BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Tipe Penelitian Pada penulisan skripsi ini tipe penelitian yang akan digunakan oleh peneliti adalah tipe deskriptif dengan pendekatan kuantitaif. Deskriptif adalah penelitian yang akan bersifat sistematis, factual, dan akurat mengenai variabel-variabel yang diuji dalam penelitian. Penelitian untuk menguji hubungan antar variable yang dihipotesiskan pada jenis penelitian ini jelas ada himpunan yang diujikan kebenarannya1. Sedangkan yang dimaksud dengan pendekatan kuantitaif adalah pengumpulan data dengan cara mencacah pengujian data yang dikumpulkan. Pendekatan kuantitatif yang digunakan dalam penelitian ini merupakan data nominal yang diperoleh dari hasil survey2. Metode diskriptif di gunakan untuk melukiskan secara sistematis fakta atau karakteristik populasi tertentu atau bidang tertentu, dalam hal ini bidang secara actual dan cermat. Sifat penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah sifat deskriptif, dikarenakan penelitian ini mencoba untuk meneliti sejauhmana
1 2
Sanafiah Faisal, Metodologi Penelitian Bidang Sosial (Yogyakarta: Gajahmada University 2004) Koentjoro, Metode-metode Penelitian Masyarakat (Gramedia Jakarta 1996) hal 44 1
http://digilib.mercubuana.ac.id/
2
tingkat efektivitas iklan Im3 Play Online versi sarkasmeme di televise. Sifat deskriptif yaitu penelitian yang akan bersifat sistematis, actual, dan akurat. 3.2 Metode Penelitian Survey menurut William F. Arens dalam bukunya Contemporary advertising adalah: “ The most common method of gathering primary research data is the survey. In which the researcher gains infrom on attitudes, opinion, or motivation by questioning current or prospective customers” 3. Penelitian survey adalah metode penelitian yang dalam penggunaan datanya menggunakan kuisioner, yaitu berupa daftar pertanyaan tertulis yang di ajukan pada sekelompok orang yang disebut sampel. Sampel adalah sebagian orang yang berasal dari suatu populasi, dan dianggap mewakili populasi tersebut, hasil analisis terhadap sampel digeneralisasikan terhadap populasi4. Metode penelitian survey adalah metode yang pertama kali memiliki sifat kuantitatif, dan menekankan penggunaan pengumpulan data yang representative, tidak hanya penyataan tentang suatu masalah tetapi jutga dapat menerangkan sebagian dari suatu kelompok.
3 4
Willian F. Arens, Contemporary Advertising 7th edition (Irwin Mc Graw-Hill) hal 198 Dr. Bambang Setiawan Metode Penelitian Komunikasi (UT Jakarta 1995) hal 39
http://digilib.mercubuana.ac.id/
3
3.3 Populasi dan Sampel 3.3.1 Populasi Menurut Masri Singarimbun dan Sofyan Effendi dalam bukunya Mestode Penelitian Survei, Populasi adalah “ Jumlah keseluruhan dari unit analisa yang menjadi sasaran penelitian.”5 Populasi merupakan kumpulan dari obyek penelitian yang berupa orang, organisasi, kelompok, lembaga, buku, katakata, media massa, dan lain-lain.6 Populasi dapat diartikan sebagai wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek/subyek
yang
mempunyai
karakteristik
tertentu
dan
mempunyai
kesempatan yang sama untuk dipilih menjadi anggota sample penelitian. Adapun yang menjadi populasi dalam penelitian ini adalah siswa dan siswi kelas XI dari SMA 24 jakarta yang berjumlah 180. karena Alasan peneliti mengambil objek penelitian tersebut karena dengan adanya promo terbaru dari IM3 ingin lebih mencapai pangsa pasar yang dituju dengan target market IM3 adalah anak muda dan pemakai pemula, untuk itu peneliti melakukan penelitian di SMA 24 jakarta.
5
Masri Singarimbun dan Sofyan Effendi, metode Penelitian Survai, LP3ES, jakarta, 1995, hal 152 Jalaluddin Rakhmat, MSc metode Penelitian Komunikasi, 9Bandung, Remaja Rosdakarya, 2000. Hall 78 6
http://digilib.mercubuana.ac.id/
4
Table 3.1 jumlah siswa/siswi SMA 24 Jakarta Kelas XI XI IPA 1 XI IPA 2 XI IPA 3 XI IPS 3 XI IPS 4
Jumlah Siswa/Siswi 39 40 39 38 24 180 siswa/siswi SUMBER DARI SMA 24 JAKARTA
3.3.2 Sampel Sampel adalah sejumlah orang yang terpilih untuk diteliti sebagai contoh atau dapat dianggap mewakili keseluruhan populasi.7 Dalam penelitian ini, penulis menggunakan teknik pengambilan sampel yaitu Simple Random Sampling. Menurut Sugiyono dalam bukunya Metode Penelitian Bisnis, simple random sampling adalah teknik pengambilan sampel anggota populasi yang dilakukan secara acak tanpa memperhatikan strata yang ada pada populasi itu.” Alasannya peneliti memilih teknik sampling ini karena sudah ada kerangka sampling dan jumlah populasi untuk penelitian ini yaitu 180 responden dan sample yang didapatkan berjumlah 65 responden. Untuk memperoleh besarnya sampel siswa dan sisiwi dari SMA 24 Jakarta menggunakan Rumus Taro Yamane dimana jumlah populasinya sebanyak 180 orang berdasarkan tingkat kepercayaan 90% dan persisi 10% dengan menggunakan rumus dari Taro Yamane, dibawah ini maka sampel : 7
Mattew Houden, Penelitian Yang sukses Dalam Sepekan, Jakarta, Megapoin, 1994, hall. 58
http://digilib.mercubuana.ac.id/
5
N=
N Nd² + 1
Keterangn : N = populasi n = Sampel d = Definisi (derajat keberhasilan dengan nilai presisi 10%) berikut ini penulis ingin memberikan data atau responden yang dapat melalui penghitungan sebagai berikut : n =
180 (180) (0.1)² + 1
=
180 1.8 + 1
=
180 2.8
= 64.2 = 65
http://digilib.mercubuana.ac.id/
6
1.4 Definisi dan Operasionalisasi Konsep 1.4.1
Definisi Konsep Definisi efektivitas yang dimaksud dalam penelitian disini adalah efek yang akan dihasilkan dari iklan sebagai usaha persuasive untuk menjangkau khalayak dalam memperoleh hasil yang diingginkan.
1.4.2
Operasionalisasi Konsep Dalam penelitian ini penulis ingin mengetahui tingkat efektivitas tayangan iklan IM3 Play Online versi sarkasmeme ditelevisi dengan Model EPIC untuk mengetahui dampak komunikasinya. Pengukuran dilakukan untuk mengetahui tingkat empaty, tingkat persuasion tingkat impact, tingkat communication. Berikut table Operasionalsasi Konsep : Table 3.1 Oprasionalisasi Konsep
Variabel
Dimensi
Sub Dimensi
Indikator
Skala pengukuran
Efektivitas Iklan Play
Model
-
empati
IM3 EPIC
1. Iklan IM3 Play Likert Online
Online
versi
Sarkasmeme
versi
menarik
sarkasmeme
perhatian
di Televisi
2. Menyukai Iklan IM3 Play
http://digilib.mercubuana.ac.id/
7
Online
versi
Sarkasmeme di televise -
Persuasif
1. Tertarik
Likert
dengan
Iklan
IM3
Play
Online
versi
sarkasmeme 2. Keinginan menggunakan setalah melihat iklan IM3 Play Online
versi
Sarkasmeme -
Impact
1. Melihat
Iklan Likert
IM3
Play
Online
versi
Sarkasmeme jadi
tahu
produknya -
komunikasi
1. menggunakan bahasa
yang
lebih dimengerti khalayak dibanding iklan
http://digilib.mercubuana.ac.id/
kartu
Likert
8
seluler lainnya. 2. Iklan IM3 Play Online
versi
Sarkasmeme mampu menyampaikan pesan 3. Mengerti penggunaan produk
kartu
seluler
IM3
Play
Online
versi Sarkasmeme 4. Slogan Play
IM3 Online
mencerminkan manfaat penggunanya
1.5 Teknik Pengumpulan Data Pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan data dari populasi dengan cara angket atau kuisioner. Berdasarkan cara memperolehnya, pengumpulan data dibedakan menjadi dua yaitu data primer dan data sekunder.
http://digilib.mercubuana.ac.id/
9
1.5.1
Data Primer Adapun jenis teknik pengumpulan data dilakukan dengan cara
pengambilan angket atau kuisioner adalah daftar pertanyaan yang harus diisi oleh responden. Ketentuan kuisioner dalam penelitian ini adalah sebagai berikut : a. Jenis angket yang digunakan adalah angket tertutup Dalam penelitian ini, untuk mengetahui persepsi responden mengenai dimensi EPIC (Empathy, Persuasion, Impact dan Communication) digunakan teknik pengumpulan data dengan menyebarkan kuestioner (angket) kepada responden yaitu siswa siswi SMA 24 Jakarta yang pernah melihat iklan IM3 Play Online versi sarkasmeme ditelevisi. Kuisioner yang dibagikan adalah tergolong kuesioner tertutup, yaitu kuesioner yang pilihan jawaban pertanyaan sudah disediakan, responden tinggal mengisi dengan cara memberi tanda terhadap pilihan jawaban yang sesuai dengannya. 1.5.2
Data Sekunder Data sekunder merupakan data yang tidak dihasilkan sendiri
pengumpulannya oleh peneliti. Data sekunder dalam penelitian ini bersumber dari situs internet, hasil penelitian individual observator lain, majalah, kepustakaan dan media lainnya.
http://digilib.mercubuana.ac.id/
10
1.6 Teknik Analisa Data Setelah data diperoleh selanjutnya peneliti akan mendeskripsikan dan menganalisanya secara kuantitatif.dari data yang ada kemudian akan di analisa melalui tahapan sebagai berikut: 1.6.1
Editing Proses ini bertujuan untuk mendapatan data yang akurat dan lengkap. Editing adalah suatu kegiatan pengecekan apakah ada kesalahan-kesalahan yang terjadi didalam pengisian daftar pertanyaan tersebut atau mungkin terjadi ketidakserasian (inconsistency) didalam pengisian tersebut. Setelah proses editing selesai proses selanjutnya adalah koding.
1.6.2
Koding Konding atau mengkode data berdasarkan kode yang telah disusun. Koding adalah suatu kegiatan pemberian kode-kode atau symbol-simbol pada keterangan-keterangan tertentu. Dalam penelitian ini pengukuran dilakukan dengan cara memberikan angka-angka pada objek sesuai dengan tingkat pengukuran yang telah ditentukan dengan menggunakan ukuran ordinal.
http://digilib.mercubuana.ac.id/
11
1.6.3
Analisis Statistik
1.6.3.1 Skala Likert Skala yang digunakan dalam angket adalah skala likert. Skala Likert merupakan jenis skala yang dugunakan untuk mengukur variable penelitian berupa fenomena social seperti sikap, pendapat dan persepsi seorang atau sekelompok orang. Menurut Sugiyono menyebutkan bahwa kuesioner/angket merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberi seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada responden untuk dijawabnya. 8 kuesioner/angket merupakan teknik pengumpulan data yang efisien bila peneliti tahu dengan pasti variabel yang akan diukur dan tahu apa yang bisa diharapkan dari responden. Kuesioner dalam penelitian ini berbentuk pernyataan yang dimana masingmasing jawaban memiliki nilai yang berbeda berdasarkan format skala Likert yaitu :
8
a.
Sangat Tidak Efektif
: Skor nilai 1
b.
Tidak Efektif
: Skor nilai 2
c.
Cukup Efektif
: Skor nilai 3
d.
Efektif
: Skor nilai 4
e.
Sangat Efektif
: Skor nilai 5
Sugiyono. Metode Penelitian Adminitrasi. Alfabeta. Bandung. Hall 107
http://digilib.mercubuana.ac.id/
12
1.6.3.2 Uji Validitas Azwar mengemukakan bahwa validitas berasal dari kata “validity” yang mempuyai arti ketepatan dan kecermatan suatu alat ukur/instrumen dalam melakukan fungsi ukurnya. Suatu instrumen dikatakan mempunyai validitas yang tinggi apabila alat tersebut menjalankan fungsi ukurnya sesuai dengan maksud dalam melakukan pengukuran tersebut. Pengujian validitas tiap butir digunakan analisis item, yaitu mengorelasikan skor tiap butir dengan skor total yang merupakan jumlah tiap skor butir. Masrun (1979) dalam Sugiyono 9 menyatakan bahwa teknik korelasi untuk menentukan validitas item ini sampai sekarang merupakan teknik yang paling banyak digunakan. Item yang mempunyai korelasi positif dengan kriteria (skor total) serta korelasi yang tinggi pula yang tinggi pula biasanya syarat minimum untuk dianggap memenuhi syarat adalah kalau r = 0,3 jadi kalau korelasi antara butir dengan skor total kurang dari 0,3 maka butir dalam instrumen tersebut dinyatakan tidak valid. Korelasi tersebut menggunakan rumus teknik korelasi Product Moment (Sugiyono, 2007:356)
N X1Y1 – ( X1)( Y1) rxy= {N Xi2 – ( Xi)2} {N Yi2 – ( Yi)2}
9
Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D, 2011, hal 143
http://digilib.mercubuana.ac.id/
13
Keterangan : rxy
= Koefisien korelasi antara x dan y
N
= Populasi
n
= Ukuran sampel
X
= Skor tiap pertanyaan / item
Y
= Skor total
Tarif r = 5% 1.6.3.3 Uji Reabilitas Setelah diuji validitas dilakukan, maka diteruskan dengan uji realibilitas. Realibiliras menurut sugiyono diuji dengan menganalisa konsistensi butir – butir yang ada pada instrument dengan teknik tertentu.10 Uji realibilitas dilakukan untuk mengetahui kuatnya kolerasi butir – butir dalam kuesioner. Korelasi antara butir – butir pertanyaan tersebut dapat diukur dengan menggunakan perkiraan cronbach’s Alpha. Untuk itu semua pertanyaan akan diberikan pada saat yang sama, tanpa jangka waktu. Berikut rumus dari Uji Reabiitas :
10
Sugiyono. Hal 354 Op,cit
http://digilib.mercubuana.ac.id/
14
r
k
1
k 1
t
b 2
2
Keterangan :
r
= reliabilitas instrument
k
= banyak butir pertanyaan b
t
2
2
= jumlah varians butir = varians total
1.6.3.2 Skor Rata-Rata setiap pertayaan yang diberikan responden diberi bobot. Cara menghitung skor ad alah dengan menjumlah seluruh hasil kali nilai masing-masing bobotnya dibagi dengan hasil jumlah frekuensi. Rumus x =
fi.wi fi
Dimana :
x = rata-rata berbobot fi = frekuensi wi = bobot
http://digilib.mercubuana.ac.id/
15
Setelah itu, digunakan rentang skala penilaian untuk menentukan posisi tanggapan responden dengan menggunakan nilai skor setiap variabel. Bobot alternatif jawaban yang terbentuk dari teknik skala peringkat terdiri dari kisaran antara 1 sampai 5 yang menggambarkan posisi yang sangat negatif ke posisi yang positif. Selanjutnya dihitung rentang skala dengan rumus, sebagai berikut: Rs =
R (bobot ) M
Dimana: R (bobot) = bobot terbesar – bobot terkecil M
= banyaknya kategori bobot
Rentang skala Likert yang dipakai dalam penelitian ini adalah 1 hingga 5, maka rentang skala penilaian yang didapat adalah: Rs = 5 - 1 = 0,8 5
http://digilib.mercubuana.ac.id/
16
Sehingga posisi keputusannya menjadi : STE
1,00
1,80
TE
CE
2,60
E
3,40
SE
4,20
5,00
Keterangan : STE = Sangat Tidak Efektif
(masuk skala 1,00 – 1,80)
CE
= Cukup Efektif
(masuk skala 1,80 – 2,60)
E
= Efektif
(masuk skala 2,60 – 3,40)
SE
= Sangat Efektif
(masuk skala 4,20 – 5,00)
Setiap dimensi EPIC Model yaitu Empathy (empati); Persuasion (persuasi); Impact (dampak); Communication (komunikasi), akan dianalisis secara terpisah dengan menggunakan metode skor rata-rata untuk mengetahui efektifitas tiap dimensi tersebut dalam iklan televisi kartu seluler IM3 Play Online versi Sarkasmeme yang nantinya nilai rata-rata itu akan dimasukkan dalam rentang skala posisi keputusan dari sangat tidak efektif (STE) sampai dengan sangat efektif (SE).
http://digilib.mercubuana.ac.id/