Bab III Metodologi Penelitian 3.1
Pendekatan Penelitian Ditinjau dari jenis datanya pendekatan penelitian yang digunakan dalam
penelitian ini adalah pendekatan kualitatif. Adapun yang dimaksud dengan penelitian kualitatif menurut Moleong (2007, h. 6), adalah penelitian yang bermaksud untuk memahami fenomena tentang apa yang dialami oleh subjek penelitian secara holistik, dan dengan cara deskripsi dalam bentuk kata-kata dan bahasa, pada suatu konteks khusus yang alamiah dan dengan memanfaatkan berbagai metode ilmiah Pendekatan kualitatif yang digunakan pada penelitian ini diharapkan dapat mengungkapkan apakah strategi yang digunakan untuk meningkatkan brand loyalty melalui Starbucks Card memiliki pengaruh kuat di mata konsumen Starbucks Coffee La Piazza dan juga untuk mengetahui kendala yang ada saat menjalankan program Starbucks Card tersebut. 3.2
Metode Penelitian Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode studi
kasus. Menurut Kriyantoro (2010, h. 65) metode studi kasus adalah metode riset yang menggunakan berbagai sumber data yang bisa digunakan untuk meneliti, menguraikan, dan menjelaskan secara komprehensif berbagai aspek individu, kelompok, suatu program, organisasi atau peristiwa secara sistematis. Metode studi kasus adalah metode riset di mana periset melakukan kegiatan wawancara tatap muka secara mendalam dan terus menerus untuk menggali informasi dari responden. Karena itu, studi kasus mempunyai ciri-ciri: •
Partikularistik
: Artinya studi kasus terfokus pada situasi, peristiwa,
program atau fenomena tertentu. •
Deskriptif
: Hasil akhir metode ini adalah deskripsi detail dari
topik yang diteliti. •
Heuristik
: Metode studi kasus membantu khalayak meneliti apa
yang sedang diteliti. Interpretasi baru, perspektif baru, makna baru merupakan tujuan dari studi kasus. 29
30
•
Induktif
: Studi kasus berangkat dari fakta-fakta di lapangan,
kemudian menyimpulkan ke dalam tataran konsep atau teori. 3.3
Teknik Pengumpulan Data Dalam penelitian ini, teknik pengumpulan data yang digunakan adalah
dengan mengumpulkan data primer dan sekunder, yaitu: a. Pengumpulan Data Primer I. Wawancara Kata-kata
dan
tindakan
orang-orang
yang
diamati
atau
diwawancarai merupakan sumber data utama. Sumber data utama menurut Moleong (2013, h. 157), dicatat melalui catatan tertulis atau melalui perekaman video/ audio tapes pengambilan foto, atau film. Ada beberapa kelebihan pengumpulan data melalui wawancara, diantaranya pewawancara dapat melakukan kontak langsung dengan peserta yang akan dinilai, data diperoleh secara mendalam, yang diinterview bisa mengungkapkan isi hatinya secara lebih luas, pertanyaan yang tidak jelas bisa diulang dan diarahkan yang lebih bermakna. Pedoman wawancara yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah bentuk “semi structured”. Menurut Arikunto (2010, h. 270), wawancara “semi structured” adalah
dimana pewawancara akan
menanyakan serentetan pertanyaan yang sudah terstruktur, kemudian satu persatu diperdalam dengan mengorek keterangan lebih lanjut. Dengan demikian, jawaban yang diperoleh bisameliputi semua aspek, dengan keterangan yang lengkap dan mendalam. Teknik yang digunakan dalam memilih narasumber adalah teknik nonprobabilitas yaitu purposive sampling. Purposive sampling menurut Zulganef (2008, h. 146), adalah metode untuk mendapatkan informasi dari sasaran-sasaran sampel tertentu yang disengaja karena hanya sampel tersebut saja yang mewakili. Teknik ini mencakup pengambilan narasumber
yang
diseleksi
atas
dasar
kriteria-kriteria
tertentu
berdasarkan tujuan penelitian. Narasumber pada penelitian ini berjumlah 4 (empat) orang yakni:
31
1. Bapak Aditya Tony Wahyudi sebagai manajer toko di Starbucks La Piazza, yang secara langsung berperan untuk mengaplikasikan strategi Marketing dan PR Starbucks kepada pelanggan di Starbucks Coffee La Piazza. Dipilih karena merupakan informan utama yang dapat memberikan informasi yang kompleks mengenai segala hal yang dibutuhkan untuk penelitian ini. 2. Perwakilan dari rekan barista, yaitu Mas Riyanto. Dipilih karena sebagai pihak yang menjalankan aktivitas operasional Starbucks Coffee La Piazza. Selain itu, barista merupakan pihak yang langsung berhubungan dengan konsumen. 3. Regular Customer yaitu Marlia Napitupulu dan Mia Annisa dipilih karena merupakan narasumber tetap
yang dapat
merasakan produk dari Starbucks Coffee, dan juga merasakan apakah program Starbucks card yang ditawarkan cukup menarik atau tidak. Pertanyaan-pertanyaan yang diajukan kepada pihak-pihak diatas telah dipersiapkan terlebih dahulu dan jawaban yang diberikan dicatat
untuk diolah menjadi informasi yang diperlukan dalam
analisis. II. Observasi Metode observasi menurut Kriyantoro dalam buku Teknik Praktis Riset Komunikasi (2010, h. 64) adalah metode dimana periset mengamati langsung objek yang diteliti.Ada dua jenis observasi yaitu observasi partisipan dimana periset ikut berpartisipasi sebagai anggota kelompok yang diteliti.Sedangkan observasi nonpartisipan, yaitu observasi dimana periset tidak memposisikan dirinya sebagai anggota kelompok yang diteliti. Teknik observasi yang dilakukan dalam menjalankan penelitian ini adalah observasi nonpartisipan. Penelitian dilakukan dengan cara meneliti situasi dan kondisi Starbucks La Piazza tapa ikut terlibat dalam operasional toko. Observasi dilakukan dalam kurun waktu 3 (tiga) bulan terhitung sejak 1 Maret 2014 hingga 31 Mei 2014.
32
b. Data Sekunder I. Studi Pustaka Metode ini dilakukan dengan cara mengumpulkan data mengenai Starbucks, membaca, dan mempelajari teori-teori yang ada dalam bukubuku referensi, artikel, majalah, jurnal, situs-situs internet, serta karya ilmiah yang berkaitan dengan topik skripsi yang sedang dibuat. II. Dokumentasi Sugiono dalam Kriyanto (2010, h. 326) mengatakan bahwa dokumentasi
bisa
berbentuk
tulisan,
gambar,
atau
karya-karya
monumental dari seseorang. Dokumen yang dimaksud dapat berupa tulisan seperti catatan harian, sejarah, cerita, biografi, peraturan, dan kebijakan. Dokumen lainnya dapat berbentuk gambar, seperti: foto, gambar, sketsa, dan lainnya. Informasi berupa dokumentasi yang digunakan dalam penelitian ini berupa foto operasional Starbucks Coffee La Piazza. 3.4
Teknik Analisis Data Teknik analisis data yang digunakan untuk penelitian ini menggunakan
analisis data deskriptif kualitatif. Teknik analisis data kualitatif adalah teknik analisis yang lebih banyak bersifat uraian dari hasil wawancara dan studi dokumentasi. Menurut Kriyantoro (2010, h. 69) mengatakan bahwa teknik ini bertujuan untuk membuat deskripsi secara sistematis, faktual, dan akurat mengenai fakta-fakta dan sifat dari objek tertentu. Data yang telah diperoleh akan dianalisis secara kualitatif serta diuraikan dalam bentuk deskriptif. Analisis data kualitatif menurut Bognan & Biklen (1982) sebagaimana dikutip Moleong (2007, h. 248), adalah upaya yang dilakukan dengan jalan bekerja dengan data, mengorganisasikan data, memilahmilahnya menjadi satuan yang dapat di kelola, mensintesiskannya, mencari dan menemukan pola, menemukan apa yang penting dan apa yang dipelajari, dan memutuskan apa yang dapat diceritakan kepada orang lain. McDrury (Collaborative Group Analysis of Data, 1999) dalam Moleong (2007, h. 248) menjelaskan mengenai tahapan analisis data kualitatif sebagai berikut: a. Membaca atau mempelajari data dengan menandai kata-kata kunci dan gagasan yang ada dalam data.
33
b. Mempelajari kata-kata kunci merupakan upaya untuk menemukan tematema yang berasal dari data. c. Menuliskan ‘model’ yang ditemukan. d. Koding yang telah dilakukan. Analisis data dimulai dengan melakukan wawancara mendalam dengan informan kunci, yaitu seseorang yang benar-benar memahami dan mengetahui situasi objek penelitian. Setelah melakukan wawancara, analisis data dimulai dengan membuat transkrip hasil wawancara, dengan cara memutar kembali rekaman hasil wawancara, mendengarkan dengan seksama, kemudian menuliskan kata-kata yang didengar sesuai dengan apa yang ada di dalam rekaman wawancara.. Setelah hasil wawancara ditulis ke dalam transkrip yang akan dimasukkan di bagian lampiran, selanjutnya dilakukan reduksi data. Reduksi data dilakukan dengan cara membuat abstraksi, yaitu mengambil dan mencatat informasi-informasi yang bermanfaat sesuai dengan konteks penelitian atau mengabaikan kata-kata yang tidak perlu sehingga didapatkan inti kalimatnya saja, tetapi bahasanya sesuai dengan bahasa informan. 3.5
Teknik Keabsahan Data Yang dimaksud dengan keabsahan data dalam Moleong (2013, h. 320) adalah
bahwa setiap data harus memenuhi: 1. Mendemostrasikan nilai yang benar. 2. Menyediakan dasar agar hal itu dapat diterapkan. 3. Memperbolehkan keputusan luar yang dapat dibuat tentang konsistensi dari
prosedurnya
dan
kenetralan
dari
temuan
dan
keputusan-
keputusannya. Keabsahan
penelitian
ini
menggunakan
analisis
triangulasi,
yaitu
menganalisis jawaban subjek dengan data empiris (sumber dan lainnya) yang tersedia. Disini, jawaban subjek di cross-check dengan dokumen yang ada. Menurut Dwidjowinoto (2002) dalam Kriyantoro (2010, h.72) ada beberapa macam triangulasi, yaitu:
a. Triangulasi sumber
34
Membandingkan atau mengecek ulang derajat kepercayaan suatu informasi yang diperoleh dari sumber yang berbeda. Misalnya membandingkan apa yang dikatakan umum dengan yang dikatakan pribadi. b.
Triangulasi Waktu Berkaitan dengan perubahan suatu proses dan perilaku manusia, karena perilaku manusia dapat berubah setiap waktu. Karena itu periset perlu mengadakan observasi tidak hanya satu kali.
c.
Triangulasi Teori Memanfaatkan dua atau lebih teori untuk diadu atau dipadu.Untuk itu diperlukan rancangan riset, pengumpulan data, dan analisis data yang lengkap supaya hasilnya komprehensif.
d.
Triangulasi Periset Menggunakan satu atau lebih periset dalam mengadakan observasi atau wawancara. Karena masing-masing periset mempunyai gaya, sikap, dan persepsi yang berbeda dalam mengamati fenomena maka hasil pengamatannya bisa berbeda meski fenomenanya sama. Pengamatan dan wawancara dengan menggunakan dua periset akan membuat data lebih absah. Sebelumnya, tim perlu mengadakan kesepakatan dalam menentukan kriteria atau acuan pengamatan dan wawancara. Kemudian hasil pengamatan masing-masing ditemukan.
e.
Triangulasi Metode Usaha mengecek keabsahan data atau mengecek keabsahan temuan riset. Triangulasi metode dapat dilakukan dengan menggunakan lebih dari satu teknik pengumpulan data untuk mendapatkan yang sama.
Dari jenis triangulasi di atas, yang dipilih adalah triangulasi sumber untuk digunakan dalam menilai keabsahan data yang digunakan dalam penelitian di Starbucks La Piazza yaitu dengan membandingkan wawancara yang dilakukan dengan konsumen dan juga barista serta manajer Starbucks Coffee La Piazza dan hasil observasi di Starbucks Coffee La Piazza.