BAB III METODOLOGI PENELITIAN
3.1 Tipe Penelitian Tipe penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuantitatif dengan pendekatan bersifat eksplanatif kuantitatif, yaitu suatu penelitian yang dimaksudkan untuk menemukan dan mengembangkan teori, sehingga hasil atau produk penelitian dapat menjelaskan kenapa atau mengapa terjadinya sesuatu gejala atau kenyataan social tertentu.42 Hasil akhir dari penelitian ini adalah gambaran mengenai hubungan sebab akibat. Penelitian ini digunakan untuk menjelaskan kausal antar variabel-variabel melalui pengujian hipotesa. Dalam penelitian ini, variabel yang akan dibahas adalah variabel-variabel antara lain : variabel penggunaan media promosi online BBM (Blackberry Messenger) (X) dan keputusan pembelian pakaian dibisnis online shop “Ms. Fashion” (Y). Untuk melihat hubungan maka akan dilihat tingkat/derajat pengaruh kausal antara kedua variabel tersebut. Tujuan penelitian eksplanatif adalah : a) Menguji berbagai hipotesa tertentu dengan maksud membenarkan atau memperkuat hipotesa itu. b) Mencari sebab akibat dari suatu gejala
42.
Kountur. Metodelogi Penelitian, Jakarta : PPM, 2006, Hal 108
51
52
c). Menentukan sifat dari hubungan anatara satu atau lebih gejala atau variabel terkait dengan satu atau lebih variabel bebas. Penelitian eksplanatif menguji prediksi atau prinsip teori, memperluas penjelasan teori, memperluas teori menjadi isu atau topik baru, mendukung prediksi, menghubungkan isu atau topik dengan prinsip secara umum, dan menentukan penjelasan mana yang lebih baik dan tepat. Berdasarkan pengertian diatas, maka jenis penelitian eksplanatif adalah yang sesuai dengan tujuan penelitian ini yaitu menjelaskan ada tidaknya hubungan penggunaan media promosi online BBM (Blackberry Messenger) dengan keputusan pembelian pakaian di bisnis online shop “Ms. Fashion”.
3.2 Metode Penelitian Metode penelitian yang diterapkan adalah mengacu pada medote survey. Ciri khas penelitian ini adalah data dikumpulkan dari responden yang banyak jumlahnya dengan menggunakan kuesioner.43 Proses penelitian survei tidak terlalu berbeda dari penelitian ilmiah lainnya dan merupakan usaha yang sistematis untuk mengungkapkan suatu fenomena sosial yang menarik perhatian peneliti. Penelitian survei dimulai dengan munculnya minat peneliti terhadap suatu fenomena sosial tertentu. Minat itu kemudian disusun menjadi masalah penelitian
43.
Masri, Singarimbun. Metode Penelitian Survai, Jakarta : Pustaka LP3ES, 2006, hal 25
53
yang lebih jelas dan lebih sistematis dengan menggunakan informasi ilmial yang sudah tersedia dalam literatur, yakni teori. Karena teori adalah informasi ilmiah yang abstrak sifatnya, belum tentu teori yang ada dapat langsung digunakan dalam penelitian yang ingin dilakukan oleh seorang peneliti. Melalui diskusi logika teori yang abstrak tadi diterjemahkan menjadi hipotesa, yakni informasi ilmiah yag lebih spesifik dan lebih sesuai dengan tujuan penelitian.
Hipotesa memberikan informasi tentang variable-variable peneliti serta hubungannya. Dalam penelitian survei, populasi penelitian biasanya besar jumlahnya, sehingga peneliti perlu menentukan sample penelitian dengan menggunakan teknik-teknik penentuan sampel yang tersedia. Dari langkahlangkah metodologis tadi peneliti memperoleh sejumlah informasi yang relevan buat penelitiannya. Informasi itu disebut observasi atau data.
Data
yang
amat
banyak
dan
sudah
berbentuk
kode-kode
angka,
disederhanakan agar peneliti dapat membuat kesimpulan-kesimpulan dari observasi tersebut. Dalam proses ini statistik sering digunakan karena salah satu fungsi statistik yang pokok adalah untuk menyederhanakan data. Atas dasar data yang sudah di sederhanakan itu, peneliti kemudian membuat generalisasi, empiris atau kesimpulan-kesimpulan umum yang didasarkan atas fakta-fakta empiris tentang sample peneltiannya.
54
3.3 Populasi dan Sampel 3.3.1 Populasi Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas objek atau subjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang diterapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulan. Populasi ialah jumlah keseluruhan dari unit analisa yang ciri-cirinya akan diduga. Dalam setiap penelitian, populasi yang dipilih erat hubungannya dengan masalah yang ingin dipelajari. Besar pupolasi adalah N. 44 Dalam penelitian ini populasi yaitu konsumen akhir (end user), untuk populasi Ms. Fashion sendiri adalah 50 orang. Alasan pemilihan populasi tersebut karena anggota yang terdapat di grup Blackberry Messenger Ms. Fashion sebanyak 50 orang. Populasi tidak terlalu banyak di karenakan quota untuk menjadi anggota di grup Blackberry Messenger hanya mencapai 50 orang. 3.3.2 Sampel Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut. Dalam pemilihan sample pada penelitian ini menggunakan metode probability sampling adalah sebuah sample yang diambil sedemikian rupa sehingga setiap unit penelitian atau satuan elemen terdiri dari populasi mempunyai kesempatan yang sama untuk dipilih sebagai sample. Besar sample adalah n. 45 44. 45.
Masri, Singarimbun. Metode Penelitian Survai, Jakarta : Pustaka LP3ES, 2006, hal 152 Masri, Singarimbun. Metode Penelitian Survai, Jakarta : Pustaka LP3ES, 2006, hal 153
55
Total Sampling yang digunakan sebagai survey adalah 50 orang, dikarenakan jumlah populasi yang tidak terlalu banyak untuk diteliti, jadi jumlah total populasi dijadikan total sampling untuk diteliti saat laporan ini.
3.4 Definisi Konsep dan Operasionalisasi Konsep 3.4.1 Definisi Konsep Definisi operasional adalah unsur penelitian yang memberitahukan bagaimana caranya mengukur suatu variabel.46 Untuk pelaksanaan penelitian ini berbagai konsep dan istilah diperjelas definisi konsepnya, yaitu : a. Komunikasi adalah suatu proses mengenai pembentukan, penyampaian, penerimaan dan pengolahan pesan. b. Promosi adalah bentuk dari komunikasi pemasaran, selain produk, place, price, karena promosi merupakan salah satu inti dari sistem pemasaran perusahaan dan menentukan keberhasilan perusahaan. c. Promosi online dapat didefinisikan sebagai salah satu usaha dari pemasar dalam menginformasikan dan mempengaruhi orang/pihak lain melalui media internet, sehingga tertarik untuk melakukan transaksi/pertukaran produk barang/jasa yang dipasarkan d. Efek adalah akibat, pengaruh/kesan yang muncul secara tidak langsung maupun secara langsung setelah seseorang mendengar/melihat sesuatu yang akan mempengaruhi kejadian selanjutnya. 46.
Ibid. Masri, Singarimbun., 154
56
3.4.2 Operasioal Konsep Tabel 3.1 Variabel
Dimensi
Indikator
Skala Pengukuran
Aktualitas Penggunaan
Updating
Media promosi
segera
Interaktivitas
diterima
anggota Informasi diperbahui setiap hari Sarana
chat
roon
keluhan/saran
dan
untuk informasi
Skala Likert
langsung dari pemilik
online (variabel x)
Informasi
Personalisasi
Hyperlink
Selektivitas
anggota
untuk
melihat informasi Sarana
chat
room
untuk
hubungan dengan konsumen lain 1. Keinginan untuk mengikuti
Pengenalan Keputusan
masalah
dan
memakai
fashion
pakaian terbaru 2. Melihat fashion pakaian baru yang dipromosikan
Pembelian
1. Mencari informasi product
melalui
pada penjual Online Shop (variabel y)
Pencarian informasi
2. Mencari informasi product pada customer lain 3. Mencari penjaul
informasi untuk
pengiriman barang
pada system
Skala Likert
57
4. Mencari
informasi
penjaul
untuk
pada system
pembayaran
1. Informasi Evaluasi alternatif
untuk
membandingkan kualitas 2. Informasi
untuk
membandingkan harga 1. Model product yang sesuai keinginan 2. Harga product yang sesuai dengan model & kualitas Pembelian
product 3. Proses
waktu
pengiriman
barang sesuai dengan waktu yang diinginkan 4. Proses
pembayaran
yang
menhemat waktu 1. Kepuasan
terhadap
model
terhadap
waktu
produk 2. Kepuasan Pasca pembelian
pengiriman 3. Kepuasan konsumen yang dapat menghemat tenaga dan waktu untuk berbelanja
58
3.5 Uji Pre-Test 3.5.1 Uji Validitas Uji validitas adalah pengujian yang dilakukan untuk mengetahui sejauh mana alat ukut yang dilakukan untuk mengetahu sejauh mana alat pengukur benar-benar dapat mengukur apa yang ingin di ukurnya.47 Rumus yang digunakan untuk mengukur validitas butir pertanyaan adalah menggunakan rumus product moment Pearson : 48
=
(Ʃ ) – (Ʃ ) (Ʃ )
[ .Ʃ
Keterangan :
- (Ʃ ) ] [ . (Ʃ
) – (Ʃ ) ]
r
= Koefisien korelasi
x
= skor pada tiap butir
y
= skor pada seluruh butir/skor total
n
= jumlah subjek penelitian/responden
Cara penilaian validitas dengan membandingkan nilai kolerasi product moment antara skor tiap butir dan skor total (sebagai r-hitung) degan r-tabel. Butir pertanyaan dikatakan valid apabila nilai r-hitung lebih besar dari r-tabel.
47. 48.
Ibid. Husein Umar., hal: 99 Duwi Priyanto. Mandiri Belajar SPSS, Yogyakarta : Mediakom, 2008, hal 18
59
3.5.2 Uji Reliabilitas Reliabilitas adalah suatu nilai yang menunjukkan konsistensi suatu alat pengukur dalam mengukur gejala yang sama. Uji reliabilitas digunakan untuk mengukur keakuratan dan presisi jawaban yang mungkin dari beberapa pertanyaan. Dalam penelitian ini uji reabilitas akan dilakukan dengan menggunakan teknik Cronbach’s Alpa. Untuk mengukur reliabilitas instrumen dapat digunakan formulasi Alpa Cronbach, dengan rumus sebagai berikut : 49
=
k
1-
2
σ
k-1
t
Keterangan : Koefisien Reliabilitas instrumen k
: Jumlah butir pertanyaan 2
σt 2
: Jumlah Varians butir
: varians
3.2.1 Uji Hipotesis Uji hipotesis adalah suatu prosedur yang memungkinkan keputusan untuk menolak atau tidak hipotesis yang sedang dipersoalkan atau diuji, berdasarkan tingkat keyakinan yang telah ditentukan. Dasar pengambilan keputusan bahwa suatu hipotesis dapat diterima atau ditolak adalah dengan melihat probabilitasnya 49.
Ibid. Syofian Siregar., hal 17
60
(nilai signifikansi) serta perbandingan antara t-hitung dengan t-tabel, serta nilai t pada uji T. Nilai statistik tabel diambil dari nilai df atau Degree Of Freedom terhadap 50 orang data responden, dengan tingkat signifikansi alpha 5%. Nilai ttabel yang diambil untuk penelitian ini adalah 2,011. Tabel 3.2 Kategori Uji Hipotesis Penelitian Kategori Keterangan Ho diterima (tidak ada pengaruh)
Ho ditolak (ada pengaruh)
Probabilitas > 0,05 t-hitung < t-tabel Probabilitas < 0,05 t-hitung > t-tabel
Sumber : Duwi Priyatno, Paham analisa statistic data dengan SPSS, hal 31
Daru akan uji T atau t test didapat t-hitung dan nilai signifikansinya (probabilitas). Jika nilai lebih kecil dari 0,05 maka model regresi dapat dipakai untuk memprediksi menunjukkan Ho ditolak, Ha diterima yang artinya ada suatu pengaruh. 3.2.2 Analisis Regresi Linear Sederhana Penelitian ini meibatkan dua variabel dalam hal pengaruh (hubungan kausal) maka analisis yang tepat adalah analisis linear sederhana. Menurut Duwi Priyatno, regresi linear sederhana adalah hubungan secara linear antara satu variabel independen (X) dengan variabel dependen (Y).
50
Rumus umum regresi
linear sederhana adalah sebagai berikut : 51
50. 51.
Duwi Priyanto. Mandiri Belajar SPSS, Yogyakarta : Mediakom, 2008, hal 75-76 Ibid. Duwi Priyanto, hal 78
61
Y = a + bX Keterangan : Y : Variabel dependen X : Variabel independen a : Konstanta (nilai Y apabila X = 0) b : Koefisien regresi, yaitu angka peningkatan atau penurunan variabel dependen yang didasarkan pada variabel independen. Bila b(+) maka naik, bila b (-) maka terjadi penurunan. 3.2.3 Analisis Koefisien Korelasi Setelah nilai r (koefisien korelasi) diperoleh, maka langkah selanjutnya adalah membandingkan antara hasil r yang terdapat pada tabel nilai kritis. Dari perhitungan diatas dapat diimplementasikan dengan menggunakan tabel interval koefisien korelasi milik D.A. de Vaus. 52 Tabel 3. 3 Interval Koefisien Korelasi
52.
Interval Koefisien
Tingkat Hubungan
0,00
Tidak ada korelasi
0,01 – 0,09
Korelasi sangat lemah
0,10 – 0,29
Korelasi lemah
0,30 – 0,49
Korelasi cukup
0,50 – 0,69
Korelasi kuat
0,70 – 0,89
Korelasi sangat kuat
> 0,90
Korelasi sempurna
D.A. de Vaus. Survey in Social Research, 5th Edition, New South Wales : Allenard Unwin, 2002, page 259
62
3.3 Teknik Pengumpulan Data 3.3.1 Data Primer Data primer adalah data yang diperoleh dari sumber-sumber asli. Sumber asli disini diartikan sebagai sumber pertama darimana data tersebut diperoleh. Sumber data primer dalam kegiatan penelitian antara lain dari masyarakat secara langsung dengan melalui kuisioner dengan melakukan test secara langsung. Tujuan pokok pembuatan kuesioner adalah untuk memperoleh informasi yang relevan dengan tujuan survei dan memperoleh informasi dengan reabilitas dan validitas setinggi mungkin. Pertanyaan-pertanyaan memang langsung berkaitan dengan hipotesa dan tujuan penelitian tersebut. Peneliti mempersiapkan daftar pertanyaan dalam kuesioner yang berhubungan dengan permasalahan yang ada dalam penelitian. Kuesioner yang diberikan berisi pertanyan-pertanyaan tertulis dan berbentuk pertanyaan tertutup. 53 3.2.1 Data Sekunder Data sekunder didapat melalui cara kepustakaan, yaitu dengan cara mempelajari dan mengutip teori-teori / konsep-konsep dari jumlah literatur. Baik itu berupa buku, majalah dan lainnya yang sesuai dengan tipe penelitian.
53.
Masri, Singarimbun. Metode Penelitian Survai, Jakarta : Pustaka LP3ES, 2006, hal 175
63
3.4 Teknik Analisa Data Analisa data adalah proses penyederhanaan data kedalam bentuk yang lebih mudah dibaca dan diinterprestasikan. Teknik analisa data yang dilakukan dalam penelitian ini adalah : 3.4.1
Pemeriksaan Data (Editing)
Proses editing merupakan langkah pertama pada tahap pengelolaan data. Proses editing ini dimaksudkan untuk mengetahui kelengkapan dan kejelasan
data,
memutuskan
perlu
tidaknya
jawaban
koresponden
dikategorikan terlebih dahulu dan memberikan kode kepada jawaban yang ada, dan harus dilaksanakan untuk setiap pertanyaan atau variable dalam kuesioner, satu demi satu. Proses editing meliputi 54 : a. Mensortir kuesioner yang masuk apakah layak diproses atau didrop, misalnya untuk jawaban yang tidak lengkap b. Memberi nomor kuesioner sebagai kendali c. Memeriksa kelengkapan pilihan jawaban dan kejelasan arti jawaban.
3.4.2
Mengkode data (Coding)
Coding yaitu pemberian angka-angka tertentu terhadap kolom-kolom tertentu menyangkut keterangan tertentu. Dalam pengolahan data, jawaban yang diperoleh diberi simbol berupa angka. Simbol angka ini disebut kode.
54.
Masri, Singarimbun. Metode Penelitian Survai, Jakarta : Pustaka LP3ES, 2006
64
Sebelumnya peneliti terlebih dahulu membuat kategori jawaban, baru kemudian masing-masing kategori jawaban diberi kode angka. Ada tiga macam cara pengkodean, yaitu : untuk pertanyaan tertutup (pertanyaan yang variasi jawabannya sudah ditentukan dan disusun terlebih dahulu, sehingga responden tidak mempunyai kebebasan untuk memilih jawaban kecuali yang sudah diberikan. Misalnya pertanyaan yang harus dijawab Ya atau Tidak.) , pertanyaan terbuka (pertanyaan yang variasi jawaannya belum ditentukan terlebih dahulu, sehingga responden mempunyai kebebasan untuk menjawab dari pertanyaan yang diajukan) , pertanyaan semi terbuka (pertanyaan yang sebagian jawabannya sudah ditentukan, tetapi masih ada kemungkinan bagi responden untuk memberikan jawaban lain) 55. Jenis kuesioner ini adalah kuesioner tertutup dengan skala Likert, yaitu kuesioner yang sudah disediakan jawabannya sehingga responden tinggal memilih pada kolom yang sudah disediakan dengan memberi tanda silang (x) 56
. Kuesioner dengan skala Likert digunakan utnuk mengukur sikap, pendapat
dan persepsi seseorang/sekelompok orang tentang fenomena social. Dalam penelitian, fenomena social ini telah ditetapkan secara spesifik oleh peneliti, yang selanjutnya disebut sebagai variable penelitian. Variable penelitian yang diukur dengan skala Likert ini, dijabarkan menjadi indikator variable yang kemudian dijadikan titik tolak penyusunan
55. 56.
Ibid. Masri, Singarimbun Arikunto. Metode Penelitian Sosial, 1998, hal 15
65
item-item instrument, bisa berbentuk pertanyaan atau pernyataan. Jawaban setiap item instrument ini memiliki gradasi dari tinggi sampai terendah.
Skala Likert, maka variable yang akan diukur dijabarkan menjadi indikator variable. Kemudian indikator tersebut dijadikan sebagai titik tolak untuk
menyusun
item-item
instrument
yang
dapat
pernyataan/pertanyaan. Menyusun item instrument yang dapat berupa pernyataan : Tabel 3.4 Instrumen Pernyataan
Keterangan
Score
1
Sangat tidak setuju
2
Tidak setuju
3
Kuran Setuju
4
Setuju
5
Sangat Tidak Setuju
berupa