BAB III METODOLOGI PENELITIAN
Metodologi penelitian adalah suatu paradigma untuk memecahkan masalah yang terjadi agar penelitian ini lebih sistematis dan terarah. Bab ini berisi langkahlangkah pembahasan yang akan ditempuh oleh penulis dalam mengidentifikasi, merumuskan, menganalisa, dan mengambil kesimpulan. Adapun langkah-langkah yang akan ditempuh untuk memudahkan penulis dalam menyelesaikan tugas akhir ini adalah: 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian dilakukan di PT. United Can Company Ltd. Jalan Daan Mogot Km. 17 Jakarta Barat. Tepatnya di Departemen Pusat Pelatihan Teknik (PUSLATEK). Penelitian ini dilakukan dengan mengambil data yang dimulai dari bulan Juni 2015 sampai dengan bulan Desember 2015.
24
http://digilib.mercubuana.ac.id/
25
3.2. Identifikasi Masalah Merupakan langkah awal yang harus dilakukan dalam menentukan masalah yang akan dipecahkan. Meninjau perusahaan secara keseluruhan dalam sebuah sistem, mengidentifikasi masalah, dan menentukan satu masalah yang menjadi masalah pokoknya. Dari beberapa masalah yang ada, maka penulis mengambil salah satu masalah yang akan dibahas dalam tugas akhir ini, yaitu mengenai Analisa Penerapan Total Productive Maintenance (TPM) Menggunakan Overall Equipment Effectiveness (OEE) dan Six Big Losses pada Mesin Cylindrical Grinding Paragon GUP 20/32 Di Departemen Puslatek PT. United Can Company.
3.3. Pengumpulan Data Pengumpulan data dilakukan untuk memperoleh data-data yang dibutuhkan untuk melakukan penelitian. Pengumpulan data dilakukan dengan dua cara yaitu dengan survei langsung ke lapangan dan membuat rekapan data laporan harian mesin Cylindrical Grinding Paragon GUP 20/32 Departemen PUSLATEK PT. United Can Company selama tujuh bulan dimulai dari bulan Juni 2015 sampai dengan bulan Desember 2015. Data yang diperlukan adalah data yang digunakan untuk mengitung nilai OEE (Overall Equipment Effetiveness) yaitu data breakdown mesin, stand by mesin, maintenance terencana pada mesin ini, waktu operasi, jumlah produksi dan jumlah cacat. Data diperoleh dari laporan harian operator mesin mulai bulan Juni 2015 sampai dengan bulan Desember 2015. Data yang diperoleh dari rekapan harian Departemen PUSLATEK PT United Can Company yaitu waktu gangguan mesin termasuk durasinya, jenis gangguan mesin, dan penyebab kerusakan setiap harinya.
http://digilib.mercubuana.ac.id/
26
3.4. Pengolahan Data 3.4.1 Pengukuran Nilai Overall Equipment Effectiveness (OEE) Menurut Nakajima (1988), OEE merupakan nilai yang dinyatakan sebagai rasio antara output maksimum dari peralatan pada kondisi kinerja yang terbaik. Tujuan dari OEE adalah sebagai alat ukur performa dari suatu sistem maintenance. Melalui metode ini maka dapat diketahui ketersedian mesin/peralatan (availability), efisiensi produksi (performance), dan kualitas output mesin/peralatan (quality). Hubungan ketiga indikator OEE adalah sebagai berikut : 1. Availability
merupakan
ketersedian
mesin/peralatan
merupakan
perbandingan antara waktu operasi (operation time) terhadap waktu persiapan (loading time) dari suatu mesin/peralatan. 2. Performance adalah tolak ukur dari efisiensi suatu kinerja mesin menjalankan proses produksi. Performance rate merupakan hasil pembagian dari operating speed rate (waktu bersih operasi) dengan net operating speed (waktu aktual operasi). Net operating speed berguna untuk menghitung menurunnya kecepatan produksi. Tiga faktor yang terpenting untung menghitung performance rate adalah ideal cycle time ( waktu siklus ideal/waktu standar), processed amount ( jumlah produk yang diproses), dan operation time ( waktu operasi/proses mesin). 3. Quality rate adalah perbandingan jumlah produk yang baik terhadap jumlah produk diproses. Jadi quality merupakan hasil perhitungan dengan faktor processed amount (jumlah yang diproses) dan defect amount (jumlah cacat).
http://digilib.mercubuana.ac.id/
27
3.4.2
Melakukan Identifikasi Six Big Losses
Setelah melakukan perhitungan besarnya nilai OEE (Overall Equipment Effectiveness) maka selanjutnya melakukan proses identifikasi Six Big Losses. Besar kecilnya nilai dari OEE sangat dipengaruhi oleh ada tidaknya six big losses yang terjadi di dalam proses produksi. Berikut ini adalah item-item dari six big losses : 1. Breakdown losses (kerugian karena kerusakan) 2. Set up and Adjustment time losses (kerugian karena pemasangan dan penyetelan) 3. Idling and minor stop losses ( kerugian karena waktu berhenti menggangur) 4. Reduce speed losses (kerugian karena penurunan kecepatan) 5. Rework and quality defect losses (kerugian karena cacat produk) 6. Yield losses ( kerugian awal produksi)
3.4.3 Identifikasi Penyebab Menggunakan Fishbone Diagram Dari hasil identifikasi losses (kerugian) yang telah didapatkan, kemudian akan dilakukan proses identifikasi menggunakan fishbone diagram (diagram sebab akibat) untuk mencari akar dari permasalahan yang ada. Setelah ditemukan akar masalah maka dapat diambil keputusan solusi
yang tepat sehingga target
optimalisasi peralatan dan mesin dapat tercapai.
http://digilib.mercubuana.ac.id/
28
3.5
Analisa Pembahasan Setelah data dan informasi yang dihasilkan dari pengolahan data, kemudian
data tersebut akan dianalisis. Analisa yang dilakukan adalah dengan mengukur nilai OEE (Overall Equipment Effectiveness) dan melakukan identifiksai Six Big Losses. Analisa yang dibuat diharapkan dapat menjadi dasar pengambilan keputusan bagi perusahaan khususnya departemen Puslatek dalam analisa pengunaan TPM (Total Productive Maintenance) untuk bisa diterapkan di jenis dan model mesin yang berbeda. 3.6
Kesimpulan dan Saran Tahap terakhir yang dilakukan adalah mengambil suatu keputusan yang
dirangkum dalam sebuah kesimpulan mengenai keseluruhan penelitian. Kesimpulan-kesimpulan yang ditemukan akan dijadikan sebagai usulan perbaikan kepada bagian-bagian yang terkait dalam penerapan TPM (Total Productive Maintenance) di perusahaan. Tata urutan dalam pemecahan masalah dalam penelitian ini dapat dilihat dari gambar 3.1 sebagai berikut :
http://digilib.mercubuana.ac.id/
29
Gambar 3.1. Urutan Pemecahan Masalah
http://digilib.mercubuana.ac.id/