 PENERAPAN MODEL KOOPERATIF TIPE BERPIKIR, BERPASANGAN, DAN BERBAGI (THINK, PAIR, AND SHARE) DALAM PEMBELAJARAN MENGONVERSI TEKS EKSPLANASI KOMPLEKS MENJADI TEKS DIALOG Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
2
3
4
47
Keterangan: 1 : Sama sekali tidak menunjukkan usaha sungguh-sungguh dalam melakukan kegiatan. 2 : Menunjukkan sudah ada usaha sungguh-sungguh dalam melakukan kegiatan tetapi masih sedikit dan belum ajeg/konsisten. 3 : Menunjukkan ada usaha sungguh-sungguh dalam melakukan kegiatan yang cukup sering dan mulai ajeg/konsisten. 4 : Menunjukkan adanya usaha sungguh-sungguh dalam melakukan kegiatan secara terus-menerus dan ajeg/konsisten. Pedoman Penskoran No.
Skor
Predikat
1
Skor ≤ 1,33
Kurang (K)
2
1,33 < Skor ≤ 2,33
Cukup (C)
3
2,33 < Skor ≤ 3,33
Baik (B)
4
3,33 < Skor ≤ 4,00
Sangat Baik (SB)
b. Lembar Penilaian Proyek Butir Soal Setelah mengamati dan memahami isi teks eksplanasi kompleks, konversikanlah teks eksplanasi kompleks yang berjudul “Kepercayaan Masyarakat Akan Kemunculan Sebuah Komet Ikeya-Seki” menjadi teks dialog!
Rubrik Penilaian Portofolio Penilaian protofolio digunakan untuk mengetahui nilai psikomotor siswa atau hasil prates, setiap perlakuan, dan pasca tes siswa. Adapun beberapa aspek yang dinilai dalam tes mengonversi teks eksplanasi kompleks menjadi teks dialog antara lain: (1) kesesuaian antara teks dialog dengan isi teks eksplanasi kompleks, (2) ketepatan pengubahan bentuk teks eksplanasi kompleks, (3) daya tarik, (4) kreativitas mengembangkan isi teks eksplanasi kompleks, (5) ketepatan pemilihan kata, EYD, dan tanda baca, dan (6) kerapian penulisan. Irene Mutiara Khaeranti, 2015 PENERAPAN MODEL KOOPERATIF TIPE BERPIKIR, BERPASANGAN, DAN BERBAGI (THINK, PAIR, AND SHARE) DALAM PEMBELAJARAN MENGONVERSI TEKS EKSPLANASI KOMPLEKS MENJADI TEKS DIALOG Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
48
Tabel 3.4 Rubrik Penilaian Mengonversi Teks Eksplanasi Kompleks menjadi Teks Dialog Aspek Peniliann
Nama
1
2
3
4
5
6
Nilai
Subjek 1 Subjek 2 Subjek 3 Subjek 4 Subjek 5 Subjek 6 Subjek 7 Subjek 8 Subjek 9 Subjek 10 Dst Jumlah Rata-rata Keseluruhan
Pedoman Penskoran Tabel 3.5 Kriterian Penilaian Mengonversi Teks Eksplanasi Kompleks menjadi Teks Dialog No Aspek yang dinilai
Skor
Bobot
Antara teks dialog dengan isi teks
Kesesuaian antara Teks Dialog 1
eksplanasi
4
dengan Isi Teks
8
Eksplanasi Kompleks
Deskripsi
3
kompleks
sangat
sesuai bila memiliki inti cerita yang sama sebanyak 80-100% Antara teks dialog dengan isi teks eksplanasi kompleks sudah sesuai
Irene Mutiara Khaeranti, 2015 PENERAPAN MODEL KOOPERATIF TIPE BERPIKIR, BERPASANGAN, DAN BERBAGI (THINK, PAIR, AND SHARE) DALAM PEMBELAJARAN MENGONVERSI TEKS EKSPLANASI KOMPLEKS MENJADI TEKS DIALOG Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
49
bila memiliki inti cerita yang sama sebanyak 60-79% Antara teks dialog dengan isi teks eksplanasi
2
kompleks
cukup
sesuai bila memiliki inti cerita yang sama sebanyak 30-59% Antara teks dialog dengan isi teks eksplanasi
1
kompleks
kurang
sesuai bila memiliki inti cerita yang sama sebanyak 30% Teks eksplanasi kompleks yang diubah sangat tepat bila memiliki kesesuaian dengan hal-hal yang
4
harus
diperhatikan
dalam
menyusun teks dialog sebanyak 80-100% Teks eksplanasi kompleks yang diubah Ketepatan 2
Pengubahan Bentuk
bila
memiliki
kesesuaian dengan hal-hal yang
3 5
Teks Eksplanasi
tepat
harus
diperhatikan
dalam
menyusun teks dialog sebanyak 60-79%
Kompleks
Teks eksplanasi kompleks yang diubah 2
tepat
bila
memiliki
kesesuaian dengan hal-hal yang harus
diperhatikan
dalam
menyusun teks dialog sebanyak 30-59% 1
Teks eksplanasi kompleks yang diubah tidak tepat bila memiliki
Irene Mutiara Khaeranti, 2015 PENERAPAN MODEL KOOPERATIF TIPE BERPIKIR, BERPASANGAN, DAN BERBAGI (THINK, PAIR, AND SHARE) DALAM PEMBELAJARAN MENGONVERSI TEKS EKSPLANASI KOMPLEKS MENJADI TEKS DIALOG Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
50
kesesuaian dengan hal-hal yang harus
diperhatikan
dalam
menyusun teks dialog sebanyak 30% Teks dialog sangat memiliki daya 4
tarik bila memiliki judul, alur dan gaya bahasa yang menarik Teks dialog sangat memiliki daya
3 3
Daya Tarik
tarik bila terdapat dua dari tiga 2
2
kategori di atas Teks dialog sangat memiliki daya tarik bila terdapat salah satu dari tiga kategori di atas Teks dialog sangat memiliki daya
1
tarik bila tidak terdapat kategori di atas Teks dialog dinilai sangat kreatif bila terdapat 30% atau lebih
4
pengembangan isi teks eksplanasi kompleks Teks dialog dinilai kreatif bila
Kreativitas 4
Mengembangkan
terdapat
3 5
Isi Teks Eksplanasi Kompleks
15%
atau
lebih
pengembangan isi teks eksplanasi kompleks Teks dialog dinilai cukup kreatif
2
bila terdapat 10% atau lebih pengembangan isi teks eksplanasi kompleks
1
Teks dialog dinilai kurang kreatif bila kurang dari 5% atau lebih
Irene Mutiara Khaeranti, 2015 PENERAPAN MODEL KOOPERATIF TIPE BERPIKIR, BERPASANGAN, DAN BERBAGI (THINK, PAIR, AND SHARE) DALAM PEMBELAJARAN MENGONVERSI TEKS EKSPLANASI KOMPLEKS MENJADI TEKS DIALOG Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
51
pengembangan isi teks eksplanasi kompleks Tepat dalam memilih kata, 4
kesalahan EYD dan tanda baca antara 1-10 Tepat dalam memilih kata,
5
Ketapatan
3
Pemlihan Kata,
3
Ketepatan EYD, dan Tanda Baca
kesalahan EYD dan tanda baca
2
>11 Kurang tepat dalam memilih kata, kesalahan EYD dan tanda baca 1-10 Kurang tepat dalam memilih
1
kata, kesalahan EYD dan tanda baca >10 Tulisan sangat mudah dibaca,
4
sangat rapi, dan jelas maksudnya Tulisan mudah dibaca, rapi, dan
3 6
Kerapian Tulisan
2
jelas maksudnya 2
Tulisan cukupmudah dibaca, cukup rapi, dan jelas maksudnya Tulisan masih dapat dibaca,
1
kurang rapi, dan kurang jelas maksudnya (diadaptasi dari Oktaviani, 2014, hlm. 42)
NILAI SISWA = SKOR YANG DIPEROLEH
Pada tahap selanjutnya, nilai yang telah diperoleh dikategorikan berdasarkan tabel kategori penilaian tes keterampilan menulis teks cerita pendek sebagai berikut. Irene Mutiara Khaeranti, 2015 PENERAPAN MODEL KOOPERATIF TIPE BERPIKIR, BERPASANGAN, DAN BERBAGI (THINK, PAIR, AND SHARE) DALAM PEMBELAJARAN MENGONVERSI TEKS EKSPLANASI KOMPLEKS MENJADI TEKS DIALOG Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
52
Kategori Penilaian Mengonversi Teks Eksplanasi Kompleks menjadi Teks Dialog Berdasarkan Skala Nilai No.
Kategori
Nilai
Konversi
1.
Sangat Baik
86-100
3,33 < skor < 4,00
2.
Baik
76-85
2,33 < skor < 3,33
3.
Cukup
61-75
1,33 < skor < 2,33
4.
Kurang
41-60
0,33< skor < 1,33
5.
Sangat Kurang
0-40
0 < skor < 0,33
b. Intrumen Tes Instrumen tes dalam penelitian ini berupa lembar soal dan lembar penilaian. Tes kemampuan mengonversi teks eksplanasi kompleks menjadi teks dialog dalam penelitian ini dibagi menjadi dua tahap, yakni prates dan pascates. Tes ini dilakukan untuk mengetahui perkembangan kemampuan siswa dalam mengonversi teks eksplanasi kompleks menjadi teks dialog. Jenis tes yang diberikan pada kedua tahap tersebut adalah sama. Tahap prates diberikan untuk memperoleh data mengenai kemampuan awal siswa dalam pembelajaran mengonversi teks eksplanasi kompleks menjadi teks teks dialog. Sementara itu, tahap pascates diberikan untuk memperoleh data mengenai kemampuan siswa dalam mengonversi teks eksplanasi kompleks menjadi teks dialog setelah menerapkan model kooperatif tipe BBB di kelas eksperimen dan penerapan metode langsung di kelas kontrol. 1) Lembar Soal Tes yang akan diberikan kepada siswa berbentuk soal. Berikut ini adalah soal yang dijadikan instrumen tes kemampuan siswa dalam mengonversi teks eksplanasi kompleks menjadi teks dialog adalah sebagai berikut.
Irene Mutiara Khaeranti, 2015 PENERAPAN MODEL KOOPERATIF TIPE BERPIKIR, BERPASANGAN, DAN BERBAGI (THINK, PAIR, AND SHARE) DALAM PEMBELAJARAN MENGONVERSI TEKS EKSPLANASI KOMPLEKS MENJADI TEKS DIALOG Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
53
Lembar Tugas Portofolio Mengonversi Teks Eksplanasi Kompleks menjadi Teks Dialog Nama : Kelas : Petunjuk: Kerjakanlah soal berikut dengan sebaik-baiknya. 1. Baca dan cermati teks eksplanasi kompleks yang berjudul “Kepercayaan Masyarakat Akan Kemunculan Sebuah Komet Ikeya-Seki” berikut ini! 2. Konversikan teks eksplanasi kompleks tersebut menjadi teks dialog! 3. Tulis di lembar jawaban yang telah disediakan. Jangan lupa perhatikan halhal berikut. a. Kesesuaian antara teks dialog dengan isi teks eksplanasi kompleks b. Ketepatan pengubahan bentuk yaitu menjadi teks dialog c. Kreativitas mengembangkan isi teks eksplanasi kompleks d. Ketapatan pemlihan kata, ketepatan EYD, dan tanda baca e. Kerapian tulisan Kepercayaan Masyarakat Akan Kemunculan Sebuah Komet Ikeya-Seki Komet Ikeya-Seki yang memiliki kode C/1965 S1 adalah priode kedatangan Komet terpanjang dan terlama yang pernah terlihat dari Bumi. Komet ini pertama sekali teramati oleh dua astronomer Jepang bernama Kaoru Ikeya dan Tsutomu Seki sebagai objek teleskopik samar pada 18 September 1965. Dari perhitungan kedua astronom tersebut, diperkirakan dari orbitnya bahwa pada tanggal 21 Oktober komet ini akan bergerak melalui matahari dengan jarak yang dekat sekali yaitu 450.000 Km diatas permukaan matahari. Komet ini merupakan bagian dari Kreutz Sun Grazers dan akan tampak terang dan jelas sekali terlihat dari bumi. Perhitangan tersebut tepat, Komet IkeyaSeki itu betul-betul menampakkan diri tepat sesuai dengan prediksi dan hadir sebagai Komet paling terang yang pernah terlihat sepanjang sejarah modern dunia dengan panjang ekornya mencapai 112.654.080 KM. Kehadiran Komet Ikeya-Seki yang dapat dilihat secara mata telanjang dan penampakannya berlangsung berhari-hari membuat beredar isu kala itu bahwa akan terjadi sebuah mala petaka besar. Isu itu kian membuat ngeri Irene Mutiara Khaeranti, 2015 PENERAPAN MODEL KOOPERATIF TIPE BERPIKIR, BERPASANGAN, DAN BERBAGI (THINK, PAIR, AND SHARE) DALAM PEMBELAJARAN MENGONVERSI TEKS EKSPLANASI KOMPLEKS MENJADI TEKS DIALOG Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
54
ketika orang-orang dapat menyaksikan secara jelas ekor Komet Ikeya-Seki yang tampak begitu besar dan seolah-olah akan membelah angkasa. Sampai saat ini kedatangan Komet Ikeya-Seki juga selalu dikait-kaitkan dengan peristiwa Gerakan 30 September atau yang dikenal juga dengan istilah G 30 S, yaitu sebuah peristiwa yang terjadi selewat malam tanggal 30 September sampai di awal 1 Oktober 1965 di mana enam pejabat tinggi militer Indonesia beserta beberapa orang lainnya dibunuh dalam suatu usaha percobaan kudeta yang kemudian dituduhkan kepada anggota Partai Komunis Indonesia. Penampakan Komet Ikeya-Seki berhari-hari yang dimulai semenjak 21 Oktober 1965 dan berakhir pada bulan tersebut yang kemudian menyusul Gerakan 30 September membuat misteri Komet Ikeya-Seki masih menjadi pertanyaan besar sampai saat ini. Memang tidak dapat dipungkiri, bahwa pada kepercayaan masyarakat yang mengaitkan kedatangan komet dengan munculnya bencana, seperti wabah, peperangan, dan paceklik sudah lama berlangsung. Dalam rekaman Babad Tanah Jawi dikisahkan pertarungan keris pusaka Kyai Sangkelat dan Kyai Condongcatur milik kerajaan Majapahit. Ternyata, Kyai Condongcatur kalah dan ujung kerisnya patah. Kemudian oleh Prabu Brawijaya, Raja Majapahit waktu itu, keris itu diperbaiki dengan cara ditempa. Sesaat akan dipalu, Kyai Condongcatur melesat ke langit, berubah menjadi komet dan mulai melakukan balas dendam dengan menurunkan bencana. Contoh lain yang mengaitkan antara kedatangan Komet dengan becana selain kedatangan Komet Ikeya-Seki yang berimbas kepada terjadinya G 30 S di Indonesia, juga pernah tercatat kejatuhan kerajaan Normandia pada tahun 1066 oleh kerajaan Inggris dan kejadian itu juga ditandai dengan terjadinya kedatangan sebuah Komet besar.Memang misteri kedatangan Komet Ikeya-Seki dengan kejadian G 30 S tidak berkaitan. Namun karena kedua kejadian tersebut telah terjadi hampir secara bersamaan, membuat misteri ini tetap menjadi pertanyaan besar, khususnya bagi mereka yang saat kejadian tersebut sudah dapat menyaksikan terjadinya kedua kejadian besar yang pernah terjadi sepanjang sejarah Indonesia. (sumber : http://maruyamaimam.blogspot.com) Irene Mutiara Khaeranti, 2015 PENERAPAN MODEL KOOPERATIF TIPE BERPIKIR, BERPASANGAN, DAN BERBAGI (THINK, PAIR, AND SHARE) DALAM PEMBELAJARAN MENGONVERSI TEKS EKSPLANASI KOMPLEKS MENJADI TEKS DIALOG Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
55
2) Lembar Penilaian Lembar penilaian berupa format kriteria penilaian mengonversi teks eksplanasi kompleks menajdi teks dialog. Dalam format kriteria penilaian ini akan dijabarkan aspek-aspek yang menjadi penilaian dalam mengonversi teks eksplanasi kompleks menjadi teks dialog sehingga data hasil kemampuan siswa dalam mengonversi teks eksplanasi kompleks menjadi teks dialog akan dapat diketahui dengan jelas sebagai kebutuhan penelitian. Adapun kriteria penilaian menulis mengonversi teks eksplanasi kompleks menjadi teks dialog adalah sebagai berikut. Tabel 3.6 Kriteria Penilaian Mengonversi Teks Eksplanasi Kompleks menjadi Teks Dialog No Aspek yang dinilai
Skor
Bobot
Deskripsi Antara teks dialog dengan isi teks eksplanasi
4
kompleks
sangat
sesuai bila memiliki inti cerita yang sama sebanyak 80-100% Antara teks dialog dengan isi teks
Kesesuaian antara
eksplanasi kompleks sudah sesuai
3
bila memiliki inti cerita yang
Teks Dialog 1
dengan Isi Teks
8
Eksplanasi Kompleks
sama sebanyak 60-79% Antara teks dialog dengan isi teks eksplanasi
2
kompleks
cukup
sesuai bila memiliki inti cerita yang sama sebanyak 30-59% Antara teks dialog dengan isi teks eksplanasi
1
kompleks
kurang
sesuai bila memiliki inti cerita yang sama sebanyak 30%
2
Ketepatan
4
5
Teks eksplanasi kompleks yang
Irene Mutiara Khaeranti, 2015 PENERAPAN MODEL KOOPERATIF TIPE BERPIKIR, BERPASANGAN, DAN BERBAGI (THINK, PAIR, AND SHARE) DALAM PEMBELAJARAN MENGONVERSI TEKS EKSPLANASI KOMPLEKS MENJADI TEKS DIALOG Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
56
Pengubahan
diubah sangat tepat bila memiliki
Bentuk Teks
kesesuaian dengan hal-hal yang
Eksplanasi
harus
Kompleks
menyusun teks dialog sebanyak
diperhatikan
dalam
80-100% Teks eksplanasi kompleks yang diubah
tepat
bila
memiliki
kesesuaian dengan hal-hal yang
3
harus
diperhatikan
dalam
menyusun teks dialog sebanyak 60-79% Teks eksplanasi kompleks yang diubah
tepat
bila
memiliki
kesesuaian dengan hal-hal yang
2
harus
diperhatikan
dalam
menyusun teks dialog sebanyak 30-59% Teks eksplanasi kompleks yang diubah tidak tepat bila memiliki kesesuaian dengan hal-hal yang
1
harus
diperhatikan
dalam
menyusun teks dialog sebanyak 30% Teks dialog sangat memiliki daya 4
tarik bila memiliki judul, alur dan gaya bahasa yang menarik
3
Daya Tarik
2 3
Teks dialog memiliki daya tarik bila
terdapat
dua
dari
tiga
kategori di atas 2
Teks dialog cukup memiliki daya
Irene Mutiara Khaeranti, 2015 PENERAPAN MODEL KOOPERATIF TIPE BERPIKIR, BERPASANGAN, DAN BERBAGI (THINK, PAIR, AND SHARE) DALAM PEMBELAJARAN MENGONVERSI TEKS EKSPLANASI KOMPLEKS MENJADI TEKS DIALOG Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
57
tarik bila terdapat salah satu dari tiga kategori di atas Teks dialog tidak memiliki daya 1
tarik bila tidak terdapat kategori di atas Teks dialog dinilai sangat kreatif bila terdapat 30% atau lebih
4
pengembangan isi teks eksplanasi kompleks
Kreativitas 4
Mengembangkan Isi Teks Eksplanasi
Teks dialog dinilai kreatif bila terdapat
3
Kompleks
15%
atau
lebih
pengembangan isi teks eksplanasi 5
kompleks Teks dialog dinilai cukup kreatif bila terdapat 10% atau lebih
2
pengembangan isi teks eksplanasi kompleks Teks dialog dinilai kurang kreatif bila kurang dari 5% atau lebih
1
pengembangan isi teks eksplanasi kompleks Tepat dalam memilih kata,
4
kesalahan EYD dan tanda baca antara 1-10
5
Ketapatan Pemlihan Kata, Ketepatan EYD,
Tepat dalam memilih kata, 3
3
kesalahan EYD dan tanda baca >11
dan Tanda Baca
Kurang tepat dalam memilih 2
kata, kesalahan EYD dan tanda baca 1-10
Irene Mutiara Khaeranti, 2015 PENERAPAN MODEL KOOPERATIF TIPE BERPIKIR, BERPASANGAN, DAN BERBAGI (THINK, PAIR, AND SHARE) DALAM PEMBELAJARAN MENGONVERSI TEKS EKSPLANASI KOMPLEKS MENJADI TEKS DIALOG Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
58
Kurang tepat dalam memilih 1
kata, kesalahan EYD dan tanda baca >10 Tulisan sangat mudah dibaca,
4
sangat rapi, dan jelas maksudnya Tulisan mudah dibaca, rapi, dan
3 6
Kerapian Tulisan
2
jelas maksudnya 2
Tulisan cukupmudah dibaca, cukup rapi, dan jelas maksudnya Tulisan masih dapat dibaca,
1
kurang rapi, dan kurang jelas maksudnya
Hasil penilaian dihitung dengan rumus: Nilai = Pada tahap selanjutnya, nilai yang telah diperoleh dikategorikan berdasarkan tabel kategori penilaian tes keterampilan mengonversi teks eksplanasi kompleks menjadi teks dialog sebagai berikut. Tabel 3.7 Kategori Penilaian Mengonversi Teks Eksplanasi Kompleks menjadi Teks Dialog Berdasarkan Skala Nilai No.
Kategori
Nilai
Konversi
1.
Sangat Baik
86-100
3,33 < skor < 4,00
2.
Baik
76-85
2,33 < skor < 3,33
3.
Cukup
61-75
1,33 < skor < 2,33
4.
Kurang
41-60
0,33< skor < 1,33
5.
Sangat Kurang
0-40
0 < skor < 0,33
Irene Mutiara Khaeranti, 2015 PENERAPAN MODEL KOOPERATIF TIPE BERPIKIR, BERPASANGAN, DAN BERBAGI (THINK, PAIR, AND SHARE) DALAM PEMBELAJARAN MENGONVERSI TEKS EKSPLANASI KOMPLEKS MENJADI TEKS DIALOG Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
59
c. Instrumen Observasi Instrumen observasi dalam penelitian ini berupa lembar observasi aktivitas guru dan lembar observasi aktivitas siswa. Observasi dilakukan untuk mengetahui dan memperoleh informasi mengenai sikap dan perilaku siswa dan guru, kegiatan yang dilakukan, tingkat partisipasi dalam suatu kegiatan, dan hasil yang diperoleh dari kegiatan yang telah dilakukan. Observasi ini dilakukan oleh observer atau pengamat untuk mengamati dan menilai kegiatan belajar mengajar menggunakan model kooperatif tipe berpikir, berpasangan, dan berbagi pada siswa kelas XI SMA Negeri 9 Bandung tahun ajaran 2014-2015. Observer mengisi lembar observasi dengan memberikan catatan pada kolom-kolom yang telah disediakan. Pengisian catatan ini berdasarkan kondisi yang nyata dan faktual yang terjadi saat proses belajar-mengajar. 1) Lembar Observasi Aktivitas Guru Tabel 3.8 Format Observasi Aktivitas Guru Nama Sekolah
:
Mata Pelajaran
:
Materi Pokok
:
Kelas/Semester
:
Alokasi Waktu
:
No. 1.
Penilaian
Penampilan Mengajar
1
2
Kemampuan Membuka Pelajaran a. Menarik perhatian siswa b. Memotivasi siswa berkaitan dengan materi yang akan diajarkan c. Memberikan
acuan
materi
yang
akan
diajarkan 2.
Sikap dalam Proses Pembelajaran a. Kejelasan suara dalam komunikasi dengan
Irene Mutiara Khaeranti, 2015 PENERAPAN MODEL KOOPERATIF TIPE BERPIKIR, BERPASANGAN, DAN BERBAGI (THINK, PAIR, AND SHARE) DALAM PEMBELAJARAN MENGONVERSI TEKS EKSPLANASI KOMPLEKS MENJADI TEKS DIALOG Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
3
4
60
siswa b. Antusiasme mimik dalam penampilan c. Mobilitas posisi tempat dalam kelas 3.
Penguasaan Materi Pembelajaran a. Kejelasan memposisikan materi ajar yang disampaikan dengan materi lainnya yang terkait b. Kejelasan menerangkan berdasarkan tuntutan aspek
kompetensi
(kognitif,
psikomotor,
afektif) c. Kejelasan dalam memberikan contoh atau ilustrasi
sesuai
dengan
tuntutan
aspek
kompetensi d. Mencerminkan penguasaan materi ajar secara proporsional 4.
Implementasi
Langkah-langkah
Pembelajaran (Skenario) a. Penyajian materi ajar sesuai dengan langkahlangkah yang tertuang dalam RPP b. Proses
pembelajaran
mencerminkan
komunikasi guru-siswa, dengan berpusat pada siswa c. Antusias
dalam
menanggapi
dan
menggunakan respons dari siswa d. Cermat dalam memanfaatkan waktu sesuai dengan alokasi yang direncanakan Guru
menerapkan
model
kooperatif
Tipe
Berpikir, Berpasangan, dan Berbagi (Think, Pair, and Share) dengan baik 5.
Penerapan Model kooperatif Tipe Berpikir,
Irene Mutiara Khaeranti, 2015 PENERAPAN MODEL KOOPERATIF TIPE BERPIKIR, BERPASANGAN, DAN BERBAGI (THINK, PAIR, AND SHARE) DALAM PEMBELAJARAN MENGONVERSI TEKS EKSPLANASI KOMPLEKS MENJADI TEKS DIALOG Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
61
Berpasangan, dan Berbagi (Think, Pair, and Share) a. Siswa dibagi menjadi beberapa kelompok yang terdiri dari 4-5 orang. b. Siswa diberikan teks eksplanasi kompleks untuk dibaca bersama-sama dengan anggota kelompoknya c. Kemudian, siswa diberikan waktu beberapa menit
untuk
berpikir
tentang
isi
teks
eksplanasi kompleks yang dibacanya d. Siswa diberikan kesempatan untuk mencari pasangannya
dari
kelompok
lain
yang
memiliki nomor yang telah disesuaikan e. Setelah berpasangan, siswa melakukan tanya jawab menggunakan unsur 5W+1H tentang isi
teks
eksplanasi
kompleks
secara
bergiliran. f. Dalam proses tanya jawab berpasangan siswa diharapkan dapat bertukar informasi untuk menambah pengetahuan dan pemahamannya tentang isi teks eksplanasi kompleks g. Setelah bertukar informasi, siswa kembali bersama anggota kelompoknya. h. Di
dalam
informasi
kelompok, yang
berpasangan
mereka
dan
siswa
membagi
dapatkan
berdiskusi
saat
dengan
kelompoknya tentang isi teks eksplanasi kompleks. i. Dengan proses tersebut, diharapkan dapat menambah informasi dan pemahaman siswa Irene Mutiara Khaeranti, 2015 PENERAPAN MODEL KOOPERATIF TIPE BERPIKIR, BERPASANGAN, DAN BERBAGI (THINK, PAIR, AND SHARE) DALAM PEMBELAJARAN MENGONVERSI TEKS EKSPLANASI KOMPLEKS MENJADI TEKS DIALOG Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
62
tentang isi teks eksplanasi kompleks j. Siswa mulai menyusun teks dialog k. Siswa mengembangkan isi teks eksplanasi kompleks menjadi teks dialog sesuai dengan struktur teks dialog. 6.
Penggunaan Teknik dan Media Pembelajaran a. Tepat saat penggunaan b. Terampil dalam pelaksanaan c. Membantu kelancaran proses pembelajaran
7.
Kemampuan Menutup Pelajaran a. Meninjau kembali atau menyimpulkan materi kompetensi yang diajarkan b. Memberi kesempatan bertanya c. Menginformasikan materi ajar berikutnya Jumlah Nilai Aspek Nilai Penampilan (T)
(Diadaptasi dari Buku Panduan Program Pengalaman Lapangan (PPL), 2015, hlm. 25-26) Keterangan: 4
: Sangat Baik
3
: Baik
2
: Cukup
1
: Kurang
b. Lembar Observasi Aktivitas Siswa Tabel 3.9 Format Observasi Aktivitas Siswa Nama Sekolah
:
Mata Pelajaran
:
Materi Pokok
:
Kelas/Semester
:
Irene Mutiara Khaeranti, 2015 PENERAPAN MODEL KOOPERATIF TIPE BERPIKIR, BERPASANGAN, DAN BERBAGI (THINK, PAIR, AND SHARE) DALAM PEMBELAJARAN MENGONVERSI TEKS EKSPLANASI KOMPLEKS MENJADI TEKS DIALOG Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
63
Alokasi Waktu No 1.
:
Aspek yang Diobservasi
Ya
Tidak
Keterangan
Pendahuluan: a. Siswa
termotivasi
mengikuti
untuk proses
pembelajaran. 2.
Proses pembelajaran dengan menggunakan model koopertaif tipe Berpikir, Berpasangan, dan Berbagi (Think, Pair, adn Share). a. Siswa
termotivasi
untuk
membaca dan memahami isi teks eksplanasi kompleks b. Siswa
termotivasi
ikut
serta
menentukan
untuk dalam
isi
teks
eksplanasi kompleks c. Siswa
memerhatikan
penjelasan guru mengenai pengertian
mengonversi,
langkah-langkahmengonversi, dan hal-hal yang dalam
harus
diperhatikan
menyusun
teks
dialog d. Siswa mencari pasangan dari kelompok lain untuk bertukar informasi e. Siswa
bertanya
jawab
Irene Mutiara Khaeranti, 2015 PENERAPAN MODEL KOOPERATIF TIPE BERPIKIR, BERPASANGAN, DAN BERBAGI (THINK, PAIR, AND SHARE) DALAM PEMBELAJARAN MENGONVERSI TEKS EKSPLANASI KOMPLEKS MENJADI TEKS DIALOG Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
64
menggunakan
unsur
(5W+1H) tentang isi teks eksplanasi kompleks secara bergiliran f. Siswa membagi informasi yang
didapatkan
dari
pasangannya
kepada
anggota kelompoknya yang lain. g. Siswa menyusun teks dialog h. Siswa
mengembangkan
semua informasi tentang isi teks eksplanasi kompleks untuk menyusun teks dialog sesuai dengan struktur teks dialog 3.
Penutup: a. Siswa dapat menyimpulkan materi pembelajaran. b. Siswa
bersama
melaksanakan
guru refleksi
pembelajaran.
E. Analisis Data Data yang telah diperoleh akan dianalisis dengan menggunakan teknik pengolahan data kuantitatif. Pengolahan data kuantitatif tersebut diuji dengan menggunakan statistik (ukuran) yang tepat sehingga diperoleh kesimpulan bahwa testi (subjek yang dievaluasi) itu berukuran tinggi-rendah, baik-jelek, atau berhasil-gagal (Subana, dkk., 2005, hlm. 16). Selain itu, statistik juga berperan untuk mengujikan suatu hipotesis. Berikut ini adalah tahapan pengolahan data dalam penelitian yaitu sebagai berikut. Irene Mutiara Khaeranti, 2015 PENERAPAN MODEL KOOPERATIF TIPE BERPIKIR, BERPASANGAN, DAN BERBAGI (THINK, PAIR, AND SHARE) DALAM PEMBELAJARAN MENGONVERSI TEKS EKSPLANASI KOMPLEKS MENJADI TEKS DIALOG Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
65
1) Tahap pengolahan data, tahap ini merupakan tahap pengolahan awal dari datadata yang telah diperoleh atau dikumpulkan dari hasil observasi, tes, angket, wawancara, dan lain-lain. 2) Tahap pengorganisasian data, tahap ini merupakan tahap untuk memilih datadata yaang diperlukan dan sesuai dengan masalah penelitian untuk mencapai tujuan penelitian. Data-data yang dipilih selanjutnya dianalisis sesuai dengan kebutuhan penelitian. 3) Tahap temuan hasil, tahap ini merupakan tahap yang diperoleh setelah dilakukan analisis data yang dapat memberikan gambaran atau fakta di lapangan. Pada tahap ini, peneliti akan dapat menyimpulkan hasil dari penelitian yang telah dilakukan. Perhitungan data kuantitatif, seperti hasil tes kemampuan mengonversi teks eksplanasi kompleks menjadi teks dialog siswa akan diolah menggunakan statistik. Hasil perhitungan statistik ini akan dapat membuktikkan keefektifan model pembelajaran yang diterapkan dalam pembelajaran mengonversi teks eksplanasi kompleks menjadi teks dialog dan memberikan gambaran yang jelas tentang hasil dari penelitian yang dilakukan. Berikut ini adalah langkah-langkah pengolahan nilai prates dan pascates kemampuan menulis siswa dengan menggunakan perhitungan statistik. 1) Menilai dan menganalisis data tes awal dan tes akhir. Langkah-langkah analisis datanya adalah sebagai berikut. a) Menganalisis teks dialog yang telah dibuat siswa sebagai hasil mengonversi dari teks eksplanasi kompleks. b) Menentukan skor tes awal dan tes akhir, kemudian menentukan nilai dengan rumus: Nilai = c) Mendeskripsikan hasil tes awal dan tes akhir. 2) Uji reliabilitas antarpenimbang Hasil analisis data dilakukan oleh tiga orang penimbang. Uji reliabilitas dilakukan untuk menghindari adanya penilaian secara subjektif. Untuk Irene Mutiara Khaeranti, 2015 PENERAPAN MODEL KOOPERATIF TIPE BERPIKIR, BERPASANGAN, DAN BERBAGI (THINK, PAIR, AND SHARE) DALAM PEMBELAJARAN MENGONVERSI TEKS EKSPLANASI KOMPLEKS MENJADI TEKS DIALOG Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
66
mengetahui ketepatan analisis data yang dilakukan oleh tiga penimbang tersebut, dilakukan uji sebagai berikut. ∑dt2
= Sigma determinan
SSt∑dt2
= jumlah kuadrat siswa
SSp∑d2p
= jumlah kuadrat penguji/penimbang
SStot∑p2t
= jumlah kuadrat total
SSkk∑d2kk
= jumlah kuadrat kekeliruan
Setelah itu, hasil data-data dimasukkan ke dalam format ANAVA. Tabel 3.10 Tabel ANAVA (Analisys of Varians) Sumber Variansi
SS
Dk (N-1)
Dari Siswa
SStdt2
N–1
Dari Penguji
SSp∑d2p
K–1
Dari Kekeliruan
SSkk∑d2kk
(N-1) (K-1)
Variansi (Vt) -
Irene Mutiara Khaeranti, 2015 PENERAPAN MODEL KOOPERATIF TIPE BERPIKIR, BERPASANGAN, DAN BERBAGI (THINK, PAIR, AND SHARE) DALAM PEMBELAJARAN MENGONVERSI TEKS EKSPLANASI KOMPLEKS MENJADI TEKS DIALOG Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
(Vkk)
67
Reliabilitas antar penimbang dilakukan dengan rumus berikut.
Vt
= varian dari tes
Vkk = varian dari kekeliruan Kemudian nilai dicocokkan dengan tabel Guilford berikut. Tabel 3.11 Tingkat Korelasi Guiltford Interval Koefisien
Tingkat Korelasi
˂ 0,20
tidak ada korelasi
0,20 – 0,40
korelasi rendah
0,40 – 0,60
korelasi sedang
0,60 – 0,80
korelasi tinggi
0,80 – 0,90
korelasi tinggi sekali
1,00
korelasi sempurna (Subana, dkk, 2005 : 104)
3) Uji normalitas bertujuan untuk mencari tahu normalitas distribusi skor prates dan pascates. Penghitungan uji normalitas ini menggunakan aplikasi SPSS versi 16 dengan signifikasi 0,05. Data berdistribusi normal apabila signifikansi yang ditunjukkan oleh aplikasi SPSS lebih besar dari 0,05. 4) Uji homogenitas bertujuan untuk mengetahui tingkat homogenitas kelas eksperimen dan kelas kontrol. Uji homogenitas akan menunjukkan apakah kelas eksperimen dan kelas kontrol memiliki sifat homogen. Uji homogenitas dilakukan dengan menggunakan aplikasi SPSS Versi 16. Tingkat homogenitas akan ditunjukkan oleh signifikansi hasil dari penghitungan SPSS. Apabila signifikasi yang diperoleh lebih besar dari 0,05 dapat diketahui bahwa data prates dan pascates bersifat homogen. 5) Uji Hipotesis Setelah data terbukti normal dan homogen berdasarkan hasil pengujian normalitas dan homogenitas sebagai tahap pengujian persyaratan analisis data, maka langkah selanjutnya adalah menguji hipotesis dengan rumus uji-t (t-test). Irene Mutiara Khaeranti, 2015 PENERAPAN MODEL KOOPERATIF TIPE BERPIKIR, BERPASANGAN, DAN BERBAGI (THINK, PAIR, AND SHARE) DALAM PEMBELAJARAN MENGONVERSI TEKS EKSPLANASI KOMPLEKS MENJADI TEKS DIALOG Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
68
Peneliti menggunakan uji-t karena penelitian ini merupakan penelitian yang menggunakan kelompok eksperimen dan kelompok kontrol. Uji-t dilakukan untuk menguji signifikansi perbedaan mean. Dalam melakukan uji hipotesis diperlukan langkah-langkah sebagai berikut. a) Mencari deviasi standar gabungan (dsg) Dsg = √ Keterangan: n1
= banyaknya data kelompok 1
n2
= banyaknya data kelompok 2
V1
= varians data kelompok 1
V2
= varians data kelompok 2
b) Menentukan t hitung t =
√
Keterangan: �1
= rata-rata data kelompok 1
�2
= rata-rata data kelompok 2
c) Menentukan derajat kebebasan (dk) Dengan rumus: dk = n1 + n2 – 2. d) Menentukan ttabel Pengujian statistik uji-t digunakan untuk mengetahui tingkat pengaruh dari masing-masing variabel. Hipotesis diuji pada taraf nyata ɑ = 0,05. Untuk hipotesis satu pihak, ttabel =
db
Dengan kriteria pengujian: Jika thitung > ttabel maka Ha (Hipotesis Alternatif) diterima atau H0 (Hipotesis Nol) ditolak. Jika thitung < ttabel, maka Ha (Hipotesis Alternatif) ditolak atau H0 (Hipotesis Nol) diterima. (Subana dkk, 2005, hlm. 171-172). Irene Mutiara Khaeranti, 2015 PENERAPAN MODEL KOOPERATIF TIPE BERPIKIR, BERPASANGAN, DAN BERBAGI (THINK, PAIR, AND SHARE) DALAM PEMBELAJARAN MENGONVERSI TEKS EKSPLANASI KOMPLEKS MENJADI TEKS DIALOG Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Irene Mutiara Khaeranti, 2015 PENERAPAN MODEL KOOPERATIF TIPE BERPIKIR, BERPASANGAN, DAN BERBAGI (THINK, PAIR, AND SHARE) DALAM PEMBELAJARAN MENGONVERSI TEKS EKSPLANASI KOMPLEKS MENJADI TEKS DIALOG Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu