BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1.Tipe Penelitian Penelitian ini mengenai kecenderungan isi berita tentang transformasi PT Jamsostek (Persero) menjadi Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Ketenagakerjaan (Analisis isi berita pada surat kabar Harian Pelita periode Juli – Agustus 2013), oleh karena itu tipe penilitian yang digunakan oleh peneliti yakni bersifat deskriptif. Jenis riset ini bertujuan membuat deskripsi secara sistematis, faktual, dan akurat tentang fakta-fakta dan sifat-sifat populasi atau objek tertentu. 31
3.2.Metode Penelitian Metode penelitian yang digunakan peneliti yakni Analisis Isi Kuantitatif. Metode analisis isi adalah metode yang digunakan untuk meriset atau menganalisis isi komunikasi secara sistematik, objektif, dan kuantitatif. Sistematik berarti bahwa segala proses analisis harus tersusun melalui proses yang sistematik, mulai dari penentuan isi komunikasi yang dianalisis, cara menganalisisnya, maupun kategori yang dipakai untuk menganalisis. Objektif berarti penelitian dilakukan untuk mendapatkan gambaran dari suatu isi secara apa adanya, tanpa adanya campur tangan dari peneliti, sehingga hasil analisis benarbenar objektif dan apabila dilakukan oleh peneliti lain maka hasilnya relatif sama. Analisis isi harus bisa dikuantitatifkan ke dalam angka-angka, misalnya “70%
31
Rachmat Kriyantono, Riset Komunikasi, Jakarta: Kencana Prenada Media Group, 2006, Hal 69
32
33
berita Kompas selama setahun adalah bertema politik.”32 Analisis isi kuantitatif lebih memfokuskan pada isi komunikasi yang tampak (tersurat/manifest/nyata). Pokok permasalahan dalam penelitian ini yaitu untuk mengetahui kecenderungan isi berita tentang transformasi PT Jamsostek (Persero) menjadi Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Ketenagakerjaan (Analisis isi berita pada surat kabar Harian Pelita periode Juli – Agustus 2013).
3.3. Populasi dan Sampel 3.3.1. Populasi Populasi adalah semua bagian atau anggota dari objek yang akan diamati. Populasi bisa berupa orang, benda objek, peristiwa, atau apapun yang menjadi objek dari survey.
33
Populasi yang diambil dalam penelitian ini adalah selama 2
bulan di Harian Pelita. Terhitung sejak bulan Juli dan Agustus 2013. Terbitnya surat kabar harian perlu dihitung berdasarkan bulannya. Untuk mengetahui populasi mengenai berita transformasi PT Jamsostek (Persero) menjadi Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) di Harian Pelita, perlu diketahui berapa kali berita terkait muncul perbulannya.
32
Ibid. 60 Elvinaro Ardianto, Metodologi Penelitian Untuk Public Relations, Bandung:Simbiosa Rekatama Media, 2011, Hal 170 33
34
3.1.Tabel Pemberitaan PT Jamsostek (Persero) di Harian Pelita Periode Juli – Agustus 2013 BULAN
JUMLAH PEMBERITAAN
Juli
9 Pemberitaan
Agustus
5 Pemberitaan
JUMLAH
14 Pemberitaan
Oleh karena itu, berdasarkan perhitungan di atas maka diperoleh jumlah populasi sebesar 14 pemberitaan terkait transformasi PT Jamsostek (Persero) menuju Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) di Harian Pelita. 3.3.2. Sampel Sampel adalah sebagian dari keseluruhan objek atau fenomena yang akan diamati.34 Dalam arti lain, sampel adalah sebagian dari populasi, yang merupakan “perwakilan” dari populasi. 35 Secara garis besar teknik sampling dapat dibagi dua yaitu teknik sampling tipe probability dan non probability. Probability sampling adalah suatu cara menarik sampel dari populasi dengan memberi peluang atau kemungkinan yang sama terhadap anggota populasi untuk menjadi anggota sampel. Sedangkan nonprobability sampling adalah penarikan sampel dengan pertimbangan tertentu,
34
Kriyantono, Op.Cit., Hal 153 Hamidi, Metode Penelitian dan Teori Komunikasi, Malang: Penerbitan Universitas Nuhammadiyah Malang, 2007, Hal:129 35
35
sehingga yang menjadi anggota sampel adalah mereka yang telah memenuhi pertimbangan tertentu.36 Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini adalah menggunakan nonprobability sampling dengan teknik Total Sampling. Teknik ini dilakukan dengan cara mengambil seluruh populasi. Oleh karena itu, sampel dalam penelitian ini adalah sesuai dengan jumlah populasi yaitu 14 berita. 3.2.Rekapitulasi Tanggal Berita PT Jamsostek (Persero) di Harian Pelita Periode Juli – Agustus 2013 No.
Bulan
Tanggal
1.
Juli
1 Juli 2013
Berita Jaminan Sosial dan Pengentasan Kemiskinan
2.
Juli
2 Juli 2013
Menyongsong Implementasin SJSN dan BPJS (1) “Sebuah Sumbang Saran”
3.
Juli
4 Juli 2013
Jakarta Siap Jadi Contoh Pelaksanaan SJSN Ketenagakerjaan
4.
Juli
4 Juli 2013
DJSN : Prinsipnya Januari 2014 BPJS Kesehatan Beroperasi
5.
Juli
9 Juli 2013
Potensi Pekerja dari Sektor Informal Masuk Jamsostek Tinggi
6.
Juli
15 Juli 2013
PT Jamsostek Sosialisasikan Program BPJS ke Kampus
36
Ibid., Hal 133
36
7.
Juli
22 Juli 2013
Perusahaan di Aceh Wajib Ikut Jamsostek
8.
Juli
24 Juli 2013
Kepesertaan Jamsostek Meningkat 13 Persen
9.
Juli
26 Juli 2013
Kemenakertrans Targetkan Tujuh Regulasi BPJS Ketenagakerjaan Selesai
10.
Agustus
6 Agustus 2013
Karyawan Jamsostek Harus Terus Kembangkan Kemampuannya
11.
Agustus
14 Agustus 2013
Jamsostek Fokus pada Tujuh Landasan BPJS Ketenagakerjaan
12.
Agustus
27 Agustus 2013
Jamsostek Siap Alihkan Data JPK ke Askes
13.
Agustus
28 Agustus 2013
BPJS Diujicoba Sebelum Berlaku 1 Januari 2014
14.
Agustus
30 Agustus 2013
Dinkes Medan Diminta Siap Hadapi UU-BPJS
3.4. Unit Analisis Unit adalah fungsi fakta empiris, tujuan penelitian dan tuntutan yag dibuat oleh berbagai teknik yang ada. 37 Dengan kata lain unit analisis adalah sebuah objek atau unsur terkecil dan terpenting untuk membatasi apa yang akan benarbenar diteliti. Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan unit pencatatan 37
Klaus Krippendof, Analisis Isi Pengantar Teori, Jakarta:Rajawali Pers, 1991, Hal 91
37
(Recording Units), yaitu bagian atau aspek dari isi yang menjadi dasar dalam pencatatan dan analisis. Isi dari suatu teks mempunyai unsur atau elemen, unsur atau bagian ini yang harus didefinisikan sebagai dasar peneliti dalam melakukan pencatatan.
38
Setiap berita transformasi PT Jamsostek (Persero) menuju Badan
Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Ketenagakerjaan akan disesuaikan dengan: 1. Unit sintaksis adalah unit analisis yang menggunakan elemen atau bagian bahasa dari suatu isi. Elemen bahasa ini sangat bergantung pada jenis teks. Dalam penelitian ini, unit sintaksis digunakan untuk menganalisis isi berita, menganalisis teknik penulisan beritanya serta kecenderungan dari berita-berita tersebut apakah setiap berita yang diteliti cenderung mengarah ke berita positif, negatif atau netral. 2. Unit referensi merupakan perluasan dari unit sintaksis, unit referensi mencatat kata-kata yang mirip, sepadan, atau punya arti dan maksud yang sama sebagai satu kesatuan atau dengan arti lain yakni kata yang berbeda tetapi mempunyai maksud dan merujuk pada sesuatu yang sama. Dalam penelitian ini, unit referensi merujuk kepada objek, peristiwa, orang, tindakan, Negara, ide-ide tertentu yang dirujuk oleh sebuah ungkapan yang digunakan untuk menganalisis mengenai siapa yang diberitakan di dalam pemberitaan tersebut. 3. Unit fisik adalah unit pencatatan yang didasarkan pada ukuran fisik dari suatu teks. Bentuk ukuran teks ini sangat tergantung kepada jenis teks. Untuk media cetak, ukuran fisik umumnya yang dipakai adalah luas/panjang berita. Unit fisik yang dapat dipakai adalah milimeter 38
Eriyanto., Op.Cit., 61.
38
kolom (dimana 1 milimeter kolom identik dengan 90 milimeter). Dalam penelitian ini, unit fisik digunakan untuk menganalisis intensitas pemberitaan seperti frekuensi pemberitaan, luas kolom berita, intensitas terbit berita dan letak tulisan. 39
3.5. Kategorisasi dan Operasionalisasi Kategori 3.5.1. Kategorisasi 1. Berita Berita adalah informasi aktual yang menarik dan penting bagi khalayaknya mengenai suatu kejadian atau peristiwa yang sedang terjadi dimasyarakat. 2. Media Monitoring Media menganalisis
Monitoring dan
adalah
mengevaluasi
proses
pencatatan,
perekaman,
pemberitaan-pemberitaan
terkait
perusahaan di media massa.
3.5.2. Operasionalisasi Kategori Operasionalisasi adalah seperangkat prosedur yang menggambarkan usaha atau aktivitas peneliti untuk secara empiris menjawab apa yang digambarkan dalam konsep. Konsep adalah
abstraksi tentang fenomena sosial yang
dirumuskan melalui generalisasi dari sejumlah karakteristik peristiwa atau keadaan fenomena sosial tertentu. Sedangkan, variabel adalah konsep yang memiliki dua variabel atau lebih baik berupa angka maupun kategori agar konsep 39
Ibid., 61-75
39
dapat diukur. Indikator adalah sebuah observasi pengamatan yang dipilih yang menggambarkan dimensi dari konsep yang ingin diukur.40 Berdasarkan judul dan tujuan penelitian yaitu ingin mengetahui kecenderungan isi berita tentang transformasi PT Jamsostek (Persero) menjadi Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Ketenagakerjaan (Analisis isi berita pada surat kabar Harian Pelita periode Juli – Agustus 2013). Maka operasionalisasi konsep ditujukan kepada : 3.3.TABEL KATEGORISASI KONSEP Konsep
Variabel
Indikator
Definisi Indikator
Berita
Isi Berita
Sosialisasi Menjadi BPJS
Edukasi, pemahaman program, transfer nilai, seminar hal-hal yang berkaitan dengan BPJS PT Jamsostek, badan hukum publik, jaminan sosial, tenaga kerja, asuransi sosial.
BPJS Ketenagakerjaan
40
Ibid., 181-183
BPJS Kesehatan
PT Askes, badan hukum publik, kesehatan masyarakat, jaminan kesehatan.
Jaminan Sosial
Perlindungan sosial, kebutuhan hidup dasar masyarakat.
Jaminan Kesehatan (JK) Jaminan Pemeliharaan Kesehatan (JPK)
Program jaminan sosial yang membantu tenaga kerja dan keluarganya yang mengalami masalah kesehatan.
40
Jaminan Kecelakaan Kerja (JKK)
Program jaminan sosial untuk menanggulangi hilangnya sebagian atau seluruh penghasilan yang disebabkan oleh resiko kecelekaan kerja.
Jaminan Hari Tua (JHT)
Program jaminan sosial untuk menjamin adanya keamanan dan kepastian sebagai pengganti atas terputusnya penghasilan
Jaminan Pensiun (JP)
Program jaminan sosial sebagai subtitusi dan hilangnya penghasilan yang disebabkan karena peserta mencapai usia tua.
Jaminan Kematian (JKM)
Program jaminan sosial yang diperuntukkan kepada ahli waris dari peserta program yang meninggal bukan karena kecelakaan kerja.
UU No 24/2011 Tentang Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) UU No 40/2004 Tentang Sistem Jaminan Sosial Nasional (SJSN)
Aturan pemerintah sebagai pedoman dan acuan terbentuknya serta berjalannya program BPJS. Aturan dari sistem jaminan sosial nasional yang dibuat untuk menggantikan program jaminan sosial sebelumnya seperti jamsostek dan askes.
41
Peraturan Presiden (Perpres)
Peraturan Perundangundangan yang dibuat oleh Presiden. Materi muatan Peraturan Presiden adalah materi yang diperintahkan oleh Undang-Undang atau materi untuk melaksanakan Perat uran Pemerintah.
Peraturan Pemerintah (PP)
Peraturan Perundangundangan di Indonesia yang ditetapkan oleh Presiden untuk menjalankan UndangUndang sebagaimana mestinya Masyarakat miskin dan tidak mampu yang ditanggung pemerintah mengenai iuran Jaminan Kesehatan Nasional.
Penerima Bantuan Iuran (PBI)
Dewan Jaminan Sosial Nasional (DJSN)
Penyelenggara sistem jaminan sosial nasional berdasarkan UU No 40/2004, badan pengawas BPJS.
Sistem Jaminan Sosial Nasional (SJSN)
sistem jaminan sosial nasional berdasarkan UU No 40/2004 sebagai salah satu bentuk perlindungan sosial ekonomi masyarakat Indonesia.
Pemberi Pelayanan Kesehatan (PPK)
Jaringan pelayanan kesehatan yang terdiri dari beberapa tingkat, dokter umum, bidan, puskesmas.
Jaminan Kesehatan Nasional (JKN)
Bagian dari sistem SJSN untuk memenuhi kebutuhan hidup dasar yang layak.
42
Jaminan Program jaminan bantuan Kesehatan Daerah pembayaran biaya (Jamkesda) pelayanan kesehatan yang diberikan Pemerintah Daerah Jaminan Program jaminan Kesehatan kesehatan untuk menjamin Masyarakat masyarakat miskin agar (Jamkesmas) mendapat kebutuhan dasar kesehatan yang layak. Pengalihan Aset PT Jamsostek (Persero) Teknik Hard News Penulisan Berita
Kecenderungan Isi Berita
Siapa yang diberitakan
Pengalihan peserta, program, asset, liabilitas, serta hak dan kewajiban. Penyampaian berita secara langsung pada inti permasalahan
Soft News
Penyampaian berita dengan gaya ringan, Feature, artikel.
Positif
Berita positif ditandai dengan tidak adanya kata penyangkalan (bukan, tidak, dsb) dan dapat ditandai dengan kata (telah, akan, sedang, dsb)
Negatif
Berita negatif ditandai dengan tidak adanya penyangkalan (bukan, tidak, dsb)
Netral
Berita seimbang tidak membeda-bedakan posisi sumber berita, tidak memihak.
Presiden Susilo Bambang Yudhoyono TNI dan Polri
Presiden RI, Presiden SBY, Presiden Yudhoyono, SBY. Militer, Penegak Hukum, PNS.
43
Asosiasi Pengusaha Indonesia (APINDO) Serikat Pekerja
Pengusaha, pelaku usaha. Industrial, ketenagakerjaan.
Pegawai Negeri Sipil (PNS) Direktur Keuangan PT Jamsostek Direktur Pelayanan PT Jamsostek
Pegawai pemerintah
Direktur SDM PT Jamsostek
Buruh, tenaga kerja, pekerja, organisasi pekerja
Herdy Trisanto, Direktur Jamsostek Ahmad Riyadi, Pembina Kantor Wilayah Jamsostek, Direktur Jamsostek Amri Yusuf, Direktur Jamsostek
Direktur Kepesertaan PT Jamsostek
Junaedi, Kanwil Banten, Pembina Kantor Wilayah Jamsostek, Direktur Jamsostek
Kepala Kanwil PT Jamsostek
Kepala Pembina Wilayah, Kepala Jamsostek daerah
Ketua DJSN
Chazali Situmorang, DJSN. Lembaga keuangan, pengawas keuangan, lembaga jasa keuangan, sektor perbankan, sektor asuransi, sektor dana pensiun, lembaga pembiayaan, sektor pasar modal.
Otoritas Jasa Keuangan (OJK)
Kementerian Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Kemenakertrans)
Pemerintah tenaga kerja, Muhaimin Iskandar, menteri tenaga kerja dan transmigrasi.
Peserta Jamsostek
Pekerja, jaminan sosial, masyarakat.
44
Menteri Perekonomian dan Kesejahteraan Rakyat (Menko Kesra) Menteri Kesehatan (Menkes)
Pemerintah, Agung Laksono, masyarakat, kesejahteraan masyarakat
Menteri Keuangan (Menkeu) Halaman Berita
Pemerintah, Agus Martowardojo.
Panjang Kolom
Masing-masing kolom diukur dengan menggunakan milimeter kolom (MMK)
Lebar Kolom
Masing-masing kolom diukur dengan menggunakan milimeter kolom (MMK)
Pengumpulan data
Pengumpulan berita
Mengumpulkan kliping berita sesuai sampel yaitu 14 berita di Harian Pelita
Pencatatan unsur-unsur berita
Pembuatan tabel yang berisikan menentukan instrumen Hasil analisa
Mencatat berita sesuai dengan instrumen yang telah dibuat.
Intensitas Isi Berita
Media Monitoring
Evaluasi
Pemerintah, Nafsiah Mboi, kesehatan masyarakat, lembaga kesehatan, jaminan kesehatan
Berita berada di Halaman depan atau halaman dalam
Dapat mengetahui kecenderungan isi berita
3.6. Teknik Pengumpulan Data 1. Data Primer Data primer merupakan data yang diperoleh langsung dari sumbernya, diamati dan dicatat untuk pertama kalinya. Pengumpulan data tersebut dilakukan
45
secara khusus untuk mengatasi masalah riset yang sedang diteliti. Teknik yang digunakan dalam penelitian ini adalah observasi. “Observasi adalah kegiatan mengamati secara langsung suatu objek untuk melihat dengan kegiatan yang dilakukan objek tersebut.”41 Observasi tersebut mengenai berita transformasi PT Jamsostek (Persero) menuju Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) di Harian Pelita Periode Juli – Agsustus 2013 yang telah dihitung berdasarkan perhitungan teknik penarikan sampel yaitu berjumlah 14 berita.
2. Data Sekunder Data sekunder merupakan data yang diperoleh dari sumber tidak langsung, yaitu dengan membaca literatur yang berkaitan dengan penelitian ini. Data sekunder berguna untuk mendukung data primer yang ada. Data sekunder yang digunakan adalah dengan studi kepustakaan, yaitu dengan mencari dan mengumpulkan data-data melalui buku-buku serta tulisan lainnya yang berhubungan erat dengan penelitian yang dijadikan referensi di dalam penelitian dan yang bisa dipertanggungjawabkan. 3.7. Uji Reliabilitas Alat ukur disebut reliabel apabila alat ukur tersebut secara konsisten memberikan hasil atau jawaban yang sama terhadap gejala yang sama, walau
41
Ibid., Hal 110
46
digunakan berulang kali. Reliabilitas mengandung arti bahwa alat ukur tersebut stabil (tidak berubah-ubah), dapat diandalkan dan konsisten.42 Dalam analisis isi sangat diperlukan reliabilitas. Suatu instumen dikatakan valid jika yang digunakan dapat mengukur apa yang hendak diukur. Uji reliabilitas dalam analisis isi pesan untuk menguji reliable tidaknya data yang diperoleh dari observasi (pengamatan isi pesan). Untuk mendapatkan hasil yang valid maka dilakukan uji reliabilitas antar pelaku koding dari berbagai indikatorkategori dan unit analisa yang telah ditentukan. Dalam
melakukan
uji
reliabilitas
pada
penelitian
ini,
peneliti
menggunakan rumus Ole R.Holsty untuk menentukan keandalan nominal data dalam presentase persetujuan. Holsty melaporkan sebuah formula untuk menentukan keandalan nominal data dalam presentase persetujuan 43, yaitu : CR
=
2M
N1 + N2 CR
= Coeficien Reliability (koefisien keandalan)
N1
= Jumlah koding yang dibuat oleh koder 1
N2
= Jumlah koding yang dibuat oleh koder 2
M
= Jumlah keputusan koding yang coder sepakati
2
= Jumlah coder atau juri
Melalui koder/juri yaitu orang yang melakukan koding untuk menguji kehandalan kategori yang ada. Dalam menentukan jumlah juri, peneliti memilih menggunakan tiga orang juri sebagai pengkoding yang akan mengukur tingkat reliabilitas kategori tersebut. 42 43
Ibid., Hal 145 Andi Bulaeng, Metode Penelitian Komunikasi Kontemporer, Yogyakarta: ANDI, 2004, Hal 85
47
Dua juri/pengkoding yang telah dilakukan yaitu: 1. Bapak Juwono Tri Atmodjo, S.Sos, M,Si 2. Bapak Dr.Farid Hamid U, M.Si Pemilihan koder atau juri ditentukan berdasarkan bidang ahli atau profesi para juri yang memiliki korelasi terhadap penelitian dan memberikan kontribusi besar terhadap kegiatan pengkodingan. Dalam penelitian ini dilakukan koding pada setiap berita secara sistematis ditransformasikan dan dikelompokkan ke dalam unit-unit yang memungkinkan membuat deskripsi karakteristik isi yang relevan. Berikut ini adalah hasil koding yang telah dirangkum oleh peneliti dengan menggunakan 2 (dua) koder : 3.4. Tabel Hasil Koding dengan menggunakan 2 (Dua) Koder Frekuensi No Dimensi Setuju Tidak Setuju Total 1
Sosialisasi Menjadi BPJS
11
3
14
2
BPJS Ketenagakerjaan
12
2
14
3
BPJS Kesehatan
11
3
14
4
Jaminan Sosial
13
1
14
5
Jaminan Kesehatan (JK) - Jaminan Pemeliharaan Kesehatan (JPK)
11
3
14
6
Jaminan Kecelakaan Kerja (JKK)
12
2
14
7
Jaminan Hari Tua (JHT)
12
2
14
8
Jaminan Pensiun (JP)
11
3
14
48
9
Jaminan Kematian (JKM)
10
4
14
10
UU No 24/2011 Tentang Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS)
11
3
14
11
UU No 40/2004 Tentang Sistem Jaminan Sosial Nasional (SJSN)
10
4
14
12
Peraturan Presiden (Perpres)
11
3
14
13
Peraturan Pemerintah (PP)
12
2
14
14
Penerima Bantuan Iuran (PBI)
12
2
14
15
Dewan Jaminan Sosial Nasional (DJSN)
12
2
14
16
Sistem Jaminan Sosial Nasional (SJSN)
12
2
14
17
Pemberi Pelayanan Kesehatan (PPK)
12
2
14
18
Jaminan Kesehatan Nasional (JKN)
12
2
14
13
1
14
13
1
14
13
1
14
22
Hard News atau penyampaian berita secara langsung pada inti permasalahan
14
0
14
23
Soft News atau penyampaian berita dengan gaya ringan
0
0
14
19 20 21
Jaminan Kesehatan Daerah (Jamkesda) Jaminan Kesehatan Masyarakat (Jamkesmas) Pengalihan Aset PT Jamsostek (Persero)
49
24
Positif
13
1
14
25
Negatif
0
0
14
26
Netral
0
0
14
27
Presiden Susilo Bambang Yudhoyono
6
8
14
28
TNI dan Polri
12
2
14
29
Asosiasi Pengusaha Indonesia (APINDO)
12
2
14
30
Serikat Pekerja
12
2
14
31
Pegawai Negeri Sipil (PNS)
12
2
14
32
Direktur Keuangan PT Jamsostek
6
8
14
33
Direktur Pelayanan PT Jamsostek
5
9
14
34
Direktur SDM PT Jamsostek
4
10
14
35
Direktur Kepesertaan PT Jamsostek
3
11
14
36
Kepala Kanwil PT Jamsostek
12
2
14
37
Ketua DJSN
13
1
14
38
Otoritas Jasa Keuangan (OJK)
12
2
14
39
Kementerian Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Kemenakertrans)
12
2
14
40
Peserta Jamsostek
13
1
14
50
41
Menteri Perekonomian dan Kesejahteraan Rakyat (Menko Kesra)
11
3
14
42
Menteri Kesehatan (Menkes)
11
3
14
43
Menteri Keuangan (Menkeu)
11
3
14
Jumlah
440
120
560
Berdasarkan hasil koding di atas dimana para koder memberikan penilaian yang sama (setuju) terhadap 14 (empat belas) berita, peneliti mendapat gambaran sebagai berikut: kategori isi berita sosialisasi menjadi BPJS sebanyak 11 berita, kategori isi Berita BPJS Ketenagakerjaan sebanyak 12 berita, kategori isi berita BPJS Kesehatan sebanyak 11 berita, kategori isi berita jaminan sosial sebanyak 13 berita, kategori isi berita Jaminan Kesehatan (JK)-Jaminan Pemeliharaan Kesehatan (JPK) sebanyak 11 berita, kategori isi berita Jaminan Kecelakaan Kerja (JKK) sebanyak 12 berita, kategori isi berita Jaminan Hari Tua (JHT) sebanyak 12 berita, kategori isi berita Jaminan Pensiun (JP) sebanyak 11 berita, kategori isi berita Jaminan Kematian (JKM) sebanyak 10 berita, kategori isi berita UU No 24/2011 tentang BPJS sebanyak 11 berita, kategori isi berita UU No 40/2004 tentang SJSN sebanyak 10 berita, kategori isi berita Peraturan Presiden (Perpres) sebanyak 11 berita, kategori isi berita Peraturan Pemerintah (PP) sebanyak 12 berita, kategori isi berita Penerima Bantuan Iuran (PBI) sebanyak 12 berita, kategori isi berita Dewan Jaminan Sosial Nasional (DJSN) sebanyak 12 berita, kategori isi berita Sistem Jaminan Sosial Nasional (SJSN) sebanyak 12 berita, kategori isi berita Pemberi Pelayanan Kesehatan (PPK) sebanyak 12 berita,
51
kategori isi berita Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) sebanyak 12 berita, kategori isi berita Jaminan Kesehatan Daerah (Jamkesda) sebanyak 13 berita, kategori isi berita Jaminan Kesehatan Masyarakat sebanyak 13 berita, kategori isi berita Pengalihan Aset PT Jamsostek (Persero) sebanyak 13 berita, kategori teknik penulisan berita Hard News sebanyak 14 berita, kategori teknik penulisan berita Soft News sebanyak 0 berita, kategori kecenderungan isi berita positif sebanyak 13 berita, kategori kecenderungan isi berita negatif dan netral sebanyak 0 berita, kategori siapa yang diberitakan tentang Presiden Susilo Bambang Yudhoyono sebanyak 6 berita, kategori siapa yang diberitakan tentang TNI dan Polri sebanyak 12 berita, kategori siapa yang diberitakan tentang Asosiasi Pengusaha Indonesia (APINDO) sebanyak 12 berita, kategori siapa yang diberitakan tentang Serikat Pekerja sebanyak 12 berita, kategori siapa yang diberitakan tentang Pegawai Negeri Sipil (PNS) sebanyak 12 berita, kategori siapa yang diberitakan tentang Direktur Keuangan PT Jamsostek (Persero) sebanyak 6 berita, kategori siapa yang diberitakan tentang Direktur Pelayanan PT Jamsostek (Persero), kategori siapa yang diberitakan tentang Direktur SDM PT Jamsostek (Persero) sebanyak 4 berita, kategori siapa yang diberitakan tentang Direktur Kepesertaan sebanyak 3 berita, kategori siapa yang diberitakan tentang Kepala Kanwil PT Jamsostek (Persero) sebanyak 12 berita, kategori siapa yang diberitakan tentang Ketua DJSN sebanyak 13 berita, kategori siapa yang diberitakan tentang Otoritas Jasa Keuangan (OJK) sebanyak 12 berita, kategori siapa yang diberitakan tentang Kemenakertrans sebanyak 12 berita, kategori siapa yang diberitakan tentang Peserta Jamsostek 13 berita, kategori siapa yang diberitakan tentang Menko Kesra
52
sebanyak 11 berita, kategori siapa yang diberitakan tentang Menkes sebanyak 11 berita dan kategori siapa yang diberitakan tentang Menkeu sebanyak 11 berita. Uji reliabilitas antar koder dilakukan berdasarkan hasil koding di atas dengan menggunakan formula Holsti : CR =
2M N1 + N2
CR =
2(440) (43x14) + (43x14)
CR =
880 602 + 602
CR =
880 1204
CR = 0,73 Dalam formula Holsti, angka reliabilitas minimum yang ditoleransi adalah 0,7 atau 70%. Artinya, kalau hasil perhitungan menunjukkan angka reliabilitas di atas 0,7 berarti alat ukur ini benar-benar reliabel. Tetapi jika di bawah angka 0,7 berarti alat ukur bukan alat yang reliabel. 44
44
Eriyanto., Op.Cit.,290.
53
3.8. Teknik Analisis Data Analisis data adalah proses penyederhanaan data ke dalam bentuk yang lebih mudah dibaca dan diinterpretasikan. 45 Teknik analisis data yang dilakukan adalah deskriptif kuantitatif. Analisis isi lebih dominan bersifat kuantitatif, yaitu peneliti mengelompokkan karakteristik-karakteristik wacana ke dalam kategori, menentukan frekuensi masuknya karakteristik-karakteristik yang berhubungan dengan masalah yang diteliti dalam kategori. Langkah-langkah analisis isi yang dilakukan dalam penelitian, adalah : 1. Merumuskan masalah penelitian Masalah yang harus dirumuskan dalam pertanyaan harus dapat diukur. 2. Penarikan sampel Penarikan sampel dilakukan berdasarkan jumlah berita yang akan di analisis. 3. Membuat kategorisasi penelitian serta melakukan coding data Coding adalah suatu proses di mana data mentah secara sistematis diubah (ditrasformasikan) dan dikelompokkan ke dalam unit-unit yang memungkinkan membuat deskripsi karakteristik isi yang relevan. 46 4. Menentukan Juri/Coder 5. Melakukan uji reliabilitas
45
Jalaludin Rakhmat. Metode Penelitian Komunikasi. Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2004. Hal 263 46 Bambang Setiawan&Ahmad Muntaha, Metode Penelitian Komunikasi Edisi Kesatu, Pusat Penerbitan Universitas Terbuka, Hal 8.3-8.4
54
Alat ukur harus diuji terlebih dahulu dengan menggunakan alat ukur yang sama. Kesamaan hasil pengukuran mereka menunjukkan tingkat reliabilitas alat ukur. 6. Statistik Deskriptif :47 A.Frekuensi Proporsi pemberitaan dihitung berdasarkan rumus : Proporsi = ƒχ ᵢ ∑ ƒχ B. Modus Sedangkan Modus adalah nilai kategori tertentu yang memiliki frekuensi tertinggi atau yang paling sering muncul. C. Rata-rata (Mean) Mean merupakan jumlah rata-rata dari sekumpulan data yang memberikan gambaran tentang suatu hal. Rata-rata pemberitaan atau intensitas pemberitaan dihitung berdasarkan rumus: Rata-rata (Mean) χ = ∑ƒχ N χ = nilai mean
N = Jumlah bulan pada sampel
ƒ = frekuensi berita
∑ = Total
47
Eriyanto., Op.Cit., 306