22
22
BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Obyek Penelitian Data yang digunakan dalam penelitian ini meliputi angka Indeks LQ45, daftar perusahaan yang masuk dalam komponen perhitungan Indeks LQ45, harga saham dari perusahaan yang masuk dalam komponen Indeks LQ45, dan tingkat sukubunga SBI selama 3 bulan. Periode penelitian dimulai dari Januari 2005 sampai dengan Desember 2009. Alasan pemilihan jangka waktu periode tersebut karena untuk menghindari bias dalam hasil penelitian. Indeks LQ45 dipilih berdasarkan pertimbangan bahwa Indeks LQ45 ini bisa merepresentasikan pergerakan IHSG karena kapitalisasi pasar dari indeks ini mencapai 80% dari total kapitalisasi pasar keseluruhan di Bursa Efek Indonesia (BEI) sehingga penelitian dapat lebih sederhana namun tetap mampu menggambarkan kondisi secara keseluruhan seperti jika penelitian menggunakan IHSG. 3.2 Desain Penelitian Penelitian ini berjenis penelitian kausal yaitu untuk mengetahui pengaruh antara satu atau lebih variabel independen terhadap variabel dependen. Dimana variabel dependen yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah return saham bulanan sedangkan variabel independen adalah market risk premium pada model 1 dan beta pada model 2 dan 3.
23
3.3 Hipotesis Hipotesis yang digunakan dalam penelitian ini adalah: 3.3.1 Hipotesis 1: H0 : Tidak ada pengaruh antara beta tehadap return pada unconditional beta model. Ha : Ada pengaruh antara beta terhadap return pada unconditional beta model. 3.3.2 Hipotesis 2: Hipotesis 2 ketika market risk premium positif (Rm-Rf > 0) ditandai dengan nilai variabel dummy sama dengan 1 atau D=1: H0 : Tidak ada pengaruh antara beta terhadap return pada saat market risk premium positif Ha : Ada pengaruh antara beta terhadap return pada saat market risk premium positif 3.3.3 Hipotesis model 3: Hipotesis 3 ketika market risk premium negatif (Rm-Rf < 0) ditandai dengan nilai variabel dummy sama dengan nol atau D=0: H0 : Tidak ada pengaruh antara beta terhadap return pada saat market risk premium negatif. Ha : Ada pengaruh antara beta terhadap return pada saat market risk premium negatif.
24
3.4 Variabel dan Skala Pengukuran Skala pengukuran yang digunakan dalam penelitian ini adalah skala rasio sedangkan untuk variabel dikarenakan Terdapat 3 model dalam penelitian ini maka dapat klasifikasikan berdasarkan ke tiga model tersebut, yaitu: 3.4.1 Model 1 digunakan untuk mengestimasi beta bulanan dari masing-masing dalam sampel. Dalam model ini variabel yang digunakan adalah: a.
Variabel dependen (variabel tidak bebas) dalam model 1 adalah return saham bulanan.
b.
Variabel independent (variabel bebas) dalam model 1 adalah market risk premium.
3.4.2 Model 2 digunakan untuk mengestimasi koefisien beta bulanan yang menunjukan hubungan antara beta dan return pada unconditional beta model. Dalam model ini variabel yang digunakan adalah: a.
Variabel dependen (variabel tidak bebas) dalam model 2 adalah return saham bulanan.
b.
Variabel independent (variabel bebas) dalam model 2 adalah beta.
3.4.3 Model 3 digunakan untuk mengetahui koefisien beta bulanan yang menunjukan hubungan conditional antara beta dan return baik pada saat up market maupun down market. Dalam model ini variabel yang digunakan adalah: a.
Variabel dependen (variabel tidak bebas) dalam model 3 adalah return saham bulanan.
b.
Variabel independent (variabel bebas) dalam model 3 adalah beta
25
Return saham bulanan pada penelitian ini merupakan return premium harian saham dan market risk premium harian dirata-rata dengan menggunkan rumus arithmetic mean (AM). Market risk premium didapat dengan cara mengurangi market return harian dengan tingkat suku bunga harian. Market Risk Premium = Rm – Rf Beta merupakan ukuran risiko yang berasal dari hubungan antara tingkat keuntungan suatu saham dengan pasar. 3.5 Metode Pengumpulan Data Metode pengumpulan data yang dilakukan yaitu dengan cara penelitian kepustakaan, pencarian data lewat internet dan penelitian lapangan. 3.6 Jenis Data Jenis data yang digunakan yaitu data sekunder yaitu data primer yang telah diolah lebih lanjut dan telah disajikan oleh pihak lain, adapun data yang digunakan adalah data angka Indeks LQ45, daftar perusahaan yang masuk dalam komponen perhitungan Indeks LQ45 diperoleh dari situs Bursa Efek Indonesia (BEI), harga saham dari perusahaan sampel penelitian diperoleh dari situs finance.yahoo.com dan data tingkat suku bunga SBI 3 bulanan didapatkan dari situs Bank Indonesia (www.bi.go.id). 3.7 Populasi dan Sampel Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh perusahaan yang sahamnya tercatat di Bursa Efek Indonesia mulai periode penelitian Januari 2005 sampai dengan Desember 2009 data yang diambil dari populasi tersebut adalah return
26
bulanan saham-saham yang masuk dalam Indeks LQ45 selama 5 tahun atau 60 bulan. Indeks LQ45 terdiri dari 45 saham pilihan yang berada di bursa efek Indonesia. Data mengenai saham-saham yang masuk Indeks LQ45 dievaluasi setiap 6 bulan. Dalam penelitian ini, tidak seluruhnya perusahaan yang pernah masuk menjadi komponen Indeks LQ45 dijadikan sampel penelitian tetapi diseleksi lagi dengan kriteria saham perusahaan tersebut harus menjadi komponen Indeks LQ45 minimal sepuluh dari sebelas periode yang menjadi periode penelitian. Langkah ini dilakukan untuk mendapatkan hasil penelitian yang sesuai dengan kondisi yang sebenarnya atau tidak bias. Setelah mendapatkan perusahaan yang layak dijadikan sampel penelitian, maka harga saham perusahaan tersebut dari tahun 2005 sampai dengan 2009 diunduh di situs finance.yahoo.com. Kemudian harus diperhatikan apakah ada saham yang pernah mengalami suspend atau delisting maka saham tersebut harus dikeluarkan dari sampel penelitian karena akan menimbulkan bias pada hasil penelitian. 3.8 Metode Analisis Data Metode analisis dalam penelitian ini menggunakan two-pass regression yang dilakukan Fama and MacBeth (1973) yang telah dimodifikasi oleh Pettengill et.al (1995) dalam pengujian empiris terhadap CAPM dengan memasukan dummy variabel untuk membedakan dua kondisi market risk premium yang berbeda yaitu market risk premium positif dan ketika market risk premium negatif. Langkah pertama adalah mengestimasi nilai beta dari masing-masing saham dalam sampel dengan cara meregresikan return saham bulanan dari masing-
27
masing saham tersebut dengan return pasar bulanan. Setelah itu dilakukan regresi kedua dengan variabel independen beta bulanan yang didapatkan dari langkah pertama untuk mencari koefisien beta yang menunjukan pengaruh antara beta terhadap return. penelitian ini terdiri dari 3 model: 3.8.1 Model untuk pencarian beta bulanan saham Model 1:
Dimana : ri,t
= excess return saham i pada saat t
rm,t
= market risk premium pada saat t (Rm-Rf)
βi
= beta dari perusahaan i
Model 1 digunakan untuk memperoleh beta bulanan dari masing-masing perusahaan yang menjadi sampel penelitian untuk menguji teori CAPM. 3.8.2 Unconditional Beta Model Model 2 adalah model unconditional beta digunakan untuk menguji teori CAPM dengan metodologi tradisional yang digunakan dalam penelitian untuk menguji teori CAPM seperti yang dilakukan Fama and MacBeth (1973) sebelum muncul metodologi conditional relationship yang ditemukan oleh Pettingill et. Al (1995). Model 2:
Dimana : ri,t
= excess return saham i pada saat t
γ1,t
= koefisien beta
βi
= beta dari perusahaan i
28
3.8.3 Conditional beta model Model 3:
Dimana : ri,t
= excess return saham i pada saat t
γ1,t
= koefisien beta pada saat Rm > Rf
γ2,t = koefisien beta pada saat Rm < Rf Dt
= dummy variable yang bernilai 1 jika Rm>Rf dan bernilai 0 jika Rm
βi
= beta dari perusahaan i