BAB III METODOLOGI PENELITIAN
3.1.
Setting dan Subjek Penelitian
3.1.1. Tempat Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas. Penelitian Tindakan kelas ini dilaksanakan di SDN Ledok 07 Salatiga kelas 4 Semeter II 2012/2013. 3.1.2. Waktu Penelitian dilakukan pada bulan Februari - Mei 2013 dengan jadwal sebagai berikut:
No
Kegiatan
1
Penyusunan
Tabel 1 Waktu Pelaksanaan Penelitian Bulan Januari
Februari
Maret
April
Mei
Proposal 2
Persiapan
3
Tindakan Siklus I Pertemuan 1 Pertemuan 2 Siklus 2 Pertemuan 1 Pertemuan 2
6
Analisis Data
7
Pelaporan
Waktu ini dipilih untuk mempersiapkan siswa dalam menghadapi tes akhir semester dan merupakan tes kenaikan kelas. Siswa harus di siapkan lebih awal dalam menghadapi tes akhir semester.
12
13
3.1.3. Subjek Penelitian Siswa kelas 4 SDN Ledok 07 Salatiga pada tahun pelajaran 2012/2013 memiliki jumlah murid 37 siswa yang terdiri dari 20 anak laki-laki dan 17 anak perempuan. Adapun alasan dilakukannya penelitian terhadap pelajaran IPA dengan pertimbangan bahwa hasil pembelajaran siswa kelas 4 SDN Ledok 07 masih ada yang kurang dari KKM. Siswa kelas 4 SDN Ledok 07 Salatiga kurang punya motivasi dan minat dalam belajar IPA karena membosankan karena pembelajaran masih bersifat konvensional. Waktu belajar sangat sempit, karena pada hari kamis pelajaran IPA dilaksanakan setelah pelajaran olahraga yang menyebabkan siswa merasa kelelahan. Selain itu dirumah banyaknya sarana bermain. Dan sebagian siswa terbuai dengan acara yang ditayangkan di televisi sehingga menyita waktu belajarnya, yang mengakibatkan hasil belajar IPA siswa rendah.
3.2.
Variabel Penelitian Priyatno (2010:8) menyatakan “variabel adalah suatu konsep yang
beragam atau bervariasi. Variabel dibedakan menjadi dua yaitu variabel tergantung (variabel yang dipengaruhi variabel yang lain) dan variabel bebas ( variabel yang mempengaruhi)”. Maka dalam penelitian ini variabel tersebut adalah sebagai berikut: 1. Variabel tergantung Hasil belajar merupakan variabel yang dipengaruhi. 2. Variabel bebas Metode Inquiry merupakan variabel yang mempengaruhi.
3.3.
Jenis Penelitian dan Desain Penelitian
3.3.1. Jenis Penelitian Penelitian ini menggunakan jenis penetilitian tidakan kelas (PTK). Penelitian tindakan kelas berasal dari bahasa inggris, yaitu Classroom Action Research yang artinya Action Research (penelitian dengan tindakan). Menurut Suharsimi Arikuntoro dalam Suyadi (2012:3) PTK terdiri dari tiga kata, yaitu
14
penelitian, tindakan, dan kelas. Disimpulkan bahwa yang dimaksud dengan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) adalah pencermatan dalam bentuk tindakan terhadap kegiatan belajar yang disengaja dimunculkan dan terjadi dalam sebuah kelas. Sedangkan menurut Aqip (2011:3) Penelitian Tindakan Kelas (PTK) adalah penelitian yang dilakukan oleh guru di kelasnya sendiri melalui refleksi diri dengan tujuan untuk memperbaiki kinerjanya sehingga hasil belajar siswa meningkat. 3.3.2. Desain Penelitian Prosedur dalam melakukan PTK dibatasi oleh ruang lingkup kelas (Suyadi, 2012:19). Prosedur melakukan PTK yaitu: 1.
2. 3.
4.
Perencanaan, PTK tidak ubahnya seperti penelitian-penelitian ilmiah lainnya, yang selalu menggunakan perencanaan yang matang. Jadi langkah pertama melakukan PTK adalah membuat perencanaan secara matang. Pelaksanaan, Pelaksanaan adalah menerapkan apa yang telah direncanakan pada tahap satu, yaitu bertindak di kelas. Pengamatan (Observasi), Observasi adalah alat untuk memotret seberapa jauh efek tindakan telah mencapai sasaran. Pada langkah ini peneliti harus menguraikan jenis data yang dikumpulkan, cara mengumpulkan, dan alat atau instrumen pengumpulan data ( angket/wawancara/observasi, dll.). Refleksi, refleksi adalah kegiatan untuk mengemukakan kembali apa yang telah dilakukan. Refleksi juga sering disebut dengan istilah “memantul”. Dalam hal ini, peneliti memantulkan pengalamannya ke layar kaca sehingga jelas penglihatannya ( baik kelemahan maupun kekurangannya).
Untuk melihat lebih jelas skema kegiatan PTK dapat dilihat pada gambar berikut:
Gambar 1. Skema Kegiatan PTK
15
3.4.
Prosedur Penelitian
3.4.1. Perencanaan Siklus I 1. Perencanaan a. Menyusun RPP dengan menggunakan metode Inquiry. b. Mengumpulkan media. c. Menyusun lembar observasi. d. Menyampaikan ide yang terkandung dalam penelitian kepada kepala sekolah tempat dilaksanakannya penelitian. e. Observasi. 2. Tindakan a. Guru melakukan apersepsi. b. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan dicapai. c. Guru melakukan tanya jawab materi yang akan disampaikan. d. Guru menyampaikan materi IPA dengan menggunakan metode Inquiry dan siswa sebagai pusat pembelajaran. e. Guru memberikan tugas diskusi kelompok. f. Presentasi hasil diskusi dan penarikan kesimpulan. g. Siswa menyelesaikan tugas pada lembar kerja siswa. h. Melakukan observasi pada pembelajaran IPA dengan menggunakan metode Inquiry. i. Melakukan kolaborasi dengan guru mata pelajaran IPA yang bertugas sebagai observer selama proses penelitian berlangsung. 3. Observasi Observasi pada siklus I diamati guru kelas sebagai obsever. Pengamat mengamati jalannya proses pembelajaran dan perhatian dipusatkan pada kegiatan guru dalam menerapkan pembelajaran, dengan penggunaan metode Inquiry termasuk hasil yang dicapai siswa. 4. Refleksi Refleksi merupakan analisis hasil observasi dan hasil tes.Refleksi pada siklus I dilaksanakan segera setelah tahap implementasi/tindakan dan observasi selesai. Semua data yang diperoleh akan dipaparkan baik
16
data hasil evaluasi siswa maupun hasil observasi pembelajaran yang dilakukan guru. Hasil refleksi dari siklus I digunakan sebagai dasar untuk perbaikan dan merencanakan siklus berikutnya apabila peneliti merasa belum adanya peningkatan seperti yang diharapkan. 3.4.2. Perencanaan Siklus II Berdasarkan analisa pada pembelajaran siklus I, maka perencanaan pada siklus II adalah sebagai berikut: 1. Perencanaan a. Mengidentifikasi masalah yang muncul pada siklus I b. Menentukan indikator pencapaian hasil belajar c. Mengembangkan program siklus II 2. Tindakan Pelaksanaan program tindakan II yang mengacu pada identifikasi masalah yang muncul pada siklus I, sesuai dengan alternatif pemecahan masalah yang sudah ditentukan, antara lain melalui: a. Guru melakukan apersepsi. b. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan dicapai. c. Guru melakukan tanya jawab materi yang akan disampaikan. d. Guru menyampaikan materi IPA dengan metode Inquiry dan siswa sebagai pusat pembelajaran. e. Guru memberikan tugas diskusi kelompok. f. Presentasi hasil diskusi dan penarikan kesimpulan. g. Siswa menyelesaikan tugas pada lembar kerja siswa. h. Melakukan observasi pada pembelajaran IPA dengan menggunakan metode Inquiry. i. Melakukan kolaborasi dengan guru mata pelajaran IPA yang bertugas sebagai observer selama proses penelitian berlangsung. 3. Observasi Observasi pada siklus II diamati Guru kelas sebagai observer. Observasi pada penelitian ini dilakukan terhadap kegiatan belajar mengajar dengan penggunaan metode Inquiry, melakukan observasi
17
sesuai dengan format yang disiapkan dan mencatat semua hal-hal penting yang terjadi selama pelaksanaan tindakan berlangsung, dan menilai hasil tindakan sesuai dengan format yang sudah dikembangkan. 4. Refleksi Refleksi merupakan analisis hasil observasi dan hasil tes. Refleksi pada siklus II dilaksanakan segera setelah tahap implementasi/tindakan dan observasi selesai. Semua data yang diperoleh akan dipaparkan baik data maupun hasil evaluasi siswa maupun hasil observasi pembelajaran yang dilakukan guru. Hasil refleksi dari siklus II ini diharapkan dapat memenuhi indikator penelitian yang telah ditetapkan, ketuntasan hasil belajar IPA siswa kelas 4 SDN Ledok 07 Salatiga Semester II Tahun Pelajaran 2012/2013 dapat meningkat.
3.5.
Data dan Pengumpulan Data
3.5.1. Teknik Pengumpulan Data Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian untuk mengetahui peningkatan ketuntasan hasil belajar siswa kelas 4 SD Negeri Ledok 07 Salatiga dalam mata pelajaran IPA setelah memperoleh tindakan, adalah: a. Observasi Observasi
digunakan
untuk
mengamati
keterlaksaan
kegiatan
pembelajaran menggunakan metode Inquiry. Observasi dalam penelitian ini adalah observasi langsung yaitu peneliti dan pengamat (guru kelas) melihat sekaligus mengamati secara langsung kemudian mencatat perilaku dan kejadian yang terjadi pada keadaan sebenarnya saat proses belajar mengajar berlangsung. b. Tes Tes dilakukan untuk mengetahui kemampuan siswa selama proses belajar, sehingga peneliti dapat merencanakan tindakan yang akan diambil dalam memperbaiki pembelajaran. Pemberian tindakan dilakukan melalui 2 (dua) siklus, sedangkan evaluasi dilakukan diakhir siklus untuk mengetahui prestasi belajar siswa pada setiap siklus.
18
c. Catatan Lapangan Catatan lapangan dipergunakan untuk mendokumentasikan secara keseluruhan kejadian-kejadian selama berlangsungnya kegiatan pembelajaran dapat berupa foto atau video. 3.5.2. Alat Pengumpulan Data Instrumen penelitian yang digunakan untuk memperoleh data dalam penelitian ini terdiri dari tes tertulis dan lembar observasi. Instrument pengumpulan data yang digunakan untuk mengetahui ketuntasan belajar siswa kelas 4 SD Ledok 07 Salatiga pada pelajaran IPA setelah menerapkan pendekatan Tindakan Kelas ini adalah dengan menggunakan metode Inquiry dalam pembelajaran. Pengumpulan data dalam penelitian ini dengan menyusun instrument penelitian. 3.5.3. Instrumen Penelitian Tindakan Kelas Sebelum melakukan Penelitian Tindakan Kelas di buat berbagai input instrumental yang akan digunakan untuk memberi tindakan dalam PTK seperti Rencana Pelaksanan. Selain itu juga dibuat perangkat pembelajarn yang berupa: a. Lembar Observasi Guru Tabel 2 Kisi-kisi Lembar Observasi Guru No
Aspek yang diamati
Nomor
1.
Pra pembelajaran
1,2
2.
Pembukaan
3,4
3.
Kegiatan inti a. Penguasaan materi
5,6,7,8
b. Pendekatan/ strategi
9,10,11,12,13, 14, 15
c. Pemanfaat media pembelajaran/sumber belajar
16,17,18, 19
19
d. Pembelajaran yang menantang dan memacu 20,21,22.23, keterlibatan siswa
4
No 1 2 3 4 5
24, 25
e. Penilaian proses dan hasil belajar
26, 27
f. Penggunaan bahasa
28,29, 30
Penutup
31,32, 33 Tabel 3 Kriteria Penilaian Observasi Guru Skor Kualifikasi 116 – 132 A 95 – 115 B 74 – 94 C 54 – 74 D 33 – 53 E
1. Lembar observasi siswa Tabel 4 Kisi-kisi Lembar Observasi Siswa No Aspek yang diamati
Nomor
1.
Pra pembelajaran
1,2
2.
Kegiatan awal pembelajaran
3,4
3.
Kegiatan inti pembelajaran a. Penjelasan materi pembelajaran
5,6,7,8
b. Pendekatan/strategi pembelajaran
9, 10, 11, 12, 13, 14, 15
c. Pemanfaatan media pembelajaran/ sumber
16, 17, 18,
20
belajar
4.
d. Penilaian proses dan hasil belajar
19, 20
e. Penggunaan bahasa
21
Penutup
22, 24 Tabel 5 Skor Aktivitas Siswa Skor
No 1
83 – 92
A
2
70 – 82
B
3
47 – 69
C
4
24 – 46
D
5
23 – 35
E
Kualifikasi
2. Kisi – Kisi Soal
Standar Kompetensi 9. Memahami perubahan kenampakan permukaan bumi dan benda langit.
Tabel 6 Kisi-kisi Soal Siklus I Kompetensi Indikator Dasar 9.1. 1.Menyebutkan Mendeskripsik unsur-unsur an perubahan muka bumi. kenampakan 2. Mendeskripsi bumi. kan perubahan kenampakan bumi. 3. Menyebutka n unsurunsur yang dapat mengubah muka bumi.
Nomor Item 1, 2, 3, 4 5, 7, 8
9, 10
11, 12, 13, 14, 15
21
4. Menyebutka n dampak yang ditimbulkan akibat perubahan kenampakan bumi. 5. Mengusulkan cara mengatasi perubahan kenampakan bumi.
Standar Kompetensi 10. Memahami perubahan lingkungan fisik dan pengaruhny a terhadap daratan
Tabel 7 Kisi-kisi Soal Siklus II Kompetensi Indikator Dasar 10.2 1.Menyebutkan Menjelaskan beberapa pengaruh perubahan lingkungan lingkungan fisik. fisik terhadap daratan 2.Menyebutkan (erosi, abrasi, perubahan banjir, dan longsor). lingkungan
16, 17, 18, 19, 20, 21, 22, 23
24, 25, 26, 27, 28, 29, 30
Nomor Item
1,2,3,4,5,6,7, 8,9
10,11,12,13,14,15
fisik. 3.Menjelaskan
penyebab perubahan lingkungan fisik.
16,17, 18, 19. 20, 21, 22, 23, 24, 25, 26, 27, 28, 29, 30
22
3.6.
Teknik Analisis Instrumen
3.6.1. Pelaksanaan Uji Coba Tes Setelah perangkat tes tersusun, kemudian diujicobakan pada kelas yang bukan merupakan subjek penelitian, melainkan kelompok lain yaitu kelas 5 SD Negeri Ledok 07 Salatiga. Tes uji coba dilakukan untuk menguji apakah butirbutir soal tersebut memenuhi kualifikasi soal yang layak digunakan, yaitu butir soal valid dan perangkat tes tersebut reliabel sehingga hasil yang diperoleh dapat dipertanggung jawabkan. 3.6.2. Analisis Reabilitas Instrumen Uji reliabilitas digunakan untuk mengetahui konsistensi alat ukur, apakah alat ukur yang digunakan dapat diandalkan dan tetap konsisten jika pengukuran tersebut diulang. Untuk pengujian biasanya menggunakan batasan tertentu seperti 0,6. Menurut Sekaran (1992) dalam (Priyatno, 2010:98) reliabilitas kurang dari 0,6 adalah kurang baik, sedangkan 0,7 dapat diterima dan 0,8 adalah baik. Hasil perhitungan uji reliabilitas yang telah dilakukan, dapat dilihat pada lampiran. Untuk lebih jelasnya disajikan dalam tabel 8 sebagai berikut: Tabel 8 Hasil Uji Reliabilitas Instrumen Tes Siklus I dan siklus II Siklus Bentuk instumen Koefisien Alpha Kriteria I
Essay
0,963
Reliabilitas Baik
II
Essay
0,952
Reliabilitas Baik
Berdasarkan tabel 8 menunjukkan bahwa dari uji reliabilitas 30 item soal evaluasi siklus I diperoleh koefisien Alpha= 0,963 termasuk dalam kriteria reliabilitas baik karena nilai alpha lebih dari 0,8. Demikian juga dari uji reliabilitas 30 item soal siklus II diperoleh koefisien Alpha= 0,952 yang termasuk dalam kriteria reliabilitas baik, karena nilai alpha lebih dari 0,8.
23
3.6.3. Analisis Validitas Instrumen Validitas adalah ketepatan atau kecermatan suatu insturmen
dalam
mengukur apa yang ingin diukur. Dalam menganalisis butir soal menggunakan uji validitas dan reliabilitas Instrumen. Uji reabilitas digunakan untuk mengetahui konsistensi alat ukur, apakah alat ukur yang digunakan dapat diandalkan dan tetap konsisten jika pengukuran tersebut diulang (Priyatno, 2010:97). Menurut Azwar (1999) dalam (Priyatno, 2010:90) semua item yang mencapai koefisien kolelasi minimal 0,30 daya pembedanya dianggap memuaskan, tetapi bila jumlah item belum mencukupi kita bisa menurunkan sedikit batas kriteria 0,30 menjadi 0,25 tetapi menurunkan batas kriteria dibawah 0,20 sangat tidak disarankan. Berdasarkan soal tes yang diujikan pada siswa kelas 5 SDN Ledok 07 Salatiga, maka hasilnya diolah dengan menggunakan program SPSS versi 16 for Windows dan hasil analisisnya dapat dilihat pada lampiran. Berikut ini adalah tabel hasil uji validitas instrumen siklus I dan II.
Tabel 9 Hasil Uji Validitas Instrumen Tes Siklus I dan Siklus II Bentuk Siklus Item soal Valid Tidak Valid Instrunen 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 1, 2, 3, 5, 6, 4, 8, 11, 18, 9, 10, 11, 12, 13, 14, 7, 9, 10, 12, 19, 24, 28 15, 16, 17, 18, 19, 13, 14, 15, Essay 20, 21, 22, 23, 24, 16, 17, 19, I 25, 26, 27, 28, 29, 20, 21, 22, 30 23, 25, 26, 27, 29, 30 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 1, 2, 3, 5, 6, 4, 8, 11, 18, 9, 10, 11, 12, 13, 14, 7, 9, 10, 12, 19, 24, 28 15, 16, 17, 18, 19, 13, 14, 15, Essay 20, 21, 22, 23, 24, 16, 17, 20, II 25, 26, 27, 28, 29, 21, 22, 23, 30 25, 26, 27, 29, 30
24
Berdasarkan tabel 9 menunjukan bahwa setelah dilakukan analisis dari 30 item soal tes siklus I terdapat 7 item soal yang correted item to total correlation ˂ 0,30 sehingga item tidak valid. Demikian juga dengan 30 item soal tes siklus II yang telah dianalisis diperoleh hasil 7 item soal tes yang correted item to total correlation ˂ 0,30 sehingga item tersebut tidak valid.
3.7.
Analisis Data Teknik data yang digunakan adalah kualitatif dan kuantitatif. Teknik
kualitatif digunakan untuk menggambarkan aktifitas guru dalam mengajar dan aktifitas siswa dalam kegiatan pembelajaran. Sedangkan teknik kuantitatif digunakan untuk menganalisis pencapaian prestasi belajar siswa.Data hasil penelitian dianalisis secara deskriftif untuk setiap siklusnya. Adapun penyajian data kualitatif yang berupa hasil belajar kognitif dianalisis dengan menentukan nilai rata-rata tiap siklus. Penyajian data kualitatif dipaparkan dalam bentuk persentase. Adapun rumus persentase menurut Depdikbud (2007) adalah sebagai berikut:
P=
∑𝑛 𝑁
𝑥 100%
Keterangan: P
= Persentase
∑𝑛
= Jumlah frekuensi yang muncul
N
= Jumlah total siswa Setelah diperoleh besarnya nilai rata-rata hitung atau mean dari skor-skor
tes yang bersangkutan, selanjutnya dikonversi atau diubah menjadi nilai standar. Pengubahan skor mentah hasil tes menjadi nilai standar berskala lima atu lima huruf, menggunakan patokan sebagai berikut:
25
Tabel 10 Patokan Rata-rata Hasil Belajar Siswa Terhadap Materi Nilai rata-rata Nilai standar Keterangan A
≥ 90
Tinggi Sekali B
70 - 89
Tinggi C
65 - 69
Normal D
≤ 64
Rendah
Adapun penyajian data kuantitatif dipaparkan dalam bentuk persentase. Adapun rumus persentase tersebut adalah sebagai berikut : P=
Ʃn x 100% N
Keterangan :
∑ n = Jumlah frekuensi yang muncul N
= Jumlah total siswa
P
= Presentase ketuntasan Hasil perhitungan dikonsultasikan dengan kriteria ketuntasan belajar
siswa yang dikelompokkan ke dalam 2 kategori tuntas dan tidak tuntas, dengan kriteria sebagai berikut : Tabel 11 Kriteria Ketuntasan Belajar Nilai ≥ 65
Kualifikasi Tuntas Tidak Tuntas
< 65
26
3.8.
Indikator Keberhasilan Dalam penelitian ini, sebagai patokan keberhasilan bagi peneliti pada
pembelajaran IPA kelas 4 SDN Ledok 07 Salatiga Semester II Tahun Pelajaran 2012/2013 dengan menggunakan metode Inquiry adalah apabila terjadi peningkatan pada hasil belajar siswa, dengan kriteria 80% siswa tuntas belajar sesuai KKM yang ditentukan oleh sekolah yaitu 65.