BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Tipe Penelitian Sifat penelitian yang digunakan untuk megeidentifikasi permasalahan dalam kasus ini adalah sifat penelitian interpretatif dengan pendekatan kualitatif. Penelitian Kualitatif dapat di artikan sebagai penelitian yang menghasilkan data deskriptif mengenai kata-kata lisan maupun tertulis, dan mampu melihat tingkah laku yang akan diamati40 . Penelitian Desktiptif ditujukan untuk : (1) mengumpulkan informasi actual secara rinci yang melukiskan gejala yang ada, (2) mengedintifikasikan masalah atau memeriksa kondisi dan praktek-praktek yang berlaku, (3) membuat perbandingan dan evaluasi, (4) menentukan apa yang dilakukan orang lain dalam menghadapi masalah yang sama dan belajar dari pengalaman mereka untuk menetapkan rencana dan keputusan pada waktu yang akan datang41. Istilah penelitian kualitatif menurut Kirt dan Miller (1986:9) pada mulanya bersumber pada pengamatan kualitatif yang di pertentangkan dengan pengamatan kuantitatif. Pengamatan kuantitatif melibatkan pengukuran suatu ciri tertentu. Untuk menemukan suatu dalam pengamatan, pengamat harus mengetahui apa
40 41
Bagong Suyanto, Metode Penelitian Sosial, Prenanda Media Group, Jakarta, 2007 hal.166
Jamaludin Rakhmat, Metode Penelitian Komunikasi, Bandung PT Remja Rosdakarya, 2007 hal. 24
33 http://digilib.mercubuana.ac.id/
34
yang menjadi ciri suatu itu. Untuk itu pengamat mulai mencatat atau menghitung dari satu,dua,tiga dan seterusnya42. Pendekatan
kualitatif
merupakan
konseptual
untuk
menemukan,
mengidentifikasi, mengolah dan menganalisis dokumen untuk memahami peristiwa atau makna. Menurut Crasswel, beberapa asumsi dalam pendekatan kualitatif yaitu43 : a. Penelitian kualitatif lebih memperhatikan proses daripada hasil b. Penelitian kualitatif lebih memperhatikan interprestasi c. Penelitian
kualitatif
lebih
merupakan
alat
utama
dalam
mengumpulkan data dan analisis serta penelitian kualitatif harus terjun ke lapangan, melakukan ibservasi partisipasi di lapangan. d. Penelitian kualitatif menggambarkan bahwa peneliti terkait dalam proses penelitian data, dan pencapaian pemahaman melalui kata dan gambar. e. Proses penelititan kualitatif bersifat induktif dimana peneliti membuat konsep hipotesa dan teori berdasarkan data dilapangan dalam proses jatuh bangun.
42 43
Lexy J. Moleong, M.A. Metodelogi Penelitian Kualitatif. PT Remaja Rosdakarya Bandung hal. 2 Burhan Bungin, Sosiologi Komunikasi, Kencana, Jakarta, 2006,hal .303
http://digilib.mercubuana.ac.id/
35
3.2
Metode Penelitian Menurut John Fiske, semiotika adalah studi tentang petanda dan makna
dari tanda, ilmu tentang tanda, tentang bagaimana tanda dan makna dibangun dalam “teks” media, atau studi tentang bagaimana tanda dari jenis karya apapun yang mengkomunikasikan makna44. John Fiske mengatakan bahwa terdapat 3 (tiga) area penting dalam studi semiotika yaitu: Semiotika John Fiske45 1. Level realitas. Kode – kode sosial termasuk dalam level pertama ini yakni meliputi apperamce (penampilan), dress (kostum), make up (riasan), environment (lingkungan), behavior (perilaku), speech (cara berbicara), gesture (gerakan), dan expression (ekspresi). 2. Level Representasi. Kode – kode yang termasuk dalam level kedua ini berkaitan dengan kode – kode teknik. Seperti camera (kamera), ligthing (pencahayaan), editing (penyuntingan), music (musik), dan sound (suara) yang mentransmisikan kode –kode representasi konvensional, yang membentuk: naratif, konflik, karakter, aksi, dialog, setting, dan casting. 3. Level ideologi. Pada level ketiga ini mencangkup dalam koherensi dan penerimaan pesan oleh kode – kode ideologis seperti individualism (individualisme) dan capitalism (kapitalisme) dll. 44 45
John Fiske, Television Culture, Routledge, London, 1999, hal. 3 Ibid, hal. 3
http://digilib.mercubuana.ac.id/
36
Metode penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah analisis semiotika milik John Fiske, penelitian semitotika merupakan salah satu bentuk metode analisis untuk mengkaji tanda yang bersifat kualitatif. Dalam skripsi ini, peneliti bermaksud ingin melihat bagaimana komunikasi Orang Tua dan Anak didalam film ini. Pesan film mengenai komunikasi Orang Tua dan Anak di bangun atas tanda – tanda, dan tanda – tanda itulah yang akan diteliti dengan mempergunakan Semiotika John Fiske, yang mana terdiri dari 3 level
analisa,
yaitu
Level
Realitas,
Representasi,
Ideologi.
Alasan
mempergunakan semiotika John Fiske adalah dikarenakan pada level kedua, yaitu Representasi, bisa dilihat bagaimana teknik penggunaan kamera ikut berperan dalam membentuk pesan komunikasi. Salah satu tugas penulis adalah menganalisis untuk menemukan bagaimana cara pesan tersebut tersampaikan kepada khalayak, khususnya dalam film dan umumnya secara sosial.
3.3
Unit Analisis Unit analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah dialog, bahasa
tubuh, ekspresi dan pengambilan gambar (angel). Tanda – tanda non verbal selanjutnya akan diteliti verbal berupa adegan, suara, dialog, dan backsound yang mampu merepresentasikan maksud dan tujuan film tersebut. Tanda – tanda nonverbal berupa pakaian, setting lokasi dan aksesoris lainnya yang menunjang maksud dan tujuan dari film.
http://digilib.mercubuana.ac.id/
37
3.4
Teknik Pengumpulan Data
3.4.1 Data Primer Dalam proses pengumpulan data penulis melakukan observasi terhadap data primer yaitu dengan menonton film Hafalan Solat Delisa di DVD. Dengan menonton berulang kali dan mengambil beberapa adegan yang penulis anggap merupakan adegan untuk film hafalan solat delisa.Observasi adalah metode pengumpulan data dimana peneliti atau kolaborasinya mencatat informasi sebagaimana yang mereka saksikan selama penelitian.
3.4.2 Data Skunder Data sekunder adalah yang diperlukan dalam bentuk yang mudah jadi berupa publikasi. Dalam hal ini penelitian mendapatkan sejumlah data yang diperlukan dengan cara studi kepustakaan, dan Internet.
3.5
Definisi Konsep Untuk memberikan gambaran menyeluruh atas pemakaian konsep dalam
penelitian ini, maka ada beberapa istilah yang dianggap perlu untuk didefinisikan: 1. Film Film adalah karya seni yang diproduksi secara kreatif dan memenuhi imajinasi orang-orang yang bertujuan memperoleh estetika (keindahan) yang sempurna. Film lebih dahulu menjadi hiburan dibanding radio
http://digilib.mercubuana.ac.id/
38
siaran dan televisi seperti halnya televisi siaran, tujuan khalayak menonton film terutama adalah memperoleh hiburan. 2. Orang tua Orang tua adalah ayah dan ibu seorang anak, baik melalui hubungan biologis maupun sosial. Umumnya, orang tua memiliki peranan sangat penting dalam membesarkan anak, dan panggilan Ayah dan Ibu dapat diberikan untuk perempuan/pria yang bukan orang tua kandung (biologis) dari seseorang yang mengisi peranan ini. 3. Anak Anak – anak adalah seorang lelaki atau perempuan yang belum dewasa atau belum mengalami masa pubertas. Anak juga merupakan keturunan kedua, dimana kata anak merujuk pada lawan orang tua. 4. Semiotika John Fiske Menurut John Fiske, terdiri dari tiga level, yaitu Realitas, Representasi, dan Ideologi.
3.6
Teknik Analisis Data Analisis Data Kualitatif (Bodgan dan Biklen) adalah upaya yang dilakukan
dengan jalan bekerja dengan data, mengorganisasikan data, memilah – milahnya menjadi satuan yang dapat dikelola, mensintesiskannya, mencari dan menemukan
http://digilib.mercubuana.ac.id/
39
pola, menemukan apa yang penting dan apa yang dipelajari, dan memutuskan apa yang dapat diceritakan kepada orang lain46. Data berupa tanda – tanda yang ada dalam penelitian ini diolah secara kualitatif untuk kemudian dimaknai. Untuk menemukan makna dalam penelitian ini digunakan metode analisi semiotik milik John Fiske. Setelah memperoleh data penelitian, maka hal yang dilakukan selanjutnya adalah sebagai berikut : 1. Mengumpulkan sequence yang menjadi objek penelitian dengan meng cut dari keseluruhan film dan memilih apa yang menjadi pokok pikiran di setiap sequence nya. 2. Menganalisa sesuai apa yang menjadi tujuan penelitian dengan menganalisi beberapa bagian film (sequence) yang sesuai dengan apa yang peneliti akan analisis dengan menggunakan teori semiotika John Fiske. 3. Setelah melakukan tahap penyelesaian terhadap sequence yang memuat tanda – tanda berkaitan dengan simbol, itulah yang akan diteliti dengan mempergunakan semiotika John Fiske, alasan mempergunakan semiotika John Fiske adalah dikarenakan pada level kedua, yaitu representasi, bisa dilihat bagaimana teknik penggunaan kamera ikut berperan dalam membentuk pesan komunikasi.
46
Lexy J. Moleong, M.A. Metodelogi Penelitian Kualitatif. PT Remaja Rosdakarya Bandung hal248
http://digilib.mercubuana.ac.id/