20
BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Tempat Dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian Penelitian dilaksanakan di kelas X-7, X-8, X-9 SMA Negeri Kebakkramat yang beralamat di Jalan Nangsri, Kecamatan Kebakkramat, Kabupaten Karanganyar. Sekolah ini terdiri dari tiga puluh rombongan belajar; sepuluh rombongan belajar Kelas X, sepuluh rombongan belajar Kelas XI, dan sepuluh rombongan belajar Kelas XII. SMA Negeri Kebakkramat didirikan tahun 1985 berdasarkan SK. Menteri Pendidikan No. 0601/0/1985. SMA terakreditasi A. 2. Waktu Penelitian Penelitian dilaksanakan semester genap Tahun Ajaran 2015/2016 yang terbagi menjadi tiga tahap, tahap persiapan, tahap pelaksanaan, dan tahap pengolahan data dan pelaporan. Tahap persiapan dilaksanakan pada bulan September
sampai
dengan
bulan
Desember
2015.
Tahap
pelaksanaan
dilaksanakan pada bulan Januari sampai dengan bulan Februari 2016. Tahap pengolahan data dan pelaporan dilaksanakan pada bulan Maret 2016. Tahap persiapan meliputi observasi, konsultasi judul, konsultasi draf proposal, konsultasi instrumen, dan seminar proposal. Kegiatan observasi dilaksanakan sebanyak tiga belas kali. Observasi dilaksanakan untuk mengamati proses belajar mengajar didalam kelas dan mengumpulkan dokumentasi hasil belajar siswa. Proses belajar mengajar meliputi kegiatan guru dan kegiatan siswa. Dokumentasi hasil belajar berupa nilai ulangan harian I, nilai ulangan harian II, dan nilai UTS siswa. Tahap pelaksanaan meliputi izin penelitian, uji coba instrumen, penerapan model pembelajaran, dan pengammbilan data. Izin penelitian diberikan oleh pihak sekolah dan guru mata pelajaran. Uji coba instrumen dilaksanakan di SMA Negeri Kebakkramat kelas XI IPA 4 yang terdiri dari 36 siswa. Penerapan model pembelajaran dilaksanakan sebanyak lima kali pertemuan dengan jumlah
21
delapan jam pelajaran untuk setiap kelas sampel. Pengambilan data primer dilaksanakan pada pertemuan pertama, kedua, dan kelima. Tahap pengolahan data dan penyusunan laporan meliputi empat kegiatan. Kegiatan pertama adalah pemeriksaan hasil Post Test I, II, dan III. Kegiatan kedua adalah konsultasi hasil penelitian dengan dosen. Kegiatan ketiga adalah analisis data dan pembahasan. Kegiatan keempat adalah penyusunan laporan. B. Rancangan Penelitian Penelitian yang dilaksanakan merupakan penelitian kuantitatif yang bersifat eksperimen semu (quasi experimental research). Penelitian ekperimen semu digunakan karena adanya kesulitan dalam mengontrol variabel-variabel luar yang mempengaruhi pelaksanaan penelitian (Sugiono, 2012). Penelitian bertujuan untuk mengetahui perbedaan kemampuan analisis siswa antara penerapan model cooperative learning metode everyone is teacher here dengan model guided discovery learning metode mind maps. Penelitian menerapakan model konvensional pada kelas kontrol. Desain penelitian yang digunakan adalah postest only with non – equivalent control grup design. Desain penelitian yang subjeknya tidak dipilih secara acak untuk dijadikan kelas sampel. Penelitian menggunakan tiga kelas yang homogen. Tiga kelas dipilih sebagai kelas eksperimen I, kelas eksperimen II, dan kelas kontrol. Pembelajaran kelas eksperimen I menerapkan model cooperative learning metode everyone is teacher here. Pembelajaran kelas eksperimen II menerapkan model guided discovery learning metode mind maps. Pembelajaran kelas kontrol menggunakan model konvensional metode ceramah. Setelah penerapan perlakuan, masing-masing kelas diberi postest untuk menguji kemampuan analisis. Hasil postest diolah dan dianalisis untuk mengetahui ada atau tidak ada perbedaan kemampuan analisis siswa antara penerapan model cooperative learning metode everyone is teacher here dengan model guided discovery learning metode mind maps. Desain penelitian dapat dilihat dalam Tabel 3.2 dan desain perlakuan penelitian dapat dilihat dalam Tabel 3.3.
22
Tabel 3.2. Desain Penelitian Kelas Treatment Postest Kontrol X0 O Eksperimen I X1 O Eksperimen II X2 O Keterangan: X0 : penerapan model konvensional X1 : penerapan model cooperative learning metode everyone is teacher here X2 : model guided discovery learning metode mind maps O : tes akhir / postest untuk menguji kemampuan analisis siswa (Sugiono, 2012)
Tabel 3.3. Desain Perlakuan Penelitian Kelas Kontrol
Kelas Eksperimen I
Kelas Eksperimen II
model konvensional
model cooperative learning metode everyone is teacher here
model guided discovery learning metode mind maps
Materi : Klasifikasi Kingdom Plantae Postest 1 Materi : Briofit Postest 2 Materi : Angiospermae Postest 3
Variabel bebas dalam penelitian adalah model pembelajaran dengan jenis data nominal. Variabel terikat dalam penelitian adalah kemampuan analisis dengan jenis data interval. Keterkaitan antara variabel bebas, yaitu penerapan model cooperative learning metode everyone is teacher here dan model guided discovery learning metode mind maps terhadap variabel terikat yaitu kemampuan analisis tertuang dalam paradigma penelitian. Skema paradigma penelitian dapat dilihat pada Gambar 3.2.
23
X
XO
Y
XOY
X1
Y
X1Y
X2
Y
X2Y
Keterangan: X : model pembelajaran XO : penerapan model konvensional X1 : penerapan model cooperative learning metode everyone is teacher here X2 : penerapan model model guided discovery learning metode mind maps Y : kemampuan analisis XOY : kemampuan analisis pada penerapan model konvensional : kemampuan analisis pada penerapan model cooperative learning X1Y metode everyone is teacher here X2Y : kemampuan analisis pada penerapan model model guided discovery learning metode mind maps Gambar 3.2. Skema Paradigma Penelitian
C. Populasi Dan Sampel 1. Populasi Populasi penelitian adalah siswa kelas X SMAN Kebakkramat Tahun ajaran 2015/2016. Kelas X SMAN Kebakkramat terdiri atas sepuluh kelas yang terdiri atas siswa yang heterogen yang ditempatkan secara acak. 2. Sampel Sampel dipilih dari populasi yaitu siswa dalam tiga kelas, yaitu kelas X7, X-8, dan X-9 setelah pengujian homogenitas dari seluruh kelas X SMA Negeri Kebakkramat. Uji homogenitas dibantu dengan program SPSS versi 19. Nilai yang digunakan untuk uji homogentitas kelas adalah nilai rata-rata dari Ulangan Harian 1, Ulangan Harian II, dan Ulangan Tengah Semester I. D. Teknik Pengambilan Sampel Sampel penelitian diambil dengan menggunakan teknik cluster sampling. Pengambilan sampel didasarkan atas uji normalitas dan homogenitas setiap kelas.
24
Uji normalitas dengan uji Kolmogorov-Smirnov digunakan untuk menyatakan bahwa kelas sampel berasal dari populasi yang berdistribusi normal. Ketentuan hasil uji yaitu Ho jika sampel berasal dari populasi yang terdistribusi normal dan H1 jika sampel tidak berasal dari populasi yang terdistribusi normal. Hasil uji normalitas untuk tiap kelas dalam populasi dapat dilihat pada tabel 3.4.
Tabel 3.4 Rangkuman Hasil Uji Normalitas Kelas
Kolmogorov- Smirnov Sig 0,062 0,200 0,200 0,051 0,164 0,060 0,200 0,200 0,200 0,071
X-1 X-2 X-3 X-4 X-5 X-6 X-7 X-8 X-9 X-10
Hasil
Keputusan
Sig > α=0,05
Data berdistribusi Normal
(Herlanti, 2006)
Hasil uji normalitas menunjukkan bahwa semua kelas dalam dalam populasi memiliki distribusi normal sehingga dapat dipilih sebagai kelas sampel. Uji homogenitas menggunakan uji Levene untuk mengetahui bahwa kelas dalam populasi memiliki variasi yang sama. Ketentuan hasil uji yaitu Ho jika tiap kelas memiliki variasi yang sama dan H1 jika tiap kelas tidak memiliki variasi yang sama. Hasil uji homogenitas tiap kelas dalam populasi dapat dilihat dalam tabel 3.5.
25
Tabel 3.5. Rangkuman Uji Homogenitas Uji homogenitas Kemampuan siswa
Sig. 0,172
Kriteria Sig > 0,050
Keputusan Tiap kelas variasi sama = Homogen
Hasil uji homogenitas menunjukkan bahwa tiap kelas dalam populasi memiliki variasi yang sama sehingga dapat dipilih sebagai kelas sampel. E. Teknik Pengumpulan Data 1. Variabel Penelitian Variabel yang digunakan dalam penelitian meliputi variabel terikat dan variabel bebas. a. Variabel Bebas Variabel bebas penelitian meliputi model cooperative learning metode everyone is teacher here, model guided discovery learning metode mind maps dan
model
konvensional.
Variabel bebas
merupakan variabel
yang
mempengaruhi variabel terikat (Sugiono, 2012). b. Variabel Terikat Variabel terikat penelitian meliputi kemampuan analisis siswa. Variabel terikat merupakan variabel yang dipengaruhi variabel bebas (Sugiono, 2012). 2. Teknik Pengumpulan Data Data penelitian dikumpulkan menggunakan metode sebagai berikut: a. Metode Tes Tes yang digunakan dalam penelitian adalah tes prestasi (pencapaian) yang digunakan untuk mengukur kemampuan analisis siswa. Tes berupa 9 soal uraian. b. Metode Non Tes 1) Metode Dokumentasi Metode dokumentasi digunakan untuk mengumpulkan data dokumentasi sekolah. Data dokumentasi sekolah meliputi nilai ulangan harian I, II, dan
26
III. Data dokumentasi digunakan untuk menentukan kelas sampel yang digunakan dalam penelitian. 2) Metode Angket Metode angket diterapkan untuk mengetahui respon siswa terhadap penerapan model cooperative learning metode everyone is teacher here dan model guided discovery learning metode mind maps. Angket berupa pernyataan yang diberikan kepada responden untuk dijawab (Sugiono, 2012). Skor penilaian angket dapat dilihat pada Tabel 3.7.
Tabel 3.7. Skor Penilaian Angket Berdasar Skala Likert Skor untuk aspek yang dinilai Sangat setuju Setuju Tidak setuju Sangat tidak setuju
SS S TS STS
Nilai Pernyataan (+) Pertanyaan (-) 4 1 3 2 2 3 1 4
3) Metode Observasi Metode observasi diterapkan untuk mengukur keterlaksanaan sintaks model cooperative learning metode everyone is teacher here dan model guided discovery learning metode mind maps. Observasi dilakukan dengan pengamatan secara langsung (Sugiono, 2012). Observasi dilakukan oleh observer dan peneliti dengan menggunakan lembar observasi. F. Teknik Penyususnan Instrumen Penyusunan instrumen dilakukan dengan cara menyusun soal tes uraian untuk menguji kemampuan analisis siswa. Tes uraian terdiri dari tiga soal untuk masing-masing post test. Jumlah total post test adalah tiga.
27
G. Validitas Instrumen Data Instrumen data berupa soal tes yang disusun peneliti dilakukan uji kelayakan. Uji kelayakan dapat menunjukkan bahwa data yang diambil dengan metode tes bersifat valid dan realibel. 1. Uji Validitas Uji validitas terdiri dari validitas isi dan validitas empiris. Validitas isi dilakukan oleh ahli assessment dan ahli. Validitas empiris dilakukan dengan mengujicobakan instrumen pada siswa yang memiliki karakteristik sama dengan siswa yang akan dijadikan subyek penelitian (Herlanti, 2006). Uji validitas isi dilakukan oleh ahli botani / Fungi. Uji validitas isi dilakukan oleh ahli assesment untuk mengetahui kesesuaian soal tes dalam mengukur kemampuan analisis siswa. Setelah uji validitas isi, dilanjutkan uji validitas empiris. Hasil uji validitas empiris dianalisis menggunakan Product Moment dalam program SPSS versi 19. Hasil uji validitas empiris soal kemamapuan analisis disajikan pada tabel 3.8.
Tabel 3.8. Rangkuman Hasil Uji Validitas Empiris Post Test Post Test I Post Test II Post Test I
Nomor Soal 1 2 3 4 5 6 7 8 9
Katagori Soal C4 Membedakan C4 Mengorganisasi C4 Mengatribusi C4 Membedakan C4 Mengorganisasi C4 Mengatribusi C4 Membedakan C4 Mengorganisasi C4 Mengatribusi
Korelasi 0,406* 0,343* 0,367* 0,639** 0,584** 0,661** 0,546** 0,359* 0,561**
Uji Validitas Keputusan Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid
28
Hasil pengujian menunjukkan bahwa soal tes bersifat valid dan dapat dijadikan instrumen penelitian. 2. Uji Reabilitas Uji reabilitas instrumen tes kemampuan analisis digunakan untuk mengetahui bahwa instrumen bersifat realibel (dapat dipercaya). Uji reabilitas menggunakan Spearman dalam program SPSS (Herlanti, 2006). Acuan penilaian reliabilitas dapat dilihat dalam tabel 3.9. dan hasil uji reliabilitas soal kemampuan analisis dapat dilihat pada tabel 3.10. Hasil pengujian menunjukkan bahwa soal tes bersifat reliabel (skala tinggi).
Tabel 3.9. Skala Penilaian Reliabilitas Butir Soal Skala 0,90-1,00 0,70- 0,89 0,40-0,69 0,20-0,39 0,00-0,19
Keterangan reabilitas sangat tinggi reabilitas tinggi reabilitas sedang reabilitas rendah reabilitas kecil
Tabel 3.10. Rangkuman Hasil Uji Reliabilitas Instrumen penelitian
Skala
9 Soal Kemampuan Analisis
0,671*
Keputusan Uji Reliabilitas Reliabel
Skala Reabilitas Sedang
29
H. Teknik dan Analisis Data 1. Uji Prasyarat Uji prasyarat sebelum pengujian hipotesis meliputi uji normalitas dan uji homogenitas. Uji hipotesis dilakukan setelah data dinyatakan terdistribusi normal dan homogen. a. Uji Normalitas Uji normalitas digunakan untuk mengetahui apakah data yang diambil dari sampel penelitian terdistribusi normal atau tidak. Uji normalitas menggunakan uji Kolmogorov-Smirnov dengan α = 0,05 dalam program SPSS. Jika nilai sig > 0,05 maka data terdistribusi normal (Wahana Komputer, 2010). b. Uji Homogenitas Uji homogenitas digunakan untuk mengetahui apakah variasi data yang diperoleh antarkelompok yang diuji berbeda atau tidak. Uji homogentias mennggunakan uji Levene dengan dengan α = 0,05 dalam program SPSS. Jika nilai sig > 0,05 maka data homogen (Wahana Komputer, 2010). 2. Uji Hipotesis Uji hipotesis yang digunakan adalah uji ANOVA. Penelitian yang menggunakan lebih dari dua set data (tiga kelas sampel) menggunakan ANOVA (Millar, 2001). Uji hipotesis yang dilakukan merupakan generalisasi rata-rata data dari tiga sampel (kelas Eksperimen I, kelas eksperimen II, dan kelas kontrol. Hipotesis nihil Ho dalam penelitian menyatakan bahwa tidak ada perbedaan kemampuan analisis antara penerapan model cooperative learning metode everyone is teacher here dengan model guided discovery learning metode mind maps pada siswa kelas X SMA Negeri Kebakkramat. H1 menyatakan bahwa terdapat perbedaan kemampuan analisis penerapan model cooperative learning metode everyone is teacher here dengan model guided discovery learning metode mind maps pada siswa kelas X SMA Negeri Kebakkramat. Pengambilan keputusan hipotesis didasarkan nilai α = 0,05. Jika signifikasi probabilitas (sig) > 0,05 maka Ho diterima. Jika signifikasi probabilitas (sig) < 0,05 maka Ho ditolak.
30
3. Uji Beda Nyata Uji beda nyata digunakan untuk mengetahui perbedaan nyata rata-rata kemampuan analisis antar kelas eksperimen. Uji beda nyata menggunakan test Tukey dan Bonferroni. Test Tukey dan Bonferroni digunakan untuk menguji kelompok mana saja yang memiliki perbedaan nyata (Riduawan, Adun, & Eanas, 2013).