BAB III METODOLOGI PENELITIAN
3.1. Umum Pada penelitian ini dilakukan pengamatan langsung terhadap aliran proses produk dan pengumpulan data-data yang dibutuhkan di PT XYZ. Data-data tersebut kemudian dianalisis dengan tujuan untuk mengetahui performance proses pembuatan bir Guiness dengan parameter kadar alkohol yang tidak melewati ambang batas maksimum bir golongan A, sehingga dapat meningkatkan kualitas produk perusahaan. Tahapan selanjutnya adalah melakukan studi pustaka dengan cara mempelajari literatur yang berhubungan dengan objek penelitian dan dijadikan acuan untuk membuat kerangka penelitian yang jelas dan tepat dalam melakukan pengumpulan data, analisis data awal dan menentukan langkah-langkah DMAIC dalam penerapan metode six sigma untuk mengendalikan kadar alkohol dalam proses pembuatan bir Guiness. Diharapkan dari penelitian ini diperoleh penyelesaian menyeluruh terhadap perbaikan majemen kualitas yang ada di perusahaan khususnya proses produksi bir Guinness serta tidak hanya ditinjau dari satu sisi kualitas proses dan produk, tetapi juga dari aspek sistem pengukuran kualitas yang digunakan perusahaan sehingga pada sistem pengendaian proses dapat meminimalisasi kemungkinan munculnya penyebab-penyebab kecacatan yang tidak terduga.
3.2. Tahapan Penelitian Dalam penelitian ini, langkah-langkah yang akan digunakan untuk mencari solusi terhadap permasalahan tersebut yaitu dengan mengumpulkan data-data yang bersifat acak dan kompleks. Langkah-langkah tersebut adalah sebagai berikut:
3.2.1. Studi Pendahuluan Studi pendahuluan ini merupakan langkah awal yang dilakukan oleh peneliti dengan tujuan mendapatkan informasi dan gambaran mengenai prose produksi bir Guiness di PT XYZ. Studi pendahuluan ini dilakukan dalam dua tahap sebagai berikut: 1. Studi Pustaka, yaitu penelitian yang dilakukan dengan cara mempelajari literatur yang berhubungan dengan obyek penelitian untuk dijadikan kerangka pemikiran yang jelas dan tepat dalam pengumpulan dan pengolahan data. 2. Studi Lapangan, yaitu penelitian yang dilakukan dengan pengamatan langsung ke area produksi PT XYZ untuk mengambil data kualitatif dan data kuantitatif yang diperlukan Identifikasi masalah adalah suatu kegiatan yang menggambarkan perfmasalahan yang terjadi sehingga dalam penelitian tidak terjadi penyelesaian masalah yang tidak terkait dengan permasalahan yang sebenarnya. Pada penelitian ini penulis ingin mengetahui berapa banyak produk yang yang berada di luar spesifikasi (reject) terutama pada kandungan kadar alkohol bir Guinness di PT XYZ yang tidak boleh melewati ambang batas bir golongan A maksimum 5%. Data-data tersebut lalu akan dianalisis dengan metodologi six sigma yaitu dengan menentukan faktor-faktor produksi yang diperlukan guna mengendalikan kualitas produk bir Guinness.
1
3.2.2. Kerangka Penelitian Untuk mencari solusi pemecahan masalah dalam penelitian ini diambil langkahlangkah pemecahan masalah yang tersusun dalam bentuk kerangka penelitian yang jelas dan tepat, seperti digambarkan pada gambar di bawah ini.
Gambar 3.1 Kerangka Penelitian 2
3.2.3. Pengukuran dan Analisis Data Dalam tahap ini data-data yang telah diperoleh dan dikumpulkan diolah dengan metodologi six sigma dengan tahapan DMAIC (Define, Measure, Analyze, Improvement, dan Control). Tahap-tahap analisis data awal:
1. Tahap Define Pendefinisian dilakukan terhadap proses produksi bir Guinness di PT XYZ. Pendefinisian ini dilakukan dengan melihat data hasil pengukuran yang dilakukan oleh bagian proses. Data yang bermasalah tersebut kemudian dibuat dalam diagram IPO (Input, Proses, Output) dan merumuskan Critical to Process (CTP) nya. Pendefinisian progress peningkatan kualitas output produksi dengan menggunakan metode DMAIC, akan dilakukan pada proses fermentasi yang merupakan proses inti produksi dimana terjadi proses perubahan gula menjadi alkohol.
2. Tahap Measure Pengukuran yang berfokus pada pemahaman kinerja kerja proses yang dipilih untuk diperbaiki pada saat ini, serta pengumpulan semua data yang dibutuhkan untuk analisis. ¾ Pengukuran Gauge R&R Tahap ini juga melibatkan penilaian system pengukuran untuk menjaga validitas pengukuran serta untuk mengevaluasi kapabilitas proses yang diteliti. ¾ Pengukuran laju fermentasi Pada proses ini dilakukan pengukuran terhadap laju fermentasi untuk mendapatkan data untuk digunakan pada analisis problem yang ada. 3
¾ Pengukuran kontrol temperatur Pada proses ini dilakukan pengukuran terhadap temperature fermentasi yang merupakan kontrol penting dalam proses fermentasi.
3. Tahap Analyze Pada tahap ini data yang sudah dikumpulkan di analisis, serta dicari korelasinya untuk mendapatkan hasil analisis yang tepat untuk perbaikan proses produksi. Fase analisis (analyze) merupakan fase mencari dan menentukan akar atau penyebab dari suatu masalah. Masalah-masalah yang timbul kadang-kadang sangat kompleks sehingga membingungkan antara mana yang akan dan tidak kita selesaikan.
Diagram Pareto (Pareto Chart) Diagram pareto digunakan untuk melakukan prioritas terhadapa masalah-masalha yang harus ditangani dengan aturan pengelompokan 80-20, 20% dari kecacatan akan menyebabkan 80% masalah. Diagram sebab-akibat (Cause & Effect Chart) Diagram sebab-akibat (Cause & Effect Chart) digunakan untuk mengorganisasi hasil informasi brainstorming dari sebab-sebab suatu masalah. Diagram ini sering disebut juga dengan diagram fishbone karena bentuknya yang mirip dengan tulang ikan, atau diagram Ishikawa untuk menghormati sang penemu.
4. Tahap Pengembangan (Improve) Pada tahap ini proses perbaikan dilakukan sesuai dengan hasil analisis data, serta pengukuran ulang untuk mendapatkan hasil perbaikan yang diperoleh.
4
5. Tahap Pengendalian (Control) Pada tahap ini dijelasakan proses kontrol yang akan dilakukan agar hasil improvement yang telah dilakukan dapat selalu terkontrol dan mengkoreksi jika menemukan indikasi proses keluar dari batas kontrol spesifikasi. Pengendalian (Control) adalah fase mengendalikan kinerja proses (x) dan menjamin cacat tidak muncul kembali. Alat (tool) yang umum digunakan adalah diagram kontrol. Fungsi umum diagram kontrol adalah membantu mengurangi variabilitas, memonitor kinerja setiap saat, memungkinkan proses koreksi untuk mencegah penolakan.
3.2.4. Analisis dan Pembahasan Analisis dan pembahasan tugas akhir ini berdasarkan pada teori-teori yang erat hubungannya dalam pemecahan masalah dalam penelitian ini. Metode six sigma dapat digunakan untik mengendalikan kualitas produk atau defect produk yang terjadi dengan melakukan pengendalian kualitas proses produksi pada kandungan alkohol dengan batas limit tertentu sesuai dengan tujuan perusahaan, yakni meningkatkan produktivitas perusahaan dengan mereduksi produk cacat (defect product).
5