BAB III METODOLOGI PENELITIAN
Dalam bab ini dijelaskan mengenai tahapan – tahapan yang dilakukan oleh penulis dalam proses penelitian. Metodologi penelitian yang digunakan dalam penyusunan penelitian ini yaitu dengan mengumpulkan data – data dan informasi dari berbagai sumber yang harus ditetapkan terlebih dahulu sebelum memecahkan masalah yang sedang dibahas sehingga memudahkan dalam menganalisis permasalahan yang ada. Adapun tahapan – tahapan dalam metodologi penelitian tersebut antara lain : 3. 1 Penelitian Pendahuluan Dalam penelitian pendahuluan penulis mencoba mengangkat permasalahan yang terjadi di dalam perusahaan, untuk memperbaiki kondisi dan cara kerja yang membutuhkan penerapan perancangan system kerja yang lebih baik maka dari tahap awal ini penulis melakukan tahapan awal yaitu melakukan pengamatan pada proses pembuatan produk club can ukuran 125 gram dari awal sampai akhir guna mendapatkan informasi tentang masalah penyebab terjadinya reject pada produk club can. 3. 2 Studi pustaka Studi literature ini bermaksud untuk membantu mengetahui dengan lebih jelas mengenai teori – teori yang akan menjadi alat bantu untuk digunakan penulis sebagai konsep dasar pengendalian kualitas pada produk club can dengan menggunakan metode quality control circle (QCC).
27
28
3. 3 Perumusan Masalah Untuk mencapai tujuan dari penelitian yang telah ditentukan, maka perumusan masalah yang akan penulis bahas yaitu : 1. Jenis - jenis cacat apa saja yang terjadi pada produk club can ukuran 125 gram di PT ATP ? 2. Faktor – faktor apa saja yang menyebabkan terjadinya cacat pada produk club can ukuran 125 gram ? 3. Bagaimana usulan tindakan perbaikannya ? 3. 4 Pengumpulan Data Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan melakukan pengamatan langsung di perusahaan yang menjadi objek penelitian. Teknik pengumpulan data yang dilakukan adalah sebagai berikut: 1.
Wawancara Merupakan suatu cara untuk mendapatkan data atau informasi dengan tanya jawab secara langsung pada orang yang mengetahui tentang objek yang diteliti. Dalam hal ini adalah dengan pihak manajemen/ karyawan departemen yang terkait.
2.
Dokumentasi Yaitu dengan mempelajari dokumen – dokumen perusahaan yang berupa laporan kegiatan produksi, laporan jumlah produksi, jumlah problem dan rencana kerja.
3.
Observasi Yaitu pengamatan atau peninjauan secara langsung mengenai flow proses produksi produk club can dari awal sampai akhir menjadi produk.
4.
Riset kepustakaan Pada tahap ini penulis menerapkan langkah – langkah pengumpulan data yang
dibutuhkan untuk mencapai tujuan penelitian. Data yng dikumpulkan meliputi data primer dan data sekunder. Data primer adalah data yang di kumpulkan secara langsung dari perusahaan sedangkan data sekunder adalah data yang dikumpulkan yang berasal dari perpustakaan.
29
3.5 Pengolahan Data 3.5.1 Penyusunan Peta Kendali p Setelah diperoleh data – data yang dibutuhkan, maka data tersebut diolah dengan peta kendali yang ada pada pengendalian kualitas. Pemakaian peta kendali disesuaikan dengan kebutuhan dalam pengendalian kualitas. Setelah mengetahui jenis peta kendali yang akan digunakan, maka data yang ada siap untuk diolah. Pengolahan data dilakukan dengan menggunakan peta kendali p dan diagram pareto. Proses penyusunan peta kendali p dilakukan dengan cara menghitung proporsi masing – masing data. Rumus yang digunakan adalah :
Keterangan : P = Proporsi unit kesalahan dalam sampel atau subgrup n = Jumlah sampel atau subgroup np = Jumlah kesalahan unit dalam sampel atau subgrup
Pada umumnya proporsi kesalahan dalam sample adalah kecil yaitu 0,10 atau kurang. Bila nilai tersebut lebih besar dari 0,10 berarti suatu perusahaan tersebut berada dalam kesulitan besar. Setelah perhitungan proporsi, maka dilakukan penentuan batas kendali atas (UCL) dan batas kendali bawah (LCL). Perhitungan batas kendali atas atau batas kendali bawah dilakukan dengan menggunakan rumus sebagai berikut :
UCL =
+3
Keterangan : = Merupakan rata- rata dari p UCL
= Batas Kendali Atas
LCL
= Batas Kendali Bawah
LCL =
-3
30
Apabila ada data – data dari hasil pengolahan data yang diperoleh tidak terkendali atau berada diluar kendali batas atas dan bawah, maka dilakukan perhitungan ulang ataupun pengolahan terhadap proses yang tidak terkendali tersebut. Proses perhitungan dilakukan dengan membuang data yang membuat proses menjadi tidak seragam sehingga didapat data yang seragam. Proses perhitungan tersebut di sebut revisi. Revisi dilakukan karena adanya variasi penyebab khusus yang menyebabkan data menjadi tidak terkendali padahal sebenarnya penyebab khusus tersebut dihindari dan untuk menunjukkan seberapa besar kemampuan perusahaan mengatasi terjadinya variasi penyebab khusus tersebut. Semakin sedikit yang dapat dilakukan berarti semakin besar kemampuan perusahaan menghindari penyebab khusus tersebut.
3.5.2 Uji kecukupan data Uji kecukupan data bertujuan untuk menguji apakah jumlah sampel yang di ambil mencukupi terhadap jumlah populasi yang ada, uji kecukupan data di pengaruhi oleh tingkat kepercayaan, Sebelum melakukan pengolahan data dengan menggunakan alat pengedalian kualitas statistik, data tersebut harus di uji kecukupan data yang di ambil. Pengujian kecukupan data dimaksudkan untuk melihat sejauh mana data yang di ambil apakah data tersebut sudah cukup atau tidak,hal ini biasa terlihat dari hasil uji kecukupan N Apabila N’
N maka data di anggap belum cukup atau masih kurang,sehingga pengambilan data tambahan masih di perlukan. Perhitungan uji kecukupan data dengan menggunakan rumus di bawah ini.
N’
= Jumlah sampel yang seharusnya
Z
= Nilai pada tabel Z dengan tingkat keyakinan tertentu = Rata – rata ketidak sesuaian per uit
α
= Tingkat ketelitian
31
3.5.3 Menentukan Prioritas Perbaikan (menggunakan diagram pareto) Dari data informasi mengenai jenis kerusakan produk yang terjadi kemudian dibuat diagram pareto untuk mengidentifikasi, mengurutkan dan berkerja menyisikan kerusakan secara permanen. Dengan diagram ini, maka dapat diketahui jenis cacat yang paling dominan/ terbesar.
3.6 Hasil dan analisa 3.6.1 Diagram fishbone Diagram fishbone sebab akibat adalah suatu diagram yang menunjukkan hubungan antara sebab-akibat. Berkaitan dengan pengendalian proses statistikal, diagram sebab-akibat dipergunakan untuk menunjukkan faktor-faktor penyebab masalah (sebab) dan karektiristik kualitas (akibat) yang disebabkan oleh faktor-faktor penyebab seperti, manusia, mesin, material, lingkungan.metode, diagram sebab akibat sering disebut sebagai (fishbone diagram) agar perusahaan dapat mencari solusi terbaik untuk menangani tingkat kecacatan yang besar. 3.6.2 Langkah Perbaikan Langkah – langkah yang di ambil untuk penanggulangan masalah dengan menggunakan metode 5W+1H adalah faktor yang dapat memperkecil terjadinya produk cacat adalah dengan operator mendapatkan pelatihan dan arahan agar lebih teliti dan terampil dan memilih SDM yang berkualitas dan perawatan mesin secara bekala dan perbaikan metode kerja. 3.7 Kesimpulan dan Saran Tahapan akhir dalam penelitian ini adalah pengambilan kesimpulan dan saran. Kesimpulan yang dapat diambil merupakan jawaban tentang penerapan metode QCC pada analisa produk club can ukuran 125 gram. Pada tahap ini juga diuraikan mengenai saran – saran untuk perbaikan dan penelitian selanjutnya yang berguna untuk semua khususnya bagi perusahaan untuk meningkatkan kualitas dari pruduk club can 125 gram.
32
3.8 Langkah – langkah Penelitian
Penelitian dilaksanakan dengan langkah – langkah sebagaimana tersaji pada diagram alir di bawah ini. Mulai
Identifikasi Masalah
Studi Pustaka
Observasi Lapangan Perumusan Masalah Tujuan Penelitian Pengumpulan Data Daata primer Data sekunder Pengolahan Data Peta kendali Uji kecukupan data Diagram pareto
Hasil dan Analisa Diagram fishbone Metode 5W +1H
Kesimpulan dan Saran
Finish Gambar 3.1 Flow Chat Metodologi Penelitian