BAB III METODOLOGI PENELITIAN
A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini mengambil lokasi di Dinas Pengelolaan Keuangan Daerah (DPKD) Kota Tangerang. Kegiatan penelitian ini dilakukan pada tahun 2013 yang dianalisis dalam penelitian ini adalah Pajak Hotel, Pajak Restoran, Pajak Reklame, dan Pajak Parkir dari tahun 2008 sampai dengan 2012.
B. Desain Penelitian Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian kausal. Penelitian kausal adalah penelitian untuk mengetahui pengaruh antara satu atau lebih variabel bebas (independent variables) terhadap variabel terikat (dependent variable).
C. Hipotesis Berdasarkan perumusan masalah yang ada, maka dilakukan pengujian dengan menggunakan hipotesis terhadap masing-masing variabel sebagai berikut: H1 : Terdapat pengaruh positif Pajak Hotel terhadap Pendapatan Asli Daerah Kota Tangerang. H2 : Terdapat pengaruh positif Pajak Restoran terhadap Pendapatan Asli Daerah Kota Tangerang.
H3 : Terdapat pengaruh positif Pajak Reklame terhadap Pendapatan Asli Daerah Kota Tangerang. H4 : Terdapat pengaruh positif Pajak Parkir terhadap Pendapatan Asli Daerah Kota Tangerang.
D. Variabel dan Skala Pengukuran Dalam penelitian ini penulis menggunakan dua variabel yaitu variabel terikat (variable dependent) dan variabel bebas (variable independent) yang saling berkaitan erat dan saling mempengaruhi. Variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah: 1. Variabel terikat ( variable dependent) Yang dimaksud variabel terikat adalah variabel yang tidak dapat berdiri sendiri tanpa adanya variabel bebas. Dalam penelitian ini yang menjadi variabel terikat adalah Pendapatan Asli Daerah (PAD). Skala pengukurannya adalah dengan menggunakan skala nominal. 2. Variabel bebas (variable independent) Yang dimaksud dengan variabel bebas adalah variabel yang berdiri sendiri, tetapi hasilnya sangat berpengaruh terhadap variabel yang mengikutinya. Penelitian ini menggunakan empat variabel bebas, yang menjadi variabel bebas adalah Pajak Hotel, Pajak Restoran, Pajak Reklame dan Pajak Parkir. Skala pengukuran untuk keempat variabel ini menggunakan skala nominal.
Tabel 3.1 Skala Pengukuran Penelitian No.
Variabel
Indikator
Skala
1.
Pajak Hotel (X1)
Loan Pajak Hotel
Nominal
2.
Pajak Restoran (X2)
Loan Pajak Restoran
Nominal
3.
Pajak Reklame (X3)
Loan Pajak Reklame
Nominal
4.
Pajak Parkir (X4)
Loan Pajak Parkir
Nominal
5.
Pendapatan Asli
Loan Pendapatan Asli Darah
Nominal
Daerah (Y)
E. Metode Pengumpulan Data Dalam penelitian ini penulis menggunakan beberapa metode dalam pengumpulan data yang dimaksudkan untuk memberikan gambaran secara mendasar. Metode skripsi yang digunakan oleh penulis adalah sebagai berikut: 1. Penelitian Pustaka (Library Research) Penelitian kepustakaan ini yaitu, dimana peneliti menggunakan buku-buku, undang-undang, jurnal dan perangkat lainnya yang berkaitan dengan materi dan teori yang berkaitan dengan tema skripsi. Data yang diperoleh penulis adalah data sekunder. 2. Penelitian Lapangan (Field Research) Selain menggunakan tinjauan pustaka, penulis juga secara langsung meneliti sumber-sumber yang dijadikan sebagai data.
Penelitian lapangan ini dengan cara mendatangi langsung Dinas Pengelolaan Keuangan Daerah (DPKD) Kota Tangerang.
F. Jenis Data Jenis data yang dipergunakan dalam penulisan ini adalah data sekunder yaitu data yang diperoleh dengan cara mengadakan penelitian terhadap dokumen-dokumen yang terkait dengan pokok bahasan. Data dalam laporan tahunan (annual report) dari Pajak Hotel, Pajak Restoran, Pajak Reklame dan Pajak Parkir pada periode pelaporan tahun 2008 sampai dengan tahun 2012.
G. Populasi Populasi dalam penelitian ini adalah laporan tahunan pendapatan daerah Kota Tangerang. Pengambilan sampel dalam penelitian ini menggunakan purposive sampling. Sampel pada penelitian ini adalah pajak hotel, pajak restoran, pajak reklame dan pajak parkir dari tahun 2008 sampai dengan tahun 2012, jumlah sampel yang digunakan dalam penelitian ini sebanyak 60. Adapun kriteria sampel yang akan digunakan antara lain: 1. Realisasi PAD yang meliputi Pajak Hotel, Pajak Restoran, Pajak Reklame dan Pajak Parkir menggunakan metode langsung dan mempublikasikan laporan keuangan bulanan dari tahun 2008 sampai dengan tahun 2012.
2. Laporan keuangan realisasi PAD yang telah diaudit dari tahun 2008 sampai dengan tahun 2012.
H. Definisi Operasional Variabel 1. Pendapatan Asli Daerah (PAD) adalah pendapatan yang diperoleh Daerah yang dipungut berdasarkan peraturan daerah yang sesuai dengan peraturan perundang-undangan, meliputi pajak daerah, retribusi daerah, termasuk hasil dari pelayanan Badan Layanan Umum (BLU) daerah, hasil kerja sama dengan pihak ketiga, lain-lain Pendapatan Asli Daerah yang sah. 2. Pajak Hotel adalah pajak atas pelayanan yang disediakan oleh hotel. Hotel adalah
fasilitas
penyedia
jasa
penginapan/peristirahatan
termasuk jasa terkait lainnya dengan dipungut bayaran, yang mencakup juga motel, losmen, gubuk pariwisata, wisma pariwisata, pesanggrahan, rumah penginapan dan sejenisnya, serta rumah kos dengan jumlah kamar lebih dari sepuluh. 3. Pajak Restoran adalahpajak atas pelayanan yang disediakan oleh restoran. Restoran adalah fasilitas penyedia makanan dan/atau minuman dengan dipungut bayaran yang mencakup juga rumah makan, kafetaria, kantin, warung, bar, dan sejenisnya termasuk jasa boga atau katering. 4. Pajak Reklame adalah pajak atas penyelenggaran reklame. Reklame adalah benda, alat, perbuatan, atau media yang bentuk dan corak ragamnya dirancang untuk tujuan komersial memperkenalkan,
menganjurkan mempromosikan, atau untuk menarik perhatian umum terhadap barang, jasa, orang, atau badan, yang dapat dilihat, dibaca, didengar, dirasakan, dan/atau dinikmati oleh umum. 5. PajakParkir adalah penyelenggaraan tempat parkir diluar badan jalan, baik yang disediakan berkaitan dengan pokok usaha maupun yang disediakan sebagai suatu usaha, termasuk penyediaan tempat penitipan kendaraan bermotor.
I. Metode Analisis Data Metode analisis yang digunakan untuk menganalisis pengaruh atau hubungan anatara variabel terikat dan variabel bebas. Metode yang digunakan antara lain:
1. Uji Statistik Deskriptif Statistik deskriptif memberikan gambaran atau deskriptif suatu data yang dilihat dari nilai rata-rata (mean), standar deviasi, varian, maksimum, minimum, range, kurtosis, dan skewness (kemencengan distribusi) (Ghozali, 2011:19).
Analisis data yang digunakan untuk menganalisis data adalah metode deskriptif kuantitatif. Metode deskriptif kuantitatif merupakan pencatatan data yang disertai angka-angka yang merupakan nilai dan dapat diberikan gambaran yang objektif dari masalah yang dianalisis.
2. Uji Asumsi Klasik Untuk mengestimasi parameter harus memenuhi beberapa persyaratan atau disebut dengan pengujian klasik, syarat yang harus dipenuhi, antara lain sebagai berikut:
a. Uji Normalitas Tujuan dari pengujian normalitas adalah untuk mengetahui distribusi data dalam variabel yang akan digunakan dalam penelitian. Uji normalitas dapat dilakukan dengan beberapa cara yaitu: 1) Kolomogorov Smirnov Tes Ho = Data terdistribusi normal Ha = Data tidak terdistribusi normal Nilai sig > 0,05 artinya Ho diterima dan Ha ditolak Nilai sig< 0,05 artinya Ho ditolak dan Ha diterima 2) Kurva Normal P-Plot Suatu variabel akan dikatakan normal apabila gambar distribusi dengan titik-titik data yang menyebar disekitar garis diagonal, dan penyebaran titik-titik data searah mengikuti garis diagonal.
b. Uji Heteroskedatisitas Uji heteroskedastisitas digunakan untuk mengetahui apakah terjadi penyimpangan model karena gangguan varian yang berbeda antar observasi satu ke observasi lain. Pengujian heteroskedastisitas
dilakukan dengan mengamati grafik scatter plot pada output SPSS, dimana menurut Duwi Priyatno (2009) ketentuannya adalah sebagai berikut: 1) Jika titik-titiknya membentuk pola tertentu yang teratur maka
diindikasikan terdapat masalah heteroskedastisitas. 2) Jika tidak ada pola yang jelas, serta titik-titiknya menyebar di atas
dan di bawah angka 0 pada sumbu Y, maka diindikasikan tidak terdapat masalah heterokedastisitas.
c. Uji Multikolinearitas Merupakan diamana antara variabel X (independent) tidak boleh saling berkorelasi. Regresi yang baik adalah apabila tidak ada korelasi antara variabel independent. Semua model regresi bebas dari masalah multiolinearitas jika pada suatu model dapat dilihat dari beberapa hal, yang salah satunya yaitu jika nilai Variance Inflasion Factor (VIF) tidak lebih dari 10 dan nilai Tolerance tidak kurang dari 0,1 maka model dapat dikatakan terbebas dari multikolinearitas.
d. Uji Autokorelasi Merupakan suatu keadaan dimana kesalahan pengganggu pada kasus lain. Autokorelasi digunakan untuk menguji suatu model apakah antara variabel pengganggu masing-masing variabel bebas saling
mempengaruhi.
Untuk
mengetahui
apakah
pada
model
regresi
mengandung autokorelasi dapat digunakan pendekatan D-W (Durbin Watson). Menurut Singgih Santoso (2001) kriteria autokorelasi ada 3, yaitu:
a. Nilai D-W di bawah -2 berarti diindikasikan ada autokorelasi positif. b.
Nilai D-W di antara -2 sampai 2 berarti diindikasikan tidak ada autokorelasi.
c.
Nilai D-W di atas 2 berarti diindikasikan ada autokorelasi negatif.
3. Analisis Koefisien Determinasi Koefisien determinasi (R2) bertujuan untuk mengetahui seberapa besar kemampuan variable independent menjelaskan variable dependent. Untuk regresi berganda sebaiknya menggunakan R Square yang disesuaikan (Adjusted R Square). Nilai R Square dikatakan baik jika 0,5 karena nilai R Square berkisar antara 0 sapai 1.
4. Uji Hipotesis Uji hipotesis berkaitan dengan uji yang dilakukan dalam uji regresi yang dilakukan secara bersama-sama (simultan) dengan F-test dan secara individu (parsial) dengan T-test.
a. Uji F Uji F bertujuan untuk mengetahui pengaruh secara bersama-sama antara variable independent terhadap variable dependent. Hasil uji ini pada output SPSS dapat dilihat dalam tanel ANOVA. Hasil F-test menunjukkan variable independent secara bersama-sama berpengaruh terhadap variable dependent jika:
Ho = Tidak terdapat pengaruh Ha = Terdapat pengaruh Jika p-value > 0,05 maka Ho diterima, Ha ditolak, artinya tidak ada pengaruh. Jika p-value < 0,05 maka Ho ditolak, Ha diterima, artinya ada pengaruh.
b. Uji t Ujit t adalah pengujian yang bertujuan untuk mengetahui besarnya pengaruh masing-masing variable independent secara individual (parsial) terhadap variable dependent. Hasil uji ini pada output SPSS dapat dilihat pada tabel Coefisiena. Hasil T-test menunjukkan variable independent secara individu berpengaruh terhadap variable dependent jika:
Ho = Tidak terdapat Pengaruh Ha = Terdapat pengaruh Jika p-value> 0,05 maka Ho diterima, Ha ditolak, artinya tidak ada pengaruh.
Jika p-value< 0,05 maka Ho ditolak, Ha diterima, artinya ada pengaruh.
5. Uji Regresi Linear Berganda Regresi Linear berganda merupakan alat ukur mengenai pengaruh terjadi antar variabel terikat atau variable dependent (Y) dengan dua atau lebih
variabel
bebas
atau
variable
independent
(x1,x2,x3....xk).
Penambahan variabel bebas ini diharapkan dapat lebih menjelaskan karakteristik hubungan yang ada walaupun masih ada saja variabel yang terabaikan jika sebuah variable dependent dihubungkan dengan empat variable independent maka persamaan regresi linear bergandanya ditulis sebagai berikut:
Y = β0 + β1X1 + β2X2 + β3X3 + β4X4 + e
Dimana:
Y β0 β1, β2, β3, β4 X1 X2 X3 X4 e
= Pendapatan Asli Daerah = Konstanta = Koefisien Regresi = Pajak Hotel = Pajak Restoran = Pajak Parkir = Pajak Reklame = Nilai variabel lain yang tidak dimasukan dalam persamaan