26
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
3.1
Obyek Penelitian
3.1.1
Sejarah PT KAO Indonesia Obyek dari penelitian ini adalah produk dari PT.Kao Indonesia, yaitu produk pembalut yang bermerek laurier. Kao Corporation hadir di Indonesia dengan keyakinan bahwa bangsa yang bersih adalah bangsa yang sejahtera. Dan cara hidup yang sehat adalah cerminan sebuah tingkat kehidupan yang lebih baik. Pada tahun 1985 Kao Corporation membuat sebuah langkah besar dengan menggandeng PT. DINO INDONESIA INDUSTRIAL Ltd. Yang telah memproduksi bubuk deterjen Dino sejak tahun 1969. gabungan dua perusahaan ini tetap bernama PT. Dino Indonesia Industrial Ltd. Dengan perbandingan saham 50 : 50. Bersama PT. RODAMAS, KAO Corporation terus berusaha memasyarakatkan cara hidup yang lebih bersih, lebih cantik dan lebih sehat. Pada
tahun
1990,
dibentuklah
PT. DINOKAO
INDONESIA
yang
memasarkan produk-produk PT. Dino Indonesia Industrial Ltd., dan di awal tahun 1997, PT. DINO INDONESIA INDUSTRIAL Ltd., bergabung dengan PT. DINOKAO INDONESIA menjadi PT. KAO INDONESIA. PT. Kao Indonesia beralamat Jl. MT. Haryono kav. 39 – 40 Jakarta 12770 Indonesia. Pabriknya sendiri beralamat di Jl. Jababeka VI/N-2, Kawasan Industri
26
27
Cikarang – Jabar. PT. Kao Indonesia memiliki beberapa kantor cabang di kota-kota besar di indonesia diantaranya di kota Bandung, Surabaya, dan Semarang. Sejak didirikan, Kao terus melakukan bisnis sesuai dengan misinya “ bekerja dengan sepenuh hati untuk peningkatan kesejahteraan kehidupan manusia secara global.”
melalui implementasi Yoki-Monozukuri dari perspektif konsumen /
pelanggan.” Nama perusahaan KAO, merupakan nama berasal dari produk pertama, Kao Sekken yang merupakan sabun mandi berkualitas. Dengan peluncuran produk baru ini pada tahun 1980, mulailah pasar toiletry jepang. Selanjutnya, Kao Corporation memperluas usahanya dengan memasukan produk lainnya yang membuat kehidupan sehari-hari masyarakat menjadi lebih nyaman, seperti deterjen, produk perlengkapan wanita dan produk-produk perawatan bayi, kosmetik berkualitas dan produk perawatan kecantikan lainnya, serta produk makanan sehat untuk gaya hidup sehat. 3.1.2
Sejarah Kao Grup Bisnis produk kimia telah berkembang untuk menawarkan produk kimia ramah lingkungan dengan meningkatkan fungsionalitas dan kinerja industri di seluruh dunia. Berikut perjalanan waktu dari Kao Grup dari perjalanan awal hingga kondisi Kao Grup saat ini. 1. Tahun 1887 agen barang-barang dari barat Nagase Shoten dimulai oleh pendiri Kao, Mr. Tomiro Nagase. 2. Tahun 1902 pabrik Ukeji selesai, menangani seluruh proses produksi dari persiapan bahan baku sampai pengemasan produk akhir.
28 3. Tahun 1923 pabrik Tokyo Azuma (sekarang jadi komplek Sumida) dibuka, perluasan area untuk produksi sabun. 4. Tahun 1934 Laboratorium Ilmiah Pekerjaan Rumah Tangga didirikan sebagai sarana penelitian yang mengambil pendekatan ilmiah tentang semua hal yang terkait pekerjaan rumah tangga. 5. Tahun 1964 didirikan Kao Industri (Thailand) Co, Ltd dan Kao (Taiwan) Corporation 6. Tahun 1965 Kao Malaysia didirikan di Singapur (perubahan nama Kao (Singapore) Private Ltd di 1973) 7. Tahun 1996 Takiya Kao (Tokyo) dan Shoka Trading Company (Kobe) pertama ditetapkan sebagai “Hansha”, perusahaan penjualan khusus bagi produk Kao. 8. Tahun 1970 Kao (Hongkong) Ltd didirikan dan Sinor Kao S.A (Spanyol). 9. Tahun 1971 Nivea-Kao Co., Ltd didirikan sebagai perusahaan yang bekerja sama dengan Beiersdorf AG (Jerman Barat). Dan Laboratorium Ilmiah Pekerjaan Rumah Tangga berganti nama menjadi Kao Life Laboratorium Ilmiah yang mencerminkan keinginan konsumen dalam kegiatan perusahaan. 10. Tahun 1973 Kao (Malaysia) Sdn. Bhd didirikan 11. Tahun 1974 Kao-Quaker Co., Ltd. Didirikan sebagai perusahaan hasil kerja sama dengan Quaker Oats Co (AS), untuk pabrik yang memproduksi dan menjual furan resin untuk casting (menjadi 100% anak perusahaan dari Kao Corporation 1977)
29
12. Tahun 1975 Quimi Kao S.A de C.V (Mexico) dan Kao Commercial (Thailand) Co., Ltd didirikan. 13. Tahun 1977 pilipinas Kao, Inc (Filipina) didirikan, PT Pole Kao Indonesia Chemicals didirikan (dan berubah nama menjadi PT Kao Indonesia Chemicali tahun 1996, Molins i Puigarnau S.A (Spanyol) diakuisisi (berubah nama menjadi Molins-Kao S.A tahun 1979) 14. Tahun 1978 Ehime Sanitary Product Co., Ltd didirikan 15. Tahun 1980 Guhl kosmetik project dimulai di Jerman Barat yang merupakan kerjasama dengan Beiersdorf AG 16. Tahun 1985 Kao Soap Co., Ltd berubah nama menjadi Kao Corporation untuk mencerminkan pertumbuhan pada berbagai bidang bisnis. Serta penyertaan saham Kao di PT Dino Indonesia Industrial Ltd. 17. Tahun 1986 kegiatan TCR (Total Cost Reduction) pertama dimulai, merupakan landasan untuk mengkaji ulang operasi organisasi dan sistem kerja dari seluruh perusahaan. Guhl Ikebana GmbH (Jerman Barat, saat ini melebur dengan Kao Brands) didirikan. 18. Tahun 1987 perolehan saham High Point Chemical Corporation (U.S) merupakan reorganisasi dari Kao Chemicals Americas Corporation dan Kao Specialities americas LLC tahun 1999. Sinor-Kao S.A dan Molins-Kao S.A bergabung menjadi Kao Corporation S.A (Spanyol). 19. Tahun 1988 perolehan saham The Andrew Jergens Company (berubah nama menjadi Kao Brands Company tahun 2004). Fatty Chemical (malaysia) Sdn. Bhd. Didirikan
30
20. Tahun 1989 Goldwell AG (Jerman Barat) diperoleh (terakhir berubah nama menjadi KPSS – Kao Professional Salon Service GmbH). 21. Tahun 1990 Kao Corporation (France) SARL didirikan 22. Tahun 1991 Kao Oleochemical (Malaysia) Sdn. Bhd. Didirikan 23. Tahun 1992 Kao (Australia) Marketing Pty. Ltd. Didirikan. Perolehan saham Chemische Fabrik Chem-Y GmbH (Jerman Barat) (berubah nama menjadi Kao Chemicals GmbH tahun 1996). 24. Tahun 1993 Kao Corporation shanghai didirikan 25. Tahun 1995 prinsip manajemen KAO dibuat dan dikukuhkan sebagai pedoman / filsafat perusahaan. Kao Chemical Corporation sanghai didirikan 26. Tahun 1996 Kao Vietnam Co., Ltd didirikan 27. Tahun 1997 Kao Chemicals (Hong Kong) Ltd. Didirikan. Penarikan diri dari bisnis teknologi informasi diumumkan oleh Kao. 28. Tahun 1999 Kao Hanbai Co.,Ltd didirikan berikut merger dari 8 regional “Hansha” perusahaan yang khusus menjual produk Kao (menjadi 100% anak perusahaan dari Kao Corporation tahun 2004). Indikator / pengukuran menajemen yang kita sebut EVA (Economic Value Added) diperkenalkan Kao Jepang. Kao Chemicals Europe, S.L didirikan di Sepanyol. 29. Tahun 2000 Kao Consumer Product Asia Tenggara didirikan di Thailand 30. Tahun 2001 ADM Kao LLC (sekarang Kao Health and Nutrition LLC) didirikan, merupakan perushaan hasil kerja sama dengan perusahaan Amerika Archer Daniels Midland Company (U.S)
31
31. Tahun 2002 perolehan saham Jhon Frieda Profesional Inc., yang menyediakan Chemische Fabrik Chem-Y GmbH (Jerman Barat). Untuk menyediakan produk di Amerika dan Inggris, yang kemudian bergabung dengan Kao Brands Company tahun 2004. 32. Tahun 2004 “Prinsip Management Kao” direvisi dan filosofi perusahaan untuk Kao Grup “The Kao Way” menjadi issue. 33. Tahun 2005 Molton Brown Ltd (U.K) diperoleh 34. Tahun 2006 Kao Grup akuisisi Kanebo Cosmetic Inc. Kao China selesai membangun pusat riset dan pengembangan produk. Pabrik baru fatty alcohol dibangun di Pilipinas Kao, Inc. 35. Tahun 2007 musium Kao yang mempertunjukan sejarah budaya kebersihan dan sejarah Kao, dibuka di komplek Sumida, Tokyo. 36. Tahun 2009 diumumkannya pernyataan tentang lingkungan yang merupakan perwujudan dari inti manajemen Kao tentang lingkungan, dan Identitas Korporasi Kao. 3.1.3
Bidang Usaha PT. Kao Indonesia PT. Kao Indonesia bergerak di bidang usaha barang-barang konsumsi (Consumer Goods) yang secara garis besar dikelompokan menjadi 3 kategori sebagai berikut : 1. Perawatan kulit yang meliputi sabun perawatan wajah dan sabun mandi “BIORE” 2. Perawatan Kesehatan berupa pembalut wanita “LAURIER”. Dimana produk ini yang menjadi objek dalam penelitian ini.
32 3. Produk kebutuhan rumah tangga sabun cuci pakaian “ATTACK”. Di dalam bidang usaha ini PT. Kao Indonesia berusaha sepenuh hati untuk kepuasan dan peningkatan kualitas hidup konsumen dengan menciptakan produk-produk yang berkualitas baik dan persepektif konsumen yang disebut “YOKI-MONOZUKURI” 3.2
Desain Penelitian Desain penelitian yang digunakan oleh penulis dalam penelitian ini adalah Desain penelitian kausal, menurut Husein Umar (2004:35) dalam bukunya Metode Penelitian untuk Skripsi dan Tesis Bisnis. Desain kausal berguna untuk menganalisis hubungan-hubungan antara satu variabel dengan variabel lainnya atau bagaimana suatu variabel mempengaruhi variabel lainnya. Dimana dalam penelitian ini yang akan diteliti adalah pengaruh Citra merek (independent Variabel) terhadap pengambilan keputusan konsumen (Dependent variabel).
3.3
Hipotesis Hipotesis merupakan jawaban sementara terhadap permasalahan yang diteliti dan kebenarannya perlu di uji secara empiris, jawaban tersebut adalah dasar dari penelitian yang dilakukan penulis yang kemungkinan besar menjadi suatu kebenaran dalam melakukan penelitian ini, yang akan diuji adalah : “ Diduga ada pengaruh citra merek terhadap pengambilan keputusan konsumen.” Prosedur Pengujian Hipotesis : Ho = Citra merek tidak berpengaruh terhadap pengambilan keputusan konsumen Ha = Citra merek berpengaruh terhadap pengambilan keputusan konsumen Atau dengan bahasa kalimat statistik adalah : T hitung < T tabel maka Ho diterima dan Ha ditolak
33 T hitung > T tabel maka Ho ditolak dan Ha diterima Untuk pengujian tingkat signifikan ditentukan kepercayaan 95% dengan taraf signifikan sebesar α = 5% atau 0,05% 3.4
Variabel dan Skala Pengukurannya
3.4.1
Variabel Penelitian Sugiono (2007:31) mendefinisikan variabel penelitian adalah: “Variabel penelitian adalah suatu atribut atau sifat atau nilai dari orang, obyek atau kegiatan yang mempunyai variasi tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan ditarik kesimpulannya.” Jadi variabel penelitian adalah sesuatu hal yang berbentuk apa saja yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari sehingga diperoleh informasi tentang hal tersebut, kemudian ditarik kesimpulannya. Dalam penelitian ini penulis menggunakan 2 (dua ) variabel: 1. Variabel bebas ( Independent variable ) atau variabel X, dalam hal ini adalah Citra Merek. 2. Variabel tidak bebas (Dependent variabel ) atau variabel Y, dalam hal ini adalah pengambilan keputusan konsumen.
34 Definisi variabel yang digunakan adalah sebagai berikut : Table 3.1 Operasionalisasi Variabel Penelitian Citra Merek Variabel
Dimensi
Indikator 1. Persepsi konsumen terhadap kualitas
Atribut ( Product Attribute)
Manfaat (Consumer Benefits) Variabel (X) Citra Merek
Pemakai (User Imagery) Kepribadian (brand Personality)
produk 2. Persepsi konsumen terhadap harga
3. Kepuasan (manfaat fungsional) 4. Perasaan yang ditimbulkan (manfaat emosional) 5. Mengasosiasikan merek dengan tipe Pengguna 6. Citra konsumen 7. Kepribadiaan konsumen
Citra / Image (
8. Asosiasi merek terhadap kelas Produk
Organizational
9. Citra Merek / Citra perusahaan
Associations) 10. Brand dapat memahami kebutuhan Brand-Customer Relationshif Sumber : Keller (2001)
konsumen (Partner Quality)
35
Table 3.2 Operasionalisasi Variabel Penelitian Keputusan Konsumen
Pengenalan masalah
Pencarian informasi
1. Kebutuhan internal 2. Kebutuhan eksternal 3. Informasi dari iklan 4. Informasi dari keluarga, teman, tetangga, kenalan
(Variabel Y) Pengambilan
Evaluasi alternative
5. Manfaat tertentu dari solusi produk 6. Sekumpulan atribut
Keputusan Konsumen Keputusan pembelian
Perilaku paska pembelian
7. Keputusan sendiri 8. Pengaruh dari keluarga, teman, tetangga, kenalan
9. Merasa puas dan ingin membeli kembali 10. Mengajak teman, keluarga, untuk membeli
Sumber : Proses Pembelian Konsumen (Kotler:2005)
3.4.2
Skala Pengukurannya Skala yang dipakai untuk Pengukuran data terhadap variabel X dan variabel Y dalam penelitian ini menggunakan skala likert, yang merupakan metode pengukuran dengan skala ordinal yaitu angka-angka yang dinilai berdasarkan tingkatan. Sugiyono (2007) menyatakan “ Skala Likert digunakan untuk mengukur sikap, pendapat, dan persepsi orang tentang fenomena sosial “. Variabel yang diukur dijabarkan menjadi indikator variabel, kemudian indikator dijabarkan sebagai titik tolak dalam menyusun pertanyaan yang kemudian masing-masing diberikan skor.
36
Tabel 3.3 Skor jawaban dari pertanyaan tentang Citra Merek terhadap Pengambilan Keputusan Konsumen Jawaban pertanyaan
Skor jawaban
Sangat setuju
5
Setuju
4
Netral
3
Tidak setuju
2
Sangat tidak setuju
1
Sumber Sugiyono (2007)
Dalam penyusunan skripsi ini, penulis membuat variabel dan pengukurannya pada konsumen, mengenai citra merek dan pengaruhnya terhadap Pengambilan keputusan Konsumen produk pembalut laurier, dimana: 1. Variabel bebas (independent variabel) berupa citra merek yang menggunakan skala likert 2. Variabel terikat (dependent variabel) berupa pengambilan keputusan konsumen yang menggunakan skala likert 3.5
Metode Pengumpulan Data Dalam mendapatkan data-data dan materi yang dibutuhkan guna menyusun skripsi ini, penulis telah menggunakan pengumpulan data sebagai berikut: 1. Penelitian kepustakaan (library research). Penelitian kepustakaan yaitu dengan cara mengumpulkan data sekunder dari buku-buku, literature-literature yang berhubungan dengan kinerja
37
produk yang dimaksudkan untuk mendapatkan data tentang teori-teori yang digunakan sebagai sumber informasi landasan teoritis untuk menganalisa dan membahas permasalahan dalam skripsi. 2. Penelitian Lapangan (field research) Yaitu merupakan penelitian yang dilakukan dengan mengadakan peninjauan langsung yang diteliti untuk memperoleh data primer yang erat hubungannya dengan masalah yang dibahas, yaitu dengan cara menyebarkan kuisioner kepada responden . Menurut Prof.Dr.Sugiyono (2007:162) kuesioner adalah: “kuisioner merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberi seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada responden untuk dijawabnya.” Penulis
mempersiapkan
daftar
pertanyaan
yang
berhubungan
dengan
permasalahan yang ada dalam penelitian ini. Dimana kuisioner yang diberikan berisi pertanyaan-pertanyaan tertulis dan berbentuk pertanyaan tertutup. Kuisioner yang digunakan dalam bentuk checklist dimana responden memilih satu dari jawaban-jawaban yang tersedia dengan memberikan tanda checklist pada jawaban yang dianggap paling sesuai. 3.6
Jenis Data Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini berasal dari: 1. Data Primer Menurut Umar (2002:84) data primer adalah: “Data yang didapat dari sumber pertama baik secara individu atau perorangan, seperti hasil wawancara atau hasil pengisian kuisioner”
38
Data primer dalam penelitian ini adalah data tentang evaluasi pelanggan mengenai persepsi konsumen tentang citra merek pembalut laurier yang diperoleh dari penyebaran kuisioner. 2. Data Sekunder Menurut Umar (2002:84) data sekunder adalah: “Data primer yang telah diolah lebih lanjut menjadi bentuk-bentuk seperti tabel, grafik, diagram, gambar, dan sebagainya sehingga lebih informative oleh pihak lain.” Data sekunder dari penelitian ini adalah berbagai dokumentasi mengenai pembalut laurier seperti profil produk, literature-literatur dan jurnal pemasaran serta literature lainnya seperti majalah, internet dan sebagainya.
3.7
Populasi dan Sampel Penelitian
3.7.1
Populasi Sugiyono (2007:90) menyatakan “ Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek atau subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya”. Populasi dalam penelitian ini adalah warga di Kp. Marga Mekar Rt 05/01 dan Kp.Sukamanah Rt 02/04 yang berjenis kelamin wanita, sebagai pemakai atau pernah memakai produk pembalut laurier yang terdaftar dan masih tinggal di kelurahaan parung panjang. Warga yang berjenis kelamin wanita dengan rincian sebagai berikut :
39 1. Warga Kp.sukamanah Rt 02/04 = 215 orang wanita 2. Warga Kp.Marga Mekar Rt 01/05 = 235 orang wanita Total = 450 orang wanita 3.7.2
Sampel Sampel adalah bagian dari populasi yang diambil melalui cara-cara tertentu, memiliki karakteristik tertentu, jelas dan lengkap yang dianggap dapat mewakili populasi. Agar sampel yang diambil dapat respresentative atau mewakili populasi, maka pengambilannya harus tepat. Sugiyono (2003:91) menyatakan “sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut” Untuk menentukan besarnya sampel dari populasi yang ada, peneliti menggunakan rumus Consuelo G.solvin dalam Husein (2004) Sebagai berikut : n =
N 1+Ne²
n = ukuran sampel N = ukuran populasi e = error (persen kelonggaran ketidak telitian karena kesalahan pengambilan sampel yang masih ditolerir atau diinginkan, dalam penelitian ini sebesar 10%) n =
450 1 + 450 (0,1)²
n=
450 5,5
n = 81,81 yakni 82 orang
40
Untuk memudahkan perhitungan dalam penelitian maka sampel tersebut dibulatkan atau diambil sebesar 100 warga untuk menjadi responden. Penelitian mengenai pengaruh citra merek terhadap pengambilan keputusan konsumen ini dilaksanakan dengan menggunakan penarikan sampel secara tidak acak (non probability sampling) dalam penggunaan sampling ini pengetahuan, kepercayaan
dan
pengalaman
seseorang
dijadikan
pertimbangan
untuk
menentukan anggota populasi yang akan dipilih sebagai sampel. Pengambilan
sampel
dengan
memperhatikan
faktor-faktor
tersebut
menyebabkan tidak semua anggota populasi mempunyai kesempatan yang sama untuk dipilih secara acak sebagai sampel yaitu metode convenience sampling adalah prosedur untuk mendapatkan unit sampel menurut keinginan peneliti kuncoro (2003). 3.8
Metode Analisis Data Metode analisis data yang akan digunakan penulis dalam menganalisis hasil yang diperoleh adalah : a. Dengan menggunakan Deskriptif Kuantitatif, Yaitu analisis data yang berdasarkan angka-angka, presentase, frekuensi, dan pengolahannya menggunakan Statistik Deskriptif. b. Analisis Regresi Linear sederhana. Melalui data yang diperoleh penulis mencoba membandingkan hasil analisis tersebut dengan menggunakan metode analisis linear sederhana dalam buku statistik Sugiono ( 2005, Statistik Untuk Penelitian ), dengan
41
uji statistik atau juga dihitung dengan menggunakan rumus, sebagai berikut :
Y = a + bX Keterangan : Y
= Pengambilan Keputusan Konsumen
X
= Citra Merek (Brand Image)
b
= Koefisien regresi yang ditaksir
a
= Konstanta
dimana besarnya harga a dan b dapat dihitung sebagai berikut:
a =
(∑Y 1 ) (∑X 1 ²) - (∑X 1 ) (∑X 1 Y 1 ) n ∑ X 1 ² - (∑X 1 )²
b =
n ∑ X 1 Y 1 - (∑x 1 ) (∑Y 1 ) n ∑ X 1 ² - (∑X 1 )²
c. Perhitungan statistic yang dilakukan dalam penulisan skripsi ini menggunakan program SPSS 17 (Statistical product and service solution ). Dimana setelah daftar kuisioner terisi dan terkumpul, maka data mentah tersebut diolah melalui empat tahap yaitu: Editing, coding, tabulating, dan analizing. Pada tahap editing, data mentah diedit terlebih dahulu guna melengkapi kelengkapan, konsistensi, dan standarisasi satuan angka yang terdapat dalam daftar kuisioner. Kegiatan ini bertujuan untuk mengurangi kesalahan-kesalahan yang terjadi dan menghilangkan keraguan. Coding merupakan pemberian angka atau kode pada setiap pertanyaan. Kegiatan ini untuk tabulating analisa. Tabbulating adalah memasukkan data
42
kedalam tabel dan mengatur angka-angka sehingga dapat dihitung jumlah kasus dalam
berbagai
kesimpangsiuran
kategori. dan
Kegiatan
memudahkan
ini
bertujuan
untuk
analisa
data.
Analizing
menghindari merupakan
pengelompokan, membuat uraian, memanipulasi serta menyingkat data sehingga mudah dibaca. Kegiatan ini bertujuan untuk memberikan penjelasan terhadap suatu yang diteliti, mencari arti yang lebih luas dan menghubungkan dengan pengetahuan yang sudah ada.