BAB III METODOLOGI PENELITIAN
3.1
Sifat Penelitian Sifat Penelitian ini berupa penelitian deskriptif dengan pendekatan
kualitatif. Tipe ini hanya terbatas pada bahasan untuk menggambarkan suatu masalah, keadaan atau peristiwa secara objektif, sistematis dan cermat sebagaimana adanya keadaan yang sebenarnya yang menjadi objek tersebut, sehingga bersifat analisa dalam mengungkapkan fakta mengenai keadaan yang sebenarnya yang menjadi objek penelitian. Metode deskriptif adalah pencarian fakta dengan interpretasi yang tepat. Penelitian deskriptif mempelajari masalah-masalah dalam masyarakat, serta tata cara yang berlaku dalam masyarakat serta situasi-situasi tertentu, termasuk tentang hubungan, kegiatan -kegiatan, sikap-sikap, pandangan-pandangan,serta proses-proses yang sedang berlangsung dan pengaruh-pengaruh dari suatu fenomena. Dalam metode deskriptif peneliti bisa saja membandingkan fenomenafenomena tertentu sehingga merupakan suatu studi komaparatif.43 Penelitian deskriptif ditujukan untuk.44 1. Mengumpulkan informasi aktual secara rinci yang melukiskan gejala yang ada. 2. Mengidentifiksi masalah atau memeriksa kondisi atau praktek-praktek yang berlaku. 3. Membuat perbandingan atau evaluasi. 43 44
Moh. Nazir, Metode Penelitian, Ghalia Indonesia, Jakarta, 1998, hal .63-64 Jalaludin Rahmat, Metode Penelitian Komunikasi, Rosdakarya, Bandung, 1997, hal 25
45
46
4. Menentukan apa yang dilakukan orang lain dalam menghadapi masalah yang sama dan belajar dari pengalaman mereka untuk menetapkan rencana dan keputusan pada waktu yang akan datang. Pendekatan kualitatif menurut Bogdan da Taylor (1975:5) adalah satu prosedur penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang-orang dan prilaku yang dapat diamati. Menurut mereka, pendekatan ini diarahkan pada latar individu tersebut secara holistic (utuh). Jadi, dalam hal ini tidak boleh mengisolasikan individu atrau organisasi kedalam variabel atau hipotesis, tetapi perlu memandangnya sebagai bagian dari suatu keutuhan.45 Pendekatan kualitatif dalam penelitian ini akan dilakukan dengan menggali informasi melalui wwancara mendalam (indepth interview) terhadap tim program Kenapa Ya. Data deskriptif berupa ucapan atau tulisan dan prilaku orang-orang yang diamati dalam penelitian ini akan dianalisa untuk mendapatkan gambaran mengenai strategi editing program Kenapa Ya di MNC TV dalam meningkatkan rating dan share.
3.2
Metode Penelitian Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode
penelitian studi kasus atau penelitian kasus (case study). Studi kasus adalah uraian dan penjelasan komprehensif mengenai berbagai aspek seorang individu, suatu organisasi, suatu program, atau suatu situasi sosial. Penelitian studi kasus 45
Ibid., hal.25
47
berupaya menelaah sebanyak mungkin data mengenai subjek yang diteliti,dengan menggunakan metode: wawancara, pengamatan, penelaahan dokumen dan data apapun untuk menguraikan suatu kasus secara terinci.46 Tujuan studi kasus untuk memberikan gambaran secara rinci tentang latar belakang, sifat-sifat serta karakter-karakter yang khas dari kasus, ataupun status dari individu, yang kemudian, dari sifat – sifat khas diatas akan dijadikan hal yang bersifat umum.47 Dalam penelitian ini kasusnya adalah mengenai penjelasan komprehensif tentang berbagai macam aspek editing maupun individu – individu yang terlibat didalamnya dalam upaya meningkatkan rating dan share.
3.3
Teknik Pengumpulan Data Untuk mendapatkan sejumlah data yang diperlukan dalam penelitian ini,
maka peneliti menggunakan teknik pengumpulan data sebagai berikut.
3.3.1
Teknik Pengumpulan Data Primer Untuk Mendapatkan data yang diinginkan dalam penelitian ini peneliti
melakukan wawancara mendalam (indepth interview) dengan pihak terkait dan yang bertanggung jawab terhadap pertanyaan – pertanyaan program Kenapa Ya di MNC TV. Data yang dikumpulkan adalah mengenai bagaimana strategi editing program Kenapa Ya di MNC TV dan meningkatkan rating dan share.
46 47
Deddy Mulyana, Metodologi Penelitian Kualitatif, Rosdakarya Bandung, 2006, hal.201 Ibid. hal. 66-67
48
3.3.2 Teknik Pengumpulan Data Skunder Teknik pengumpulan data skunder dilakukan dengan cara mengumpulkan data dari berbagai literatur, data-data atau informasi yang berhubungan dengan masalah yang diteliti.
3.4
Definisi Konsep Dalam memberikan gambaran menyeluruh atas pemakaian istilah-istilah
dan konsep dalam penelitian ini, maka berikut adalagh istilah yang dianggap perlu didefinisikan: 1. Strategi editing adalah usaha yang dilakukan seorang editor dalam menciptakan sebuah tampilan gambar yang menarik untuk ditonton oleh pemirsa dirumah baik itu berupa, pemilihan gambar, penggunaan musik, visual efek, maupun transisi. 2. Program adalah acara atau segala sesuatu yang ditayangkan oleh stasiun televisi. Program “Kenapa Ya” adalah program edutainment untuk anak-anak, yaitu menggabungkan unsur pendidikan dan hiburan didalamnya. Program Kenapa Ya bergenre feature. Fetaure hampir sama seperti magazine akan tetapi dalam feature, satu pokok permasalahan disoroti dari berbagai aspek dan disajikan lewat berbagai format. Program ini untuk anak-anak yang menjawab berbagai pertanyaanyang diawali dengan kata-kata “Kenapa Ya?”Di awal program, hostakan selalu mengajukan pertanyaan ”Kenapa Ya?” tentang hal-hal sederhana | sesuai topik pelajaran hari ini. Topik yang diangkat seputar berbagai mata pelajaran, seperti: Matematika, IPA, IPS, Indonesia, dan Bahasa Inggris .
PPKn, Bahasa
49
3. Rating dan Share adalah ukuran yang dipakai oleh staisun televisi untuk mengetahui seberapa besar program diterima oleh pemirsa.
3.5
Fokus Penelitian Fokus penelitian merupakan garis besar dari pengamatan penelitian dan
dalam penelitian ini yang menjadi fokus penelitianya adalah strategi editing program “Kenapa Ya” di MNC TV dalam meningkatkan rating dan share, yang meliputi: a. Planning (perencanaan) Peneliti mengacu pada kerangka pemikiran dalam strategi atau manajemen suatu program tayangan. Perencanaan merupakan awal konsep sebelum melakukan sesuatu, guna arahan suatu kinerja, agar berjalan dengan baik dan lancar. Hal seperti inilah yang dilakukan ”Kenapa Ya” dalam merencanakan kinerja mulai dari awal konsep. Dalam menguraikan hasil penelitian, program ”Kenapa Ya” melakukan hal sebagai berikut : Tujuan penyuntingan gambar, tahapan-tahapan perencanaan penyuntingan gambar. 1. Tujuan Penyuntingan Gambar Menurut Andri Febriantoro selaku Produser, penyuntingan gambar program ”Kenapa Ya” memiliki tujuan untuk menghasilkan sebuah tayangan yang baik secara keseluruhan baik dari gambar dan kemasan program itu sendiri sehingga dapat menarik perhatian pemirsa dan pemasang iklan.
50
2. Tahapan – Tahapan Perencanaan Penyuntingan Gambar Pada periode Maret 2010 yaitu episode 30 sampai dengan 51, kegiatan dalam penyuntingan gambar program Kenapa Ya dilakukan sangat matang dan terencana, tentunya dengan tujuan untuk memperoleh hasil penyuntingan gambar yang memuaskan agar tidak ada tahapan-tahapan dalam proses penyuntingan gambar yang terlewat sedikitpun. Juga agar proses penyuntingan gambar sesuai dengan jadwal yang telah ditentukan. b. Organizing (Perencanaan) Suatu program dapat berjalan dengan baik, disebabkan karena terdapat suatu pengorganisasian yang baikpula. Tim produksi, merupakan sebuah organisasi yang kecil, meskidemikian perlu pengaturan yang baik pula demi kelancaran program. Produser dengan pimpinan produksi ada komunikasi yang terjalin, begitu pula dengan edittor. Dipilihnya Tofani Wicaksono dalam program ini dikarenakan, beliau sudah terbiasa dengan program feature yang dituntut untuk dinamis dalam penyajian gambarnya. Dalam program ini, tim program ”Kenapa Ya” terdiri dari satu orang Produser dan satu orang Pimpinan Produksi. Dalam program Kenapa Ya yang berperan dalam penyuntingan gambar ialah semua tim produksi, baik itu pimpinan produksi, kreatif, penulis naskah, editor, akan tetapi semua kontrol sepenuhnya ada ditangan produser. c. Actuating (Penggerakan) Dalam proses penyuntingan gambar program ”Kenapa Ya” editor tidak bekerja sendiri
namun ditemani oleh Pimpinan Produksi yang bersangkutan
karena segala kebutuhan tentang materi gambar baik dari shooting dilapangan,
51
materi dari media lainnya seperti gambar diam (Jpeg), Pimpinan Produksilah yang mengetahui apabila editor membutuhkan gambar-gambar tersebut. Didalam proses penyuntingan gambar program ”Kenapa Ya” harus melalui tahapantahapan yang harus dilalui: 1.
Kesusaian gambar dengan narasi a. Apakah harus sesuai antara gambar dan narasi dalam program Kenapa Ya. b. Kesesuaian
antara
narasi
dan
gambar
untuk
menunjukkan
gambar yang dibicarakan sesuai dengan pembahasan. 2. Penggunaan shot-shot gambar yang sesuai a. Penentuan
dalam
mempengaruhi
pemilihan
tampilan
shot
sebuah
sangat program
penting
karena
untuk
ditonton
yang
bertujuan
baik untuk kita sendiri maupun orang lain. 3. Kesesuaian
penggunaan
efek
audio
visual
untuk menyempurnakan tampilan. a. Menciptakan yang
keharmonisan
nantinya
akan
antara
menghasilkan
visual
dengan
audio
sebuah
program
yang
mendalam
dari
baik. b. Memberikan
penjelasan
informasi
lebih
sebuah gambar. c. Memperindah dalam tampilan gambar. 4. Penggunaan transisi audio video apakah sesuai dengan hal-hal yang mendasar dari penggunaan transisi tersebut.
52
a. Memperhalus lain
maupun
perpindahan perpindahan
audio audio
yang
satu
dengan
dengan keadaan
yang tanpa
suara (mute). b. Menunjukkan
tujuan
yang
ingin
diambil
dari
penggunaan
transisi c. Mempertahankan isi (content) dari gambar d. Memberi kesan adanya perubahan waktu atau tempat Sementara fungsi editing yang banyak dipakai disini adalah Build, yaitu membangun atau menyusun gambar-gambar dengan berbagai variasi menjadi sebua program yang utuh. Ini tugas yang paling sulit, namun juga bisa memuaskan bila kita dapat berhasil menyusun satu sequence utuh sesuai dengan maksuds atau cerita yang di inginkan. d. Controlling (Pengawasan) Dalam pengawasan penyuntingan gambar program Kenapa Ya, produser sangat memperhatikan dari awal sampai akhir acara, yang gunanya untuk memperkecil kesalahan, baik penempatn gambar yang harus sesuai dengan narasai atau dalam memberi keterangan tentang materi program. Pada saat finishing program, editor, produser, dan pimpinan produksi terlibat karena untuk menghindari kesalahan pada saat editing dan untuk menghasilkan program dengan baik dan menraik perhatian pemirsa. Hasil dari evaluasi menjadi dasar perbaikan untuk diepisode selanjutnya, evaluasi itu tidak hanya dari detil pengambilan gambar atau proses penyuntingan gambar tetapi evaluasi itu menjadi dasar untuk ide-ide pada tema berikutnya. Dalam pengawasan dilihat apakah target rating 0,8 – 2.5 tercapai tidak.
53
Dan ternyata dapat dilihat bahwa rating dan share priode Maret 2010 sudah tercapai (0,8).
3.6
Narasumber Guna mendapatkan informasi yang berkaitan dengan strategi editing
program Kenapa Ya di MNC TV, maka peneliti akan menggali informasi melalui wawancara mendalam untuk mendapatkan alasan detail dan jawaban dari orangorang yang terlibat anatara lain mencakup opini, motivasinya, nilai-nilai atau pengalamannya. Format wawancara yang digunakan adalah wawancaea tidak berstruktur, wawancara diajukan kepada orang-orang yang terlibat dalam program Kenapa Ya seperti: 1. Andri Febriantoro (Produser Pelaksana) Yang bertanggung jawab terhadap suatu program yang diembannya, memutuskan hal-hal yang berkaitan dengan konten serta membuat urutan segmennya. 2. Edward Chandra (Pimpinan Produksi) Sebagai orang yang mengikuti proses editing serta hal-hal yang berkaitan dengan administrasi produksi. 3. Tofani Wicaksono (Editor) Sebagai orang yang menjadi sumber informasi dalam program Kenapa Ya. Karena editor program “Kenapa Ya” adalah objek dari penelitian ini.
54
3.7
Teknik Analisis Data Analisis data, menurut Patton (1980:268), adalah proses mengatur urutan
data, mengorganisasikannya kedalam suatu pola kategori, dari satau uraian dasar. Patton membedakannya dengan penafsiran, yaitu memberikan arti yang signifikan terhadap analisis, menjelaskan pola uraian, dan mencari hubungan diantar dimensi-dimensi uraian. Dari rumusan tersebut diatas dapatlah kita menarik garis bawah analisis data bermaksud pertama-tama mengorganisasikan data.48 Analisis data adalah proses penyederhanaan data ledalam bentuk yang lebih mudah untuk dibaca dan di interpretasikan. Data yang diperoleh dari hasil wwancara akan dikumpulkan untuk kemudian jawaban – jawaban dari hasil wawancara tersebut dianalisa dan ditarik kesimpulan. Tujuan dari analisis data didalam penelitian adalah menyempitkan dan membatasi penemuan-penemuan hingga menjadi suatu data yang teratur. Proses analisis merupakan usaha untuk menemukan jawaban atas pertanyaan perihal objek penelitian. Untuk menganalisa data yang telah terkumpul melalui hasil wawancara mendalam (indepth interview), maka cara yang digunakan adalah melalui prosedur penelitian yang menghasilkan data deskriptif yaitu berupa kata-kata atau lisan dari orang-orang dan prilaku yang dapat diamati, dan peneliti hanya memaparkan data yang diperoleh secara apa adanya. Data kualitatif berupa jawaban partisipan atas pertanyaan-pertanyaan serta catatan-catatan mengenai proses berlangsungnya Focus Group Discussion (FGD) 48
Lexy J Moleong, Metodologi Penelitian Kualitatif, Rosdakarya Bandung, 1998, hal.103
55
dianalisis dengan menggunakan triangulasi data dan triangulasi teori untuk lebih menjamin validitas dan reabilitas.49
49
Pawito, Penelitian Komunikasi Kualitatif, LKIS, 2007, hal.213