BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Lokasi Dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Kelurahan Tumbihe. Penelitian dilaksanakan selama 3 bulan yaitu pada bulan September sampai bulan November tahun 2013, baik dari tahap persiapan hingga pelaporan hasil akhir dari penelitian. B. Jenis Penelitian Penelitian ini adalah penelitian survei yang bertujuan memberikan gambaran realitas suatu program dengan menerapkan konsep teori CIPP terhadap hal-hal yang dievaluasi. Dalam hal ini evaluasi yang dilakukan adalah program Pengembangan Usaha Agribisnis Perdesaan (PUAP) di Kelurahan Tumbihe Kecamatan Kabila Kabupaten Bone Bolango. C. Jenis Dan Sumber Data Jenis dan sumber data terdapat 2 kategori yaitu: a.
Data primer, diperoleh melalui kuesioner atau angket, survey, dan wawancara serta melalui pencatatan, sebagai alat yang digunakan untuk menggali data dari responden.
b.
Data sekunder, diperoleh melalui pencatatan dari sumber informasi atau sumber data yang ada hubungannya dengan kajian ini.
D. Teknik Pengambilan Sampel 1. Populasi Populasi dalam penelitian ini adalah Masyarakat Tani di Kelurahan Tumbihe yang berjumlah sebanyak 122 orang (BP3K Kecamatan Kabila, 2012). 2. Sampel Penelitian Pengambilan sampel penelitian ini berjumlah 30 orang masyarakat tani yang tersebar di Kelurahan Tumbihe dengan menggunakan random sampling. Adapun langkah-langkah pengambilan sampel penelitian sebagai berikut: 1. Menetapkan populasi yang ada pada Kelurahan Tumbihe yang berjumlah 122 orang masyarakat tani sebagai kerangka sampling. 2. Memilih sampel penelitian secara keseluruhan berdasarkan rumus dalam Notoatmojo (2005) dalam Saleh (2010:47) yaitu:
N
1 + N(d²) Dimana: n = Besar sampel N = Besar populasi d = Tingkat kepercayaan/ketepatan 3. Memilih masyarakat tani yang termasuk populasi berdasarkan proporsi secara acak. 4. Mendapatkan sampel penelitian sebanyak 30 orang masyarakat tani dari populasi. E. Teknik Pengumpulan Data Teknik pengumpulan data yang akan di gunakan dalam penelitian ini adalah: 1. Kuesioner Kuesioner merupakan teknik utama yang akan digunakan untuk menjaring data tentang evaluasi program Pengembangan Usaha Agribisnis Perdesaan (PUAP) di kelurahan Tumbihe. Kuesioner dikembangkan dari indikator penelitian. Adapun indikator penelitian untuk variabel yang di teliti diuraikan sebagai berikut: a) Konteks (Context) Program Pengembangan Usaha Agribisnis Perdesaan (PUAP) b) Masukan (Input) Program Pengembangan Usaha Agribisnis Perdesaan (PUAP) c) Proses (Process) Program Pengembangan Usaha Agribisnis Perdesaan (PUAP) d) Hasil (Product) Program Pengembangan Usaha Agribisnis Perdesaan (PUAP) 2. Observasi Teknik Observasi ini digunakan untuk mengamati keadaan umum lokasi penelitian, yang dititik beratkan pada evaluasi program Pengembangan Usaha Agribisnis Perdesaan (PUAP) di Kelurahan Tumbihe Kecamatan Kabila Kabupaten Bone Bolango. 3. Wawancara Teknik wawancara digunakan untuk mendapatkan data pelengkap terhadap hal-hal yang masih meragukan terkait dengan penelitian. Data hasil wawancara merupakan data pembahasan yang tidak diolah secara statistik. F. Teknik Analisis Data
Teknik analisis data yang dipergunakan
adalah analisis deskriptif kuantitatif yaitu
dengan mendeskripsikan dan memaknai data tiap-tiap variabel atau komponen variabel tersebut, kemudian dibandingkan dengan acuan 50 instrumen yang telah ditentukan, berdasarkan rerata ideal dan simpangan baku ideal yang dapat dicapai oleh masing-masing instrument, sedangkan data dokumen, digunakan untuk mendukung analisis secara kualitatif guna mempertajam hasil penilaian/evaluasi dan menarik kesimpulan. 1. Uji Coba Instrumen Uji keampuhan 50 Instrumen dimaksudkan untuk mendapatkan gambaran Validitas dan reliabilitas angket yang digunakan. a. Uji Validitas Uji validitas menunjukkan sejauh mana suatu alat pengukur itu mengukur apa yang ingin diukur. Misalnya peneliti menggunakan kuesioner dalam pengukuran pengumpulan data penelitian, maka kuesioner tersebut tersusun dan teruji validitasnya, dalam praktek belum tentu belum tentu validitas (Singaribun dan Effendi, 2006) dalam Thamrin (2012:23). Untuk menghitung validitas digunakan rumus korelasi product moment yang rumusnya adalah sebagai berikut:
Keterangan : r = koefisen korelasi N = jumlah observasi/responden X= skor pertanyaan Y = skor total Uji validitas dapat dilakukan dengan melihat korelasi antar skor masing-masing item dalam kuesioner dengan total skor yang ingin diukur yaitu menggunakan Coefficient Corelation Pearson dalam SPSS. Jika koefisien r hitung > r tabel maka item pertanyaan valid. Sedangkan apabila nilai rhitung < r tabel maka item pertanyaan tidak valid. b. Uji Reliabilitas
Reliabilitas adalah indeks yang menunjukan sejauh mana suatu alat pengukur dapat dipercaya atau dapat diandalkan. Bila suatu alat pengukur dipakai dua kali untuk mengukur gejala yang sama dan hasil pengukuran penomena sosial sperti sikap, opini dan persepsi, pengukuran yang konsisten agak sulit dicapai. Berhubung gejala sosial tidak semantap gejala fisik, maka dalam gejala sosial selalu diperhitungkan unsure kesalahan pengukuran. Dalam penelitian sosial, kesalahan pengukuran ini cukup besar (Singarimbun dan Effendi, 2006:24). Tingkat reliabilitas suatu konstruk dapat dilihat dari hasil uji statistic Cronbach Alpha. Suatu konstruk dikatakan reliable jika memberikan nilai Cronbach Alpha. Suatu konstruk dikatakan 4nstrume jika memberikan nilai Cronbach Alpha > 0.60. Menurut Arikunto (2006) dalam
Thamrin (2012:24), untuk menghitung reliabilitas digunakan rumus sebagai berikut:
K
∑ϭ² (b)
k 1
ϭ² (t)
Keterangan: r11
= reliabilitas instrumen
k
= banyaknya butir instrumen
∑ϭ² (b) = jumlah varians butir instrumen ϭ² (t)
= varians total instrumen
2. Uji Hipotesis Pengkategorian hasil penilaian didasarkan pada daerah kurva normal, kemudian dikelompokkan ke dalam lima kategori (Toha, 2001) dalam Yulianto (2007:Vol.4), yaitu: Skor = M + (1,5 SD)
: sangat baik
M + (0,5 . SD) = skor < M + (1,5. SD)
: baik
M – (0,5 . SD) = skor < M + (0,5. SD)
: cukup baik
M – (1,5 . SD) = skor < M – (0,5. SD)
: kurang baik
M – (1,5 . SD) = skor < M – (1,5. SD)
: tidak baik
Keterangan: M = rata-rata (mean) ideal setiap komponen dalam penelitian dengan rumus:
= ½ (skor ideal tertinggi dalam komponen/variabel + skor ideal terendah). SD= Standar Deviasi ideal dalam setiap komponen penelitian, dengan rumus: = 1/6 (skor ideal tertinggi dalam komponen/variabel – skor ideal terendah). G. Definisi Operasional Variabel Berbagai definisi operasional yang ada dibawah ini bertujuan menghindari kesalah pahaman dan kekeliruan dalam penafsiran yakni sebagai berikut: 1. Evaluasi merupakan proses mengumpulkan data yang sistematis untuk mengetahui efektifitas program. 2. Program Pengembangan Usaha Agribisnis Perdesaan (PUAP) merupakan program strategis Kementerian Pertanian untuk mengurangi kemiskinan dan pengangguran di perdesaan. 3. Evaluasi model CIPP berguna dalam pengambilan empat macam keputusan yaitu: perencanaan (planning decisions), pengorganisasian (structuring decisions), pelaksanaapn (implementing decisions), dan pengambilan keputusan baru (recycling decisions).