34
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
3.1 Tipe Penelitian Dalam penelitian ini bersifat deskriptif. Penelitian deskriptif adalah penelitian yang hanya memaparkan situasi atau peristiwa, penelitian ini tidak mencari atau menjelaskan hubungan, tidak menguji hipotesis atau membuat prediksi.29 Sedangkan menurut Sarwono30 “metode deskriptif adalah penelitian yang dilakukan untuk mengetahui nilai variabel atau lebih (independent) tanpa membuat perbandingan atau menghubungkan dengan variabel yang lain”. Dalam hal ini, peneliti ingin mengetahui lebih dalam mengenai strategi komunikasi. Community Policing yang dilakukan menjadi penghubung utama masyarakat
dengan para anggota polisi dan menjadi pengayom bagi
masyarakat. Metode kualitatif sebagai prosedur penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang-orang dan perilaku yang dapat diamati. Sehingga tipe penelitian yang digunakan oleh peneliti bersifat deskriptif kualitatif, dimana peneliti mendeskripsikan dan memaparkan tentang wawancara mendalam dan hasil penelitian terhadap objek penelitian yang dilakukan.
29
Jallaludin Rakhmat.Metode Penelitian Komunikasi. Bandung: Remaja Rosdakarya. 2005. Hal:24 Jonatan, Sarwono,. Pintar Menulis Karya Ilmiah – Kunci Sukses dalam Menulis Ilmiah. Yogyakarta: PT. Andi Offset. 2010.Hal 34 30
35
3.2
Metode Penelitian Metode penelitian yang peneliti gunakan adalah pendekatan kualitatif
dengan metode studi kasus. Penelitian studi kasus adalah uraian dan penjelasan komprehensif mengenai berbagai aspek individu, suatu kelompok, suatu organisasi (komunitas), suatu program, atau suatu situasi sosial.31 Menurut Kountur32“penelitian kualitatif adalah penelitian dengan hasil data yang dikumpulkan bukanlah data yang dapat diuji dengan statistik”. Sementara itu, menurut Sugiono 2009:15, “metode penelitian kualitatif adalah metode penelitian yang berlandaskan pada filsafat postpositifisme, digunakan untuk meneliti pada kondisi objek yang alamiah (sebagai lawannya adalah eksperimen) dimana peneliti adalah instrument kunci, pengambilam sample sumber dan data dilakukan secara purposive dan snowbaal, teknik pengumpulan data dilakukan secara triangulasi (gabungan) analisis bersifat induktif / kualiatif, dan hasil penelitian kualitatif lebih menekankan pada makna daripada generalisasi”. 33 Salah satu metode penelitian dalam penelitian kualitatif adalah berupa penelitian dengan metode pendekatan studi kasus (Case Study). Studi kasus tersebut lebih dikehendaki untuk melacak peristiwa-peristiwa kontemporer, bila peristiwa-peristiwa yang relevan tidak dapat dimanipulasi. 31 32
Deddy Mulyana. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: Remaja Rosdakarya. 2006. Hal: 201
Ronny Kountur,.Metode Penelitian. Jakarta: Penerbit PPM. 2007 .Hal 105 33 http://www.diaryapipah.com/2012/05/pengertian-penelitian-kualitatif.html?m=1
36
Menurut Bimo Walgito34 “studi kasus merupakan suatu metode untuk menyelidiki atau mempelajari suatu kejadian. Pada metode studi kasus ini diperlukan banyak informasi guna mendapatkan bahan-bahan yang luas”. Karena itu studi kasus mendasarkan diri pada teknik-teknik yang sama dengan kelaziman yang ada pada strategi historis, tetapi dengan menambahkan dua sumber bukti yakni observasi dan wawancara. Sedangkan Moleong35 berpendapat bahwa “metode deskriptif kualitatif ini dipilih dalam upaya mencatat dan mendeskripsikan data-data yang dapat dikumpulkan adalah berupa kata-kata, gambar dan bukan berupa angka-angka. Selain itu, semua yang dikumpulkan berkemungkinan menjadi kunci terhadap apa yang sudah diteliti. Dengan demikian, laporan penelitian akan berisi kutipan-kutipan data untuk memberi gambaran penyajian laporan tersebut. Data tersebut mungkin berasal dari naskah wawancara, catatan lapangan, foto, video tape, dokumen pribadi, catatan atau memo dan dokumen resmi lainnya”. Dari definisi di atas, peneliti menggunakan penulisan deskiptif adalah untuk penggambaran yang memaparkan suatu kejadian atau peristiwa yang terjadi pada objek penelitian yang dilakukan oleh community policing Polresta Bekasi Kota dengan bertujuan untuk membuat perbandingan atau evaluasi. Dalam penelitian kali ini, peneliti menggunakan metode penelitian kualitatif yang berbasis pada studi kasus. Karena hasil data yang telah peneliti dapatkan, penulis uraikan dan tuliskan ke dalam proposal skripsi ini. 34
Bimo Walgito,.Bimbingan dan Konseling Studi & Karir. Yogyakarta: Andi. 2010 Lexy J. Moleong,. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya. 2005.Hal 11 35
37
3.3 Subjek Penelitian Dalam penelitian ini, subjek penelitiannya ada beberapa narasumber yang berhubungan langsung dengan peneliti, diantaranya : 1. AKP.Siswo, Selaku Kasubag Humas (Polresta Bekasi Kota) dimana beliau berdasarkan jabatan dan kewenangannya merupakan orang yang mengetahui upaya yang dilakukan dalam meningkatkan image atau citra perusahaan yang bertugas dan mengetahui upaya yang dilakukan di dalam program Community Policing di Polresta Bekasi Kota. 2. Bapak Diky, selaku wakil Humas (Polresta Bekasi Kota) yang telah memberikan informasi mengenai kegiatan yang dilakukan oleh kepolisian Polresta Bekasi Kota dengan masyarakat dalam membentuk citra positif dimasyarakat. 3. Titin Agustin seorang masyarakat di wilayah Bekasi. Yang pernah mengalami kasus penilangan yang terjadi di lampu merah Bekasi Barat. 4. Bapak Deddy Syam Suhendar dan bapak Eko, seorang masyarakat Bekasi yang ikut serta mengikuti kegiatan kongkow bareng polisi di wilayah Bekasi karena yang berimage negative kepada polisi menjadi positif setelah mengikuti kegiatan.
38
5. AKP Kayah Rokayah selaku Kanit Binpolmas Satbinmas Polresta Bekasi Kota dan Bripda Nia selaku staff Binpolmas Satbinmas Polresta Bekasi Kota yang turut serta mengikuti aktivitas-aktivitas di polresta Bekasi Kota karena memiliki informasi yang cukup banyak Alasan penulis memilih informan dalam penelitian ini karena mereka memiliki informasi yang relevan dengan masalah penelitian.
3.4
Teknik Pengumpulan Data Teknik pengumpulan data adalah cara yang dilakukan oleh seorang
peneliti untuk mendapatkan data-data dari masyarakat agar peneliti dapat menjelaskan permasalahan penelitiannya. Dalam penyusunan skripsi ini, peneliti menggunakan beberapa metode dalam mengumpulkan data. Pengumpulan data ini di klasifikasikan dalam dua bagian, yaitu data primer dan data sekunder. 3.4.1 Data Primer Data Primer merupakan sumber data yang diperoleh langsung dari subyek penelitian dengan mengenakan alat pengukuran atau alat pengambilan data langsung pada subjek sebagai sumber informasi yang dicari. Data primer ini disebut juga dengan Data Tangan Pertama.36 Data primer diperoleh dengan melakukan wawancara mendalam/indepth interview dengan narasumber dan observasi: 36
Saifuddin Azwar,. Metode Penelitian. Yogyakarta: Pustaka Pelajar. 2004.Hal 20
39
a. Menurut Elvinaro Ardianto37 menjelaskan Wawancara mendalam adalah suatu teknik dalam penelitian kualitatif, seorang responden atau kelompok responden mengkomunikasikan bahan-bahan dan mendorong untuk di diskusikan secara bebas. Dalam penelitian ini, peneliti melakukan wawancara dengan mengajukan beberapa pertanyaan secara langsung kepada narasumber yang erat kaitannya dengan masalah yang dibahas dalam skripsi yang peneliti tulis. Dalam hal ini, peneliti akan mewawancarai beberapa narasumber dari kepolisian yang berkaitan langsung dengan community policing. Diantaranya adalah AKP.Siswo selaku Kasubag Humas (Polresta Bekasi Kota) dimana beliau berdasarkan jabatan dan kewenangannya merupakan orang yang mengetahui upaya yang dilakukan dalam meningkatkan image atau citra perusahaan yang bertugas dan mengetahui upaya yang dilakukan di dalam program Community Policing di Polresta Bekasi Kota, bapak Diky selaku wakil humas Polresta Bekasi Kota, Titin Agustin seorang masyarakat di wilayah Bekasi, dan bapak Deddy Syam Suhendar serta bapak Eko selaku masayrakat yang mengikuti kegiatan community policing dalam acara kongkow bareng polisi. Alasan penulis memilih informan dalam penelitian ini karena mereka memiliki
informasi
yang
relevan
dengan
masalah
penelitian.Beberapa narasumber diatas dipilih karena pihak-pihak 37
Sugiyono.Memahami Penelitian Kualitatif. Bandung: CV. Alfabeta. 2005.Hal 61
40
tersebut yang berhubungan langsung dalam kegiatan community relations. b.
Menurut Rachmat Kriantono38 dalam buku Riset Komunikasi, menjelaskan Observasi adalah metode dimana periset mengamati langsung objek yang diteliti dengan cara mengamati kegiatan yang dilakukan oleh suatu organisasi yang diteliti. Disini peneliti mengamati kegiatan-kegiatan yang dilakukan oleh para anggota yang tergabung ke dalam community policing yang melibatkan masyarakat. Dalam proses yang terjadi, banyak kegiatan yang dilakukan oleh para anggota polisi salah satunya yaitu dengan mengunjungi rumah warga dan memberikan wejangan atau berbagi keluh kesah mengenai apa yang masyarakat rasakan.
3.4.2 Data Sekunder
Data Sekunder merupakan data yang diperoleh lewat pihak lain, tidak langsung diperoleh oleh peneliti dari subjek penelitiannya. Data sekunder ini disebut juga dengan Data Tangan Kedua.39 Sedangkan pengertian Data Sekunder menurut Kuncoro40 adalah “data yang telah dikumpulkan oleh lembaga pengumpulan data dan dipublikasikan kepada masyarakat
38
pengguna data”. Data ini diperoleh melalui studi
Rachmat Kriyantono.Teknik Praktis Riset Komunikasi. Jakarta: Fajar Interpratama. 2012. Hal 64 Saifuddin Azwar,. Metode Penelitian. Yogyakarta: Pustaka Pelajar. 2004.Hal 20 40 Mudrajat Kuncoro,.Metode Riset untuk Ekonomi Bisnis. Jakarta: Penerbit Erlangga. 2003.Hal 127 39
41
kepustakaan/data yang tujuannya adalah untuk melengkapi data primer. Data berupa literatur dari buku terkait, laporan, dokumen dan lain-lain.
3.5
Definisi Konsep
Adapun definisi konsep dalam penelitian Pola Komunikasi Community Policing yang dilakukan oleh Humas Polresta Bekasi Kota antara lain:
1. Komunikasi adalah usaha menyampaikan informasi antara dua orang atau lebih sehingga menimbulkan suatu transaksi dinamis yang melibatkan gagasan dan perasaan melalui bahasa manusia yang
berartikulasi
berdasarkan
simbol-simbol
yang
dapat
menghasilkan sebuah pesan sehingga memperoleh suatu makna.
2. Community Policing atau “Pemolisian
masyarakat” adalah
pemberian jasa pemolisian, yang berasal dari kemitraan masyarakat dan polisi yang mengidentifikasi dan memecahkan berbagai isu dalam rangka mempertahankan tertib sosial. (”Community Policing is the delivery of policing sercices, resulting from a community and police partnership that identifies and resolves issues in order to mantain social order,”)
3. Humas / PR adalah fungsi
manajemen
yang
khas
dan
mendukung pembinaan, pemeliharaan jalur bersama antara
42
organisasi dengan publiknya, menyangkut aktivitas komunikasi, pengertian, penerimaan dan kerja sama; melibatkan manajemen dalam
menghadapi
persoalan/permasalahan,
membantu
manajemen dalam mengikuti dan memanfaatkan perubahan secara efektif; bertindak sebagai sistem peringatan dini dalam mengantisipasi
kecenderungan
penggunaan
penelitian
serta
teknik komunikasi yang sehat dan etis sebagai sarana utama.
4. Masyarakat adalah sebuah kelompok atau komunitas atau individu yang saling bergantungan antara manusia yang satu dengan lainnya.
3.6
Fokus Penelitian
Dalam penelitian ini, fokus penelitiannya adalah peran community policing yang dijalankan Polresta Bekasi Kota dalam memenuhi kebutuhan informasi kepada masyarakat, yaitu: 1. Aktivitas Pelayanan Masyarakat yang dilakukan Polresta Bekasi Kota Guna Membangun Hubungan
yang
Terbuka dengan
Komunitas 2. Mengetahui Mekanisme Penyebarluasan Informasi Baik yang Rutin Maupun Insidental
43
3. Cara Pelaksanaan Kegiatan Sehingga Dapat Diterima Oleh Masyarakat dan Mendapatkan Umpan Balik dari Masyarakat
3.7
Teknik Analisis Data
Penelitian ini adalah penelitian deskriptif, data yang diperoleh akan dianalisis secara kualitatif serta diuraikan dalam bentuk deskriptif. Menurut Patton41, analisis data adalah “proses mengatur urutan data, mengorganisasikannya ke dalam suatu pola, kategori dan uraian dasar” dari definisi tersebut memberikan gambaran tentang betapa pentingnya kedudukan analisis data dilihat dari segitujuan penelitian. Prisnsip pokok penelitian kualitatif adalah menemukan teori dari data. Menurut Miles dan Huberman42 ada tiga jenis kegiatan dalam analisis data, antara lain adalah sebagai berikut : a.
Reduksi Data
Reduksi data adalah proses pemilihan, pemusatan perhatian pada penyederhanaan, pengabstrakan dan transformasidata kasar yang muncul dari catatan-catatan tertulis di lapangan. Proses ini terus menerus selama penelitian berlangsung, bahkan sebelum data
41
Moleong, Lexy J. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya. 2013. Hal:103 42 A. Michael Huberman & Mathew B.Miles,. Qualitative Data Alyst. A Methode SourcebookThird Edition. SagePublishing. Beverly Hills. 2013
44
terkumpul. Reduksi data meliputi meringkas data, mengkode, menelusur tema, membuat gugus-gugus. Reduksi data merupakan bentuk analisis yang menajamkan , menggolongkan, mengarahkan, membuang yang tidak perlu, dan mengorganisasi data dengan cara sedemikian rupa sehingga kesimpulan akhir dapat diambil. Cara reduksi data: Seleksi ketat atas data
Ringkasan / uraian singkat
Menggolon gkan dalam pola yang luas
Bagan 3.1
b.
Penyajian Data Penyajian data adalah suatu kumpulan informasi yang tersusun, yang
memperbolehkan
pendeskripsian
kesimpulan
dan
pengambilan tindakan. Bentuk yang paling sering dari model data kualitatif selama ini adalah teks naratif yang berbentuk catatan dilapangan. c.
Penarikan Kesimpulan
Dari permulaan pengumpulan data, peneliti kualitatif mulai memutuskan apakah makna sesuatu, mencatat keteraturan, polapola, penjelasan, konfigurasi yang mungkin, alur sebab-akibat dan
45
proporsi-proporsi. Kesimpulan ini ditangani secara longgar, tetap terbuka dan skeptic, tetapi kesimpulan sudah disediakan. Mulanya belum jelas, namun kemudian meningkat menjadi lebih rinci dan mengakar dengan kokoh. Kesimpulan-kesimpulan itu juga diverivikasi selama penelitian berlangsung dengan cara memikir ulang selama penulisan, tinauan ulang catatan dilapangan, tinjauan ulang kembali dan tukar pikiran antar teman sejawat untuk mengembangkan kesepakatan intersubyektif, upaya-upaya yang luas untuk menempatkan salinan suatu teman dalam perangkat data yang lain. 3.8
Teknik Pemeriksaan Keabsahan Data
Dalam
penelitian
ini,
peneliti
menggunakan
teknik
Triangulasi.
Triangulasi adalah teknik pemeriksaan keabsahan data yang dimanfaatkan sesuatu yang lain diluar data itu untuk keperluan pengecekan atau sebagai perbandingan terhadap data.43 Dalam bukunya yang berjudul Penelitian Komunikasi Kualitatif, Pawito menjelaskan mengenai Triangulasi metode menunjuk pada upaya peneliti membandingkan temuan data yang diperoleh dengan menggunakan suatu metode tertentu, dengan data yang diperoleh dengan menggunakan metode lain (misalnya transkip dari in-depth interview) mengenai suatu persoalan dan dari sumber yang sama. Dalam hal ini, peneliti sebenarnya berusaha menguji 43
Lexy J Moleong. Metode Penelitian Kualitatif. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya. 2013. Hal: 330
46
seberapa tingkat validitas dan rehabilitasi data dengan menunjukan metode yang berbeda. Triangulasi metode menjadi sangat urgen dalam penelitian komunikasi kualitatif yang menggunakan multiple-method – suatu penelitian yang menggunakan lebih dari satu jenis metode.44 Selain triangulasi metode, penulis juga menggunakan Triangulasi sumber data sebagai pelengkap keabsahan data. Menurut Patton45, Triangulasi sumber data adalah membandingkan dan mengecek kembali derajat kepercayaan suatu informasi yang diperoleh melalui waktu dan alat yang berbeda dalam penelitian kualitatif. Langkah yang harus ditempuh oleh peneliti dalam mencapai kepercayaan tersebut adalah : a. Membandingkan pendapat yang dikatakan oleh orang lain dengan pendapat pribadi terhadap seorang polisi. b. Membandingkan hasil pengamatan dengan hasil wawancara yang peneliti ambil. c. Membandingkan hasil wawancara dengan isi suatu dokumen yang berkaitan dengan penelitian. Pada penelitian kali ini, peneliti menggunakan triangulasi metode dan triangulasi sumber data, karena menggali kebenaran informasi tertentu melalui berbagai metode dan sumber perolehan data. Misalnya, melalui wawancara dan observasi.
44
Pawito,. Penelitian Komunikasi Kualitatif. Yogyakarta: PT. LKiS Pelangi Aksara Yogyakarta. 2007.Hal 99-100 45 M. Q. Patton, Qualitative Evaluation and Research Menthods-3rdEdition, Sage Publications Inc. California. 2002. Hal: 331