26
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
3.1
Jenis Penelitian Jenis penelitian yang dilaksanakan berupa Penelitian Tindakan Kelas yakni
suatu penelitian bersiklus yang dilakukan oleh guru berdasarkan permasalahan riil yang ditemui di kelasnya, melalui langkah-langkah merancang, melaksanakan, dan merefleksikan tindakan secara kolaboratif, partisipatif dan reflektif mandiri dengan tujuan untuk memperbaiki kualitas pembelajaran yang meliputi sistem, cara kerja, proses, isi, kompetensi, dan situasi sehingga hasil belajar siswa dan kinerja guru dapat meningkat.
3.2
Setting Penelitian dan Unit Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SD Negeri Mangunsari 01, kelas V Semester
II Tahun Ajaran 2011/ 2012. SD
Negeri Mangunsari 01 berlokasi di Jalan
Hasannudin 85, Mangunsari, Kecamatan Sidomukti, Kota Salatiga. Penelitian ini dilaksanakan dengan menggunakan model spiral Kemmis S. dan Mc. Taggart, R.. Dengan siklus, apabila pada rancangan pertama belum mencapai hasil yang diharapkan maka disusun rancangan yang berikutnya. Apabila sudah mencapai hasil yang diharapkan, maka peneliti akan mengadakan pengukuaran berupa tes atau ujian. Unit Penelitian ini adalah siswa kelas V SD Negeri Mangunsari 01 Salatiga Semester II Tahun Ajaran 2011/ 2012, sebanyak 30 siswa. Seluruhnya dijadikan sampel penelitian. Waktu penelitian dilaksanakan pada semester II tahun ajaran 2011/ 2012.
3.3
Variabel Penelitian Variabel yang digunakan dalam penelitian ini terdiri dari dua, yakni
sebagai berikut: Hasil Belajar sebagai variabel penelitian. Hasil Belajar yang akan diteliti adalah hasil belajar ranah kognitif yang berkenaan dengan hasil belajar intelektual
26
27
yang terdiri dari enam aspek, yakni pengetahuan atau ingatan, pemahaman, aplikasi, analisis, sintesis dan evaluasi. Dari keenam aspek penilaian hasil belajar ranah kognitif ini yang akan diteliti hanya dua aspek saja yaitu pengetahuan atau ingatan dan pemahaman dimana keduanya termasuk dalam kognitif tingkat rendah sedangkan keempat lainnya disebut sebagai kognitif tingkat tinggi. Dalam penelitian ini cara mengetahui dari hasil belajar adalah dengan menggunakan nilai hasil tes setelah pembelajaran. Pembelajaran kooperatif tipe think-pair-share sebagai variable tindakan. Disini
pembelajaran
kooperatif
tipe
think-pair-share
merupakan
jenis
pembelajaran kooperatif yang dirancang untuk mempengaruhi pola interaksi siswa serta menghendaki siswa bekerja saling membantu dalam kelompok kecil (2-6 anggota).
3.4
Rencana Tindakan Dalam penelitian tindakan kelas ini akan dilaksanakan dengan 2 siklus.
Rincian tiap siklus tindakan adalah sebagai berikut: a. Perencanaan, 1. Berkunjung ke SD yang bersangkutan. Pada tahap ini peneliti mencari informasi dengan cara observasi dikelas yang akan diteliti dan berdiskusi dengan guru kelas mengenai materi pembelajaran yang akan disajikan dan alat-alat yang digunakan. 2. Menentukan kompetensi dasar 3. Membuat rencana pembelajaran 4. Menyediakan sarana dan prasarana 5. Menyiapkan instrumen pengamatan b. Implementasi tindakan c. Refleksi Tiap siklus dilaksanakan sesuai dengan perubahan yang ingin dicapai. Untuk dapat melihat peningkatan hasil belajar siswa maka diadakan tes. Dari hasil tes diadakan analisis dan refleksi sehingga dapat dicarikan solusi untuk mengatasi
28
masalah tersebut. Namun, apabila siklus pertama telah mencapai perubahan yang diinginkan maka akan melakukan pengukuran dalam bentuk tes atau ujian. Tahapan yang digunakan dalam silus 1 sama dengan tahapan yang digunakan dalam siklus 2. Langkah-langkah siklus tersebut adalah :
3.4.1. Siklus I a. Perencanaan Pada tahap ini, langkah-langkah yang dilakukan adalah sebagai berikut: 1. Menyusun rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) mata pelajaran IPA. 2. Mengembangnkan skenario pembelajaran. 3. Menentukan metode pembelajaran. 4. Menyusun lembar kerja kelompok. 5. Menyusun alat tes pembelajaran. 6. Membuat lembar evaluasi untuk proses pembelajaran. b. Implementasi tindakan Implementasi tindakan adalah melalksanakan RPP di dalam kelas dan melaksanakan observasi terhadap pelaksanaan proses pembelajaran. Observasi dilakukan oleh guru lain atau teman sejawat dengan mengamati proses pembelajaran yaitu dengan mengamati kegiatan guru dan siswa. Observasi diarahkan poin-poin dalam pedoman yang telah disiapkan peneliti. Hasil pengamatan dimaksudkan dalam lembar observasi sebagai bahan pertimbangan untuk perbaikan proses berikutnya. c. Refleksi Refleksi adalah berdasarkan hasil analisi tersebut akan diperoleh kesimpulan hal-hal apa saja yang perlu diperbaiki atau disempurnakan pada siklus II.
3.4.2. Siklus II Rancangan pelaksanaan siklus II dilakukan setelah mengevaluasi tindakan pada siklus I. Pada siklus II dilakukan tahapan-tahapan seperti siklus I tetapi didahului dengan perencanaan ulang berdasarkan hasil-hasil yang diperoleh siklus
29
I dan refleksi, sehingga kelemahan-kelemahan yang terjadi pada siklus I tidak terjadi kembali pada siklus II. b.
Perencanaan
Pada siklus ini penulis ingin meningkatkan pemahaman siswa tentang pembelajaran IPA. Penulis terlebih dahulu menyiapkan perangkat pembelajaran dan merancang rencana pelaksanaan pembelajaran untuk program perbaikan dan pengayaan dengan model pembelajaran think-pair-share. c.
Implementasi tindakan dan observasi
Pembelajaran pada siklus ini dilaksanakan seperti pada siklus I. Adapun langkah-langkah yang ditempuh antara lain: 1. Memotivasi siswa dengan memberi pertanyaan yang berkaitan dengan materi. 2. Menyampaikan tujuan pembelajaran. 3. Melakukan pembelajaran dengan teknik. 4. Siswa bersama-sama dengan guru menyimpulkan pembelajaran. 5. Memberikan penguatan pada siswa. 6. Memberikan evaluasi. Observasi dilakukan oleh guru lain atau teman sejawat dengan mengamati proses pembelajaran yaitu dengan mengamati kegiatan guru dan siswa. Observasi diarahkan poin-poin dalam pedoman yang telah disiapkan peneliti. Hasil pengamatan dimaksudkan dalam lembar observasi sebagai bahan pertimbangan untuk mengetahui apakah masih ada kelemahan-kelemahan yang menghambat proses pembelajaran sehingga pencapaian hasil belajar kurang maksimal. d.
Refleksi
Penulis menganalisis hasil evaluasi sebagai umpan balik yang diperoleh pada siklus II. Dalam hal ini penulis dibantu oleh teman sejawat guna memberikan saran serta masukan kepada penulis sebagai guru. Apakah pembelajaran yang dilakukan pada siklus ini perlu dilakukan lagi untuk perbaikan pembelajaran serta menganalisa apakah hasil evaluasi akhir masih ada siswa yang belum tuntas. Hal ini dilakukan untuk mengetahui apakah perencanaan perbaikan yang diharapkan sudah tercapai atau belum.
30
Rancangan penelitian tindakan yang digunakan dalam penelitian ini adalah model spiral, yang dikemukakan oleh C.Kemmis dan Mc.Taggart, R melalui siklus yang terdiri dari 3 tahap yakni rencana tindakan, tindakan dan observasi, dan refleksi. Adapun gambar model spiralnya ditunjukkan melalui (gambar 3.1.) berikut.
Gambar 3.1 PTK Model Spiral dari Kemmis S. dan Mc.Taggart, R.
3.5 Teknik dan Instrumen Pengumpulan Data Tehnik pengumpulan data pada penelitian ini dilakukan melalui tes tertulis dan observasi. Tes tertulis dilaksanakan pada setiap akhir kegiatan pembelajaran pada setiap rancangan yang telah disusun. Nilai yang diperoleh pada tes inilah sebagai data yang akan dianalisis. Sedangkan observasi dilakukan sepanjang penelitian guna menambah dan memperkuat data yang diperoleh. Alat pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah alat pengumpul data dilakukan dengan menggunakan lembar observasi yang dilaksanakan oleh guru dalam kegiatan pembelajaran, lembar pre-test (untuk mengukur kemampuan awal) ini merupakan tes tahap I dan post-test (untuk mengukur hasil belajar) merupakan tes tahap II siswa setelah penerapan pembelajaran kooperatif tipe think-pair-share, daftar nilai hasil tes setelah proses pembelajaran.
31
Adapun pengertian operasional dari data yang diambil adalah sebagai berikut : 1. Tes Tes adalah alat yang digunakan untuk mengumpulkan data yang telah mengalami proses validasi (ketepatan) dan reliabilitas (ketetapan) utama dalam penelitian ini adalah tes hasil belajar dalam bentuk tes uraian. Adapun tes yang digunakan dalam teknik pengumpulan data pada penelitian ini adalah: a. Tes Awal atau Pre-Test (tes I) adalah tes yang dilaksanakan sebelum kegiatan belajar mengajar dengan suatu perlakuan yang diberikan. Tes ini digunakan untuk mengetahui tingkat pengetahuan awal siswa sebelum
materi
diberikan
pada
program
pembelajaran
yang
bersangkutan. (Instrumen pre-test terlampir) b. Tes Akhir atau Post-test (tes II) adalah tes yang dilakukan setelah proses belajar mengajar selesai, tujuannya adalah untuk mengetahui sejauh mana peningkatan kesiapan siswa terhadap materi yang telah diberikan. (Instrumen post-tets terlampir)
2. Non Tes Non tes dalam penelitian ini berupa Observasi. a. Observasi digunakan untuk mendapat data tentang pengajaran guru didalam
kelas,
sehingga
bisa
dilihat
di
dalam
pelaksanaan
pembelajaran benar-benar sesuai atau sudah menerapkan pembelajaran kooperatif tipe think-pair- share dengan benar.
3.6
Indikator Kinerja Penggunaan Pembelajaran di luar kelas dengan menggunakan pembelajaran
kooperatif tipe think-pair-share dinyatakan dapat meningkatkan hasil belajar siswa apabila: 80% dari jumlah siswa mendapat nilai ≥ 65 sebagai hasil belajar mata pelajaran IPA setiap siklus sesuai KKM dengan rata-rata kelas 75.
32
Ketetapan 80% dalam indikator kinerja ini diperoleh dari hasil kesepakatan antara Guru kelas tempat penelitian dengan peneliti yang didasari oleh panduan penyusunan kurikulum dari Badan Standar Nasional Pendidikan.
3.7
Teknik Analisis Data Teknik analisis data yang digunakan teknik statistik sederhana yakni
teknik diskriptif komparatif yakni teknik statistik dengan membandingkan skor antar siklus, mean, skor minimal, maksimal dan persentase.