BAB III METODOLOGI PENELITIAN
3.1. Disain Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian dengan menggunakan deskriptif dan asosiatif. Menurut Nazir (2003:54) Penelitian deskriptif adalah metode dalam meneliti status kelompok manusia, suatu objek, suatu set kondisi, suatu system pemikiran ataupun sekelompok kelas peristiwa pada masa sekarang. Sedangkan penelitian asosiatif yaitu metode untuk mencari korelasi atau hubungan kausal (mananyakan apakah ada hubungan atau terhadap variable independent mempengaruhi variabel dependent). Penelitian yang dilaksanakan di PT. Sriwijaya Air ini adalah penelitian ilmiah yang bertujuan untuk memahami suatu masalah secara lebih mendalam dalam suatu organisasi jasa yang berguna dalam pengembangan ilmu manajemen tanpa ingin menerapkan hasilnya, maka penelitian ini dinamakan penelitian dasar (murni). Mengenai desain penelitian dapat dilihat pada tabel 3.1 sebagai berikut : Tabel 3.1 Desain Penelitian Tujuan
Jenis dan Metode Penelitian
Survey
Time - Horizon
T-1
Survey
INDIVIDUAL
Cross - Sectional
T-2
Survey
INDIVIDUAL
Cross - Sectional
T-3
Survey
INDIVIDUAL
Cross - Sectional
T-4
Survey
INDIVIDUAL
Cross - Sectional
T-5
Survey
INDIVIDUAL
Cross - Sectional
T-6
Survey
INDIVIDUAL
Cross - Sectional
T-7
Survey
INDIVIDUAL
Cross - Sectional
32
33
T-8
Survey
INDIVIDUAL
Cross - Sectional
T-9
Survey
INDIVIDUAL
Cross - Sectional
Keterangan: • T-1 : Untuk mengetahui pengaruh Reputasi perusahaan terhadap kepercayaan pelanggan setelah menggunakan jasa maskapai penerbangan Sriwijaya Air • T-2 : Untuk
mengetahui
pengaruh
pengalaman
masa
lampau
terhadap
kepercayaan pelanggan setelah menggunakan jasa maskapai penerbangan Sriwijaya Air • T-3 : Untuk mengetahui pengaruh reputasi perusahaan dan pengalaman masa lampau terhadap kepercayaan pelanggan setelah menggunakan maskapai penerbangan Sriwijaya Air • T-4 : Untuk mengetahui pengaruh reputasi perusahaan terhadap Word of Mouth (WOM) setelah menggunakan maskapai penerbangan Sriwijaya Air • T-5 : Untuk mengetahui pengaruh pengalaman masa lampau terhadap Word of
Mouth (WOM) setelah menggunakan maskapai penerbangan Sriwijaya Air. • T-6 : Untuk mengetahui pengaruh kepercayaan pelanggan terhadap Word of
Mouth (WOM) setelah menggunakan maskapai penerbangan Sriwijaya Air • T-7 : Untuk mengetahui pengaruh Reputasi perusahaan terhadap Word of Mouth dengan adanya kepercayaan pelanggan setelah menggunakan maskapai penerbangan Sriwijaya Air • T-8 : Untuk mengetahui pengaruh Pengalaman Masa Lampau terhadap Word of
Mouth dengan adanya kepercayaan pelanggan setelah menggunakan maskapai penerbangan Sriwijaya Air • T-9 : Untuk mengetahui pengaruh reputasi perusahaan, pengalaman masa lampau dan kepercayaan pelanggan terhadap Word of Mouth setelah menggunakan maskapai penerbangan Sriwijaya Air
34
3.2. Operasional Variabel Penelitian Dalam penelitian ini penulis menggunakan beberapa variable. Adapun variabelvariabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah : 1. Variabel Independent ( Variabel Bebas), yang tediri dari : •
Reputasi perusahaan (X1) : Adalah status yang dimiliki oleh suatu perusahaan meliputi nama yang cukup dikenal dan memiliki produk yang berkualitas akan memberikan gambaran atau image yang baik pula dari konsumen terhadap perusahaan tersebut.
•
Pengalaman masa lampau (X2) : Adalah suatu keadaan atau pengalaman dimana konsumen dalam mengkonsumsi produk barang ataupun jasa pada masa lampau maupun sekarang, baik pengalaman yang menyenangkan dalam pemakaian maupun ketepatan waktu yang diberikan oleh perusahaan.
2. Variabel Dependent ( Variabel Terikat), yang tediri dari : •
Kepercayaan pelanggan (Y) : Adalah suatu sikap yang ditunjukkan oleh konsumen dimana perusahaan dapat dipercaya jika perusahaan dapat menepati janjinya dan melakukan semua tindakan yang tidak merugikan konsumennya.
•
Word of mouth (WOM) : aktivitas komunikasi dalam pemasaran yang mengindikasikan seberapa mungkin customer akan bercerita kepada orang lain tentang pengalamannya dalam proses pembelian atau mengkonsumsi suatu produk atau jasa.
35
Tabel 3.2 operasional variabel penelitian Variabel
Konsep Variabel
Ukura
Indikator
Skala
n Reputasi
customer orientation
1. Reputasi yang baik
perusahaan
good employer
2. Nama perusahaan yang sangat
(X1)
Likert
diubah
terkenal
reliable
and
financially
strong company
Ordinal
menjadi
3. Mengenal produk / jasa yang
interval
ditawarkan 4. Yakin akan kualitas produk / jasa
product and service quality
yang ditawarkan 5. Adanya usaha perusahaan untuk
social and environmental
menyelamatkan lingkungan
responsibility Pengalaman
Harapan dimasa lalu
1. Pengalaman yang menyenangkan
Masa
Ingatan yang terekam
2. Puas dengan produk / jasa yang
Lampau (X2)
Tingkat
kepuasan
dan
pemenuhan harapan Kesan akan produk atau jasa
Likert
Ordinal diubah
diselenggarakan oleh perusahaan
menjadi
pada waktu yang lalu
interval
3. Dampak yang ditimbulkan dari pengalaman
masa
lalu
yang
diperoleh
Kepercayaan
Integrity
pelanggan
Competence
/ jasa yang sesuai dengan minat
diubah
(Y)
Consistency
2.Adanya kejujuran dari perusahaan
menjadi
Loyalty
1. Perusahaan memberikan produk
dan sikap yang sebenarnya
Likert
Ordinal
interval
36
Openness
3. Perusahaan memiliki konsistensi dalam pelayanan dan 4.
Upaya
perusahaan
menjaga
janjinya 5. Keterbukaan perusahaan untuk berbagi informasi
WOM (Z)
Talkers
1. Pelaku yang menjadi pembicara
Topics
2. Hal yang dibicarakan
diubah
Tools
3. Media yang digunakan untuk
menjadi
Taking Part Tracking
bicara
Likert
Ordinal
interval
4. Partisipasi perusahaan 5. Pandangan
dan
dampak
dari
WOM yang terjadi
Skala pengukuran data digunakan adalah skala interval, yaitu skala yang menggunakan objek berdasarkan suatu atribut yang memberikan informasi tentang interval antara suatu obyek dengan obyek lainnya adalah sama (Umar, 2005 , p134). Alasan penulis menggunakan skala pengukuran interval adalah karena jenis penelitian ini adalah penelitian parametrik (Jonathan Sarwono, 2007 , p64). Sedangkan teknik skala yang digunakan adalah skala likert. Menurut Sugiyono (2007, p86) skala likert digunakan untuk mengukur sikap, pendapat, dan persepsi seseorang atau sekelompok orang tentang fenomena sosial. Skala likert ini berhubungan dengan pernyataan tentang sikap seseorang terhadap sesuatu, misalnya setuju-tidak setuju, senang-tidak senang, dan baik-tidak baik (Umar, 2005, p137)
37
3.3. Jenis dan sumber data penelitian Menurut cara memperoleh data •
Data Primer, yaitu data yang diperoleh langsung dari lapangan baik melalui wawancara, kuisoner, atau observasi.
•
Data Sekunder, yaitu data yang diperoleh dari pihak lain baik diperoleh dari studi kepustakaan atau melalui website
Menurut sifatnya •
Data Kualitatif, yaitu data yang tidak berbentuk angka-angka.
•
Data Kuantitatif, yaitu data yang menggunakan bentuk angka-angka
Menurut sumbernya •
Data Internal, yaitu data yang didapat dari dalam organisasi.
•
Data Eksternal, yaitu data yang didapat dari luar organisasi.
Menurut Waktu Pengumpulannya •
Data Cross Section, yaitu data yang dikumpulkan dalam suatu periode tertentu, biasanya menggambarkan kegiatan atau kegiatan dalam periode tersebut.
•
Data time series ( berkala ), yaitu data yang dikumpulkan dari waktu ke waktu dengan tujuan untuk menggambarkan
3.4. Teknik Pengumpulan Data Terdapat 2 (dua) teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini, yaitu : a. Data primer Data primer merupakan sumber data yang diperoleh secara langsung dari sumber asli (tanpa melalui perantara). Adapun data primer yang diperoleh dalam penelitian ini ialah melalui penyebaran kuesioner. Data primer secara khusus dikumpulkan oleh peneliti untuk mendapatkan jawaban atas kuesioner yang dibagikan kepada
38
responden yang sudah dipilih, yaitu orang – orang yang pernah menumpang maskapai penerbangan Sriwijaya Air, yang disebarkan hanya di wilayah Jakarta Barat dengan membagaikan kuesoner kepada mahasiswa atau orang umum di kampus – kampus atau tempat umum lainnya di Jakarta Barat. Kuisioner dibagikan dengan cara terlebih dahulu menanyakan kepada respondennya. b. Data sekunder Data sekunder merupakan data yang diperoleh dalam bentuk sudah jadi, sudah dikumpulkan dan diolah oleh pihak lain dan biasanya sudah dalam bentuk publikasi. Adapun data sekunder yang diperoleh dari penelitian ini bersumber dari studi kepustakaan, artikel di internet dan jurnal.
3.5. Teknik Pengambilan Sampel Teknik sampling atau teknik pengambilan sample adalah suatu cara mengambil sample yang respresentatif dari populasi dimana pengambilan sample harus dilakukan sedemikian rupa sehingga diperoleh sample yang benar – benar dapat mewakili dan dapat menggambarkan keadaan populasi yang sebenarnya. (Ridwan dan Engkos Ahmad Kuncoro. 2007,p:40) Menurut Istijanto (2008,p:116) ada 2 jenis teknik pengambilan sample yaitu probability sampling dan non-probability sampling. Probability sampling terdiri dari simple random sampling, systematic sampling, stratified sampling, cluster sampling, dan non-probability sampling terdiri dari judgemental sampling, conventient sampling, quota sampling dan snowball sampling. Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini ialah Probability Sampling,
simple random sampling dimana data yang diperoleh berdasarkan pertimbangan
39
peneliti
dalam
menentukan
responden
yang
pernah
menumpang
maskapai
penerbangan Sriwijaya Air. Sedangkan elemen populasi yang dipilih sebagai subyek sampel adalah sebanyak 100 responden (Haier), yang tersebar di berbagai wilayah harmoni di daerah Jakarta Barat. Dan menurut peneliti, 100 responden sudah representatif atau mewakili populasi penumpang maskapai penerbangan Sriwijaya Air
3.6. Teknik Pengolahan Sample Untuk menentukan berapa banyak sample minimal yang perlu di ambil untuk melakukan penelitian, dapat menggunakan dari Tora Yamane atau Slovin (Riduwan dan Engkos Ahmad Kuncoro. 2007,p:49) sebagai berikut:
Dimana : n = Jumlah sampel N = Jumlah populasi d2 = Presisi (ditetapkan 10% dengan tingkat kepercayaan 95%) Berdasarkan
data
yang
berhasil
dihimpun
jumlah
populasi
konsumen
yang
menggunakan jasa penerbangan PT. Sriwijaya Air – Harmoni Branch dari periode 1 April – 30 April adalah sebanyak 19000 orang rute Jakarta - Pangkalpinang. Sehingga dengan menggunakan rumus yang ada diperoleh jumlah sampel minimal untuk penelitian ini adalah sebagai berikut : n=
19.000 2
19.000.(0.1) + 1
=
19.000 19.000 = = 99,4764 = 100 responden 19.000.(0.01) + 1 191
Jumlah minimal responden yang diambil adalah 99 dibulatkan menjadi 100 Resonden
40
3.7. Metode Analisis Dalam penelitian ini, terdapat beberapa metode analisis yang digunakan. Analisis diawali pada instrumen penelitian, yaitu kuisioner diolah dengan menggunakan uji validitas, dan reliabilitas setelah itu diteruskan dengan uji normalitas data. Kemudian pengolahan data dilanjutkan dengan menggunakan analisis korelasi dan regresi, analisis deskriptif, serja uji asumsi dengan menggunakan uji path analysis. Pengolahan data tersebut dilakukan untuk menjawab tujuan-tujuan penelitian sehingga dapat diperoleh kesimpulan yang mengarah pada pembuatan saran.
3.7.1. Uji Validitas Menurut Santosa dan Ashari ( 2005,p: 247) validitas adalah ukuran yang menunjukkan sejauh mana instrumen pengukur mampu mengukur apa yang ingin di ukur. Jadi dapat dikatakan semakin tinggi validitas suatu instrumen maka instrumen tersebut semakin mengenai sasarannya atau semakin mampu menunjukkan apa yang seharusnya diukur. Untuk mengetahui tingkat validitas instrumen, maka dalam penelitian ini dapat menggunakan rumus sebagai berikut:
Dimana: r= koefisien korelasi X= skor item X Y= skor item Y n= jumlah responden atau banyaknya sample dalam penelitian.
41
Untuk menguji validitas dapat dilakukan degan langkah-langkah sebagai berikut: 1. Menentukan nilai r tabel Untuk memperoleh r tabel dengan menggunakan rumus df= n-2 2. Mencari r hasil Masukkan data jawaban responden untuk diolah dengan menggunakan software SPSS. Disini r hasil untuk tiap item bisa dilihat pada kolom
corrected item – total correlation dari tampilan software SPSS. 3. Mengambil keputusan Dasar pengambilan keputusan : • Jika r hasil positif, dan r hasil > r tabel maka butir tersebut valid • Jika r hasil negative, da r hasil < r tabel maka butir tersebut tidak valid Jika ada instrument pertanyaan yang tidak valid, maka istrumen pertanyaan tersebut dibuang lalu diuji kembali hingga pertanyaan bisa dikatakan valid semua lalu dilakukan uji reliabilitas.
3.7.2. Uji Reliabilitas Reliabilitas
merupakan
alat
ukur
yang
menunjuk
pada
adanya
konsistensi dan stabilitas nilai hasil skala pengukuran yang diperoleh dari alat ukur yang kita buat. Uji reliabilitas berkonsentrasi atau berfokus pada masalah akurasi pengukuran dan hasilnya. Dalam software SPSS uji reliabilitas yang digunakan adalah metode Alpha (Croncach’s), karena metode ini sangat cocok digunakan pada nilai yang berbentuk skala.
42
Dalam penelitian ini skala yang digunakan skala 1 – 5 (skala Likert). 1. Menentukan nilai r tabel Pada software SPSS, metode ini dilakukan dengan metode cronbach’s alpha dimana suatu kuisioner dianggap reliable apabila r alpha > r tabel 2. Mencari r hasil Disini r hasil merupakan angka dari aphla dari tampilan software SPSS. 3. Dasar pengambilan keputusan Apabila r alpha positif, dan r alpha > r tabel , maka skor butir reliable Apabila r alpha negative, dan r alpha < r tabel , maka skor butir tidak reliable
3.7.3. Uji Normalitas Uji normalitas merupakan uji untuk mengukur apakah data kita memiliki distribusi normal atau dengan kata lain sample yang diambil berasal
dari
populasi yang sama. Uji normalitas akan menguji data variable bebas (X) dan data variable terikat (Y) pada persamaan regresi yang dihasilkan berdistribusi normal atau berdistribusi tidak normal. Uji normalitas pada penelitian ini menggunakan alat test klogmornovSmirnov yang terdapat pada software SPSS dengan tingkat signifikansi 0,05. Dasar pengambilan keputusan pada uji normalitas ini adalah sebagai berikut: •
Jika nilai sig > 0,05 maka data berdistribusi normal.
•
Jika nilai sig < 0,05 maka data tidak berdistribusi normal.
43
3.7.4. Koefisien Korelasi Pearson Berdasarkan Riduwan dan Engkos Ahmad Kuncoro (2007,p61) untuk mengetahui hubungan antara variable X1 dengan Y dan X2 dengan Y dan X1 dan X2 terhadap Y digunakan teknik korelasi. Analisis korelasi yang digunakan adalah Pearson Product Moment, dengan rumus:
Korelasi PPM dilambangkan (r) dengan ketentuan nilai r tidak lebih dari harga (-1≤r≤+1). Apabila nilai r = -1 artinya korelasinya negatif sempurna; r=0 artinya tidak ada korelasi; dan r=1 berarti korelasinya sangat kuat. Sedangkan arti harga r akan ditampilkan pada Tabel Intepretasi Nilai r sebagai berikut. Tabel 3.3. Intepretasi Koefisien Korelasi r Interval Koefisien
Tingkat Hubungan
0,80 – 1,000
Sangat Kuat
0,60 – 0,799
Kuat
0,40 – 0,599
Cukup Kuat
0,20 – 0,399
Rendah
0,00 – 0,199
Sangat Rendah
Sumber: Riduwan dan Kuncoro (2007:62) Untuk mencari makna generalisasi, maka perlu melakukan uji signifikansi dari hubungan antara variable X terhadap Y. Uji signifikansi adalah sebagai berikut: Hipotesis H0 : Variabel X tidak memiliki hubungan yang signifikan dengan variabel Y H1 : Variabel X memiliki hubungan yang signifikan dengan variabel Y
44
Dasar pengambilan keputusan Sig ≥ α Æ H0 diterima, H1 ditolak Sig < α Æ H0 ditolak, H1 diterima Ket: 1 (satu) = tingkat presisi, batas ketidakakuratan (1-tingkat kepercayaan)
3.7.5. Analisis Jalur (Path Analysis) 3.7.5.1. Definisi Path Analisis Analisis jalur yang dikenal dengan path analysis dikembangkan pertama tahun 1920-an oleh seorang ahli genetika yaitu Sewall Wright (Joreskog & Sorbom, 1996; Johnson & Wichern, 1992). Path
Analysis
diartikan
oleh
Bhornstedt
(1974
dalam
Kusnendi,
2005:1)yang dikutip oleh Riduwan dan Engkos Ahmad Kuncoro (2007,p1) bahwa “a technique for estimating the effect’s a set of
independent variables han on a dependent caribale from a set of observed correlations, given a set of hypothesized causal asymmetric relation among the varibales.”
Sedangkan Tujuan utama path
analysis adalah ….. a method of measuring the direct influence along each separate path in such a system and thus of finding the degree to which variation of a given effect is determined by each particular cause. The method depend on the combination of knowledge og the degree of correlation among the variables in a system with such knowledge as may possessed of the causal relations (Maruyama, 1998:16). Jadi, model path analysis digunakan untuk menganalisis pola hubungan antar variable dengan tujuan untuk mengetahui pengaruh
45
langsung maupun tidak langsung seperangkat variabel bebas (eksogen) terhadap variable terikat (endogen). Teknik analisis jalur ini akan digunakan dalam menguji besarnya sumbangan (kontribusi) yang ditunjukkan oleh koefisien jalur pada setiap diagram jalur hubungan kausal antara variable X1, X2 dan X3 terhadap Y serta dampaknya kepada Z. Analisis korelasi dan regresi yang merupakan dasar dari perhitungan koefisien jalur. Al Rasyid dalam Sitepu (1994:24) yang dikutip oleh Riduwan dan Kuncoro (2007, p115) mengatakan bahwa dalam penelitian social tidak semata-mata hanya mengungkapkan hubungan variable sebagai terjemahan statistic dari hubungan antara variable alami, tetapi terfokus pada upaya untuk mengungkapkan hubungan kausal antar variable. Sedangkan menurut Sarwono (2007,p: 1) analisis jalur adalah suatu teknik untuk menganalisis hubungan sebab akibat yang terjadi pada regresi berganda jika variable bebasnya mempengaruhi variable tergantung tidak hanya secara langsung, tetapi juga tidak secara langsung. Analisis jalur merupakan pengembangan langsung bentuk regresi berganda sengan tujuan memberikan estimasi tingkat kepentingan ( magnitude ) dan signifikansi (significance ) hubungan sebab akibat hipotetikal dalam seperangkat variable. Analisis jalur sebagai model perluasan regresi yang digunakan untuk menguji keselarasan matriks korelasi dengan dua atau lebih model hubungan sebab
akibat
yang
dibandingkan
oleh
peneliti.
Modelnya
digambarkan dalam bentuk gambar lingkaran dan panah dimana anak panah tunggal menunjukkan sebagai penyebab. Regresi
46
dikenakan pada masing – masing variable dalam suatu model sebagai variable tergantung (pemberi respons ) sedang yang lain sebagai penyebab. Pembobotan regresi dipredeksikan dalam suatu model yang dibandingkan dengan matriks korelasi yang diobservasi untuk semua variable dan dilakukan juga penghitungan uji keselarasan statistik. Jadi dapat disimpulkan bahwa sebenarnya analisis jalur (path analisis) merupakan kepanjangan dari analisi regresi berganda.
3.7.5.2. Manfaat Path Analisis Menurut Riduwan & Kncoro (2007, p:2) manfaat model path analisis adalah sebagai berikut: 1. Penjelasan (explanation) terhadap fenomena yang dipelajari atau permasalahan yang diteliti; 2. Prediksi nilai variable terikat (Y) berdasarkan nilai variable bebas (X), dan prediksi dengan path analysis ini bersifat kualitatif; 3. Faktor determinan yaitu penentuan variable bebas (X) mana yang berpengaruh dominan terhadap variable terikat (Y), juga dapat digunakan untuk menelusuri mekanisme (jalur-jalur) pengaruh variable bebas (X) terhadap variable terikat (Y) 4. Pengujian model, menggunakan theory trimming, baik untuk uji reliabilitas (uji kejegan) konsep yang sudah ada ataupun uji pengembangan konsep baru.
47
3.7.5.3. Asumsi – Asumsi Path Analysis
Menurut Riduwan dan Kuncoro (2007, p2), asumsi-asumsi yang mendasari path analysis sebagai berikut: 1. Pada model path analysis, hubungan antar variable adalah bersifar linier, adaptif dan bersifat normal 2. Hanya system aliran kausal ke satu arah artinya tidak ada arah kausalitas yang berbalik 3. Variabel terikat (endogen) minimal dalam skala ukur interval dan
ratio 4. Menggunakan
sampel
probability
sampling
yaitu
teknik
pengambilan sampel untuk memberikan peluang yang sama pada setiap anggota populasi untuk dipilih menjadi anggota sampel 5. Observed
variables
diukur
tanpa
kesalahan
(instrument
pengukuran valid dan reliable) artinya variable yang diteliti dapat diobservasi secara langsung 6. Model yang dianalisis dispesifikasikan (diidentifikasi) dengan benar berdasarkan teori-teori dan konsep-konsep yang relevan artnya model teori yang dikaji atau dibangun berdasarkan kerangka teoritis tertentu yang mampu menjelaskan hubungan kausalitas antar variable yang diteliti. Pada diagram jalur digunakan dua macam anak panah, yaitu: (a) anak panah satu arah yang menyatakan pengaruh langsung dari sebuah variable eksogen [variable penyebab (X)] terhadap sebuah variable endogen [variable akibat (Y)], misalnya:
dan (b)
48
anak panah dua anak yang menyatakan hubungan korelasional antara variable eksogen, misalnya
3.7.5.4. Langkah – Langkah Pengujian Path Analysis
Langkah-langkah menguji Path Analysis sebagai berikut: 1. Merumuskan hipotesis dan persamaan structural
Struktur: Y = ρyx1 X1 + ρyx2 X2 + ρy ε1 2. Menghitung
koefisien
jalur
yang
didasarkan
lengkap,
tentukan
pada
koefisien regresi
a. Gambarkan
diagram
jalur
sub-sub
strukturnya dan rumuskan persamaan strukturalnya yang sesuai hipotesis yang diajukan. Hipotesis: Naik turunnya variable endogen (Y) dipengaruhi secara signifikan oleh variable eksogen (X1 dan X2). b. Menghitung koefisien regresi untuk struktur yang telah dirumuskan. Hitung koefisien regresi untuk struktur yang telah dirumuskan: Persamaan regresi ganda: Y = a + b1X1 + b1X2 + ε1 Pada dasarnya koefisien jalur (path) adalah koefisien regresi yang distandarkan yaitu koefisien regresi yang dihitung dari basis data yang telah diset dalam angka baku atau Z-score (data yang diset dengan nilai rata-rata = 0 dan standar deviasi = 1). Koefisien jalur yang distandarkan (standardize path coefficient) ini digunakan untuk menjelaskan besarnya pengaruh (bukan memprediksi) variable bebas (eksogen) terhadap variable lain yang diberlakukan sebagai variable terikat (endogen).
49
Koefisien path ditunjukkan oleh output yang dinamakan
Coefficient atau dikenal dengan nilai Beta. Jika ada diagram jalur sederhana mengandung satu unsur hubungan antara variable eksogen dengan variable endogen, maka koefisien pathnya adalah sama dengan koefisien korelasi r sederhana. 3. Menghitung
koefisien
jalur
secara
simultan
(keseluruhan)
Uji secara keseluruhan hipotesis statistic dirumuskan sebagai berikut: H1: ρyx1 = ρyx2 = ....... = ρyxk ≠ 0 H0: ρyx1 = ρyx2 = …….. = ρyxk = 0 a. Kaidah pengujian signifikansi secara manual: Menggunakan Tabel F
Keterangan: n= jumlah sampel k= jumlah variable eksogen R2yxk= R
square
Jika F
hitung
≥F
tabel,
F
≤F
tabel,
terima Ho artinya tidak signifikan
hitung
maka tolak Ho artinya signifikan dan
Dengan taraf signifikan (α) = 0,05
Carilah
nilai
F
tabel
menggunakan rumus:
menggunakan
Tabel
F
dengan
50
F tabel = F {(1-α) (dk=k), (dk=n-k-1) atau F {(1-α) (v1=k), (v2=n-k-1)} Cara mencari F
tabel
: nilai
(dk=k)
atau V1 disebut sebagai nilai
pembilang Nilai
(dk=n-k-1)
atau V2 disebut sebagai nilai penyebut
b. Kaidah pengujian signifikansi: Program SPSS - Jika nilai probabilitas 0,05 lebih kecil atau sama dengan nilai probabilitas Sig atau [0,05 ≤ Sig], maka H0 diterima dan H1 ditolak, artinya tidak signifikan. - Jika nilai probabilitas 0,05 lebih besar atau sama dengan nilai probabilitas Sig atau [0,05 ≥ Sig], maka H0 ditolak dan H1 diterima, artinya signifikan. 4. Menghitung Koefisien jalur secara Individu
Hipotesis penelitian yang akan diuji dirumuskan menjadi hipotesis statistic berikut: H1: ρyx1 > 0 H0: pyx1 = 0 Secara individual uji statistic yang digunakan adalah uji t yang dihitung dengan rumus (Schumacker & Lomax, 1996:44. Kusnendi, 2005:12)
Keterangan: Statistik SeρX1 diperoleh dari hasil komputasi pada SPSS untuk analisis regresi setelah data ordinal ditansformasi ke interval.
51
Selanjutnya
untuk
mengetahui
bandingkan
antara
nilai
signifikansi
probabilitas
Sig
analisis dengan
jalur dasar
pengambilan keputusan sebagai berikut. - Jika nilai probabilitas 0,05 lebih kecil atau sama dengan nilai probabilitas Sig atau [0,05 ≤ Sig], maka H0 diterima dan H1 ditolak, artinya tidak signifikan. - Jika nilai probabilitas 0,05 lebih besar atau sama dengan nilai probabilitas Sig atau [0,05 ≥ Sig], maka H0 ditolak dan H1 diterima, artinya siginifikan. 5. Meringkas dan menyimpulkan
Kemudian setelah didapat hasil perhitungan maka dibuatlah ringkasan dari hasil penelitian tersebut kemudian dianalisis dan disimpulkan
yang
berguna
untuk
pengambilan
keputusan
penelitian
3.8. Rancangan Uji Hipotesis Menurut Sugiyono (2006,p: 51) perumusan hipotesis penelitian merupakan langkah ketiga dalam penelitian, setelah penelitian mengemukakan landasan teori dan kerangka berfikir. Untuk dapat diuji, suatu hipotesis harus dinyatakan secara kuantitatif. Pengujian hipotesis statistic ialah prosedur yang memungkinkan keputusan dapat dibuat yaitu keputusan untuk menolak atau tidak menolak hipotesis yang sedang diuji. Perhitungan yang akan digunakan adalah dengan menggunakan cara SPSS yang akan menghasilkan persamaan, dimana hasil SPSS akan diketahui apabila perhitungan signifikan atau tidak serta akan menjelaskan hubungan antara 4 variabel yaitu reputasi (X1), pengalaman masa lampau (X2), kepercayaan pelanggan (Y), dan Word of mouth
52
(WOM) (Z). Rancangan Uji Hipotesis menggunakan tingkat kepercayaan 95%, dimana tingkat presisi (α) = 5%=0,05 Dasar Pengambilan Keputusan: ‐ Jika nilai probabilitas 0,05 lebih kecil atau sama dengan nilai probabilitas Sig atau
[0,05 ≤ Sig], maka Ho diterima dan Ha ditolak, artinya tidak signifikan. ‐ Jika nilai probabilitas 0,05 lebih besar atau sama dengan nilai probabilitas Sig atau
[0,05 ≥ Sig], maka Ho ditolak dan Ha diterima, artinya siginifikan Variabel: X1 = Reputasi Perusahaan X2 = pengalaman Masa Lampau Y = Kepercayaan Pelanggan Z = Word of Mouth (WOM) 1. Tujuan 1 (T-3)
Tujuan 1 (T-1) berdasarkan substruktur sebagai berikut: Y= ρyx1 X1 + ρyx2 X2 + ρy ε1 X1
ρyX1
ε1 Y
X2
ρyX2
Gambar 3.1 Substruktur 1 Analisis Jalur
a. Uji korelasi variable X1 dengan variable Y Hipotesis penelitian akan diuji dirumuskan menjadi hipotesis statistik berikut: Ho : ρyX1 = 0 Ha : ρyX1 >0 Hipotesis bentuk kalimat: Ho: X1 tidak ada hubungan yang signifikan dengan variable Y
53
Ha: X1 ada hubungan yang signifikan dengan variable Y Secara individual uji statistik yang digunakan adalah uji t yang dihitung dengan rumus:
Keterangan: Statistik Se
ρX1
diperoleh dari hasil komputasi pada SPSS untuk
dianalisis regresi setelah data ordinal ditransformasi ke interval b. Uji korelasi variable X2 dengan variable Y Hipotesis penelitian akan diuji dirumuskan menjadi hipotesis statistik berikut: Ho :ρyX2 = 0 Ha : ρyX2 > 0 Hipotesis bentuk kalimat: Ho: X2 tidak ada hubungan yang signifikan dengan variable Y Ha: X2 ada hubungan yang signifikan dengan variable Y Secara individual uji statistik yang digunakan adalah uji t yang dihitung dengan rumus:
Keterangan: Statistik Se
ρX2
diperoleh dari hasil komputasi pada SPSS untuk
dianalisis regresi setelah data ordinal ditransformasi ke interval c.
Pengujian secara keseluruhan. Hipotesis statistic dirumuskan sebagai berikut: Ho: ρyX1 = ρyX2 ≠ 0 Ha: ρyX1 = ρyX2 = 0 Hipotesis dalam bentuk kalimat: Ho : Variabel X1 dan X2 tidak berkontribusi secara simultan dan signifikan terhadap Variabel Y
54
Ha : Variabel X1 dan X2 berkontribusi secara simultan dan signifikan terhadap variable Y 2. Tujuan 2 (T-4)
Tujuan 1 (T-1) berdasarkan substruktur sebagai berikut: Z = ρzx1 X1 + ρzx2 X2 + ρzy Y + ρz ε2
ε1
X1
ε2 ρZX1
ρyX1
ΡZY
Y
Z
ρyX2 ρZX1
X2
Gambar 3.2 Substruktur 2 Analisis Jalur
a. Uji korelasi variable X1 dengan variable Z Hipotesis penelitian akan diuji dirumuskan menjadi hipotesis statistik berikut: Ho : ρzX1 = 0 Ha : ρzX1 >0 Hipotesis bentuk kalimat: Ho: X1 tidak ada hubungan yang signifikan dengan variable Z Ha: X1 ada hubungan yang signifikan dengan variable Z Secara individual uji statistik yang digunakan adalah uji t yang dihitung dengan rumus:
Keterangan: Statistik Se
ρX1
diperoleh dari hasil komputasi pada SPSS untuk
dianalisis regresi setelah data ordinal ditransformasi ke interval
55
b. Uji korelasi variable X2 dengan variable Z Hipotesis penelitian akan diuji dirumuskan menjadi hipotesis statistik berikut: Ho : ρzX2 = 0 Ha : ρzX2 >0 Hipotesis bentuk kalimat: Ho: X2 tidak ada hubungan yang signifikan dengan variable Z Ha: X2 ada hubungan yang signifikan dengan variable Z Secara individual uji statistik yang digunakan adalah uji t yang dihitung dengan rumus:
Keterangan: Statistik Se
ρX2
diperoleh dari hasil komputasi pada SPSS untuk
dianalisis regresi setelah data ordinal ditransformasi ke interval c.
Uji korelasi variable Y dengan variable Z Hipotesis penelitian akan diuji dirumuskan menjadi hipotesis statistik berikut: Ho : ρzy = 0 Ha : ρzy >0 Hipotesis bentuk kalimat: Ho: Y tidak ada hubungan yang signifikan dengan variable Z Ha: Y ada hubungan yang signifikan dengan variable Z Secara individual uji statistik yang digunakan adalah uji t yang dihitung dengan rumus:
Keterangan: Statistik Se
ρy
diperoleh dari hasil komputasi pada SPSS untuk
dianalisis regresi setelah data ordinal ditransformasi ke interval
56
d. Pengujian secara keseluruhan. Hipotesis statistic dirumuskan sebagai berikut: Ho: ρzy = ρzX2 = ρzX1 ≠ 0 Ha: ρzy = ρzX2 = ρzX1 = 0 Hipotesis dalam bentuk kalimat: Ho : Variabel X1, X2 dan Y tidak berkontribusi secara simultan dan signifikan terhadap Variabel Z Ha : Variabel X1 , X2
dan Y berkontribusi secara simultan dan signifikan
terhadap variable Z Persamaan Struktural diagram Jalur adalah: Y = ρyx1 X1 + ρyx2 X2 + ρy ε1 Z = ρzx1 X1 + ρzx2 X2 + ρzy Y + ρz ε2