BAB III METODOLOGI PENELITIAN
A. Metode Penelitian Penelitian tindakan kelas berasal dari istilah bahasa Inggris Classroom Action Research, yang berarti penelitian tentang tindakan yang dilakukan pada sebuah kelas untuk mengetahui akibat tindakan yang diterapkan pada suatu subjek penelitian dikelas tersebut (Sulipan, 2010, hlm. 11). PTK meliputi 3 kata yaitu ―penelitian‖, ―tindakan‖, ―kelas‖. Penelitian adalah kegiatan mencermati suatu objek, menggunakan aturan metodologi tertentu untuk memperoleh data atau informasi yang bermanfaat bagi peneliti atau orang-orang yang berkepentingan dalam rangka peningkatan kualitas di berbagai bidang. Tindakan adalah suatu gerak kegiatan yang sengaja dilakukan dengan tujuan tertentu yang dalam pelaksanaannya berbentuk rangaian periode atau siklus kegatan. Sedangkan kelas adalah sekelompok siswa dan mahasiswa yang dalam waktu yang sama dan tempat yang sama menerima pelajaran yang sama dari seorang guru atau dosen yang sama. Suharsimi (dalam Ekawarna, 2013. hlm. 4). Penelitian tindakan adalah penelitian yang mengkombinasikan prosedur penelitian dengan tindakan subtantif, suatu tindakan yang dilakukan dalam disiplin inquiry, atau suatu usaha seseorang untuk memahami apa yang sedang terjadi, sambil terlibat dalam sebuah proses perbaikan dan perubahan menurut Hokins (dalam Ekawarna,1993. hlm 5). Sedangkan menurut Kemmis dan Mc. Teggart menyatakan bahwa: Penelitian tindakan kelas adalah suatu bentuk self-inquiri kolektif yang dilakukan oleh para partisipan di dalam situasi sosial untuk meningkatkan rasionalitas, serta mempertinggi pemahaman mereka terhadap praktik dan situasi dimana praktik itu dilaksanakan (Kunandar, 2008, hlm. 42). Maksud dari pengertian tersebut yaitu bahwa dilakukannya
penelitian
tindakan kelas bertujuan untuk memperbaiki mutu praktik pembelajaran di kelas. Pendekatan tindakan kelas juga dapat menjebatani kesenjangan guru antara teori dan praktik pendidikan. Hal ini terjadi karena kegiatan tersebut 22
Ratih Rahmawati, 2015 PENERAPAN METODE COOPERATIVE LEARNING MODEL GROUP INVESTIGATION PADA KONSEP MASALAH-MASALAH SOSIAL DI LINGKUNGAN SETEMPAT Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
23
dilaksanakan sendiri, dengan melibatkan siswanya sendiri melalui tindakan yang direncanakan, dilaksanakan dan dievaluasi. Dengan itu, diperoleh umpan balik yang sistematis mengenai apa yang selama ini dilakukan dalam belajar mengajar. Adapun tujuan penelitian tindakan kelas adalah untuk memecahkan masalah, memperbaiki kondisi, dan mengembangkan atau meningkatkan mutu pembelajaran (Sulipan, 2010, hlm. 12).
Di dalam pelaksanaan penelitian
tindakan kelas terdapat beberapa hal yang harus diperhatikan, antara lain : 1. Penelitian tindakan kelas harus tertuju atau mengenai hal-hal yang terjadi di dalam pembelajaran, dan berguna untuk meningkatkan mutu pembelajaran. 2. Penelitian tindakan kelas oleh guru menuntut dilakukannya pencermatan secara terus-menerus, objektif, dan sistematis. 3. Penelitian tindakan harus dilakukan sekurang-kurangnya dalam dua siklus tindakan yang berurutan, informasi dari siklus terdahulu sangat menentukan bentuk siklus berikutnya. Hasil refleksi harus tampak digunakan sebagai bahan masukan untuk perencanaan siklus berikutnya. 4. Tindakan yang dilakukan guru tidak hanya memilih anak-anak tertentu, tetapi harus semua siswa dalam kelas. 5. Penelitian tindakan kelas disadari betul oleh pelakunya, sehingga yang bersangkutan dapat mengemukakan kembali apa yang dilakukan, baik mengenai tindakan, suasana ketika terjadi, reaksi siswa, urutan peristiwa. Hal-hal yang dirasakan sebagai kelebihan dan kekurangan dibandingkan dengan rencana yang sudah dibuat selanjutnya (Sulipan, 2010, hlm. 13).
Peneliti menggunakan model Penelitian Tindakan Kelas yang akan dilaksanakan dalam penelitian ini adalah model Stephen Kemmis dan Mc. Taggart (dalam Arikunto, 2008. hlm. 6) yang menggunakan system spiral, dimana dalam pelaksanaannya perencanaan ini akan dilakukan melalui beberapa tahapan siklus dalam kegiatan pembelajarannya, yaitu Planning (Rencana), Action (Tindakan), Observasion (Pengamatan), dan Reflection (Refleksi). Ratih Rahmawati, 2015 PENERAPAN METODE COOPERATIVE LEARNING MODEL GROUP INVESTIGATION PADA KONSEP MASALAH-MASALAH SOSIAL DI LINGKUNGAN SETEMPAT Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
24
B. Model Penelitian Alur Penelitian Tindakan Kelas dengan penerapan pembelajaran kooperatif model Grup Investigation pada konsep masalah-masalah sosial di lingkungan setempat menurut Kemmis dan Mc Taggar (dalam Arikunto 2009, hlm. 16) secara garis besar terdapat empat tahapan yang lazim dilalui, yaitu:
Refleksi . Peneliti sebagai observer dan guru kelas menganalisis hasil dari observasi yang kurang dalam proses pembelajaran.
PRA SIKLUS
SIKLUS I
Refleksi Peneliti dan guru menganalisis kegiatan pembelajaran dengan menggunakan model Group Investigation. Adanya peningkatan atau tidak, jika hasil belum maksimal maka dilnjutkan ke siklus berikutnya
Perencanaan Peneliti merumuskan rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) dengan menggunakan model Group Investigation pada konsep masalah-masalah sosial.
Observasi Peneliti dan guru mengamati kegiatan belajar mengajar pada pembelajaran IPS mengenai konsep masalah-masalah sosial di lingkungan sosial dengan menggunakan model Group Investigation.
Observasi Peneliti mengamati kondisi yang dilakukan oleh siswa dalam kegiatan proses pembelajaran di kelas IV
Tindakan Guru melaksanakan pembelajaran dengan menerapkan model Group Investigation pada konsep masalahmasalah sosial di lingkungan setempat..
Ratih Rahmawati, 2015 PENERAPAN METODE COOPERATIVE LEARNING MODEL GROUP INVESTIGATION PADA KONSEP MASALAH-MASALAH SOSIAL DI LINGKUNGAN SETEMPAT Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
25
Penjelasanya: Penelitian ini dimulai dari pra siklus, siklus I dan seterusnya sampai pembelajaraan dianggap berhasil. Adapun rencana tindakan yang akan dilaksanakan sebagai berikut : 1. Pra Siklus Pra siklus ini sangat penting untuk dilaksanakan sebelum suatu rencana tindakan disusun. Adapun kegiatan-kegiatannya sebagai berikut : a. Kegiatan observasi Peneliti memperoleh data melalui wawancara dengan guru Kelas IV di SDN Sukamanah 3. Pada tahap pra siklus peneliti melakukan observasi untuk mengetahui kegiatan pembelajaran dan aktivitas siswa pada saat pembelajaran berlangsung. Peneliti pun melakukan wawancara bersama guru kelas IV untuk mengetahui kesulitan yang didapat dan pengalaman guru pada saat proses pembelajaran dan memperoleh data mengenai hasil belajar IPS siswa kelas IV. Adapun hasil observasi dan wawancara tersebut yaitu guru menyampaikan materi pelajaran cenderung verbalisme, guru tidak menggunakan model pembelajaran sehingga materi yang disampaikan cenderung abstrak bagi siswa, guru kurang memberikan motivasi dan penguatan kepada siswa sehingga mengakibatkan kurangnya minat belajar siswa dan menyebabkan aktivitas siswa dalam mengikuti pembelajaran cenderung pasif.
b. Kegiatan refleksi Pada tahap refleksi peneliti menganalisa hasil observasi mengenai aktivitas guru dan aktivitas siswa serta menganalisis hasil belajar IPS siswa kelas IV melalui pedoman observasi dan catatan wawancara yang telah dilakukan peneliti. Kegiatan refleksi dilakukan untuk mengetahui kelebihan dan kekurangan yang diperoleh selama proses pembelajaran baik yang dilakukan guru maupun siswa dari hasil pengamatan. Guru bersama peneliti Ratih Rahmawati, 2015 PENERAPAN METODE COOPERATIVE LEARNING MODEL GROUP INVESTIGATION PADA KONSEP MASALAH-MASALAH SOSIAL DI LINGKUNGAN SETEMPAT Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
26
berdiskusi menentukan rencana tindakan dengan menerapkan model Group Investigation untuk siklus I.
2. Siklus I a. Perencanaan (Planning) Pada tahap perencanaan kegiatan yang dilakukan adalah peneliti bersama guru kelas IV menyiapkan silabus, membuat Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), menentukan metode, materi ajar, dan menentukan media yang akan digunakan serta menyusun lembar kerja siswa.
b. Pelaksanaan (Acting) Tindakan adalah pelaksanaan yang merupakan implementasi atau penerapan isi rancangan, yaitu mengenai tindakan kelas. Pada tahap ini kegiatan yang dilakukan oleh peneliti adalah melakukan proses pembelajaran dengan menggunakan model Group Investigation pada konsep masalah-masalah sosial di lingkungan setempat.
c. Observasi (Observing) Pada tahap ini terdiri dari pengumpulan data serta mencatat setiap aktivitas siswa pada saat pelaksanaan tindakan berlangsung. Observasi ini dilakukan oleh guru kelas yaitu dengan mengamati aktivitas guru (peneliti) dan siswa kelas IV dalam pelajaran IPS dari awal pembelajaran sampai akhir pembelajaran. Pada tahap observasi ini, peran peneliti sebagai pengajar (guru) dan guru kelas berperan sebagai observer yang tugasnya melakukan pengamatan.
d. Refleksi (Reflection) Pada kegiatan refleksi yaitu menganalisa tentang permasalahan yang diperoleh selama proses pembelajaran baik yang dirasakan guru maupun dari hasil observasi, mengkaji ulang hasil observasi dan tidakan yang telah dilaksanakan pada siklus 1. Selanjutnya Ratih Rahmawati, 2015 PENERAPAN METODE COOPERATIVE LEARNING MODEL GROUP INVESTIGATION PADA KONSEP MASALAH-MASALAH SOSIAL DI LINGKUNGAN SETEMPAT Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
27
dilanjutkan pada siklus berikutnya. Kegiatan refleksi ini sangat tepat dilakukan ketika guru pelaksana sudah selesai melakukan tindakan, kemudian guru dengan peneliti berdiskusi implementtasi rancangan tindakan. Jika penelitian dilakukan melalui beberapa siklus, maka dalam refleksi terakhir, peneliti menyampaikan rencana yang disarankan kepada peneliti lain apabila ia menghentikan kegiatannya (Arikunto, 2008, hlm.20).
3. Siklus 2 a. Perencanaan (Planning) Pada tahap perencanaan siklus 2, peneliti bersama guru kelas IV menetapkan seluruh rencana tindakan yang akan dilakukan untuk memperbaiki pembelajaran IPS pada siklus I yang dirumuskan dalam Rencana Pelakeanaan Pembelajaran (RPP) untuk mata pelajaran IPS kelas IV dengan menggunakan metode Cooperative Learning model Group Investigation
b. Pelaksanaan (Acting) Pada tahap ini merupakan tahap inti dalam penelitian setelah proses
persiapan.
Kegiatan
pelaksanaan
tindakan
perbaikan
merupakan tindakan pokok dalam siklus penelitian tindakan. Kegiatan yang dilaksanakan adalah kegiatan belajar mengajar menggunakan
metode
Cooperative
Learning
model
Group
Investigation.
c. Observasi (Observing) Pada tahap ini terdiri dari pengumpulan data serta mencatat setiap aktivitas siswa pada saat pelaksanaan tindakan berlangsung. Observasi ini dilakukan oleh guru krlas yaitu dengan mengamati aktivitas guru (peneliti) dan siswa kelas IV dalam pelajaran IPS dari awal pembelajaran sampai akhir. Hal ini dimaksudkan untuk mengetahui sejauh mana keberhasilan dan hambatan yang dialami Ratih Rahmawati, 2015 PENERAPAN METODE COOPERATIVE LEARNING MODEL GROUP INVESTIGATION PADA KONSEP MASALAH-MASALAH SOSIAL DI LINGKUNGAN SETEMPAT Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
28
selama kegiatan pembelajaran berlangsung. Sehingga hasil observasi dapat diperbaiki pada siklus berikutnya.
d. Refleksi ( Reflection) Pada kegiatan refleksi adalah memeriksa kembali, menelaah dan menganalisa hasil observasi yang dilakukan guru. Refleksi dilakukan oleh peneliti. Refleksi dilakukan dengan berdiskusi dan wawancara dengan guru dalam menilai tindakan yang telah dilakukan. Refleksi juga menelaah hasil tes belajar siswa. apabila hasil observasi dipandang masih banyak kekurangan, dan hasil tes belum mencapai nilai yang diharapkan, maka tindakan di lanjutkan pada siklus berikutnya. Apabila hasil observasi dan hasil tes belajar sudah mencapai nilai yang diharapkan yaitu > 65, maka tindakan dihentikan.
C. Teknik Pengumpulan Data Data dalam penelitian yang dikumpulkan berupa aktivitas dan dokumen yang berkaitan dengan kinerja guru dan siswa yang diperoleh melalui tes hasil belajar, observasi dan wawancara. Pengumpulan data dilakukan untuk menganalisis data yang diperoleh dan memastikan bahwa data tersebut sesuai dengan kondisi sebenarnya. Adapun teknik pengumpulan data dengan menggunakan : 1. Tes Tes yang digunakan dalam penelitian ini yaitu adalah tes hasil belajar siswa. langkah ini dilakukan ketika proses pembelajaran selesai dilaksanakan. Tes yang hasil belajar yang digunakan dalam bentuk tertulis dengan jenis tes pilihan ganda (PG). dan isiin singkat. Tes hasil belajar digunakan untuk mengetahui keberhasilan dalam penelitian tindakan kelas ini.
Ratih Rahmawati, 2015 PENERAPAN METODE COOPERATIVE LEARNING MODEL GROUP INVESTIGATION PADA KONSEP MASALAH-MASALAH SOSIAL DI LINGKUNGAN SETEMPAT Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
29
2. Non-Tes a. Observasi, Nasution (dalam Sugiyono,2013, hlm. 310) menyatakan bahwa Observasi adalah dasar semua ilmu pengetahuan. Para ilmuwan hanya dapat bekerja berdasarkan data, yaitu fakta mengenai dunia kenyataan yang diperoleh melalui observasi. Observasi, langkah ini diperoleh ketika proses pembelajaran berlangsung dengan menggunakan model Group Investigation. Observasi dilakukan untuk mengamati aktivitas kerja guru dan aktivitas siswa dalam proses pembelajaran. Data-data yang diperoleh dalam observasi ini dicatat dalam lembar observasi. Observasi dilakukan dalam setiap proses pembelajaran berlangsung. Hasil observasi ini digunakan sebagai masukan dalam pelaksanaan refleksi.
b. Wawancara, dilakukan setelah proses pembelajaran selesai yang ditujukan kepada guru. Wawancara yang digunakan dalam penelitian ini bertujuan untuk memperoleh data tentang upaya perbaikan yang telah dilaksanakan, kesulitan yang didapat dan pengalaman guru pada saat proses pembelajaran. (terlampir).
c. Dokumentasi, yaitu suatu teknik pengumpulan data dengan menggunakan kamera yang digunakan untuk mendokumentasikan kegiatan guru dan kegiatan siswa selama proses pembelajaran.
D. Lokasi dan Subjek Penelitian 1. Lokasi Penelitian Lokasi penelitian adalah tempat dimana penelitian tindakan akan dilakukan. Dalam penelitian ini peneliti mengambil lokasi di Sekolah Dasar Negeri Sukamanah 3 Kecamatan Kaduhejo Kabupaten Pandeglang Banten. Peneliti ini memilih sekolah ini karena alamat sekolah tersebut dekat dengan tempat tinggal.
Ratih Rahmawati, 2015 PENERAPAN METODE COOPERATIVE LEARNING MODEL GROUP INVESTIGATION PADA KONSEP MASALAH-MASALAH SOSIAL DI LINGKUNGAN SETEMPAT Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
30
2. Subjek Penelitian Subjek dalam penelitian ini yaitu kegiatan pembelajaran dengan menggunakan Group Investigation pada konsep Masalah-masalah Sosial di Lingkungan Setempat di SDN Sukamanah 3 di Kelas IV dengan jumlah siswa 22 orang (12 laki-laki dan 10 perempuan).
E. Instrumen penelitian Instrumen penelitian adalah alat pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian. Dalam penelitian ini instrumen yang digunakan adalah pedoman obervasi, pedoman wawancara dan tes hasil belajar. Adapun instrumen pengumpulan data yang digunakan adalah sebagai berikut: 1. Tes Tes adalah serangkaian pertanyaan atau latihan serta alat lain yang digunakan untuk mengukur keterampilan, pengetahuan intelegensi, kemampuan atau bakat yang dimiliki oleh individu atau kelompok (Arikunto,2006, hlm 16). Tes digunakan untuk memperoleh data mengenai peningkatan hasil belajar siswa. Instrumen tes hasil belajar digunakan untuk mengetahui sejauh mana pemahaman siswa dalam memahami materi yang telah disampaikan yaitu mengenai masalahmasalah sosial di lingkungan setempat pada mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial. Instrumen tes hasil belajar adalah dengan menggunakan jenis tes objektif, bentuk tes pilihan ganda dan isian singkat. Instrumen hasil belajar terdiri dari 15 soal.
2. Non Tes a. Pedoman Observasi Pedoman observasi ini digunakan untuk membantu peneliti mengamati keseluruhan proses pelaksanaan tindakan baik aktivitas guru maupun aktivitas siswa pada kegiatan pembelajaran IPS dengan menggunakan
metode
Cooperative
Learning
model
Group
Investigation. Kegiatan observasi dilakukan dimulai dari kegiatan awal, inti sampai kegiatan akhir. Ratih Rahmawati, 2015 PENERAPAN METODE COOPERATIVE LEARNING MODEL GROUP INVESTIGATION PADA KONSEP MASALAH-MASALAH SOSIAL DI LINGKUNGAN SETEMPAT Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
31
b. Pedoman Wawancara Wawancara dilakukan pada saat prasiklus. Hal-hal yang perlu diungkap mengenai pembelajaran IPS dikelas IV, dan penggunaan metode Cooperative Learning model Group Investigation). Dari hasil wawancara dapat disepakati antara peneliti dan guru. Kelas. Pedoman wawancara telah diadaptasi oleh peneliti, sehingga sesuai dengan situasi lapangan. Wawancara juga dilakukan setelah penelitian dilaksanakan.
Tabel 3.1 Pedoman Observasi Aktivitas Siswa Pada Kegiatan Pembelajaran IPS
N O
Nama Siswa
Indikator A Y
B T
Y
C T
Y
D T
Y
E T
Y
F T
Y
T
Keterangan: Y = Ya T = Tidak A. Siswa mempersiapkan alat dan bahan belajar B. Siswa memperhatikan guru saat guru menjelaskan C. Siswa berkumpul dengan kelompoknya Ratih Rahmawati, 2015 PENERAPAN METODE COOPERATIVE LEARNING MODEL GROUP INVESTIGATION PADA KONSEP MASALAH-MASALAH SOSIAL DI LINGKUNGAN SETEMPAT Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
G
32
D. Siswa mencari informasi sendiri mengenai tema yang telah ditentukan E. Siswa bekerja sama dalam pekerjaan kelompoknya F. Siswa berperan aktif dalam proses tanya jawab G. Siswa mengajukan pertanyaan
Teknik penilaian: %=
Jumlah jawaban Ya
x 100%
Jumlah Indikator x Jumlah siswa
F. Teknik Analisis Data Data yang diperoleh dari beberapa instrumen yang digunakan pada penelitian adalah data kualitatif dan data kuantitatif. Data yang diperoleh kemudian dianalisis. Pada penelitian ini teknik analisis data yang akan digunakan adalah tes hasil belajar, lembar observasi aktivitas siswa dan guru. 1. Pengolahan tes hasil belajar Data yang diperoleh dari tes hasil belajar kemudian diolah untuk mendapatkan nilai dari tiap-tiap siswa, yang kemudian nilai-nilai tersebut dijadikan acuan terhadap hasil belajar siswa kelas IV SDN Sukamanah 3 Jika dalam siklus pertama penilaian hasil belajar siswa belum meningkat maka akan dilanjutkan kesiklus berikutnya, untuk menghitung hasil belajar setiap butir soal memiliki bobot 1 untuk soal pilihan ganda (PG) dan memiliki 2 bobot untuk soal isian singkat. Rumus menghitung ketuntasan belajar : 𝑆=
𝐵 𝑥 100 𝑁
Keterangan: S = Skor B = Jumlah jawaban benar N = Jumlah soal
(Arifin, 2009, hlm. 229)
Sedangkan untuk menghitung rata-rata digunakan rumus sebagai berikut: Ratih Rahmawati, 2015 PENERAPAN METODE COOPERATIVE LEARNING MODEL GROUP INVESTIGATION PADA KONSEP MASALAH-MASALAH SOSIAL DI LINGKUNGAN SETEMPAT Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
33
Rumus menghitung nilai rata-rata (mean) 𝑥=
Ʃ𝑥 𝑁
Keterangan : X
= rata-rata (Mean)
∑x
= jumlah seluruh nilai
N
= banyaknya siswa (Sudjana, 2008, hlm. 109)
Untuk mengetahui ketuntasan belajar siswa dapat dikategorikan sebagai berikut: 1. Tingkat penguasaan siswa 0 – 64 dikategorikan ―tidak tuntas‖ 2. Tingkat penguasaan siswa 65 – 100 dikategorikan ―tuntas‖.
2. Analisis Aktivitas Kegiatan Guru dan Siswa Data aktivitas siswa diambil pada setiap pertemuan dengan menggunakan lembar pengamatan terhadap aktivitas siswa. Data aktivitas guru dan siswa yang akan dimunculkan sesuai dengan aktivitas metode Cooperative Learning model Group Investigation Nilai aktivitas guru dan siswa diperoleh berdasarkan rumus: Skor yang diperoleh Nilai Aktivitas = ————————— x 100% Jumlah Keseluruhan (Arikunto, 2012, hlm. 304) Indikatornya adalah sebagai berikut : 1. BS = Baik Sekali, jika memperoleh persentase sebesar 91- 100% 2. B = Baik, jika memperoleh persentase sebesar 81-90% 3. C = Cukup, jika memperoleh persentase sebesar 71-80% 4. K = Kurang, jika memperoleh persentase sebesar 61-70% 5.
SK = Sangat Kurang, jika memperoleh persentase ≥ 60%
Ratih Rahmawati, 2015 PENERAPAN METODE COOPERATIVE LEARNING MODEL GROUP INVESTIGATION PADA KONSEP MASALAH-MASALAH SOSIAL DI LINGKUNGAN SETEMPAT Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
34
G. Tim Kolaborasi Penelitian Tindakan Kelas ini dilaksanakan secara kolaboratif, kolaborasi sangat diperlukan untuk menentukan keberhasilan pembelajaran. Dalam Penelitian Tindakan Kelas (PTK) ini menggunakan cara berkolaborasi bersama guru. Penelitian dengan guru kelas bersama-sama merancang perangkat pembelajaran. Pada pelaksanaan guru berperan sebagai observer atau pengamat sedangkan peneliti berperan sebagai pelaksana tindakan (guru), adapun Guru yang berkolaborasi dengan peneliti adalah Ibu Euis Sulaesih, S.Pd
Ratih Rahmawati, 2015 PENERAPAN METODE COOPERATIVE LEARNING MODEL GROUP INVESTIGATION PADA KONSEP MASALAH-MASALAH SOSIAL DI LINGKUNGAN SETEMPAT Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu