BAB III METODOLOGI PENELITIAN Metode penelitian merupakan salah satu cara, prosedur dan alat ukur untuk memandu dalam melakukan proses penelitian. Penelitian tersebut dimaksudkan untuk mencari penjelasan dan jawaban terhadap suatu permasalahan serta alternatif bagi kemungkinan yang dapat dipakai untuk memecahkan masalah (Azwar,1998) Pada bab ini penulis menguraikan tentang jenis dan pendekatan penelitian, satuan unit amatan dan unit analisa, jenis data, tehnik pengumpulan data, analisis data dan lokasi penelitian
1. Jenis Penelitian dan Pendekatan Berdasarkan tujuan penelitian, maka jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif. Penelitian deskriptif pada dasarnya berfungsi menggambarkan/ melukiskan fenomena atau hubungan yang diteliti dengan sistematis, faktual, dan akurat (Singarimbun dan Effendi, 1989: 2). Jenis penelitian
deskriptif
digunakan
untuk
memberikan
gambaran
atau
menceritakan strategi komunikasi pemasaran terpadu yang digunakan oleh Pos PAUD Teratai dan KB/TK Tunas Harapan dalam mendapatkan pelanggan. Penelitian yang penulis lakukan menggunakan pendekatan kualitatif untuk memperoleh gambaran tentang strategi komunikasi pemasaran terpadu yang digunakan oleh Pos PAUD Teratai dan KB/TK Tunas Harapan untuk mendapatkan pelanggan, maka penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan cara wawancara mendalam dengan pihak sekolah untuk menghasilkan data deskriptif. Melalui
pendekatan
kualitatif,
peneliti
membuat
generalisasi-
generalisasi yang abstrak melalui proses induksi. Proses induksi berfungsi sebagai pisau analisis, membantu peneliti untuk memaknai data. Dari proses pemaknaan data ini, dimungkinkan melahirkan teori-teori baru.
13
2. Metode Penelitian Penelitian ini akan menggunakan metode studi kasus, yaitu suatu strategi dan metode analisis data kualitatif yang menekankan pada kasus – kasus khusus yang terjadi pada objek analisis. Dalam penelitian ini, akan diangkat dua sekolah PAUD di Salatiga yaitu Pos PAUD Teratai dan KB/TK Tunas Harapan. Pos PAUD Teratai dipilih karena Pos PAUD Teratai merupakan pelopor berdirinya pos PAUD di Salatiga sementara KB/TK IT Tunas Harapan dipilih karena merupakan KB/TK percontohan tingkat kota Salatiga.
3. Unit Amatan dan Unit Analisa 3.1 Unit Amatan Satuan amatan adalah sesuatu yang dijadikan sumber untuk memperoleh data dalam rangka menggambarkan atau menjelaskan tentang satuan analisis (Ihalauw, 2003:174). Oleh karena itu, yang menjadi unit amatan dalam penelitan ini adalah Pos PAUD Teratai dan KB/TK Tunas Harapan. 3.2 Unit Analisis Menurut Abell (Ihalauw, 2003:174) menyatakan bahwa satuan analisis adalah hakekat dari populasi yang tentangnya hasil penelitian berlaku. Yang menjadi unit analisis dalam penelitian ini yaitu strategi komunikasi pemasaran terpadu Pos PAUD Teratai dan KB/TK Tunas Harapan serta faktor penentu (promosi) keberhasilan komunikasi pemasaran terpadu Pos PAUD Teratai dan KB/TK Tunas Harapan.
4. Jenis Data dan Sumber Data 4.1 Jenis Data Jenis data dalam penelitian ini adalah data primer dan data sekunder, yaitu sebagai berikut:
Data primer didapat dari wawancara secara mendalam dengan pertanyaan-pertanyaan terbuka yang diajukan kepada informan dan
14
informan kunci yang berada di Pos PAUD Teratai dan KB/TK Tunas Harapan
Data sekunder didapat dari media massa, seperti televisi, radio, koran, majalah serta media massa elektronik lainnya yaitu internet dan data-data pendukung lainnya yang berkaitan dengan penelitian ini.
4.2 Sumber Data Sumber data dalam penelitian ini terdiri dari informan kunci dan informan. Informan kunci merupakan orang – orang yang terlibat atau berinteraksi secara langsung dengan sekolah seperti kepala sekolah, staf dan orang tua murid di sekolah yang bersangkutan. Informan kunci adalah orang yang telah atau sedang bekerja di sekolah tersebut minimal 2 tahun sejak
sekolah
tersebut
didirikan
serta
orang
tua
murid
yang
menyekolahkan anaknya di sekolah tersebut minimal 2 tahun. Yang merupakan informan kunci dari PAUD Teratai adalah:
Pur Surati (Ketua Pos PAUD Teratai)
Christina Supartini (Pendidik)
Siti Utami (Pendidik)
Rosmini (Pendidik)
Dwi Sri Suparti (Orang tua murid)
Komsatun (Orang tua murid)
Yang merupakan informan kunci dari KB/TK IT Tunas Harapan adalah:
Sunarni, S.Pd – AUD (Kepala KB/TK IT Tunas Harapan)
Zuhrotun Nisa, S.Pd – I (Pendidik)
Rahmat Harjanto, S.P (Orang tua murid)
Informan merupakan orang – orang yang secara tidak langsung berinteraksi dengan sekolah dimana peneliti bisa mendapatkan data tambahan untuk penelitian. Informan dalam penelitian ini adalah Bapak Chamim, S.H, M.Pd yang menjabat sebagai Kasi PAUD dan Dikmas Kota Salatiga, seminar – seminar yang berhubungan dengan pengelolaan
15
lembaga pendidikan anak usia dini, praktisi – praktisi pendidikan anak usia dini. Sumber data tersebut akan didapatkan dari sekolah – sekolah yang telah lulus seleksi. Sekolah yang akan dipilih merupakan sekolah PAUD berbasis komunitas dan swasta yang memiliki kuantitas murid tertinggi di Salatiga serta kualitas terbaik berdasarkan standar yang telah ditetapkan oleh pemerintah dan didapatkan 2 sekolah terbaik versi pemerintah yaitu Pos PAUD Teratai dan KB/TK Tunas Harapan.
5. Teknik pengumpulan data Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini dilakukan dengan dua cara, yaitu wawancara dan dokumentasi. Secara rinci hal tersebut akan dipaparkan sebagai berikut : 5.1 Wawancara Wawancara yang akan dilakukan menggunakan metode wawancara mendalam (in – depth interview). Metode wawancara mendalam adalah sama seperti metode wawancara lainnya, hanya peran pewawancara, tujuan wawancara, peran informan, dan cara melakukan wawancara yang berbeda dengan wawancara pada umumnya. Sesuatu yang amat berbeda dengan metode wawancara lainnya adalah bahwa wawancara mendalam dilakukan berkali – kali dan membutuhkan waktu yang lama bersama informan di lokasi penelitian, hal mana kondisi ini tidak pernah terjadi pada wawancara pada umumnya (Bungin, 2010:108 – 109). Wawancara akan dilakukan oleh peneliti secara terbuka dimana informan mengetahui kehadiran pewawancara sebagai peneliti yang bertugas melakukan wawancara di lokasi penelitian. 5.2 Dokumentasi Ada dua jenis model dokumentasi yang akan digunakan oleh peneliti untuk mendukung penelitian ini: 5.2.1 Dokumen pribadi
16
Adalah catatan atau karangan seseorang secara tertulis tentang
tindakan,
pengalaman
dan
kepercayaannya.
Dokumen pribadi dapat berupa buku harian, surat pribadi dan otobiografi (Bungin, 2010: 122 – 123). 5.2.2 Dokumen resmi Dokumen resmi terbagi atas dokumen interen dan eksteren. Dokumen interen dapat berupa memo, pengumuman, instruksi, aturan lembaga untuk lapangan sendiri seperti risalah atau laporan rapat, keputusan pemimpin kantor, konversi yaitu kebiasaan – kebiasaan yang berlangsung di suatu lembaga dan sebagainya. Dokumen eksteren berupa bahan – bahan informasi yang dikeluarkan suatu lembaga seperti majalah, buletin, berita – berita yang disiarkan ke media massa, pengumuman, atau pemberitahuan (Bungin, 2010: 123).
6. Analisis Data Dalam penelitian ini analisis data yang digunakan yaitu menganalisis data dengan cara reduksi data. Reduksi data adalah proses pemilihan, pemusatan perhatian pada penyederhanaan, pengabstrakan dan transformasi data kasar yang muncul dari catatan – catatan tertulis di lapangan. Proses ini berlangsung terus – menerus selama penelitian berlangsung, bahkan sebelum data benar – benar terkumpul sebagaimana terlihat dari kerangka konseptual penelitian, permasalahan studi dan pendekatan pengumpulan data yang dipilih peneliti. Reduksi data meliputi: a. Meringkas data b. Mengkode c. Menelusur tema d. Membuat gugus – gugus Reduksi menggolongkan,
data
merupakan
mengarahkan,
bentuk membuang
17
analisis
yang
yang
tidak
menajamkan, perlu,
dan
mengorganisasikan data sedemikian rupa sehingga kesimpulan akhir dapat diambil. Reduksi tidak perlu diartikan sebagai kuantifikasi data. Cara reduksi data: a. Seleksi ketat atas data b. Ringkasan atau uraian singkat c. Menggolongkannya dalam pola yang lebih luas Data-data tersebut diproses dengan membuat abstraksi dan penafsiran data dari informan kunci ataupun dari perenungan. Setelah melakukan analisis data tersebut untuk selanjutnya dibuat menjadi sebuah laporan penelitian deskriptif dengan bahasa yang ringan dan mudah dipahami oleh pembaca penelitian ini nantinya.
7. Validasi Data Setiap penelitian harus dipercaya keabsahan setiap informasi yang diperoleh di lapangan. Penelitian ini akan menggunakan proses triangulasi dengan sumber data. Proses ini berarti membandingkan dan mengecek balik derajat kepercayaan suatu informasi yang diperoleh melalui waktu dan alat yang berbeda dalam metode kualitatif (Moleong, 1998 ; 178). Proses ini juga akan membandingkan berbagai perspektif yang telah dicatat dalam panduan pertanyaan dari perspektif pimpinan manajemen, guru dan orang tua murid. Hasil dari perbandingan ini diharapkan adanya kesamaan data atau alasan – alasan terjadinya perbedaan (Mulyana & Solatun, 2008 : 256).
8. Lokasi Penelitian Penelitian ini akan dilaksanakan di dua lokasi, yaitu Pos PAUD Teratai yang berlokasi di Kauman Kidul dan KB/TK Tunas Harapan yang terletak di Tingkir.
18