BAB III METODOLOGI PENELITIAN
3.1
Paradigma Penelitian Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan pendekatan kualitatif. Riset
kualitatif adalah riset yang menggunakan cara berfikir induktif, yaitu berangkat dari hal-hal khusus (fakta empiris) menuju hal-hal yang umum (tataran konsep).50 Seperti yang diungkapkan oleh parwito dalam bukunya yang berjudul Penelitian Komunikasi Kualitatif mengatakan. Bahwa kendati temuan-temuan penelitian komunikasi kualitatif biasanya bukan dipresentasikan sebagai suatu generalisasi (berlaku umum), melainkan lebih terbatas pada kasus atau konteks penelitian tertentu, namun karena temuan-temuan yang ada senantiasa dapat diformulasikan ke dalam bentuk proposisi-proposisi ilmiah mengenai gejala atau realitas maka temuan penelitaian komunikasi kualitatif tetap dapat dinilai atau dipresentasikan sebagai teori komunikasi.51 Dari berbagai definisi tersebut peneliti dapat menyimpulkan bahwa metode pendekatan kualitatif adalah metode yang (1) Penyajian hasil penelitian ini berupa penjabaran tentang objek, (2) Pengumpulan data dengan latar alamiah, (3) Peneliti menjadi instrument utama, (4) Pendekatan ini juga diartikan sebagai penelitian yang tidak mengadakan perhitungan.
50 51
Rahmat Kriyanto, Riset Komunikasi, (Jakarta: Media Group, 2006), H.192 Pawito, Penelitian Komunikasi Kualitatif, (Yogyakarta: LKIS, 2007), H.38
42
43
Mengenai pendekatan kualitatif pada analisis semiotik, Aaart Van Zoest menjelaskan: pada analisis kualitatif, tanda-tanda yang diteliti tidak, atau hampir tidak dapat diukur secara matematis. Analisis semacam ini sering menyerang masalah yang berkaitan dengan arti atau tambahan dan istilah yang digunakan. Analisis semiotik digunakan untuk mengusut ideologi sebuah institusi media massa, melalui tanda-tanda yang ada pada teks. Sedangkan pendekatan kualitatif mencari tahu arti tambahan yang tidak diukur secara matematis. Bila dikaitkan dengan masalah penelitian, maka analisis semiotik dengan pendekatan kualitatif ini penulis gunakan untuk meneliti gunakan untuk meneliti bagaimana makna foto rubrik eksplorasi majalah Travel Fotografi. Dalam penelitian ini penulis akan menempatkan ini sebagai peneliti sekaligus pembaca, agar lebih leluasa melakukan penilaian serta memberi interprestasi terhadap foto-foto tersebut. Karena penelitian bersifat subjektif maka untuk sampel-sampel pada penelitian yang dipilih di rubrik eksplorasi majalah Travel Fotografi bersifat general, tidak berdasarkan klarifikasi ataupun berkriteria tertentu. 3.2 Metode Penelitian Penelitian ini menggunakan
metode analisis semiotika Ferdinand de
Saussure, peneliti adalah mahasiswa ilmu komunikasi yang masih terus menggali ilmu tersebut. Dimana dalam perkuliahan telah mendapatkan ilmu mengenai komunikasi non verbal. Komunikasi simbolik, komunikasi lintas budaya, fotografi jurnalistik serta bentuk-bentuk komunikasi lainnya yang kemudian diaplikasikan dalam tugas-
44
tugas yang telah diberikan. Maka kualitas penelitian tergantung pada kemampuan peneliti dalam menggali dan memaknai data. Metode Penelitian ini menggunakan teknik analisis semiotika dengan metode Ferdinand de Saussure. Foto merupakan bidang kajian yang amat relevan bagi analisis semiotika, foto dibangun dengan tanda semata–mata . Pada foto digunakan tanda–tanda ikonis, yakni tanda–tanda yang menggambarkan sesuatu. Analisi semiotika merupakan cara atau metode untuk menganalisi dan memberikan makna–makna terhadap paket–paket lambang pesan atau teks dengan segala bentuknya (sign) baik pada media masa maupun dokumen/teks lainnya (Pawito, 2007: 155). Pada dasarnya, studi media masa mencakup pencarian pesan dan makna dalam materi, karena sesungguhnya semiotika komunikasi adalah proses komunikasi yang intinya adalah mencari makna. Dengan kata lain, kita mempelajari media adalah untuk mempelajari makna–makna dari mana asalnya, seperti apa, apa tujuannya, bagaimana disampaikan, dan bagaimana kita (pembaca) memberikan (menafsirkan) maknanya. Bentuk pemaknaan pesan pada sebuah foto melalui tanda – tanda (signs). Semiotika Ferdinand de Saussure, berpandangan bahwa tanda–tanda itu bekerja dengan dua elemen. Yaitu, aspek citra tentang bunyi (semacam kata atau representasi visual) dan sebuah konsep dimana citra bunyi disandarkan.
45
Menurut Saussure, tanda (sign) terdiri dari: Bunyi – bunyian dan gambar, disebut signifier atau penanda, dan konsep – konsep dari bunyi – bunyian dan gambar, disebut signified. Dalam berkomunikasi, seseorang menggunakan tanda untuk mengirim makna tentang obyek dan orang lain akan menginterprestasikan tanda tersebut. Obyek bagi Saussure disebut “referent” atau makna. Hampir serupa dengan Peirce yang mengistilahkan interpretant untuk signified dan obyek untuk signifier, bedanya Saussure memaknai “obyek” sebagai referent dan menyebutkannya sebagai unsur tambahan dalam proses penandaan. 3.3
Teknik Pengumpulan Data Pada penelitian ini penulis melakukan pengumpulan data dengan melalui
beberapa tahapan diantaranya: a. Data Primer Teknik pengumpulan data yang ditujukan untuk memperoleh data langsung dari tempat penelitian, meliputi buku-buku yang relevan, peraturanperaturan, laporan kegiatan, foto-foto, data yang relevan bagi peneliti. Dokumentasi dalam pembelian ini, mengumpulkan rubrik foto eksplorasi di majalah Travel Fotografi bulan Mei 2014 sampai Juli 2014.
46
b. Data Sekunder Pemanfaatan bahan-bahan referensi sebagai rujukan teori dan asumsi yang berkaitan serta menunjang penelitian. Studi kepustakaan dalam penelitian ini, mengumpulkan informasi dengan cara menelaah berbagai sumber referensi yang berkaitan dengan penelitian.52 3.4
Subjek dan Objek Penelitian
a. Subyek Majalah Travel Fotografi menjadi subyek pada penelitian ini. Majalah yang diterbitkan Gramedia Majalah yang berkantor pusat di Gramedia Majalah Building 1st unit 2nd fl Jl. Panjang No. 8A Kebon Jeruk, Jakarta. Majalah pada edisi ke #17 Spot bawah Laut Terbaik di Nusantara, #19 Mudik Sambil Hunting foto, dan #20 Banyak Pesona di Kepulauan Banyak tahun 2014 menjadi subyek penelitian ini. b. Obyek Foto jurnalistik pada rubrik eksplorasi majalah Travel Fotografi menjadi obyek penelitian. Ada 6 foto jurnalistik pada rubrik eksplorasi yang terdiri dari edisi yang berbeda. 3.5 Teknik Analisis Data Untuk mengetahui masalah-masalah yang sedang hangat, maka penulis akan identifikasi tanda-tanda visual dan teks pada foto. Setelah data terkumpul, penulis melakukan analisis data tahapan-tahapan tertentu guna mendapatkan kesimpulan.
52
Singarimbun, Metode Penelitian Survei, (Jakarta: LP3S, 1989), H.75