BAB III METODOLOGI PENELITIAN
A. Gambaran Umum 1. Sejarah Singkat Auto 2000 Bogor – PT.Astra International Tbk. PT. Astra International diambil dari nama seorang mitologi Yunani kuno bernama Dewi Astrea putri Dewa Zeus dan Dewi Themis. Dewi Astrea yang cantik dan memiliki kepribadian serta berbudi luhur ini hidup dalam zaman keemasan bangsanya. Kelahirannya menandai terciptanya kesejahteraan dan kemakmuran. Nama Astrea menjadi sumber ilham untuk bekerja keras demi kesejahteraan banyak orang. Astrea merupakan Dewi terakhir yang menarik diri ke angkasa, dimana ia kemudian bersinar sebagai bintang dalam konstelasi bintang Virgo. Dewi Astrea semasa hidupnya turut menciptakan kesejahteraan dan kemakmuran bagi bangsanya serta tetap setia kepada tugas panggilannya, yaitu memberikan sinar untuk menerangi dunia dan menciptakan kebahagiaan bagi umat manusia. Nama Astrea ini mengilhami seseorang yang sedang berikhtiar mendirikan perusahaan, namanya Drs.Tjia Kian Tie. Pada tahun-tahun sekitar 1956-1957 masih sulit orang mendirikan perusahaan, karena iklim perekonomian Indonesia pada waktu itu masih belum memadai dan dunia usaha belum dapat berjalan normal seperti sekarang. Berkat bantuan dan dorongan dari beberapa kalangan dan 34
dengan kepercayaan penuh, akhirnya Tjia Kian Tie pada awal tahun 1957 dapat mendirikan
sebuah
perusahaan
baru
yang
diberi
nama
PT.ASTRA
INTERNATIONAL. Pemberian nama ASTRA diambil dari nama Dewi ASTREA dengan harapan agar perusahaan ini dapat langgeng sesuai dengan gagasan dan cita-cita yang diasosiasikan dengan keabadian sinar di angkasa, sebagai mana juga disebutkan dalam pribahasa latin kuno “Par Aspara Ad Astra” yang berarti dengan bekerja keras mencoba mencapai bintang-bintang. Sedangkan kata-kata International ditambahkan sesuai dengan cita-cita dan prospek bidang usaha yang akan ditangani Astra menuju ruang lingkup Internasional. PT.Astra International berdiri pada tanggal 20 Februari 1957 berdasarkan Akte Notaris Sie Khwan Djioe No. 67 tanggal 20 Februari 1957 disahkan oleh Menteri Kehakiman RI dalam Surat Keputusan No. 110 / J.A.S / 53 / 5. Setelah perusahaan mulai berjalan, disusun organisasi dan manajemen yang teratur dengan Presiden Direktur William Soeryadjaya dan komisaris Drs. Tjia Kian Tie. Mulanya PT. Astra International bergerak dalam bidang trading berupa ekspor dan impor serta general merchandize (perdagangan umum) yang selanjutnya menjadi Authorized Distributors. Pada awal usahanya PT. Astra International hanya mempekerjakan
5 orang karyawan dengan kantor yang
sempit di jalan Sabang. Pada lima tahun pertama, perusahaan menitik beratkan pada perdagangan dalam negeri dan luar negeri terutama hasil pertanian. Baru mulai tahun 1965, 35
PT. Astra International mendiversifikasikan usahanya sebagai pengimpor alat-alat berat dan kendaraan bermotor. Usaha ini dirintis dalam rangka turut menunjang pembangunan. Perusahaan-perusahaan yang mula-mula
berdiri di bawah PT. Astra
International diantaranya yaitu : Divisi alat-alat berat
: PT. United Tractors
Divisi alat pendingin dan kulkas
: PT. Rama Surya International
Divisi Otomotif
: PT. Astra Motor Sales
Secara garis besar sampai saat itu, perusahaan dapat digolongkan memiliki lima bidang usaha yaitu : otomotif, perdagangan, kontraktor, property dan jasa. Pada awalnya PT. Astra International bekerja sama dengan Toyota Motor Corporation Jepang membuka “Leasion office” di Jakarta sebagai partner usaha PT. Astra International dalam bidang transportasi darat, otomotif khususnya. Pada tanggal 1 Juli 1969, pemerintah Indonesia menunjuk PT. Astra International sebagai agen tunggal Toyota untuk seluruh Indonesia. Penunjukan tersebut berlanjut
sampai pertengahan 1970, dimana PT. Astra International
membentuk suatu divisi khusus, Toyota Division sebagai distributor kendaraan merk Toyota. Perkembangan selanjutnya, dengan menimbang pesatnya pertumbuhan sektor otomotif di Indonesia, diadakanlah “joint venture” antara PT. Astra International, PT. Gaya Motor, dan Toyota Motor Company, Ltd. Japan pada 36
tanggal 12 April 1971 dengan mendirikan PT. Toyota Astra Motor, sebagai authorized distributor kendaraan merk Toyota di seluruh Indonesia, dan PT. Astra International menjadi main dealer (dealer utama). Selanjutnya pada tanggal 1 Januari 1976 dibentuk perusahaan baru yang khusus memasarkan merek Toyota yaitu PT. Astra Motor Sales berdasarkan Akte Notaris Kartini Mulyadi S.H., No. 195 tanggal 30 Juli 1975 dan Akte Notaris No. 52 tanggal 10 Oktober 1975 sehingga secara resmi nama PT. Astra Motor Sales digunakan pada tanggal 1 Januari 1976. Kantor pusat PT. Astra Motor Sales mula-mula bertempat di jalan Ir. H. Juanda No. 22 Jakarta Pusat. Kemudian pada tahun 1981 pindah ke jalan K.H. Hasyim Ashari No. 29 Jakarta Pusat. Pada bulan Desember 1985 PT. Astra Motor Sales menempati kantor yang baru di jalan Gaya Motor III No. 3 Sunter II Jakarta Utara. Jumlah kantor cabang berkembang dari 8 cabang pada tahun 1976 menjadi 33 cabang pada tahun 1988. Dalam rangka “go Public”, PT. Astra Motor Sales pada tahun 1989 bergabung kembali (merger) dengan PT. Astra international, dan berubah nama menjadi PT. Astra International Tbk Toyota Sales Operation. Untuk lebih mengingat dan juga memberi identitas yang khas yang sesuai dengan bisnis otomotif yang dipasarkan, maka sejak 1 Desember 1989 PT. Astra International Tbk Toyota Sales Operation menyandang nama baru yaitu AUTO 2000. Demikian Astra makin berkembang, seirama dengan derap langkah pembangunan Indonesia. Untuk memperlancar jaringan distribusi serta lebih 37
meratakan partisipasi Astra dalam bidang pembangunan, maka Astra membentuk beberapa cabang perwakilan, mengangkat dealer di kota-kota yang merupakan pusat-pusat kegiatan ekonomi dan pembangunan. Salah satunya di kota Bogor, Auto 2000 Cabang Bogor adalah salah satu bagian dalam divisi penjualan PT. Astra International, khususnya untuk penjualan kendaraan Toyota. Auto 2000 Cabang Bogor letaknya sangat strategis berlokasi di jalan Siliwangi No. 76 Bogor, dengan menempati area seluas 3.375 m² dengan luas bangunan 1515,2 m² yang mencakup ruang pameran, ruang perawatan dan perbaikan kendaraan, suku cadang dan stock yard. Tujuan dibukanya Auto 2000 Cabang Bogor adalah sebagai komitmen untuk lebih mendekatkan diri kepada konsumen dan sekaligus meraih pangsa pasar di Bogor, dimana banyak tumbuh pemukiman Real Estate seiring dengan perkembangan pusat-pusat industri di kawasan Bogor. Auto 2000 Cabang Bogor diresmikan oleh Bupati Bogor Bapak Ayip Rugbhy pada tanggal 26 Agustus 1981. Sejak mulai beroperasinya pada bulan Agustus 1981 hingga saat ini, Auto 2000 Cabang Bogor mengalami pertumbuhan yang cukup baik. Hal ini berkat penerapan strategi dan program pelayanan yang baik, dan didukung oleh sumber daya manusia yang profesional serta ditunjang dengan tekhnologi informasi dari system dan prosedur yang memadai.
38
2. Visi dan Misi Auto 2000 Visi Auto 2000 adalah : Menjadi Dealer Otomotif yang terbaik di Indonesia melalui proses dan layanan pelanggan bertaraf internasional Misi Auto 2000 adalah : -
Memberi layanan terbaik kepada pelanggan
-
Mencapai pangsa pasar No. 1 untuk kendaraan Toyota
-
Menyediakan lingkungan kerja yang aman dan baik bagi karyawan
-
Menciptakan nilai tambah ekonomis yang positif bagi Shareholders
3. Filosofi Perusahaan Dalam pemberian layanan terhadap pelanggan, Auto 2000 Cabang Bogor berpedoman kepada filosofi pelayanannya, yaitu : •
Easy : Memberi kemudahan
•
Personal : Ramah dan siap membantu
•
Reliable : Aman dan dapat diandalkan
4. Struktur Organisasi Auto 2000 Bogor KEPALA CABANG DEPARTEMEN SALES
KEPALA SERVICE
KEPALA S.PARTS
KEPALA ADMINISTRASI & KEUANGAN
SUPERVISOR
SUPERVISOR
SUPERVISOR
SUPERVISOR
Gambar 3.1 Struktur Organisasi Auto 2000 Bogor
39
Dari struktur organisasi di atas, PT. Astra international Tbk. Auto 2000 Cabang Bogor dalam melakukan kegiatan usahanya dipimpin oleh seorang Branch Manager (Kepala Cabang) dan dibantu oleh kepala-kepala departemen dibawahnya.. Adapun tugas dan tanggung jawab Kepala Cabang adalah sebagai berikut : •
Bertanggung jawab atas segala aktivitas dan kegiatan operasional yang berlangsung dalam perusahaan.
•
Memberi tugas dan wewenang kepada bawahan terutama Kepala Departemen dalam menghadapi masalah tertentu.
•
Meningkatkan kesejahteraan karyawan perusahaan.
5. Bidang Usaha dan Kegiatan Auto 2000 Bogor – PT.Astra Internationl Tbk. PT. Astra International Tbk. Auto 2000 Cabang Bogor adalah perusahaan yang bergerak dalam bidang pemasaran kendaraan bermerek Toyota. Auto 2000 Bogor menyediakan beragam kendaraan baru, dari jenis sedan hingga kendaraan niaga. Selain itu, perusahaan juga melakukan kegiatan jasa permeriksaan, perbaikan dan perawatan kendaraan Toyota dari mulai servis ringan hingga servis besar, serta perusahaan menyediakan penjualan suku cadang asli Toyota dan Aksesories Toyota. Adapun jenis-jenis pelayanan PT. Astra International Tbk. Auto 2000 Bogor secara garis besar adalah sebagai berikut : a. Penjualan Tunai Auto 2000 melayani penjualan Toyota dalam berbagai model, tipe dan warna, dengan kualitas dan jaminan asli dari Toyota Astra Motor
40
b. Penjualan Kredit Pelayanan kredit dilakukan melalui leasing atau bank, seperti ACC (Astra Credit Company), TAFS (Toyota Astra Financial Services), OTO Finance, BCA Finance, Bank Panin, serta Bank Syariah Mandiri. c. Tukar Tambah Auto 2000 melayani penjualan dengan tukar tambah, baik melalui mobil '88 ataupun perusahaan lain. d. Penjualan Aksesories Auto 2000 menyediakan aksesories lengkap bagi kendaraan Toyota, mulai dari Toyota Genuine Accessories (TGA) sampai Toyota Power Up Engine.
e. Paket Perlindungan Auto 2000 menawarkan paket perlindungan kendaraan seperti anti karat, peredam suara, pelindung jok, serta pelindung cat dengan garansi. f. Perlindungan Asuransi Auto 2000 bekerjasama dengan Garda Oto (Asuransi Astra), memberikan perlindungan terhadap resiko yang mungkin terjadi pada kendaraan pelanggan mulai dari perlindungan kehilangan kendaraan (Total Lost Only) hingga perlindungan atas segala kejadian (All Risk) g. Toyota Home Service Auto 2000 memberikan fasilitas perawatan dan perbaikan kendaraan di rumah pelanggan, bagi pelanggan yang tidak sempat datang ke bengkel dengan melalui layanan servis di rumah. 41
B. Desain Penelitian Dalam menyusun skripsi ini penulis menggunakan metode penelitian deskriptif. Penelitian deskriptif ini adalah penelitian yang dilakukan untuk mengetahui dan menjadi mampu untuk menjelaskan karakteristik variabel yang diteliti dalam suatu situasi. Tujuannya adalah untuk membuat gambaran secara sistematis, faktual, dan akurat mengenai fakta-fakta, sifat-sifat, hubungan antra fenomena yang diselidiki, serta mendapatkan makna dan implikasi dari suatu masalah yang ingin dipecahkan.
C. Metode Pengumpulan Data Metode pengumpulan data diperoleh dengan cara sebagai berikut : 1. Studi Kepustakaan (Library Research) Studi kepustakaan ini adalah teknik pengumpulan data teoritis yang berkaitan dengan variabel-variable yang diteliti dalam skripsi ini melalui sumber bacaan guna mendapatkan data-data sekunder untuk dijadikan sebagai landasan teori. 2. Penelitian Lapangan (Field Research) Yaitu mengamati langsung peristiwa yang terjadi dan pada variabelvariabel yang diteliti pada perusahaan melalui wawancara (interview) untuk mendapatkan keterangan yang lebih jelas terhadap objek penelitian dengan cara mewawancarai pihak-pihak yang berkompeten yang terkait dengan penelitian serta memperoleh langsung data-data relevan yang ada di perusahaan dengan cara sampling data.
42
D. Jenis Data Data-data yang diambil oleh penulis adalah data primer dan cross section. Data primer penulis dapatkan dari hasil wawancara dengan pihak-pihak terkait seperti pihak manajemen Auto 2000, manajemen leasing, dan bank syariah, serta staf-staf pelaksananya. Adapun data sekunder penulis dapat dari pihak perusahaan pada satu waktu tertentu.
E. Metode Analisis Data Metode analisis data yang digunakan penulis adalah dengan metode analisis kualitatif dimana data-data kredit yang telah terkumpul dianalisis dan diproses kemudian membandingkannya dengan standar akuntansi yang berlaku lalu mengambil kesimpulan dari hasil perbandingan tersebut. Dan metode analisis kuantitatif untuk melakukan perbandingan antara kredit syariah dan konvensional berdasarkan PSAK No.59.
43