24
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
3.1
Pendekatan Penelitian
Pendekatan teknik yang akan dilakukan dalam penelitian ini adalah menganalisa pola perubahan aliran rendah pada musim kemarau pada aliran DAS Brantas. Studi ini akan dilakukan terhadap satu daerah aliran sungai yang mengalami permasalahan ini. Pendekatan penelitian akan dimulai dengan tahap-tahap sebagai berikut :
•
Identifikasi masalah Æ pada tahap ini dimana kita akan meninjau masalah - masalah yang ada.
•
Pengumpulan data Æ tahap dimana kita harus mengumpulkan data – data yang mendukung untuk melakukan penelitian ini.
•
Uji konsistensi data Æ setelah mendapatkan data – data yang diperlukan, data tersebut harus diuji apakah data tersebut konsisten atau tidak konsisten.
•
Pengolahan data Æ pada tahap ini data yang sudah diuji kekonsistensiannya akan diolah, dan di bagi menjadi dua tahap yaitu : 1. Perhitungan hujan rata-rata bulanan.
25 2. Perhitungan standar deviasi rata-rata hujan bulanan.
•
Pengklasifikasian Indeks kekeringan dengan menggunakan metode SPI Æ dalam tahap ini, kita akan menghitung dan mengklasifikasikan kondisi indeks kekeringan yang terjadi dalam satu tahun.
•
Mencari indeks kekeringan maksimum pertahun Æ tahap ini dimana semua indeks kekeringan yang terjadi dalam satu tahun, di cari kondisi dimana terjadi indeks kekeringan maksimum.
•
Menghitung persen probabilitas terjadinya kekeringan max setiap bulan Æ dalam tahap ini indeks kekeringan maksimum pertahun dikumpulkan, sehingga dapat dihitung probabilitas terjadinya indeks kekeringan maksimum setiap bulan.
•
Memprediksi nilai indeks kekeringan maksimum di tahun yang akan datang Æ dalam tahap ini kita akan memprediksikan nilai indeks kekeringan maksimum di tahun yang akan dating, serta kondisi indeks kekeringan di tahun yang akan dating.
•
Analisa hasil pengolahan data Æ dalam tahap ini indeks kekeringan yang telah di dapat akan di analisa kapan terjadinya indeks kekeringan yang terburuk.
26
Identifikasi Masalah
Dasar Teori
Pengumpulan Data
Uji Konsistensi Data
Pengolahan Data
Perhitungan Hujan
Perhitungan Standard Deviasi Rata-
Rata-Rata bulanan.
Rata hujan Bulanan
Pengklasifikasian Indeks kekeringan dengan menggunakan metode SPI Mencari Indeks Kekeringan Max Pertahun Menghitung persen Probabilitas terjadinya kekeringan max setiap bulan
Memprediksi nilai indeks kekeringan di tahun yang akan datang
Analisa hasil pengolahan data Evaluasi
Selesai
Gambar 3.1 Bagan Alir Penelitian
27
3.2
Kondisi Daerah Studi
DAS Brantas terletak di propinsi Jawa Timur,
dimana DAS
Brantas berasal dari kota Batu dan mengalir ke kota Surabaya, dan kota Siduarjo. Luas daerah tangkapan sungai Brantas adalah 1200 km2, dengan panjang sungai sebesar 320 km. di DAS Brantas terdapat dua gunung merapi yang aktif yaitu gunung Sumeru dan gunung Kelud. DAS Brantas memiliki 38 stasiun curah hujan yang menyebar di seluruh wilayah DAS brantas, pada penelitian ini akan di tinjau 5 stasiun curah hujan yang masing-masing mewakili wilayah di DAS Brantas, yaitu stasiun curah hujan Tangkil, stasiun curah Hujan Tugu, stasiun curah hujan Sawahan, stasiun curah hujan Birowo, dan stasiun curah hujan Kertosono.
(sumber : BPPT, Jakarta)
28 Gambar 3.2 Peta DAS Brantas 3.3
Teknik Pengumpulan Data
Pengumpulan data sekunder yang di butuhkan untuk melaksanakan penelitian sepenuhnya berasal dari
Daerah Aliran Sungai Brantas.
Dimana data sekunder ini di dapatkan dari stasiun – staasiun curah hujan yang berada di sekitar wilayah DAS Brantas, teknik pengumpulan data primer di setiap stasiun curah hujan yang ada di DAS brantas dengan menggunakan alat pengukur curah hujan, dimana jumlah hujan yang terjadi dalam satu DAS merupakan besaran yang sangat penting dalam sistem DAS tersebut, karena hujan merupakan masukan utama ke dalam satu DAS. Oleh karena itu curah hujan diukur secermat mungkin. Jumlah hujan yang dimaksud tersebut adalah seluruh hujan yang terjadi dalam DAS yang bersangkutan, karena hujan ini akan dialihragamkan menjadi aliran di sungai. Alat pengukur curah hujan yang terdapat di stasiunstasiun curah hujan adalah sebagai berikut :
(sumber : Sri Harto, Hidrologi, 2000)
Gambar 3.3 Alat Ukur Curah Hujan
29 Dimana hujan yang turun perhari masuk ke dalam corong dan di tampung di bejana tampung, pada bejana tamping tardapat pengukur yang dapat menghitung ketinggian curah hujan yang turun setinggi berapa mm/hari.