BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Metode Penelitian Penelitian yang di gunakan penulis adalah menggunakan penelitian Tindakan Kelas (PTK ). Penelitian tindakan kelas adalah penelitian yang dilakukan dengan tujuan untuk memperbaiki permasalahan yang berkaitan dengan proses belajar mengajar. Penelitian tindakan kelas bertujuan memperbaiki kegiatan pembelajaran. Perbaikan dilakukan secara bertahap dan terus menerus selama kegiatan penelitian di lakukan. Oleh karena itu PTK menggunakan perlakukan yang berupa siklus. Dalam pelaksanaan penulis menggunakan 2 siklus. Subjek penelitian ini adalah pada siswa kelas III SD Negeri Sidorejo Kidul 03 Kecamatan Tingkir Kota Salatiga, pada mata pelajaran IPA semester I tahun ajaran 2016/2017. 3.2. Latar Penelitian ini dilaksanakan di kelas III SD Negeri Sidorejo Kidul 03 Kecamatan Tingkir Kota Salatiga yang terletak dijawa tengah. Peneltian ini dilakukan untuk memperbaiki nilai siswa pada mata pelajaran IPA dengan materi ajar yaitu ciriciri dan kebeutuhan makhluk hidup serta hal-hal yang mempengaruhinya. Jumlah siswa kelas 3 sebanyak 20 siswa. 8 siswa laki-laki dan 12 siswa peremupuan. Namun pada saat peneliti melakukan observasi kelas susasa kelas ketika belajar belum terkontrol dengan baik sehinnga proses pembelajaran tersebut kurang efektif dan hasil belajar siswa relatife rendah pada mata pelajaran IPA sehingga dibutukan tindakan yang dapat membantu siswa dalam belajar yang efektif dan susasan kelas dapat terkontrol dengan baik yaitu menerepakan model pembelajaran kontekstual berbantuan media benda konkret. Tempat dan lingkungan sekolah juga sangat straregis dan lingkungan sekolah sangat mendukung bagi siswa untuk dapat mengembangkan potensi-potensi mereka dengan sebaik-baiknya melalui kegiatan pratikum pada mata pelajaran IPA. 24
25
Penelitian ini dilaksanakan selama kurang lebih dari 4 bulan yang mulai terhitung dari bulan April, bulan Mei, bulan Juni, dan pada bulan Juli. Pada penelitian ini di mulai dari bulan April dan pada bulan April ini peneliti mulai mengadakan observasi kelas, yaitu mengidentifikasi permasalahan yang ada dalam pembelajaran. dan bulan Mei
peneliti mulai mengadakan persiapan untuk tindak lanjut dari
observasi tersebut mulai dari penyusunan proposal penelitian dan instrumennya. Pada bulan Juni peneliti sudah mulai mengadakan penelitian atau melaksanakan penelitian tindakan kelas siklus I dan tindakan kelas siklus II. Pada bulan Juli peneliti mulai membuat laporan hasil penelitian. Penlitian ini bertujuan untuk memperbaiki hasil nilai belajar siswa kelas III pada mata pelajaran IPA yang relatife rendah untuk itu di lakukan tindakan untuk dapat meningkatkan hasil belajar siswa. Hasil belajar siswa berdasarkan data observasi adalah 80 nilai yang tertinggi, dan nilai 40 adalah nilai paling terendah. Hal ini menunjukan bahwa siswa kelas III belum maksimal dalam belajar, sehingga hasil belajarnya kurang memuaskan. Permasalahan siswa dalam kelas adalah siswa tidak belajar secara optimal karena pembelajaran masih terpusat pada guru sehingga belajar siswa kurang efektif untuk itu dibutuhkan tindakan guru yang dapat mengefektifkan belajar siswa dengan menggunakan model pembelajaran yang dapat meningkatkan hasil belajar IPA dengan menggunakan model pembelajaran kontekstual berbantuan media benda konkret. Tabel 3.1 Jadwal Pelaksanaan Penelitian Siklus 1 dan Siklus 2 No
Bulan
1
April
2
Mei
3
Juni
4
Juli
Minggu-1
Minggu-2
Minggu-3
Minggu-4
Observasi, Penyusunan Proposal Plening Siklus Refecting
Siklus 2 Penyusunan Proposal
Siklus 1 Reglecting
26
. 3.3.
Subjek Penelitian Subjek yang diambil adalah siswa kelas III SD Negeri Sidorejo Kidul 03 Kecematan Tingkir Kota Salatiga dengan jumlah siswa laki-laki 8 orang siswa dan jumlah siswa perempuannya sebanyak 12 orang. Data yang diambil pada penelitian ini adalah hasil belajar IPA siswa kelas III dan proses pembelajaran. Hasil data yang diperoleh menunjukkan bahwa siswa kelas III mendapatkan nilai rata-rata dibawah KKM yaitu ≥ 65. Pada observasi dan pengamatan kelas terdapat permasalahan belajar siswa. Pembelajaran yang diterapkan hanyalah terpaku pada guru sehingga siswa merasa bosan dan jenuh dalam mengikuti proses belajar mengajar dikelas. Oleh karena itu tindakan yang dapat dilakukan guru ialah memberikan motivasi kepada siswa dan dalam proses belajar mengajar terutama pada siswa kelas 3 dibutuhakan media yang dapat mendorong siswa belajar lebih aktif dan kreatif. Media yang dapat di gunakan dalam proses pembelajaran ia media nyata seperti, gambar atau video. Sedangkan yang tuntas sebanyak 8 siswa dengan persentase 40% sedangkan siswa yang belum tuntas sebanyak 12 siswa denagn persentase 60%. Oleh karena itu dalam permasalahan ini di butuhakan tindakan yang dapat meningkatkan hasil belajar IPA siswa dengan menerapakan model belajar kontekstual berbantuan media benda konkret.
3.4.
Variabel Penelitian Penelitian ini ada dua variabel yakni variabel bebas atau independen dan variabel terikat atau dependen. Variabel X dan variabel Y saling berhubungan, variabel X dapat mempengaruhinya variabel Y. Variabel yang dimaksud X adalah hasil belajar siswa yang diambil dari tes formatif dan proses pembelajaran yang dapat mempengaruhi variabel Y. Sedangkan variabel Y adalah model pembelajaran yang diterapkan dalam penelitian yaitu
27
model pembelajaran kooperatif tipe kontekstual berbantuan media benda konkret. Adapun variabel tersebut adalah sebagai berikut: 1. Jenis variabel a. variabel bebas atau independen adalah variabel yang diduga sebagai penyebab timbulnya variabel lain. Dalam penelitian ini digunakan model belajar kontekstual dengan berbantuan media benda konkret (X) b. variabel terikat atau dependen adalah variabel yang timbul sebagai akibat langsung dari manipulasi dan pengaruh variabel bebas. Variabel terikat dalam penelitian ini adalah hasil belajar IPA siswa kelas III SD Negeri Sidorejo Kidul 03 Kecematan Tingkir Kota Salatiga semester I Tahun Ajaran 2016/2017 (Y). 2. Hubungan antara variabel Variabel
X mempengaruhi variabel
Y.
menggunakan model
pembelajaran kontekstual dengan berbantuan media benda konkret (X) mempengaruhi hasil belajar IPA pada pokok bahasan makhluk hidup pada siswa kelas III SD Negeri Sidorejo Kidul 03 Kecematan Tingkir Kota Salatiga semester I sebagai variabel (Y). 3.5.
Rancangan Penelitian Tindakan A. Rencana Siklus I 1. Tahap perencanan: a. Menyusun
rencana
pelaksanaan
pembelajaran
dengan
menggunakan model pembelajaran kontekstual berbantuan media benda konkret. b. Menyiapkan lembar observasi kegiatan pembelajaran yang dilakukan. 2. Tindakan Pelaksanaan tindakan siklus 1 sesuai dengan yang diprogramkan:
28
a. Menjelaskan materi pelajaran dengan menggunakan model pembelajaran kontekstual berbantuan media benda konkret dan di lanjutkan dengan memberikan tugas latihan soal evaluasi. b. Memberikan kesempatan kepada siswa untuk mengamati, berkerjasama, memahami dan mengkonstruksi pengetahuan barunya,
inquiri,
pertanyaan
atau
mengungkapkan
pendapatnya. c. Pada akhir siklus 1 guru memberikan soal latihan atau tes awal kepada siswa. 3. Pengamatan Pelaksanaan pengamatan dilakukan pada siklus 1 pada saat proses pembelajaran berlangsung sesuai dengan situasi yang diamati, dengan menyiapkan lembar pengamatan yang terencanakan. 4. Refleksi Refleksi dilakukan siklus, dan pada proses pembelajaran untuk mengetahui pemahaman siswa dalam belajar, dan dilakukan seterusnya. B. Rencana Siklus II 1. Tahap perencanaan: Tindakan siklus II sesuai dengan yang diprogramkan: a. Menjelaskan materi ajar dengan menggunakan model pembelajaran kontekstual berbantuan media benda konkret dan dilanjutkan dengan tes pada akhir pembelajaran. b. Menyiapakan lembar observasi kegiatan pembelajaran yang dilakukan. 2. Tindakan Pelaksanaan siklus II sesuai dengan apa yang diprogramkan:
29
a. Menjelaskan
materi
dengan
menggunakan
model
pembelajaran kontekstual berbantuan media benda konkret dan dilanjutkan dengan latihan soal. b. Memberikan kesempatan kepada siswa untuk bertanya mengungkapkan pendapatnya atau berdiskusi dengan teman sejawat atau dengan guru. c. Pada siklus II guru memberikan soal latihan atau tes yang diberikan kepada siswa. 3. Pengamatan Pengamatan dilaksanakan pada siklus II selama proses belajar mengajar berlangsung sesuai dengan situasi yang diamati. Peneliti dengan ini menyiapkan lembar pengamatan yang terencana dan tersusun. 4. Refleksi Refleksi dapat dilakukan selama proses pembelajaran dari siklus I, dan siklus II untuk mengetahui sejauh mana siswa memahami materi yang diajarkan. Kegiatan refleksi tersebut ialah sebagai pengumpulan data dari siklus I dan siklus II. Penelitian ini adalah jenis penelitian tindakan kelas (PTK) dengan cara ini adalah
penelitian kolaborasi. Adapun model proses ini digambarkan
dengan kolaborasi. Cara ini dikatakan ideal karena adanya upaya untuk mengurangi unsur subjektivitas pengamat serta untuk kecermatan- kecermatan yang dilakukan. Bila dalam pelaksanaan satu siklus belum menampakkan keberhasilan maka dapat dirancang alternatif tindakan lain pada siklus selanjutnya, dan seterusnya sehingga tercapainya tujuan penelitian, adapun tahap-tahap tersebut dapat disajikan dalam gambar 3.1 dibawah ini:
30
Gambar 3.1 Proses Penelitian Tindakan Kelas
perencanaan SIKLUS I
Refleksi
Pelaksanaan dan pengamatan
Perencanaan SIKLUS II Refleksi
Pelaksanaan Pengamatan ?
Sumber : Suharsimi Arikunto : (2007 : 16) 3.6.
Jenis Data, Teknik Pengumpulan Data, dan Instrumen Penelitian 3.1.1. Jenis Data Jenis data yang diambil adalah data hasil belajar dan proses pembelajaran 3.2.2. Teknik pengumpulan data Teknik pengumpulan data penelitian ini melalui: a. Data hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPA diambil melalui tes formatif. b. Data tentang proses pembelajaran diambil pada saat dilaksanakannya tindakan dengan menggunakan isntrumen penilaian. 3.3.3. Instrumen penilaian 1. Tes Alat yang digunakan untuk mengumpulkan data utama dalam penelitian ini adalah tes formatif hasil belajar dalam bentuk tes pilihan
31
ganda. Tes digunakan untuk mengetahui hasil belajar IPA siswa kelas III SD Negeri Sidorejo Kidul 03 poko bahasan ciri-ciri dan kebutuhan makhluk hidup serta hal-hal yang mempengaruhinya. 2. Non tes Penelitian ini menggunakan penilian proses pembelajaran yaitu penilaian yang dilakukan pada saat proses pembelajaran berlangsung. Instrumen penilaiannya menggunakan lembar observasi yang meliputi lembar observasi kegiatan guru dalam pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran kontekstual berbantuan media benda konkret yang terlampir pada RPP. 3.4.4. Indikator Keberhasilan Penelitian ini dikatakan berhasil apabila 75% dari jumlah siswa menperoleh nilai di atas KKM ≤ 65 3.5.4
Analisis Data Analisis data menggunakan analisis uji ketuntasan, dan analisis deskripsi
komparatif,
dan
analisis
uji
ketuntasan
adalah
analisis
membandingkan skor yang diperoleh dengan KKM. Analisis deskriptif komparatif yaitu membandingkan nilai tes sebelum perbaikan dengan nilai tes antara siklus I dan siklus II.
32
Tabel 3.2 Kisi-Kisi Instrumen Instrumen Tes Siklus 1 dan Siklus 2 Standar Kompetensi Dasar Kompetensi 1. Memahami 1. Mengidentif ciri-ciri dan ikasi cirikebutuhan ciri dan makhluk kebutuhan hidup serta makhluk hal-hal hidup yang memengaru hi perubahan pada makhluk hidup
Indikator
Item Tes
2. Memahami 1, 2, 3, 4. ciri-ciri dan 20, 24, 25, kebutuhan 26, 27 makhluk hidup di lingkungan sekolah dan lingkungan rumah 3. Mengelompo kkan kebutuhan manusia, hewan dan tumbuhan untuk mempertahan kan hidupnya
5, 6, 7, 8, 10, 15, 16, 18, 22, 23, 28
4. Mengolongk an hewan dan 9, 12, 13, tumbuhan 17, 29, 30, berdasarkan 5, 11 persamaan ciri-cirinya.
33
Tabel 3.3 Kisi-Kisi Instrument Tes Siklus II Standar
Kompetensi
Kompetensi
Dasar
1. Memahami ciri-ciri dan kebutuhan makhluk hidup serta hal-hal yang memengaru hi perubahan pada makhluk hidup
1. Mengide ntifikasi ciri-ciri dan kebutuha n makhluk hidup
Indikator
1. Mengidentifik asi ciri-ciri dan kebutuhan makhluk hidup
1,3,7,11,12,14, 20,26,27,30
2. Mengelompok 4,5,8,13,15,17, kan makhluk 19,22,23,29 hidup dan jenis makanannya 3. Mengenal ciri-ciri makhluk hidup
3.6.5
Item Tes
2,6,9,10,16,18, 21,24,25,28
Validitas dan Reliabilitas Instrumen Dalam sub bab validitas dan reliabilitas akan disajikan pengertian menurut rumus validitas instrumen dan hasil validitas instrument siklus I dan siklus II. Selain uji validitas akan disajikan pula pengertian, rumus uji reliabilitas dan hasil reliabilitas instrumen siklus I dan instrumen siklus II. a. Validitas Instrumen Uji validitas dan reliabilitas instrumen dilaksanakan di kelas 3 SDN sidorejo Kidul 03. Instrumen siklus I yang dilaksanakan pada tanggal 29 juli 2016 dan isntrumen siklus II dilaksanakan pada tanggal 29 juli 2016. Tujuan dari pelaksanaan uji coba instrumen adalah untuk mengetahui
34
kelayakan butiran soal yang nantinya akan dipergunakan untuk pengukuran variable penelitian. Priyanto (2009:97) mengemukakan bahwa instrumen dikatakan valid artinya instrumen tersebut dapat digunakan untuk mengukur apa yang hendak diukur. Pengambilan keputusan pada uji validitas biasanya dilakukan dengan membandingkan correted item on total correlation dengan batasan r table dengan signifikansi 0,05 dengan uji 2 sisi. Uji validitas dalam penelitian ini dilaksanakan dengan jumlah responden 20 siswa dengan jumlah soal 30 butir soal. Untuk batasan r table maka dengan N= 30 maka didapatkan r table 0, 324. Artinya jika nilai korelasi lebih dari batasan yang ditentukan maka item dianggap valid, sedangkan jika kurang dari batasan yang ditentukan maka item dikatakan tidak valid. Uji validitas menggunakan alat analisis SPSS 17 for windows. Untuk mengetahui tingkat validitas instrumen dapat dilihat angka pada Corrected Item-Total Correlation yang merupakan korelasi antar skor item dengan skor total. Tabel 3.4 Koefisien Validitas Instrumen Koefisien
Kualifikasi
0,91-1,00
Sangat tinggi
0,71-0,90
Tinggi
0,41-0,70
Cukup
0,21-0,40
Rendah
Negatif-0,20
Sangat rendah
35
Hasil pengujian validitas dari soal siklus 1 dan 2, maka dapat dilihat hasil uji validitas butiran soal tersaji pada Tabel berikut: Tabel 3.5 Hasil Validitas Butiran Soal Evaluasi Siklus I Valid
Tidak Valid
6,9,10,11,12,13,14,16,17,18,19,20
1,2,3,4,5,7,8,15,23,24
,21,22,25,26,27,28,29.30 20
10
Tabel 3.5 dari 30 butir soal yang diujikan, sebanyak 25 soal yang valid dan 5 soal yang tidak valid. Dengan demikian instrumen tersebut dapat digunakan sebagai instrumen evaluasi Siklus I dalam penelitian yang akan dilakukan tetapi harus dilakukan uji taraf kesukaran untuk memilih 20 soal yang akan digunakan. Tabel 3.6 Hasil Validitas Butiran Soal Evaluasi Siklus II Valid 1,2,5,6,7,8,9,10,16,19,20,21,22,23,24
Tidak Valid 3,4,11,12,13,14,15,17,18,25,
,26,27,28,29,30 20
10
Tabel 3.6 dari 30 butir soal yang diujikan, sebanyak 20 soal yang valid dan 5 soal yang tidak valid. Dengan demikian instrumen tersebut dapat digunakan sebagai
36
instrumen evaluasi Siklus II dalam penelitian yang akan dilakukan tetapi harus dilakukan uji taraf kesukaran untuk memilih 20 soal yang akan digunakan. Langkah-langkah uji validitas a. Klik Analzye
Scale
Reliabilitas Statistik
b. Kemudian copy jumlah soal pindah ke ruas kanan pilih statistik for deleted
Continoues
Item-item
Oke
b. Uji Reliabilitas Reliabilitas adalah ketetapan atau ketelitian suatu alat ukur. Kata reliable
sering
disebut
dengan
nama
lain,
misalnya
terpecaya,
terhandalkan, ajeg, stabil, konsisten dan lain sebagainya (Sugiyono, 2010:68). Untuk menghitung tingkat reliabilitas tes hasil belajar, dalam penelitian ini digunakan rumus reliabilitas alpha cronbach. Untuk menghitung reliabilitas, digunakan alat bantu statistik 17.0 for windows. Menurut Azwar (2007:44), reliabilitas mengacu pada konsisten atau kepercayaan hasil ukur yang mengandung makna kecermatan pengukuran. Reliabilitas dinyatakan dengan koefisien reliabilitas yang angkanya berada dalam rentang 0 hingga 1,00. Semakin tinggi koefisien reliabilitas mendekati 1,00, maka semakin tinggi reliabilitasnya (Azwar, 2007:44). Kaidah untuk menentukan reliabilitas menurut Gulford & Frucker ( dalam Azwar, 2007:44) sebagai berikut: Tabel 3.7 Nilai 0,90≤....... 0,71-0,89 0,41-0,70 0,21-0,40 …….≥0,20
Kategori Reliabilitas Data Reliabilitas Sangat reliabel Reliable Cukup reliable Kurang reliable Tidak Reliabel
Instrumen dikatakan reliabel apabila nilai aphla ≥0,41. Reliabilitas suatu instrumen dapat dihitung menggunakan bantuan Software SPSS 17,0 yaitu dengan
37
cara Analzye – Scale – Reliabiliti Analysis atau kemudian untuk melihat hasilnya apakah instrumen reliabel atau tidak, dapat dilihat pada output hasil penghitungan, apabila nilai alpha (a) kurang dari <0.41 maka instrumen tersebut tidak reliabel. Tabel 3.8 Hasil Uji Reabilitas Instrumen Siklus I Reliability Statistics Cronbach's Alpha
N of Items
.906
20
Kriteria reliabilitas, maka instrumen soal pada siklus I, masuk dalam kategori reliabel, dengan ini alpha 0,928. Tabel 3.9 Hasil Uji Reliabilitas Instrumen Siklus II Reliability Statistics Cronbach's Alpha
N of Items .906
20
Kriteria reliabilitas, maka instrumen soal pada siklus II, masuk dalam kategori sangat reliabel, dengan alpha 0,906.