1 9 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian dilaksanakan di Taman Wisata Alam Tangkuban Parahu Kabupaten Bandung Bar...
Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian dilaksanakan di Taman Wisata Alam Tangkuban Parahu
Kabupaten Bandung Barat Provinsi Jawa Barat. Waktu penelitian dimulai bulan Juni hingga bulan Juli 2010. 3.2. Metode Penelitian Metode penentuan nilai manfaat ekonomi kawasan konservasi yang digunakan dalam penelitian ini yaitu dengan pendekatan biaya perjalanan (travel cost method) dengan tahapan sebagai berikut: 1.
Jumlah pengunjung tahun 2010 Data yang diperlukan untuk dapat mengetahui jumlah pengunjung tahun 2010 diatas adalah: a. Data statistik jumlah pengunjung Taman Wisata Alam Tangkuban Parahu periode tahun 2010 b. Jumlah pengunjung berdasarkan derah asal pengunjung c. Jumlah penduduk berdasarkan daerah asal pengunjung
2.
Kurva permintaan pengunjung Untuk melakukan perkiraan kurva permintaan pengunjung maka perlu menentukan terlebih dahulu beberapa hal yaitu: a. Tempat tinggal dari daerah asal mana b. Besar biaya perjalanan yang dikeluarkan
3.
Metode Pengumpulan Data a. Studi literatur Mengumpulkan data sekunder tentang karakteristik objek penelitian, jumlah pengunjung periode tahun 2010, dan jumlah penduduk. b. Observasi Mengamati secara langsung di lapangan mengenai karakteristik objek penelitian dan karakteristik pengunjung.
10
c. Wawancara Melakukan tanya jawab dengan pengunjung terpilih (responden) yang dibantu dengan lembar pertanyaan. 4.
Metode Pengambilan Contoh Contoh diambil berdasarkan cara sebagai berikut : Pengambilan sampel (responden) dalam penelitian ini dilakukan secara non-
acak (non-probability sampling) yaitu semua objek penelitian tidak mempunyai kesempatan yang sama untuk di pilih sebagai responden (Juanda 2007) dalam Susilowati (2009). Pengambilan sampel yang dipilih pada penelitian ini dilakukan secara purposive atau judgement sampling, dimana responden yang dipilih sesuai dengan keadaan yang dikehendaki. Keadaan yang dimaksud adalah pengunjung Taman Wisata Alam dengan umur di atas 15 tahun yang dinilai dapat berkomunikasi dengan baik dan bersedia untuk diwawancarai sehingga mudah untuk mendapatkan data yang diperlukan. Objek penelitian sendiri adalah para pengunjung yang melakukan rekreasi di Taman Wisata Alam Tangkuban Perahu. Penentuan jumlah sampel dihitung menggunakan rumus Slovin (Sevilla 1993) sebagai berikut :
Keterangan: n = ukuran sampel
n=
N 1 + Ne
N = ukuran populasi (pengunjung tahun 2010 sebanyak 102796 orang pengunjung) E = nilai kritis (batas ketelitian) yang diinginkan (persen kelonggaran ketidaktelitian karena kesalahan pengambilan sampel populasi) Berdasarkan rumus di atas, maka diambil responden sejumlah 100 orang yang keseluruhannya merupakan wisatawan domestik dengan syarat dapat berkomunikasi dengan baik dan bersedia menjadi responden dengan menjawab keseluruhan pertanyaan dalam kuesioner. 3.3
Pengolahan Data dan Analisis
1.
Karakteristik Pengunjung dan Objek Wisata
11
Karakteristik pengunjung disajikan secara tabulasi dan dianalisis secara deskriptif. Karakteristik objek wisata disajikan secara dskriptif. 2.
Pendugaan Persamaan Permintaan Rekreasi Dari data kunjungan periode tahun 2010, kemudian dapat dihitung tingkat
kunjungan untuk masing-masing daerah asal berdasarkan persentase berkunjung untuk masing-masing daerah asal melalui pengamatan. Jumlah pengunjung dari masing-masing daerah asal dapat dihitung dengan rumus : =
Dimana : Ki =
Jumlah
pengunjung
dari
×
setiap
daerah
asal
pengunjung
(orang/tahun) ki
= Persentase pengunjung dari setiap daerah asal pengunjung menurut hasil survey (orang)
Y = Jumlah seluruh kunjungan periode tahun penelitian (tahun 2010) ki didapat dengan menghitung banyaknya pengunjung yang berasal dari daerah asal i berdasarkan hasil wawancara pada saat penelitian. Kemudian dibuat persentasenya dan jumlah banyaknya pengunjung yang dijadikan sebagai contoh untuk masing-masing daerah asal didasarkan atas persentase tersebut. Berdasarkan sebaran daerah asal dan banyaknya jumlah penduduk tiap daerah asal dapat diduga besarnya jumlah pengunjung per 1000 penduduk pada daerah asal yang bersangkutan. Laju kunjungan per 1000 penduduk dapat dihitung dengan rumus sebagai berikut : =
Dimana :
× 1000
Ki = laju kunjungan per 1000 penduduk dari daerah asal i Ki = jumlah pengunjung dari setiap daerah asal pengunjung (orang /tahun) Pi = Jumlah penduduk setiap daerah asal pengunjung
12
Biaya
perjalanan
rata-rata
merupakan
rata-rata
biaya
konsumsi,
dokumentasi. Transportasi dn biaya-biaya lain yang dikeluarkan selama melakukan perjalanan rekreasi. Biaya perjalanan dihitung dengan rumus : BP = Tr + D + (Kr-KH) + Tp + KM Dimana : BP
= Biaya Perjalanan (Rp/hari orang kunjungan)
Tr
= Biaya Transportasi (Rp/orang)
D
= Biaya Dokumentasi (Rp/orang)
Kr
= Biaya Konsumsi selama rekreasi (Rp/orang/hari)
Kh
= Biaya konsumsi harian (Rp/orang/hari)
Tp
= Biaya parkir (Rp/kendaraan)
KM = Karcis Masuk Sedangkan biaya perjalanan rata-rata dari tiap daerah asal adalah : =
Dimana :
∑
BPij
ni
BPRi = Biaya perjalanan rata-rata dari daerah asal I (Rp/hari orang kunjungan) Bpij = Biaya perjalanan pengunjung ke j dari daerah asal pengunjung (Rp/hari orang kunjungan) Ni
= jumlah pengunjung sebagai responden dari daerah asal pengunjung (orang kunjungan/bulan)
Setelah data diperoleh dilakukan analisis regresi antara variable biaya perjalanan rata-rata (X) dengan laju kunjungan per 1000 penduduk (Y). Model regresi yang dipakai adalah persamaan regresi linear sederhana yaitu : =
Dimana :
+ .
Yi
= Laju kunjungan per 1000 penduduk dari daerah asal pengunjung
Xi
= Biaya perjalanan rata-rata dari daerah asal pengunjung (Rp/hari orang kunjungan)
a
= konstanta
13
b
= Slope
Selanjutnya persamaan regresi yang telah diuji digunakan dalam perhitungan simulasi harga karcis. Persamaan regresi penduga kurva permintaan dengan penambahan harga karcis masuk sebagai biaya adalah : =
Dimana :
+
(
+
)
Yi
= Laju kunjungan per 1000 penduduk daerah asal pengunjung
Xi
= Biaya perjalanan rata-rata dari daerah asal pengunjung (Rp/hari orang kunjungan)
a
= konstanta
b
= slope
KM
= Harga karcis Masuk
Harga karcis di simulasikan ke persamaan diatas. Harga karcis masuk ditetapkan mulai dari Rp 0,00 sampai pada harga karcis tertentu dimana kunjungan per 1000 penduduk daerah asal pengunjung mencapai nol (Yi = 0). Nilai dari simulasi harga karcis kemudian dikalikan dengan jumlah penduduk tiap daerah asal yang kemudian dibagi dengan 1000 sehingga diperoleh tingkat kunjungan dari berbagai daerah asal pada harga karcis yang berbeda. Langkah berikutnya adalah membuat kurva permintaan rekreasi yang menggambarkan hubungan antara jumlah kunjungan dengan harga karcis. Dari kurva ini diperoleh nilai surplus konsumen dari pengurangan antara kesedaan mambayar maksimum dengan pengeluaran aktual konsumen.