BAB III METODOLOGI PENELITIAN
A. Gambaran Umum 1. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilakukan dengan mengunjungi dan mengunduh data laporan keuangan melalui website Bursa Efek Indonesia, www.idx.co.id. Dan juga mengunjungi kantor Bursa Efek Jakarta di Kawasan Niaga Sudirman untuk mencari data laporan keuangan yang tidak tersedia di website-nya. Penelitian ini dilakukan mulai bulan April 2012. 2. Ruang Lingkup dan Aktivitas Usaha Ruang lingkup dari perusahaan-perusahaan yang akan diteliti meliputi perusahaan-perusahaan yang bergerak dalam bidang industri atau manufaktur, khususnya pada sektor industri barang konsumsi. Perusahaan-perusahaan yang dijadikan obyek penelitian merupakan perusahaan yang telah terdaftar di Bursa Efek Indonesia atau perusahaan yang terbuka bagi masyarakat umum. Adapun aktivitas dari perusahaan manufaktur ini mencakup kegiatan produksi dan perdagangan produk yang dihasilkan. Khususnya sektor industri barang konsumsi yang aktivitas kegiatannya memproduksi, mengolah dan memperdagangkan produk makanan dan minuman, tembakau, farmasi, kosmetik dan produk rumah tangga serta peralatan rumah tangga.
1
B. Metode Penelitian Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kausal, yaitu penelitian yang bertujuan untuk mengetahui pengaruh antara satu atau lebih variabel bebas (independent variable) terhadap variabel terikat (dependent variable). Dalam penelitian ini variabel independennya adalah arus kas masuk operasi dan arus kas keluar operasi periode 2007 – 2011 terhadap variabel terikat yaitu arus kas operasi masa depan. Penelitian ini memerlukan pengujian hipotesis dengan uji statistik.
C. Hipotesis Penelitian Penelitian Krishnan dan Largay (2000) menunjukkan bahwa informasi arus kas metode langsung merupakan prediktor arus kas masa depan yang lebih baik daripada informasi arus kas metode tidak langsung. Sedangkan penelitian di Indonesia yang dilakukan oleh Haryadi (2002), menunjukkan kekuatan prediksi metode arus kas langsung secara tidak signifikan lebih besar daripada metode arus kas tidak langsung dalam memprediksi arus kas masa depan dan deviden masa depan. Dengan adanya penelitian sebelumnya menunjukkan hasil yang kurang signifikan, mendorong penulis untuk memformulasikan hipotesis sebagai berikut : H1
:
Arus kas operasi tahun berjalan dapat memprediksi arus kas operasi masa depan.
H2
:
Arus kas masuk operasi tahun berjalan berpengaruh pada arus kas operasi masa depan. 2
H3
:
Arus kas keluar operasi tahun berjalan berpengaruh pada arus kas operasi masa depan.
D. Variabel dan Pengukurannya Variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah 1. Variabel bebas (Independent Variable) Variabel bebas atau variabel prediktor adalah variabel yang berdiri sendiri, tetapi hasilnya sangat berpengaruh terhadap variabel yang mengikutinya. Penelitian ini menggunakan dua variabel independen, arus kas masuk operasi tahun berjalan dan arus kas keluar operasi tahun berjalan. Skala pengukuran untuk kedua variabel independen ini adalah skala rasio. 2. Variabel tidak bebas (Dependent Variable) Yang dimaksud dengan variabel dependen adalah variabel yang tidak dapat berdiri sendiri tanpa adanya variabel independen. Nama lain dari variabel ini, variabel yang diramalkan (predictand). Dalam penelitian ini yang menjadi variabel dependen adalah arus kas operasi masa depan. Skala pengukuran variabel dependen ini adalah skala rasio.
E. Metode Pengumpulan Data Guna memperoleh data-data yang dapat diuji dan bisa dipertanggungjawabkan kebenarannya serta relevan dengan pokok permasalahan, maka penulis berusaha untuk mendapatkan data-data tersebut sebagai berikut :
3
Penelitian Kepustakaan (Library Research) Melalui studi kepustakaan, penulis berusaha untuk memperoleh data-data yang diperlukan yang berkaitan dengan permasalahan yang sedang diteliti. Adapun hasil dari penelitian ini didapatkan data-data sekunder yang berupa teori-teori, kajian, bahasan-bahasan dan informasi lainnya yang menjadi acuan atau landasan dalam penulisan skripsi. Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder. Data sekunder merupakan data primer yang telah diolah lebih lanjut dan telah disajikan oleh pihak lain. Penulis memanfaatkannya untuk diproses lebih lanjut.
F. Populasi dan Sampel Penelitian Dalam penelitian ini populasi yang diteliti adalah perusahaan industri atau manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Metode teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini adalah purposive sampling, dimana terdapat pertimbangan tertentu dalam pengambilan sampel. Pertimbangan sampel antara lain : 1. Perusahaan manufaktur sektor industri barang konsumsi yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) dan menggunakan metode langsung dalam mempublikasikan laporan arus kas yang diaudit selama tahun 2007 sampai dengan tahun 2011. 2. Perusahaan manufaktur sektor industri barang konsumsi yang telah terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) sebelum tahun 2007. 4
3. Periode laporan keuangan perusahaan berakhir setiap 31 Desember. 4. Laporan keuangan perusahaan menggunakan mata uang Indonesia. 5. Perusahaan tidak mengalami arus kas operasi negatif selama tahun 2007 sampai dengan tahun 2011. Didasarkan untuk mempertimbangkan kepentingan investor yang menginginkan arus kas operasi positif dengan tujuan spekulasi keuntungan. Serta nominal arus kas masuk & keluar operasinya di atas Rp 1.150.000.000.000,-.
Adapun nama – nama perusahaan yang dijadikan sebagai sampel penelitian adalah sebagai berikut : Tabel 3.1 Nama – Nama Perusahaan yang Dijadikan Sebagai Sampel Penelitian
No
Nama Perusahaan
Kode
1
Indofood CBP Sukses Makmur Tbk
ICBP
2
Indofood Sukses Makmur Tbk
INDF
3
Multi Bintang Indonesia Tbk
MLBI
4
HM Sampoerna Tbk
HMSP
5
Kalbe Farma Tbk
KLBF
6
Tempo Scan Pacific Tbk
TSPC
7
Mandom Indonesia Tbk
TCID
8
Unilever Indonesia Tbk
UNVR
Sumber : www.idx.co.id
5
G. Definisi Operasional Variabel Dalam penyusunan skripsi ini penulis mendefinisikan variabel secara operasional sebagai berikut : 1. Arus Kas Masuk Operasi Arus kas masuk operasi tahun berjalan (Akmi) merupakan aktivitas operasi yang menambah atau meningkatkan jumlah kas perusahaan selama tahun berjalan. Arus kas masuk operasi adalah jumlah arus kas masuk yang diterima dari aktivitas operasi. Arus kas masuk operasi tahun berjalan ini terdiri atas kas yang diterima dari penjualan barang dan jasa, royalti, fees, komisi dan pendapatan lain selama tahun berjalan. 2. Arus Kas Keluar Operasi Arus kas keluar operasi tahun berjalan (Akki) merupakan aktivitas operasi yang mengurangi atau menurunkan jumlah kas perusahaan selama tahun berjalan. Arus kas keluar operasi adalah jumlah arus kas keluar yang dibayarkan perusahaan untuk aktivitas operasi. Arus kas keluar operasi tahun berjalan ini terdiri atas kas yang dibayarkan kepada para pemasok barang dan jasa, para pegawai, pembayaran pajak, dan pembayaran aktivitas operasi lainnya selama tahun berjalan. 3. Arus Kas Operasi Masa Depan Adalah total arus kas operasi masa depan (Akoi), sebagai arus kas dari aktivitas operasi yang dihasilkan dari efek transaksi kas yang mempengaruhi pendapatan operasi pada perioda ( t+1).
6
Model regresi yang dikembangkan untuk menguji hipotesis-hipotesis yang telah dirumuskan dalam penelitian ini adalah : Akoi, t+1 = a0 + β1Akmi,t + β 2Akki,t + e Keterangan: Akoi, t+1
: Arus kas operasi perusahaan i, perioda (t+1), variabel terikat atau variabel yang akan diramalkan.
Akmi,t
: Arus kas masuk operasi perusahaan i, perioda t.
Akki,t
: Arus kas keluar operasi perusahaan i, perioda t.
a0
: Intercept (nilai Akoi,t+1, kalau nilai β1Akmi,t = 0 dan β2Akki,t = 0).
β1
: Slopt atau garis kemiringan (koefisien regresi untuk Akmi,t).
β2
: Slopt atau garis kemiringan (koefisien regresi untuk Akki,t).
H. Metode Analisis Data 1. Statistik Deskriptif Analisis statistik deskriptif merupakan teknik deskriptif yang memberikan informasi mengenai data yang dimiliki dan tidak bermaksud menguji hipotesis. Analisis ini hanya digunakan untuk menyajikan dan menganalisis data disertai dengan perhitungan agar dapat memperjelas keadaan atau karakteristik data yang bersangkutan (Nurgiyantoro et al.,
7
2004). Pengukuran yang digunakan dalam penelitian ini adalah nilai ratarata (mean), standar deviasi, maksimum dan minimum.
2. Uji Asumsi Klasik a. Uji Normalitas Data Uji normalitas data bertujuan untuk menguji apakah variabel dependen dan independen dalam model regresi tersebut terdistribusi secara normal (Ghozali, 2006). Model regresi yang baik adalah yang mempunyai distribusi data normal atau mendekati normal. Uji normalitas pada penelitian ini menggunakan uji statistik nonparametrik Kolmogorov-Smirnov (K-S). b. Uji Autokorelasi Uji autokorelasi bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi linier berganda ada korelasi antara kesalahan pengganggu pada periode
t
dengan
kesalahan
pengganggu
pada
periode
t-1
(sebelumnya). Jika terjadi korelasi, maka dinamakan terdapat problem autokorelasi (Ghozali, 2005). Autokorelasi timbul karena observasi yang berurutan sepanjang waktu berkaitan satu sama lainnya. Model regresi yang baik adalah regresi yang bebas dari autokorelasi. Uji autokorelasi dalam penelitian ini menggunakan Durbin-Watson (DW). c. Uji Heteroskedastisitas Uji heteroskedastisitas bertujuan menguji apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan variansi dari residual satu pengamatan 8
ke pengamatan yang lain. Jika variansi dari residual satu pengamatan ke pengamatan lain tetap, maka disebut Homoskedastisitas dan jika berbeda disebut Heteroskedastisitas. Model regresi yang baik adalah yang Homoskedastisitas atau tidak terjadi Heteroskedastisitas. Uji Heteroskedastisitas dalam penelitian ini menggunakan Glejser Test. d. Uji Multikolonieritas Uji multikolonieritas bertujuan untuk menguji apakah model regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas (independen). Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi di antara variabel independen. Jika variabel independen saling berkorelasi, maka variabel-variabel ini tidak ortogonal. Variabel ortogonal adalah variabel independen yang nilai korelasi antar sesama variabel independen sama dengan nol. Apabila terjadi gejala multikolonieritas, salah satu langkah untuk memperbaiki model adalah dengan metode Principal Component Analysis (PCA) yang ada dalam analisis faktor. Prosedur
PCA
ini
pada
dasarnya
adalah
bertujuan
untuk
menyederhanakan variabel yang diamati dengan cara menyusutkan (mereduksi) dimensinya. Uji multikolonieritas menggunakan Variance Inflation Factor (VIF).
3. Prosedur Pengujian Hipotesis Pengujian hipotesis diperlukan untuk mengetahui dan menguji kebenaran dari suatu hipotesis yang telah dirumuskan sebelumnya. 9
Adapun langkah-langkah atau prosedur ilmiah yang dipergunakan dalam pengujian terhadap hipotesis tersebut mencakup : a. Pengujian terhadap hipotesis pertama Pengujian dilakukan dengan menggunakan uji F (Anova) pada taraf signifikansi 5 %. Penjelasan penarikan kesimpulan juga didasarkan pada atribut statistik lainnya, seperti koefisien regresi dan koefisien determinasi. Adapun langkah-langkah dalam pengujian hipotesis ini sebagai berikut : 1) Rumuskan Hipotesis. 2) Tentukan taraf signifikansi dan nilai F tabel. Tentukan nilai taraf nyata = 5 % (0,05). Nilai F tabel ditentukan dengan derajat kebebasan V1 = k-1 dan V2 = n-k. 3) Tentukan daerah penolakan dan penerimaan Ho. Ho diterima apabila F data ≤ F tabel atau jika (SIG) > 0,05. Ho ditolak apabila F data > F tabel atau jika (SIG) < 0,05. 4) Menentukan nilai uji statistik data penelitian. Statistik yang digunakan untuk menguji hipotesis ini adalah nilai F data (Anova) dan (SIG) hasil pengolahan SPSS. 5) Menarik kesimpulan. Menarik kesimpulan apakah Ho diterima atau ditolak berdasarkan kriteria yang ditentukan.
10
b. Uji parsial dengan T-Test pada hipotesis kedua dan ketiga Tes ini bertujuan untuk mengetahui besarnya pengaruh masingmasing variabel independen secara individual (parsial) terhadap variabel dependen. Hasil uji ini pada output SPSS dapat dilihat pada tabel coefficients. Pengujian dilakukan dengan menggunakan uji T pada taraf signifikansi 5 %. Adapun langkah-langkah pengujian hipotesis ini sebagai berikut : 1) Rumuskan Hipotesis. 2) Tentukan taraf signifikansi dan nilai t tabel. Tentukan nilai taraf nyata = 5 % (0,05). Nilai t tabel ditentukan dengan derajat kebebasan (dk) = n- k. 3) Tentukan daerah penolakan dan penerimaan Ho. Ho diterima apabila t data ≤ t tabel atau jika (SIG) > 0,05. Ho ditolak apabila t data > t tabel atau jika (SIG) < 0,05. 4) Menentukan nilai uji statistik data penelitian. Statistik yang digunakan untuk menguji hipotesis ini adalah nilai t koefisien dan ( SIG ) hasil pengolahan SPSS. 5) Menarik kesimpulan. Menarik kesimpulan apakah Ho diterima atau ditolak berdasarkan kriteria yang ditentukan.
11
c. Analisis Koefisien Determinasi Koefisien determinasi (R2) bertujuan untuk mengetahui seberapa besar
kemampuan
variabel
independen
menjelaskan
variabel
dependen. Untuk regresi berganda sebaiknya menggunakan R Square yang disesuaikan (Adjusted R Square). Nilai R Square dikatakan baik jika diatas 0,5 karena nilai R Square berkisar antara 0 sampai 1.
12