BAB III METODOLOGI PENELITIAN
3.1
Kerangka Pikir
Penelitian ini ditujukan untuk membuktikan adanya pengaruh perubahan PDB, tingkat inflasi, suku bunga SBI dan perubahan nilai tukar rupiah terhadap kinerja bank umum nasional. Setelah merumuskan masalah dan melakukan pembatasan ruang lingkup masalah, ditentukan model-model yang cocok dan metodemetode analisis yang bisa digunakan untuk mencapai tujuan dari penelitian ini. Selanjutnya dilakukan pengumpulan data yang diperlukan antara lain data PDB, tingkat inflasi, suku bunga SBI, nilai tukar rupiah terhadap USD dan laporan keuangan bank obyek penelitian per triwulan. Berdasarkan data laporan keuangan tersebut akan dilakukan perhitungan rasio Return On Equity (ROE), Net Interest Margin (NIM), Loan to Deposit Ratio (LDR) dan Biaya Operasional terhadap Pendapatan Operasional (BOPO). Analisis pengaruh antara variabel-variabel di atas akan diukur secara statistik dengan menggunakan metode regresi linier berganda serta uji hipotesis untuk pengambilan kesimpulan ada atau tidaknya pengaruh yang signifikan. Kerangka pikir yang digunakan digambarkan dalam diagram alur berikut:
45
46
Perumusan dan Pembatasan Ruang Lingkup Masalah
Penentuan Model dan Metode Analisis yang akan digunakan
Pengumpulan Data
PDB Tingkat inflasi SBI rate Nilai tukar rupiah terhadap USD
Laporan Keuangan (Neraca dan Laba Rugi)
Return On Equity (ROE), Net Interest Margin (NIM), Loan to Deposit Ratio (LDR) dan Biaya Operasional terhadap Pendapatan Operasional (BOPO)
Hubungan dan pengaruh perubahan PDB, tingkat inflasi, SBI rate dan perubahan nilai tukar rupiah terhadap Return On Equity (ROE), Net Interest Margin (NIM), Loan to Deposit Ratio (LDR) dan Biaya Operasional terhadap Pendapatan Operasional (BOPO)
Metode Statistik Regresi Linier Berganda
Pengujian Hipotesis
Tidak ada hubungan (Terima H0)
Ada hubungan (Tolak H0) Penarikan Kesimpulan
Gambar 3.1 Kerangka Pikir
47
3.2
Model dan Metode Analisis
Penulis menggunakan model analitik untuk mengetahui ada atau tidaknya pengaruh antara variabel bebas (independent variable) terhadap variabel terikat (dependent variable) sebagai hasil estimasi serta besarnya pengaruh variabel bebas terhadap variabel terikat. Model analitik yang digunakan meliputi analisis regresi linier berganda beserta uji statistiknya.
3.3 Variabel Penelitian
Variabel bebas yang digunakan dalam penelitian ini adalah 1. Perubahan PDB 2. Tingkat inflasi 3. SBI rate 4. Perubahan nilai tukar rupiah terhadap USD Sedangkan variabel terikat yang digunakan dalam penelitian ini adalah: 1. Return On Equity (ROE) 2. Net Interest Margin (NIM) 3. Loan to Deposit Ratio (LDR) 4. Biaya Operasional terhadap Pendapatan Operasional (BOPO)
48
3.4
Pemilihan Obyek Penelitian
Bank yang dijadikan obyek penelitian adalah bank umum devisa (karena memiliki eksposur valuta asing sehingga diduga terpengaruh oleh perubahan nilai tukar rupiah) dan memiliki modal di atas Rp 10 Triliun per akhir Maret 2008 (dengan pertimbangan bank tersebut merupakan bank nasional sesuai kriteria Arsitektur Perbankan Indonesia/API) yakni Bank Mandiri, Bank Central Asia (BCA), Bank Rakyat Indonesia (BRI), Bank Negara Indonesia 1946 (BNI) dan Bank Danamon
3.5
Metode Pengumpulan Data
Informasi dan data yang diperoleh dalam penyusunan tesis ini dilakukan melalui: 1. Riset Kepustakaan Pengumpulan data dan informasi dilakukan dengan cara membaca buku-buku, literatur dan sumber data lainnya untuk mendapatkan definisi, konsep-konsep relevan yang berkaitan dengan permasalahan yang diteliti 2. Metode Dokumentasi Dokumentasi adalah teknik pengumpulan data melalui catatan atau arsip yang terdapat pada Bank Indonesia (BI). Dokumentasi yang dilakukan adalah mengumpulkan semua data sekunder yang dibuat oleh otoritas BI serta dipublikasikan.
49
Sumber data penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Perubahan PDB PDB yang digunakan adalah berdasarkan data PDB menurut penggunaan atas dasar harga konstan tiap 3 bulan yang diperoleh dari website Bank Indonesia (www.bi.go.id) 2. Tingkat inflasi Tingkat inflasi yang digunakan adalah berdasarkan data yang diperoleh dari website Bank Indonesia (www.bi.go.id) 3. SBI rate SBI rate yang digunakan adalah berdasarkan data SBI 1 bulan yang diperoleh dari website Bank Indonesia (www.bi.go.id) 4. Nilai tukar rupiah terhadap USD Data nilai tukar rupiah terhadap USD yang digunakan adalah berdasarkan data kurs BI pada setiap akhir bulan yang diperoleh dari website Bank Indonesia (www.bi.go.id) 5. Laporan Keuangan Bank Laporan keuangan yang digunakan adalah laporan keuangan triwulan (akhir bulan Maret, Juni, September dan Desember) yang diperoleh dari laporan keuangan publikasi bank pada website Bank Indonesia (www.bi.go.id). Berdasarkan laporan keuangan tersebut dilakukan penghitungan rasio sebagai berikut:
50
1. Return on Equity (ROE) Merupakan rasio yang mengukur tingkat pengembalian atas investasi bagi pemegang saham.
ROE =
Net Income Average Total Equity
2. Net Interest Margin (NIM) Rasio yang mengukur besarnya pendapatan bunga bersih yang merupakan pendapatan utama bagi perbankan terhadap aktiva produktif. Semakin tinggi NIM, menunjukkan bahwa bank memiliki spread tingkat suku bunga pinjaman dengan pendanaan yang lebih besar.
NIM =
Net Interest Income Total aktiva produktif
3. Loan to Deposit Ratio (LDR) Rasio yang mengukur tingkat penyaluran kredit bank terhadap total simpanan nasabah di Bank tersebut. Semakin tinggi LDR, menunjukkan bahwa bank memiliki tingkat penyaluran kredit yang tinggi.
LDR =
Kredit yang diberikan Dana Pihak Ketiga
4. Biaya Operasional terhadap Pendapatan Operasional (BOPO) Rasio efisiensi kinerja bank yang mengukur besarnya biaya operasional yang dibandingkan dengan pendapatan operasional. Semakin efisien operasional bank maka akan semakin kecil rasio BOPO (operational expense/operational
income)
51
BOPO =
3.6
Biaya Operasional Pendapa tan Operasional
Pengujian Hipotesis
Hipotesis yang digunakan dalam penelitian ini adalah menguji: 1. Apakah terdapat pengaruh antara gabungan variabel-variabel bebas (perubahan PDB, tingkat inflasi, SBI rate, dan perubahan nilai tukar rupiah) dengan variabel terikat (ROE, NIM, LDR dan BOPO) 2. Apakah terdapat pengaruh antara masing-masing variabel bebas (perubahan PDB, tingkat inflasi, SBI rate, dan perubahan nilai tukar rupiah) dengan variabel terikat (ROE, NIM, LDR dan BOPO)
3.7
Uji Parameter
Pengujian parameter dapat dibagi menjadi 2 yaitu: 1) Pengujian parameter dengan uji F Untuk menguji ada tidaknya pengaruh signifikan antara beberapa variabel bebas secara bersama-sama terhadap variabel terikat maka akan digunakan uji F yaitu dengan membandingkan F-hitung (p-value) dan signifikansi tingkat kepercayaan 95% atau α = 5%.
52
Jika p-value < 0,05 berarti variabel-variabel bebas tersebut berpengaruh signifikan terhadap variabel terikat
Jika p-value > 0,05 berarti variabel-variabel bebas tersebut tidak berpengaruh signifikan terhadap variabel terikat
2) Pengujian parameter dengan uji t Untuk menguji hipotesis ada atau tidaknya pengaruh variabel bebas secara parsial terhadap variabel terikat akan digunakan uji t. Pengujian ini membandingkan t hitung (p value) dan signifikansi tingkat kepercayaan 95% (α = 5%)
Jika p-value < 0,05 berarti variabel bebas tersebut berpengaruh signifikan terhadap variabel terikat
Jika p-value > 0,05 berarti variabel bebas tersebut tidak berpengaruh signifikan terhadap variabel terikat
3.8
Uji Validitas Model Regresi Linier
Untuk menentukan apakah model regresi yang terbentuk memenuhi kriteriakriteria yang ditetapkan untuk model tersebut terdapat 3 uji validitas yang dilakukan yakni: 1) Uji Multikolinearitas Uji multikolinearitas digunakan untuk melihat apakah pada model regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel-variabel bebas. Pengujian ada tidaknya
53
gejala multikolinearitas dilakukan dengan cara melihat nilai VIF (Variance
Inflation Power). Pedoman suatu model regresi yang bebas multikolinearitas adalah mempunyai VIF di sekitar angka 1 dan mempunyai angka tolerance mendekati angka 1. Secara umum jika VIF lebih besar dari 5 atau angka
tolerance kurang dari angka 0,2 maka variabel tersebut mempunyai persoalan multikolinearitas dengan variabel bebas lainnya. Salah satu cara untuk mengatasi masalah multikolinearitas adalah dengan menggunakan metode stepwise dimana metode ini dimulai dengan memasukkan variabel bebas yang memiliki korelasi paling kuat dengan variabel terikat. Kemudian setiap kali pemasukan variabel bebas yang lain, dilakukan pengujian untuk tetap memasukkan variabel bebas atau mengeluarkannya. Metode stepwise akan menghasilkan persamaan regresi yang relatif bebas gejala multikolinearitas dan memiliki tingkat kepercayaan yang dipersyaratkan terhadap seluruh variabel bebasnya serta memiliki adjustment R2 yang lebih tinggi. 2) Uji Kenormalan Residual Model Regresi Uji ini bertujuan untuk melihat apakah dalam residual sebuah model regresi telah mengikuti distribusi normal yang diinginkan sesuai dengan asumsi model regresi. Uji kenormalan data ini dilakukan dengan menggunakan metode KolmogorovSmirnov. Berikut ini hipotesis yang akan diuji: H0 : Residual berdistribusi normal H1 : Residual tidak berdistribusi normal
54
Daerah penolakan H0 adalah KS > KS1-α pada sejumlah pengamatan (n) sebanyak 30. Nilai KS1-α dlihat pada tabel statistik Kolmogorov-Smirnov. 3) Uji Autokorelasi Pengujian autokorelasi dilakukan untuk menguji apakah dalam model regresi linear terdapat korelasi antara data residu (error) periode tertentu dengan data residu periode sebelumnya. Model regresi yang baik adalah regresi yang bebas dari autokorelasi. Pengujian autokorelasi dilakukan dengan memperhatikan uji statistik Durbin Watson. Hasil uji statistik Durbin Watson akan dibandingkan dengan critical poin dari tabel Critical Value Of Durbin Watson Test Statistic dengan α = 0.05 dan jumlah pengamatan (n) sebanyak 30. Gambaran mengenai model dan metode analisis, uji parameter hingga uji validitas model regresi dapat dilihat pada gambar diagram alur berikut ini:
55
Penentuan Variabel Penelitian Variabel Dependen (Y) Variabel Independen (X)
Uji regresi linier berganda Tidak dapat membentuk persamaan regresi p-value > 0.05 ANOVA Uji-F
Stop
p-value < 0.05 Tidak terjadi gejala multikolinearitas Uji-t masing-masing variabel X dan Uji Multikolinearitas
Terjadi gejala multikolinearitas (VIF > 5)
Uji regresi berganda dengan Metode Stepwise
Hasil Uji Multikolinearitas, Hasil Uji Kenormalan Residual Model Regresi, Hasil Uji Auto Korelasi
Model PersamaanRegresi
Gambar 3.2 Diagram Alur Tahapan Uji Regresi Berganda
56
Pengolahan data, analisa dan pembahasan penelitian dapat dilihat pada Bab IV. Dari hasil analisa tersebut, disusun kesimpulan dan saran yang dapat dilihat pada Bab V.