33
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
A. Gambaran Umum 1. Sejarah Singkat Perusahaan Pada bulan Agustus 1937, suatu Toho Industrial Research Laboratory (Laboratorium penelitian Industri toho) didirikan dan mulai usaha penelitiannya serta mencoba dalam pembuatan selenium rectifiers yakni komponen listrik penyearah dari bahan sLaboratorium ini dibubarkan (ditutup) pada akhir perang dunia ke2, selanjutnya Tetsuj Kotani yang menjadi ketua laboratorium semi konduktor pada waktu itu mendapatkan warisan enginer-enginer dan semua fasilitas yang ada, selanjutnya mendirikan Toho Sanken Electronic Co.Ltd. Pada bulan Juni 1962 diganti dengan Sanken Electric Co.Ltd. Sejarah Perusahaan : 1946 -
Toho Sanken Electric Co.Ltd. didirikan di Shikimachi (sekarang Shikichi), Saitaman-ken.
1952 -
kantor pusat perusahaan dan pabrik dipindahkan ke Owadamaci (sekarang Niiza-shi), Saitama-ken.
1963 -
Kantor Tokyo dibuka di Toshima-ku, Tokyo.
1961 -
Tercatat pada perdagangan bagian kedua dibursa saham Tokyo.
1962 -
Nama perusahaan diganti dengan nama Sanken Electric.Co.Ltd.
1963 -
Dibukanya cabanng Osaka di Osaka-shi. Osaka.
34
1968 -
Dibangunnya pabrik Kawagoe di Kawagoe-shi. Saitama-ken. Sanken-Airpax Co.Ltd. Didirikan sebuah joint venture dengan Airpax Corporation USA.
1969 -
Tercatat di bursa saham Osaka pada perdagangan bagian kedua.
1970 -
Didirikan Kharisma Sanken Co.Ltd.
1973 -
Dibuka kantor perdagangan Kyusyu di Fukoukaken.
-
Berdiri korea Sanken Co.Ltd.
1974 -
Berdirinya Sanken Densetsu Co.Ltd.
1977 -
Dibuka kantor perdagangan Hiroshima di Hiroshima-shi, Hiroshima-ken.
1978 -
Berdirinya
ishikawa
Sanken
Co.Ltd
yang
merupakan
perusahaan merger dari lima afiliasi di Ishikawa-ken. 1979 -
Dibuka kantor perdagangan Sendai-shi, Miyagi-ken
1981 -
Berdirinya yamagata Sanken Co.Ltd.
1984 -
Menerbitkan obligasi dalam nilai tukar France Swiss (50 juta France Swiss).
1986 -
Dibukanya kantor perdagangan di Nagayo-shi, Aichi-ken.
1988 -
Menerbitkan obligasi dengan jaminan dengan nilai tukar (100 juta US$).
-
Berdirinya Fukushima Sanken Co.Ltd.
-
Dibukanya kantor perdagangan Kamazawa di Kamazawashi, Ishikawa-ken.
-
Berdirinya Sanken Electric Honngkong Co.ltd di Hongkong.
35
1989 -
Menerbitkan Obligasi dengan jaminan dalam nilai tukar dola US (150 juta US$).
-
Dibukanya kantor perdagangan di Sapporo-shi, haikado.
-
Dibukanya Gooding Sanken Limited di Inggris (sekarang bernama Sanken Power System (UK) Limited).
1990 -
Berdirinya sanken Electric Singapore Pte.Ltd di Singapore.
-
Mendirikan Alegro Micro System inc. di Amerika Serikat.
1991 -
Menerbitkan catatan dengan jaminan dalam France Swiss (100 juta France).
1992 -
Berinvestasi di Shimoda Electric Co.Ltd (sekarang Sanken Transformer Co.Ltd) dan menjadi perusahaan afiliasi.
1994 -
Dibukanya pusat Engineering Seul di kantor perdagangan Seul.
1995 -
Ditebitkannya catatan dengan jaminan dalam Fance Swiss (1930 juta France Swiss).
1997 -
Berdirinya Sanken Techno-Research Co.Ltd. Berinvestasi di Sanken LD Co.Ltd dan membentuk suatu perusahaan patungan.
1998 -
Mendirikan Sanken Indonesia di Indonesia. Dibukannya kantor perdagangan Takamatsu di Takamatsu-shi. Kagawa-ken.
1999 -
Berdirinya Sanken Logistic Co.Ltd.
2000 -
Berdirinnya Sanken Electric Co.Ltd di Korea.
2001 -
Berdirinya Taiwan Sanken Electric Co.Ltd di Taiwan.
36
Nama Perusahaan
:
PT SANKEN INDONESIA (SKI)
Tanggal Pendirian :
25 Juli 1997
Alamat
MM2100 Industrial Town. Blok GG-8
:
Cibitung, Bekasi 17520 West Java, Indonesia Telp
:
021-8981252, fax: 021-8981254
Luas Pabrik
:
9.191m2 (lokasi reduksi) 1.979m2 (lokasi kantor dan lain-lain).
Kekayaan
:
US$21 Million
:
Mr. H. Ouchi
Susunan Direksi : Presiden Direktur
Coorporate Officer :
Mr. Iwata
Wakil Manajemen Dept Quality Assurance
: Mr. Saito
Dept. Production Planning
: Mr. Tajima
Control Dept. Purchasing
: Mr. Suzuki
Dept. Warehouse
: Mr. Arif Fadilah
Dept. Produksi
: Mr. Santo Mapandin
Dept. Accounting
: Mr. Alwi Hasan
Dept. PGA
: Mr. Agung Susilo
37
Dept. Sales
: Mr. Kato
Dept. Engineering
: Mr. Igarashi
Sekretaris ISO
: Mr. Ahmad Gunawan
PT Sanken Indonesia bergerak dibidang produksi Switching Mode Power Supply (SMPS), Adaptor, dan transformer. Dimana pasar yang dituju adalah Industri Manufaktur komputer dan industri Manufaktur peralatan kantor seperti mesin fotokopi, mesin printer, dan sebagainya. Pelanggan SKI diantaranya di USA, Japan, dan Asia tenggara seperti IBM, Canon, Fujitsu, Minolta, Epson, Philips, Pioneer, LG, dan sebagainnya. Berkat kerja keras dan ketekunan seluruh karyawan, SKI mendapatkan ISO 9002 pada tanggal 20 Oktober 1999 dan sertifikat ISO 14000 pada tanggal 4 September 2000. Pada tanggal 22 Oktober 2000, SKI meningkatkan modalnya menjadi US$21.000.000. SKI telah mengalami tiga kali pengembangan tempat, yang kedua pada tanggal 15 Maret 2000 - 30 juni 2000 dan yang ketiga pada 14 Juli 2000 – 27 Januari 2001. Pada tanggal 28 September 2000, SKI menjadi perusahaan terbaik di Sanken Electrical Co.Group. SKI pun telah mengalami penambahan jumlah karyawan 503 orang per Desember 1998 menjadi 2300 orang per Desember 2000. Begitu pula dengan jumlah produksinya dari 360.000 unit per desember 1998 menjadi 1.3000.000 unit per Desember 2000.
38
2. Struktur Organisasi Didalam sebuah perusahaan perlu adanyya struktur organisasi yang merupakan skema utama atau penyusunan tentang sistem organisasi, suatu badan usaha, lembaga atau organisasi lainnya. Struktur organisasi ini menggambarkan urutan-urutan kepemimpinan dalam suatu organisasi dan tata cara mengenai hubungan kerja dari tiap-tiap fungsi yang ada dari keseluruhan badan yang ada, tercakup didalam operasi atau kegiatan badan usaha tersebut. Pada struktur organisasi terlihat jelas bahwa antara bagian atau departemen
yang satu dengan
departemen yang lainnya
saling
berhubungan, dimana didalam setiap bagian atau departemen tersebut memiliki seorang manager yang mempunyai wewenang dan tanggung jawab terhadap pekerjaan bawahannya, dalam hal ini bagian pembelian berperan penting dalam proses pembelian yang akan diproduksi dimana setiap atasan harus mengetahui pembelian barang yang akan dibeli sesuai dengan sales plan yang sudah ada, dalam hal ini general manager bertanggung jawab atas pelaksanaan dalam melaksanakan pembelian dan mempunyai wewenang untuk menyetujui P/O yang telah dibuat oleh fungsi yang melakukan kegiatan pembelian sedangkan bagian pembelian bertanggung jawab atas pembelian material yang dipakai untuk proses produksi melalui pengadaan material yang terencana dengan baik dan
39
bagian exim bertanggung jawab mengenai semua material serta barang jadi mulai dari penerimaan sampai dengan penyerahan dan terjaga baik mutunya secara sistematis. Uraian wewenang dan tanggung jawab Mengenai penjabaran tugas-tugas dan wewenang dalam organisasi pada PT Sanken Indonesia bias dijelaskan sebagai berikut : a. Presiden Direktur : 1. Penanggung jawab tertinggi manajemen mutu 2. Menetapkan
dan
memperbaharui
mensyahkan
sesuai
dengan
struktur kondisi
organisasi dan
serta
perkembangan
perusahaan. 3. Mensyahkan kebijakan mutu serta sasaran mutu SKI dan memastikan pelaksanaan serta perawatannya. 4. Mensyahkan surat kontrak dasar pelanggan, pemasok, dan kontraktor. 5. Memastikan dilaksanakannya tinjauan manajemen. 6. Menunjukkan wakil manajemen. b. Departemen Finance : 1. Menetapkan sistem pengendalian keuangan dan anggaran. 2. Memeriksa surat pesanan (PO) sebelum diterbitkan. 3. Melaksanakan administrasi keuangan dan laporan pajak.
40
4. Merencanakan, mempersiapkan dan mengembangkan sistem komputerisasi dan perangkat lunak. 5. Mengendalikan asset perusahaan secara umum. 6. Mengkoordinasikan pelaksanaan inventori, pengkajian biaya material serta audit akunting. c. Departemen Personel dan General Affair : 1. Mengkoordinasikan perencanaan SDM, melaksanakan perekrutan karyawan. 2. Mengkoordinasikan dan mengendalikan sistem pendidikan dan pelatihan serta perencanaan (identifikasi kebutuhan). 3. Membuat rancangan struktur organisasi sesuai dengan kondisi dan perkembangan perusahaan. 4. Mengendalikan administrasi pegawai secara keseluruhan. 5. Memelihara infrastruktur dan fasilitas umum. 6. Melaksanakan kegiatan pembelian, meliputi membuat rencana pembelian, order pembelian (PO), konfirmasi surat pesanan dan lain-lain yang tidak berhubungan langsung dengan produksi. 7. Mengendalikan aspek hukum / legal perusahaan. 8. Mengkoordinasikan dan membina hubungan baik dengan pihak luar secara umum, serta melaksanakan komunikasi eksternal dibidang lingkungan.
41
d.
Departemen Sales : 1. Mengendalikan
dokumen
kontrak
dengan
pelanggan
serta
dokumen asset pelanggan. 2. Merencanakan penjualan bulanan dan semesteran, membuat data hasil penjualan kategori out-out. 3. Menerima kontrak PO dari pelanggan out-out. Meninjau, mengkonfirmasikan jumlah dan jenis barang, waktu delivery dan persyaratan lain dengan pihak-pihak terkait. 4. Membuat dan mengendalikan rencana pengirimian kategori outout. 5. Menerima dan mengkoordinasikan penanganan keluhan pelanggan (kategori out-out) dengan pihak terkait. 6. Mengkoordinasikan dan melaksanakan kegiatan ekspansi pasar. e. Departemen Engineering : 1. Melaksanakan proses modifikasi produk (pembuatan output, parts). 2. Melaksanakan kegiatan desain. 3. Melaksanakan kegiatan rekayasa nilai. 4. Mengendalikan persyaratan spesifikasi keamanan (dokumen aplikasi, pembuatan sampel). 5. Bersama bagian sales mengembangkan pasar baru.
42
f. Departemen Material : 1. Melaksanakan kegiatan pembelian, meliputi membuat rencana pembelian, order pembelian (PO), konfirmasi surat pesanan dan lain-lain yang berhubungan dengan produksi. 2. Melaksanakan pemilihan dan penilaian pemasok. 3. Mengendalikan penerimaan material dan penyerahan ke line produksi. 4. Mengendalikan penyimpanan dan perlindungan material serta inventorinya. 5. Melaksanakan kegiatan impor, formalitas bea cukai dan EPTE. g. Departemen Quality Assurance 1. Dibantu
bagian
terkait,
menetapkan,
melaksanakan
dan
mengendalikan sistem inspeksi dan uji. 2. Melaksanakan pemantauan proses produksi. 3. Mengkoordinasikan pengendalian persyaratan spesifikasi parts / material dan produk. 4. Mengkoordinasikan segala kegiatan yang berhubungan dengan pengendalian peralatan inspeksi, ukur dan uji serta kalibrasi. 5. Mengkoordinasikan
pelaksanaan
tindakan
perbaikan
dan
pencegahan untuk ketidaksesuaian produk, proses, dan keluhan pelanggan.
43
6. Mengkoordinasikan pengendalian rekaman mutu. 7. Bersama bagian sales mengkoordinasikan penanganan keluhan pelanggan. 8. Mengkoordinasikan pelaksanaan identifikasi dan mampu telusur produk yang telah diterapkan. 9. Mengkoordinasikan dan mengendalikan sistem penanganan, penyimpanan, pengemasan, perlindungan dan pengiriman produk. 10. Mengidentifikasikan status pemeriksaan dan pengujian produk akhir. 11. Bersama-sama dengan bagian Production control melakukan evaluasi subkontraktor dari segi kemampuan mutu. 12. Bersama-sama dengan bagian purchasing melakukan evaluasi pemasok dari segi kemampuan mutu. h. Departemen Produksi 1. Mengkoordinasikan dan mengendalikan sistem pengendalian kemampuan proses dan karakteristik produk dengan teknik statistik. 2. Mengidentifikasikan, merencanakan dan mensahkan proses dan peralatan produksi yang mempengaruhi mutu. 3. Mendesain proses produksi dan melaksanakan perawatan fasilitas produksi.
44
4. Memastikan kesesuaian kontrak / PO yang berisi kesepakatan mutu dengan pelanggan, dan kemampuan produksi. 5. Membuat rencana produksi harian dan mengendalikan proses produksi. 6. Melaksanakan kegiatan pembelian, meliputi membuat rencana pembelian, order pembelian (PO), konfirmasi surat pesanan dan lain-lain yang berhubungan dengan material tak langsung produksi (material pendukung). 7. Melaksanakan
pemilihan
dan
penilaian
pemasok
bersama
Departemen QA. 8. Mengendalikan penerimaan material dan produk dalam proses serta inventorinya. 9. Menindak lanjuti semua laporan ketidaksesuaian produk dan proses bersama pihak terkait. 10. Memastikan pelaksanaan tindakan perbaikan dan pencegahan, serta mengawasi efektifitasnya. 11. Melaksanakan inspeksi dan uji produk dalam proses sesuai ketentuan yang beraku. 12. Mengidentifikasikan status pemeriksaan dan pengujian produk dalam proses. 13. Melaksanakan perawatan dan perbaikan peralatan produksi.
45
i. Departemen Production Control 1. Merencanakan penjualan bulanan & semesteran, membuat data hasil penjualan kategori Out-In, serta mengkonfirmasikan data penjualan kategori Out-In dari bagian sales. 2. Menerima kontrak / PO dari pelanggan kategori Out-In, menerima salinan kontrak / PO pelanggan kategori Out-Out dari bagian sales. Meninjau, mengkonfirmasikan jumlah dan jenis produk, waktu delivery dan persyaratan lain dengan pihak-pihak terkait. 3. Mengkoordinasikan
dan
mengendalikan
rencana,
serta
melaksanakan pengiriman produk. 4. Mengendalikan rencana produksi dan pengiriman material untuk subkontraktor. 5. Melaksanakan pemilihan dan penilaian subkontraktor bersama departemen QA. 6. Menyiapkan kontrak dan mengendalikan subkontraktor. 7. Mengkoordinasikan kegiatan pembelian dan perencanaan material produksi. 8. Mengendalikan penerimaan dan penyimpanan dan perlindungan produk jadi serta inventory. 9. Mengkoordinasikan kegiatan export-import, formalitas bea cukai dan EPTE/KB.
46
j. Wakil Manajemen (Management representative/MR) 1. Menetapkan dan mengendalikan sistem manajemen mutu. 2. Melaporkan kinerja sistem manajemen mutu dalam rapat tinjauan manajemen sebagai dasar proses sistem manajemen mutu. 3. Mengkoordinasikan
pengendalian
dan
pemeiharaan
sistem
manajemen mutu. 4. Mengkoordinasikan pengendalian dan penerbitan dokumen dari sistem manajemen mutu perusahaan. 5. Membina hubungan dengan pihak luar bila diperlukan sehubungan dengan sistem manajemen mutu. 6. Mengkoordinasikan sistem audit mutu internal, membuat rencana dan pelaksanaan, menunjuk Tim Internal Auditor serta melaporkan hasilnya pada rapat Tinjauan Manajemen. k. Sekretariat ISO 1. Membantu Wakil Manajemen dalam pelaksanaan tugas-tugas administrasi. 2. Mempersiapkan audit surveillance. 3. Menyelenggaraka audit internal. 4. Merawat dan mengembangkan Quality Manual dan quality Procedures.
47
B. Metode Penelitian Dalam penelitian ini, penulis menggunakan metode deskriptif yaitu membandingkan antara apa yang penulis temukan dilapangan dengan beberapa konsep sistem menurut teori atau yang ada di buku-buku teori. Dengan metode ini diharapkan terkumpul informasi yang bermanfaat untuk penerapan sistem Just In Time.
C. Definisi Operasional Variabel Variabel-variabel yang akan menjadi objek pengamatan dan penelitian adalah sebagai berikut : 1. Just In Time adalah suatu pendekatan untuk menentukan dan menghilangkan segala sumber pemborosan dalam aktivitas produksi dengan memberikan komponen produksi yang tepat, pada tempat dan waktu yang tepat pula. 2. Persediaan adalah item atau material yang dipakai oleh suatu organisasi atau
perusahaan
untuk
menjalankan
bisnisnya.
Jika
perusahaan
memproduksi suatu barang atau jasa maka material tersebut digunakan untuk mendukung atau menyediakan kebutuhan produksi. 3. Efisiensi adalah suatu ukuran dalam membandingkan rencana penggunaan masukan dengan penggunaan yang direalisasikan atau perkataan lain penggunaan yang sebenarnya.
48
D. Pengumpulan Data Penulis mempergunakan metode pengumpulan data sebagai berikut: a. Studi Pustaka (library research) Pengumpulan data dengan metode ini penulis peroleh dengan cara mempelajari buku-buku yang berhubungan erat dengan materi pokok dari skripsi ini atau masalah yang menjadi obyek penyelidikan ini. Bahan lain yang sangat membantu penulis adalah pelajaran kuliah yang diperoleh penulis selama mengikuti kuliah di Universitas Mercubuana Jakarta, sebab dari sinilah penulis mendapatkan pedoman dan pegangan yang kuat. b. Studi Lapangan (field research) Pengumpulan data dengan metode ini penulis peroleh dengan jalan mengadakan penelitian langsung pada PT Sanken Indonesia. Dalam hal ini penulis lebih condong untuk mempergunakan cara wawancara (interview) dengan pihak perusahaan terutama pada bagian-bagian yang berhubungan dengan maslah pembeelian antara lain dengan bagian pembellian dan bagian produksi.
E. Metode Analisa Data Metode analisa data yang digunakan oleh penulis dalam penyusunan skripsi ini adalah menggunakan metode analisis deskriptif kualitatif yaitu analisis dengan cara mempelajari dan manguji bagaimana evaluasi penerapan
49
Just In Time Inventory pada proses produksi untuk mengurangi pemborosan dan melakukan perbaikan terus menerus (countinous improvement). Dan metode deskriptif kuantitatif yaitu analisis dengan cara menggambarkan angka-angka hasil perhitungan yang diolah.