BAB III METODOLOGI PENELITIAN
A. Waktu dan Tempat Penelitian Peneliti melakukan penelitian di Bank Indonesia yang berlokasi di Jalan M.H. Thamrin No.2 Jakarta Pusat. Waktu penelitian mulai dari November 2013 sampai dengan selesai. Peneliti memperoleh seluruh data laporan keuangan pada penelitian ini dari website Bank Indonesia (www.bi.go.id). B. Desain Penelitian Penelitian ini menggunakan jenis penelitian kausal yaitu uji pengaruh untuk mengetahui pengaruh antara variabel bebas (independent variabel) terhadap variabel terikat (dependent variabel). C. Hipotesis Hipotesis merupakan jawaban sementara terhadap rumusan masalah penelitian yang kebenarannya masih harus dilakukan pengujian. Berdasarkan hasil pengujian tersebutlah yang akan menentukan apakah hipotesis tersebut diterima atau ditolak. Adapun hipotesis dalam penelitian ini yaitu: Ha1 : Terdapat pengaruh suku bunga SBI terhadap dana pihak ketiga deposito. Ha2: Terdapat pengaruh inflasi terhadap dana pihak ketiga deposito.
32
33
Ha3: Terdapat pengaruh nilai tukar rupiah (terhadap dollar AS) terhadap dana pihak ketiga deposito. Ha4: Terdapat pengaruh suku bunga penjaminan LPS terhadap dana pihak ketiga deposito. D. Variabel dan Skala Pengukuran 1. Variabel Penelitian Variabel dalam penelitian ini terdiri dari: a. Variabel Dependen Variabel dependen dalam penelitian ini adalah dana pihak ketiga (deposito) yang dinyatakan dalam rupiah dengan nominal yang tercantum pada laporan neraca posisi liabilities. b. Variabel Independen Adapun variabel independen dalam penelitian ini diantaranya: (1) Suku Bunga Sertifikat Bank Indonesia (SBI) Suku bunga surat berharga sebagai pengakuan utang berjangka waktu pendek dalam mata uang rupiah yang diterbitkan oleh bank Indonesia dengan sistem diskonto.
34
(2) Inflasi Naiknya terus menerus tingkat harga pada suatu perekonomian akibat kenaikan permintaan agregat atau penurunan penawaran agregat. (3) Nilai Tukar Rupiah Rasio antara suatu unit mata uang dengan sejumlah mata uang lain yang bisa ditukar pada waktu tertentu. (4) Suku Bunga Penjaminan LPS Tingkat suku bunga simpanan tertinggi yang dijaminkan oleh Lembaga Penjamin Simpanan.
35
2. Definisi Operasional Variabel Tabel 3.1 Pengukuran Operasional Variabel
No
Variabel
Operasionalisasi Variabel
Penelitian
Skala Pengukuran
Variabel Dependen: 1
Dana pihak ketiga
Dana pihak ketiga (deposito) dalam neraca
Rasio
Variabel Independen: 2 3 4
5
Suku Bunga SBI Inflasi Nilai Tukar Rupiah Suku Bunga LPS
Data Sekunder
Rasio
Data Sekunder
Rasio
Data Sekunder
Rasio
Data Sekunder
Rasio
E. Metode Pengumpulan Data Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah Penelitian Kepustakaan. Penelitian kepustakaan merupakan cara mengumpulkan data-data yang ada kaitannya dengan permasalahan yang dibahas serta obyek penelitian. Metode ini digunakan untuk mendapat data laporan keuangan berupa
36
neraca perusahaan perbankan serta mempelajari, mengkaji, dan menelaah bukubuku, jurnal akuntansi, dan dari situs masing-masing perusahaan yang berhubungan dengan penelitian ini. F. Jenis dan Sumber Data Untuk mendapatkan informasi mengenai semua variabel dalam penelitian ini, maka jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder. Data sekunder adalah sumber data penelitian yang diperoleh dari pihak kedua atau data yang sudah di olah. Data sekunder yang digunakan dalam penelitian ini adalah laporan keuangan perbankan BUMN tahun 2009-2012 yang diperoleh dari www.bi.go.id.
G. Populasi dan Sampel 1. Populasi Populasi adalah keseluruhan subyek penelitian yang mempunyai kesamaan karakteristik tertentu. Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah perbankan BUMN periode waktu tahun 2009-2012 sebanyak 4 (empat) bank.
2. Sampel Sampel penelitian merupakan sebagian dari subyek penelitian yang akan digunakan sebagai dasar untuk melakukan analisis, sehingga kesimpulan yang di peroleh dianggap berlaku juga untuk populasi.
37
Dalam penelitian ini metode pengambilan sampel yang akan digunakan adalah dengan metode pengambilan menurut tujuan (purposive sampling) yang merupakan pemilihan anggota sampel yang didasarkan atas tujuan dan pertimbangan kriteria tertentu dari peneliti. Adapun kriteria yang ditetapkan untuk menjadi sampel dalam penelitian ini yaitu: 1. Bank yang termasuk Perbankan BUMN periode tahun 2009-2012. 2. Bank yang menerbitkan laporan keuangan per bulan. 3. Laporan keuangan menggunakan mata uang Rupiah. Dari kriteria di atas maka 4 (empat) Bank yang menjadi populasi merupakan sampel dari penelitian ini. H. Metode Analisis Data 1. Statistik Deskriptif Data dalam penelitian ini dianalisis dengan statistik deskriptif. Statistik deskriptif untuk memberikan gambaran atau deskripsi suatu data yang dilihat dari, nilai maksimum, minimum, rata-rata (mean), standar deviasi, sum, range kurtosis, dan kemencengan distribusi. (Imam Ghozali, 2011:19).
2. Uji Asumsi Klasik Untuk memperoleh hasil yang Best Linear Unbiased Estimator (BLUE) yang berarti bahwa data yang diinput, diolah dan menghasilkan output, maka haruslah memiliki estimator yang bebas dari bias. Untuk itu agar
38
estimator yang BLUE dapat di peroleh maka harus dilakukan uji asumsi klasik. Uji asumsi klasik yang ada dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: a. Uji Normalitas Menurut Imam Ghozali (2011: 160), Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi,variabel penganggu atau residual memiliki distribusi normal. Seperti diketahui bahwa uji t dan F mengasumsikan bahwa nilai residual mengikuti distribusi normal. Kalau asumsi ini dilanggar maka uji statistik menjadi tidak valid untuk jumlah sampel kecil. Uji statistik yang dapat digunakan dalam penelitian ini adalah uji statistik non parametik Kolmogorov-Smirnov Test (K-S). Uji K-S dilakukan dengan membuat hipotesis: H0 : Data residual berdistribusi normal. HA: Data residual tidak berdistribusi normal. Dalam penelitian ini uji normalitas menggunakan KolmogorovSmirnov. Dasar pengambilan keputusan adalah melihat angka probabilitas, dengan ketentuan: -
Probabilitas > 0,05 : hipotesis diterima karena data berdistribusi secara normal
-
Probabilitas
<0,05:
berdistribusi normal.
hipotesis
ditolak
karena
data
tidak
39
b. Uji Multikolinearitas Menurut Imam Ghazali (2011:105), Uji multikolinearitas bertujuan menguji apakah model regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas (independen). Model regresi yang baik seharusnya tidak mengandung korelasi di antara variabel-variabel independen. Jika variabel independen saling berkolerasi, maka variabel-variabel ini tidak otogonal. Variabel otogonal adalah variabel independen yang nilai korelasi antar sesama variabel independen sama dengan nol. Multikolinearitas dapat dilihat dari nilai tolerance dan lawannya serta Variance Inflation Factor (VIF). Kedua ukuran ini menunjukkan variabel independen mana yang dijelaskan oleh variabel independen lainnya. Jadi nilai tolerance yang rendah sama dengan nilai VIF tinggi (karena VIF=1/Tolerance). Nilai Cut off yang umum di pakai untuk menunjukan adanya multikolinearitas adalah nilai Tolerance ≤ 0.10 atau sama dengan nilai VIF ≥ 10. Walaupun multikolinearitas dapat dideteksi dengan nilai Tolerance dan VIF, tetapi tetap tidak dapat mengetahui variabel independen mana saja yang saling berkolerasi.
c. Uji Heteroskedastisitas Menurut Imam Ghazali (2011:139), Uji heteroskedastisitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan
40
lainnya. Jika variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan lain tetap, maka disebut homokedastisitas dan jika berbeda disebut heteroskedastisitas.
Model
regresi
yang
baik
adalah
yang
homokedastisitas atau tidak terjadi heteroskedastisitas. Untuk mendeteksi ada atau tidaknya heteroskedastisitas, maka dalam penelitian ini akan dilakukan dengan melakukan Uji Glejser dimana nilai signifikansi antara variabel independen dengan absolut residual lebih dari 0,05 maka tidak terjadi masalah heteroskedastisitas. d. Uji Autokolerasi Menurut Imam Ghazali (2011:110), Uji autokorelasi dilakukan untuk menguji apakah dalam model regresi linear terdapat korelasi antara kesalahan penganggu pada periode t dengan kesalahan penganggu pada periode t-1 (sebelumnya). Apabila terjadi korelasi kemungkinan terdapat masalah autokorelasi. Autokorelasi muncul disebabkan adanya observasi yang berurutan sepanjang waktu berkaitan satu sama lain. Masalah ini timbul karena residual (kesalahan pengganggu) tidak bebas dari satu observasi ke observasi yang lainnya. Hal ini sering ditemukan pada data runtut waktu atau time series karena “gangguan” pada seorang individu/kelompok cenderung mempengaruhi “gangguan” pada individu/kelompok yang sama pada periode berikutnya.
41
Maka dari itu untuk mengetahui ada atau tidaknya autokorelasi, maka dalam penelitian ini dilakukan pengujian dengan uji DurbinWatson (DW test).
3. Uji Kesesuaian Model a. Analisa Koefisien Determinasi (R2) Menurut Imam Ghozali (2011:97) koefisien determinasi (R2) pada intinya mengukur seberapa jauh kemampuan model dalam menerangkan variasi variabel dependen. Nilai koefisien determinasi adalah 0 sampai dengan 1. Jika nilai R kecil menunjukan kemampuan variabel – variabel independen dalam menjelaskan variabel dependen amat terbatas. Nilai yang mendekati 1 berarti variabel – variabel independen memberikan hampir semua informasi yang dibutuhkan untuk memprediksi variasi variabel dependen. Kelemahan mendasar penggunaan koefisien determinasi adalah bias terhadap jumlah variabel independen yang dimasukkan ke dalam model. Setiap tambahan satu variabel independent, maka R pasti meningkat tidak peduli apakah variabel itu berpengaruh signifikan terhadap variabel dependen. Oleh karena itu banyak peneliti menganjurkan untuk menggunakan nilai Adjusted R2, karena nilainya dapat naik atau turun apabila suatu variabel independen di tambahkan ke dalam model.
42
b. Uji F Uji F pada dasarnya menunjukan apakah semua varibel independen atau bebas yang dimasukan dalam model mempunyai pengaruh secara bersama-sama terhadap variabel dependen dengan cara membandingkan F-signifikasi. (Imam Ghozali, 2011:98) Jika : -
Probabilitas > 0.05, maka H0 diterima (Ha ditolak), artinya semua variabel independen bukanlah penjelas yang signifikan terhadap variabel dependen.
-
Probabilitas < 0.05, maka H0 ditolak (Ha diterima), artinya semua variabel independen merupakan penjelas yang signifikan terhadap variabel dependen.
4. Uji Hipotesis a. Uji t Uji t pada dasarnya menunjukan seberapa jauh pengaruh suatu variabel independen secara individual dalam menerangkan variabel dependen. (Imam Ghozali, 2011:98) Dalam uji t: -
jika hasil t-sig > 0.05 maka hipotesis alternative (HA) ditolak yang berarti bahwa Suku Bunga Sertifikat Bank Indonesia, Inflasi, Nilai Tukar Rupiah (terhadap dollar AS) dan Suku Bunga Penjaminan LPS tidak berpengaruh pada nominal Dana Pihak Ketiga Deposito.
43
-
jika hasil t-sig < 0.05 maka hipotesis alternative (HA) diterima yang berarti bahwa Suku Bunga Sertifikat Bank Indonesia, Inflasi, Nilai Tukar Rupiah (terhadap dollar AS) dan Suku Bunga Penjaminan LPS berpengaruh pada terjadinya Dana Pihak Ketiga Deposito.
-
Suku Bunga Sertifikat Bank Indonesia, Inflasi, Nilai Tukar Rupiah (terhadap dollar AS) dan Suku Bunga Penjaminan LPS berpengaruh pada terjadinya Dana Pihak Ketiga Deposito.
5. Analisis Regresi Linier Berganda Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan pengujian analisis regresi berganda yang merupakan suatu metode statistik yang umum digunakan untuk meneliti hubungan antara sebuah variabel dependen dengan beberapa variabel independen.(Imam Ghozali, 2011:7). Adapun model regresi yang digunakan yaitu: DPK = α + β1SBI+β2INF+ β3NT +β4LPS +e Keterangan: DPK = Dana pihak ketiga (deposito), nilai dalam rupiah terdapat di neraca SBI
= Suku bunga Sertifikat Bank Indonesia
INF
= Inflasi
NT
= Nilai tukar rupiah terhadap dollar AS
LPS = Suku bunga penjaminan LPS α
= Konstanta